Ditemukan 118336 dokumen yang sesuai dengan query
Putri Oktaviani
"Bangsa Arab adalah bangsa yang sangat besar dan berbudaya. Banyak peninggalan- peninggalan bersejarah yang sampai sekarang masih dapat kita nikmati, baik itu bangunan fisik maupun tulisan-tulisan berseni tinggi. Salah satunya adalah karya sastra Arab yang berasal dari zaman Jahiliyah yaitu mulai dari satu setengah abad atau dua abad sebelum Islam hingga zaman Modern yaitu mulai abad 13 H. Pada zaman Jahiliyah, puisi (As-syi‟ir) merupakan karya yang menempati posisi tertinggi. Salah satu penyair terkenal meski bukan termasuk al mu‟allaqat ketika itu adalah Al-Khansa yang memiliki banyak karya diantaranya puisi yang bertemakan ar-ritsa (ratapan). Makalah memaparkan unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi ar-ritsa karya Al-Khansa dengan menggunakan metode studi literatur kepustakaan dan analisis struktural terhadap puisi tersebut. Puisi ar-ritsa karya Al-Khansa adalah bukti bahwa ia merupakan penyair wanita yang memiliki kelebihan karena keindahan kata-katanya dan mudah dimengerti. Puisi Al-Khansa merupakan puisi zaman Jahiliyah yang masih terikat aturan pembuatan puisi zaman Jahiliyah yaitu memiliki wazan atau bahr (mengikuti prosodi atau ritme gaya lama) dan keunikan dalam penempatan awal larik yang beragam, ada yang dimulai dari pinggir kanan, ada yang dimulai dari tengah.
Arab nation is a nation that is very great and cultured. Many historic relics that are still can be enjoyed, are building physical and high artistic writings. One is the work of Arabic literature from the Jahiliya era which is from a half a century or two centuries before Islam to the Modern era starting from the 13th century H. In the Jahiliya era, poetry (As-syi'ir) is a work of the highest position. One of the famous poet, although not including al mu'allaqat, was Al-Khansa who has many works of poetry on the theme of which ar Ritsa (lament). This paper is made to explain the intrinsic and extrinsic elements of poetry ar-ritsa by Al-khansa using structural analysis of the literature and the poetry. Poetry ar-ritsa by Al-Khansa is proof that she was poetess who had the advantage of the beauty of her words and simple to understand. Al-Khansa poetry is poetry that still bound the Jahiliya era rules of poetry-making era Jahiliya that has wazan or bahr (prosody or rhythm following the old style) and uniqueness in the initial placement of a diverse array, there are starting from the right edge, there is the beginning of the middle."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Muliani Setiawati
"Sejak masa Jahiliyah, puisi adalah seni sastra yang penting bagi bangsa Arab. Sebagai salah satu bentuk komunikasi yang paling banyak berperan, kegemaran mereka akan puisi besar sekali. Kedatangan Islam memberikan beberapa perubahan dalam kesusasteraan Arab, seperti tema dan tujuan pembuatan puisi. Hassan bin Tsabit merupakan salah satu penyair yang hidup di dua zaman; Jahiliyah dan Islam. Puisi al-hija’ adalah salah satu karyanya yang pada masa Islam berbeda dengan masa Jahiliyah. Puisi ini tidak lagi ditujukan untuk mencela, mengejek, atau menghina kabilah lain akan tetapi hanya digunakan untuk membalas ejekan dari orang kafir yang mengganggu dakwah Nabi. Makalah ini dibuat untuk menjelaskan unsur intrisik dan ekstrinsik puisi al-hija’ karya Hassan bin Tsabit dengan menggunakan metode studi literatur kepustakaan dan analisis struktural terhadap puisi tersebut.
