Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raharni
"Salah satu sasaran pembangunan millenium adalah meningkatkan kesehatan ibu dengan target pada th 2015 menurunkan kematian maternal sebesar 75% antara th 1990-2015. Kematian maternal mencakup kematian wanita selama kehamilan, melahirkan dan selama 42 hari setelah melahirkan, masih merupakan masalah dan tantangan bagi kesehatan. Selain faktor obstetrik, kematian maternal juga disebabkan 3 faktor keterlambatan dan 4 terlalu yaitu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu rapat jarak melahirkan.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi secara diskriptif karakteristik kematian maternal dan mengidentifikasi faktor resiko kematian maternal, berdasarkan variabel utama penolong persalinan.
Desain penelitian adalah kasus kontrol, analisis data dengan univariat, bivariat dengan uji Chi Square dan dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Lokasi penelitian di Kabupaten Karawang dengan subyek penelitian sebanyak 324 responden terdiri dari 108 kasus kematian maternal dan 216 kontrol.
Diperoleh hasil kematian maternal sebagian besar termasuk kelompok ibu umur resiko tinggi <20 th dan ≥ 35 th, dengan paritas 1kali, dan berpendidikan rendah.Faktor resiko yang berperan terhadap kematian maternal adalah ibu yang terlambat mengenal tanda bahaya dan mencari pertolongan mempunyai resiko kematian maternal 7,51 (CI 2,551-22,124), komplikasi kehamilan/persalinan resiko 5,59 (CI 2,634-11,148), Ibu yang terlambat mencapai fasilitas kesehatan mempunyai resiko kematian maternal 5,59 (CI 2,634-11,856), rujukan mempunyai resiko 3,12 (CI 1,330-7,344), umur ibu mempunyai resiko 2,33 (CI 1,185-4,603).Kematian maternal pada ibu yang penolong persalinan awal oleh non nakes tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kematian maternal.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada pengelola program untuk optimalisasi implementasi kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah dalam menekan kematian maternal seperti program KB, preventif dengan Program P4K, serta intervensi pada faktor keterlambatan mengenal tanda bahaya/mencari pertolongan dan terlambat mencapai faskes, dengan mendekatkan akses ke faskes termasuk menjamin transportasinya, serta meningkatkan kualitas tenaga kesehatan.

One of the millennium development goals is to improve maternal health by reducing the target three fourth of the maternal mortality between 1990-2015. Maternal mortality which includes deaths of women during pregnancy, childbirth and for 42 days after chilbirth, is still a problem and a challenge for health. In addition to obstetric factors, maternal mortality are also caused by 3 delays factors and 4 too much, too early or too late for giving birth,d and too frequent give birth and to many children. The objective of the study was to identify the descriptive characteristics of maternal mortality and identify risk factors of maternal mortality, and measure the probabilityof maternal mortalitybased on the main variables of the birth attendant.
The study design was a case-control study. We used Chi Square test for bivariate analysis and multiple logistic regression for multivariate analysis. The study was performed toward 324 respondents, consisted of 108 cases of maternal deaths and 216 controls in Karawang distric.
The result showed that maternal mortality mostly were in high risk groups of women aged <20 years and ≥ 35 years old, parity with 1 child or ≥ 4 and lower education. Other factors that had significant corelation with maternal mortality were mother who late in recognizing the danger , signs and late in seeking help with an OR = 7,51 (CI 2.551 - 22,124), women aged had an OR 2,33 (CI 1,185-4,603), complications of pregnancy/ childbirth had an OR 5,62 (CI 2,838-11,148), mothers who late in reaching health facilities had an OR= 5.58 (CI 2.624 - 11.856), refferal had an OR 3,12 (CI 1,330-7,344). Birthattendants by non health workers had no significant association with maternal mortality.
