Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4546 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Porter, Bryan E.
New York: Elsevier, 2011
363.125 POR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fuji Desfirani Syarif
"Skripsi ini membahas tentang persepsi pengendara motor online terhadap kecelakaan lalu lintas di Kota Depok Tahun 2016. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan bersifat deskripsi analitik dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 250 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner secara langsung kepada responden. Hasil penelitian terdapat hubungan antara pengalaman dan peraturan tata cara berkendara yang dimiliki pengendara, dengan persepsi risiko pengendara motor online PT X terhadap kecelakaan lalu lintas di Kota Depok.

This discuss a thesis about the perception of rider online motor PT X for traffic accident in depok 2016 . This research was conducted with quantitative methods and character descriptions analytic cross-sectional study design (cross-sectional). The sample used in this research totaled 250 people .Adoption of the data done by spreading kuisioner directly to respondents The results of the study there is a relationship between experience and regulatory ordinances owned motorists drive, with the risk perception rider online motor PT X to traffic accidents in the city of Depok."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herwanto Sidik Prabowo
"Industri alat angkut telah menjadi kebutuhan untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia, termasuk juga industri Kendaraan Bermotor Roda Dua (KBRD). Sebelum tahun 1999 industri kendaraan bermotor atau otomotif sangat di regulasi dan dilindungi -yang menurut banyak pihak berlebihan-terhadap persaingan usaha yang ideal.
Sebagian karena kehendak internal untuk membangkitkan kembali ekonomi Indonesia dari krisis, sebagian lagi karena desakan IMF dan Bank Dunia, maka pada tahun 1999, melalui kebijakan pemerintah tentang Industri Kendaraan Bermotor Tahun 1999, industri otomotif Indonesia Iebih di buka kepada persaingan. Kebijakan ini memperkenankan perusahaan-perusahaan baru di bidang otomotif, termasuk perusahaan KBRD, untuk berkiprah di Indonesia.
Penelitian dalam tesis ini mengkaji pengaruh kebijakan deregulasi industri KBRD Indonesia -dengan adanya kemudahan entri bagi pelaku baru-pada struktur, kinerja dan persaingan usaha. Dari indikator jumlah produksi, jumlah . penjualan, jumlah tenaga kerja pasca deregulasi menunjukkan adanya kenaikan kinerja industri. Menurut paham aliran Harvard School penghitungan rasio konsentrasi dapat menjadi indikator intensitas persaingan usaha. Indeks pengukuran yang di pakai dalam pene!itan ini adalah CR3 dan Herfindahl Hirschmann Index. Sebagai pelengkap, penelitian ini juga menggunakan studi kasus pada perusahaan entrant dan incumbent untuk dapat rnemberi gambaran yang Iebih jelas mengenai persaingan usaha di industri.
Dari penelitian studi kasus tergambar adanya diferensiasi produk dalam bentuk anggaran ikian atau advertising yang cukup signifikan yang dilakukan oleh incumbent untuk masing-masing varian produknya. Hal ini menjadi hambatan masuk bagi entrant karena dalam pasar yang produknya terdiferensiasi konsumen cenderung akan memilih produk KBRD dengan merek atau brand yang sudah dikenal dan mudah diperoleh balk produk maupun distribusi layanan purna jual, balk suku cadang maupun layanan perbengkelan yang eksklusif merek tertentu saja. Dengan begitu entrant harus melakukan investasi dan promosi yang signifikan besar jika ingin dapat Iebih bersaing. Dalam industri juga terjadi upaya diferensiasi produk dari sisi besaran kapasitas mesin, dari kelas 100-115 cc menjadi kelas 116-125 cc. Demikian juga hal-nya dengan Skala ekonomis dan persyaratan modal atau kapital dan aspek manajemen yang lain. Hal ini ditunjang oleh perilaku strategis incumbent untuk melakukan ekspansi usaha dengan meningkatkan kapasitas produksi dan upaya untuk meningkatkan diferensiasi produk dan jaringan distribusi penjualan dalam memenuhi permintaan pasar.