Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4720 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Campbell, Kenneth L., 1955-
Chichester: Wiley-Blackweell, 2011
616.99 CAM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ismawati
"Ruang lingkup dan cara penelitian: Proteasom adalah partikel subseluler yang berperan dalam degradasi protein intrasel. Dari kepustakaan diketahui bahwa konsentrasi proteasom serum pada penderita kanker meningkat dibandingkan individu normal. Belum diketahui apakah konsentrasi proteasom juga meningkat pada tahap prakanker. Telah dilakukan penelitian induksi karsinogenesis hati pada tikus Wistar dengan menggunakan N,2-Fluorenilasetamida (FAA) 40 lag. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati apakah terjadi perubahan konsentrasi proteasom dalam plasma dan jaringan hati pada tahap prakanker dan bagaimana efek pemberian tomat terhadap konsentrasi proteasom. Pada penelitian ini tikus dibagi menjadi 5 kelompok : kelompok kontrol 1(KKl) yaitu kelompok tikus yang hanya diberi akuabides, kelompok kontrol 2 (KK2) yaitu kelompok tikus yang diberi Pulvis Gum Arab (PGA) + minyak kelapa, kelompok kontrol 3 (KK3) yaitu kelompok tikus yang diberi emulsi tomat, kelompok perlakuan 1 (KP1) yaitu kelompok tikus yang diinduksi FAA dan kelompok perlakuan 2 (KP2) yaitu kelompok tikus yang diberi emulsi tomat dan diinduksi FAA. Pengamatan dilakukan dengan mengambil plasma dan jaringan hati setelah perlakuan selama 4 minggu dan 8 minggu. Dilakukan pengukuran konsentrasi proteasom dan pemeriksaan histopatologis jaringan hati untuk menilai derajat kerusakan hati. Pengukuran konsentrasi proteasom dilakukan dengan ELISA. Analisis hasil dilakukan dengan uji statistik Anava 1 arah, kecuali untuk konsentrasi proteasom plasma 4 minggu digunakan uji non parametrik Kruskal Wallis dengan batas kemaknaan p <0,05.
Hasil dan kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi proteasom plasma KP1 berbeda bermakna (p<0,05) dibandingkan kelompok kontrol dan KP2 setelah 8 minggu, sedangkan konsentrasi proteasom jaringan hati KP1 telah berbeda bermakna (p<0,05) dibandingkan kelompok kontrol dan KP2 sejak perlakuan 4 minggu. Pengamatan secara histopatologis menunjukkan adanya perubahan pada tahap prakanker pada perlakuan 8 minggu pada KP1 dan tidak pada kelompok yang lain. Dengan demikian hasil pengamatan konsentrasi proteasom pada tikus menunjukkan, bahwa peningkatan konsentrasi proteasom plasma terjadi pada tahap prakanker sementara peningkatan konsentrasi proteasom hati terjadi lebih dahulu daripada plasma dan kelainan histopatologisnya. Dari penelitian ini ternyata tomat memiliki efek protektif terhadap terjadinya karsinogenesis hati.

Proteasome is subcellular particle, which have role in degradation of intracellular protein. It is known that concentration of proteasome in serum cancer patients is higher than normal subject, but whether proteasome concentration increased at precancer is still unknown. This study was conducted to investigate the alteration of proteasome concentration during hepatocarcinogenesis induced by N, 2-Fluorenilacetamide (FAA) and protective effect of tomato. This research use rats that divided randomly into 5 groups: control group I (KKI), which only received bidistilled water, control group 2 (KK2), received Pulvis Gummi Arabic (PGA) + palm oil, control group 3 (KK3), received tomato emulsion, group of treatment I (KPI), which induced by FAA and group of treatment 2 (KP 2), induced by FAA and received tomato emulsion. The rats were sacrificed in the forth and eights week after treatment. Some parts of the liver were taken for histological examination and the rest were homogenized. Concentration of proteasome was determined from liver homogenats and plasma by ELISA method.
