Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budiyono
"ABSTRAK
Diazinon merupakan insektisida organofosfat yang masih digunakan di Indonesia dalam bidang pertanian. Beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Australian telah melakukan pemberhentian penggunaan pestisida diazinon secara bertahap dan pelarangan penggunaan pestisida diazinon di dalam ruangan, pada pemotongan rumput, kebun, dan hasil panen. Organisasi-organisasi internasional seperti EPA, WHO, IARC, dan ACGIH mengklasifikasikan diazinon sebagai pestisida non-karsinogenik. Penelitian ini menggunakan desain systematic review dan bertujuan untuk mengetahui dampak pestisida diazinon terhadap manusia, mamalia lainnya dan lingkungan serta kelayakan penggunaan pestisida diazinon di Indonesia. Data bersumber dari artikel jurnal pada 9 database elektronik dan ditemukan 43 jurnal penelitian yang sesuai dengan inklusi.
Studi ini menemukan adanya dampak pestisida diazinon pada manusia, mamalia lainnya dan lingkungan. Dampak pestisida diazinon pada manusia seperti efek akut dan efek kronis, efek pada masa perkembangan, efek imunotoksisitas, efek genotoksisitas, efek neurotoksisitas, efek reproduksi, dan efek sistemik. Dampak pestisida diazinon pada mamalia lainnya antara lain efek neurotoksisitas, efek reproduksi, efek imunotoksisitas, dan efek sistemik. Sedangkan, dampak pestisida diazinon pada lingkungan berupa residu pada udara, tanah, air, tanaman dan buah-buahan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa data yang dimiliki belum mencukupi untuk melakukan pelarangan penggunaan pestisida diazinon di Indonesia, tetapi hasil penelitian menunjukkan adanya dampak penggunaan pestisida diazinon pada manusia, mamalia lainnya dan lingkungan serta ditemukan beberapa negara sudah melarang penggunaan diazinon.

ABSTRAK
Diazinon is an organophosphate insecticide that is still used in Indonesia especially agriculture area. Some countries such as United States and Australian phase-out diazinon and ban the use of diazinon pesticides in indoors, on grass cutting, garden, and crops. International organizations such as EPA, WHO, IARC, and ACGIH classifying diazinon as a non-carcinogenic pesticides. This study using systematic review and aimed to determine the effect of diazinon pesticides on humans, other mammals and environment as well as the feasibility of use of the pesticide diazinon in Indonesia. Data sourced from 9 databases of journal articles in electronic database and found 43 studies corresponding to the inclusions.
This study found that there is effect of pesticide diazinon in humans, other mammals and the environment. The effect of pesticide diazinon in humans such as acute and chronic effects, developmental effects, imunotoxicity, genotoxicity, neurotoxicity, reproductive effects, and systemic effects. The effect of pesticide diazinon on other mammals such as neurotoxicity, reproductive effects, imunotoxicity, and systemic effects. Meanwhile, the environmental effect of pesticide diazinon are residue of diazinon in air, soil, water, plants and fruits. This study concludes that the data held are not enough to ban the use of pesticide diazinon in Indonesia, but the results showed the effects of diazinon pesticide in humans, other mammals and the environment, and found several countries have banned the use of diazinon.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Oktivaningrum
"Studi biomonitoring menunjukkan adanya pajanan Bisphenol A BPA terhadap penduduk dunia Aktifitas estrogenik BPA diketahui memiliki dampak kesehatan yang merugikan salah satunya terhadap sistem reproduksi dan perkembangan Oleh karena itu penelitian ini melakukan kajian sistematis terhadap dampak pajanan BPA pada sistem reproduksi dan perkembangan manusia melalui telaah terhadap berbagai penelitian in vitro dan observasional Hasil identifikasi studi dari 8 database jurnal Pubmed ACS ESCOHOST EHP JSTOR Proquest Science Direct dan Springerlink mengumpulkan 678 artikel Pemilihan studi dilakukan dengan melakukan tahap screening dan eligibility berdasarkan kriteria inklusi sehingga terpilihlah 36 artikel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan terdapat berbagai dampak pajanan BPA terhadap sistem reproduksi yang ditemukan pada studi observasional berupa gangguan fertilitas seperti penurunan kualitas semen dan disfungsi seksual bagi pria dan kegagalan implantasi pada wanita yang melakukan fertilisasi in vitro Dampak pajanan BPA yang ditemukan pada perkembangan manusia adalah perilaku depresi dan kecemasan pada anak perempuan dan agresif pada anak laki laki serta ukuran saat kelahiran berupa kejadian BBLR KMK dan peningkatan ukuran lingkar kepala Penelitian ini menyimpulkan bahwa ditemukan efek kesehatan yang merugikan akibat pajanan BPA terhadap sistem reproduksi dan perkembangan manusia namun hasil penelitian yang ditemukan masih bersifat tidak konsisten satu sama lain Kata kunci Bisphenol A BPA sistem reproduksi perkembangan kajian sistematis.