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan-perubahan pada struktur, kinerja dan persaingan usaha di industri Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia pasca deregulasi. Akan tetapi tren pertumbuhan kinerja industri yang balk tidak dibarengi dengan perubahan indeks konsentrasi yang menurun secara signifikan. Terjadi penurunan indeks CR3 pasca deregulasi yang kecil yaitu 0,80 prosen, sedangkan nilai rata-rata nya adalah 95,98 prosen untuk pra deregulasi dan 96,11 prosen pasca deregulasi. Sementara itu dari nilai Herfindahl Hirschmann Index rata-rata pra deregulasi adalah 3657,92 dan nilai rata-rata pasca deregulasi adalah 3867,78. Dari kedua nilai balk CR3 maupun Herfindahl Hirschmann Index menunjukkan bahwa industri KBRD Indonesia adalah termasuk dalam kategori yang terkonsentrasi tinggi dan asimetris. Hal ini juga mengindikasikan bahwa pengaruh dari deregulasi perdagangan Iebih cenderung mengarah hanya pada perubahan struktur pasar dari jumlah produsen saja, dimana sebagian besar perusahaan entrant cenderung hanya sebagai produsen perakit atau pedagang saja, ketimbang sebagai produsen manufaktur yang mengembangkan kemampuan desain produk di industri KBRD secara efisien dan terencana-yang antara lain ditunjukkan dengan adanya divisi R&D atau riset dan pengembangan yang berdaya saing dan mempunyai kemampuan manufaktur yang memadai untuk melakukan inovasi terus menerus."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Towaf Totok Irawan
"Seperti diketahui sepeda motor adalah alat transportasi yang sedang tumbuh di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat produksi maupun penjualan yang selama ini terjadi. Kondisi ini tentunya akan rnendorong antar pelaku di industri ini untuk saling bersaing dalam merebutkan potensi pasar yang tersedia. Selain itu, situasi ini pun juga dapat mendorong pelaku baru lainnya, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri untuk turut serta memanfaatkan peluang-peluang yang diberikan industri ini.
Kebijakan di industri sepeda motor sejak tahun 1993-2003 telah mengalami beberapa fase perubahan. Pertama, adalah periode penetapan tarif. Periode ini terjadi pada tahun 1993-1994. Dalam hal ini, pemerintah mengeluarkan SK No. 114/M/SK/6/1993 tentang penetapan tarif kandungan lokal untuk bahan baku dan komponen industri kendaraan bermotor. Ketentuan Iainnya adalah SK No. 851/KMK.01/1993 tentang Tarif Bea Masuk dan SK No. 852/KMK.01/1993 tentang Tarif Bea Masuk Tambahan di industri kendaraan bermotor. Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi dan mengembangkan industri kendaraan bermotor di Indonesia, termasuk di dalamnya adalah sepeda motor.
Kedua, periode penurunan tarif. Periode ini d1tandai oleh keluarnya beberapa SK Pemerintah seperti SK No. 221/KMK.01/1995, 5K. No. 222/KMK.01/1995 dan SK No. 223/KMK/01/1995. Masing-masing SK tersebut menyangkut rencana penurunan tarif Bea Masuk dan Bea Masuk Tambahan untuk impor kendaraan bermotor, serta tarif Bea Masuk untuk impor bagian dan periengkapan kendaraan bermotor untuk tujuan perakitan dan pembuatan sepeda motor. Munculnya kebijakan ini tidak lain adalah sebagai konsekuensi Iahirnya UU Tahun 1994 tentang Pengesahari Agreement Establishing The World Trade Organization (Lembaran Negara Tahun 1994 No. 57, Tambahan Negara No. 3564).
Ketiga, periode operasionalisasi penurunan tarif. Periode ini berlangsung dari tahun 1996-2003. Dan selama periode ini, tarif mulai diturunkan secara bertahap oleh pemerintah.
Dengan memperhatikan kondisi di atas, tentunya menarik untuk dilihat bagaimana dinamika yang terjadi di industri sepeda motor. Seperti diketahui, industri sepeda motor adalah industri yang memiliki ciri struktur pasar oligopolis. Karena itulah, perlu kiranya dilihat bagaimana kecenderungan konsentrasi pasar dan persaingan di industri ini. Itulah sebabnya, periodesasi kebijakan di atas akan menjadi benchmark untuk melihat kecenderungan tersebut.