Based on our finding, it is suggested to optimize the implementation of policies that have been regulated by the government in suppressing the maternal mortality, such as family planning, preventif program P4K, as well as interventions in the delay factors which are recognizing danger signs/ seek help and not late reaching health facility with nearer access to facility including transportation, as well as improving the quality of health personnel.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
D1436
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nenden Dwi Nuryatin
"Kesehatan ibu merupakan salah satu prioritas dalam dunia kesehatan. Data mengenai AKI di Indonesia menunjukkan terjadinya penurunan dari tahun 1990-2007, akan tetapi terdapat peningkatan pada tahun 2012. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah kematian ibu tertinggi, kota Depok turut menyumbangkan jumlah kematian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kematian maternal di Kota Depok tahun 2010- 2013. Jenis penelitian ini menggunakan desain studi case series dengan sampel total populasi yaitu 69 ibu yang mengalami kematian maternal yang terealisasi pada data AMP.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 0,04% kematian maternal per jumlah ibu hamil. Paling banyak terjadi pada waktu nifas (68,12%) dan paling banyak disebabkan oleh perdarahan post partum (38%). Paling banyak terjadi pada ibu yang berusia 20-35 tahun yang sebagian besar adalah IRT dan berpendidikan terakhir SMA/sederajat. Sebagian besar suami berprofesi sebagai karyawan swasta. 44,9% terjadi pada ibu dengan gravida 2-3 dengan jarak kelahirannya ≥2 tahun (56,5%) dengan cara persalinan paling banyak adalah seksio sesarea (47,4%). Tempat kematian di RS (85,5%). Tempat persalinan di RS (82,5%), penolong persalinan pertama adalah bidan (64,9%) dan penolong persalinan terakhir adalah SpOG (77,2%). 40,9% ibu ANC di BPS. Paling banyak terjadi keterlambatan fase 1 (37,7%) dan fase 3(30,6%)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermayani
"Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi masih cukup tinggi sampai sekarang dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku kesehatan yang berupa: kunjungan ANC dan penolong persalinan pertama dengan kematian maternal di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi periode 2012 ? 2015 dengan menggunakan data Audit Maternal Perinatal atau AMP.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian case control yang terdiri dari 40 kasus dan 40 kontrol. Kelompok kasus adalah ibu yang mengalami kematian akibat kehamilan, persalinan dan nifas periode 2012 ? 2015 sedangkan kelompok kontrol adalah ibu yang tidak mengalami kematian akibat kehamilan, persalinan dan nifas periode 2012 ? 2015.
Penelitian ini menemukan terdapat hubungan antara kunjungan ANC (OR=0,049 95% CI: 0,002 - 1,006) dan terdapat hubungan antara penolong persalinan pertama dengan kematian maternal (OR= 0,105, 95% CI: 0,012 - 0,908) setelah di kontrol dengan variabel riwayat penyakit kronik, riwayat obstetri, gravida, paritas, cara persalinan dan rujukan.

Maternal Mortality Ratio (MMR) in Merangin Regency, Jambi Province is currently still rather high compared to the other regencies in Jambi Province. This research was conducted in order to observe the relationships between health behaviors in the form of: visitation from ANC and labor paramedics towards maternal mortality in Merangin Regency, Jambi Province period of 2012 ? 2015 by utilizing the Audit Maternal Perinatal data or AMP.
This research uses case control research design which is comprised by 40 cases and 40 controls. Included in the case group is mothers who experienced death due to pregnancy, childbirth and childbed period 2012 ? 2015 whereas the control group comprises of mothers who did not experience death by pregnancy, childbirth and childbed period 2012 - 2015.
This research found that there is no relationship between ANC visits (OR=0,049 95% CI: 0,002 - 1,006) and there is correlation between the labor paramedics towards maternal (OR= 0,105, 95% CI: 0,012 - 0,908) after being controlled with variables such as chronic disease history, obstetric history, gravida, parity, labor mode and reference.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Permatasari
"Kota Depok menjadi lokus kegiatan penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Pembahasan tentang penurunan angka kematian ibu juga diatur pada tujuan pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan realisasi kinerja dari program serta kegiatan yang mendukung penurunan angka kematian ibu, diperlukan adanya optimalisasi pada Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Melalui P4K dapat dilakukan peningkatan pelayanan bagi kesahatan ibu hamil dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif dari berbagai aktor. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa pada proses collaborative governance dimensi system context pada penurunan angka kematian ibu dalam implementasi SDg’s di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian post-positivist dan merupakan penelitian deskriptif. Data yang didapat dari penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan dalam penurunan angka kematian ibu di Kota Depok yang dilihat dari konsep system context Emerson & Nabatchi (2015) memiliki kesesuaian. Indikator dari system context terpenuhi, namun masih terdapat hambatan, seperti: kendala pada pendataan, kurangnya sosialisasi, kendala pemantauan ibu hamil, dan penghapusan anggaran tim pengawas. Selain itu, regulasi antar aktor yang berkolaborasi juga belum terintegrasi. Masih terdapat masyarakat yang menggunakan layanan dukun untuk bersalin dan masih ditemukan kehamilan beresiko yang disebabkan faktor ekonomi.