In the period of Jahiliyah, poetry has been an important literature work for the Arabs. Poetry becomes one of the communication forms since the Arabs strongly interested in it. The arrival of Islam provides some changes in the Arabic literature, such as in the theme and the purpose of making poetry. Hassan bin Tsabit was a poet who lived in two periods, Jahiliyah and Islam. Al-Hija’ poetry was one of his works in the Islamic period which is difference from the Jahiliyah period. In the Islamic period, al-hija’ poetry was not any longer intended either to critize or to insult other tribes, but to face the unbelievers who bother the prophet.This paper discusses both the elements of intrinsic and extrinsic of al-hija’ poetry by Hassan bin Tsabit using literature method and structural analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Siti Nurrohmah
"Bangsa Arab merupakan bangsa yang kaya akan karya sastra. Puisi merupakan cabang karya sastra yang penting sejak zaman jahiliyah. Perkembangan puisi dari masa jahiliyah hingga modern mengalami pasang surut. Kejayaan puisi masa jahiliyah meredup seiring dengan penguasaan bangsa Asing di dunia Arab. Penyair Mahmud Sami al Barudi hadir membawa kebangkitan puisi bagi kesusastraan Arab dengan aliran neoklasiknya. Dengan aliran ini ia berusaha membangkitkan kejayaan puisi klasik. Banyak karya ia cetuskan dengan aturan-aturan klasik namun dengan ide baru. Puisi politik ini merupakan salah satu puisi karyanya yang memiliki aturan puisi zaman Jahiliyah yaitu memiliki wazan atau bahr (mengikuti prosodi atau ritme gaya lama) dan qafiyah (rima akhir atau kesesuaian akhir baris/satr). Makalah ini dibuat untuk menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi politik karya Mahmud Sami al Barudi dengan menggunakan metode studi literatur kepustakaan dan analisis struktural terhadap puisi tersebut.
The United Arab Emirates is a nation with an immense quantity of literary works. Poetry is an important branch of literature since the Jahiliyah era. The development of poetry from Jahiliyah to modern have ups and dawns. The glory of poetry at the Jahiliyah era weakened with the mastery of foreign in the Arab world. A poet Mahmud Sami al Barudi present lead to a resurgence of poetry for Arabic Literature with his neoclassic genre. With this genre he tried to raise the glory of classical poetry. He has produced many works with the classic pattern, but with the new idea. This political poetry is one of his poems wich have rules like poetry in jahiliyah era which have wazan or bahr a (based on old rhythm) and qafiyah (closing rhyme or the resemblance of sound/satr). This paper aims to elaborate the intrinsic and extrinsic features of politic poems written by Mahmud Sami al Barudi through the method of literary studies and structural analysis toward the poetry"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Imah Puspitasari
"Penelitian ini membahas kesatuan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi dalam menemukan makna puisi karya Imhwa yang berjudul Uri Oppawa Hwaro. Dalam menganalisis makna puisi ini penulis menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna dari puisi Uri Oppawa Hwaro melalui analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi. Hasil analisis struktural menunjukkan bahwa puisi Uri Oppawa Hwaro memiliki makna tentang perjuangan kesetaraan kelas kaum buruh. Hal ini dapat dilihat dalam penggunaan diksi pada puisi ini yang menggunakan kata-kata sederhana dan tidak terlalu banyak menggunakan majas, tetapi tersirat semangat perjuangan yang tinggi untuk memperjuangkan kesetaraan kelas. Puisi ini bertema perjuangan yang diamanatkan untuk masyarakat Korea khususnya para kaum buruh agar memiliki semangat juang yang tinggi dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Berdasarkan analisis unsur ekstrinsik menunjukkan bahwa biografi Imhwa dan latar belakang pembuatan puisi ini juga berpengaruh dalam membentuk makna puisi ini.