Disamping itu, juga dilihat kebijakan investasi yang dilakukan di industri sepeda motor. Hal ini untuk melihat apakah kebijakan ini cenderung memberikan hambatan atau tidak terhadap persaingan usaha di industri ini.
Serdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan CR (Concentration Ratio), Hirschman Harfindahi Index dan Comparison Approach, ditemukan hasil pertama, struktur pasar industri sepeda motor berbentuk oligopoli dengan konsentrasi pasar yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan HH1 (Hirschman Harfindahl Index) dari tahun 1993 hingga 2003 yang berada dalam skala 3.400-4.500.
Kedua, konsentrasi pasar industri sepeda motor untuk CR-2 adalah relatif stabil dengan tingkat yang tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan skala konsentrasi pasar CR-2 antara 75%-81% dan CR-3 antara 94%-98%. Sementara untuk CR-4 konsentrasi pasar stabil pada tingkat yang tinggi, yaitu pada posisi 99%.
Ketiga, dengan tingkat konsentrasi seperti itu, seperti dijelaskan oleh Wihana Kirana Jaya (1993), para oligopolis dapat melakukan koordinasi secara ketat. Dan ini dapat menciptakan perilaku seperti monopolis sejati. Situasi inilah yang sesungguhnya harus dihindari.
Keempat, dengan memperhatikan hasil analisis C-2, CR-4 dan HHI dapat dikatakan bahwa struktur internal kelompok industri ini adalah kelompok asimetris. Sebab, di sini terdapat satu perusahaan yang dominan, yaitu Honda. Menurut Shepherd (1985),"the group's internal structure may influence the outcome. A symmetrical group (all members equal) may behave differently from asymmetrical group (dominated by one firm). Dan dalam hal ini, Honda merupakan pimpinan harga dalam industri ini.
Kelima, menyangkut kebijakan tarif, tidaklah memberikan dampak terhadap peningkatan impor komponen untuk perakitan sepeda. Akan tetapi kebijakan ini memberikan pengaruh signifikan terhadap transaksi impor sepeda motor silinder 50cc
Keenam, di bidang kebijakan investasi, tidak ada hambatan investasi yang terjadi di sektor industri sepeda motor. Hai itu salah satunya dibuktikan dengan tidak adanya DNI (Daftar Negatif Investasi) di sektor ini seperti termuat dalam Keppres No. 31 Tahun 1995 dan Keppres No. 96 Tahun 2000. Selain itu, jika kita bandingkan tren antara PMDN dan PMA, keduanya jenis investasi ini cenderung saling bersaing.
Dengan memaertimbangkan hasil analis yang diperoleh, maka tentunya pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang dapat mendorong persaingan di industri sepeda motor. Disamping itu, pemerintah juga perlu menggulirkan kebijakan dekonsentrasi pasar. Sebab, analisis di atas menunjukan CR-2 berada pada kisaran 75%-81%, CR-3 94%-98%, dan CR-4 pada posisi 99%. Pemerintah harus lebih deregulatif dalam menciptakan kebijakan tarif, terutama untuk impor kendaraan silinder 50cc
Disamping itu, pemerintah juga perlu memperhatikan rasio jumlah penduduk dengan sepeda motor. Karena pada kenyataannya terdapat daerah yang tingkat kepadatan sepeda motornya sudah sangat tinggi, seperti misalnya DKI Jakarta, Bali, Sultra dan DIY. Itulah sebabnya, diperlukan kebijakan yang koordinatif dengan pemerintah daerah lainnya agar dapat memperbesar rasio jumlah penduduk dengan sepeda motor yang ada. Dengan demikian, perlunya distribusi sepeda motor secara seimbang antara satu wilayah dengan wilayah lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Ryan Saputra
"Pada masa sekarang kendaraan merupakan sarana yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan manusia untuk berpindah tempat amaun memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat yang Iain dengan Iebih efektif dan efisien. Teknologi yang terus berkembang telah mendorong terciptanya kendaraan yang bertenaga besar dan berkecepatan tinggi jauh dari kemampuan manusia. Kecepatan yang tinggi serta tenaga yang besar inilah yang menjadi bahaya utama dan menjadikan berkendaraan merupakan kegiatan yang mengandung resiko kecelakaan yang cukup besar.