Depok city become one of locus of activities in reducing maternal mortality and infant mortality rates due to the high of number maternal mortality rate and infant mortality rate. Discussions on reducing maternal mortality are also regulated in the Sustainable Development Goals (SDg’s). Based on the performance of programs and activities that support the reduction of maternal mortality, it is necessary to optimize the Maternity Planning and Complications Prevention (P4K) Program. Through P4K, it is possible to improve services for the health of pregnant women and newborns by increasing the active role of various actor. The purpose of this research is to analyze the process of collaborative governance in system context dimension for reducing maternal mortality rate in the implementation of SDg’s in Depok City. This research is a qualitative research and using post-positivist. The data from this research is obtain from collecting through in depth interviews and from study literature. The results showed that the decrease in maternal mortality in Depok City which was seen from the concept of the Emerson & Nabatchi (2015) system context was compatible. The indicators from the system context was fulfilled, but there are obstacles, such as: constraints on data collection, lack of socialization, obstacles to monitoring pregnant women, and the abolishment of the budget for the supervisory team. In addition, regulations between collaborating actors are also not integrated. There are still people who use the services of traditional birth attendants and there are still risky pregnancies that are caused by economic factors."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Samuel Juliangrace
"Berdasarkan laporan dari WHO pada tahun 2020, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai sebesar 287.000 jiwa yang terjadi di seluruh dunia, dimana 95% kasus kematian ibu banyak ditemukan di beberapa negara dengan penduduk berpendapatan menengah sampai rendah ke bawah. Data AKI terbaru dari Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2020 menunjukkan bahwa Angka kematian ibu di Indonesia adalah 189 per 100.000 kelahiran hidup, angka inimasih sangat tinggi dibandingkan dengan target SDGs yang ingin dicapai, yaitu menurunkan AKI sampai ke 70 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2030 mendatang. Adapaun faktor determinan yang mempengaruhi kematian ibu adalah determinan jauh, determinan antara, dan determinan dekat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis determinan jauh (status ekonomi dan tempat tinggal), determinan antara (usia), dan determinan dekat (komplikasi kehamilan) yang mempengaruhi kematian ibu pada peserta JKN di Indonesia Tahun 2022. Penelitian ini bersifat penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat (Chi-Square), dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan secara statistik antara faktor status ekonomi (p-value = 0,007), tempat tinggal (p-value = 0,025), pre-eklampsia dan eklampsia (p-value = 0,000), perdarahan obsteri (p- value = 0,000), dan infeksi obstetri (p-value = 0,022) dengan kematian ibu. Tidak terdapat hubungan signifikan secara statistik antara usia (p-value = 0,78) dengan kematian ibu. Faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kematian ibu adalah perdarahan obstetri (p-value = 0,000, aOR = 7,548).

