Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Adrini
"Analisis Situasi
Kondisi sanitasi di Indonesia masih memprihatinkan dan belum memenuhi target pencapaian MDGs hingga tahun 2015 sehingga pemerintah membuat program edukasi sanitasi tingkat nasional. Kondisi sanitasi di D. I. Yogyakarta (DIY) sudah cukup baik, namun kondisi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar manfaat yang diterima lebih maksimal. Selama ini, program edukasi yang dibuat pemerintah menyasar orang tua, oleh sebab itu dibuatlah program edukasi yang ditujukan untuk anak-anak khususnya siswa SLTP. Dalam ranah lingkungan, pemerintah mengacu pada MDGs yang ditetapkan oleh lembaga United Nations (UN), yang pada tahun ini bertema “International Year of Water Cooperation”. Oleh sebab itu, sejalan dengan cita-cita pembangunan sanitasi, aksi ini harus di dukung oleh semua kalangan masyarakat.
Tujuan
Mengedukasi siswa SLTP se-DIY untuk meningkatkan kesadaran dalam bidang sanitasi sehingga melakukan action yakni mengupayakan peningkatan sanitasi di lingkungan sekitar mereka.
Strategi
Melakukan pemasaran sosial sebagai strategi humas untuk meningkatkan aksi khalayak sasaran dengan menggunakan pendekatan 9P dalam marketing.
Khalayak Sasaran
Geografis: Penduduk di wilayah administratif DIY.
Demografis: Penduduk dengan jenis kelamin pria dan wanita. Status Sosial Ekonomi (SSE): SSE A, B, dan C, serta menjalani tingkat pendidikan SLTP
Psikografis: Orang yang peduli terhadap isu lingkungan, berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mengetahui bahasa populer, kreatif, inovatif, open minded, percaya diri, mampu membuat karya tulis/poster/green tips, serta memiliki kemampuan public speaking.
Teknografis: Pengguna aktif jejaring sosial, memiliki akses terhadap internet minimal 4 jam per hari, mampu mengoperasikan Microsoft office (Word, Excel, Power Point) atau aplikasi untuk presentasi dan menulis lainnya, memiliki dan mengerti cara mengoperasikan peralatan dokumentasi.
Objektif
Meningkatkan aksi pemeliharaan sanitasi terhadap sanitasi di kalangan pelajar SLTP sebanyak 30% dalam waktu 1 tahun pelaksanaan kampanye.
Meningkatkan engagement dengan khalayak sasaran melalui media sosial sebanyak 30% dalam waktu 1 tahun pelaksanaan kampanye
Pesan Kunci
Jaga Sanitasi: Reduce, Reuse, Recycle, dan Repair!!
Program
Pemilihan Duta Sanitasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Sosialisasi Sanitasi
Greenovation Fair
Jadwal
Jadwal periode pelaksanaan kegiatan adalah satu tahun yakni pada tahun 2013 dengan perincian kegiatan sebagai berikut:
Pemilihan Duta Sanitasi Provinsi DIYdilakukan pada bulan Januari - Juli
Sosialisasi Sanitasi dilakukan pada bulan Juli - September
Greenovation Fair dilakukan pada bulan September - November
Anggaran
Adapun total anggaran yang dikeluarkan untuk keseluruhan rangkaian program ini adalah Rp. 315.177.000,-
Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan terdiri atas tiga macam:
Input, yakni evaluasi terhadap segala proses/program yang berlangsung dalam rangka mengadakan kegiatan
Output, yakni evaluasi terkait hasil kegiatan
Outcome, yakni pengukuran dampak dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan program (media monitoring, event report)

Situation Analysis
The sanitation condition in Indonesia still below the 2015 MDGs target, therefore the government convey the national education program on sanitation. The sanitation conditions in D. I. Yogyakarta, are above the nation’s average achievement but still below the 2015 MDGs target. Thus, we need to boost the effort. The government program so far only dedicated to the adults. Thus, the educational program on sanitation subjected to the children is needed. Especially for high school students. In environmental area, the Government is up to MDGs constructed by the UN. For this year, the theme is “International Year of Water Cooperation”. Therefore this action requires public support to make it success.
