Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162999 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Kumala Devi
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan teori Model Konservasi pada bayi dengan gangguan rasa nyaman nyeri. Nyeri pada bayi perlu mendapat perhatian penting dari perawat karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan di masa yang akan datang. Penatalaksanaan nyeri dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Penatalaksanaan nyeri non farmakologis dapat dilakukan dengan cara pengaturan posisi facilitated tucking pacifier dan sensasi multisensory. Penatalaksanaan nyeri perlu dilakukan oleh seorang perawat yang kompeten yang dilakukan melalui berbagai peran yaitu sebagai pemberi asuhan advokat pendidik penelitidan pemimpin.

This paper aims to describe the application on Levine Conservation Model in thecare of infant experiencing altered comfort pain. Pain should become a nursingconcern since it will have impacts on baby's growth and development in thefuture Pain can be managed by pharmacological and nonpharmacological approaches. Nonpharmacological management can be provided by positioning the baby facilitated tucking position pacifier and multisensory sensations. Nonpharmacological management can be provided by positioning the baby facilitating tucking providing non nutritive sucking and Nurses implement pain management throughout their roles as care giver advocator educator researcher and leader.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kumala Devi
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan teori
Model Konservasi pada bayi dengan gangguan rasa nyaman nyeri. Nyeri pada
bayi perlu mendapat perhatian penting dari perawat karena dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan di masa yang akan datang. Penatalaksanaan
nyeri dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Penatalaksanaan nyeri
non farmakologis dapat dilakukan dengan cara pengaturan posisi, facilitated
tucking, pacifier dan sensasi multisensory. Penatalaksanaan nyeri perlu dilakukan
oleh seorang perawat yang kompeten, yang dilakukan melalui berbagai peran,
yaitu sebagai pemberi asuhan, advokat, pendidik, penelitidan pemimpin.

This paper aims to describe the application on Levine Conservation Model in the
care of infant experiencing altered comfort: pain. Pain should become a nursing
concern since it will have impacts on baby’s growth and development in the
future. Pain can be managed by pharmacological and non-pharmacological
approaches.
Non-pharmacological management can be provided by positioning the baby,
facilitated tucking position, pacifier and multisensory sensations. Nonpharmacological
management can be provided by positioning the baby,
facilitating tucking, providing non-nutritive sucking, and
Nurses implement pain management throughout their roles as care giver,
advocator, educator, researcher, and leader.
Key word : Conservation theory, pain, non pharm
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Yuda Atmaja
"Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mebandingkan efek analgetik, efek samping, lama rawatan dan perbandingan biaya antara ketorolac intravena dengan Meloxicam oral pada pasien pasca ureterorenoskopi.
Metode: Pasien yang menjalani tindakan ureterorenoskopi di Rumah Sakit Meuraxa, Banda Aceh dari bulan Juli sampai September 2017. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok terapi analgetik dengan ketorolac 30 mg dan kelompok Meloxicam 7,5 mg. Efek analgetik kedua kelompok diamati selama dalam rawatan di rumah sakit yang dinilai dengan Visual Analog Scale VAS . Hubungan antar variabel dinilai dengan menggunakan Chi Square dan Mann-Whitney U.
Hasil: 46 pasien yang terlibat dalam penelitian ini dengan rata-rata usia 40.57 13.53 tahun, dimana 23 pasien mendapat terapi ketorolac dan 23 pasien mendapat terapi meloxicam. Lama rata-rata rawatan pada kedua kelompok pasien adalah 3.13 0.46 hari. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan pada nilai VAS pada kedua kelompok analgetik baik pada rawatan hari pertama p 0.134 , kedua p 0.623 maupun ketiga p 0.529 . Komplikasi yang paling sering dikeluhkan pasien adalah mual, yang terjadi 7 30.4 pasien kelompok ketorolac dan 2 8.7 pasien kelompok meloxicam, namun tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok ini p 0.063 . Terdapat perbedaan yang cukup jauh pada biaya yang diperlukan untuk terapi analgetik selama dalam perawatan, dimana kelompok ketorolac rata-rata menghabiskan Rp. 162.384,00 sedangkan kelompok meloxicam sebesar Rp. 5.604,00.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok analgetik baik dari nilai VAS, efek samping maupun lama rawatan di rumah sakit. Namun kelompok analgetik meloxicam memerlukan biaya yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok analgetik ketorolac.

