Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dea Andhinta Arianti
"Artikel ini mengenai Thermae, sebuah bangunan peninggalan bangsa Romawi berupa pemandian umum yang dibangun untuk menunjang kehidupan sosial mereka di Roma maupun di daerah jajahannya. Bangunan ini ditemukan di kota Heerlen, provinsi Limburg, Belanda yang dibuat pada abad ke-3 Masehi. Artikel ini membahas thermae di Heerlen yang merupakan sebuah bangunan bergaya arsitektur Romawi dan memaparkan fungsi bangunan ini pada masa pendudukan kekaisaran Romawi di Belanda hingga saat ini. Dalam artikel ini digunakan metode kajian pustaka dan disajikan secara deskriptif disertai dengan analisis data berdasarkan buku-buku arsitektur dan internet. Hasilnya menunjukan bahwa bangunan thermae di Heerlen ini memiliki tata letak struktur bangunan berarsitektur Romawi yang sama dengan thermae pada umumnya di Roma. Pada saat ini thermae di Heerlen ditunjuk pemerintah Belanda sebagai museum peninggalan masa Romawi terlengkap dan terbesar di Belanda.

This article is about the Thermae, a Roman heritage building, a typical Roman public baths were built to support their social life in Rome and in the colonies. The building was found in the city of Heerlen, the province of Limburg, The Netherlands made​​ in the 3rd century. This article discusses about Thermae in Heerlen, which is a Roman style building architecture and describe the function of this building during the occupation of the Roman Empire in The Netherlands today. The method that used in this article is literature review and presented descriptively accompanied by data analysis based on architecture books and the internet. The result shows that building Thermae in Heerlen has a layout with a similar structure of Roman architecture generally in the Roman Thermae. At this time Thermae in Heerlen appointed by the Dutch government as the most comprehensive museum of Roman relics and the largest in The Netherlands.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Permatasari
"Museum Negeri Banten adalah sebuah museum yang belum lama diresmikan oleh Gubernur Banten Rano Karno pada Oktober 2015. Terletak di alun-alun kota Serang. Bangunan museum ini adalah bangunan peninggalan Belanda yang telah beberapa kali beralih fungsi. Bangunan ini terlihat sangat kokoh dengan ciri khas bangunan Belanda yang memiliki pilar-pilar besar di depannya. Makalah ini membahas tentang gaya bangunan yang diterapkan pada Museum Negeri Banten yang sebelumnya adalah Kantor Keresidenan Banten.Metode yang digunakan adalah dengan penelusuran langsung pada bangunan Museum Negeri Banten dengan melihat langsung keadaan bangunan, melakukan wawancara dengan petugas museum dan dilanjutkan dengan studi kepustakaan.Hasil penelitian menunjukkan kecocokan antara karakteristik dan ciri bangunan Indische Empire Style dengan tampilan fisik bangunan yang diteliti.

Banten State Museum is a museum which has only recently been inaugurated by the Banten Governor, Rano Karno, on October 2015. It is located in the Serang city square. The building of this museum is Dutch colonial building whose use has switched functions for several times. This building looks very sturdy with the special characteristic of Dutch colonial building which has thick pillars in the front of the building. This paper will explain about the style of building used in Banten State Museum, previously Banten Residency Office. The author will do a direct examination by observing directly the state of the building, doing interview with museum attendant, and continued with literature study. The result of the study shows the conformity between characteristic of indische empire style building and the physical state of the examined building."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Udaya Pratiwi Mahardika Halim
"Bangunan bersejarah merupakan salah satu saksi sejarah perjalanan hidup suatu bangsa yang tak jarang terlupakan hingga akhirnya rusak bahkan dihancurkan ketika dianggap sudah usang dan - ketinggalan jaman - .
Skripsi ini membahas tentang pelestarian bangunan bersejarah di Indonesia khususnya peninggalan etnis Tionghoa. Tujuannya untuk memahami bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam pelestarian suatu bangunan bersejarah, secara khusus pada bangunan yang memiliki kekhasan tersendiri dari segi arsitekturalnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa dalam suatu proses pelestarian, semua fase yang meliputi pendokumentasian, pendataan, perencanaan, dan pelaksanaan tidak bisa berjalan secara terpisah-pisah, tapi terjadi overlapping didalam proses tersebut. Studi mendalam terhadap sejarah dan bangunan serupa juga dibutuhkan dalam proses pelestarian.