This study examines the unity of the intrinsic and extrinsic elements poetry to find the meaning of the Uri Oppa Wa Hwaro poetry by Imhwa. The method used in this study is the descriptive-analytic. This study attemps to find the meaning of the Uri Oppawa Hwaro poetry through intrinsic and extrinsic elements poetry analysis. The result of the structural analysis show that the poetry Uri Oppawa Hwaro by Imhwa has the meaning about the equality of class struggle of the labour. This can be seen from the using of diction in this poetry thas uses simple words and do not use too much figure of speech, but implied a high spirit of struggle to fight for equality class. The theme of this poetry is about struggle that mandated for Koreean people. Especially for the labours to have high spirit of struggle to fighting their rights. Based on the extrinsic elements analysis show that Imhwa biography and background of this poetry also influence within the meaning of this poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Fiqih Zakiyah
"Bangsa Arab merupakan yang pandai membuat karya sastra terutana puisi. Puisi sudah dikenal oleh masyarakat Arab sejak zaman jahiliah hingga modern. Salah satu penyair terkenal zaman jahiliah adalah Maimun Aʻsya bin Qaisi (ميمون أعشى بن قيس) dikenal dengan sebutan Aʻsya Qaisi dengan puisi yang bertemakanMadaḥ (pujian). Puisi ini dibuat ketika Aʻsya memuji kedermawanan Muhallik kepada tamunya.Tujuan dari penelitian ini adalah menunjukan unsur instrinsik dan ekstrinsik puisi pada puisi madaḥ karya Aʻsya Qaisi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis struktur dan pendekatan secara objektif. Puisi mahdah karya Aʻsya Qaisi memiliki kelebihan yaitu keindahan kata-kata yang digunakan dengan mengguanakan majas simile atau pengulangan kata-kata. Puisi tersebut merupakan puisi zaman jahiliah sehingga masih terikat dengan aturan puisi seperti wazan atau Bahr.
Arab is a nation blessed with citizens talented in literature, especially poem. Poem has been known by Arabian people since the Jahiliah era up until this modern era. One of the most famous poets in Jahiliah era is Maimun Asya bin Qaisi (ميمون أعشى بن قيس). Also known as Aʻsya Qaisi, he made poems with Madaḥ (praise to God) theme. His poems are made when Aʻsya praised the generosity of Muhallik (Allah the Almighty) in front of his guests. The goal of this research is to show the intrinsic and extrinsic elements of Madaḥ poem in Aʻsya Qaisi’s works. The method used in this research is qualitative method with a structural analysis and an objective approach. Aʻsya Qaisi’s Mahdah poems have distinguishing feature. The words are chosen and arranged beautifully by using simile or repetition. Since they are made in Jahiliah era, the poems were using the era’s rule of how poems should be like, for instance like Wazan or Baḥr."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
"Al-Ritsa merupakan salah satu tema puisi yang yang menonjol di bidang kesusastraan Arab. Al-Ritsa merupakan tema puisi yang berupa ratapan atau kesedihan. Tema puisi ini sudah ada sejak masa Jahiliyyah. Puisi ini biasanya identik dengan suasana kematian dan memiliki 3 macam rupa yaitu ratapan, elegi, dan penghiburan."
Kairo: Dar al-Ma`arif, 1955
ARA 892.710 9 LAJ r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muhammad Yudi Alvino
"Budaya bersyair merupakan tradisi bangsa Arab yang digunakan sebagai salah satu media untuk menyampaikan pesan metaforik dari penyair kepada masyarakat luas. Pesan moral merupakan bagian penting di dalamnya yang dapat menggambarkan pandangan hidup penulis mengenai reaksinya terhadap nilai-nilai kebenaran bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk membahas pesan moral yang terkandung dalam puisi Ghaslan li al-‘Ar karya Nazik AlMalaika, yaitu salah satu penyair perempuan Arab modern asal Irak yang hidup di awal abad ke-20 sampai awal abad ke-21 yang terkenal sebagai tokoh pembaharu pertama dalam genre puisi Arab bebas (Asy-Syi’r Al-Hurr). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan teori strukturalisme dalam menganalisis. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini terdapat unsur strukturalisme, yaitu ide, perasaan, imajinasi, gaya bahasa, irama dan rima serta keterkaitan antar unsur tersebut. Selain itu, ditemukan juga pesan moral yang terdapat di dalam puisi, yaitu memelihara kehormatan diri dan kesetaraan atau keadilan.