Goals
To educate the students and enhance the awareness from DIY’s junior high school students in sanitation. So that, they will initiate the action to preserve and develop the sanitation.
Strategy
Implement the social marketing strategy as Public Relations (PR) program to increase the target adopter’s initiative on on sanitation. Also, this program is using 9 Ps approaches on marketing.
Target Adopters
Geographic: The geographic characteristic is the citizen of D.I. Yogyakarta province.
Demographic: The demographic characteristics are male and female.
Social Economy Status: the social economy status of this program are A, B, C and doing the education in junior high school.
Psychographic: The one who has the awareness in environmental issues, has the ability to speak and write in Indonesian language properly, aware about popular language, creative, innovative, open-minded, self-confidence, has the ability to create posters, essays, and green-tips, also public speaking ability.
Techno graphic: The target adopters are people who actively involved in social media. Has an access to internet for minimum 4 hours a day, able to operate the Microsoft office, able to operate the documentation tools.
Objective
To enhance the action on sanitation preservation in Junior High School Students for about 30% in one year campaign period
To increase the engagement with target adopters trough social media for about 30% in one year campaign period.
Key Messages
Jaga Sanitasi: Reduce, Reuse, Recycle, dan Repair!!
Program
The election of sanitation ambassador
Socialization on sanitation
Greenovation fair
Schedule
The periods of this campaign lies between January to December 2013.
The election of sanitation ambassador will be held in January to July 2013
Socialization on sanitation will be held in July to September 2013
Greenovation fair will be held in September to November 2013
Budget
The sum of money needed to conduct this campaign are Rp. 315.177.000,-
Evaluation
Evaluation to program Social Marketing Program, Educational Campaign on Sanitation 2013 will be based on:
Input: evaluation on all the process needed to conduct the program
Output: evaluation on all production results
Outcome: measurement on all the following impact from the program and evaluation on the final result (media monitoring, event report).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eleonora Bergita
"Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran tentang posisi penerimaan pesan remaja terhadap pesan sanitasi yang diterima dalam Sosialisasi Sanitasi Publik yang dilaksanakan di Cimahi dan Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan konsep teori penerimaan pesan Encoding- Decoding oleh Stuart Hall, dengan teori pendukung Theory of Planned Behavior oleh Icek Ajzen dan Human-Processing Information. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Latar belakang penelitian adalah pentingnya peran remaja yang dengan kemampuan kognitifnya mampu menerima pesan sanitasi sehingga dalam kondisi masyarakat yang minim kesadaran sanitasi dapat berperan dalam menyebarkan pentingnya pesan dalam masyarakat yang sebagian besar hidup dalam lingkungan yang kotor dan mengalami banyak penyakit terkait dengan kebersihan lingkungan, seperti diare dan lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi narasumber remaja pada umumnya dominant-hegemonic, dan ada pula yang negotiated. Posisi penerimaan pesan sanitasi remaja tersebut ditentukan oleh pengalaman hidupnya. Posisi penerimaan pesan didukung dengan penelitian melalui Theory of Planned Behavior melalui analisis human information processing untuk melihat faktor-faktor yang membentuk intensi remaja terhadap pesan sanitasi, yaitu attitude toward behavior yang positif, adanya subjective norms, dan juga kontrol perilaku atau faktor-faktor yang mendorong atau penghambat penerimaan pesan remaja. Penelitian ini dilakukan melalui humaninformation processing.

The research has been conducted to get a description on the adolescents? audience reception positions on sanitation public diplomacy campaign in Cimahi and Yogyakarta. The research used the audience reception theory ? particularly the encoding-decoding theory developed by Stuart Hall, supported by other theory from Icek Ajzen called Theory of Planned Behavior and human processing information. The research is conducted using a qualitative approach. The background of the research is that with their cognitive development adolescence can receive complex message and can play an important role to spread sanitation message among the society, even though most of them are living under poor sanitation condition which causes several diseases, such as diarrhea.