Based on a report from WHO in 2020, the Maternal Mortality Rate (MMR) reached 287,000 worldwide, where 95% of maternal death cases are found in several countries with middle to low-income populations. The latest MMR data from the 2020 Inter-Census Population Survey (SUPAS) shows that the maternal mortality rate in Indonesia is 189 per 100,000 live births, this figure is still very high compared to the SDGs target to be achieved, which is to reduce MMR to 70 per 100,000 live births by 2030. The determinants that influence maternal mortality are distant determinants, intermediate determinants, and near determinants. The purpose of this study was to analyze the distant determinants (economic status and place of residence), intermediate determinants (age), and close determinants (pregnancy complications) that affect maternal mortality in National Health Insurance (JKN) participants in Indonesia in 2022. This study is quantitative research with a cross-sectional study design. Data analysis included univariate, bivariate (Chi-Square), and multivariate analysis using logistic regression. The results obtained from this study showed that there was a statistically significant relationship between economic status factors (p-value = 0.007), place of residence (p- value = 0.025), pre-eclampsia and eclampsia (p-value = 0.000), obstetric heemorhage (p- value = 0.000), and obstetric infection (p-value = 0.022) with maternal mortality. There was no statistically significant association between age (p-value = 0.78) and maternal mortality. The most dominant factor associated with maternal mortality was obstetric hemorrhage (p-value = 0.000, aOR = 7.548)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Kristina Nataliana
"Masalah tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi perhatian pemerintah untuk mengeluarkan Kebijakan  dalam rangka mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI). Pentingnya untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) karena Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator kesejahteraan suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan target pembangunan global yang telah terintegrasi dengan pembangunan nasional yang terdapat pada Millenium Development Goals (MDGs) kemudian sekarang dilanjutkan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs). Pentingnya mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) tertuang dalam Peraturan Presiden No.59 tahun 2017 tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Program Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kabupaten Garut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pogram Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kabupaten Garut belum diimplementasikan dengan baik karena beberapa hal yaitu sosialisasi Pogram Jaminan Persalinan (Jampersal)  kurang merata ke seluruh masyarakat terutama pada masyarakat yang tinggal di desa, tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat masih kurang, struktur organisasi walaupun bertingkat-tingkat tetapi memudahkan koordinasi, namun tugas tim Monitoring dan Evaluasi dalam memantau dan mengevaluasi kelengkapan fasilitas kesehatan belum terlihat. Sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk persalinan, selain itu kondisi ekonomi, sosial budaya belum dapat mendudukung program ini. Penelitian ini memberikan saran sosialisasi dilakukan secara merata sampai ke pelosok desa, menambah tenaga kesehatan dan upaya pemerataannya di  seluruh Puskesmas, meningkatkan peran dan tugas Tim Monitoring dan evaluasi untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kelengkapan fasilitas persalinan di seluruh Puskesmas, menambah sarana dan prasana kesehatan, menanamkan sikap perlunya ibu hamil menjaga kesehatan dan lebih mengutamakan persalinan ditangani oleh tenaga kesehatan yang lebih terdidik.

The problem of high Maternal Mortality Rate (MMR) becomes the government's attention to issue Policy in order to reduce Maternal Mortality Rate (AKI). The importance of reducing Maternal Mortality Rate (MMR) because Maternal Mortality Rate is one indicator of the prosperity of a country. Maternal Mortality Rate (MMR) is a global development target that has been integrated with national development in the Millennium Development Goals (MDGs) and is now continued with Sustainable Development Goals (SDGs). The importance of achieving the target of Sustainable Development Goals (SDGs) is set out in Presidential Decree No.59 of 2017 on Sustainable Development Objectives.

 This study used a qualitative approach through in-depth interviews. This study aims to analyze the implementation of Maternity Assurance Program (Jampersal) in Garut regency. The results of this study indicate that Pampam Guarantee of Labor (Jampersal) in Garut regency has not been implemented well because some things that is socialization Pogram Guarantee of Labor (Jampersal) is not evenly distributed to all society, especially in people who live in village, health workers such as doctors and nurses are still lack , although the structure of the organization of multiple levels but facilitate coordination, but the task of the Monitoring and Evaluation team in monitoring and evaluating the completeness of health facilities has not been seen. Inadequate facilities and infrastructure for childbirth, in addition to economic conditions, socio-culture has not been able to support this program. This research provides socialization suggestions to be conducted equally to the remote areas of the village, increasing health personnel and equity efforts throughout Puskesmas, increasing the role and duties of the Monitoring and Evaluation Team to monitor and evaluate the completeness of the delivery facilities throughout Puskesmas, add health facilities and facilities, instilling the attitude of the need for pregnant women to take care of health and to give priority to delivery is handled by health workers who are more educated"

Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Luthfia Salwani
"Hipertensi adalah salah satu penyebab terbanyak kematian ibu. Pandemi COVID-19 meningkatkan kematian ibu di Indonesia, di mana hipertensi merupakan salah satu faktor penyulit yang diduga menyebabkan hal tersebut. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel ibu yang meninggal dengan hipertensi pada kehamilan, persalinan, dan 42 hari setelah persalinan selama dan sebelum pandemi COVID-19 di Kota Depok. Penelitian menggunakan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Depok dan fasilitas kesehatan terkait di Kota Depok. Ditemukan proporsi kematian ibu dengan hipertensi pada kehamilan selama pandemi sebesar 19,8% (n=18) dan sebelum pandemi 27,3% (n=15). Pada uji chi-square, didapatkan nilai P sebesar 0,294 dan OR 0,658 (CI 0,3-1,443). Oleh karena itu, dapat disimpulkan tidak ada hubungan bermakna antara kematian ibu dengan hipertensi pada kehamilan dan pandemi COVID-19.
