Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42590 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anndrea Ilham Kurniawan
"Keberhasilan pemberantasan vektor demam berdarah dengue (DBD) menggunakan insektisida berhubungan dengan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pemberantasan vektor. Oleh karena itu masyarakat perlu mendapat penyuluhan kemudian dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan murid Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs) Bayah mengenai pemberantasan vektor DBD. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Data diambil pada tanggal 16 - 18 Oktober 2009 dengan mewawancara 107 murid MTs yang telah mendapat penyuluhan satu bulan sebelum survei. Hasilnya menunjukkan murid yang mempunyai tingkat pengetahuan baik adalah 14 orang (13,5%), cukup 40 (38,5%) dan tingkat pengetahuan kurang 30 orang (48,1%). Responden perempuan lebih banyak (58,7%) daripada laki-laki (41,3%). Sebagian besar responden menyatakan tidak pernah menderita DBD (89,4%). Responden paling banyak mendapat informasi mengenai DBD dari 2 dan 3 sumber informasi (masing masing 28,8%). Sumber informasi mengenai DBD yang paling berkesan didapat dari petugas kesehatan (59,6%). Pada uji chi-square tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai pemberantasan vektor DBD dengan jenis kelamin (p= 0,427), jumlah sumber informasi (p=0,079), sumber informasi yang paling berkesan (p=0,751). Uji kolmogorov-smirnov menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan pengalaman menderita DBD (p=0,539). Disimpulkan tingkat pengetahuan murid MTs mengenai pemberantasan vektor DBD tergolong kurang dan tingkat pengetahuan murid MTs tidak berhubungan dengan karakteristik mereka

The success of dengue hemorrhagic fever (DHF) vector control using insecticide is influenced by the people?s knowledge. The objective of this study was to identify the knowledge level about vector control at Islamic Junior High School students. This cross sectional study was performed on October 16th-18th 2009 by interviewing 107 students who were chosen using random sampling technique. The results showed that the number of students with good knowledge level were 14 people (13,5%), while fair and bad knowledge were 40 (38,5%) and 30 (48,1%) people. The number of female students (58,7%) more than male students (41,3%). Most of the students got information about DHF from 2 or 3 sources. The most impressive source was health workers (59,6%). The chi square test showed there were no significant difference between the knowledge level of vector control with sex (p= 0,427), the number of information sources (p= 0,079), and the most impressive source of information (p= 0,751). Kolmogorov-Smirnov test showed there were no significant difference with family history of DHF (p= 0,539). The conclusion of this study was the knowledge level of the students about vector control was fair and had no association with student?s characteristics."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Choirurrizqi
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia antara lain di Kecamatan Bayah. Untuk menurunkan angka kematian masyarakat perlu diberikan pengetahuan mengenai DBD dengan memberikan penyuluhan. Agar penyuluhan sesuai target perlu dilakukan survey untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pertolongan pertama pada DBD. Survei menggunakan desain cross sectional pada murid Madrasah Tsanawiyah Negri Bayah (MTs). Data diambil pada tanggal 12-14 Agustus 2009 dengan memberikan kuesioner kepada 107 murid yang dipilih secara acak.
Dari penelitian ini di dapatkan 14% murid berpengetahuan baik, 48,6% kurang dan 37,4% memiliki pengetahuan cukup. Pada uji chi-square tidak diperoleh perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan murid MTs mengenai pertolongan pertama pada DBD dengan usia (p=0,334), jenis kelamin (p=0,413), jumlah sumber informasi (p=0,180), sumber informasi berkesan (p=0,667), dan tingkat pendidikan (p=0,057). Disimpulkan tingkat pengetahuan mengenai pertolongan pertama pada DBD masih kurang dan tidak berhubungan dengan karakteristik demografi murid. Oleh karena itu pengetahuan perlu ditingkatkan melalui penyuluhan kepada seluruh murid MTs tanpa memperhatikan usia, jenis kelamin, jumlah sumber informasi, sumber informasi yang berkesan dan tingkat pendidikan.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a major health problem in Indonesia such as in Bayah village. To decrease mortality rate, knowledge about first aid on DHF should be given to the community by giving health promotion. To get good result, health promotion should be given based on the knowledge of the community and its related factors. Thus, the survey to study community knowledge and characteristics should be conducted. This cross sectional study was conducted in Madrasah Tsanawiyah Negri Bayah (MTs). The data was collected on 12-14th August 2009 by giving questionnaires to 107 students randomly.
