Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16749 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bernstein, Albert J
New York: McGraw-Hill, 2001
158.2 BER e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gargiulo, Terrence L., 1968-
"Treasured for centuries, the world's folk tales have left a legacy of wisdom for countless generations. Going beyond simple entertainment, stories such as "The Lion and the Hare" and "The Woodcutter's Daughter" instruct through example how to live in a world populated with dishonest, petty, and conniving characters. "In the Land of Difficult People" presents 24 charmingly illustrated fables. Taken from around the world, each exemplifies the best methods to use when dealing with the difficult people at work. This helpful book identifies eight major types of difficult people, giving readers strategies for working with each of them.From untrustworthy ravens to commitment - avoiding snails and poor-communicating monkeys, this instructive collection follows each story with a down-to-earth analysis of how to manage any situation involving the toughest of characters. For anyone venturing 'into the woods' of modern-day workplace, this book is a powerful potion of common sense that will lead to happily-ever-after endings every time."
New York: American Management Association, 2008
e20443881
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Kaplan, Burton
Englewood Cliffs: Prentice-Hall, 1996
158.2 KAP w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marcic, Dorothy
San Francisco: Jossey-Bass, 1997
658 MAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Nadya Maharani Utami
"ABSTRAK
Emerging adults dihadapkan pada tugas perkembangan untuk melakukan eksplorasi dalam hal cinta sehingga menjalin hubungan berpacaran menjadi hal yang penting. Salah satu faktor yang mempengaruhi hubungan berpacaran yang dijalani adalah kelekatan antara orangtua-anak pada awal kehidupan seseorang. Cara seseorang untuk memulai hubungan yang dekat dengan pasangannya dan pandangan mereka terhadap cinta merupakan refleksi dari hubungan dengan orangtua saat kecil. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan hubungan berpacaran antara emerging adults yang memiliki tipe adult attachment yang berbeda. Variabel adult attachment diukur menggunakan The Experiences in Close Relationship - Revised (ECR-R) dan variabel kepuasan hubungan berpacaran diukur menggunakan Couple Satisfaction Index - 16 (CSI-16). Terdapat 315 partisipan dalam penelitan ini dengan kriteria; berusia 18-25 tahun, sedang menjalin hubungan berpacaran minimal 6 bulan dan pada usia 0-5 tahun partisipan tinggal dan diasuh oleh orangtua kandung atau pengasuh utama lainnya. Analisis one-way ANOVAmenunjukan bahwa hipotesis pertama diterima yaitu tipe secure attachment memiliki skor kepuasan hubungan berpacaran yang lebih tinggi (M = 67,65, SD = 7,583) dan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan tipe preoccupied (M = 63,30, SD = 8,103), dismissing (M = 56,54, SD = 6,854) dan fearful attachment (M = 54,83, SD = 8,889). Berdasarkan hasil penelitian ini, penting bagi orangtua atau calon orangtua untuk memahami kualitas hubungan dengan anak mereka sejak kecil akan memiliki dampak positif dan negatif terhadap hubungan berpacaran yang anak jalani di masa dewasanya kelak.

ABSTRACT
Emerging adults is faced with the developmental task to explore anything related to love which makes having a romantic relationship an important topic. One of the influential factors of a romantic relationship is the closeness in a persons relationship with their parents in their early life stage. A persons way to start a romantic relationship with their partner and their perspective of love are the reflection of their relationship with their parents when they were children. Therefore, this research aims to discover romantic relationship satisfaction differences between emerging adults with different adult attachment styles. The adult attachment variable is measured. The Experiences in Close Relationship-Revised (ECR-R), and the romantic relationship satisfaction variable is measured using Couple Satisfaction Index-16 (CSI-16). There are 315 participants in this research with these criteria; the participants are in the age of 18 to 25 years old and currently in an at least six month romantic relationship; they also have to had lived with and been taken care by their biological parents or other main caregivers in the age of 0 to 5. The one-way ANOVA analysis result showed that hyphothesis was accepted in which secure attachment had a higher mean romantic relationship satisfactions (M = 67,65, SD = 7,583) and significantly different with the preoccupied (M = 63,30, SD = 8,103), dismissing (M = 56,54, SD = 6,854), and fearful attachment."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Edwar Andiko Heri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang strategi image restoration yang dijalankan oleh
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia melalui program @america sebagai
bentuk restorasi citra yang hancur oleh kebijakan war on terrorism.
Kedutaan Besar Amerika Serikat, dalam merestorasi kerusakan citra terparah
mereka dalam lima puluh tahun terakhir, memilih menggunakan pendekatan
komunikasi dalam upaya melakukan diplomasi publik mereka untuk
mengembalikan citra positif Amerika di mata publik Indonesia sehingga
favorabilitas masyarakat Indonesia terhadap berbagai kebijakan global Amerika
dapat kembali meningkat.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif, dan
bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawanara
mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
melalui @america, program-program komunikasi mampu membawa pesan
diplomasi dalam rangka merestorasi sekaligus mengembalikan citra positif
Amerika Serikat di Indonesia yang telah rusak karena kebijakan war on terrorism.