Aim: Purpose of this study to compare analgesic effects, side effects, length of hospitalization and cost between intravenous ketorolac and oral Meloxicam in post ureterorenoscopy patients.
Methods: Patients undergoing ureterorenoscopy at Meuraxa Hospital, Banda Aceh from July to September 2017. Patients who met the inclusion criteria were divided into two groups, analgetic therapy with ketorolac 30 mg group and the Meloxicam 7.5 mg group. The analgesic effects of both groups were observed during the hospitalization and assessed with Visual Analog Scale VAS . Association between variables were assessed using Chi Square and Mann Whitney U.
Results: Forty six patients were involved in this study with an average age of 40.57 13.53 years, 23 patients received ketorolac therapy and 23 patients received meloxicam therapy. The mean length of hospitalization in both groups was 3.13 0.46 days. There was no significant difference in VAS values in both analgesic groups on the first day p 0.134 , second day p 0.623 or third day p 0.529 . The most common side effect was nausea, which occurred in 7 30.4 patients of ketorolac group and 2 8.7 patients in the meloxicam group, but there was no significant difference in both groups p 0.063 . There is a considerable difference in the costs required for analgesic therapy during hospitalization, in which the average ketorolac group spends Rp 162.384,00 while the meloxicam group spends Rp 5.604,00.
Conclusion: There were no significant differences in both analgesic groups either from VAS values, side effects or length of hospitalization. However, the meloxicam analgesic group requires a lower cost when compared with the ketorolac group
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Santy Ercelina
"Anak dengan penyakit ginjal kronik (PGK) akan dilakukan prosedur pengambilan darah dan pemberian agen stimulasi eritropoietin secara rutin dan berkala untuk meminimalkan risiko gagal ginjal secara progresif. Segala rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengan suntikan dapat berdampak negatif terhadap kepatuhan pengobatan dan pengalaman anak secara keseluruhan. Gejala nyeri berpotensi membatasi kondisi fisik dan fungsional anak, sehingga memerlukan penanganan dengan prinsip konservasi energi. Nyeri merupakan suatu bentuk ancaman dari konservasi integritas struktural pada Model Konservasi Levine yang dapat memengaruhi integritas keutuhan dari pasien. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dijadikan sebagai konservator energi adalah dengan penerapan virtual reality yang dapat mengelola nyeri pasien. Tujuan karya ilmiah ini adalah memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan dengan masalah nyeri akut melalui pendekatan Teori Konservasi Levine dan menganalisis efektivitas virtual reality untuk mengurangi nyeri akut selama prosedur penusukan pembuluh darah vena dan pemebrian eritropoietin di Unit Dialisis Anak. Asuhan keperawatan diberikan kepada lima kasus kelolaan pada anak PGK dengan menggunakan Model Konservasi Levine. Asuhan keperawatan diberikan selama tiga hari dengan hasil evaluasi keperawatan yang menunjukkan respons organisme yang baik. Demikian halnya dengan penggunaan virtual reality yang terbukti efektif menurunkan nyeri pada anak PGK. Model Konservasi Levine dapat direkomendasikan dalam asuhan keperawatan pada anak dengan nyeri akut di Unit Dialisis Anak. selain itu, inovator merekomendasikan penggunaan virtual reality dapat diaplikasikan dan diuji klinik lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar sehingga dapat dijadikan dasar penyusunan standar operasional prosedur.

Children with chronic kidney disease (CKD) will undergo blood collection procedures and administer erythropoietin stimulation agents regularly and periodically to minimize the risk of progressive kidney failure. Any pain and discomfort associated with the injection may negatively impact the course of treatment and the child's overall experience. Pain symptoms have the potential to limit a child's physical and functional condition, so they require treatment using energy conservation principles. Pain is a form of threat to the conservation of structural integrity in Levine's Conservation Model which can affect the patient's integrity. One surgical intervention that can be used as an energy conservator is the application of virtual reality which can manage patient pain. The aim of this scientific work is to provide an overview of the implementation of treatment for acute pain problems using Levine's Conservation Theory approach and the effectiveness of virtual reality to reduce acute pain during vein puncture procedures and erythropoietin administration in the Children's Dialysis Unit. Mortality care was provided to five cases of treatment for CKD children using the Levine Conservation Model. Sanitary napkin care was given for three days with evaluation results showing a good organism response. Likewise, the use of virtual reality has been proven to be effective in reducing pain in CKD children. Levine's Conservation Model can be recommended in caring for children with acute pain in the Pediatric Dialysis Unit. Apart from that, the innovator recommends that the use of virtual reality can be applied and tested further in clinical trials with larger samples so that it can be used as a basis for developing standard operational procedures."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Francisca Shanti Kusumaningsih
"Bayi kurang bulan yang dirawat di rumah sakit seringkali mengalami nyeri yang disebabkan oleh prosedur diagnostik dan terapeutik. Tujuan dari studi kasus ini adalah memberikan gambaran aplikasi Model Konservasi Levine pada bayi kurang bulan dengan masalah nyeri. Model Konservasi Levine berfokus pada peningkatan adaptasi melalui prinsip konservasi untuk mencapai wholeness. Metode penelitian ini adalah studi kasus. Lima bayi kurang bulan yang mengalami masalah nyeri akut dirawat dengan pendekatan proses keperawatan berdasarkan teori Model Konservasi Levine. Masalah keperawatan lain yang ditemukan adalah pemenuhan nutrisi kurang dari keutuhan tubuh, risiko volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh, risiko infeksi, ikterik neonaturum, gangguan pertumbuhan dan perkembangan risiko gangguan perlekatan orang tua dan bayi. Masalah-masalah tersebut dapat memperberat rasa nyeri dan menghambat proses adaptasi bayi kurang bulan dalam mencapai integritas diri.