.....Hypertension is one of the most common cause of maternal mortality. The COVID-19 pandemic has increased maternal mortality in Indonesia, where hypertension is one of the complicating factors that is thought to cause this. This study used a cross-sectional study design with samples of mothers who died with hypertension during pregnancy, delivery, and 42 days after delivery during and before the COVID-19 pandemic in Depok City. The study used secondary data from Dinas Kesehatan Kota Depok and related health facilities in Depok City. This study found that the proportion of maternal deaths with hypertension in pregnancy during the pandemic is 19.8% (n=18) and 27.3% before the pandemic (n=15). In the chi-square test, the P value is 0.294 and the OR is 0.658 (CI 0.3-1.443). Therefore, there is no significant relationship between maternal mortality with hypertension in pregnancy and the COVID-19 pandemic."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Nugroho
"Penelitian ini dilakukan karena masih tingginya angka kematian bayi di Kec.Sliyeg dibandingkan di Kec. Gabus Wetan Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang beberapa karakteristik apakah yang menyebabkan masih tingginya angka kematian bayi di Kec. Sliyeg dibandingkan dengan di Kec. Gabus Wetan Kab. Indramayu Jawa Barat. Penelitian ini dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan kasus adalah ibu yang mengalami kematian bayi pada periode Januari 1989 - Desember 1991, yang tercatat pada survey monitoring kerjasama antara Pusat Kelangsungan Hidup Anak (PUSKA), BKKBN dan DEPKES pada periode waktu yang sama. Data sekunder yang diperoleh dari PUSKA diolah secara statistik dengan teknik analisis distribusi frekuensi, uji kai kuadrat dan logistik regresi. Dari 8 karakteristik yang diteliti yaitu faktor ibu (Umur ibu, paritas ibu dan pendidikan ibu), faktor pelayanan pencegahan perorangan dan karakteristik lingkungan rumah tangga. ternyata pada uji gabung analisis bivariate hampir semuanya karakteristik menunjukan perbedaan bermakna terhadap risiko mengalami peristiwa kematian bayi kecuali pada karakteristik penolong persalinan ibu hamil tidak menunjukan perbedaan yang bermakna.
