Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140065 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggraeni Indah Kusumaningrum
"Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab kematian bayi terbanyak di Indonesia (24%). Di Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah kejadiannya dalam 5 tahun terakhir terjadi peningkatan. Di wilayah kerja Puskesmas Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung sebagai tempat penelitian terjadi peningkatan cukup tajam dalam 2 tahun terakhir.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor ibu dengan kejadian BBLR. Menggunakan desain penelitian cross sectional dengan sampel total populasi yaitu semua ibu yang mempunyai bayi berusia 0-6 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Gemawang berjumlah 263, diteliti selama bulan Maret 2012. Analisis hubungan menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil menunjukkan adanya hubungan signifikan antara usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status gizi ibu dan paparan asap rokok. Kejadian BBLR diperoleh sebesar 8,4% merupakan masalah yang sangat besar dan harus ditangani. Upaya untuk menurunkan dengan melibatkan seluruh pihak baik pemerintah maupun masyarakat dan meningkatkan penyuluhan.

Low Birth Weight Baby (LBW) is one of the biggest causes of infant death in Indonesia (24%). In Temanggung Regency Central Java Province, the incidence of LBW has been increasing in last 5 years. In the working area of community health center of Gemawang, where this research take place this incidence has been increasing severely in last 2 years.
The purpose of this research is to determine the relations between mother factors and the incidence of low birth weight babies (LBW). Using a cross sectional research design with a sample of the total population which is all mothers who have babies aged 0-6 months lived in the working area of community health center of Gemawang amounts to 263 were researched during the month of March 2012. Analysis of the relation using the chi square test with 95% confidence interval.
The results showed a significant relations among age, educational level, employment status, maternal nutritional status and affected by cigarette’s smoke. The incidence of LBW in this research were obtained at 8,4% is a very big problem and should be handled. Efforts to reduce by involving all parties, both government and society and improve the communication, information and education.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pujiarti
"Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah kejadian pada bayi baru lahir sebagai dampak dari keseluruhan proses sebelum kehamilan dan selama kehamilan, adalah salah satu faktor penyebab kematian perinatal. Mengenali faktor penyebab kejadian BBLR menjadi upaya pengelola pelayanan kesehatan untuk mengurangi angka kejadian BBLR.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode cross sectional, dan menggunakan kuesioner dalam proses pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian BBLR di Puskesmas Klangenan pada tahun 2011 adalah, anemia pada ibu, lingkar lengan atas ibu (LILA) kurang dari 23,5 cm, kehamilan kembar dan usia kehamilan kurang dari 9 bulan.

Incidence of Low Birth Weight Babies (LBW) is one of the events in newborn as a result of the whole process before conception and during pregnancy, one of contributed factors caused perinatal mortality. Recognize factors that caused of LBW incidence is an effort from the manager of health services to reduce the incidence of LBW.
The study is a quantitative study, using cross sectional method, and use the questionnaire in the process of data retrieval. Results showed that factors influenced the incidence of LBW in the Klangenan health center in 2011 was anemia, Upper Arms Circumference was less than 23.5 cm, multiple pregnancy and gestational age of less than 9 months.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Aliyah Muthi
"Kejadian BBLR di Kab. Kuningan cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2016-2018. RSUD 45 Kab. Kuningan merupakan Rumah Sakit rujukan dan memiliki kejadian BBLR cukup tinggi, menduduki peringkat ke 2 dari 10 besar penyakit pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR dan mengetahui hubungan faktor ibu, faktor obstetrik, faktor janin dan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian BBLR. Jenis penelitian adalah kuantitatif menggunakan desain case control. Penelitian dilakukan dengan melihat data sekunder berupa rekam medis pasien. Jumlah sampel sebanyak 192 dengan perbandingan 1:1, sehingga total sampel sebanyak 384. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji statistic Chi Square dan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik Ganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara jarak persalinan, usia kehamilan, komplikasi kehamilan dan bayi kembar dengan kejadian BBLR dan tidak ada hubungan antara penyakit kronis, paritas dan jenis kelamin dengan kejadian BBLR.

