Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tonny Hartono
"ABSTRAK
Pelat baja S275J0 merupakan salah satu jenis pelat baja karbon rendah yang
digunakan dalam industri alat berat. Penggunaan pelat ini adalah untuk struktur
komponen dalam alat berat sehingga sangat vital untuk memenuhi spesifikasi
yang ditetapkan baik dari nilai minimal yield strength maupun dari tensile
strength-nya . Selain properti mekanik juga ada elemen kualitas penting yang
menjadikan pembandingan ini penting dilakukan yakni tingkat kelengkungan
(bowing) pada saat dipotong untuk dibuat menjadi komponen yakni 4 mm
(maks).Fenomena tingkat kelengkungan ini sering diistilahkan sebagai “coil
memory” yakni suatu istilah menggambarkan masih adanya sisa tegangan setelah
koil baja diproses untuk pembuatan komponen dari baja lainnya. Studi ini
dilakukan untuk melihat perbedaan yang ada antara pelat baja karbon rendah
S275J0 yang diproduksi dengan proses penggulungan dengan pelat baja S275J0
yang diproduksi dari milling slab tanpa melalui coiling. Penelitian dilakukan
terhadap pelat S275J0 setelah dilakukan pemotongan dengan pemotong plasma
menjadi 6 lembar dan melakukan pengukuran terhadap kelengkungannya, karena
hasil yang diperoleh tidak sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan (maksimal 4
mm), maka dilakukan percobaan sebanyak 6 kali sebagai upaya perbaikan. Selain
itu dilakukan karakterisasi antara pelat koil dan pelat non koil atau plate mill
untuk membandingkan baik sifat mekanik maupun struktur mikronya. Terhadap
karakterisasi ini didapakan hasil berupa komposisi kimia kedua pelat terdapat
perbedaan dalam hal kadar Si, sedangkan dari struktur mikro terdapat perbedaan
adanya fasa acicular ferrite dan terdapatnya perbedaan kandungan Silikon (Si)
yang tinggi dalam komposisi baja mereka.

ABSTRACT
S275J0 steel was one of low carbon steel used by heavy equipment manufacturer
to build their component. A structural component required particular strength to
ensure its capability to perform heavy duty job during its operations such as
digging, excavating etc.. A min Tensile Strength and Yield Strength is essential
requirement which have to be met before it can be utilized for manufacturing
heavy equipment’s components. The low carbon steel S275J0 was produced
through Hot Rolling Process and Coiling and another S275J0 was produced
through milling their slab without coiling process. Although this S275J0 steel
plate from HRC-Coiling was met those requirements, however there is a quality
problem which might very disturbing. i.e. existing of what it called coil memory
phenomena - a bowing or unflattening of steel plate while further processing
through cutting. Another S275J0 which produced from milling slab without
coiling is comparable reference to do a comparing study whether its chemical
composition or microstructure is significantly difference or not. This research
conducted when plates were cut using plasma cutting, once this process done then
it will be cut into 6 pieces and inspect the flatness, however due to the result were
out of specification (max 4 mm) then it will try to improve through 6 times
improvement efforts. A part of this research also doing characterization between
coil steel plate and plate mill steel to compare whether its mechanical or
metallography properties has a difference. A fact was found that there is a slight
different on their microstructure i.e. forming an acicular ferrite phase on coil steel
plate and there is higher Silicon (Si) on plate mill steel."
2013
T35280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Asyhari Sukhyar
"Pengujian ultrasonik, sebagai bagian dari metode evaluasi tak merusak saat ini menjadi sangat penting karena penerapannya tidak hanya digunakan sebagai metode pendeteksian cacat, tetapi lebih jauh digunakan sebagai metode karakterisasi material, seperti untuk prediksi pengukuran ketebalan lapisan pada baja yang terkarburisasi, sehingga pada aplikasinya dapat mencegah terjadinya degradasi material.
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kedalaman difusi baja rendah karbon yang terkarburisasi dengan menggunakan pengujian ultrasonik.
Pada penelitian ini dilakukan karburisasi pada sampel menggunakan metode pack carburizing, dengan variabel temperatur dan waktu tahan yang berbeda. Kemudian dilakukan pengujian ultrasonik menggunakan metode water immersion dengan probe berfrekuensi 10 MHz, untuk mengetahui kedalaman difusi masingmasing sampel.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prediksi untuk kedalaman difusi menggunakan pengujian ultrasonik dapat dilakukan, dengan hasil nilai yang tidak jauh berbeda dengan standar untuk kesesuaian kedalaman difusi. Besar penyimpangan rata-rata dari setiap sampel yang diujikan adalah 19.3 %.

Ultrasonic testing as a part of Non Destructive Evaluation method become very important nowadays, because it?s not only applicable for flaw detection but also can be used for material characteristization method, such as prediction for diffusion thickness of carburized surface layer. By this prediction, the output is for preventing material degradation.
