Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5826 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diajeng Ghassani Febriannisa Pamungkas
"Puisi Arab telah ada sejak zaman Jahilliyah hingga zaman Modern. Tema-tema puisi berkembang dari zaman ke zaman dan berubah makna seiring dengan berkembangnya zaman itu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan puisi Ghazal zaman Abassiah dengan puisi-puisi di zaman Jahilliah, Permulaan Islam, dan Umayyah, juga untuk medeskripsikan hal-hal apa saja yang membuat perubahan makna tema puisi dari zaman ke zaman. Pengumpulan data dengan menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka digunakan dengan mengumpulkan data secara kualitatif yang kemudian data tersebut dikelompokkan kepada data primer dan sekunder. Hasilnya ditemukan bahwa perubahan makna yang terjadi dalam tema puisi dari zaman ke zaman disebabkan karna ada nya faktor lingkungan masyarakat juga sistem kepemerintahan/ kepemimpinannya.

Arabic poetry has been around since Jahilliyah era to Modern era. The themes of poetry evolved over time and changing the meaning along with the development of that era. This research is a qualitative descriptive study aimed to describe what distinguishes poetry Ghazal Abassiah era with poetry at age Jahilliah, onset of Islam and the Umayyad, also for description the things what makes Ghazal theme changed meaning over time. Fetching data has commenced and using literature method. Literature method used was a qualitative data collection and then the data is grouped to the primary and secondary data. The results found it changes that occur in the meaning of poetry themes over time due to environmental factors, especially the system of governance / leadership.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad
"Jurnal ini membahas tentang analisis puisi al-ghazal karya Basysyar ibn al-Burd. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik dari puisi Al-Ghazal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Kesimpulan penelitian ini bahwa puisi al-Ghazal karya Basysyar ibn al-Burd adalah ungkapan dan cermin dialog cinta yang terjadi antara dia dan wanita yang dirindukannya.

This Thesis discusses about poetry analyze al-ghazal by Basysyar ibn al-Burd. The purpose of this study desrcibe about intrinsic and extrinsic of poetry al-ghazal. This research use qualitative methods. The conclusion of this analysis is that love the expression and makeup dialogue that took place between him and the woman to his heart."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Hidayat
"Bangsa Arab merupakan bangsa yang kaya akan karya sastra. Sepanjang perjalanannya, karya sastra di Arab mengalami perkembangan sejak masa jahiliyah hingga modern. Perkembangan puisi pada masa modern, secara bertahap mendapat pengaruh dari Eropa Baru, meskipun perubahannya mendapat tantangan dari para tradisionalis yang ingin tetap menjaga tradisi klasik, yaitu adanya monoritme dalam puisi Arab. Salah seorang penyair yang paling terpandang ketika itu adalah Ahmad Syauqi yang terkenal akan kepiawaiannya dalam mengolah kata-kata sastra dan mengeksplorasi keindahan puisi-puisinya.
Makalah ini dibuat untuk menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi ghazal karya Ahmad Syauqi dengan menggunakan metode studi literatur kepustakaan dan analisis struktural terhadap puisi tersebut. Puisi ghazal karya Ahmad Syauqi adalah bukti bahwa ia merupakan penyair yang memiliki kelebihan karena keindahan kata-katanya dan bahasanya mudah dimengerti. Puisi Ahmad Syauqi termasuk dalam aliran Al Muhafidzun yaitu puisi zaman modern yang masih terikat aturan pembuatan puisi zaman jahiliyah yang memiliki wazan atau bahr (ritme gaya lama) dan qafiyah (rima akhir atau kesesuaian akhir baris/satr).

