Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160061 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananda Tohpati Nurdestyanta Rachmanda
"ABSTRAK
Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah adanya gelaja kehadiran pegawai berdasarkan absensi yang 100% hadir. Tetapi dalam kenyataannya tidak sepenuhnya hadir. Observasi pendahuluan pada 10 pegawai menunjukan gaji dan remunerasi (tunjangan) tidak memenuhi kebutuhan hidup mereka, sedangkan 8 karyawan yang lain menyatakan gaji dan remunerasi (tunjangan) sudah cukup memadai. Untuk mengambil kesimpulan mana yang benar dari pernyataan yang di dapat dalam observasi, maka peneliti melakukan penelitian tentang persepsi mereka tentang gaji dan remunerasi (tunjangan) terhadap kepuasan kerja.
Peneliti mengambil sampel 60 orang sebagai sampel dari 300 populasi pegawai di DPD RI. Metode analisis menjaring persepsi mereka tentang pengaruh gaji dan remunerasi terhadap kepuasan kerja. Persepsi responden diukur dengan skala likert. Kepuasan pemberian gaji adalah, suatu sikap suka atau tidak suka, merasa adil atau tidak adil, terhadap besar kecilnya pemberian gaji yang diterima secara periodik sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan oleh instansi kepada pegawai. Kepuasan kerja adalah perasaan umum seorang pegawai mengenai pekerjaannya atau reaksi – reaksi afektif seorang pegawai terhadap keseluruhan peran pekerjaannya
Hasil penelitian menunjukan bahwa gaji dan remunerasi (tunjangan) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.

ABSTRACT
In this research the existing problem is the presence of the employees based on the 100%. attendance rate. Which in reality are not fully present. A preliminary observation of 10 employees indicates that salaries and remuneration don’t fulfill the necessities of their life, while the other 8 employees state that salary and remuneration is already quite sufficient. To take the conclusions the correct statement in the observations, the researchers decided to conduct a study about their perception of salary and remuneration in job satisfaction.
Researchers took 60 employees as sample from 300 employees of House of the Regional Representatives of Republic of Indonesia. The method of analysis try to capture their perceptions of salary and remuneration influence to the job satisfaction. The respondent’s perception is measured with Likert Scale. Satisfaction of salary is, an attitude like or dislike, fair or unfair, about the size of remuneration received periodically as a reward for services that have been provided by the agency to the employee. Job satisfaction is an employee’s general feeling about the job or an employee affective reactions to the overall job role.
This research results that salary and remuneration has significant influence to the job satisfaction"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Rahayu Pusparini
"ABSTRAK
Kepuasan kerja dan Loyalitas Kerja merupakan salah satu elemen kunci pengelolaan
sumber daya manusia, maka penting bagi penulis menganalisis Kepuasan dan
Loyalitas kerja untuk melakukan perubahan cara kerja yang sesuai dengan nilai-nilai
Kepuasan dan Loyalitas kerja guna meningkatkan kemampuan dan komitmen sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi pegawai.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada penelitian ini bertujuan
untuk Menganalisis pengaruh Gaji, Tunjangan, dan Penghargaan terhadap Kepuasan
Kerja, apakah berpengaruh secara sendiri-sendiri ataukah secara bersama-sama
mempengaruhi Kepuasan Kerja. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap
Loyalitas Kerja.
Penelitian ini termasuk penelitian analitik design cross sectional dimana populasinya
adalah Pegawai Negeri Sipil di Satuan Pol PP Kabupaten Pemalang. Dimana seluruh
personel Pol PP kabupaten pemalang sebanyak 60 orang.
Oleh karena populasi memiliki karakteristik tertentu maka penentuan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengukuran terhadap variabel-variabel
dijabarkan dalam item-item pernyataan yang merujuk pada skala Likert, dengan
kisaran skor antara 1 – 5. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas: Gaji
(X1), Tunjangan (X2), dan Penghargaan (X3). sedangkan variabel terikatnya adalah
Kepuasan Kerja (Ŷ) dan Loyalitas Kerja (Ŵ). Data dianalisis menggunakan analisis
regresi linear berganda (multiple regresi).
Hasil penelitian membuktikan bahwa besarnya pengaruh variabel bebas Gaji,
Tunjangan dan Penghargaan terhadap Kepuasan Kerja adalah 0,528 atau 52,8% dan
nilai F hitung = 5.521 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 (Sig p < 0,05) yang
berarti Gaji, Tunjangan dan Penghargaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Kepuasan Kerja. Pengaruh Variabel Kepuasan Kerja terhadap Loyalitas Kerja adalah
0.759 atau 75.9% dan nilai F hitung = 10.973 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,002 (Sig p < 0,05) yang berarti Kepuasan Kerja mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Kerja.
Sedangkan hasil penelitian besarnya pengaruh variabel bebas budaya kerja
terhadap komitmen hanya sebesar 0,044 atau 4,4% dan nilai F hitung = 0,893 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,489 (p > 0,05) yang berarti budaya kerja tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap komitmen.

