Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85435 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Patricia Hanna J.
"Pemanfaatan sampah kota sebagai sumber energi listrik di Indonesia masih belum menjadi perhatian pemerintah padahal jumlah produksi sampah setiap tahun terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk, urbanisasi dan industrialisasi yang terjadi. Di sisi lain, pemanfaatan sampah kota menjadi sumber energi selain diperoleh listrik dapat juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai optimal energi listrik dari sampah kota dalam bauran sumber energi primer listrik dengan model matematika goal programming. Sumber energi primer listrik yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah batubara, minyak, gas, panas bumi, air, surya, angin dan sampah kota.
Hasil penelitian menunjukkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa Bali tahun 2021 yang sebesar 283110 GWh, pemanfaatan energi listrik dari sampah kota dapat menyumbangkan sekitar 9% dari total bauran sumber energi primer listrik. Dalam penelitian ini juga melakukan perhitungan beberapa skenario yaitu melihat perubahan jumlah sampah yang digunakan menjadi sumber energi listrik, perubahan batas total emisi karbon, dan perubahan alokasi dana biaya total pembangkitan listrik.

Utilization of municipal solid waste (MSW) for electricity generation in Indonesia is still not a concern of government though the number of waste production continues to increase along with the growth of population, urbanization and industrialization year by year. On the other side, utilization of MSW as a source of energy, it can produce not only electricity but also it can reduce greenhouse gas emissions. This study aims to find out the optimal potency electricity from MSW in total primary energy mix with goal programming method. Primary electricity sources which include in this study are coal, oil, gas, geothermal, hydro, solar, wind and MSW.
The result shows that the utilization of electricity from MSW can contribute to approximately 9% among the total primary energy electricity mix for fulfilling electricity needs of 283110 GWh in 2021. This study also performs several scenarios that perceive of total primary energy mix caused the shifting of the amount of MSW which is used for electricity, the shifting of the limit of total carbon emissions, and the shifting of allocations for total power generation cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirul Muminin
"Sumber timbulan sampah Kampus Universitas Indonesia Depok berasal dari gedung, taman, kantin dan jalan yang menghasilkan sampah secara kontinu setiap harinya. Timbulan sampah UI pada tahun 2012 mencapai 16,65 ton/hari dengan komposisi organik lebih besar dari pada anorganik masing-masing 95,8% dan 4,2% dari total timbulan sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah peralatan operasional yang dibutuhkan untuk menangani sampah mulai dari sumber timbulan menuju Unit Pengolahan Sampah Universitas Indonesia yang telah tersedia.
Pada pola penanganan di sumber diproyeksikan jumlah kebutuhan peralatan hingga tahun 2022 meliputi pewadahan berupa 4 jenis tong sampah yang berbeda yaitu daya tampung dan lokasi peletakan, alat pengumpul berupa gerobak sebanyak 1 - 6 unit dan pengangkutan berupa mobil pick up dan gerobak motor masing-masing sebanyak 2 - 4 unit dan 4 - 8 unit untuk sampah organik dari gedung dan sampah kantin, serta truk bak terbuka sebanyak 2 unit untuk sampah taman dan jalan. Pemanfaatan sampah organik diolah menjadi kompos, sampah anorganik dijual ke lapak, dan residu dibuang ke TPA Cipayung.