The United Arab Emirates is a nation with an immense quantity of literary works. Throughout history, Arabian literary works have developed since the jahiliyah era until the modern one. The development of poetry in the modern era, gradually under the influence of the New Europe, although the change challenged by traditionalists who want to keep the classical tradition, that is the monoritme in Arabic poetry. One of the most distinguished a poet at the time it was Ahmad Syauqi which known for his expertise in managing the words of literature and explore the beauty of his poetry.
This paper aims to elaborate the intrinsic and extrinsic features of ghazal poems written by Ahmad Syauqi through the method of literary studies and structural analysis toward the poetry. The ghazal poems written by Ahmad Syauqi prove that he was a poet with specific talent because of the beauty and comprehensiv choice of words. Ahmad Syauqi’s poems are poems of modern era which are still have wazan or bahr a (based on old rhythm) and qafiyah (closing rhyme or the resemblance of sound/satr) named Al Muhafidzun.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Najmia Hermawati
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang puisi Arab di zaman Abbasiyah pada periode 750 ndash; 874 M / 132 ndash; 260 H. Pada perkembangannya, puisi arab mengalami kemajuan yang pesat di zaman dinasti Abbasiyah ini, salah satu pelopor kemajuan puisi Arab adalah peran dari khalifah saat itu. Menjadi lebih berkembang pada saat Dinasti Abbasiyah, pada perjalanannya dinasti ini banyak terpengaruh budaya asing yang masuk khususnya bangsa Persia, bersifat terbuka sehingga perkembangan puisi Arab ketika itu mengalami kemajuan. Dan kedudukan penyair saat itu juga disambut baik oleh para khalifah. Metode yang digunakan pada penulisan jurnal ini adalah metode studi pustaka dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan sejarah dan dinamika yang ada pada perkembangan puisi Arab. Setelah meneliti sumber-sumber yang ada, penulis mendapatkan tujuan dari penulisan jurnal ini, yaitu untuk mengetahui puisi arab di zaman Dinasti Abbasiyah pada periode tersebut, dan bagaimana perkembangan puisi arab di Dinasti Abbasiyah dapat maju hingga saat ini.

ABSTRACT
This journal discusses the Arabic poetry in the Abbasid era in the period 750 874 M 132 260 H. On development, the Arabic poetry made progress in this Abbasid dynasty, one of the pioneers of progress of Arabic poetry is the role of the caliph at the time. Become more developed at the time of the Abbasid dynasty, the dynasty 39 s journey affected many incoming foreign cultures, especially the Persians, is open so that the development of Arabic poetry as it progressed. And the position of poet when it was also welcomed by the caliphs. The method used in writing this journal is a method of literature by reading books relating to the history and dynamics that exist in the development of Arabic poetry. After researching the sources that exist, I get the purpose of writing this journal, which is to know Arabic poetry at the time of the Abbasid dynasty in the period, and how the development of Arabic poetry in the 39 Abbasids can go forward to the present."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Candra Kirana
"Karya ilmiah ini membahas mengenai Perkembangan Puisi Arab pada Zaman Dinasti Abbasiyah. Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah metode studi pustaka dan metode deskriptif. Menurut Ahmad Asy-Syayib, puisi Arab adalah ucapan atau tulisan yang memiliki wazan atau bahr (mengikuti prosodi atau ritme gaya lama) dan qafiyah (rima akhir atau kesesuaian akhir baris/satr) serta unsur ekspresi rasa dan imajinasi yang harus lebih dominan dibanding prosa. Puisi atau syair sangat penting kedudukannya di dunia Arab. Pada masa Dinasti Abbasiyah puisi berkembang dengan pesat. Hal ini disebabkan adanya dukungan dari para khalifah, semakin tinggi nilai sebuah puisi maka semakin tinggi pula kedudukan penyair tersebut. Penyair-penyair hebat banyak bermunculan pada masa ini, seperti: Abu Tamam, Al-Mutanabbi, dan Al-Buhturi. Karakteristik puisi pada zaman ini tidak berbeda jauh dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Terjadinya percampuran kebudayaan antara kebudayaan Arab dengan kebudayaan non-Arab menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi puisi. Pada zaman Abbasiyah, para penyair terutama keturunan non-Arab memperkenalkan beberapa wazan baru yang sesuai dengan puisi Arab. Wazan baru ini terbagi menjadi dua, yaitu wazan yang diubah dari wazan lama dan wazan asing atau buhur lama. Di masa ini, terdapat tema-tema puisi baru, seperti tema pemujaan arak, ghazal lelaki, zuhud, syu’ubiyyah, dan tema zandaqah.