Historic building has become one of the historical witnesses of a nation's life journey that is being neglected in not rarely times until it damaged finally and even being ruined when it is considered obsolete and 'old fashioned'.
This mini thesis discussed about the conservation of historic buildings in Indonesia especially those that inherited by the Tionghoa ethnic group. It aims to understand about the steps of conservation that is carried out to a historical building, notably to a building with its own architectural special characteristics.
The result shows that in a conservation process, all phases that comprise documentation, filing, planning, and execution cannot work separately, but overlapping happens during the process. Further studies to the history and similar building are also required in a conservation process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52293
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Witantri Nurfadilah
"Makalah ini merupakan analisis dari bangunan Van Nellefabriek di Rotterdam Belanda dengan gaya Bauhaus. Tujuan makalah ini memaparkan sejarah dan perkembangan Bauhaus serta menjelaskan arsitektur Bauhaus yang terdapat dalam Van Nellefabriek. Makalah ini menggunakan metodologi kualitatif bersumber dari materi kuliah, buku, dan internet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chintya Anta Ressa
"Arsitektur Gotik menjadi seni bangunan yang paling spektakuler dalam perkembangan arsitektur Eropa. Gouda Stadhuis atau Balai Kota Gouda merupakan salah satu balai kota tertua di Belanda. Bangunan ini dirancang oleh Jan Keldermans III dan dibangun antara 1448 dan selesai pada tahun 1459. Tujuan dari artikel ini untuk mengetahui pengaruh gaya lain yang diterapkan dalam bangunan Gouda Stadhuis. Hasil artikel ini dapat terlihat bahwa bangunan selama bertahuntahun terus direnovasi hingga pada abad ke 17 banyak arsitektur Gotik yang digantikan oleh pengaruh dari arsitektur Renaissans.

Gothic architecture becomes the most spectacular building arts in the development of European architecture. Gouda Stadhuis or Town Hall of Gouda is one of the oldest town hall in the Netherlands. The building was designed by Jan Keldermans III and built between 1448 and finished in 1459. The purpose of this article is for knowing the influence of other styles applied in building of Gouda Stadhuis. The results of this article can be seen that the building over the years continued renovations until the 17th century, many Gothic architecture replaced by the influence of Renaissance architecture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nuzulia Tiara Zahra
"Jauh sebelum wilayah Palestina terbentuk menjadi sebuah negara, wilayah Palestina silih berganti dijajah oleh berbagai bangsa, salah satunya adalah Bangsa Romawi. Kedatangan Bangsa Romawi dengan membawa hukum yang keras dan perbedaan sistem kepercayaan yang belum bisa diterima penduduk Palestina memicu timbulnya perlawanan. Pada jurnal yang berjudul Palestina di bawah kekuasaan Romawi ini, dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan penjajahan Romawi atas Palestina dari tahun 63 SM, yaitu sejarah penduduk Palestina, kedatangan Romawi dan pemerintahannya, kondisi masyarakat di Palestina pada saat ekspansi Romawi, serta perlawanan masyarakat terhadap ekspansi tersebut.
Dalam penyusunan jurnal ini, peneliti menggunakan metode studi pustaka dan teori kekuasaan dari Weber. Palestina merupakan salah satu negara Timur Tengah yang sejak dulu kerap mengalami konflik. Negara yang memiliki untaian sejarah penting bagi tiga agama ini menjadi wilayah yang diperebutkan oleh beberapa negara atau bangsa di dunia, baik untuk kepentingan ekonomi, politik, maupun agama. Salah satu bangsa yang sempat menduduki negara Palestina adalah Romawi. Romawi dapat menguasai Palestina setelah berhasil mengusir Yunani keluar. Kedatangan Bangsa Romawi menimbulkan kecemasan dan pergolakan dalam wilayah Palestina. Tidak hanya itu, masyarakat beberapa kali melakukan pemberontakan untuk mengusir penjajah dari wilayah mereka.

