Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57054 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Hariadi
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, 2001
660.6 AGU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jusni Djatin
Jakarta: PDII-LIPI, 1993
620.82 JUS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amarila Malik
Depok: UI-Press, 2014
PGB 0086
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Amarila Malik
Universitas Indonesia, 2014
PGB 0086
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Djumhana
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995
340.660 MUH h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suharto, 1944-
Yogyakarta: Andi, 2017
620.82 SUH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarifah Yessi Hediyati
"Salah satu kegiatan Program JPS-BK adalah pelayanan kesehatan melalui pemberian KS pada Gakin. Pemberian KS merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam membantu Gakin untuk dapat menggunakan pelayanan kesehatan. Upaya ini mencoba menghilangkan salah satu faktor penghambat dalam penggunaan pelayanan kesehatan, yaitu faktor pembiayaan.
Jakarta Timur merupakan daerah yang mempunyai jumlah Gakin terbanyak (32,9%) di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan dari serapan dana juga merupakan daerah yang paling banyak (29,9%) mendapatkan dana JPS-BK (Tim Koordinasi Program JPS-BK Provinsi DKI Jakarta, 2000). Dari data yang diambil dan profil kesehatan wilayah Jakarta Timur tahun 1999 didapat bahwa jumlah kunjungan Gakin ke Puskesmas adalah 30,929 KK (33,5% dari seluruh Gakin) dan jumlah ini sangat kurang bila dibandingkan dengan angka kunjungan Gakin ke Puskesmas di Indonesia (81,4%).
Kerangka konsep pada penelitian ini diambil dari model Precede dari Green (1980). Green menggambarkan bahwa ada 3 (tiga) faktor yang mempunyai konstribusi terhadap perilaku kesehatan. Ketiga faktor tersebut adalah faktor predisposing, enabling dan reinforcing. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana Gakin memanfaatkan KS dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Lokasi penelitian ditetapkan berdasarkan jumlah Gakin, dimana Kelurahan Cipinang Besar Utara (CBU) sebagai daerah dengan jumlah Gakin terbesar dan kelurahan Pekayon sebagai daerah dengan jumlah Gakin terkecil. Informasi dari faktor predisposisi, enabling dan reinforcing dalam penelitian ini didapat dari ibu balita gizi buruk, ibu kartu sehat, bidan, kepala dan staf Puskesmas , kader dan toma. Pengumpulan data dilakukan dengan metoda wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah.
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang KS maka pemanfaatan KS semakin baik. Jarak yang jauh dan sulitnya angkutan untuk mencapai tempat pelayanan dapat menjadi hambatan dalam memanfaatkan KS. Perlakuan adil dengan tidak memberikan perbedaan pelayanan merupakan pengalaman yang menyenangkan dalam memanfaatkan KS. Jenis pekerjaan dan persepsi terhadap waktu tunggu tidak menjadi hambatan bagi informan dalam memanfaatkan KS-nya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Disarankan perlunya peninjauan kembali penetapan wilayah berlakunya KS dengan mempertimbangkan kemudahan pencapaian tempat pelayanan dan adanya alokasi biaya transportasi. Disarankan juga untuk melibatkan toma kelurahan dalam keanggotaan Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) di tingkat kelurahan yang dapat memantau pelaksanaan program JPS-BK. Perlunya klinik swasta dan dokter praktek swasta (selain Puskesmas) diikut sertakan sebagai tempat pemanfaatan KS, sehingga hambatan jarak dan transportasi dapat diatasi. Selain itu perlu adanya pembekalan terhadap kader dan toma tentang tujuan dan manfaat dari program JPS-BK sehingga sosialisasi dapat dilakukan dengan tepat dan benar, disamping perlu adanya penjelasan tentang manfaat KS pada Gakin saat pemberian KS. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui jenis layanan yang dibutuhkan Gakin.

Pattern Usage Analysis of Health Card (HC) on the Social Safety Net in the Health Sector Program by the Poor Households to Acquire Health Services in East of Jakarta 2001One of the many activities of the Social Safety Net in the Health Sector Program was provision of health services through Health Card for the poor households. This program was aimed to enable them to reach health services. This effort was intended to remove one of the obstacles to the access ability of the health services, which was financial factor.
The East Jakarta owned the highest concentration (32,9%) of poor households in the Jakarta Province and had the largest (29,9%) recipient of the Social Safety Net in the Health Sector Program among other region (Coordination Team JPS-BK Jakarta Province, 2000). Data taken from the East Jakarta Health Profile, showed that the number of poor household visited to the Puskesmas (public health center) in 1999 was 39,929 (33,5% of all the poor households). This figure was significantly lower than that ' of The average national figure (81,4%) of the poor household visited Puskesmas.
The framework for this research was taken from Green's (1980) Precede model. Green described 3 (three) contributing factors affecting health behavior: namely predisposing, enabling and reinforcing factors. A qualitative research method was used to better describe how the poor households utilize Health Card to get health services. The location of the research was selected based on the number of the poor household. The kelurahan (village) North Cipinang Besar (CBU) was the home of the largest poor household in the eastern of Jakarta while the kelurahan Pekayon the smallest figure. Information concerning the predisposing, enabling and the reinforcing factor, were collected from different informants of the study namely mother of the malnourished under fives, mother who had Health Card, health personnel of the Puskesmas (Puskesmas chief and staff), cadre and community leaders. The methods of the data collection were in-depth interviews and focus group discussions.