This paper discusses about the development of Arabic Poetry in the Age of the Abbasid dynasty. The method used in writing this journal is book study method and descriptive method. According to Ahmad Ash-Syayib, Arabic poetry is spoken or written that has wazan or bahr (follow the prosody or rhythm of the old style) and qafiyah (rima end or suitability end of line / satr) as well as elements of the expression of flavor and imagination should be more dominant than prose. Poetry or syair has very important position in the Arab world. During the Abbasid dynasty poetry thrived. This is due to the support of the caliphs, the higher the value of a poem, the higher the position of the poet. Many great poets to emerge during this period, such as: Abu Tamam, Al-Mutanabbi and Al-Buhturi. Characteristics of poetry in this era is not much different than inprevious times. The cultural cauldron of Arab culture with non-Arab cultures became one of the factors that influence the poetry. In the Abbasid era poets mainly non-Arab descent introduces several new wazan that correspond to Arabic poetry. This new wazan divided into two, namely wazan converted from old wazan and foreign wazan or old buhur. At this time, there are themes of new poems, such as the theme of the cult wine, ghazal man, ascetic, syu'ubiyyah and zandaqah theme.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abu Rihab, Hassan
"Buku ini berisi penjelasan tentang puisi bertema al-ghazal (cinta) di Arab mulai dari sejarahnya, penyair-penyair yang membawakannya, dan bentuk-bentuk puisi al-ghazal itu sendiri. Jenis puisi ini sangat populer dalam kesusastraan Arab dan orang Arab sangat terobsesi dengan puisi-puisi bertema al-ghazal."
Kairo : Matba'ah Misr Syarikat Musahimah Misriyyah, 1947
ARA 892.710 9 ABU g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Soffah
"Skripsi ini membahas puisi yang dibuat oleh penyair zaman Jahiliyah, Nâbigah aż-Żibyânî. Puisi iʻtiżâr termasuk ke dalam kategori puisi Arab Klasik karena dibuat pada zaman Jahiliyah. Beberapa ciri khas puisi Arab Klasik adalah menyesuaikan pada wazan atau baḥr, qâfiyah, bahasanya jelas, singkat dan padat, tidak memakai kata-kata asing dan tidak pasaran. Selain itu, diungkapkan pula unsur-unsur yang memperindah bahasa dalalm puisi melalui analisis struktur dan isi.

This undergraduate thesis is explaining about the poem written by poet in Jahiliyah era, Nâbigah aż-Żibyânî. The iʻtiżâr poetry of Nâbigah aż-Żibyâni is categorized into Classical Arabic poetry because it was made in Jahiliyah era. Classical Arabic poetry is usually adopted to wazan or baḥr, qâfiyah, the meanings are clear, concise, dense, and never using foreign words and independent. In addition, its also expressed the things that make the language in this poem atractive by means of the structure analysis and its content."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Arini
"Puisi yang menjadi pembahasan utama dalam artikel ini adalah puisi satire karya Jarir ibn Athiyyah ibn Khathfy. Jarir adalah seorang penyair zaman Bani Umayyah yang menjadi salah satu penyair terkenal ketika itu. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi satire karya Jarir dengan menggunakan metode studi literatur kepustakaan dan analisis struktural. Unsur intrinsik meliputi analisis struktur bathin dan struktur fisik. Struktur bathin membahas mengenai tema dan emosi. Struktur fisik membahas tifografi, tokoh, diksi, dan majas. Sedangkan unsur ekstrinsik membahas hubungan penyair dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Puisi satire Jarir ibn Athiyyah ibn Khathfy adalah puisi ejekan yang ditujukan kepada lawannya.