The research shown that most of the adolescence informants have chosen a dominanthegemonic position, and one of them has a negotiated position. The positions is supported by a research using the Theory of Planned Behavior through human information processing to look for factors which create adolescence?s intention to sanitation message, which include positive attitude toward behavior, subjective norms, and perceived behavior control or factors which encourage or impede adolescence?s reception on the message. The reseach has been conducted using human information processing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcholis Al-Anwary
"Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Tetapi di sisi lain rumah juga dapat menjadikan sumber penularan penyakit jika kondisi sanitasi dan lingkungannya diperlakukan secara tidak higienis. Desa Pongangan Gresik merupakan salah satu desa yang mendapatkan paket binaan Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman melalui program magang siswa Sekolah Perawat Kesehatan Gresik tahun 1995/1996 sampai 1998/1999. Untuk mengetahui adanya pengaruh positif terhadap penerapan paket program binaan Penyehatan Lingkungan Pemukiman tersebut perlu dilakukan penelitian terhadap perubahan perilaku masyarakat dalam mengkondisikan sanitasi perumahannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan perilaku sanitasi perumahan di antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi paket binaan program Penyehatan Lingkungan Pemukiman, mengetahui skor perilaku sanitasi pada KK-Binaan lebih baik daripada skor perilaku sanitasi pada KK-Kontrol, serta untuk mengetahui faktor karakteristik (pendidikan, umur, pengetahuan,tanggungan keluarga, penghasilan, dan status kepemilikan rumah) yang paling dominan pengaruhnya terhadap peningkatan perilaku sanitasi perumahan di Desa Pongangan Gresik.
Disain penelitian ini adalah Kuasi Eksperimental (Non Randomized Pretest-Posttest Control Group Design) dengan pengumpulan data dilakukan melalui survei serta pengamatan langsung terhadap out come perilaku sanitasi pada masing-masing responden. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang kepala keluarga binaan dan 50 orang kepala keluarga kontrol.
Hasil penelitian pada analisis Bivariat menunjukkan ada peningkatan perilaku sanitasi yang bermakna antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi binaan program PLP. Dalam analisis ini juga diketahui perilaku sanitasi KK-Binaan lebih baik daripada perilaku sanitasi pada KK-Kontrol.
Pada analisis Multivariat diketahui, bahwa karakteristik yang paling dominan mempengaruhi perilaku KK-Binaan adalah tingkat pengetahuan dengan (p-value = 0,015) dan koefisien korelasi 0,341 sementara pada KK-Kontrol adalah tingkat penghasilan dengan (p-value = 0,023) dan koefisien korelasi 0,321. Untuk mengembangkan model penerapan paket binaan program PLP ini selanjutnya disarankan agar dilakukan pembinaan yang lebih intensif dari institusi terkait dengan melibatkan peran-serta masyarakat untuk membiasakan dan melembagakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui wadah organisasi Desa seperti PKK, Dasa Wisma dan kegiatan Getok Tular dengan group leader pada KK-Binaan. Demikian sehingga diperoleh hasil pembangunan yang efektif dan efisien bagi masyarakat.

The Impact of Implementation Program Promotion Package on Living Environment Improvement Towards Improving Living Sanitation Behavior at The Village of Pongangan Gresik, 2001Home is one of the main needs of human being, besides cloth and food, but in other side home is also become source to communicating the disease, if the condition of its sanitation and environment applied unhygenicly. The village of Pongangan, Gresik was one the villages that having package on living environment improvement through job training program of students Health Nursing School, Gresik in 1995/1996 to 1998/1999. Toidentify there is a positive impact to the application of that program, it should be conducted a study on community behavior change in conditioning its living sanitation.
The objective of this study was to determine the improvement of behavior living sanitation before and after conducting intervention of the program, to know the score of sanitation behavior to KK-Program and KK-Control. It also to know the characteristic factors (education, age, knowledge, family responsibility, income and the status of house ownership) that the most dominant has impact to the improvement of living sanitation behavior at the village of Pongangan, Gresik.
The design of this study used Non Randomized Pretest-Posttest Control Group. The data was collected through survey and direct observation to out come sanitation behavior to each respondent. The sample of this study is 50 families head program and 50 families head control.