In Universitas Indonesia, solid waste is generated from building, garden, cafetaria, and road every day. Solid waste generation reached 16,65 ton/day with the composition of organic waste (95,8% ) was greater than inorganic waste (4,2%) in 2012. The objective of this study is finding the operational tools which is needed to handle the waste from the source to the material recovery facilities (MRF) located inside Universitas Indonesia.
In the handling at the source, the the operational tools quantity is projected up to 2022, including 4 kinds of solid waste container which have different capacity and placement location. The collection equipments are 1–6 units of cart and the transportation vehicles such as pick up (2-4 units), motor cart (4-8 units) for the organic waste from building and cafetaria, and 2 trucks for garden and road waste. Composting is the treatment of organic waste. On the other hand, inorganic waste is sold to the waste collector and the residue is disposed to Cipayung landfill.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauzia Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengelolaan sampah yang dilakukan di Kota Depok sesuai dengan prinsip-prinsip etika lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah pengelolaan sampah yang dilakukan di Kota Depok belum sesuai dengan prinsip-prinsip etika lingkungan. Hal ini menjadi penyebab banyak terjadinya masalah lingkungan dan masalah kesehatan.
Penelitian ini mendesak kewenangan Pemerintah Kota Depok untuk menerapkan prinsip-prinsip etika lingkungan dalam melaksanakan sistem pengelolaan sampah. Penerapannya juga harus diikuti oleh tindakan yang signifikan yaitu untuk meningkatkan kinerja pegawai di satu sisi serta kesadaran dan partisipasi masyarakat di sisi lain.

The aim of this study is to recognize implementation of environmental principles and ethics in waste management system at Depok City. This study using quantitative research method and descriptive analysis technique. The result shown that the waste management system at Depok City is not based by environmental principles and ethics. This condition then leads to many environmental problems and health issue.
This study urges Local Depok Authority to implement the environmental principles and ethics in conducting Depok's waste management system. The implementation should be followed by significant actions to increase local staffs capabilities and performance in one side and publics participation and awareness in another side.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S45499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyasning Permanasari
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki fokus pada relawan dan model pendekatan untuk pengembangan TPST skala kawasan di Kota Bogor. Masalah penelitian adalah pendekatan komuniti yang efektif digunakan dalam upaya duplikasi atau replikasi program sejenis disesuaikan dengan karakteristik komuniti-komuniti. Karakteristik pengelolaan TPST ini dipengaruhi oleh karakteristik lokasi atau wilayah dan karakteristik komuniti, warga perumahan atau masyarakat perkampungan.
Sebagai penelitian kualitatif, penelitian dilakukan dengan metode instrumental case study. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan para informan yang menjadi pelaku dalam pengelolaan TPST yaitu tokoh masyarakat, pengurus, pengelola, anggota komuniti, pejabat Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor. Juga dilakukan observasi untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dan memperkuat atau memperjelas inforasi, didukung dengan data sekunder, foto dan literatur penunjang lainnya.
Dari analisis diketahui bahwa: 1) pada komuniti Mutiara Bogor Raya dan Griya Melati yang berlokasi di perumahan di perkotaan dengan karakteristik komuniti yang heterogen dengan kemampuan ekonomi menengah ke atas maka pendekatan yang efektif menggunakan konsep lifestyle, sedangkan 2) pada komuniti Kelurahan Mulyaharja, yang berada di daerah pingiran kota dengan karakteristik komuniti yang memiliki keterbatasan SDM dan kemampuan ekonomi menengah ke bawah, maka aspek ekonomi menjadi pertimbangan penting dan pendekatan yang efektif menggunakan konsep pranata sosial dan modal sosial.

ABSTRACT
This research focused on volunteers and model approaches to the development of IDWM regional-scale in Bogor. Research problems is to find an effective approach for duplicating a similar program depend on the characteristics of communities. Characteristics IDWM are influenced by the characteristics of the location and characteristics of the community or region, and the members of community.
As a qualitative research, the research carried out by the method of instrumental case study. Data collection was conducted through in-depth interviews with informants who involve with the IDWM which are elite capture, administrators, managers, members of the community, informants from the Public Space and Cleaning Agency of Bogor City. Observations need in order to gain a comprehensive and strengthen information or clarify information, supported by secondary data, photos and other supporting literatures
From the analysis found that: 1) at the Community Mutiara Bogor Raya and Griya Melati which located in urban area with community characteristics are heterogeneous and have economic capasity from the middle to upper, the effective approach is the concept of lifestyle, while 2) at the Mulyaharja Community, which is in the suburbs with community characteristics have limited economic capacity from middle to lower, the economic aspect is an important consideration and the effective approach are the concept of social institutions and social capital."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zamroni
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan tingkah laku mendaur ulang sampah domestik ibu-ibu rumah tangga di Tambun Kabupaten Bekasi. Intervensi dilakukan dengan manajemen komunitas, pelatihan dan insentif. Target intervensi adalah ibu-ibu rumah tangga di RT 09 RW 41 Perumahan Griya Asri 2 Tambun Bekasi. Intervensi manajemen komunitas dengan membentuk organisasi pengelola sampah rumah tangga terbukti meningkatkan tingkah laku mendaur ulang warga dari 3 warga menjadi 41 warga. Intervensi pelatihan diikuti 20 peserta yang dilakukan dalam satu hari dan dilanjutkan monitoring setelah 1 minggu dan 3 minggu yang disertai insentif. Pengukuran dampak intervensi 3 minggu setelah pelatihan membuktikan adanya 7 peserta telah mendaur ulang sampah domestik.

ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the behavior of domestic waste recycling household mothers in Tambun, Bekasi Regency. The intervention is done by the community management, training and incentives. Targeted interventions are mothers of households in RT 09 RW 41 Griya Asri 2 Tambun, Bekasi. Management interventions in communities by establishing the management organization of household waste is proven to increase recycling behavior of citizens of the three residents to 41 residents. Training intervention attended by 20 participants conducted in a single day and continued monitoring after 1 week and 3 weeks with incentives. Measurement of the impact of interventions 3 weeks after the training proves the 7 participants had to recycle domestic waste."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sharfan
"ABSTRAK
Industri batik merupakan industri tekstil rakyat terbesar di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Merupakan fakta umum bahwa industri batik mengonsumsi air yang sangat banyak dalam proses pewarnaannya serta membentuk limbah berbahaya yang mengandung pewarna, senyawa organik dan logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi optimum kombinasi metode elektrokoagulasi dan fotokatalisis dalam mengolah limbah jamak batik secara simultan. Penggunaan plat alumunium sebagai anoda dan plat stainless steel 316 sebagai katoda pada metode elektrokoagulasi telah berhasil mendekolorisasi zat warna Remazol Red. Pelapisan TiO2 ke plat alumunium sebagai media penyangga untuk metode fotokatalisis juga telah berhasil dalam mendegradasi 2,4,6-triklorofenol serta mereduksi Cr VI secara simultan. Berdasarkan uji yang dilakukan, didapatkan jarak antara anoda dengan katoda sebesar 1 cm, tegangan sebesar 15 volt dan penggunaan 2 anoda sebagai kondisi optimum elektrokoagulasi. Sementara untuk fotokatalisis, didapatkan kondisi optimum dengan penggunaan pH 7 serta aerasi sebesar 39,06 mL/detik. Dalam waktu proses selama 4 jam, kombinasi kondisi optimum tersebut telah mendegradasi 5 ppm 2,4,6-triklorofenol sebanyak 58,33 , mereduksi 3 ppm Cr VI sebesar 100 dan mendekolorisasi 390 PtCo zat warna Remazol Red sebesar 96,93 .