Biomonitoring studies have shown evidences of BPA exposure to world population Estrogenic activity of BPA might cause adverse impact on human health such as reproduction system and development Therefore this study did a systematic review about the impact of BPA exposure on human reproduction system and human development Identification of study collected 678 articles from 8 journal databases Pubmed ACS ESCOHOST EHP JSTOR Proquest Science Direct dan Springerlink Those articles were checked through screening and eligibility phase for some criterias 36 studies included in this systematic review Review of observational studies indicate adverse effect to human fertility For man population BPA decrease semen quality and sexual disfunction and for woman BPA cause implantation failure among woman undergoing IVF Review on development studies indicate some impacts of BPA exposure such as increase anxiety and depression in girl and agressive behaviour in boys also birth outcomes such as LBW SGA and increased of head circumference This study conclude that BPA might cause adverse effect on human reproduction system and development however the result of those studies are still inconsistent Key words Bisphenol A BPA reproduction system development systematic review."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susanna
"Insektisida Diazinon yang rendah dalam perairan meskipun tidak mematikan dapat menyebabkan gangguan faal biota air (ganggang), fauna air dan bahkan melalui rantai makanan dapat menganggu faal marnalia. Tujuan penelitian ini adalah apakah insektisida Diazinon (Basudin SO-EG) dapat diserap biota air dan fauna air (ikan mas).
Dengan menggunakan konsentrasi Diazinon yang aman yaitu 13.94 ppm, dengan membuat dua perlakuan. Perlakuan pertama yaitu 10 ekor ikan mas dipelihara pada aquarium yang diberi Hidrylla verticillata sedangkan kedua macam aquarium tersebut masing-masing berisi diazinon 19.94 ppm sebanyak 20 liter. Setelah 24 jam perlakuan, kandungan diazinon pada organ-organ ikan mas (sisik, insang, hati, usus, otot dan otak) baik dari perlakuan pertama dan kedua diperiksa dengan menggunakan alat Khromatografi Gas (messing-masing duplo).
Hasil yang diperoleh adalah bahwa ganggang Hidrylla verticillata dapat mengakumulasi diazinon dalam waktu 24 jam sebesar 4.37 ppm atau 0.19 kali konsentrasi yang ada dalam mediumnya. Pada perlakuan pertama organ-organ ikan mas dapat mengakumulasi diazinon rata-rata untuk sisik 2,950 ppm, insang 2.7530 ppm, hati 1.76 ppm, usus 3.075 ppm, otot 5.88 ppm dan otak 0.04 ppm. Sedangkan dari perlakuan kedua rata-rata akumulasi diazinon pada sisik 2.745 ppm, insang 3.0770 ppm, hati 2.84 PPm, usus 3.33 ppm, otot 2.825 ppm dan otak 3,43 ppm.
