Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2428 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stine, Gerald J.
New York: McGraw-Hill, 2012
362.19 STI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stine, Gerald J
New York : McGraw-Hill, 2013
616.979 2 STI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fan, Hung
Boston: Jones And Bartlett Publishers, 2003
616.9792 Fan a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ifah Haryanti
"Di seluruh dunia saat ini diperkirakan sebanyak 11,8 juta remaja usia 15-24 tahun hidup dengan HIV/AIDS. Remaja merupakan kelompok usia yang paling berisiko terhadap HIV/AIDS. Di Indonesia, kasus AIDS terus meningkat tiap lahunnya.
Akibat minimnya informasi tentang kesehatan reproduksi. maka remaja merupakan kelompok umur yang rentan untuk menderita penyakit HIV/AIDS.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi terkait penularan HIV/AIDS. Penelitian deskriptif sederhana ini dilakukan pada 96 remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai kesehatan reproduksi terkait penularan HIV/AIDS. Hal ini disebabkan karena sebagian besar remaja aktif mencari informasi mengenai kesehatan reproduksi. Selain itu, kemudahan mengakses informasi melalui berbagai media juga turut mendukung remaja dalam mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.

Nowadays, for about 11,8 million teenagers up to 15 -24 year live with HIV/AIDS in the world. Instead of adults and children, teenagers have high risk to get it. In Indonesia, HIV/AIDS issues increased each year. Lack of genital hygiene information is the reason why the amount of someone who get on HIV/AIDS increase and the teenagers become object that easy to infect. The aint of this research is to get description about level of teenagers knowledgement about genital hygiene related to transmission of HIV/AIDS. The object of this descriptive research is 96 teenagers. The result shows that teenagers have high level of knowledgement about genital hygiene related to transmission of HIV/AIDS. It is caused by their initiative to out about genital hygiene. Besides that, there are many ways to access the information through media that make the teenagers get the right information about genital hygiene.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5784
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Syaiful W
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000
616.979 2 HAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wartburg, Walther von
Switzerland: Ciba-geigy, Roche und Sandoz, 1989
614.599 3 WAR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Loethano Novi Syukriadi
"ABSTRAK
AIDS (Acquired immuno Deficiency Syndrome) -dipahami sebagai
sindrom (kumpulan dari berbagai simptom, infeksi, dan kondisi)- merupakan
penyakit menular yang cepat dan Iuas jangkauan penyebarannya. Penyakit ini
sangat fatal karena menyebabkan runtuh atau rusaknya sistem kekebalan tubuh
dan bagian tubuh yang Iain karena infeksi yang disebabkan oleh virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus) (Dossier, 1988 : 1). Sampai akhir Juli 1997, di
Indonesia telah tercatat 558 kasus HIV/AIDS (421 orang mengidap AIDS dan
137 terinfeksi HIV positif) dan telah menyebar ke 22 propinsi.
Hasil penelitian Nyamathi, dkk (1995) mendapati adanya prediktor-
prediktor perilaku beresiko HIV/AIDS, diantaranya adalah personal resources
yaitu self esteem dan emotional distress, threat appraisal, coping responses, dan
barriers of condom use. Faktor-faktor ini memiliki keterkaitan dan menunjukkan
adanya pengaruh dalam membentuk perilaku beresiko HIV/AIDS. Skripsi ini
akan melihat bagaimana gambaran masing-masing faktor tersebut pada
kelompok yang berperilaku beresiko tinggi yang memiliki rentang usia 20 - 29
tahun sesuai dengan rentang usia yang terbanyak terinfeksi HIV/AIDS di
Indonesia.
Yang dimaksud dengan kelompok berperilaku beresiko tinggi terhadap
HIV/AIDS dalam tulisan ini adalah mereka yang memiliki multiple sex partners,
yaitu yang tetah berhubungan seks (intercourse) dengan Iebih dari 'satu
pasangan. Kriteria ini dipilih sesuai dengan pandangan yang menyatakan bahwa
penyebaran infeksi HIV/AIDS paling banyak dan beresiko melalui kontak seksual
(lebih dari 90 %), sisanya (kurang dari 10 %) terjadi dengan cara lainnya.
Untuk mendekati permasalahan ini digunakan teori-teori umum yang
membahas masing-masing variabel. Hasil pembahasan ini mengarah kepada
bagaimana dinamika masing-masing variabel mempengaruhi terbentuknya
perilaku beresiko HIV/AIDS itu. Permasalahan yang dikemukakan disini adalah
bagaimana gambaran variabel self esteem, emotional distress, threat appraisal,
coping responses, dan barriers of condom use pada kelompok usia dewasa
awal. Gambaran ini dilihat dari nilai rata-rata yang diperoieh dari tiap variabel.