The results showed 14% students were classified as good, 48,6% bad and 37,4% fair. Chisquare test showed no significant different between knowledge level of MTs students on DHF with age (p=0,334), sex (p=0,413), number of source of information (p=0,180), the most impressive source of information (p=0,667), and educational level (p=0,057). In conclusion, knowledge level about DHF first aid was bad and not associated with student demographic characteristic. Thus, the knowledge should be improved through health promotion to all students without considering age, sex, number source of information, the most impressive source of information and educational level.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arindya Rezeki
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarkat di Indonesia termasuk di Desa Bayah Timur, Provinsi Banten. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Bayah mengenai vektor DBD sebagai dasar untuk pemberantasan DBD. Penelitian menggunakan desain cross sectional dan sampel diambil secara acak. Data diambil dengan mewawancarai masyarakat Desa Bayah Timur tanggal 16-I8 Oktober 2009, diolah dengan program SPSS I 1.0 dan dianalisis dengan uji Kohnogorov-Smirnov.
Hasilnya menunjukkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 3 orang (2,8%), cukup 24 orang (22,6%), dan tingkat pengetahuan kurang 79 orang (74,5%). Responden paling banyak berada dalam kelompok usia 18-34 tahun yaitu 48 orang (45,3%). Responden paling banyak adalah perempuan 89 orang (84%) dan berpendidikan rendah 68 orang (64,2). Aktivitas tersering yang dilakukan masyarakat adalah pengajian yaitu sebanyak' 43 orang (40,6%). Sebanyak 30 responden (28,3%) mendapatkan infonnasi dari dua sumber dan yang paling berkesan adalah media elektronik (65,1%). Sebanyak 17 responden (16%) pemah menderita DBD (atau keluarganya).
Pada uji Kolomogorov-Smirnov tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan masyarakat mengenai vektor DBD dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, ativitas, sumber informasi, dan pengalaman rnenderita DBD. Disimpulkan tingkat pengetahuan rnasyarakat mengenai vektor DBD tidak berhubungan dengan karakteristik masyarakat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DI-IF) is one of health problem in Indonesia, including Bayah Timur Village, Banten Province. This research's aim is knowing the level of villager's knowlege about vebtor of DHF as a basis for DHF eradication. This research used cross-sectional design with random sampling method. Data were taken by interviewing villagers of Bayah Timur Village on October 16th-18“‘ 2009. The data were proccesed by SPSS 11.0 program then analyzed by Kologorov-Smirnov test.
The result shows that only 3 respondents (2,8%) had high level of knowledge, 24 respondents (22,6%) had medium level of knowledge, and 79 respondents (74,5%) had low level of knowledge. Most respondents are between 18-34 years old, 48 respondents (45,3%). More than a half respondets are females 89 respondents (84%) and low education, 68 respondents (64,2%). The commonest activity is Qur'an recital, 43 respondents (40,6%). Thirty respondents (28,3%) got information from two sources and the mos impressive is electronic media (65,l%). Seventeen respondents has been had experiences of DHQF (l6%).