Dengan menggunakan uji t-test akumulasi diazinon pada organ-organ ikan yang berasal dari perlakuan pertama dan perlakuan kedua ternyata tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik yaitu p sisik = 0.952, p insang = 0.863, p hati = 0.694, p usus = 0,654, p otot = 0.242 kecuali p otak = 0.003.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa Hydrilla verticillata dapat mengakumulasi 4.37 ppm atau 0.19 kali dari medium yang mengandung diazinon sebesar 19.94 ppm. Dengan demikian hydrilla sp dapat digunakan untuk membersihkan perairan yang tercemar diazinon. Tetapi ganggang tersebut tidak berpengaruh terhadap kandungan diazinon pada organ-organ ikan mas (sisik, insang, hati, usus dan otot), karena ikan-ikan tidak mau ii akan ganggang tersebut sehingga akumulasi diazinon dalam organ ikan hanya berasal dari perairan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rachmawati
Universitas Indonesia, 1994
S31969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsya Christyanti
"Siamang hidup berdampingan dengan berbagai spesies mamalia arboreal yang berpotensi sebagai kompetitor di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi kompetisi antara siamang dan mamalia arboreal lainnya serta mengetahui tumpang-tindih relung berdasarkan penggunaan habitat dan pemilihan pakan di antara komunitas mamalia arboreal di Stasiun Penelitian Way Canguk, TNBBS. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari hingga April 2014 dengan dua metode, yaitu metode focal instantaneous sampling untuk pengamatan perilaku siamang dan metode transek garis untuk survei mamalia arboreal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siamang berkompetisi dengan simpai, bajing kelapa, dan jelarang hitam. Tumpang-tindih relung terbesar terjadi antara siamang dengan jelarang hitam berdasarkan pemilihan pakan (Ro = 0,418) dan penggunaan habitat (Uji Wilcoxon, p-value > 0,05). Dari 57 interaksi interspesifik antara siamang dan mamalia arboreal lainnya, terdapat 61,40% interaksi netral, 19,30% agresi, dan 19,30% dominansi. Kesimpulan penelitian ini adalah kompetisi interferensi dan eksploitatif terjadi antara siamang dan ketiga spesies mamalia arboreal serta terdapat tumpang-tindih relung antara siamang dan ketiga spesies mamalia arboreal.

Siamang coexists with various arboreal mammal species which are potential competitors to siamang in Bukit Barisan Selatan National Park (BBSNP). The aims of this study are to determine whether interspecific competition occurs between siamang and other arboreal mammals and to determine niche overlap in terms of habitat use and food selection among mammals community in Way Canguk Research Station, BBSNP. Data collection was conducted on February until April 2014 using two methods: focal instantaneous sampling to measure siamang behavior and line transect method to survey coexisting mammals.
The result of this research suggests that siamang competes with banded langur, plaintain squirrel, and black giant squirrel. Niche overlap is the highest between siamang and black giant squirrel based on food preference (Ro = 0,418) and habitat use (Uji Wilcoxon, p-value > 0,05). Among 57 interspecific interactions between siamang and other arboreal mammals, 61,40% are netral interactions, 19,30% are agressions, and 19,30% are dominance interactions. This research concludes that interference and exploitative competition occur between siamang and three other arboreal mammals and there is niche overlap among them.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinand Diandra Yos Sudarma
"Tujuan: Kajian sistematis ini bertujuan mengidentifikasi dan menyelidiki dampak psikologis, seperti stres, kecemasan, dan depresi akibat pandemi COVID-19 sebagai etiologi temporomandibular disorder (TMD). Metode: Protokol penelusuran literatur dalam kajian sistematik ini berdasarkan tahapan Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA). Pencarian literatur dilakukan pada empat basis data daring yaitu Pubmed, Scopus, EBSCO, dan ProQuest dengan membatasi literatur dalam bahasa Inggris dan dipublikasikan dalam rentang waktu tahun 2020 hingga 2022 sejak pandemi COVID-19 terjadi. Kriteria inklusi lain yang ditetapkan adalah subjek dengan TMD, dampak psikologis pandemi COVID-19 sebagai etiologi TMD dan studi observasional. Penilaian risiko bias menggunakan borang Joanna Briggs Institute Critical Appraisal. Hasil: Dari penelusuran didapatkan 421 literatur dan setelah proses seleksi terdapat 13 literatur yang termasuk dalam kriteria inklusi. Kondisi TMD pasien didiagnosa menggunakan kuesioner DC/TMD dan variasinya. Pada subjek dengan TMD dilakukan pengukuran terhadap keadaan psikologis dan dampak dari pandemi