The result of this study showed that on multivariate analysis there was the most dominant characteristic that influence to behavior of family head program is the education level with p-value = 0,015 and correlation coefficient 0,341. While on family head control was income level with p-value = 0,023 and correlation coefficient 0,321. To develop the implementation model, it is recommended to do promoting intensively of related institution by involving the Community Health Education. In generating and socializing the health and clean living behavior through village organization such as Family Life Education (PKK), Dasa Wisma and Getok Tular activities with leader group on family head program. So it can be obtained the result of building effectively and efficiently to community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feiby Paula
"Fenomena kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh teman dan senior semakin marak terjadi di Indonesia. Kekerasan di sekolah banyak terjadi pada remaja sekolah menengah pertama dan atas. Oleh karena itu yang menjadi khalayak sasaran pada kampanye ini adalah remaja usia sekolah menengah pertama dan atas. Kampanye ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai kekerasan yang terjadi di sekolah dan mengubah sikap khalayak sasaran untuk percaya pada kemampuan diri serta menumbuhkan rasa percaya diri tersebut. Dikarenakan remaja yang memiliki percaya diri mampu menyelesaikan masalah yang datang pada dirinya. Kampanye akan berlangsung selama 6 bulan dimulai dari pertengahan tahun 2012 dan dibagi kedalam beberapa tahapan kerja. Keseluruhan biaya kampanye pemasaran sosial ini adalah Rp 1.009.650.000.

The phenomenon of bullying at school by peer or senior is getting more frequent in Indonesia. This violence or bullying happens a lot at junior high school. Because of that, the main target for this campaign is youth at junior high school and higher. This campaign has an objective of giving information about the bullying that happens at school and try to change the attitude of target audience to trust at their own abilities and try to flourish that self esteem. Because of that, it is know that youth that have a high self esteem can finish all their problems. This campaign will run for 6 month from half of 2012 and will be divided to couple of process. This social campaign will cost at around Rp 1.009.650.000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dirjen PPM & PLP Depkes RI, 1990
WA671 Ind N90p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asminingsih
"ABSTRAK
Kajian dalam tesis ini bermaksud mengevaluasi sejauh mana pelestarian bahan-bahan pustaka deposit di Perpusda-DIY telah dikerjakan dengan mengikuti pedoman yang diberikan oleh Perpusnas-RI, baik dalam hal pelaksanaan teknisnya maupun dalam hal perencanaan dan manajemennya. Kajian dilakukan dengan mengamati di tempat dengan menggunakan Survey Form Cunha yang telah dimodifikasi, dan petunjuk Suchman dalam soal evaluasi proses manajemen.
Kajian menyimpulkan bahwa dalam hal teknis pelestarian bahan-bahan pustaka Perpusda-DIY telah banyak melakukan usaha pelestarian dengan benar, sekalipun -- karena beberapa faktor -- hasilnya belum dapat dinilai optimal menurut tolok baku yang telah diberlakukan oleh Perpusnas. Faktor kendala itu tidak hanya bersifat teknis, akan tetapi juga bermula dari persoalan manajemen, khususnya belum terwujudnya value formation yang meyakini tugas pelestarian bahan-bahan pustaka sebagai tugas pelestarian informasi. Belum terwujudnya value formation juga menyebabkan tidak tertegaskannya tujuan akhir (goal) kegiatan pelestarian, dan pada gilirannya juga menyebabkan tiadanya perencanaan program-program pelestarian yang komprehensif.

ABSTRACT
The study reported here is to evaluate the performance of Perpusda-DIY in the efforts to preserve its material collections. in a accordance with the guidelines consigned by Perpusnas. The evaluation is dealing with the technical as well as the managerial aspects of the preservation. The study has been carried out by making thorough observations on the spot, using Cunha's Survey Forms and also Suchman's suggested Evaluation Scheme at the analysis.