Kolmogorov-Smirnov test shows no significant correlation between the knowledge level of vebtor of DHF with age, sex, educatian, ectivities, source of information, and experience on DHF. It was concluded that villager's knowlege about vector of DHF has no assocoation with respondent's characteristics.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Maulidina Medika Rahmita
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit infeksi dengan nyamuk Ae.aegypti sebagai vektor yang mengakibatkan masalah kesehatan di Jakarta antara lain Kelurahan Paseban Barat. Untuk memberantas vektor DBD telah diberikan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada penduduk. Diharapkan dengan telah mendapatkan penyuluhan kepadatan dan penyebaran vektor lebih rendah dari indikator kepadatan vektor WHO. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan dan penyebaran vektor dengan ada tidaknya hubungan terhadap penutup container pada daerah yang telah mendapatkan penyuluhan. Container dikategorikan menjadi 2, yaitu container berpenutup dan container tidak berpenutup. Penelitian ini bersifat analitik observasional dan menggunakan desain potong lintang . Data diambil pada tanggal 21 Juni 2009 di RW 03 Paseban Barat, Kelurahan Paseban, Kotamadya Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta yang merupakan daerah dengan kjumlah penderita DBD tinggi. Pengambilan data dilakukan di 100 rumah dengan single-larval method dan dianalisis menggunakan Fisher Exact Test untuk mengetahui kepadatan dan penyebaran vektor terhadap penutup container. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 rumah yang diteliti didapatkan nilai container index 4,3%, house index 11, dan braeteu index 14. Disimpulkan kepadatan dan penyebaran vektor DBD di Paseban Barat termasuk tinggi dan kepadatan dan penyebaran larva Ae.aegypti tidak berhubungan dengan penutup container (p=0,664).

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of infectious disease transmitted by mosquitos Ae. aegypti as vector and has caused health problem in Jakarta, one of which is in West Paseban Village.In order to eliminate the vector,counselling had been given before to educate the people who lives in those areas. The expectancy was that by giving health education, the number of distribution and intensiveness of the vector will be lower than WHO intensiveness indicator.The aim of the research is to discover the intensiveness and distribution of the vector associated with /without container lid. Container categorized into 2, which are container with lid and container with no lid.This research is an observational analysis and using crosssectional study . The data was collected on 21 June 2009 at west Paseban Village RW 03 Central Jakarta which has high percentage of DHF sufferers. The data was collected from 100 houses using the single-larval method and then analyzed using Fisher exact test to discover the intensiveness and distribution of the vector toward the lid container.The result showed 100 houses surveyed, the house index was 11, the container index 4,3% and brateau index 14. Thus, it can be concluded that the intensiveness and distribution of DHF vector in west paseban is high and the existence of the Ae.aegypti larvae was not associated with the lid of the containers. (p=0,664)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfikri Asril
"Keberhasilan pemberantasan DBD antara lain ditentukan oleh tingkat pengetahuan masyarakat mengenai DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan murid MTs Kecamatan Bayah mengenai vektor DBD setelah mendapat penyuluhan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Data diambil pada tanggal 16 - 18 Oktober 2009 dengan mewawancarai 107 murid MTs yang dipilih secara random. Murid tersebut telah mendapat penyuluhan DBD satu bulan sebelum survei. Hasilnya memperlihatkan, murid MTs yang mempunyai tingkat pengetahuan baik sebanyak 3 orang (2,9%), cukup 49 orang (47,1%) dan kurang 52 orang (50%). Responden laki-laki 43 orang (41,3%) dan perempuan 61 orang (58,7%). Murid yang tidak memiliki riwayat sakit DBD sebanyak 93 orang (89,4%). Sebagian besar Murid MTs mendapat informasi tentang DBD dari 2 atau 3 jenis sumber informasi dengan presentase masing- masing 28,8%. Sumber informasi yang paling berkesan adalah petugas kesehatan (59,6%) disusul oleh media elektronik (30,8%). Pada uji Kolmogorov Smirnov, tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai vektor DBD dengan jenis kelamin (p=1,000), jumlah sumber informasi (p= 0,601), sumber informasi yang paling berkesan (p= 0,239), dan riwayat sakit DBD (p=1,000). Disimpulkan tingkat pengetahuan murid madrasah mengenai vektor DBD tergolong kurang dan tidak berhubungan dengan karakteristik mereka.