This study showed that proteasome concentration in plasma KP 1 is significantly increase compared to all control groups and KP 2 after 8 weeks, while concentration of proteasome in liver KP 1 significantly increase compared to all control groups and KP 2 after 4 weeks. Histological examinations showed signs of precancer only at KP 1 after 8 weeks treatment and not in other groups. This study suggested that proteasome concentration of rats? plasma were increased in precancer; elevation of liver proteasome were detected before alteration of liver cell occurred; and tomato emulsion has protective effect in liver carcinogenesis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T16220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrida
"Tomat merupakan salah satu sayuran yang telah diketahui banyak mengandung antioksidan terutama likopen. Berdasarkan kepustakaan diketahui likopen merupakan antioksidan yang sangat potensial dalam meredam radikal bebas dan mengurang resiko kanker. Telah dilakukan penelitian tentang hambatan karsinogenesis dengan emulsi tomat pada tikus yang di induksi N-2-Fluorenilasetamida (FAA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek emulsi tomat dalam menghambat karsinogenesis yang diinduksi dengan FAA. Penelitian ini menggunakan 50 ekor tikus galur Wistar, berumur kurang lebih 3 bulan dengan berat badan berkisar 180 - 200 gram, yang dibagi secara acak dalam lima kelompok. Kelompok pertama (KK1), merupakan kelompok tikus yang hanya diberi aquades saja, kelompok kedua (KK2) diberi bahan pengemulsi terdiri dari pulvis gum arabic (PGA), minyak kelapa dan aquades, kelompok ketiga (KK3) diberi emulsi tomat, kelompok keempat (KPI) diberi FAA dengan dosis 40 ug/mL/hari. Kelompok kelima (KP2) diberi emulsi tomat dan FAA. Pemberian bahan perlakuan dilakukan melalui sonde lambung. Pengamatan terhadap plasma dilakukan setelah 2, 4, 6 dan 5 minggu perlakuan, sedangkan terhadap jaringan hati setelah 4 dan 8 minggu perlakuan. Sebagai parameter karsinogenesis dilakukan pengukuran kadar asam sialat plasma dan hati. Untuk mengetahui keadaan stres oksidatif dilakukan pengamatan terhadap kerusakan akibat radikal bebas serta senyawa antioksidan endogen seperti MDA, senyawa dikarbonil dan GSH plasma dan hati. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan uji ANOVA.
Pada KP1 ditemukan peningkatan bermakna kadar asam sialat plasma pada minggu ke-4, peningkatan kadar MDA plasma dan hati pada minggu ke-2, peningkatan kadar senyawa dikarbonil plasma dan jaringan hati pada minggu ke-4 dan penurunau kadar GSH plasma pada minggu ke-4. Pada KP2 ditemukan kadar asam sialat, kadar MDA, kadar senyawa dikarbonil yang tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan semua kelompok kontrol baik dalam plasma maupun pada jaringan hati. Terdapat korelasi antara peningkatan kadar asam sialat plasma dengan peningkatan kadar MDA dan senyawa dikarbonil serta dengan penurunan kadar GSH plasma. Hal ini menunjukkan bahwa stres oksidatif dapat memicu terjadinya karsinogenesis. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa emulsi tomat dapat menghambat karsinogenesis melalui penghambatan stres oksidatif."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T16230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robertson, Erle S., editor
"The acknowledgment that viruses are potent biological factors in driving many cancers have seen a dramatic upsurge in recent years in large part to the success of the human papilloma virus vaccine against invasive cervical carcinomas and followed by the awarding of the noble prize in medicine in 2008 to Dr. Harald zurHausen who identified the link between papilloma virus and cervical cancers. We will also cover other known oncogenic viruses associated cancers in other mammals in addition to humans."
New York: Springer Science, 2012
e20420741
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Adequate blood supply to the eye is an important prerequisite for normal visual function. Over the past 40 years our knowledge of ocular blood flow regulation has improved significantly. This reader-friendly textbook provides a comprehensive overview of the current knowledge of ocular blood flow. Lavishly illustrated, it evaluates the wide array of methods that have been used to measure ocular blood flow. Furthermore, it not only offers the reader an evidence-based summary of the physiological and pharmacological properties of ocular blood flow regulation, but also demonstrates the ocular blood flow abnormalities in different vascular diseases. This book will enhance the understanding of all who are interested in learning more about ocular blood flow in health and disease."
Berlin : Springer, 2012
e20426320
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Arif Khan, editor
"This book will interest specialists dealing with cancer associated infectious complications, researchers working in the field of cancer biology, teachers and scientists in the field of microbiology, biotechnology, medicine and oncology. The unique coverage of bacteriology and cancer association in both positive and negative way can usher into development of novel thrust area for microbiology students and experts."
Dordrecht: [, Springer], 2012
e20417575
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
King, Roger J. B.
Harlow, England: Prentice-Hall, 2000
616.994 21 KIN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Raven Pressc , 1984
616.994 BIO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pretty Trisfilha
"Kanker rongga mulut pada manusia menempati peringkat ke-6 keganasan yang sering terjadi di seluruh dunia. Diperkirakan lebih dari 90% dari semua kanker mulut adalah karsinoma sel skuamosa (KSS) yang berasal dari epitel oral. Induksi 4 NQO pada tikus sering digunakan sebagai model karsinogenesis oral. Karsinogen ini menghasilkan semua tahap karsinogenesis oral dan telah terbukti mampu menghasilkan perubahan histologis dan molekuler yang sama seperti pada manusia. Clitoria ternatea (CT) merupakan tanaman kaya antosianin dan banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek kemopreventif Clitoria ternatea, melalui hambatan proliferasi dan induksi apoptosis terhadap KSS lidah pada tikus yang diinduksi dengan 4NQO. Ekstrak etanol CT diberikan pada berbagai tingkatan dosis, yaitu 200, 400, 800 dan 1600mg/kg berat badan. Penilaian hambatan proliferasi dan induksi apoptosis dilakukan berdasarkan ekspresi protein Ki-67, Caspase 3, dan p53 pada pewarnaan imunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak CT secara signifikan tidak mampu menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis KSS lidah tikus yang diinduksi dengan 4NQO, kemungkinan disebabkan karena dosis yang belum mencukupi serta perbedaan pelarut dan sumber ekstrak yang digunakan. Imunoekspresi p53 tidak ditemukan baik pada kelompok kontrol kanker maupun pada kelompok perlakuan, diduga mutasi yang terjadi pada karsinogenesis lidah tikus yang diinduksi 4NQO tidak melalui jalur p53. 