Preterm infants who is hospitalized, experience pain frequently that caused by diagnostic and procedure treatment. This study aim to describe the application of Levine’s Conservation Model in preterm infants who experienced pain. Levine's Conservation Model focuses on improving adaptation through conservation principles to achieve wholeness. This research method is case study with nursing process approach. Levine’s Conservation Model applied in five selected cases that have problem acute pain. The other nursing problems are nutrition less than body requirements, risk for deficient fluid volume, risk of infection, neonaturum icteric, impaired growth and development, risk of attachment disorder between parents and babies. All of the problems can aggravate pain and inhibit the process of adaptation in preterm infant to reaches wholeness."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yayuk Setyowati
"Karya ilmiah akhir ini memberikan gambaran penerapan Model Konservasi Levine pada asuhan keperawatan pada bayi dengan risiko kerusakan integritas kulit dan pencapaian kompetensi sebagai spesialis keperawatan anak. Trophicognosis risiko kerusakan integritas kulit menurut Levine merupakan gangguan pada integritas struktur. Intervensi keperawatan dilakukan untuk mengatasi masalah integritas struktur tersebut dengan memperhatikan pula konservasi energi, konservasi integritas personal dan konservasi integritas sosial. Intervensi dilakukan dengan menerapkan aspek perawatan kulit dan cara memposisikan yang benar. Evaluasi yang dilakukan dengan mengkaji respon organismik bayi, menunjukkan bahwa belum semua bayi mampu mencapai wholeness yang ditandai dengan cedera pada nares, namun sudah mengalami perbaikan. Perawat memegang peranan yang sangat penting dalam pencegahan cedera pada nares yaitu pemilihan alat yang tepat, pemantauan dan pemenuhan kenyamanan bayi sehingga bayi tidak banyak bergerak dan mempercepat proses penyapihan continuous positive airway pressure (CPAP).

This Final Assignment gave an overview about the application of Levine's Conservation Model in nursing care of baby with risk of skin integrity breakdown and competency achievement as a pediatric nurse specialist. According to Levine, trophicognosis of skin integrity breakdown was the structure integrity impaiment. Nursing interventions was undertaken to solve structure integrity problem, and also energy conservation, personal conservation and social conservation. Nursing interventions applied the skin care aspetcs and positioning. Evaluation had been done by evaluate the organismic responses of the baby, showed that not all the baby got wholenes, was marked by nares injury, but getting better. Nurse had the crucial role to prevent nares injury, that to choise the appropriate tool, monitored ang gave baby’s comfort so the baby did not much to move and weaned the continuous positive airway pressure (CPAP) as soon as possible."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Elanda Lestari
"Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan memilih kembali layanan poli anak di RS Haji Jakarta Tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan memilih kembali layanan poliklinik anak di RS Haji Jakarta tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan 69 % responden memutuskan untuk memilih kembali layanan poliklinik anak rumah sakit Haji Jakarta. Terdapat hubungan yang signifikan antara produk, tarif, promosi, dokter, proses, layanan pelanggan, dan pesaing dengan keputusan memilih kembali layanan poli anak di RS Haji Jakarta dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel lokasi dengan keputusan memilih kembali layanan Poli Anak di RS Haji Jakarta.