Low Birth Weight incidence in Kuningan Regency tends to increase from 2016-2018. Regional General Hospital 45 Kuningan District is a referral hospital and has a high incidence of LBW, ranked 2nd out of the top 10 diseases in 2017. This study aims to describe the factors related to LBW incidence and find out the relationship between maternal factors, obstetric factors, fetal factors and dominant factors associated with LBW incidence. This type of research is quantitative using a case control research design. The study was conducted by looking at secondary data in the form of patient medical records. The number of samples is 192 with a ratio of 1:1, so the total sample is 384. Analysis of the data using univariate analysis, bivariate analysis with Chi Square statistical tests and multivariate analysis using Multiple Logistic Regression. The results showed that there was a correlation between labor distance, gestational age, pregnancy complications and twins with the incidence of LBW and there was no relationship between chronic disease, parity and sex with LBW incidence."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhora Yufita Nurfitriani
"Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram, merupakan sindrom kompleks yang mencakup kelahiran premature, bayi kecil untuk usia kehamilan (Small for gestational age = SGA) atau kombinasi antara keduanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap BBLR, dengan desain penelitian case control. Desain penelitian ini menggunakan data rekam medis RSUD KiSA Kota Depok, populasi penelitian ini adalah ibu yang melahirkan di RSUD KiSA Kota Depok Tahun 2022. Sampel penelitian terdiri dari 72 ibu yang melahirkan dengan BBLR sebagai kasus dan 72 ibu yang melahirkan dengan BBL normal (2500grm) sebagai kontrol. Hasil penelitian proporsi Anemia pada ibu hamil lebih banyak pada kelompok BBLR (43,1%) daripada yang tidak BBLR (22,2%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara anemia ibu hamil dengan kejadian BBLR   dengan nilai P-value 0,001. (95% CI 1.88 – 13.04).  Ibu yang menderita anemia pada kehamilan memiliki resiko 4,96 kali untuk mengalami BBLR dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia, setelah dikontrol variable paritas, usia kehamilan dan hipertensi.

Low Birth Weight (LBW) is a birth weight of less than 2500 grams, is a complex syndrome that includes premature birth, small babies for gestational age (SGA) or a combination of both. The purpose of this study was to see the effect of anemia in pregnant women on LBW, with a case control study design. The design of this study used medical record data at KiSA Hospital, Depok City, the population of this study were mothers who gave birth at KiSA Hospital, Depok City in 2022. The study sample consisted of 72 mothers who gave birth with LBW as cases and 72 mothers who gave birth with normal BBL (> 2500grm). ) as a control. The results of the study showed that the proportion of anemia in pregnant women was higher in the LBW group (43.1%) than those who were not LBW (22.2%). From the results of this study it can be concluded that there is a significant relationship between anemia in pregnant women and the incidence of LBW with a P-value of 0.001. (95% CI 1.88 – 13.04). Mothers who suffer from anemia in pregnancy have a 4.96 times the risk of experiencing LBW compared to pregnant women who are not anemic, after controlling for parity, gestational age and hypertension variables."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Gede Artawan Eka Putra
"Peningkatan prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Temanggung merupakan masalah yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan metode kanguru (PMK) terhadap pencapaian berat normal pada BBLR. Desain penelitian ini adalah hohort retrospektif dengan survival analysis. Populasi adalah BBLR yang lahir periode 1 Januari sampai 31 Desember 2011. Jumlah sampel sebanyak 192, terbagi menjadi kelompok terpajan dan tidak terpajan PMK.
Penelitian ini mendapatkan bahwa median waktu pencapaian berat normal pada BBLR terjadi pada minggu ke-8. BBLR yang mendapat PMK, median waktu tercapai pada minggu ke-6 sedangkan yang tidak setelah minggu ke-8 (nilai p=0,006). Risiko pencapaian berat normal pada BBLR yang mendapat PMK 2,1 kali dari pada yang tidak (95%CI: 1,3-3,5). Untuk itu penerapan PMK sangat penting dilakukan dalam merawat BBLR.