Human oral cancer is the sixth largest group of malignancies worldwide. It is estimated that more than 90% of all oral cancers are squamous cell carcinoma (KSS) originating from the oral epithelium. Induction of 4 NQO in rats is often used as an animal model of oral carcinogenesis. This carcinogen produces all stages of oral carcinogenesis and several lines of evidences suggest that similar histological as well as molecular changes are observed in the human system. Clitoria ternatea (CT) is a plant rich in anthocyanin and is widely used in traditional medicine. The aim of this study was to evaluate the chemopreventive effect of Clitoria ternatea, through the inhibition of apoptotic proliferation and induction of tongue KSS in rats induced by 4NQO. Ethanol extract of Clitoria ternatea was administered at doses of 200, 400, 800 and 1600/kg body weight. Assessment of the inhibition of proliferation and induction of apoptosis was carried out based on the expression of Ki-67, Caspase 3, and p53 proteins in immunohistochemical staining. The results showed that CT extract was significantly unable to inhibit proliferation and induce apoptosis of rat tongue induced with 4NQO, possibly due to inadequate doses and differences in the solvent and source of the extract used. P53 immunoexpression was not found in either the cancer control group or in the treatment group, it was suspected that a mutation that occurred in the carcinogenesis of rat tongue induced by 4NQO did not pass through the p53 pathway. "
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaka Renaldi
"Inflamasi kronik adalah proses yang penting dalam patofisiologi adenokarsinoma duktal pankreas (PDAC). Beberapa studi telah meneliti potensi enzim siklooksigenase-2 (COX-2) sebagai faktor prognostik PDAC, dengan hasil yang kontradiktif. Nuclear factor kappa−B (NF−?B), specificity protein 1 (Sp1), dan c−Jun adalah faktor transkripsi gen COX2. Penelitian ini adalah studi observasional eksploratori yang bertujuan untuk mengidentifikasi asosiasi ekspresi protein NF−?B (RelA/ p65), COX−2, Sp1, dan c−Jun dengan kesintasan pasien PDAC. Ekspresi protein tersebut dinilai di jaringan pasien PDAC menggunakan metode imunohistokimia. Diidentifikasi ekspresi keempat protein tersebut dengan overall survival (OS) dan karakteristik klinikopatologis pasien PDAC. Sebanyak 53 jaringan PDAC dari biopsi atau reseksi kanker diikutkan dalam penelitian. Hasilnya terdapat korelasi antara keempat protein di jaringan kanker. Ekspresi NF−?B sitoplasmik (aHR = 0.31; 95% CI 0.11–0.90; p = 0.032) atau nuklear (aHR = 0.22; 95% CI 0.07–0.66; p = 0.007) berhubungan secara independen dengan prognosis pasien yang lebih baik. Protein lainnya tidak berhubungan dengan kesintasan pasien. Hal ini menunjukkan bahwa peran inflamasi di PDAC lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya.

Chronic inflammation is a crucial driver of carcinogenesis in pancreatic ductal adenocarcinoma (PDAC). Several studies have investigated the prognostic significance of cyclooxygenase−2 (COX−2) expression in PDAC patients, obtaining conflicting results. Nuclear factor kappa−B (NF−?B), specificity protein 1 (Sp1), and c−Jun are known as the transcription factors of the COX2 gene. This exploratory observational study investigated the association of the NF−?B, COX−2, Sp1, and c−Jun expressions with patient survival in PDAC. We used the immunohistochemical method to detect the PDAC tissue expressions of NF−?B (RelA/p65), COX−2, Sp1, and c−Jun. The expressions of these proteins were correlated with the overall survival (OS) and other clinicopathological characteristics of PDAC patients. We obtained 53 PDAC specimens from resections and biopsies. There were significant correlations between the four proteins’ expressions in the PDAC tissues. The expression of the cytoplasmic (aHR = 0.31; 95% CI 0.11–0.90; p = 0.032) or nuclear NF−?B (aHR = 0.22; 95% CI 0.07–0.66; p = 0.007) was independently associated with a better prognosis in the PDAC patients. COX−2, Sp1, and c−Jun showed no significant association with a prognosis in the PDAC patients. The PDAC patients who expressed NF−?B had a better prognosis than the other patients, which suggests that the role of inflammation in PDAC is more complex than previously thought."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>