Penelitian dilakukan di PT Pertamina EP area Jambi yang melibatkan kendaraan operasional yang digunakan. Operasi kendaraan ini menjadi perhatian karena adanya peningkatan angka kecelakaan yang terjadi.
Berangkat dari permasalahan diatas dilakukan penelitian dengan tujuan mendapatkan gambaran besar peranan faktor yang berhubungan dengan kecelakaan bermotor di area operasional PT Pertamina EP Jambi antara Iain faktor Unsafe Action, Unsafe Conditon serta Law lnforecement.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan disain cross sectional, yakni mengambil data pada sesuatu waktu (one point in time), dimana pengumpulan data dan observasi dilakukan dalam waktu bersamaan.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya faktor-faktor yang cukup menonjol peranannya dalam kecelakaan bermotor di area operasional PT Pertamina EP Jambi dan tinjauan lebih Ianjut terhadap faktor2 yang menonjol tersebut mengarah kepada 2 hal pokok yang perlu ditingkatkan yaitu perilaku pengemudi dan kondisi tidak aman.

Currently the use of vehicles is becoming integrated with daily life activities of people.this situation is related to the need of people to have reliable of transportation which ins more effective and efficient for moving and objects or goods or other else from one place to another technology development has invited vehicles, which having great power and capable to move faster. Consequently,these great power speed are major hazard lead to accident during its operation.
Research has conducted at PT Pertamina EP area of Jambi entangling vehicle of used operational. this Vehicle operation become attention caused by improvement of accident number that happened.
Starting from the above problem,this research is carried out to achive the objective to have a view regarding the contribution of each factor to the accident of motor vehicle at Operation area PT PERtamina EP Jambi e.g Unsafe Action,Unsafe Condition, and Law lnforcement.
This research use quantitative approach and qualitative designed by sectional cross, namely take data at something time ( time in point one), where data collecting and observation conducted during at the same time.
The conclusion of this research shown that the prominent factors are strongly contributed in motor vehicle in Operation area PT PERtamina EP Jambi. Further classification concluded that 2 major factors, driving behavior and unsafe condition should be improved.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azmia Rizka Nafisah
"ABSTRAK
Gas emisi dari asap kendaraan bermotor merupakan contributor utama pada perubahan
iklim dengan menyumbang total 14% emisi tiap tahunnya. Asap buangan kendaraan
bermotor mengandung berbagai macam gas berbahaya, diantaranya adalah gas CO2 dan
CO. Potensi yang paling besar untuk mengurangi polusi adalah dengan adsorpsi. Salah
satu jenis adsorben yang menarik untuk dikembangkan adalah karbon aktif. Karbon aktif
memiliki luas permukaan yang tinggi dan daya serap yang baik. Penggunaan karbon aktif
komersial mulai ditinggalkan dan digantikan oleh karbon aktif berbahan baku biomassa.
Salah satu limbah biomassa yang jumlahnya berlimpah di Indonesia adalah cangkang
kelapa sawit. Dengan jumlah limbah sebanyak 4 ton pertahunnya, cangkang sawit dapat
menjadi bahan baku alternatif untuk pembuatan karbon aktif. Salah satu tantangan yang
dihadapi dalam pembuatan karbon aktif dari biomassa adalah struktur permukaannya
yang tidak baik sehingga menurunkan kemampuan adsorpsinya. Untuk meningkatkan
afinitas terhadap gas CO2 dan CO, dilakukan modifikasi menggunakan oksida logam
MgO. Struktur kristal menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kapasitas
adsorpsi. Akan tetapi pengaruh perubahan struktur kristal karbon aktif modifikasi logam
yang diwakili oleh d002 (lapisan aromatis), Lc (tinggi kristalit), dan La (diameter kristalit)
terhadap adsorpsi emisi gas kendaraan bermotor belum banyak dikaji sehingga diperlukan
analisa lebih mendalam mengenai hal ini. Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan dua
metode dan uij adsorpsi gas emisi dilakukan pada motor. Hasil penelitian menunjukkan
karbon aktif yang dibuat menggunakan metode two-step menghasilkan struktur
permukaan yang paling baik dengan nilai d002 sebesar 0.33 nm dan memiliki bilangan
iodin sebesar 1168 mg/g. Penambahan MgO pada karbon aktif juga meningkatkan
kemampuan penyerapan CO2 dan CO hingga 80%. Hasil karakterisasi menggunakan
SEM menunjukkan pembentukan pori yang baik pada permukaan sehingga meningkatkan
porositas dari karbon aktif. Kandungan utama dari karbon aktif adalah 80% karbon
dibuktikan dari pengujian menggunakan EDX.