The success of DHF control depends on people?s knowledge level of DHF. The objective of this study was to know the knowledge level of Madrasah Tsanawiyah Bayah students about DHF vector after given education. This cross sectional study was conducted on October 16th-18th 2009 by interviewing 107 students, chosen by random sampling technique. The students got education one month before the survey. The result showed that only 2,9% students had good knowledge, while students that had fair and bad knowledge are 47,1% and 50%, respectively. Forty three students (41,3%) were male while 61 others (58,7%) were female. Students that didn?t have family history of DHF were 93 students (89,4%). Most of the students got information from two and three information sources. The most impressive source was medical personels (59,6%); while information from electronic media hold the second position (30,8%). Kolmogorov Smirnov analysis test showed no significant differences between knowledge level of DHF vector and sex (p=1,000), the number of information sources (p=0,601), the most impressive source (p=0,239), and family history of DHF (p=1,000). It was concluded that the knowledge level of the students about DHF vector was bad and not associated with student?s characteristic."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit transmisi nyamuk dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Salah satu tempat dengan kejadian luar biasa (KLB) DBD adalah kecamatan Bayah, provinsi Banten dengan peningkatan penderita hingga 25 orang pada tahun 2008. Solusi terbaik penanggulangan DBD adalah pengendalian vektornya, nyamuk Aedes sp., yang dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Untuk mengetahui efektivitas program tersebut, dilakukan survei entomologi, diantaranya survei larva. Penelitian ini bertujuan mengetahui kepadatan dan penyebaran vektor DBD sebelum dan sesudah penyuluhan. Untuk itu, perlu diketahui juga house index (HI), container index (CI) dan breteau index (BI) larvanya. Penelitian ini difokuskan pada kepadatan larva dalam container non-TPA, sebagai jenis container yang kurang diperhatikan dalam PSN. Survei dilakukan pada 100 rumah di kecamatan Bayah dengan single larva method dengan jumlah 14 container non-TPA dari total 419 container. Nilai indeks larva setelah penyuluhan HI 42%; CI 15,27%; BI 64% lebih rendah dibanding sebelum penyuluhan HI 52%; CI 17,18%; BI 72%. Setelah penyuluhan tidak ditemukan satupun larva dalam container non-TPA. Dengan uji McNemar didapatkan tidak ada perbedaan bermakna (p = 0,375) antara jumlah larva sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan, sehingga disimpulkan bahwa penyuluhan tidak menyebabkan penurunan jumlah larva dalam container non-TPA.

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is arthropod-borne disease with high prevalence in Indonesia. A location that had a DHF super-incidence is kecamatan Bayah, Banten province, with escalation of victim into 25 persons in 2008. The best solution for treating DHF is by control its vector, Aedes sp., that could be done by having a counseling and mosquito’s nest eradication (PSN). To determine the effectivity of the program, entomology survey done, one of which larvae survey. The goal of this research is to know the density and spreading of DHF’s vector before and after counseling. For that, the house index (HI), container index (CI) and breteau index (BI) of the larvae should be known. The research focused on the larvae density in non-common water container, as a type of container that lack of attention in PSN. The survey was held on 100 houses in kecamatan Bayah with single larvae method with 14 non-common water containers among 419 containers founded. The density rate after the counseling HI 42%; CI 15,27%; BI 64% was lower than before counseling HI 52%; CI 17,18%; BI 72%. After counseling there is no larvae founded in non-common water container. Using McNemar test, founded that there is no meaningful difference (p = 0,375) between larvae density before and after counseling, so then the counseling doesn’t decrease larvae density in non-common water container."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S45443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denisa Anggi Kurnia