ABSTRACT
Batik industry is the biggest cottage textile industry in the South East of Asia, especially in Indonesia. It is a well known fact that batik industry consume a large amount of water in coloring process and also generating harmful wastewater contain of dyes, organic compound and heavy metal. The objective of this research is to determine the optimum condition of combination methods of electrocoagulation and photocatalysis for batik industry waste treatment. The use of alumunium as anode and stainless steel 316 as cathode in electrocoagulation method has succeed in decolorization of Remazol Red dyes. The coating of TiO2 on alumunium as suspension media in photocatalysis method also has succeed in degradation of 2,4,6 trichlorophenol and reduction of Cr VI simultaneously. From the research, the optimum conditions for electrocoagulation are the distance between anode and cathode is 1 cm, 15 volt as voltage and the use of 2 anodes. For photocatalysis, the optimum conditions are the the use of initial pH 7 and 39,06 mL second as aeration. In 4 hours, the optimum conditions om combination methods could degradated 58,33 of 5 ppm 2,4,6 trichlorophenol, reducted 100 of 3 ppm Cr VI and decolorisated 96,93 of 390 PtCo Remazol Red dyes. "
2017
S67868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Young, Gary C., 1943-
Hoboken : Wiley-Blackwell, 2010
662.87 GAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arsa Kartika Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sistem pengelolaan sampah berbasis zero waste yang telah dilakukan di Kantor Kementerian PUPR. Hal yang membedakan sistem ini dengan sistem pengelolaan lainnya yaitu tidak adanya pengangkutan sampah sama sekali ke TPA. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan sistem tersebut berjalan dengan baik dilapangan. Sistem yang diterapkan yaitu pemilahan terpusat di TPS, komposting dengan abu, unit thermal berupa miniheater, serta daur ulang. Hal yang masih kurang diperhatikan dalam pengelolaan ini yaitu limbah B3 yang ditumpuk saja. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh komposisi sampah gedung Kantor Kementerian PUPR yaitu 22,2% organik sisa makanan, 1,04 % limbah B3 serta 42,2% material berpotensi untuk daur ulang dan sisanya sebesar 34,4% tidak memiliki nilai jual dan harus dimusnahkan didalam miniheater. Timbulan yang dihasilkan yaitu 0,12 kg/orang/hari. Hasil uji lab terkait kualitas kompos kurang memenuhi standard kualitas kompos pada parameter C-Organik yakni 8,43 dan Fe yaitu 2,09. Hasil uji emisi miniheater menunjukkan bahwa semua parameter berada dibawah baku mutu.

ABSTRACT
This research was conducted to evaluate the waste management system based on zero waste that has been done in the Office of the Ministry of PUPR. What distinguishes this system from other management systems is that there is no garbage transport at all to the landfill. Therefore, this research needs to be done to find out whether the application of the system is running well in the field. The system applied is centralized sorting in TPS, composting with ash, thermal unit of miniheater, and recycling. Management of hazardous waste still need to be improved beacuse in this management, the hazardous waste is only stored. Based on the result of the research, the composition of PUPR Office building waste is 22.2% organic food waste, 1.04% of hazardous waste and 42.2% of the material is potential for recycling and the remaining 34.4% has no selling value and must be destroyed Inside the miniheater. The waste generation is 0.12 kg/person/day. The results of laboratory tests related to the quality of compost does not meet the standard in C-Organic which is 8.43 and Fe which is 2.09. The result of emission test for miniheater shows that all parameters are below the quality standard.
"
2017
S67357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Nurul Hidayah
"ABSTRACT
As of 2015, an average person in Indonesia produces 0.7 kilograms of waste per day, with 250 million people, 175.000 tons of waste is produced each day, and it will be 64 million tons per year where most of it dumped into landfill. Reuse, Reduce, and Recycle, generally known as 3R rsquo s, is one of the methods to achieve sustainable waste management. Germany has already recycled 62 of their municipal solid waste in 2010. Therefore, Indonesia can learn from Germany, in the aspect of their waste infrastructure to promote recycling. This research aims to investigate the waste management infrastructure in Germany and Indonesia referring to knowledge sharing process and to develop the feasible inputs for waste infrastructure in Indonesia. Structured questionnaire is employed for data collection and were given to university students as research object. Descriptive statistics, non parametric test and measures of correlation are used to analyze the data. The result indicates that students in Germany have separate their waste compared to students in Indonesia due to an adequate recycling facilities. Students in Indonesia were found to frequently achieve waste separation knowledge compared to Germany. Correlation analysis indicated that there is no association between knowledge shared and waste separation practices in Indonesia, while a moderate correlation was found in case of Germany.