Untuk mempenajam hasil yang diperoleh kelompok yang berperilaku beresiko
tinggi tadi maka dilakukan perbandingan dengan kelompok yang tidak
berperilaku beresiko tinggi. Kecuali untuk variabel barriers of condom use, tidak
dilakukan perbandingan dengan kelompok yang abstinence ini mengingat
mereka bukan pemakai kondom. Karakteristik subjek penelitian ini adalah
mereka yang telah berusia 20 - 29 tahun. Jumlah subjek adalah 76 orang, 42
orang dengan multiple sex partners, dan 34 orang yang abstinence.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling
yang termasuk dalam Non-Probability Sampling. Digunakannya teknik ini dengan
alasan kemudahan memperoleh responden. Alat ukur yang digunakan dalam
penulisan ini adalah kuesioner. Teknik pengolahan data yang dilakukan adalah
penghitungan nilai rata-rata (mean) dari setiap variabel. Untuk mempertajam
hasil, dengan melihat adanya kemungkinan perbedaan diantara kedua
kelompok, dilakukan penghitungan t-test independent sample.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara subjek yang berperilaku beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS dan
yang tidak berperilaku beresiko tinggi pada variabel-variabet self esteem, profil
suasana hati (mood), threat appraisal, dan coping responses. Dimana kelompok
yang beresiko tinggi menunjukkan nilai yang Iebih rendah dibandingkan dengan
kelompok yang tidak beresiko tinggi pada variabel-variabel tersebut di atas.
kecuali untuk variabel self esteem. Untuk variabel self esteem, kelompok yang beresiko tinggi memiliki nilai yang Iebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
yang tidak beresiko tinggi. Selanjutnya, dari variabel barriers of condom use
yang dikenakan kepada subjek yang berperilaku beresiko tinggi HIV/AIDS,
selaku pemakai kondom, diperoleh hasil bahwa ternyata terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai rata-rata kelompok dalam derajat kesetujuan
penggunaan kondom dengan nilai titik tengahnya, artinya tidak dirasakan atau
dialami adanya hambatan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seks.
Selanjutnya, antara subjek pria dan wanita diperoleh hasil bahwa kedua
kelompok subjek tidak berbeda secara signifikan dalam derajat kesetujuan
penggunaan kondom.
Sebagai masukan, peneliti menyarankan diIakukan penelitian dengan
membuat suatu asumsi atau hipotesis yang menelaah lebih jauh hal-hal apa
yang membuat diperolehnya perbedaan-perbedaan baik yang signifikan maupun
yang tidak signifikan tadi pada dua ketompok.
Untuk memperoleh hasil penelitian yang Iebih akurat ada baiknya alat
ukur di construct sesuai dengan karakteristik responden yang akan dituju. Hasil
penelitian ini mungkin dapat juga dijadikan bahan acuan bagi para aktivis LSM
tentang AIDS dalam melakukan penyuluhan, kapan saat yang tepat untuk
memperkenalkan atau mensosialisasikan bagaimana penularan HIV/AIDS
terjadi, serta bagaimana metode yang akurat untuk melakukan hal-hal tersebut
di atas pada kelompok dengan karakteristik tertentu seperti kelompok subjek
dalam penelitian ini."
1998
S2612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kandasamy, W.B. Vasantha
Phoenix : Xiquan , 2004
614.599 3 KAN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Liman
"Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pertama kali ditemukan pada pertengahan tahun 1981 dan langsung seninbul-kan kepanikan dalan kalangan kedokteran AIDS disebabkan olèn virus dari golongan Retrovirus yang disebut Hunan Jezuno-deficiency Virus (HIV), yang memerlukan dan menginfeksi sel T helper limfosit untuk replikasinya, Virus ini dapat melalui savar darah otak dengan cara melalui nel makrofag yang terinfeksi stau melalui sel endotel pembuluh darah otak. AIDS menyebabkan gangguan sister inunitas tubuh, sehingga terjadi penurunan imunitas yang berat, akibatnya timbul infeksi oportunistik dan neoplasma yang tidak biasa terjadi Selain itu AIDS Juga menye-babkan gangguan yang luas pads pisten saraf. Dengan meningkatnys jumlah pasien AIDS dari tahun ke tahun dan kemungkinan enkin meningkatnya kasus AIDS di Indonesia, maka perlu untuk mengetahui penanganan kasun AIDS. Saya selaporkan semua pelanggan saya ketika berada di Sydney, Australia mengenai penderita AIDS dengan gangguan ninten saraf, dan berharap agar dapat menjadi bahan bagi teman nejsuat sekiranya menemukan kasus seperti ini. Dilaporkan sebanyak 30 orang penderita AIDS dengan gangguan sisten saraf, terdiri dari panien prin sebanyak 26 orang (87%) dan pasien wanita sebanyak orang (131), berusia antara 17 sampai 53 tahun, dan diketahui telah terinfeksi oleh HIV selens 3 sampai 6 tahun. Diagnosin ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorius. Kelompok