The objective of this experiment is to predict diffusion thickness as a result of carburizing for low carbon steel with longitudinal ultrasonic velocity waves.
This experiment is performed using nine samples that carburized using parameters with austenitization temperature and holding time. Ultrasonic testing is done by using water immersion method with frequency 10 MHz.
The result of this experiment show that the prediction for diffusion thickness using ultrasonic test can be allowed, in which the result is not significantly different if compared to diffusion thickness standard. The average value of deviation for each sampel is 19.3 %."
2008
S41639
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Djamil
" ABSTRAK
Pada awalnya, sifat mampu bentuk (Formability) dikaitkan dengan keuletan material. Hal ini tidak selalu benar. Dari beberapa penelitian, ternyata sifat mampu bentuk dan proses tarik dalam (deep Drawability) tergantung pada perbandingan regangan plastik(R). Besarnya harga R dipengaruhi oleh jenis material pelat.
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian untuk mendapatkan faktor R, dengan melakukan uji tarik untuk setiap sudut orientasi yaitu 0°. 45°, 90º.Menentukan sudut orientasi dengan jalan malakukan metallography, jika diketahui arah pengerolan material, maka yang searah pengerolan sama dengan sudut orientasi 0°, sehingga sudut orientasi 45° dan 90°dapat diketahui. Dalam uji tarik tersebut juga untuk menentukan sifat-sifat mekanis material. Untuk mendapatkan nilai LDR, dilakukan dengan memvariasikan diameter bakalan pada tekanan bakalan yang konstan sehingga akan didapat diameter bakalan maksimum yang dapat di deep drawing tanpa terjadi keriput atau robek/pecah. Diagram Batas pembentukan (Limit Forming Diagram = LED) dibuat untuk menunjukkan berhasil atau gagalnya pembentukan pelat, pengujian dilakukan dengan membuat lingkaran - lingkaran pada pelat, lalu dideformasi hingga lingkaran tersebut berubah menjadi ellips, sehingga didapat regangan major dan minor. Kemudian regangan tersebut dipetakan pada salib sumbu yang menyatakan regangan major dan regangan minor. Untuk mengetahui distribusi ketebalan. kekerasan mikro dan struktur mikro, pengujiannya dilakukan pada dasar kup, belokan kup dan dinding kup.
Dari serangkaian pengujian-pengujian diatas diharapkan dapat diketahui sifat drawability dan material.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Panggabean, Ronald
"Telah dilakukan penelitian pada bahan lembaran baja karbon rendah hasil Cold Rolling Mill (canal dingin). Salah satu proses yang cukup menentukan kualitas akhir bahan adalah proses anil. Pengaturan temperatur dan waktu anil akan mempengaruhi sifat mekanik, parameter mampu bentuk, struktur mikro dan tekstur dari bahan. Pada penelitian ini diambil variasi temperatur anil 650°C, 670°C, 690°C dan 710°C, sedangkan waktu anil dipilih 15, 30, 45 dan 60 menit. Dengan meningkatnya temperatur dan waktu tahan anti, maka kuat tarik dan kekerasan cenderung menurun. Sedangkan parameter mampu bentuk, yang diwakili oleh nilai r dan nilai n serta harga elongasi dari bahan menunjukan peningkatan. Strukur mikro dari bahan menunjukan semakin besarnya ukuran butir dengan semakin naiknya temperatur dan waktu tahan anil. Tekstur dari bahan menunjukkan bahwa bidang-bidang (111)(1T2), (111)(213), (112)(T10) dan (112)(351) yang terbentuk. sebagai hasil canal dingin tetap muncul pada variasi temperatur dan waktu tahan anil. Dengan semakin naiknya intensitas bidang (111)[:1T21 dan (111)[213], maka nilai r akan semakin naik pula. Dari penelitian ini teriihat juga bahwa faktor temperatur lebih dominan pengaruhnya dibandingkan faktor waktu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primanila Serny
"ABSTRAK
Baja karbon rendah adalah baja dengan elemen pembentuk uramanya Fe
dan C di mana kandungan karbonnya tidak melebihi 0,05%. Karena Hu baja
jenis ini memiliki keuletan yang tinggi. Pada aplikasinya baja karbon rendah
banyak digunakan pada proses deep drawing untuk pembentukkan badan mobil.
Salah satu masalah yang timbul adalah kekuaran mekanisnya kurang. Salah
satu cara unruk meningkatkan kekuaran seperri yang diinginkan dcngan
mendaparkan siruktur butir-butir ferit yang berukuran kecil melalui metode
Thermo Mechanical Control Process (TMCP).