The Increased of LBW (low birth weight) prevalence in Temanggung was an important problem. The study aimed to determine the influence of kangaroo mother care KMC at LBW to achieve the normal weight. The design was a retrospective cohort with survival analysis. The population was LBW that born at January 1 ? December 31, 2011.
This study found that median time of LBW to achieve normal weight at week 8. LBW who received KMC, median time achieved at week 6, while who did not, median time achieved after week 8 (p value = 0.006). The risk of LBW with KMC to achieve the normal weight 2.1 times than LBW without KMC. (95%CI: 1.3 to 3.5). In addition the KMC is very important conducted to care LBW.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30494
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Yuri Ekaningrum
"Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan suatu masalah multifaktor yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan otak anak sehingga menyebabkan penurunan kecerdasan. Selain itu, BBLR berdampak serius terhadap kejadian morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi BBLR adalah komplikasi kehamilan yang mengganggu kesehatan ibu dan janinnya. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang dengan pendekatan observasional analitik. Penelitian ini menggunakan data sekunder SDKI 2012 dengan teknik penarikan sampel cluster sampling tiga tahap. Sampel yang diambil berjumlah 13.143 responden dengan 1.611 responden memiliki BBLR dan 11.532 bayi BBLN.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu, status sosial ekonomi, jarak kelahiran, jenis kelamin bayi, tenaga pemeriksaan kehamilan, dan kualitas pelayanan antenatal dengan BBLR. Ibu yang mengalami komplikasi kehamilan 1,78 kali lebih tinggi berisiko untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami komplikasi kehamilan.

Low birth weight (LBW) is a multifactor problem affect brain growth and development in children so that cause intelligence degradation. Beside that, LBW affects seriously towards perinatal morbidity and mortality in Indonesia. One factor that affect LBW is pregnancy complication that disturb mother and fetus health. Research design that is used is cross sectional with analitical observational approach. This research uses secondary data IDHS 2012 with cluster sampling three stage technique. Sample total is 13.143 respondents that 1.611 respondents have LBW babies and 11.532 respondents have normal weight babies.
Research result shows that there are association between educational attainment, social economic status, birth interval, sex of babies, prenatal care worker, and quality of antenatal care with LBW. Mother who sustain pregnancy complication has risk 1,78 times higher than mother who does not sustain pregnancy complication.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usep Rusependhi
"Bayi berat lahir rendah kurang dari 2500 gram berisiko lebih lambat tumbuh kembangnya dibandingkan bayi yang lahir dengan berat badan normal, dan berisiko terjadinya penyakit Hipertensi, Jantung dan Diabetes di masa dewasa. Beberapa teori dan hasil penelitian menyatakan bahwa BBLR dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya riwayat anemia ibu hamil, status KEK ibu, status IMT ibu, tinggi badan ibu, penambahan berat badan selama hamil, usia ibu, paritas, jarak kehamilan, kuantitas ANC, pekerjaan ibu, dan pendidikan ibu. Prevalensi BBLR di Kabupaten Kuningan tahun 2018 mencapai 5,2%, dengan prevalensi paling tinggi di UPTD Puskesmas Manggari sebesar 11,8%. Tujuan: menganalisis faktor determinan kejadian BBLR di wilayah kerja UPTD Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan tahun 2018-2019. Metode: desain case control dengan total sampel 93 orang, terdiri dari 31 kasus, dan 62 kontrol sesuai kriteria inklusi. Data dari register kohort ibu hamil dan buku KIA, dianalisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil: analisis bivariat dengan uji Chi-Square diketahui ada hubungan yang signifikan (95% CI) antara BBLR dengan status anemia ibu hamil trimester I (p=0,002, OR=4,962), status anemia ibu hamil trimester III (p=0,000, OR=21,667), status KEK ibu (p=0,001, OR=5,675), penambahan berat badan selama hamil (p=0,001, OR=9,158), jarak kehamilan (p=0,005, OR=3,583), dan tingkat pendidikan ibu (p=0,011, OR=3,214). Analisis multivariat dengan regresi logistik ganda, diketahui faktor-faktor risiko yang secara bersama-sama berpengaruh terhadap kejadian BBLR adalah status anemia ibu hamil trimester III (OR=25,247), status KEK ibu (OR=10,212), status IMT ibu (OR=0,066), dan jarak kehamilan (OR=6,934). Kesimpulan: variabel status anemia ibu hamil trimester III, lebih dominan berpengaruh terhadap kejadian BBLR, karena mempunyai nilai Odds Ratio paling tinggi (OR=25,247 (95% CI: 2,705-235,57), artinya bahwa ibu hamil yang anemia trimester III berpeluang 25,247 kali untuk melahirkan BBLR