The study conclude that -- judged from the technical point of view - Perpusda-DIY has accomplished a large part of its preservation efforts in proper manners. although due to some circumstantial factors the result has failed to reach the optimum level. to meet the standard of preservation performance commended by the Perpusnas. The constraining factor have been identified not solely technical in character, but also managerial at the very onset. No value formation on the real purpose of preservation -- i.e. to preserve valuable information and not merely to preserve materials -- could be observed up to the present time among the personnels of the Perpusda. Consequently, no definite goal has been clearly set, and no comprehensive preservation programs has been planned, so as to make all the preservation efforts look more purposeful and meaningful."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Meirisa Anggia
"Tesis ini membahas mengenai program kampanye pariwisata "Jogja Never I Ending Asia". Dimulai dari perencanaannya berupa riset terhadap wisatawan, pelaku rl industri pariwisata, kompetitor maupun terhadap instansi dinas pariwisata ilu sendiri.
Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa Yogyakarta masih belum memiliki citra ! yang baik di mata wisatawan sebagai daerah tujuan wisata. Untuk itu Dinas 1 Fariwisata Yogyakarta membuat suatu riset untuk merumuskan pasar wisata agar program kampanye nantinya dapat tepat sasaran dan mendapatkan hasil yang ditargetkan. Setelah menjalankan riset, maka program kampanye pariwista "Jogja Never Ending Asia" pun dijalankan. Dimulai dengan gcncamya promosi melalui media massa, perbaikan sarana dan prasarana untuk umum di tempat tujuan wisata, kemudian mengadakan event-event pertunjukan seni dan budaya yang menarik untuk ditonton oleh wisatawan. Kekayaan Yogyakarta. akan seni budaya dan wisata alamnya yang menarik menjadi modal tersendiri bagi Yogyakarta untuk rnemajukan sektor pariwisaza mereka yang merupakan sektor andalan. Kesemuanya itu jika dipadukan dengan strategi kampanye yang bcnar akan dapat mencapai semua target yang hendak dicapai oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta
This research tells about the evaluation of "Jogja Never Ending Asia" Tourism Campaign Programme by D1 Yogyakarta Tourism Department. Started #om the planning phase which auditing the tourist, the stakeholders which having the tourism business, competitors and also the communication programme by the Tourism Department itself.
From the result of the research, we can know that Yogyakarta still not having a good images as a traveling destination in tourist 's view. For that reasons, Tourism Departement of Yogyaltarta made a research to formulating tourism market so that the campaign programme could reach the aim and get the result which had targeted Ajler the research, so then the campaign programme applied Started with promotion by the mass media, reparations of the general infrastructure for the tourists, then arrange and organize of cultural events to attract tourists. Yogyakartais cultural and natural wealth which is attractive to have became an capitaljbr Yogyalcarta to progressing tourism sector that their trade on.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1988
577.27 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan Krisnadi
"Analisis Situasi
1. Dengan hampir 90% penduduk Indonesia beragama Islam, Indonesia memiliki potensi zakat yang sangat tinggi, yaitu 217 triliun per tahun. Dalam agama Islam hukum zakat adalah wajib, namun terdapat banyak kesalahan persepsi mengenai zakat, diantaranya adalah anggapan bahwa pemberian langsung secara indvidu dianggap lebih baik. Selain itu banyak yang belum mengenal konsep zakat mal.
2. Survey menunjukan kecenderungan perilaku derma masyarakat Indonesia tinggi, termasuk derma yang didasari agama.
3. Banyak orang yang membayar zakat melalui lembaga yang tidak berbadan hukum karena jumlah lembaga formal terbatas, lokasinya tidak diketahui, serta ketidakpercayaan terhadap lembaga formal.
4. UU no 23 tahun 2011 mengatur pengurangan beban pajak bagi mereka yang telah membayar zakat kepada lembaga formal.
5. Pengumpulan dana zakat PKPU selalu kurang dari setengah nonzakat. PKPU menargetkan peningkatan angka zakat yang signifikan.
