Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kim, Yoo-Jeong
"Buku ini merupakan kumpulan novel dan essay karya Kim, Yoo-Jeong (1908-1937), yang ditulis kembali oleh Lee, Joo-Il."
Phaju, Kyeonggi: Beomwoo, 2004
KOR 895.730 8 KIM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kenzaburo Oe
Tokyo : Charles E. Tuttle, 1968
895.63 KEN pt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Kristanti
"Masyarakat Jepang dikenal sebagai masyarakat yang kolektif. Meskipun banyak bangsa lain, terutama di Asia, juga memiliki sifat kolektif tetapi ciri ini menjadi identik dengan Jepang karena pada jaman Meiji mereka pernah mengkonstitusikan kolektifitas sebagai karakter bangsa.
Kolektifitas yang kuat ini mendominasi sampai ke jiga pribadi individu Jepang. Nilai-nilai yang ada dalam kelompok atau masyarakat terinternalisasi atau diinternalisasikan menjadi nilai-nilai individu. Keseragaman ini juga membuat Jepang dijuluki sebagai bangsa yang homogen. Pada kenyataannya, masyarakat Jepang kurang memberi ruang pada perbedaan karena berpendapat bahwa harmoni tercapai berkat keseragaman.
Dalam novel Kojinteki na Taiken karya Oe Kenzaburo ini, Bird si tokoh utama, mencoba mendobrak tatanan ini dengan membiarkan jiga pribadinya mendominasi jiga kelompok. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori dialogis Bakhtin, yang menyoroti pertentangan-pertentangan batin Bird dan argumentasi-argumentasinya dengan suara-suara lain. Kemudian untuk melihat proses pembentukan jiga Bird, digunakan teori `I and Me' G.H. Mead, yang melihat jiga sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain dan teori Jiga Dorinne Kondo yang mengungkapkan bahwa jiga orang Jepang bersifat cair sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi individu dalam interaksi dengan orang lain dan masyarakat.
Dari analisis yang dilakukan, diketahui bahwa usaha Bird tadi tidak berhasil. Bird tidak dapat mengelak dari kenyataan bahwa dia tidak dapat melepaskan diri dari nilai-nilai kelompok. Meskipun demikian, Bird juga tidak sepenuhnya menyerah pada keadaan. Dia melakukan beberapa kompromi yang dapat menyeimbangkan jiga pribadinya dengan jiga kelompok."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Gwang-su
Kyeong Gi Do: Chang Bi, 2005
KOR 895.730 8 LEE y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Yeong Ha
"Buku ini ditulis oleh Kim Yeong-Ha, Kim Kyeong-Uk, Ha Seong-Ran, Kim Sum, Jo Hae-Jin, Choi Je-Hun dan Jo Hyeon. Buku ini adalah kumpulan cerita pendek pemenang penghargaan Lee-Sang ke-36. "
Seoul: Munhak Sangsa, 2013
KOR 895.730 8 KIM o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Wibowo
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna semiotik yang terdapat dalam novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan pendekatan semiotic Pierce yang meliputi ikon, indeks dan simbol. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko dengan mengamati data-data ikon, indeks dan simbol yang tercermin dalam kutipan-kutipan tersebut, dan beberapa buku yang dijadikan referensi dalam penelitian ini. Teknik pengambilan data menggunakan teknik studi pustaka. Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi ikon, indeks dan simbol semiotik yang terdapat dalam novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko, dan (2) mendeskripsikan ikon, indeks dan simbol semiotik yang terdapat dalam novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa novel Anomie karya Rilda A.Oe. Taneko terdapat simbol semiotik yang meliputi ikon berupa lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan tempat hiburan. Indeks dalam novel ini berupa kekuasaan, keserakahan, kesombongan dan kekhawatiran tokoh-tokohnya. Simbol pada novel ini meliputi simbol kekayaan, simbol pengorbanan, dan simbol cinta kasih."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
810 JEN 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Assifa
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan kajian kepustakaan yang bertujuan meneliti unsur ambiguitas dalam novel karya Man’en Gannen No Futtobooru Karya Kenzaburo Oe dengan latar waktu tahun pertama Man’en, 1860 dan 1960. Seperti yang dipaparkan Oe dalam pidatonya di Swedia, bahwa bangsa Jepang merupakan bangsa yang ambigu. Keambiguan ini diakibatkan oleh pengalaman interaksi masa lalu Jepang dengan Barat pasca kekalahan Perang Dunia II. Penelitian ini bertujuan untuk melihat unsur ambiguitas dalam sikap masyarakat Jepang tahun 1960an melalui analisis shutaisei yang diusung Maruyama Masao yang tercermin melalui tokoh dan peristiwa dalam novel. Shutaisei secara singkat dapat diartikan “Kemampuan dan kebebasan yang dimiliki individu dalam bertindak sesuai kehendaknya”. Melalui analisis ada tidaknya shutaisei ini kita bisa mengaitkannya dengan sikap ambiguitas masyarakat Jepang tahun 1960-an. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang akan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan yang ada dalam sebuah karya sastra.

ABSTRACT
thesis is a study which aims at examining the ambiguity conveyed in Kenzaburo Oe’s novel, Man'en Gannen no Futtobooru . This novel is set in the 1960s and 1860s. As described by Oe in his Nobel speech, that the Japanese nation is an ambiguous nation. This Ambiguity is caused by Japan’s past interaction and experiences with the West after Japan's defeat in World War II. This research examined Japanese ambiguity through analysis of shutaisei of Maruyama Masao. Shutaisei briefly means "The ability to think and to act independently according to his will". By examining of the existence of this shutaisei through the events an characters, we can explain the ambiguious of Japanese in 1960s."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shobichatul Aminah
"Realisme grotesk muncul dari gagasan Bakhtin tentang carnivalesque yang menganggap mungkin penyatuan antara hal-hal yang bertentangan: yang ?resmi? dan yang ?takresmi?, yang natural dan yang supra natural, yang biasa dan yang magis, yang faktual dan yang fiktif melalui lelucon dan olok-olok, logika yang terbalik, dan penumbangan hirarki.