ABSTRAK
Job satisfaction and Job Loyalty is one of the key elements of human resource
management, it is important for authors analyzed Satisfaction and Loyalty of work to
make changes to the way work is in accordance with the values of work satisfaction
and loyalty in order to increase the capability and commitment in accordance with the
duties and functions employees.
Based on the background and the existing formulation of the problem, this study aims
to analyze the influence of Salary , Allowances , and Recognition on Job Satisfaction
, affect whether individually or jointly affect job satisfaction . Is Job Satisfaction
Loyalty affect the Work.
This study includes a cross-sectional analytical study design where the population is
the Civil Service Police Unit PP Pemalang. Where the whole of all district personnel
Pol PP 60 people.
Therefore, the population has a certain characteristic sampling done using simple
random sampling technique. The data was collected using a questionnaire.
Measurement of the variables described in the statement items that refer to a Likert
scale, with a score range between 1-5. Variables in this study are independent
variables: Salary (X1), allowances (X2), and Awards (X3). While the dependent
variable is job satisfaction (Ŷ) and Loyalty Work (Ŵ). Data were analyzed using
multiple linear regression analysis (multiple regression).
The research proves that the influence of the independent variable Salary, Allowances
and Recognition on Job Satisfaction is 0.528 or 52.8 % and the calculated F value =
5,521 with a significance level of 0.002 (Sig p < 0.05) which means the Salary,
Allowances and Awards have significant influence on job satisfaction. Variables
Influence Job Satisfaction to Loyalty Work is 0.759 or 75.9 % and the value of F
count = 10 973 with a significance level of 0.002 (Sig p < 0.05) which means that job
satisfaction has a significant influence on Loyalty Work.
The research of the influence of free variables work culture to a commitment of only
0,044, or 4.4 % and the calculated F value = 0.893 with a significance level of 0.489
(p > 0.05), which means the work culture does not have a significant effect on
commitment ."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Pratiwi
"Skripsi ini membahas pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kinerja yang dimoderasi oleh Kepuasan Kerja. Distribusi kuesioner diberikan kepada 120 orang pegawai negeri sipil meliputi pegawai medik (dokter dan perawat) dan pegawai non-medik di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Moderator Regression Analysis dengan SPSS 17.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komitmen Organisasional yang kuat terhadap karyawan akan berpengaruh terhadap Kinerja karyawan yang semakin meningkat, Kepuasan Kerja berdasarkan Hygiene Factor sebagai variabel moderator memiliki pengaruh signifikan antara Komitmen Organisasional dengan Kinerja Karyawan dan Motivator Factor sebagai variabel moderator tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara Komitmen Organisasional dengan Kinerja.

This thesis discusses the influence of Organizational Commitment to Job Performance moderated by Job Satisfaction. The questionnaire distributed to 120 people, includes medical personnel (doctors and nurses) and non-medical personnel in the Department of Internal Medicine, FKUI/ RSCM. The data were analyzed using a Moderator Regression Analysis with SPSS version 17.
The results showed that a strong employees commitment to organizations will affect the increasing of employees job performance, based on Hygiene Factor Job Satisfaction as a moderate variable and it is significant. Meanwhile, the influences of Motivator Factor as a moderate variable, is not significant to the Organizational Commitment and Job Performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eggy Astrika
"Skripsi ini membahas tentang kepuasan kerja pegawai non Pegawai Negeri Sipil (PNS) di RSUD Pasar Rebo pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Cross Sectional, selain itu, dalam penelitian ini peneliti juga melakukan wawancara mendalam dengan pegawai yang di pilih secara acak untuk memperkuat dan menggali lebih dalam lagi mengenai hasil penelitian yang di dapat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja dan hubungan antara karakteristik individu terhadap kepuasan kerja. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pegawai di RSUD Pasar Rebo masih dikatakan rendah dan tidak terdapat hubungan anatara karakteristik individu dengan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti memberikan saran kepada RSUD Pasar Rebo untuk melakukan survey kepuasan kerja secara berkala agar mengetahui dan melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang belum optimal.