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling sering ditemui di Kecamatan Bayah. Hal inilah yang mendasari peneltian ini yang bertujuan untuk mengetahui habitat, kepadatan, dan penyebaran vektor DBD yaitu Aedes sp sehingga DBD nantinya dapat diberantas. Survei menggunakan single-larva method yaitu mengambil satu larva setiap container di 100 rumah penduduk kedua desa dan selanjutnya larva diidentifikasi menggunakan mikroskop. Data lalu dianalisis menggunakan uji chisquare. Survei entomologi dilakukan pada tanggal 12-14 Agustus 2009. Dari 100 rumah di Desa Bayah Barat didapatkan house index 55%, container index 16,9% , dan breteau index 75, dan di Bayah Timur house index 26%, container index 11,8% , breteau index 38. Tingkat penyebaran DBD di Desa Bayah Barat dan Timur tergolong tinggi karena house index >10% dan container index >5%. Larva lebih banyak ditemukan pada container di luar rumah di Desa Bayah Timur dibandingkan Desa Bayah Barat. Pada uji chi-square, didapatkan p =1,000 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara keberadaan larva dengan lokasi desa. Disimpulkan Desa Bayah Barat dan Timur tergolong transmisi tinggi DBD dan keberadaan Aedes sp tidak berhubungan dengan lokasi.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a health problem in Bayah District. This is the main reason this research was done in order to understand the habitat, density, and spreading of the DHF vector for eradication of DHF. The survey using the single-larva method, which took a single larva from each container in 100 houses in both villages then indentify the larva using the microscope. The acquired data is tested with Chi-square test. Entomology surveillance was done on August 12-14 2009. Of 100 houses in West Bayah Vilage, the house index of 55%, container index of 16,9%, and breteau index of 75 is obtained; and in East Bayah Village house index of 26%, container index of 11,8%, and breteau index of 38 is obtained. The DHF transmission rate in West Bayah and East Bayah Village is high due to house index > 10% and container index> 5%. More larva is found in outside house container in Rast Bayah Village than West Bayah. Using chi-square test, value of p = 1,000 is obtained which means there is no statistically significant difference between the larva existence and the location of the village. It can be concluded that the transmission rate in West Bayah and East Bayah Village is high and the existence of Aedes is not related with location of the village."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Christianingrum
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Indonesia, terutama di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektor DBD. Pemberantasan vektor DBD perlu ditekankan pada container dalam rumah karena tempat perindukan utama Aedes aegypti terletak di dalam rumah. Salah satu cara pemberantasan vektor DBD yang ramah lingkungan dan memiliki efek jangka panjang adalah dengan penggunaan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat efektivitas penggunaan Bti pada Kelurahan Cempaka Putih Barat yang sebelumnya telah mendapat Bti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat setelah mendapat Bti. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional analitik. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 25 April 2010 di Kelurahan Cempaka Putih Barat, yaitu RW 03 yang tidak mendapat Bti dan RW 07 yang mendapat Bti. Container dalam rumah yang paling banyak mengandung larva pada RW 03 dan RW 07 adalah bak mandi karena container bervolume besar disukai Ae. aegypti. Container dalam rumah yang positif larva pada RW 03 adalah 7% dan pada RW 07 adalah 5%, terdapat perbedaan tetapi tidak bermakna secara statistik (p = 0,341). Disimpulkan Pemberian Bti tidak berpengaruh terhadap keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a health issue that remains a threat to society in Indonesia, especially in the Cempaka Putih Barat, Central Jakarta thus dengue vector needs to be controlled. The eradication of dengue vectors should be emphasized in the containers inside the house because the main breeding site of Aedes aegypti is located inside the house. One of the dengue vector eradication methods which is environmentally friendly and has a long-term effects was the use of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Therefore, this study would look the effectiveness of Bti application in Cempaka Putih Barat that had previously been received Bti. The purpose of this study was to determine the presence of Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Cempaka Putih Barat after Bti application. This study was a cross-sectional analytic study. The data collection was conducted on April 25, 2010 in Cempaka Putih Barat, RW 03 where Bti was not applied and RW 07 where Bti was applied. Container inside the house which was the most widely-containing larvae in RW 03 and RW 07 was the bathtub because of a large-volume container preferred Ae. aegypti. Container inside the house that was positive larvae in RW 03 was 7% and RW 07 was 5%, there was the difference but it was not significant (p = 0.341). It was concluded that Bti didn’t not affect the presence of Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misnar Mourbas
"Masalah kesehatan masyarakat di Pelabuhan laut dan Bandar Udara yang harus diawasi antara lain adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk Aedes Aegypti selain sebagai vektor penyakit DBD juga sebagai vektor penyakit demam kuning (Yellow Fever).