Novel bexjudul M/T to Mori no Fushigi no Monogatari karya Oe Kenzaburo yang berisi kisah tentang legenda atau sejaah sebuah desa di pedalaman hutan Shikoku merupakan karya bergenre realisme grotesk. Realisme grotesk dalam teks M/T diulas melalui imaji realisme gtosek yang muncul dalam penggambaran tokoh, peristiwa, ruang dan waktu. Realisme grotesk juga dilihat dari lapisan-lapisan penceritaan dan bentuk penceritaan beragam yang dapat dikenali dalam teks. Imaji realisme grotesk dalam cerita tampak dari penggambaran fisik, sifat, dan peran tokoh yang ditampilkan sebagai yang memiliki dua sisi yang saling bertentangan dalam dirinya. Tokoh pemimpin pembangunan desa terkenal dengan sebutan sang perusak, pemimpin desa yang berhasil adalah sosok perempuan kejam, dan tokoh pahlawan desa digambarkan sabagai tokoh yang lucu dan tolol. Peristiwa dalam teks digambarkan sangat kontradiktif yaitu menggabungkan antara yang rasional dan yang tak rasional, yang magis dan yang biasa, yang 'resmi' dan yang ?takresmi?, serta masa lalu dan masa depan. Beberapa peristiwa menunjukkan olok-olok, logika terbalik, dan penolakan terhadap kemapanan atau penumbangan hirarki. Ruang dalam teks digambarkan sebagai ruang hibrid yang ?memungkinkan sebuah ruang tertutup bisa sekaligus menjadi ruang terbuka, desa primitif sekaligus berbudaya, dunia sakral sekaligus profan, wilayah ?resmi? sekaligus ?takresmi' Sedangkan waktu dalam teks digambarkan dalam satuan yang tidak pasti dan sangat relatif. Dalam teks, waktu legenda desa juga disejajarkan dengan waktu sejarah beragam 'resmi' Jepang. Imaji realisme grotesk dalam penceritaan tampak melalui lapisan-lapisan penceritaan, yang menggabungkan penceritaan legenda yang mistis dan pengalaman hidup narator yang realistis. Lapisan penceritaan dan bentuk penceritaan dalam teks memungkinkan adanya berbagai macam versi legenda dan koeksistensi antara yang rasional dan yang tidak rasional, yang ?resmi? dan yang ?tak resmi?, Serta yang fiktif dan yang faktual.
Selain itu, disertasi ini juga melihat struktur sosial dan mental masyarakat Jepang yang ambigu atau ambivalen yang memungkinkan novel yang bergenre realisme grotesk ini dihasilkan. Dengan melihat kondisi teks dan kondisi produksi tersebut penelitian ini menggabungkan gagasan Bakhtin tentang realisme grotesk dengan gagasan Jung tentang arkelip, serta melihat pembalikan sejarah 'resmi' Jepang dalam teks sebagai ekspresi dari sesuatu yang sebelumnya disangkal, atau manifestasi dari 'ketaksadaran kolektif' ke dalam 'kesadaran kolektif'.

Grotesque realism appeared from the notion of Bakhtin about carnivalesque that thought perhaps coexistences the conditions which were contradictive; among the official and the unofficial, natural and super natural, ordinary and magical, real and unreal, through laughter, the logic of the ?inside out?, and subversion of established hierarchy. Novel entitled M/T to Mori no Fushigi no Monogatari written by Oe Kenzaburo having the story about the legend or history of a village in the interior of the forest Shikoku, remains a literary Work having the grotesque realism Grotesque realism in the text of M/T has been explained throug hthe image of grotesque realism which has been used to develop character, events, time and space in the story.
Grotesque realism has been also observed through the layers and forms of narrative which can be seen in the text of the novel. The image of grotesque realism appears in the story through the physical development, character, and the role played by the one which shows two sides which are contradictive. Village development authority is famous for his destructiveness, the successful village head is remembered as a hard woman, and the hero of the village has been shown as a joker and foolish. Event of the story remains highly contradictive, as it relates the facts which are and irrational, ordinary and magical, official and unofficial, and also related with the past and present. Some event shows laughter, the logic of 'inside out', and refusal of the ability or the subversion of the established hierarchy. Space has been shown as a hybrid space which shows as a closed space which also denotes as an-open space, primitive village has the face. of a cultured village, sacral world having the profane face, and the factual situation becomes fictional. While the time in the text is shown as a unit which is not consistent and remain strongly relative. In the text, time period of the legend has been equalized with the period in Japan. Grotesque realism picture in the discourse of texts appears through the different parts of the narrative, which unites the legend mites and the life experience of a realistic narrator. The narrative structure in the text makes it possible that there are many versions of the legend and coexistences between the rational and the irrational, and real and unreal, and also the factual and non-factual.
More than this, the dissertation also goes through the social and mental structure of the Japanese ambiguous and ambivalent society which made it possible to be written this grotesque genre novel. By seeing the text condition and production conditions of the mentioned novel, this research presents the Bakhtin's notion about the grotesque realism having the notion of Jung about archetype, and also see the turning point of the real history of Japan in the text as a manifestation from the collective unconsciousness in the collective consciousness."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
D731
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>