ABSTRACT
Gas emissions from motor vehicle are a major contributor to climate change by
contributing a total of 14% of emissions annually. Motor vehicle exhaust contains various
kinds of dangerous gases, including CO2 and CO gases. The best potential option for
reducing pollution is using adsorption. One type of adsorbent that is interesting to be
developed is activated carbon. Activated carbon has a high surface area and good
adsorption capability. The use of commercial activated is replaced by activated carbon
made from biomass. One of the abundant biomass wastes in Indonesia is the palm shell.
With a total of 4 tons of waste per year, palm shells can be an alternative raw material for
activated carbon producstion. One of the challenges faced in the activated carbon
production from biomass is the ungood surface crystallite structure, thereby reducing the
adsorption capability. To increase the affinity of CO2 and CO gases, a modification was
carried out using a metal oxide, MgO. The crystallite structure is one important factor that
determines the adsorption capacity. However, deeper analysis is needed in the crystalline
structure modification represented by d002 (aromatic layer), Lc (crystallite height), and La
(crystallite diameter) on the adsorption of motor vehicle gas emissions. The production
activated carbon was carried out by two methods and the emission gas adsorption was
carried out on the motorcycle. The results showed that activated carbon made using the
two-step method produces the best surface structure with a d002 value of 0.33 nm and has
an iodine number of 1168 mg/g. The impregnation of MgO to activated carbon also
increases the ability to adsorb CO2 and CO up to 80%. The results of the characterization
using SEM showed pore formation on the surface which increases the porosity of
activated carbon. The main content of activated carbon is 80% carbon proven from EDX
characterization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asril
"Kecelakaan kendaraan bermotor adalah penyebab utama yang fatal di PT.CPI. Jumlah kejadian kecelakaan kendaraan bermotor (motor vehicle crash) di PT.CPI wilayah SMO, lebih banyak dibandingkan jumlah kejadian kecelakaan kerja lainnya. PT CPI wilayah SMO telah menerapkan program-program keselamatan berkendara. Untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan tidak optimalnya pelaksanaan program keselamatan berkendara di area kerja PT CPI wilayah SMO, maka perlu dilakukan penelitian tentang ?Evaluasi Pelaksanaan Program Motor Vehicle Safety di area kerja PT CPI wilayah SMO tahun 2010.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas program keselamatan berkendara di PT CPI wilayah SMO tahun 2010. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian observasional. Informan dalam penelitian terdiri dari Advisor HES Loss Prevention, HES analysis, HES Engineer, Group Leader Production Process & Treatment, Occupational Health Specialist dan Operator/Driver dari kontraktor. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Untuk menganalisis keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa manajemen PT. CPI sudah mengeluarkan kebijakan mengenai keselamatan dalam berkendara yang dituangkan di dalam Motor Vehicle Safety Operational Excellence (OE) Process. journey planning, Defensive Drive Course, Driver Improvement Monitor dan Standar Operasional Kendaraan yang sudah dilaksanakan di PT. CPI secara umum sudah relevan, tepat waktu, dikelola oleh SDM yang sesuai, adanya kerjasama dan komunikasi tim yang efektif dan memberikan manfaat kepada pegawai. Program keselamatan kendaraan yang paling efektif dilaksanakan adalah program Defensive Driver Course (DDC). Pihak perusahaan perlu memberikan penekanan kepada kontraktor agar lebih memperhatikan keselamatan kerja, melakukan pengawasan yang intensif dan perlu menetapkan standar mutu terhadap pelaksanaan program keselamatan berkendara.

Motor vehicle accidents are the leading cause of fatality in PT.CPI. The number of motor vehicle crashes in PT.CPI region Sumatera Operation (SMO), more than the amount of other work accident. PT CPI SMO region have adopted driving safety programs. To know the cause of implementation of road safety programs is not optimal in the work area PT CPI region SMO, it is necessary to do research on "Evaluation of Motor Vehicle Safety Program Implementation in the work area PT CPI region SMO 2010.