ABSTRACT
Pada 2015, rata-rata orang di Indonesia menghasilkan 0,7 kilogram sampah per hari, dengan 250 juta orang, 175.000 ton sampah dihasilkan setiap hari, dan itu akan menjadi 64 juta ton per tahun di mana sebagian besar dibuang ke tempat pembuangan sampah. Reuse, Reduce, dan Recycle, umumnya dikenal sebagai rsquo 3R, adalah salah satu metode untuk mencapai pengelolaan limbah berkelanjutan. Jerman telah mendaur ulang 62 dari limbah padat kotanya pada tahun 2010. Oleh karena itu, Indonesia dapat belajar dari Jerman, dalam aspek infrastruktur limbah mereka untuk mempromosikan daur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki infrastruktur pengelolaan limbah di Jerman dan Indonesia dengan merujuk pada proses berbagi pengetahuan dan mengembangkan input yang layak untuk infrastruktur limbah di Indonesia. Kuesioner terstruktur digunakan untuk pengumpulan data dan diberikan kepada mahasiswa sebagai objek penelitian. Statistik deskriptif, uji non-parametrik dan ukuran korelasi digunakan untuk menganalisis data. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa di Jerman telah memisahkan limbah mereka dibandingkan dengan siswa di Indonesia karena fasilitas daur ulang yang memadai. Siswa di Indonesia diketahui sering mencapai pengetahuan pemisahan sampah dibandingkan dengan Jerman. Analisis korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara berbagi pengetahuan dan praktik pemisahan limbah di Indonesia, sementara korelasi moderat ditemukan dalam kasus Jerman."
2017
S68837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Harnita
"Sampah di Kota Depok menjadi permasalahan mendesak akibat meningkatnya timbulan sampah dan terbatasnya kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah di Kelurahan Depok pada tingkat rumah tangga berpotensi menghambat pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga beserta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya, serta menganalisis hubungannya dengan jumlah pengurangan sampah di Kelurahan Depok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan metode campuran kuantitatif dan kualitatif, serta analisis korelasi dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kelurahan Depok atau 38 berpartisipasi tinggi, 30 berpartisipasi sedang, 7 berpartisipasi rendah, dan 25 tidak berpartisipasi. Faktor internal dan eksternal secara serentak berpengaruh signifikan pada tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga di Kelurahan Depok. Secara parsial, kontribusi faktor internal pada tingkat pemahaman 5,34 dan faktor eksternal pada tingkat peran aktor penggerak 15,1, tingkat manfaat langsung 22,1, serta ketersediaan dan aksesibilitas wahana 35,2 berpengaruh signifikan pada tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga di Kelurahan Depok. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat partisipasi dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga dengan pengurangan sampah di Kelurahan Depok.
Dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat di Kelurahan Depok termasuk pada kategori tinggi sehingga sebagian besar sampah organik tertangani oleh Unit Pengolahan Sampah 43,6 dan anorganik oleh bank sampah 24,2 . Ketersediaan dan aksesibilitas wahana sebagai faktor yang paling besar mempengaruhinya dan partisipasi masyarakat telah berkontribusi mengurangi 0,41 sampah di Kelurahan Depok sehingga mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan.

Solid waste in Depok City turns into an urgent problem due to the increase of solid waste production and the limited capacity of the Final Disposal Facility. The low level of community participation in waste sorting activities in Depok Village at the household level has potentially inhibited sustainable waste management.
The purpose of this study is to examine the level of community participation in waste sorting activities in the household level along with the influencing internal and external factors, and analyze its correlation with the amount of waste reduction in Depok Village. The approach used in this research is quantitative, with combination of quantitative and qualitative method, and multiple linear correlation and regression analysis.
The results represented that the majority of Depok Villagers or 38 of them have high level of participation, 30 with moderate level, 7 with low level, and 25 have no participation at all. Internal and external factors simultaneously have a significant effect on the level of community participation in waste sorting activities in the household level. Partially, the contribution of internal factors including awareness level 5,34 and external factors including the role of driving actors 15,1 , direct benefit rate 22,1 , and availability and accessibility of the means 35,2 had a significant effect on the level of community participation in solid waste sorting activities in the household level in Depok Village. The level of participation in solid waste sorting activities in the household level is significantly related to waste reduction in Depok.
It can be concluded that the level of community participation in Depok Village is considered as high, it is because most of organic wastes have been handled by Waste Processing Unit 43,6 , while the inorganic wastes have been handled by the waste bank 24,2 . Availability and accessibility of the means as the greatest influencing factor and community participation has contributed to waste reduction in Depok Village by 0,41 , therefore it supports sustainable waste management."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
T49075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>