Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47477 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suprayitno Munadi
Yokyakarta: Andi, 1990
512.943 4 SUP p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jamaludin Malik Ibrahim
"Invers Moore-Penrose merupakan perumuman invers pada matriks bujur sangkar. Setiap matriks dengan entri bilangan kompeks memiliki invers Moore-Penrose dan invers Moore-Penrose dari suatu atriks adalah tunggal. Ketunggalan invers Moore-Penrose dapat digunakan sebagai pengganti invers pada matriks persegi maupun persegi panjang. Dalam skripsi ini, dibahas konstruksi invers Moore-Penrose melalui f1g􀀀invers, f1;2g􀀀invers, f1;2;3g􀀀invers, f1;2;4g􀀀invers, f1;3g􀀀invers, dan f1;4g􀀀invers. Kemudian, dibahas pula konstruksi invers Moore-Penrose dari matriks Laplacian dan beberapa sifat invers Moore-Penrose dari matriks Laplacian. Pada Teorema 4.4, invers Moore-Penrose dari matriks Laplacian memenuhi persamaan LL† = L†L = I􀀀 1n J, dengan J merupakan matriks berukuran nn yang setiap entrinya bernilai satu. Sehingga, invers Moore-Penrose dari matriks Laplacian dapat digunakan sebagai pengganti invers matriks Laplacian.

Moore-Penrose inverse is a generalized inverse from square matrices. Every matrix with complex entries has a unique Moore-Penrose inverse. Uniqueness of Moore-Penrose inverse can be used as a substitute inverse on square or rectangular matrices. In this skripsi, the construction of Moore-Penrose inverse is explain through f1g􀀀inverse, f1;2g􀀀inverse, f1;2;3g􀀀inverse, f1;2;4g􀀀inverse, f1;3g􀀀invers, and f1;4g􀀀invers. Moreover, the construction of Moore-Penrose inverse for Laplacian matrices, as well as some properties of the inverse, is also discussed. In Theorem 4.4, Moore-Penrose inverse satisfy the equation LL† = L†L = I􀀀 1 nJ, where J is an nn matrix with all entries are one.;Moore-Penrose inverse is a generalized inverse from square matrices. Every matrix with complex entries has a unique Moore-Penrose inverse. Uniqueness of Moore-Penrose inverse can be used as a substitute inverse on square or rectangular matrices. In this skripsi, the construction of Moore-Penrose inverse is explain through f1g􀀀inverse, f1;2g􀀀inverse, f1;2;3g􀀀inverse, f1;2;4g􀀀inverse, f1;3g􀀀invers, and f1;4g􀀀invers. Moreover, the construction of Moore-enrose inverse for Laplacian matrices, as well as some properties of the inverse, is also discussed. In Theorem 4.4, Moore-Penrose inverse satisfy the equation LL† = L†L = I􀀀 1 nJ, where J is an nn matrix with all entries are one."
2016
S62417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Siti Marliah
"Beberapa area dari pemecahan masalah matematika berhubungan dengan kemampuan visuospatial. Adanya konseptualisasi spasial yang baik merupakan asset untuk memahami konsep-konsep matematika. Pada kemampuan spasial diperlukan adanya pemahaman perspektif, bentuk-bentuk geometris, menghubungkan konsep visual. Faktorfaktor tersebut juga diperlukan dalam prestasi belajar matematika. Penelitian ini bertujuan menguji ada tidaknya hubungan antara kemampuan spasial dengan prestasi belajar matematika.Pengumpulan data dilakukan terhadap 220 anak usia sekolah, berusia 7-11 tahun dengan memberikan tes kemampuan spasial yang terdiri dari hubungan spasial topologi, proyektif, euclidis dan tes matematika. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan spasial total, topologi dan euclidis dengan prestasi belajar matematika, tetapi tidak terdapat hubungan antara kemampuan spasial proyektif dengan prestasi belajar matematika.