Abstract
This research describes about image restoration strategies run by Embassy of
United States in Indonesia through @america?s programs as a manner to restore
the damage images caused by war on terrorism policy.
US Embassy, on restoring their most damage images in the last fivety years, uses
the communication approach as their public diplomacy?s method to restore their
positive images to Indonesian people as well as increasing its favorability to US
foreign policy.
This study utilizes post-positivist paradgm and descriptive qualitative research.
In-depth interviews and literature studies have been selected as the main methods
of data collection. The results of this study shows that through @america,
Communication programs are able to send diplomacy message to aim the
restoration as well as returning positive images of United States in Indonesia that
have been damaged by the war on terrorism policy."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Febriani
"Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara identifikasi sosial dan perilaku memaafkan dalam konteks hubungan antarkelompok agama sekaligus melihat kemungkinan adanya bias antarkelompok (intergroup bias) pada perilaku memaafkan. Pengukuran identifikasi sosial menggunakan alat ukur Leach dkk. (2008) dan pengukuran perilaku memaafkan menggunakan alat ukur Rye dkk. (2001). Penelitian ini dilakukan pada 90 partisipan Muslim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kontribusi identifikasi sosial pada perilaku memaafkan terhadap Muslim dan perilaku memaafkan terhadap non-Muslim.

This study is conducted to find the correlation between social identification and forgiveness in intergroup relationship context and to see the possibility of intergroup bias in intergroup forgiveness. Social identification is measured using the instrument constructed by Leach et al. (2008) and forgiveness is measured using the modification instrument constructed by Rye et al. (2001). The participants of this study are 90 Muslims. The results show that in general, there is no difference between contribution of social identification to forgiveness toward Muslim and forgiveness toward non-Muslims."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wiskup, Mark
"Some people have the ability to start a conversation and immediately draw people in, while others -- perhaps even those with more valuable things to say -- get pushed to the side, seemingly ignored. Unfortunately for those who don?t have "It," this undeniable "It" factor is more than just an attractive quality, it?s also a hallmark of success."
New York: American Management Association, 2007
e20443622
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Askariani
"Tesis ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuannya adalah mengungkapkan mengapa remaja menggunakan narkoba, apakah sebelum menggunakan narkoba mereka mengalami konflik terlebih dahulu. Penelitian ini selanjutnya ingin mengkaji sejauh mana terdapat perbedaan konflik yang dialami antara mereka yang menggunakan narkoba tapi berasal dari keluarga yang tidak harmonis dengan mereka yang menggunakan narkoba tetapi berasal dari keluarga yang harmonis. Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka tehnik penarikan samplenya pun menggunakan tehnik ?snowball' terhadap 10 orang informan, dimana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam.
Dari hasil penelitian terungkap bahwa baik mereka yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis maupun mereka yang berasaldari keluarga yang harmonis kedua-duanya pernah mengalami konflik sebelum menggunakan narkoba.Hanya saja prilaku konfliknya berbeda. Yaitu mereka yang berasal dari keluarga yang keluarga harmonis mengalami konflik yang latent (tidak nampak) karena pemicunya pun tidak secara tegas kelihatan.Sedangkan mereka yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis karena pemicu terjadinya konflik lebih nyata (antara lain karena iklim komunikasi didalam' keluarga itu yang tidak mendukung) sehingga konflik yang dialaminya pun lebih terbuka dan sifatnya sudah berbentuk 'interpersonal conflict'.
Biasanya yang menjadi pemicu timbulnya 'latent conflict' adalah karena kasih sayang dan perhatian dari orangtua yang berlebihan, serta 'self disclosure' dari ibunya yang juga berlebihan, yang mengakibatkan beberapa orang informan yang berasai dari keluarga yang harmonis dari total 10 orang informan memutuskan untuk menggunakan narkoba, karena merasa kebebasan mereka terancam. Dari hasil temuan data dilapangan juga terungkap bahwa yang mereka inginkan sebenarnya bukanlah perhatian yang berlebihan, tetapi 'trust' (rasa dapat dipercayanya) yang tinggi dari orangtua, dan identitas diri. Selama ini yang mereka dapatkan dari prilaku orangtua yang berlebihan itu justru 'krisis identitas', yang mengakibatkan mereka berusaha untuk mendapatkan 'power' diluar rumah, yaitu dilingkungan teman-temannya sendiri.
Jadi dari temuan dilapangan juga terungkap bahwa apa yang menjadi keinginan/tujuan orangtua berbeda dengan apa yang menjadi tujuan/keinginan anaknya (informan) dan apa yang merupakan ukuran bagi nilai-nilai suatu perkawinan/hubungan keluarga dari kacamata orangtua berbeda dengan apa yang menjadi ukuran bagi informan. Itulah yang menjadi pemicu timbulnya 'latent conflict', sebagaimana yang dikemukakan oieh Morton Detsch mengenai sebab-sebab timbulnya konflik (Morton Deutsch, 1991 : 7). Akhirnya perlu digaris bawahi, bahwa semua hasil temuan dilapangan mengenai 'Konflik Antarpribadi Dikalangan Remaja Pengguna Narkoba' menggambarkan besarnya pengaruh konsep budaya konteks tinggi pada komunikasi, khususnya dalam konteks keluarga dikalangan remaja pengguna narkoba.
Dari hasil penelitian dilapangan terungkap bahwa konflik antarpribadi antara anak (pengguna narkoba) dengan orangtuanya merupakan implikasi dari konsep budaya konteks tinggi ('high context culture'), dimana mereka yang menganut budaya tersebut berkomunikasi secara konteks tinggi pula dimana pesan berada didalam konteks fisik atau menyatu didalam diri seseorang dan disampaikan secara tersirat melalui komunikasi non verbal. Oleh karena itu boleh dikatakan bahwa budaya merupakan salah satu faktor cara hidup dan kehidupan pendukungnya termasuk cara berkomunikasi dengan individu-individu lainnya. Jadi bagaimana proses yang dialami informan ketika mereka mengalami konflik sampai proses menggunakan narkoba, itu semua merupakan hasil interaksi timbal balik antara budaya dan komunikasi. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>