Low birth weight babies less than 2500 grams are at risk of slower growth and development than babies born with normal weight, and the risk of developing hypertension, heart disease and diabetes in adulthood. Several theories and research results state that LBW can be caused by various factors, including a history of anemia in pregnant women, mother's KEK status, mother's BMI status, maternal height, weight gain during pregnancy, maternal age, parity, pregnancy distance, quantity of ANC, occupation. mother, and mother education. The prevalence of LBW in Kuningan Regency in 2018 reached 5.2%, with the highest prevalence in the UPTD Puskesmas Manggari at 11.8%. Objective: to analyze the determinants of the incidence of LBW in the work area of the Manggari Public Health Center, Kuningan Regency in 2018-2019. Methods: case control design with a total sample of 93 people, consisting of 31 cases and 62 controls according to the inclusion criteria. Data from the cohort register of pregnant women and the KIA handbook were analyzed univariate, bivariate, and multivariate. Results: bivariate analysis with Chi-Square test found that there was a significant relationship (95% CI) between LBW and anemia status of pregnant women in trimester I (p=0.002, OR=4,962), anemia status of third trimester pregnant women (p=0.000, OR=21.667), mother's KEK status (p=0.001, OR=5.675), weight gain during pregnancy (p=0.001, OR=9.158), pregnancy interval (p=0.005, OR=3.583), and mother's education level (p = 0.011, OR=3,214). Multivariate analysis with multiple logistic regression, it is known that the risk factors that simultaneously affect the incidence of LBW are anemia status of third trimester pregnant women (OR=25.247), maternal KEK status (OR=10.212), maternal BMI status (OR=0.066 ), and pregnancy interval (OR=6,934). Conclusion: the anemia status variable for pregnant women in the third trimester has a more dominant effect on the incidence of LBW, because it has the highest Odds Ratio value (OR=25,247 (95% CI: 2,705-235,57), meaning that pregnant women who have anemia in the third trimester are likely to be 25,247 times to give birth to LBW"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahyaningsih
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kelahiran BBLR di
RSUD Kabupaten Bekasi. Hal ini berkaitan erat dengan kematian, kesakitan, dan
dampaknya di kemudian hari. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
sederhana. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.
Jumlah sampel dalam penelitian ini 21 responden. Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah kuesioner. Analisis univariat menunjukkan hasil
karakteristik bayi meliputi lahir kurang bulan, berat badan rendah, anak pertama,
dan kembar serta karakteristik ibu dengan pendidikan rendah, sosal ekonomi
rendah, terpapar asap rokok, dan inadekuat nutrisi dengan jumlah kelahiran BBLR
21 bayi dalam satu bulan. Untuk meningkatkan kemampuan merawat BBLR
diharapkan sarana dan prasarana dilengkapi, perbaikan sistim rujukan, perawat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.