Permasalahan yang dihadapi program pemberantasan penyakit DBD adalah kurangnya perhatian masyarakat dalam gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan ditemukannya House Index (HI) di pelabuhan cukup tinggi. Di Pelabuhan Teluk Bayur Padang HI = 2,14% tahun 1999 (I-II < I% dalam IHR 1969).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat terhadap pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegypti di Pelabuhan Teluk Bayur Padang tahun 2000 dengan disain penelitian Cross Sectional. Seluruh data dianalisa secara bertahap mulai dari analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji Regressi Logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,3% masyarakat berperilaku baik terhadap PSN, sedangkan 33,7% masyarakat berperilaku kurang baik terhadap PSN dan HI = 12,3%. Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa terdapat enam variabel yang berhubungan secara bermakna dengan prilaku terhadap PSN yaitu pengetahuan, sikap, sarana dan prasarana, penyuluhan kesehatan, pemberantasan nyamuk dewasa dan pemeriksaan jentik Aedes aegypti. Dari hasil analisis multivariat, variabel sarana dan prasarana dan penyuluhan kesehatan mempunyai hubungan yang paling dominan dengan perilaku terhadap pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disarankan agar penyediaan sarana dan prasarana yang baik dan penyuluhan kesehatan sangat diperlukan untuk pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah.

The Factors that Connected with Community Behavior to PSN Aedes Aegypti in the Teluk Bayur Padang Harbour 2000thPublic health problem at the harbour and the airport that must be watch are Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) that spreading by Aedes aegypti. Besides spreading Dengue Haemorrhagic Fever, Aedes aegypti also spread Yellow Fever.
The Problem of Program Pemberantasan Penyakit DBD is the less attention of people in the movement of Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) and been found out the House Index (HI) in the Harbour with High enough level. In the Teluk Bayur Padang Harbour HI = 2,14 % in 1999' (HI < 1 % in IHR 1969).
The research is mean to get information about the factors that connected with community behavior to PSN Aedes aegypti in the Teluk Bayur Padang Harbour 2000th with Cross Sectional research design. All data were analysis step by step, started univariate, bivariate and multivariate with Logistic Regression Test.
The result showed that 66,3 % people behavior is positive to the PSN and 33,7 % community behavior is negative to PSN and HI = 12,3%. From bivariate analysis result is known that there are 6 variables connected in significant with behavior to PSN ; knowledge, attitude, facility, health education, mosquito fighting and the larva Aedes aegypti Checking. From Multivariate analysis result the facility and health education variable has very dominant connection with behavior to PSN - DBD. According to the research result, suggested to provide the better facilities and health education that very used for PSN - DBD."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T4596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Triadi
"Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang banyak terdapat di DKI Jakarta, antara lain Kelurahan Rawasari. Suatu agent ramah lingkungan telah dikembangkan untuk pemberantasan Ae. aegypti yaitu Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas Bti dalam menekan jumlah larva Ae. aegypti di container non-TPA. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat melalui intervensi aplikasi Bti dan menggunakan desain eksperimental. Data dikumpulkan pada 14 Februari dan 14 Maret 2010. Sebanyak 120 rumah diobservasi dan dilakukan survei entomologi dengan metode single-larval lalu container ditetesi Bti 4 ml/m2 cair. Data diolah dengan program SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji McNemar. Dari 60 container non-TPA, jumlah kontainer yang positif sebelum aplikasi adalah 7 kontainer dan 53 adalah negatif, sedangkan setelah aplikasi turun menjadi 3 kontainer positif dan 56 negatif, namun uji McNemar menunjukkan p = 0.453 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna. Disimpulkan Bti tidak efektif digunakan untuk mengurangi populasi larva Ae. Aegypti pada container non-TPA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>