risiko tinggi adalah kaun honoseksual/biseksusl sebanyak 22 orang (73%), pengguna obat intra vens sebanyak 5 orang (17%), heteroseksual sebanyak 2 orang (71) dan penerins transfusi darah sebanyak 1 orang (32). Kelainan neurologis yang didapat berupa ennefalopati pada 20 pasien (27%), myelopati pada 4 pasien (132), neuropati sensorik distal pada 3 pasien (101), toksoplanma nerebral pada 3 pasien (10%), meningitis aseptik pada 3 pasien (10%), meningitis cryptococcus pada 4 pasien (13%), ensefalopati dengan myelopati pada 2 pasien dan meningitis dengan neuropati pada 2 pasien. Senus darah dan cairan otak pasien diperiksa di laboratorion dengan metode ELISA, Inmunafiuorencent dan western blot, dan semuanya memberikan hasil positif, Pemeriksaan serologis untuk toksoplasma dan cryptococcus positif pade 4 dan 3 pasien. Kultur virus lain dari osiran olak memberikan hasil positif berupa CRV pada 3 panien, HSV pada 5 pasien, VZV pada 2 pasien dan EBV pada 1 pasien. Semua AT 200 s timp penderita AIDS diberi terapi dengan AZT 2 jan dan pemeriksaan darah dilakukan dengan teratur, mengingat AZT sangat toksik terhadap sunsun tulang.

The Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) has had such dramatic impact on the practice of medicine, when it first appeared less fewer than ten years ago. AIDS and the virus, husan inmunodeficiency virus (HIV), that is responsible for AIDS is a Retrovirus and needs infeated T helper lymphocyte for its replication and could pass the blood brain barrier through infected nacrophag or via endothelial cells. These cause a wide spectrum of neurologic problems and immunologic decrease. cause infections and unusual neoplase opportunistic that As this epidemic continues it will become increasingly important to manage thone problems. I have tried to write down my experience in Sydney, Australia when I denled with patients suffering from AIDS and bas neurologic complications, and hope that will be useful to our colleagues who will be obliged to deal with patients suffering from neurologic complications of AIDS in the future. A total of 30 AIDS patient with neurologic involvement were examined. Among thes were 26 talos (871) and 4 fenales (133) aged between 17 to 53 years, and being infected with BIV for 3 to 6 years. The diagnosin based on previous history of risk factor, physical examination and laboratory investigations. The high risk group were homosexual/bisexual people in 22 patients (73%), followed by intravenous drug abusera with 5 patients (17%), heterosexual with 2 patients(7X) and recipient of blood transfusion with 1 patient (31). Neurological complications were encephalopathy in 20 patients(27%), myelopathy in 4 patients (13%), distal sennoric neuropathy in 3 patients (10%), cerebral toxoplasmosis in 3 patients (10%), aseptic meningitis in 3 patients (10%), cryptococcal meningitis in 4 patients (13%), encephalopathy with myelopathy in 2 patients and meningitin with neuropathy in 2 patients. Laboratory investigations for HIV confirmed with ELISA test, immunofluorescent assay and western blot from blood serum and CSF showed positive result in all patiente. Another serological exan-ination for toxoplasma and cryptococcus gave positive result in thone 4 and 3 patienta: Viral culture from OSP bas CKV in 3 patients, HSV in 5 patients, VZV in 2 patients and EBV in 1 patient. All of thene AIDS patient were treated with AZT 200 eg every 4 hours and haematologic pattern should be carefully examined because AZT is toxic to bone marrow."
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratrieh Nurmala Dewi
"Data surveilan nasional HIV dan AIDS departemen kesehatan mengindikasikan penularan HIV/AIDS yang terus meningkat. Terdapat 12-19 juta orang rawat untuk terkena HIV. Dalam kampanye pencegahan HIV/AIDS sering diinformasikan tentang penggunaan kondom namun sampai saat ini masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja tentang penggunaan kondom sebagai upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS. Desain yang digunakan deskriptif dengan pendekata cross sectional. Karakteristik responden adalah mahasiswa Universitas Indonesia Depok yang berusia antara 17-24 tahun. Sampel dalam penelitian ini yaitu 96 oresponden dipilih melalui purposis sampling. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh mahasiswa memiliki persepsi yang buruk tentang penggunaan kondom untuk mencegah HIV/AIDS. Peneliti merekomendasikan agar perawat dapat berperan aktif memberikan edukasi kepada remaja mengenai penyakit HIV/AIDS dan kondom. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5606
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>