Findings from this research suggested of possible correlation between the level of education and knowledge about Health Card of the users. Those who had higher level of education were likely to use the Health Card Travel distance as well as ease of transport could become barrier to the Health Card utilization. Work status and perception about waiting time of the visit seemed do not affect the client to use the Health Card to receive health services.
Reorganization of the geographical coverage of the Health Card and transportation allowance was strongly advisable to be provided to remove the distance barrier. The involvement of the community leader in the Community Grievance Unit (Unit Pengaduan Masyarakat) at the Kelurahan level should be encouraged to help in monitoring in the implementation of the Social Safety Net in the Health Care Program. To reduce the distance bather, both private doctors and clinics should be taken into consideration as provider of services to the poor household. Besides it is extremely necessary to equip the cadre and community leaders an in-depth knowledge concerning the objective an benefit of the Social Safety Net in the Health Sector. This effort would be useful for further socialization of the Social Safety Net in the Health Sector Program. It was also necessary to explain the benefit of the Health Card when it was given to the client. Future studies were required to determine the actual health services needed by the poor households.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Rozana
"Penelitian ini dilakukan terhadap entri bidang kesehatan masyarakat dalam empat judul pangkalan data dalam CD-ROM dan ketersediaan sumber informasi dalam koleksi perpustakaan di Bagian Perpustakaan dan Informasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan di Perpustakaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara ketersediaan sumber informasi dalam koleksi yang sesuai dengan pangkalan data bibliografis dalam CD-ROM yang dilanggan oleh perpustakaan dengan tingkat pemanfaatan jasa penelusuran bibliografis dalam CD-ROM, untuk mengetahul ketersediaan sumber informasi dalam koleksi yang sesuai dengan pangkalan data bibilografis dalam CD-ROM yang dilanggan oleh perpustakaan, dan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan jasa penelusuran pangkalan data bibliografis dalam CD-ROM.
Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaltu dari bulan November 1995 hingga April 1996. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui cara penelitian kepustakaan yaitu mengkaji bahan-bahan tertulis atau literatur-literatur yang memuat masalah CD-ROM atau yang relevan dengan topik yang dibahas dalam skripsi ini. Cara yang kedua adalah dengan melakukan studi dokumenter terhadap data statistik pemanfaatan jasa penelusuran bibliografis dalam CD-ROM dan formulir permintaan terhadap jasa tersebut pada tahun 1992-1993. Cara yang ketiga dengan mencocokkan entri bidang kesehatan masyarakat terbitan tahun 1989-1992 dalam pangkalan data dalam CD-ROM dengan koleksi perpustakaan. Kemudian data yang diperoleh dianalisa secara kuantitatif dan digunakan untuk menghitung koefisien korelasi antara data pemanfaatan jasa penelusuran tersebut dan ketersediaan sumber informasi dalam koleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 6.667 entri kesehatan masyarakat yang dimuat dalam 3 pangkalan data dalam CD-ROM (Medline, HeafthPlan, Popline), hanya 711 entri atau 10,7 % yang sumber informasinya ada dalam koleksi Bagian Perpustakaan dan informasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Di Perpustakaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dari total 3.892 entri kesehatan masyarakat yang dimuat dalam 3 pangkalan data dalam CD-ROM (HealthPlan, Popline, Oshrom), hanya 625 entri atau 16 % yang sumber informasinya ada dalam koleksi perpustakaan. Sementara jumlah pemanfaatan jasa penelusuran blbliografs melalui CD-ROM selama tahun 1992-1993 di Bagian PIP Balitbangkes sebanyak 155 kali pemanfaatan, sedangkan di Perpustakaan FKNM-UI sebanyak 105 kali pemanfaatan. Kemudian dengan menggunakan kedua data tersebut, yang dihitung per bulan, korelasi antara kedua variabel tersebut dihitung.
Dari hasil penghitungan diketemukan bahwa koefisien korelasi antara keduanya di Bagian PIP Balitbangkes adalah sebesar 0,436, ini berarti bahwa (berdasarkan standar yang digunakan) hubungan antara keduanya di perpustakaan lni cukup erat dan sifat dari hubungan ini adalah positif. Di Perpustakaan FKM-UI koefisien korelasi antara kedua variabel sebesar 0,205, Ini berarti bahwa hubungan antara keduanya di perpustakaan ini rendah dan sifat hubungannya positif.
Dari hasil penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan umum bahwa tinggi-rendahnya pemanfaatan jasa penelusuran bibliografis dalam CD-ROM tidak banyak disebabkan oleh tinggi_rendahnya ketersediaan sumber informasi dalam koleksi yang sesuai dengan pangkalan data dalam CD-ROM."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S15195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia, 2013
174.2 ISU (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depkes. RI, 2000
613.042 4 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>