COVID-19. Hasil pemeriksaan keadaan psikologis pada 13 literatur ini menunjukkan adanya peningkatan stres, depresi, dan kecemasan pada subjek dengan TMD yang merupakan dampak dari pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan karena adanya peristiwa lockdown, kehilangan pekerjaan, keterbatasan interaksi sosial, dan ketakutan pada pandemi COVID-19. Dampak pandemi COVID-19 menyebabkan peningkatan tekanan emosional dan kebiasaan parafungsi. Hal ini memperburuk kondisi fisiologis pada sistem stomatognatik dan mengakibatkan terjadinya TMD. Kesimpulan: Interaksi dampak pandemi COVID-19 dengan faktor psikologi dapat berperan sebagai etiologi TMD. Stres, depresi, dan kecemasan berkelanjutan akibat pandemi COVID-19 dapat menyebabkan peningkatan tekanan psikologis dan emosional, serta kebiasaan parafungsi seperti bruxism dan mengakibatkan TMD. Penilaian faktor psikologi yang menyeluruh pada pasien TMD dapat menjadi kunci dalam keberhasilan perawatan pasien TMD terutama pada masa pandemi COVID-19.

Objectives: The aim of this systematic review was to identify and investigate the impact of the COVID-19 pandemic in relation to psychological factors such as stress, anxiety, and depression as etiologies of temporomandibular disorder (TMD).
Methods: The literature search protocol in this systematic review was based on the Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA). The literature search was conducted on four online databases: Pubmed, Scopus, EBSCO, and ProQuest by limiting only literature in English and published in the period from 2020 to 2022 since the COVID-19 pandemic occurred. The inclusion criteria were the subject with TMD; the impact of the COVID-19 pandemic as an etiology of TMD; observational studies. The bias risk was assessed using the Joanna Briggs Institute Critical Appraisal form. Results: 421 literatures were obtained in the initial search and after the selection process there were 13 literatures included in this systematic review. The patient's TMD condition was diagnosed using the DC/TMD questionnaire and its variations. Psychological measurements and the impact of the COVID-19 pandemic were carried out for the subjects with TMD. The results of examining the psychological state of the 13 literatures show an increase in stress, depression, and anxiety in subjects with TMD which is the impact of the COVID-19 pandemic. This condition is due to lockdown events, loss of jobs, restrictions on social interaction, and fear of the COVID-19 pandemic. The impact of the COVID-19 pandemic causes an increase in emotional stress,and parafunctional habits. These impacts can cause physiological decline in the stomatognathic system and results in TMD. Conclusions: The interaction between the impact of the COVID-19 pandemic and psychological factors can act as an etiology for TMD. Continued stress, depression and anxiety due to the COVID-19 pandemic can lead to increased psychological and emotional distress, as well as parafunctional habits such as bruxism and lead to TMD. A thorough assessment of psychological factors in TMD patients can be key to the successful treatment of TMD patients, especially during the COVID-19 pandemic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Univeritas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cantika Putry
"Penelitian ini membahas mengenai permasalahan industri peternakan yang menghasilkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak buruk yang dihasilkan karena cara pandang manusia yang antroposentris ketika melihat hewan dan alam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan mendeskripsi dan menganalisis dampak yang dihasilkan industri peternakan serta keterkaitannya dengan manusia. Permasalahan pada industri peternakan hanya dapat diperbaiki dengan merubah cara pandang pandang manusia terhadap alam. Manusia perlu memiliki kesadaran ekologis untuk mendukung kelestarian alam dan penghindaran pada aktivitas yang merusak alam.Deep ecology menawarkan identifikasi dan realisasi diri untuk dapat menghadirkan kesadaran ekologis pada manusia yaitu dengan menyadari bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang bersimbiosis dengan hewan dan alam. Dengan melakukan identifikasi dan realisasi diri manusia akan lebih bijak dalam mengonsumsi suatu produk dengan mempertimbangkan dampak ekologis dari produk yang akan ia konsumsi seperti memilih mengonsumsi produk yang ramah lingkungan. Sehingga tercipta bentuk tindakan konsumsi yang lebih mapan dan mengedepankan keseimbangan antara kehidupan manusia dengan hewan dan alam. Peran aktif manusia serta kebijakan politik diperlukan untuk mengatasi kerusakan yang dihasilkan oleh industri peternakan.