This paper discuss about the factors associated with the reuse decision of children clinics in Jakarta Hajj Hospital year of 2011. The purpose of this research is to find the factors associated with the reuse decision of children clinics in the Jakarta Hajj Hospital. This study is a quantitative research with cross sectional research design. The results showed 69% respondents decide to reuse children clinic in Jakarta Hajj Hospital. There are significant relationship between products, rates, promotions, doctor, process, customer service, and competitor with the reuse decision of children clinics in Jakarta Hajj Hospital and no significant relationship between location with the reuse decision of children clinics in Jakarta Hajj Hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizalwan
"Objektif : Klinik PMS Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur adalah merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan khusus untuk tindakan promotiv, preventive, curative, dan rehabilitive, bagi PSK, dan untuk warga yang berada dilokalisasi Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur. Klinik ini diadakan sejak tahun 1999, sampai saat ini implementasinya cendrung rendah yang disebabkan kurang tanggap terhadap permintaan dan keinginan dari masyarakat disana, dan adanya factor-faktor ketidak inginan dan masyarakat disana untuk tidak memanfaatkan fasilitas yang sudah ada tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan Klinik PMS Batu 7, serta mengetahui faktor apa yang paling dominant yang berhubungan dengan Pemanfatan Klinik Batu 7 tersebut.
Metoda : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian " Cross Sectional", dengan pendekatan kuantitatif, yang melibatkan sampel sebanyak 192 PSK penderita yang berada di lokalisasi Batu Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur-Kabupaten Karimun.
Hasil : Dari hasil kajian data menunjukkan terdapat sebanyak (38,5%) responden yang memanfaatkan, dibandingkan (61,5%) yang tidak memanfaatkan klinik PMS Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur. Hasil Uji Chi-square menunjukkan hasil yang bermakna antara beberapa variable independent dengan pemanfaatan klinik PMS Batu 7 antara lain Faktor Internal dengan variabel; pendidikan, sikap responden, dan Faktor eksternal dengan variabel; sikap petugas, kualitas klinik, anjuran, dan hambatan pergi ke klinik. Dari model akhir hasil uji multivariate diketahui variabel yang paling dominan adalah variabel hambatan pergi ke klinik dengan OR (95% CI-DR) sebesar 52,320 (10.601-258228), dengan pengertian PSK penderita PMS akan menyatakan tidak akan memanfaatkan klinik PMS sebesar 52,320 kali lebih besar jika dibandingkan dengan yang menyatakan tidak mendapatkan hambatan.
Kesimpulan: Faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan klinik PMS Batu 7 adalah faktor eksternal dengan variabel hambatan pergi klinik PMS setelah dikontroi variable kualitas klinik, anjuran pergi ke klinik, pada wanita PSK penderita PMS di lokalisasi Batu 7 Kecamatan Kundur .
Saran : Untuk meningkatkan pemanfaatan klinik PMS Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun, perlu dilakukan perbaikan kualitas klinik , dan peningkatan penyuluhan pada warga lokalisasi Batu 7, terutama pada Mucikari dan seluruh PSK yang ada di lokalisasi tersebut.
Daftar pustaka : 52 (1974 -- 2001).