This research is discussed as regards to job satisfaction of the Non-Civil Servants at Pasar Rebo General Hospital at the year 2013. Researcher use a cross sectional quantitative method, moreover, in this research, researcher also conducted in-depth interviews with employees who were randomly selected to strengthen and probe deeper into the research results obtained. The purpose of this study was to determine the level of job satisfaction and the correlation between individual characteristics on job satisfaction. The results of the study represented that the level of employee satisfaction in Pasar Rebo General Hospital still said to be less and there is no correlation between individual characteristics and job satisfaction. Based on these results, the researcher gives recommendation to the hospital to perform periodic surveys of job satisfaction in order to determine and evaluate the factors considered not optimal.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hidayati Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi, pengaruh dari keterikatan kerja terhadap komitmen organisasi, dan pengaruh secara bersama-sama antara kepuasan kerja dan keterikatan kerja terhadap komitmen organisasi pada Pegawai Negeri Sipil di sebuah organisasi pemerintahan yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat. Hipotesis di uji menggunakan data yang diambil dari 310 sampel PNS di BPKP Pusat dengan menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis deskriptif, uji beda mean (rata-rata), analisis regresi linier sederhana (simple regression) dan analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis).
Selanjutnya, hasil yang didapatkan melalui regresi linier sederhana (simple regression) menunjukkan hipotesis pertama diterima, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada PNS di BPKP Pusat. Kemudian, untuk hipotesis kedua diterima, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keterikatan kerja terhadap komitmen organisasi pada PNS di BPKP Pusat, dan hipotesis ketiga yang didapatkan melalui regresi linier berganda (multiple regression) juga diterima, artinya terdapat pengaruh secara bersama-sama antara kepuasan kerja dan keterikatan kerja terhadap komitmen organisasi pada PNS di BPKP Pusat.

This study aims to determine the effect of job satisfaction on organizational commitment, the effect of work engagement on organizational comiitment, and joint effect between job satisfaction and work engagement on organizational commitment to civil servants in a government organization that is Financial and Development Supervisory Board. Hypotheses were tested using data taken from samples of 310 civil servants using questionnaires. In this study, the authors conducted a descriptive analysis, mean difference test, simple regression analysis, and multiple regression analysis.
Furthermore, the results obtained by simple regression showed the first hypothesis is accepted, it means there is positive and significant impact between job satisfaction on organizational commitment of civil servants in Financial and Development Supervisory Board. Then, the second hypothesis is accepted, it means there is positive and significant impact between work engagement on organizational commitment of civil servants in Financial and Development Supervisory Board, and the third hypothesis obtained by multiple regression was also accepted, it means there are joint impact between job satisfaction and work engagement on organizational commitment of civil servants in Financial and Development Supervisory Board.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debia Nur Epita
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara Psychological Well-being dan kepuasan kerja pada PNS Organisasi Pemerintahan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Pengukuran Psychological Wellbeing menggunakan alat ukur Ryff’s Scale of Psychological Well Being dan pengukuran kepuasan kerja menggunakan Job Satisfaction Survey (Spector, 1994). Responden dalam penelitian ini berjumlah 141 PNS dari sembilan kantor pemerintahan di Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara psychological well-being dan kepuasan kerja pada PNS Organisasi Pemerintahan (r = 0.283; p = 0.001, signifikan pada L.o.S 0.05). Hasil tersebut dapat diartikan, semakin tinggi tingkat psychological well-being maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerja PNS Organisasi Pemerintahan.