This research discusses the problems of the industrial animal farming that produce adverse impacts on the environment and human health. The adverse impacts are produced because of the anthropocentric human perspective when looking at animals and nature. This research was conducted using a descriptive analysis method by describing and analyzing the impacts produced by the industrial animal farming and its relationship with humans. Problems in the industrial animal farming can only be corrected by changing the way humans view on nature. Humans need to have ecological awareness to support the preservation of nature and avoidance of activities that damage nature. Deep ecology offers identification and self- realization to be able to bring ecological awareness to humans, namely by realizing that humans are a unit that is symbiotic with animals and nature. By identifying and self- realization, humans will be wiser in consuming a product by considering the ecological impact of the product he will consume, such as choosing to consume environmentally friendly products. Thus creating a more established form of consumption action and prioritizing the balance between human life and animals and nature. The active role of human beings as well as political policies are needed to overcome the damage produced by the industrial animal farming.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Dewiastuti
"Latar Belakang/Tujuan: Pasien IBD berisiko terjadi defisiensi Zink. Sedangkan Zink memiliki peran dalam menstimulasi sistem imun, regenerasi sel, dan berperan sebagai koenzim yang berperan sebagai antioksidan. Pemberian suplementasi Zink diharapkan dapat menurunkan aktivitas penyakit dan meningkatkan aktivitsas antioksidan.
Metode: Penelitian ini merupakan kajian sistematis dan meta-analisis. Pencarian literatur dilakukan sampai desember 2020 dengan mencari pada tiga database yaitu Cochrane central, Pubmed, dan Embase. Berdasarkan kriterian eligibilats didapatkan 9 artikel yang menilai efek Zink terhadap aktivitas penyakit IBD. Aktivitas penyakit dinilai berdasarkan skor CDAI dan skor Mayo, serta aktivitas enzim SOD.
Hasil: Sebanyak 9 studi didapat dari pencarian, dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Meta-analisis dilakukan dengan membagi menjadi 3 subgrup, yaitu Zink terhadap aktivitas penyakit IBD, Zink terhadap aktivitas enzim SOD, serta aktivitas penyakit sebelum dan sesudah pemberian. Empat studi menilai efek Zink terhadap aktivitas penyakit menunjukkan tidak terdapat penutunan aktivitas penyakit IBD, dua studi menilai efek Zink terhadap aktivitas SOD menunjukkan tidak terdapat peningkatan aktivitas SOD, dua studi menilai efek Zink terhadap ekspresi metalotinonin datu studi menunjukkan peningkatan dan satu studi tidak menunjukkan peningkatan. Tiga studi pre dan post dari dua studi menunjukkan tidak terdapat penurunan aktivitas penyakit dan 1 studi menunjukkan penurunan aktivitas jika diberikan jangka panjang.
Simpulan: Tidak didapatkan perbedaan aktivitas penyakit, aktivitas SOD, aktivitas metalotionin dengan suplementasi Zink jangka pendek, suplementasi jangka panjang dapat menurunkan aktivitas penyakit IBD

Background/Aim: IBD patients are at risk of Zinc deficiency. Zinc has a role in stimulating the immune system, cell regeneration, and as a coenzyme acts as an antioxidant. Zinc supplementation will decrease disease activity and increase antioxidant activity.