Hasil analisis hubungan antara beberapa karakteristik dengan kematian bayi, dengan teknik multivariate logistik regresi didapatkan bahwa tempat persalinan dan pemberian imunisasi bayi dengan kematian bayi bermakna. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa faktor pelayanan kesehatan dan pencegahan perorangan sangat penting untuk diperhatikan dalam hubungannya dengan masih tingginya angka kematian bayi di Kec. Sliyeg dibandingkan dengan di Kec. Gabus Wetan. Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana penanganan masalah pelayanan kesehatan dan pencegahan perorangan di Kec. Sliyeg dan di Kec. Gabus Wetan. Beberapa saran yang dapat kami ajukan adalah yang pertama kali dalam jangka pendek; untuk meningkatkan intensitas program imunisasi bayi dalam pemberantasan penyakit-penyakit 6 besar pada bayi. Kedua adalah jangka panjang; memberikan suatu materi gerakan untuk penyuluhan ibu-ibu di dua kecamatan dengan disesuaikan pendidikan ibu di lokasi mengenai arti pentingnya kesehatan dan pemberian imunisasi bayi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ista Ardiagahayu Praptidina
"Program KIA merupakan salah satu Program prioritas dalam sustainable development goals (SDGs) dengan target penurunan angka kematian ibu dibawah 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Program Selasa Jumat Terpadu merupakan Program otonomi daerah Kabupaten Kubu Raya untuk mendeteksi sedari awal kesehatan ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Implementasi Program Selasa Jumat Terpadu terhadap jumlah kematian ibu di Kabupaten Kubu Raya tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Informan sebanyak sembilan orang. Penelitian menggunakan Teori George Edward III dan Sistem dengan variabel input yaitu komunikasi yang masih memerlukan sosialisasi pada daerah yang sulit dijangkau, sumber daya manusia yang msih memerlukan pelatihan SDM yang sesuai program, pendanaan yang pada tahun 2020 tidak ada lagi dana khusus untuk Program Salju Terpadu, Sarpras yang memerlukan tambahan alat transportasi air untuk menjangkau masyarakat pedalaman di daerah perairan dan juga memerlukan bahan habis pakai dan obat-obatan khusus untuk program Salju Terpadu, SOP sudah ada dan koordinasi antar lembaga yang perlu terus dijaga. Variabel input mempengaruhi variabel proses yaitu skrining awal ibu hamil yang tetap harus bekerjasama dengan program KIA, intervensi lanjutan masalah kesehatan pada ibu hamil seperti pada ibu KEK dan rujukan bagi ibu hamil resiko tinggi yang sesuai indikasi. Pencatatan dan pelaporan yang masih tumpang tindih dengan laporan KIA serta monitoring dan evaluasi, dimana evaluasi ternyata belum dijalankan oleh Dinas Kesehatan. Variabel input dan proses berefek pada output yang memperlihatkan bahwa implementasi Program selasa jumat terpadu belum berjalan dengan baik.

Maternal Program is one of priorities Program in sustainable development goals (SDG’s) with the decreasing of maternal death under 70 death per 100.000 live birth. Salju Terpadu Program is a regional automy from Kubu Raya region for early detecting danger in pregnant woman. This study aims to analyze the effect of implementation Selasa Jumat Terpadu policies in Kubu Raya Regency. The research was conducted qualitatively, through in-depth interviews with using nine informan. Using theory of George Edward III and Sistem with input variabel including communication variable that need to improve, human resources variable that training skills need to be improved, funds variables that the program do not have special funds for doing their implementation since 2020, standart operating procedurs that already have, facilities variable, the lack is not having their own medicines and consumables. Coordination between institution just need to mantaining. Variables in input affect the process which include early screening in pergnant mother that need to coordination with the KIA programs, follow up intervention in health of pregnant mother make more attention in pregnant woman with chronic energy deficiency etc, recording and reporting that overlap with the reporting in KIA program also monitoring and evaluation, the lack that there is no evaluation whis is done by the health departmen in Kubu Raya. Variabel input and process has an effect on the achievement of the indicator in Selasa Jumat Terpadu Programs that the implementation this Program has not run optimally."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novemi
"Angka kematian ibu (AKD di Indonesia masih relatif tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN yaitu sebesar 3901100000 kelahiran hidup (SDKL,1994). Hasil Assesment Safe Matherhood di Indonesia menyebutkan bahwa yang mempengamhi AKI antara lain kualitas pelayanan antenatal masih rendah. Upaya untuk menurunkan AKI sampai ke tingkat paling rendah telah dilakukan dengan penempatan bidan di desa, tujuannya lebih menel-cankan pada pelayanan kesehatan dasar dan meningkatkan cakupan program kesehatan ibu dan anak, antara lain pelayanan antenatal yang indikator pemantauannya adalah K1 dan K4. Cakupan pelayauan antenatal di Provinsi Daerah Istimewa Aceh telah mulai meningkat, narnun bila dilihat pada Daerah Tingkat II Kabupaten Aceh Barat, merupakan urutan keclua terendah dari 11 Kabupaten yang ada, yaitu K1 77.04% dan K4 66.68 % bila dibandingkan dengan target Nasional K1 90 % dan K4 85%. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk memperoleh informasi tentang gambaran pencapaian cakupan K4 oleh bidan di desa yang dilihat dari faktor internal dan faktor ekstemal bidan di desa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional, pengumpulan data dilakukan di Kabupaten Aceh Barat dengan jumlah sampel 123 responden dari 26 Puskesmas, yang dilaksanalcan mulai tanggal 5 - 28 Februari 2001 dengan cara Systimatic Random Sampling.