Long before the Palesrina region formed into a state, the Palestinian territory was alternately colonized by various nations, one of which was the Romans. The arrival of the Romans with the harsh laws and differences of belief system that the Palestinian people have not been able to generate triggers resistance. In a journal entitled Palestine under Roman rule, several matters relating to the Roman occupation of Palestine from 63 BC, the history of the Palestinian people, the arrival of the Romans and his government, the conditions of society in Palestine at the time of Roman expansion, and the public resistance to the expansion The.
In the preparation of this journal, researchers used literature study methods and power theory from Weber. Palestine is one of the Middle East countries that have always been in conflict. The country that has an important historical thread for these three religions is a territory contested by several countries or nations in the world, whether for economic, political, or religious interests. One of the nations that had occupied the Palestinian state was Roman. The Romans could rule Palestine after successfully expelling the Greeks out. The arrival of the Romans raises anxiety and upheaval within the Palestinian territories. Not only that, the community several times did rebellion to expel the invaders from their territory.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dresthi Raras Weningtyas
"ABSTRAK
Art Deco sebagai bagian dari seni dekoratif telah berkembang dalam masa modernisme. Hal ini dapat dilihat melalui penekanan bentuk maupun gaya arsitektur, desain interior, desain industri, fashion, lukisan, seni grafis, dan film. Art Deco tumbuh di antara penentangan dan penggabungan seni terdahulunya sehingga sumber inovasinya berasal dari berbagai macam aliran. Bangunan Theater Tuschinski dan Radio Kootwijk di Belanda adalah contoh bangunan bergaya arsitektur Art Deco yang mendapat pengaruh dari seni ukir dan seni bangunan dari Aztec dan Mesir Kuno. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberikan penjelasan tentang masalah yang diajukan.

ABSTRACT
Art Deco as part of decorative art has evolved in a period of modernism. It can be seen through the suppression of form and style of architecture, interior design, industrial design, fashion, painting, graphic arts, and film. Art Deco growing between the opposition and the merger of the previous art so that the source of innovation derived from various streams. Tuschinski Theater Building and Radio Kootwijk in the Netherlands are examples of the Art Deco architectural style buildings that have the effect of sculpture and art of building of Aztec and Ancient Egypt. This study used qualitative methods, the method of research that aims to describe or provide an explanation of the problem posed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Dominika
"Penulisan skripsi ini mengenai pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya, berupa rumah singgah, menjadi Museum Tesktil di Jakarta. Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya sebagai museum menyebabkan ada beberapa intervensi akibat kebutuhan persyaratan ruang di Museum Tekstil. Intervensi terhadap Bangunan Cagar Budaya dimungkinkan selama tidak merusak arsitektur asli bangunan.
Persyaratan ruang untuk kegiatan pelestarian di Museum Tekstil tidak membutuhkan intervensi yang bersifat permanen atau merubah arsitektur aslinya, sehingga pelaksanaan museum dapat dimungkinkan di bangunan bekas vila ini. Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya tidak sebagai fungsi awalnya dimungkinkan, selama intervensi pada bangunan tidak merubah keaslian arsitekturnya.