Method: This research is a systematic review and meta-analysis. Literature searches are conducted until December 2020, we searched in three databases Cochrane central, Pubmed, and Embase. Based on eligibility criteria, there are 9 articles evaluate effect of Zinc on disease activity of IBD. Disease activity is assessed based on CDAI score and Mayo score, as well as SOD enzyme activity.
Result: We identified 9 studies, Of all the potentially relevant papers, 9 studies were identified. All of the studies were assessed for risk of bias along with qualitative analysis. Pre-specified outcomes were Zinc and disease activity, Zinc and SOD activity, metallothionine expression as well as disease activity before and after administration. Four studies evaluated effect of Zinc on disease activity showed no improvement in IBD disease activity, two studies evaluated effect of Zinc on SOD activity showed no increase in SOD activity, two studies evaluated effect of Zinc on metalotinonin expression, one study showed increase of expression and the other had no increase. There are 3 pre and post studies from two studies showed no decrease in disease activity and 1 study showed a decrease in activity if supplemented for long term.
Conclusion: The results of the systematic review revealed there were no difference in disease activity, SOD and methalotionen activity with short term Zinc supplementation, long term supplementation decrease disease activity of IBD
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadius Eka Santoso
"Latar Belakang: Intensive care unit-acquired weakness (ICU-AW) adalah salah satu masalah yang dihadapi dalam manajemen pasien kritis karena dihubungkan dengan ventilasi mekanik berkepanjangan sehingga meningkatkan risiko komplikasi dan mortalitas selama di ICU. Mobilisasi dini seperti neuromuscular electrical stimulation (NMES) dilaporkan bermanfaat mengurangi durasi penggunaan ventilator di ICU. Telaah sistematik dan meta-analisis ini dibuat untuk menyimpulkan dampak dari NMES terhadap durasi penggunaan ventilator di ICU. Tujuan: Mengetahui dampak spesifik penggunaan NMES terhadap durasi penggunaan ventilator pada pasien ICU. Metode: Studi eligibel hingga Januari 2022 terinklusi dalam studi. Pencarian literatur dilakukan melalui database jurnal berbasis elektronik yaitu Cochrane, EBSCOHost, Scopus, dan Pubmed dengan kata kunci spesifik dan operator boolean. Studi terinklusi dievaluasi untuk risiko bias dengan Cochrane RoB 2 dan estimasi besar efek dilakukan dengan fixed effect model menggunakan perangkat lunak Review Manager 5.4. Hasil: Pencarian literatur menghasilkan 9 studi yang terinklusi dalam meta-analisis. Dari penggabungan data, disimpulkan bahwa penggunaan NMES berhubungan dengan penurunan durasi penggunaan ventilator (MD -1.48; 95% CI: -2,54 – -0,41, p = 0,007, I 2 =30%, fixed-effect modelling). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian NMES dapat menurunkan durasi penggunaan ventilator di ICU.

Background: Intensive Care Unit-Acquired Weakness (ICU-AW) is one of the problems faced in critical medicine management, associated with prolonged mechanical ventilation (PMV) thereby increasing risk and mortality while in the ICU. Early mobilization such as neuromuscular electrical stimulation (NMES) has been reported to be beneficial in reducing the duration of mechanical ventilation in the ICU. This systematic review and meta-analysis was conducted to conclude the impact of NMES on the duration of mechanical ventilation in the ICU. Objective: To determine the impact of the use of NMES on duration of mechanical ventilation in ICU patients. Methods: Eligible studies up to January 2022 were included in the study. The literature search was carried out through electronic-based journal databases, namely Cochrane, EBSCOHost, Scopus, and Pubmed with specific keywords and boolean operators. The included studies were evaluated for risk of bias with Cochrane RoB 2 and estimation of effect size was performed using a fixed effect modelling using Review Manager 5.4 software. Results: The literature search yielded 9 studies that were included in the meta- analysis. From the pooled data, it was concluded that NMES administration was associated with a decrease in the duration of mechanical ventilation (MD -1.48; 95% CI: -2.54 – -0.41, p = 0.007, I2 = 30%, fixed-effect modeling). Conclusion: This study concluded that the administration of NMES reduces the duration of ventilator use in the ICU."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Trisna Kumala Dewi
"Latar Belakang: Radioterapi adalah salah satu terapi kanker yang telah banyak digunakan untuk mengendalikan tumor secara lokal dan regional. Namun, tumor yang resisten terhadap radiasi dapat mengurangi efektivitas terapi. Radiosensitizer adalah agen penting untuk meningkatkan sensitivitas radiasi. Ulva lactuca (U. lactuca) adalah sejenis ganggang dan sudah terbukti memiliki efek antitumor. Diketahuinya jalur kerja U. lactuca mungkin memberikan pemahaman dasar terkait perannya sebagai radiosensitizer.