Untuk mengetahui distribusi frekwensi dilakukan analisis_univariat, proporsi pencapaian cakupan K4 yang baik 17.9 % dan perkiraan di popdlasi dengan CI 95% adalah antara 11.9 sampai 23.9. Untuk mengetahui hubungan antara variabel dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dengan P = 0.05. Hasil menunjukkan ada hubungan bem1ak:na antara lain sikap, pelatihan, sarana dengan penoapaian cakupan K4 dengan masing-masing nilai P = 0033, P = 0.01, P = 0.O13. Kemudian dilal-cukan analisis multivariat dengan uji Regresi Logistik, yang masuk dalam model lcandidat yang nilai P = < 0.25 yaitu pengetahuan, sikap, pelatihan, sarana, prasarana, tempat tugas, dau dukungan masyaralcat. Hasil akhir uji Regresi Logistik didapat 3 variabel yang masuk dalam model yaitu sikap pelatihan, sarana, kemudian dilakukan uji intraksi dan akhimya ketiga variabel ini tidak masuk dalam model (P>0.05). Hasil penelitian ini menunjukkan perkiraan kemungldnan pencapaian cakupan K4 oleh bidan di desa berkisar antara 50 % sampai 99 %.
Memperhatikan hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyarankan agar dapat membuat reuoana perbaikan dan peningkatan cakupan K4 melalui upaya- upaya khusus terhadap bidan di desa.

The Martenal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is relatively still high compare to other ASEAN countries that is 3901100000 life births (SDKI, 1994). The result of Assesment Safe Motherhood in Indonesia mentioned thad one factor which affects MMR is the poor quality of antenatal care. Efforts to decrease MMR up to the lowest level have been done such as by providing the midwives in the villages. The aim was emphasized on the basic health care and increasing the coverage of mothers and children health program such as antenatal care with K1 and K4 as the controlling indicator. Antenatal care coverage in D.I Aceh Province has been increased recently, but if we see from the case in Aceh Barat District which is the second lowest from 11 Districts that are K1 77.04 % and_K4 % 66.68 % from the national target of 90 % and K4 85 %. Due to the fact in the field the researcher is interested in gaining information about the description of K4 coverage by the midwifes in the villages from the internal and external factors point of view. This research is a descriptive research with Cross Sectional approach. Data survey was done in Aceh Barat District to 123 sample from 26 Public Health Centre. This was done from 5 up to 28 February 2001 by Systimatic Random Sampling Method.
Univariat analysis was done in order to End out the frequency distribution with coverage of the best K4 17.9 %, in population estimated for a 95 % confined interval is between 11.9 % up to 23.9 %. Bivariat analysis figure out the relationship among the variables by the Chi Square test with P = 0.05. The outcome shows a significant relationship between attitude, training and fasility in one side and the achievement of K4 coverage in the other side with each of their P = 0.033, P = 0.013 and P = 0.0l3. After those multivariat analysis and logistic regression were done with the result that knowledge, attitude, training, facility, infrastructure, workplace, and public support have P < 0.25, so they can be considered as candidate model. Final result of logistic regression test indicates that 3 variables (attitude, training and facility) considered as model, alter that interaction test shows that cannot be considered as model (P > 0.05). Result of the research indicates that Estimated Probabilities coverage of K4 by the midwife village about 50 % up to 99 %.
Based on this result, researcher suggests that institution in charge of this matter in Aceh Barat District shall make planning to increase the coverage of K4 through the breakthrough and special effort for the midwife village.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>