The primary source of this article is satire poems written by Jarir ibn Athiyyah ibn Khathfy. Jarir is a poet in Umayyah era who became one of the famous poets at the time. This article aims to elaborate the intrinsic and extrinsic features of satire poems written by Jarir through the method of literary studies and structural analysis. The intrinsic features is analysis inner structure and physical structure. The inner structure of the poem that discusses the theme and emotion. Physical structure discusses typhography poetry, figure, diction, and figure of speech. While the extrinsic feature discusses poet relationship with the state of society at that time. Satire poems Jarir ibn Athiyyah ibn Khathfy a poem aimed at his opponent's taunts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Falen Hamzah Al Agil
"Penelitian ini berfokus pada evaluasi kemampuan fitur terjemahan Instagram dalam menerjemahkan puisi Arab Islam, sebuah genre sastra yang kaya akan nuansa linguistik dan konteks budaya. Menggunakan metodologi kualitatif, penelitian ini melakukan analisis komparatif antara terjemahan otomatis yang dihasilkan oleh Instagram dan terjemahan manual. Hasil penelitian mengungkap bahwa, meskipun berguna, fitur terjemahan Instagram sering kali gagal menangkap esensi penuh puisi Arab Islam, dengan kesalahan signifikan dalam memahami konteks dan nuansa bahasa. Kesalahan ini meliputi ketidakakuratan dalam menerjemahkan kata-kata kunci dan kesulitan dalam menginterpretasikan makna yang lebih dalam yang sering kali terikat erat dengan konteks budaya dan historis. Studi ini menyoroti keterbatasan teknologi terjemahan otomatis dalam menghadapi teks yang kompleks dan berlapis, menunjukkan pentingnya sumber-sumber tambahan seperti terjemahan manual dan pengetahuan budaya dalam memahami puisi. Rekomendasi penelitian ini menekankan pada penggunaan fitur terjemahan Instagram sebagai alat bantu awal untuk pemahaman dasar teks, dan tidak sebagai sumber utama. Temuan ini membuka wacana penting mengenai kebutuhan pengembangan teknologi terjemahan yang lebih sensitif terhadap konteks budaya dan linguistik, serta pentingnya pendekatan yang lebih manusiawi dan kontekstual dalam proses penerjemahan. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam bidang linguistik terapan, terjemahan, dan studi media sosial.

This study focuses on evaluating the effectiveness of Instagram's translation feature in translating Islamic Arabic poetry, a literary genre rich in linguistic nuances and cultural context. Utilizing a qualitative methodology, this research conducts a comparative analysis between automatic translations generated by Instagram and manual translations. The findings reveal that, while useful, Instagram's translation feature often fails to fully capture the essence of Islamic Arabic poetry, with significant errors in understanding context and linguistic nuances. These errors include inaccuracies in translating key words and difficulties in interpreting deeper meanings often closely tied to cultural and historical contexts. This study highlights the limitations of automatic translation technology in dealing with complex and layered texts, demonstrating the importance of additional resources such as manual translations and cultural knowledge in understanding poetry. The recommendations of this study emphasize the use of Instagram's translation feature as an initial tool for basic text comprehension, and not as the primary source. These findings open an important discourse on the need for the development of translation technology more sensitive to cultural and linguistic contexts, as well as the importance of a more human and contextual approach in the translation process. This research provides a significant contribution to the fields of applied linguistics, translation, and social media studies."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasir, Ali al-Najdi
"Buku ini memuat kumpulan bait bait puisi bertema Siyasah dana Ghazal karya Ibn Qays"
Kairo: Matba'ah 'Ahmad Mukhaymar, 1949
ARA 928.927 NAS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>