Metode: Telaah sistematis dilakukan melalui pencarian literatur pada beberapa database. Pedoman PRISMA digunakan untuk melaporkan hasil pencarian. Studi in vivo atau in vitro yang menganalisis efek U. lactuca pada kanker dimasukkan dalam penelitian ini. Telaah kritis dinilai menggunakan Systemic Review Centre for Laboratory animal Experimentation Risk of Bias (SYRCLE RoB) tool pada studi in vivo dan Science in Risk Assessment and Policy (SciRAP) pada studi in vitro.
Hasil: Tujuh artikel dimasukkan dalam telaah sistematis ini. Semua studi in vivo memiliki bias risiko rendah. Dua penelitian melaporkan bahwa U. lactuca memiliki efek antitumor (CEA, AFP, kadar bcl-2 menurun dan kadar p53 meningkat). Enam studi menunjukkan bahwa U. lactuca juga memiliki efek antioksidan (MDA, TNF alpha, kadar NO menurun, sementara TAC, MPO, SOD, CAT dan GR, GST, kadar GSH meningkat, dengan aktivitas pembersihan radikal). Lima penelitian menunjukkan bahwa U. lactuca memiliki aktivitas antikanker terhadap Caco-2 dan HT-29 CRC, MCF-7, Fem-x, HepG2, dan lini sel Hela.
Kesimpulan: Aktivitas radikal bebas, p53, dan caspase-8, 9 adalah jalur utama efek antitumor U. lactuca. Jalur ini mungkin mengungkap potensinya sebagai radiosensitizer, yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Introduction: Radiotherapy is one of the main treatments for cancer. It had been widely used to control tumor locally and regionally. However, a radioresistant tumor might compromise efficacy of the therapy. Radiosensitizer is an important agent to improve radiation sensitivity. Ulva lactuca (U. lactuca) is a type of algae with known antitumor effects. Analysis of its molecular pathway might provide basic understanding of its role as radiosensitizer.
Method: A systematic review was conducted through literature searching on several databases. PRISMA guideline was used to present the results. In vivo or in vitro study which analyzed U. lactuca effects on cancer were included in this study. In vivo studies were critically appraised using Systemic Review Centre for Laboratory animal Experimentation Risk of Bias (SYRCLE RoB) tool and in vitro studies were critically appraised using Science in Risk Assessment and Policy (SciRAP).
Result: Seven articles were included in this systematic review. All in vivo studies had low risk bias. Two studies reported that U. lactuca had antitumor effect (CEA, AFP, decreased bcl-2 levels and increased p53 level). Six studies showed that U. lactuca also had antioxidant effect (MDA, TNF alpha, decreased NO levels, while TAC, MPO, SOD, CAT and GR, GST, increased GSH levels, with radical scavenging activity). Five studies showed that U. lactuca had anticancer activities against Caco-2 and HT-29 CRC, MCF-7, Fem-x, HepG2, and Hela cell lines.
Conclusion: Free radicals scavenging activity, p53, and caspase-8, 9 were the primary pathways of U. lactuca antitumor effects. These pathways might unravel its potential as radiosensitizer, which needs further analysis in future studies.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>