ABSTRACT
The aim of this study was to identify the characteristics of LBW infant and mother
having LBW infant in RSUD Kabupaten Bekasi. It was chosen as it gave effect on
mortality as well as morbidity after giving birth. This study used a simple
descriptive design with total sampling technique. In got the sample, the researcher
took 21 respondents. Moreover, the researcher used questionnaire for getting data.
The univariant analysis of the 21 LBW infant giving births showed that the result
of characteristics were preterm infant, having low weight when she/he was born,
primipara, and twins. Meanwhile, the characteristics of mother having LBW
infant were low educated, low social-economic class, contaminated cigarette on
her pregnancy, and inadequate nutritions. Based on this study, there are some
recommends as follow: 1. Improve the knowledge and the skills of neonate?s
nurse, 2. Simplicity recommendation to management having complete facilities,
and 3. Referral system must be repaired."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43112
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aghnia Dima Rochmawati
"Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah BBLR di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 7,3, berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kejadian BBLR lebih banyak terjadi pada ibu yang berusia 15-19 tahun pada saat kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa terdapat hubungan antara kejadian BBLR dengan kehamilan pada usia remaja 15-19 tahun setelah mengendalikan seluruh variabel confounding. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kasus kontrol 1:1 , dengan menggunakan data sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI tahun 2012. Jumlah kasus untuk penelitian ini adalah 871 orang dengan kontrol 871 orang. Variabel kovariat dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, paritas, komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan, umur kandungan saat K1 ANC dan frekuensi kunjungan ANC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna OR: 2,65; p value= 0,013; 95 CI: 1,232-5,712 . setelah mengendalikan variabel confounding yaitu tingkat pendidikan komplikasi kehamilan, umur kandungan saat K1 ANC dan frekuensi kunjungan ANC.

Low Birth Weight LBW in Indonesia has the prevalence of 7,3 according to IDHS 2012. Some research showed that more LBW occurences happened to mother aged 15 19 at the time of birth. This study aims to prove the association between adolescent pregnancy and low birth weight after controlling all the confounding variables. The method used for this study is case control 1 1 by analyzing IDHS 2012. The selected cases are 871 with 871 controls. Covariate variables are education, parity, complication during pregnancy, complication at birth, months of pregnancy at first antenatal visit and number of antenatal visit. The result of the study is that there is a significant association between adolescent pregnancy after controlling all confounding variables which are education, complication during pregnancy and months of pregnancy at first antenatal visit and number of antenatal visit OR 2,65 p value 0,013 95 CI 1,232 5,712."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahraeni
"Kejadian BBLR merupakan penyebab terbanyak kematian perinatal dan neonatal terutama dinegara berkembang. Di Indonesia khususnya di RS Benyamin GuluhKabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Penelitian ini melihat pengaruh paritas dan faktor-faktor lain terhadap kejadian BBLR, melalui pendekatan kuantitatif dengan disain case control. Sampel terdiri dari 88 kasus BBLR dan 352 kontrol pada tahun 2011-2012. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dan analisis regresi logistik ganda.
Hasil yang terbukti signifikan berpengaruh secara statistik adalah jarak kelahiran, usia, pre-eklampsia, dan jenis kelamin. Faktor paling berpengaruh terhadap kejadian BBLR adalah jarak kelahiran (OR=3,5). Disarankan peningkatan pelayanan konseling KB, menunda kehamilan sebelum berusia 20 tahun dengan tidak menikah muda, menjarangkan kehamilan dan Metode Amenorea Laktasi.

Low Birth Weight is cause of death number one for perinatal and neonatal mortality, especially for developing countries. Indonesia such as Benjamin Guluh Kolaka Hospital Southeast Sulawesi. This study discusses the influence of parity and other factors on the incidence of low birth weight, through a longitudinal study casecontrol design. Sample were 88 LBW cases and 352 controls in 2011-2012. Data were analyzed through Chi Squared test and multiple logistic regression analyses.
The result were proved to have statistically significant effects on birth spacing, age, pre-eclampsia and gender. The most influential factor on the incidence of LBW was birth spacing (OR=3,5). It was suggested to have a family planning counseling, delayed pregnancy before age 20 years by not being married in toung age, pregnancy spacing and family planning programs Lactation Amenorrhoea Method.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>