This research was conducted to find the correlation between psychological wellbeing and job satisfaction among civil servant. This research is using quantitative approach by collecting data through questionnaires. Psychological well-being was measured by instrument named Ryff’s Psychological Well Being Scale, which is adopted from previous research by a research team of psychological well-being in 2012. Job satisfaction was measured by instrument named Job Satisfaction Survey (Spector, 1994). The participants of this research are 141 civil servants from nine government offices in Yogyakarta.
The main result of this study show that psychological well-being positively correlated significantly with job satisfaction (r= 0.283; p = 0.001, significant at L.o.S 0.05). Intepretation from the result is, higher psychological well-being, the higher job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deri Pinesti
"
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan partisipasi pegawai, komunikasi, penyelesaian konflik dan desain pekerjaan dengan kepuasan kerja.
Penelitian ini dilakukan di Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, pada bulan Maret sampai dengan April 2013. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional, melibatkan 97 responden yang dipilih secara sistematik. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dan telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan teknik pearson product moment dan teknik cronbach alpha. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji Chi-Square dan analisis regresi melalui teknik komputasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pegawai yang menyatakan “tidak puas” lebih banyak dibandingkan yang “puas”. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara komunikasi, penyelesaian konflik dan desain pekerjaan dengan kepuasan kerja, tidak ada hubungan antara partisipasi pegawai dengan kepuasan kerja. Penyelesaian konflik adalah faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar instansi meningkatkan kepuasan kerja pegawai melalui faktor komunikasi, penyelesaian konflik dan desain pekerjaan.

ABSTRACT
The objective of this study was to investigate the relationship between employee participation, communication, conflict resolution and job design with employee satisfaction.
The study conducted in Board of Human Resources Development and Empowerment The Ministry of Health The Republic of Indonesia in March until April 2013. The research used quantitative method with cross-sectional design, involved 97 respondents sistematically picked. The data was collected through a closed questionnaires. The reliability and validity instrument had been tested using pearson product moment technic and cronbach alpha technic. Chi-square and regression analysis were used to test the hypotheses through computation technic.
The results showed that employees who expressed satisfaction with the work "unsatisfied" job satisfaction more than "satisfied". Statistical test results showed an association between communication, conflict resolution and job design with job satisfaction and there is no relationship between employee participation and job satisfaction. Conflict resolution is the most dominant factor associated with job satisfaction.
Based on the research results, the researchers suggested that the Board of Human Resources Development and Empowerment The Ministry of Health improve employee job satisfaction by factors of communication, conflict resolution and job design."
2013
T35432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Zivani
"Kedisiplinan seorang karyawan dalam suatu organisasi dapat dilihat dan diukur dari tingkat kehadiran mereka dalam melakukan suatu pekerjaan, karena tingkat kehadiran adalah salah satu faktor yang menentukan produktifitas perusahaan. Data sekunder mengenai absensi pegawai menunjukkan bahwa Gross Absence Rate Oktober sampai Desember 2011 sebesar 0,82%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kehadiran pegawai bagian manajemen di RSUD Kota Depok dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kehadiran yang dilihat dari faktor personal, kepuasan kerja dan persepsi sanksi hukuman. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif cross sectional. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner, data sekunder dan penelaahan dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa absensi pegawai bagian manajemen RSUD Kota Depok cukup baik walaupun Gross Absence Rate mengalami peningkatan menjadi 1,28%. Dan faktor personal yang berhubungan dengan kehadiran pegawai adalah jarak tempat tinggal dengan p-value sebesar 0,037. Ada hubungan antara kepuasan kerja dan kehadiran pegawai bagian manajemen RSUD Kota Depok dengan p-value 0,013.

Disciplin of an employee in an organization can be viewed and measured from the level of their presence in doing a job, because the level of attendance is one of the factors that determine the productivity of the company. Secondary data regarding employee absences showed that the Gross Absence Rate October to December 2011 amounting to 0.82%.
The purpose of this study is to know the description of employee attendance of management section of Regional General Hospital in Depok and the factors associated with the presence which viewed of personal factors, job satisfaction and perceptions of punitive sanctions. The research method used is a cross sectional quantitative study. All data in this study were obtained from the questionnaires, secondary data and review of documents.
The results showed that employee absenteeism of management section of Regional General Hospital in Depok pretty good though Gross Absence Rate increased to 1,28%. Personal factor was related to the employee's presence is the distance of a residence with a p-value of 0,037. There is a relationship between job satisfaction and employee attendance of management section Regional General Hospital in Depok with a p-value 0,013.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahman Setiawan
"Spiritual Calling merupakan salah satu faktor penting dalam proses Manajemen SDM. Sayangnya, tidak banyak kajian tentang dampak spiritual calling terhadap komitmen afektif dan kepuasan kerja pegawai.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh spiritual calling terhadap kepuasan kerja dan komitmen afektif PNS nonmanajerial di Badan Kepegawaian Negara. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan menggunakan angket. Pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling dengan jumlah responden sebanyak 261 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari spiritual calling terhadap kepuasan kerja dan komitmen afektif PNS Nonmanajerial di Badan Kepegawaian Negara. Kata Kunci: Spiritual Calling, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Afektif.