A number of the mathematical problem solving are related with visuospatial ability. A good spatial conceptualization is an asset to understand the mathematical concept. Perspective understanding, geometrical shapes, and visual concept relation are crucial skills in spatial ability. These factors are also needed in mathematical performance. This research is intended to test the relationship between spatial abilities and mathematical performance. Data are collected from 220 children (7 to 11 years old) by giving them the spatial ability test which consists of spatial topology, projective, euclidis, and mathematical test. Result shows that there is a significant relationship between total spatial ability, topology, euclidis and mathematical performance. In the contrary, it shows that there is no relationship between projective spatial ability and mathematical performance."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sien, Lim Yu Tjen
"Teknik analisis variansi yang biasa dilaksanakan pada
data seimbang kurang tepat diterapkan jika datanya tak
seimbang, apalagi terdapat sel kosong. Salah satu pendekatan
untuk menganalisis data tak seimbang dengan sel kosong adalah
analisis menggunakan model mean sel. Model mean sel ini sangat
sederhana, mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan oleh
para peneliti.
Tugas akhir ini membahas analisis variansi efek tetap
klasifikasi silang dua-arah dengan data tak seimbang yang
mempunyai satu atau lebih sel kosong menggunakan model mean
sel. Penekanan diberikan pada hipotesis-hipotesis linier yang
biasanya diuji peneliti. Tugas akhir ini juga membahas
hipotesis-hipotesis linier yang diuji oleh paket-paket
komputer statistik SAS/PC dan SPSS/PC."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Prasetyowati
"Permutasi a1 a2 a3 ... an merupakan permutasi yang disusun dari anggota himpunan bilangan asli { 1, 2, 3, ..., n }. Index dari permutasi tersebut yang didefinisikan sebagai jumlah dari semua subskrip j sedemikian sehingga aj > aj+1 dengan 1 ≤ j ≤ n. Dan banyaknya inversi dari permutasi tersebut adalah jumlah dari pasangan ( ai , aj ) sedemikian sehingga 1 ≤ i < j ≤ n dan ai > aj . Bila An ( x, y ) menyatakan jumlah permutasi dari n bilangan asli yang pertama dengan index x dan banyaknya inversi y maka dalam tulisan ini akan ditunjukkan bahwa An ( x, y ) merupakan kombinasi linier dari fungsi partisi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budyono Saputro
"ABSTRAK
Pengenalan pembicara telah digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari yang telah menjadi cabang penting dari otentifikasi secara otomatisuntuk identitas pembicara. Ekstraksi fitur suara adalah salah satu masalah yang penting dalam pengenalan pembicara dan merepresentasikan suara. Mel-frequency cepstrum coefficients (MFCC) adalah salah satu fitur penting suara dalam proses pengenalan pembicara. Hasil dari ekstraksi fitur ini selanjutnya akan diklasifikasikan untuk melakukan proses pengenalan pembicara. Dalam skripsi ini akan digunakan Perceptron dan Fuzzy C-Means sebagai metode klasifikasi untuk proses pengenalan pembicara. Tingkat akurasi yang diperoleh dari kedua metode ini menghasilkan 90.00% dengan menggunakan Perceptron dan 72.50% dengan menggunakan Fuzzy C-Means untuk masalah identifikasi pembicara texr-independent."
Universitas Indonesia, 2011
S823
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Sutriono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S617
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azlin Ainun Asqollany
"Model pilihan diskrit adalah model yang digunakan untuk memodelkan pilihan. Model pilihan diskrit dapat diturunkan dari fungsi utilitas yang direpresentasikan dalam probabilitas pembuat keputusan memilih alternatif pilihan yang memberikan utilitas maksimum. Salah satu model pilihan diskrit adalah Model Mixed Logit. Model ini mengasumsikan koefisien dari variabel penjelasnya bersifat random yang dapat menggambarkan selera antar pembuat keputusan yang berbeda-beda dalam menentukan pilihan; dan komponen error berdistribusi Gumbel.
Model Mixed Logit merupakan campuran antara Model Logit dan distribusi dari koefisien random variabel penjelas. Parameter yang akan ditaksir pada Model Mixed Logit adalah parameter dari distribusi koefisien random, seperti mean dan variansi. Penaksiran parameter Model Mixed Logit menggunakan metode Maximum Simulated Likelihood Estimator (MSLE) berdasarkan metode Halton Sequence. Setelah diperoleh taksiran parameter, selanjutnya probabilitas pembuat keputusan untuk masing-masing pilihan dihitung, sehingga diperoleh alternatif pilihan yang memaksimumkan utilitas pembuat keputusan.

A discrete choice model is a model that be used to modelling the choices. A discrete choice model can be derived from a utility function which represented in probability of decision maker chooses an alternative which give maximum utility. Mixed Logit model is one of these choice type models. Mixed Logit model assumes that random coefficient of variable which can capture different taste variation over decision makers; and error term is Gumbel distributed.
Mixed Logit model is a mixture between Logit model and distribution of random coefficient. Estimated parameter in Mixed Logit model is parameter of random coefficient distribution, i.e mean and variance. The method of parameter estimation of this model is Maximum Simulated Likelihood Estimator (MSLE) which based on Halton Sequence method. After estimator is obtained, then probability that decision maker for each alternative calculated, so that an alternative which maximize utility of decision maker is obtained.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lamtiur
"Aircraft landing problem (ALP) merupakan suatu permasalahan pesawat terbang dalam menemukan jadwal yang optimal untuk pendaratan pesawat terbang. Objektivitas dari ALP adalah meminimumkan total biaya pinalti dari pesawat pada single runway maupun multiple runway. Dalam permasalahan ini terdapat beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan yaitu kepentingan pemisahan waktu antara pesawat terbang dan interval waktu (time window) yang harus diperhatikan demi kepentingan keselamatan penumpang. Pertama, akan diberikan pemodelan matematis dari ALP dengan fungsi objektif yang linear. Kedua, akan digunakan pendekatan solusi heuristik yaitu Algoritma Ant Colony Optimization (ACO) dalam mencari solusi ALP yang optimal.

Aircraft landing problem (ALP) describes the aircraft problem of finding an optimal schedule of aircrafts landing. The objective of ALP is to minimize total penalty restrictive cost of aircraft in a single runway or multiple runways. This problem considers few certain constraints, such as the necessary separation time between aircrafts and time window that should be concerned for passenger safety. In the first part, will be presented a mathematical formulation of the problem with linear objective function. The second part is heuristic solution approaches with Ant Colony Optimization Algorithm to solve ALP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Putri Maysaroh
"Tugas akhir ini akan membahas model waktu tunggu kendaraan pada persimpangan dengan lampu lalu lintas saat jam sibuk. Model waktu tunggu kendaraan pada jam sibuk ini dibuat dengan cara memodifikasi kurva dari jumlah kendaraan dalam antrian pada kondisi steady-state dengan kurva jumlah kendaraan dalam antrian pada kondisi deterministik dengan menggunakan metode P. D. Whiting. Hasil modifikasi ini merupakan kurva dari jumlah kendaraan dalam antrian untuk kondisi time-dependent.

Vehicle delay model at signalized intersection during peak hour is discussed in this skripsi. This model can be used to approximate how long a vehicle has to queue up at the intersection during peak hour. P. D. Whiting method is used to obtain vehicle queue length of time-dependent curve base on modify vehicles queue length of steady-state curve and vehicles queue length of deterministic curve."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42695
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>