Poetry culture is an Arab tradition that is used as a medium to convey metaphoric messages from the poets to people. Moral message is an important part in poetry that can describe the poet’s view regarding their reaction to values for society. This research aims to analyze the moral message of the poem Ghaslan li al-‘Ar by Nazik Al-Malaika, one of the modern Arab women poets from Iraq who lived in the early 20th century until early 21th century that was known as the first reformer in the free Arabic poetry genre (Asy-Syi’r Al-Hurr). The method used in this research is literature study and the theory of structuralism in analyzing. The results of this study indicate that there are elements of structuralism, such as ideas, feelings, imagination, style of language, rhythm and rhyme, and the interrelationships between those elements. Moreover, there is also a moral message in the poetry, such as maintaining selfrespect and equality or justice."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nidya Deviani Hudaya
"Karya ilmiah ini menganalisis salah satu syair dari Al-Khansa, seorang penyair dari zaman Islam. Bangsa Arab merupakan bangsa yang sangat menyukai syair. Dalam sejarah masyarakat Arab, syair memiliki peranan penting karena merupakan salah satu seni yang paling indah dan dimuliakan bangsa Arab. Bangsa Arab memiliki banyak penyair-penyair terkenal yang terbagi dalam berbagai zaman, salah satunya zaman Islam. Karya ilmiah ini mengkaji aspek linguistik, retorika dan tipologi syair dari salah satu penyair zaman Islam yaitu Al-Khansa dengan menggunakan metode deskriptif analisis untuk menjabarkan kerangka teori dan menggunakannya sebagai acuan dasar untuk menganalisis syair.
This paper analyzes one of the poems from Al-Khansa, a poet of the Islamic era. Arabs is a nation that is very fond of poetry. In the history of Arab society, poetry has been being an important role because it is one of the most beautiful arts and glorified of the Arabs. The Arabs had many famous poets that are divided into various ages, one of which Islamic era. This paper examines aspects of linguistics, rhetoric and typology of one of the poetry of the Islamic era poets, Al-Khansa by using descriptive analysis to describe the theoretical framework and to use it as a baseline for analyzing poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Dian Kusuma Sari
"
ABSTRAKGaleri seni merupakan tempat dipamerkannya karya seni dan menjadi sarana bagi seniman dalam menyampaikan idenya kepada masyarakat publik. Karya seni memiliki makna yang merupakan representasi dari ide sang seniman. Dengan begitu, kontemplasi terhadap objek karya seni menjadi aktifitas utama yang ditemui dalam galeri seni. Skripsi ini membahas unsur intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi kegiatan kontemplasi terhadap karya seni. Kemudian, tulisan ini juga memperhatikan peran galeri saat ini dalam memperlakukan karya seni, serta aspek apa saja yang dipertimbangkan dalam merencanakan pameran seni sehingga atmosfer pameran yang sesuai dengan ide karya seni dapat dirasakan dan dipersepsikan oleh pengunjung.
ABSTRACTArt gallery is a place to display artworks and as a vehicle for artists to convey their idea to public. An artwork has a meaning as the representation of the artist?s idea. Therefore, contemplation towards the object of an artwork becomes the main activity encountered in art gallery. This study explains the intrinsic and extrinsic elements in affecting contemplation activity towards artwork. Furthermore, this study also focuses on the role of gallery in treating artwork nowadays and what aspects might be considered in planning an art exhibition, in order that the atmospheric exhibition which is appropriate with the idea of artwork could be perceived by visitors."
2015
S59494
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Al-Syati, Bint
"Buku ini berisi biografi al-Khansa. Al-Khansa merupakan seorang penyair perempuan terkenal di Arab yang hidup pada masa Jahiliyyah. Al Khansa terkenal dengan syair-syairnya yang berisi kenangan terhadap orang-orang terkasihnya yang telah meninggal. Dapat dikatakan bahwa Al-Khansa adalah penyair perempuan terbaik yang pernah ada di dunia Arab."
Kairo: Dar al-Ma`arif, [Date of publication not identified]
ARA 928.927 SYA k
Buku Teks Universitas Indonesia Library