Spiritual Calling is one of important factors in the Human Resources Management.Unfortunately, there is only a few research studying its impact on affective commitment and job satisfaction. The focus of this research is to analyze the impact of spiritual calling on job satisfaction and affective commitment of nonmanagerial civil servants at National Civil Service Agency. This is quantitative research and using quiz. Sampling method used is proportionate stratified random with 261 respondents. The result of this research shows that there is positive and significant impact of spiritual calling on job satisfaction and affective commitment of nonmanagerial civil servants at National Civil Service Agency. Keywords Spiritual Calling,Job Satisfaction,and Affective Commitment."
2017
T48119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Samsudin
"Pengembangan sumber daya manusia menghendaki adanya suatu falsafah pengelolaan yang tidak hanya mengakui pentingnya efisiensi dan efektivitas kerja saja, tetapi harus juga mengakui pentingnya nilai seorang pegawai sebagai individu. Untuk menilai seberapa besar tingkat kepuasan kerja pegawai kepada organisasi maka dipandang perlu suatu penilaian pengukuran kepuasan kerja pegawai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan kerja dari faktor-faktor yang rnenyebabkan kepuasan kerja dan menganalisis faktor utama yang menyebabkan kepuasan kerja pegawai Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Penelitian ini dilakukan terhadap 98 responden dari semua unit organisasi yang merupakan sampel dari populasi para pegawai di kantor Ditjen HKI Jl. Daan Mogot Km.24 Tangerang. Teknik pengambillan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Teknik analisis yang dipakai dalam menganalisis data adalah teknik analisis faktor untuk mengetahui faktor-faktor utama yang menyebabkan tingkat kepuasan kerja pegawai Ditjen HKI.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa di Ditjen HKI tingkat kepuasan kerja berdasarkan dimensi kepuasan kerja yang tertinggi sampai dengan terendah adalah dimensi dukungan rekan kerja (supportive colleagues) yang memiliki mean skor tingkat kepuasannya 3,59, dengan tingkat konsistensi jawaban responden 81,49%; dimensi Kecocokan antara kepribadian dan pekerjaan (the personality-job fit) yang memiliki mean skor tingkat kepuasannya 3,51, dengan tingkat konsistensi jawaban responden 72,31%; dimensi pekerjaan yang menantang mental (mentally challenging work) yang memiliki mean skor tingkat kepuasannya 3,06, dengan tingkat konsistensi jawaban responden 77,24%; Dimensi kondisi kerja yang mendukung (supporfive working conditions) yang memiliki mean skor tingkat kepuasannya 3,03, dengan tingkat konsistensi jawaban responden 74,89%; dan Dimensi Penghargaan yang adil (equitable rewards) yang memiliki mean skor tingkat kepuasannya 2,77, dengan tingkat konsistensi jawaban responden 72,26%.
Indikator variabel yang memberikan kepuasan kerja dengan mean skor tingkat kepuasan kerja tertinggi sampai terendah adalah aktivitas (3 ,67), hubungan rekan kerja (3,6); minat (3,6); hubungan atasan (3,S3); bakat (3,52); inovasi (3,46); kemandirian (3,37); sikap kerja(3,29); pencapaian prestasi (3,03); gaji dan insentif (2,85); lingkungan kerja (2,S0); penghargaan terhadap prestasi (2,71); kebijakan organisasi (2,59); pengembangan diri (2,5); fasilitas kerja (2,41).
Dari hasil analisis faktor terhadap 30 pertanyaan, dapat diketahui bahwa di Ditjen HKI terdapat 8 faktor utama yang berperan dalam memberikan kontribusi terhadap tingkat kepuasan kerja yang mencakup 72,097% dari seluruh variabel hasil pengolahan data. Delapan faktor yang dominan berperan sebagai sumber kepuasan kerja pegawai Ditjen HKI adalah faktor penghargaan dan kebijakan organisasi, faktor pengembangan diri, faktor inovasi dan hubungan rekan kerja, faktor kemampuan dan kepribadian, faktor kemandirian dan sikap kerja, faktor insentif sesuai dengan bobot dan prestasi kerja, faktor hubungan dan Lingkungan kerja, dan faktor penempatan kerja dan pemotongan insentif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>