Objective: The clinic PMS Batu 7 Tanjung Batu Kecamatan Kundur is the main government health service which purpose to give health service especially for the act promotiv, preventive, curative, and rehabilitiv, for PSK, the common case for the society around Lokalisasi Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur. This clinic set up in 1999, until now the implementation was declining which caused doesn't have respond to the demand and wants from Lokalisasi society, besides with unwanted factor from the society for not using the society.
This research purpose to know the benefit description factors clinic Batu 7 by PSK who suffered PMS and to know the factor which to the use of clinic Batu 7, and also to know what is the dominant factor which connected with the used clinic PMS Batu 7 Tanjungbatu.
Method: This research using a plan research "Cross Sectional" to know the factor which connected to the use of clinic Batu 7 by PSK who suffered PMS at Lokalisasi Batu 7 Tanjung Batu Kundur, with quantitative approach, involving 192 PSK sample who suffered PMS in Lokalisasi Batu 7 Tanjung Batu Kecamatan Kundur - Kabupaten Karimun.
The results: The examine data shows that there are 74 respondent (38,5 %) who use the clinic, compare with the people who not using clinic Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur is 118 (61,5%). The result of CM-Square shows the meaning result between some independent as internal factors variables with other used such as: education (p value = 0,027), respondent attitude (p value = 0,022), and External factors variables with; official attitude(p value=0.002), clinic suggestion (p value = 0,000), barrier to the clinic (p value=0.000).
From the last model result multivariate knowing the dominant is External factor variable with is barrier variable to go to the clinic with OR (95% CI-OR) amount 52,320 (10.601-258.228), with understanding PSK who suffered PMS will tell there is barrier to not using the clinic bigger than 52,320 times if compare with the one saying doesn't get any barrier.
Conclusion: the dominant factor which connected with the used of clinic Bath 7 without any interaction is clinic barrier to clinic variable after controlling with quality variable, suggestion, and PSK education. And the dominant variable after doing result multivariate is barrier to clinic variable after controlling with suggestion variable, quality, and interaction variable between suggestion and barrier to go to the Clinic Batu 7.
Suggestion : To Increase the used of clinic Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun, need to do some clinic quality reparation, and increasing illumination to Lokalisasi society Bata 7, especially to the procuress and all PSK where in that Lokalisasi.
Library List ; 52 from (1974-2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rofiqoh
"Demam merupakan gejala yang sering dialami anak dengan penyakit infeksi. Kondisi demam tinggi berdampak merugikan anak. Demam tinggi membuat anak tidak nyaman dan orang tua cemas serta meningkatkan kebutuhan kalori dan cairan. Oleh karena itu dibutuhkan asuhan keperawatan model konservasi. Penulisan Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan praktik residensi ners spesialis anak, gambaran aplikasi model konservasi dalam asuhan keperawatan demam pada anak yang mengalami penyakit infeksi. Model Konservasi Levine berfokus pada konservasi energi, integritas struktrur, personal dan sosial untuk mencapai keutuhan. Berdasarkan 5 kasus yang dibahas, intervensi yang diberikan untuk trophicognosis peningkatan suhu tubuh (demam) antara lain mengupayakan penurunan suhu tubuh, mempertahankan lingkungan sejuk dan nyaman, meningkatkan istirahat, memberikan asupan cairan dan nutrisi adekuat serta menurunkan kecemasan anak dan orang tua menggunakan konsep family centered care. Model Konservasi dapat diterapkan dalam asuhan anak demam. Disarankan untuk lebih meningkatkan upaya konservasi integritas personal dan sosial melalui pendidikan kesehatan pada keluarga.

Fever is a symptom that is often experienced by children with infectious diseases. High fever conditions adversely affects children. High fever makes the child uncomfortable and parent’s anxiety and also increase calorie and fluid needs. Therefore, the child needs nursing care such as conservation model by Levine. This scientific final assignment to provide an overview of the implementation of the activities of child specialist nurse practice, an overview of applications of conservation models in nursing care of fever in children with infectious diseases. Levine Conservation Model focuses on energy conservation, structure integrity, personal and social to achieve wholeness. Based on 5 cases discussed, interventions given to trophicognosis increased body temperature (fever), which are to seek a decrease in body temperature, maintaining comfortable environment, improve rest, provide adequate nutrition and fluid intake as well as decrease the anxiety of children and parents using the concept of family-centered care. Conservation Model can be applied in the care of fever children. It is recommended to further enhance the conservation of personal integrity and social health through the family education."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Yuliani Sekriptini
"Karya ilmiah akhir ini membahas tentang penerapan model Konservasi Levine dalam pemberian asuhan keperawatan pada pada anak dengan gangguan pernapasan. Infeksi saluran pernapasan akut merupakan suatu gangguan pulmonal yang memiliki efek samping hipoksemia dan kegagalan pernapasan melalui pemberian asuhan keperawatan dengan menerapkan prinsip konservasi untuk mempertahankan keseimbangan energi, konservasi integritas struktural, personal dan sosial. Beberapa masalah keperawatan yang ditemukan antara lain gangguan pertukaran gas, ketidakefektifan pola napas dan ketidakefektifan bersihan jalan napas. Model Konservasi diharapkan menjadi acuan praktik keperawatan pada pada anak dengan gangguan pernapasan.

The end scientific work is about the application of the Levine's Conservation model in the provision of nursing care to children with respiratory disorders. Respiratory infection acute is a pulmonary disorder that has a side effect of hypoxemia and respiratory failure. The side effects of hypoxemia and respiratory failure can be minimized through the provision of nursing care by applying the principle of conservation of energy to maintain balance, conservation of structural integrity, personal and social. Some nursing problems were found among other disorders of gas exchange, breathing pattern ineffective airway clearance and ineffectiveness. This Conservation model is expected to be a reference of nursing practice in children with respiratory disorders."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
TA5981
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>