The thesis contains a heritage building utilization from a shelter building into a texttiles museum in Jakarta. Heritage building utilization as a museum cause some intervention by the needs of space requirement from the museum itself. The interventions are allowed as long as no damage to the original architecture of the building are involves.
Space requirements for the conservation at the Textiles Museum does not require a permanent intervention nor change the original architecture, therefore the implementation was allowed in this former villa building. An utilization of heritage building not as the initial function is tolerable, as long the intervention does not change the original architecture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sifa Fauziah
"Depok merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki kisah sejarah akibat kolonialisme. Kawasan Depok Lama merupakan saksi dari kisah sejarah Depok pada masa kolonial. Hingga sekarang ini masih terlihat bangunan-bangunan dengan arsitektur masa kolonial yang dijaga keasliannya oleh masyarakat. Beberapa di antaranya resmi ditetapkan sebagai cagar budaya dan lainnya masih dalam proses kajian pemerintah. Namun karena kebutuhan ruang yang semakin meningkat, bangunan cagar budaya menjadi rawan dalam pengalihfungsian. Berdasarkan pada permasalahan tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji mengenai proses keruangan perubahan bangunan cagar budaya peninggalan masa kolonial di Kota Depok dengan melihat faktor berupa penggunaan lahan, cara hidup, dan jarak bangunan ke jaringan transportasi. Tahun data penggunaan lahan yang digunakan adalah 1901, 1938, 1999, dan 2019. Fungsi bangunan diklasifikasikan menjadi sarana pemerintahan, fasilitas umum, dan rumah tinggal. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis triangulasi dan spasial. Kemudian hasil yang ditunjukkan dalam penelitian ini adalah bangunan dengan fungsi rumah tinggal lebih cepat mengalami perubahan jika dibandingkan dengan fungsi lainnya karena dekat dengan jalan arteri dan kepemilikannya masih pribadi sehingga lebih mudah berubah ke arah komersial. Bangunan dengan fungsi fasilitas umum lebih terjaga karena sudah ada SK dari pemerintah serta memiliki jarak paling jauh dari jalan arteri.

Depok is one of the cities in Indonesia which has a history of colonialism. Depok Lama area is a witness to the historical story of Depok City during the colonial period. To date, there are still buildings with colonial architecture that have been preserved by the community for their authenticity. Some of them are officially declared as cultural heritage and others are still in the process of being reviewed by the government. However, due to the increasing need of space, cultural heritage buildings are prone to land conversion. Based on these problems, the purpose of this study is to examine the spatial process of changes in cultural heritage buildings from colonial period in Depok City by considering factors such as land use, way of life, and distance of buildings to the transportation network. The years of land use data used are 1901, 1938, 1999, and 2019. Building functions are classified into government facilities, public facilities, and houses. The method used in this research is a qualitative method with triangulation and spatial analysis. The results obtained from this study are buildings with residential functions undergo changes quicker compared to other functions because they are closer to arterial roads and their ownership is still private so it is easier to change into a commercial direction. Building with public facilities functions are preserved better because there is a decree from the government and have the farthest distance from the arterial road."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pricilia Putri Oktaviani
"Artikel ini tentang analisis dari bangunan Mauritshuis di Den Haag dan Paleis op De Dam di Amsterdam yang bergaya arsitektur Hollandse Classicisme.
Tujuan artikel ini adalah memaparkan perkembangan fungsi bangunan Mauritshuis dan Paleis op De Dam serta menjelaskan ciri Hollandse Classicisme pada bangunan Gouden Eeuw (Abad Keemasan), Mauritshuis di Den Haag dan Paleis op de dam di Amsterdam karya Jacob van Kampen. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dan disajikan secara deskriptif disertai dengan analisis data berdasarkan buku-buku arsitektur dan internet.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua bangunan tersebut berubah fungsi seiring perkembangan zaman. Ciri bangunan Gouden Eeuw pada bangunan Mauritshuis dan Paleis op de dam karya Jacob van Kampen dipengaruhi oleh gaya Hollandse Classicisme yang merupakan ciri khas gaya pada abad keemasan di Belanda.

This article analyses The Dutch Classicism of Maurits house in Den Haag and Paleis op de Dam in Amsterdam Both of the buildings were designed by Jacob van Campen. The Dutch Classicism in Dutch version is Hollandse Classicisme.
The purpose of this article is to show the functions and to describe the characteristics of The Dutch Classicism on those buildings in the Golden Age. This research use literature review with descriptive analysis based on the architectural books and sites.
The results show that the functions of those buildings had changed throughout decades. The characters of the Dutch Classicism on Maurits house and Paleis op de Dam are tipically the major style of architecture during the Golden Age.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>