Penelitian yang dilakukan yaitu proses canai panas baja karbon rendah
pada temperatur austenit dengan menggunakan parameter perubahan deformasi
(regangan) dan Iaju pendinginan. Pada penelitian ini diamati transformasi butir
ausrenit menjadi butir ferit setelah proses canai panas dan hubungannya dengan
fungsi regangan deformasi dan laju pendinginan.
Benda uji yang dipakai berukuran 3.5 x 50 x 100 mm, dipanaskan sampai
temperatur ± 1100°c dan dicanai pada temperatur ausrentsast 95 0-1000°C.
Deformasi yang diberikan sebesar 0, 2; 0,3 dan 0.4 dan didinginan melalui media
pendinginan air, oli juga di udara terbuka Setelah proses canai dilakukan analisa
metalografi dengan menggunakan mikroskop optik dan metode planimetri untuk
perhitungan ukuran butir austenit prior dan ferit.
Kesimpulan yang didapat yaitu Iaju pendinginan yang cepat dan deformasi
yang besar akan menghambat pertumbuhan butir ferit sehingga ukuran butir ferit
Iebih kecil daripada pendinginan yang lambat dan deformasi yang kecil."
2000
S41626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Bayu Widyoseno
"Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kekerasan baja karbon rendah SS400 terhadap kecepatan dan atenuasi gelombang ultrasonik. Kekerasan berhubungan dengan dua faktor yaitu kehadiran fasa tertentu dan ukuran dari butir. Sebuah sampel tipis disiapkan dari baja karbon rendah SS400/AISI 1010. Perlakuan panas diberikan untuk menghasilkan variasi ukuran butir dan fasa dengan variasi pada temperatur austenisasi 800°C, 900°C, 1000°C ,1100°C dan variasi media quenching yaitu air dan brine water. Mikrostruktur yang dihasilkan dipreparasi dengan metalografi kemudian dilakukan metalografi kuantitatif untuk menghitung ukuran butir dan fraksi volume fasanya dengan bantuan software image tool. Hasil perlakuan panas juga diuji dengan pengukuran kekerasan brinell. Hasil pengujian ini dihubungkan dengan kecepatan dan atenuasi gelombang ultrasonik yang menggunakan frekuensi 2,25 MHz dan 5 MHz dengan metode Pulse Echo Method. Hasil penelitian ini mendapatkan variasi fasa yang sedikit namun bervariasi pada ukuran butir, kekerasan pada fasa baja yang hampir sama namun berbeda ukuran butir akan menunjukkan kekerasan yang paling besar terdapat pada butir terkecil dan memiliki kecepatan gelombang ultrasonik yang tercepat dan atenuasi yang terkecil. Sehingga didapatkan hubungan berbanding lurus antara kekerasan dan kecepatan gelombang ultrasonik dan hubungan berbanding terbalik antara kekerasan dan atenuasi pada baja karbon rendah SS400/AISI 1010.

This study is performed in order to find correlation between hardness of low carbon stell SS400 with ultrasonic wave velocity and atenuation. Hardness correlate with two factors, the presents of phase and grain size. A thin sample were prepared from low carbon steel SS400/AISI 1010. Heat Treatment was applied to produce variations in phases and grain size with variations at austenizing temperature at 800°C, 900°C, 1000°C, 1100°C and quenching media with water and brine water. Microstructure were characterized with metallography preparations then quantitative metallography were done to calculate grain size and phases volume fraction with assist by image tool software. Results of treatment also obtained with brinell hardness measurement. Result of metallography and hardness testing were correlated with ultrasonic wave velocity in frequency 2,25 MHz and 5 MHz with Pulse Echo Method. As a result, less variations of phase was produce but have variations in grain size. The hardness of almost resemble phases that have variations in grain size shown the smallest grain have the biggest hardness and the fastest propagate ultrasonic wave velocity also the smallest attenuation value. The conclusion is when comparing the hardness values of SS400/AISI 1010 with ultrasonic wave velocities, a proportionate relation is observed and when comparing with attenuation, an inverse relation is observed."
2008
S41728
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiyono
"Telah dilakukan penelitian transformasi fasa pada 3 grade baja yaitu 45 K, SCM 435 dan 12 A, ketiganya dapat dibuat spheroidite namun hanya SCM 435 dan 45 K yang dapat dibuat menjadi martensite dan martemper. Hal ini terlihat dari mikrostruktur yang diperkuat data uji tarik dan hardness. Grade 12 A tidak cocok untuk aplikasi industri baut dan mur.

Have been conducted by research of transformation fasa at 3 grade become militant that is 45 K, SCM 435 and 12 A, third of grade can be made by spheroidite but only SCM 435 and 45 K which can be made to become martensite and martemper. This matter is seen from microstructure strenghtened by data of interesting test and hardness. Grade 12 A incompatible for the industrial application of bolt and nut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>