6. Dana PKPU yang dapat digunakan untuk program komunikasi kecil karena memperhatikan aspek kehati-hatian.
Tujuan
1. Memersuasi khalayak untuk membayar zakat
2. Membangun kepercayaan khalayak terhadap PKPU
3. Mengubah perilaku khalayak agar membayar zakat melalui PKPU
Sasaran Program Komunikasi
1. Meningkatkan kesadaran khalayak untuk membayar zakat
2. Meningkatkan citra PKPU melalui coverage media
3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap PKPU
4. Membangun hubungan kultural dengan donatur PKPU
Strategi
1. Mengundang khalayak untuk ikut serta dalam online activation,
2. Memicu khalayak untuk mengidentifikasi diri mereka kepada para Zakat Warior
3. Melakukan engagement kepada media dengan melakukan media relation
4. Memberikan experience hidup bersama mustahik kepada para muzakki
5. Pengunaan mobile apps untuk diseminasi informasi dan pertanggungjawaban kegiatan PKPU serta untuk memudahkan khalayak dalam membayarkan zakatnya.
Khalayak Sasaran
Khayalak sasaran dalam kampanye ini berjenis kelamin pria dan wanita dengan usia 25-60 tahun dan beragama Islam.
Pesan Kunci
1. PKPU melaksanakan kampanye Indonesia berzakat untuk mengajak setiap Muslim di Indonesia yang mampu agar membayarkan zakatnya.
2. Zakat sebaiknya dibayarkan melalui lembaga resmi agar lebih akuntabel dan transparan, serta dapat mengurangi beban pajak.
3. PKPU sebagai LAZ yang independen memberikan kemudahan kepada muzakki untuk membayar zakat.
4. Membayar zakat bukan hanya tentang mengeluarkan uang untuk pihak yang membutuhkan, tapi juga mengenai hubungan manusia dengan Tuhannya dan pembangunan sosial.
Program
1. Amil Capacity Building
2. Optimalisasi Aktivitas Online
3. Zakat Warrior
4. Melakukan Hubungan dengan Media
5. Pemanfaatan Credible Source
6. Melihat Lebih Dekat
7. Mobile Zakat
8. Major Gift Officer
Anggaran
Rp213,975,000
Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap input, yaitu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
2. Tahap output,yaitu hasil kegiatan
3. Tahap outcome, yaitu dampak kegiatan"
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R. Aditya Dwi Julianto Putra
"Profil Perusahaan: Klinik Satelit UI (KSUI) merupakan klinik intra kampus UI yang menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan bagi seluruh Warga UI. KSUI aktif melakukan berbagai kegiatan dan program untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental mahasiswa UI. Salah satu isu yang saat ini menjadi prioritas KSUI adalah stres. Berawal dari banyaknya keluhan mahasiswa berkaitan dengan kondisi psikis dan stres yang dialami, KSUI berusaha untuk berkontribusi mengurangi jumlah mahasiswa yang mengalami dampak buruk dari stres yang tidak tertangani dengan baik. Melalui berbagai kampanye dan program promotif agar mahasiswa dapat mendeteksi dan menangani stres dengan baik sejak dini. Meski begitu, hasil yang didapatkan dari akumulasi program KSUI dinilai belum maksimal karena belum dapat mencapai angka partisipasi yang tinggi dari mahasiswa. Hal ini membuat misi KSUI memberikan bekal manajemen stres bagi mahasiswa baru belum tercapai. Oleh karena itu, KSUI masih terus berusaha untuk merancang dan melaksanakan kegiatan promotif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi mahasiswa baru dalam memanajemen stres.
Analisis Situasi:
1. KSUI memiliki beragam pengalaman mengadakan kampanye/program kesehatan mental, baik sebagai pelaksana acara maupun sebagai narasumber acara yang diundang.
2. Kondisi keuangan KSUI cenderung stabil. KSUI juga memiliki banyak partner SDM untuk direkrut jika dirasa membutuhkan SDM lebih untuk pelaksanaan program/kampanye.
3. Belum adanya strategi komunikasi khusus untuk menyasar target khalayak mahasiswa spesifik. Hal ini menyebabkan rendahnya partisipasi target khalayak pada program/kampanye.