The purpose of this study is to determine the effectiveness of driving safety program in PT CPI region SMO 2010. This research is conducted using an observational research designs by using descriptive qualitative approach. Informants in the study consisted of Loss Prevention Advisor HES, HES analysis, HES Engineer, Group Leader Production Process & Treatment, Occupational Health Specialist and Operator / Driver from contractors. Data was collected through indepth interviews, observation and document review. To analyze the validity of the data was done by triangulation of sources and methods.
From the research found that the management of PT. CPI has issued a policy on safety in driving and as outlined in the Motor Vehicle Safety Operational Excellence (OE) Process. Journey planning, Defensive Drive Course, Driver Improvement Monitor and Vehicle Operating Standards which have performed at PT CPI generally have been relevant, timely, managed by the appropriate human resources, cooperation and effective team communication and provide benefits to employees. Vehicle safety program is the program most effectively implemented Defensive Driver Course (DDC). The company needs to give emphasis to the contractors to pay more attention to safety, conduct intensive supervision and need to set the quality standard of driving safety program implementation."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T31706
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Indra Taruna
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oci Sarkosi
"
ABSTRAK
Ketidakrataan permukaan jalan (surface irregularities) merupakan Salah satu sumber
penyebab getaran pada body kendaraan selain yang disebabkan oleh getaran mesin
dan transmisi serta gaya aerodinamis [8]. Komponen isolasi getaran dalam tinjauan
ini adalah ban pneumatis, pegas dan shock absorber yang membentuk model susunan
mekanis sistem dua derajat kebebasan dengan gerakan massa sprung (body) dan
massa unsprung (roda-roda, poros, dan mekanisme kemudi). Dalam analisis getaran,
dibutuhkan sebuah model yang dapat menggambarkan keadaan nyata sistem.
Spesifikasi komponen mekanik ditentukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor
disainnya, seperti penentuan defleksi statis pegas dengan mempertimbangkan
frekwensi natural massa sprung serta jaminan kontak roda dengan permukaan jalan
pada tingkat kecepatan tertentu. Program software PSPICE digunakan sebagai alat
banlu dalam simulasi rangkaian listrik analog. Untuk itu dibutuhkan konversi
besaran-besaran mekanik menjadi besaran-besaran lisnik melalui sebuah analisa non-
dimensional berdasarkan teorema pi-Buckingham. Analisa non-dimensional juga
menghasilkan persamaan getaran sistem yang menunjukkan bahwa gaya eksitasi F,
dan kekakuan ban pneumatis lc. secara langsmmg berpengamh pada besamya
amplitudo getaran. Analisa kenyamanan dilakukan dengan mengacu pada kriteria
kenyamanan Janeway (Janeways comfort criterion). Berdasarkan simulasi diketahui
bahwa bertambahnya kecepatan gerak kendaraan menyebabkan frekwensi getaran
body meningkat. Besarnya amplitude getaran dapat dikurangi dengan memperbesar
fraksi rnassa sprung dari total massa sistem.Vacuum lifter merupakan suatu alet yang dlgunakan sebagal materlal handling dengan prinsip udara vacuum. Tujuan digunakannya alat lni adalah agar benda yang ditangani, dalam hal ini paper-roll tidak mengalamlipenurunan kualltas, sebagaimana dltemul pada penggunaan material handling yang Ialn. Selain ltu dalam penggunaannya pada warehouse, vacuum lifter lni dapat dipasang pada overhead crane yang memungkinkan dicapainya pemakaian area warehouse seoptimum mungkin.
Selanlutnya dalam Skripsi lni penulls akan membahas prinsip kerja vacuum lifter dan juga akan merancang mekanisme vacuum lifter dengan membuat rangkalan skematis sistem pneumatis vacuum lifter. Dan berdasarkan data-data yang didapat, baik darl PT. X selaku lndustri pembuat kertas, maupun brosur-brosur mengenal vacuum lif-ter, penulls juga akan melakukan beberapa perhitungan untuk melengkapi perancangan alat lni, antara Iain: menentukan besar tekanan vacuum minimum yang harus dicapai, menentukan besarnya daya yang dlperlukan kompresor dan vacuum pump, dan merencanakan dlmensi dari pressure air tank.
"
1997
S36787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>