4. Mulai tingginya minat dan kesadaran anak muda untuk menjaga kesehatan mental secara pribadi.
5. Khalayak sasaran belum terbiasa mengikuti kegiatan/kampanye terkait penanggulangan stres.
6. Tidak tahu dan tidak terbiasa menjadi hambatan utama saat khalayak akan mempraktikkan coping stres.
7. Belum ada kepastian mengenai kuliah tatap muka pada tahun ajaran 2021.
Tujuan: Terjadinya perubahan perilaku target khalayak terhadap upaya pengelolaan stres dan dapat diukur melalui terjadinya peningkatan persentase tindakan khalayak untuk melakukan praktik coping secara rutin dari 5,9% menjadi 25% di akhir pelaksanaan program ini.
Target Khalayak :
a. Demografis: Mahasiswa Tingkat Pertama UI Program Studi Diploma 3 dan Sarjana Strata 1 berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan usia 18-23 tahun.
b. Geografis: Berdomisili di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi selama perkuliahan.
c. Psikografis: Dapat menggunakan teknologi dengan baik, khususnya Instagram dan Youtube. Memiliki ketertarikan pada isu kesehatan mental khususnya stres. Berkeinginan untuk mengubah kebiasaan hidup yang lebih baik. Terbuka pada berbagai hal baru dan dapat mengapresiasi karya seni.
Strategi: Dengan melaksanakan program pemasaran sosial Stressless Kit sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi khalayak terkait upaya pencegahan dampak buruk stres. Program ini akan disebarkan dalam kegiatan berformat online. Program Stressless Kit menargetkan pada Mahasiswa Tingkat Pertama UI program Diploma 3 dan Sarjana Strata 1 berdomisili di daerah Jabodetabek selama kuliah dengan rentang usia 18-23 tahun.

Company Profile: Klinik Satelit UI (KSUI) is an intra-campus clinic located in University of Indonesia (UI) that provides health service facilities for all UI residents. KSUI actively carries out various activities and programs to improve the physical and mental health of UI students. One of the issues that is currently considered as the priority is stress within UI students. Starting from the many student complaints related to their psychological conditions and stress, KSUI tries to contribute to reducing the number of students who experience distress as a result of their inability to handle stress properly. They attempted to combat stress through various campaigns and promotional programs in order to help the students detect and handle stress properly from an early stage. Nevertheless, the results obtained from the accumulation of the KSUI programs are considered to be not optimal since they have not been able to achieve high student participation targets. This has made KSUI's mission to provide stress management provisions for the new students unobtainable at the moment . Therefore, KSUI is still trying to design and implement promotional activities to increase the awareness and participation of new students in terms of stress management.
Situation Analysis:
1. KSUI has many different experiences towards a campaign/mental health program, both as an organizer and as a resource executor event invited.
2. KSUI’s financial conditions tend to be stable. KSUI is also able to recruit volunteers from university students of UI to help with their campaigns and programs if deemed necessary.
3. The absence of a specific communication strategy to target a specific target audience of students. This leads to low participation of the target audience in the program/campaign.
4. Young people are becoming more aware and interested in maintaining mental health in private.
5. The target audience is inexperienced in following the activities / campaigns related to stress reduction.
6. Lack of information and lack of experience is a major obstacle when the target audience attempts to practice coping with stress.
7. There is no certainty regarding face-to-face lectures in the 2021 academic year.
Goal: The change in the target audience behavior towards stress management. It will be deemed successful if there is an increase in the percentage of public action to stress-coping practices on a regular basis from 5.9% to 25% at the end of the implementation of this program.
Target Audience:
a. Demographics: Men and women who are first-year undergraduate students aged 18-23 years.
b. Geographics: Men and women who lived in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi.
c. Psychographics: Can use technology well, especially Instagram and Youtube. Have an interest in mental health issues, especially stress. Desire to change better life habits. Be open to new things and be able to appreciate works of art.
Strategy: By implementing the social marketing program Stressless Kit as an effort to increase public participation related to distress prevention.. This program will be distributed in online activities. Stressless Kit program targets first year undergraduate students who live around Jabodetabek aged 18-23 years.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>