Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amila Zulfa Ruknia
"Intensitas curah hujan yang cukup tinggi di Indonesia yang tidak dimanfaatkan
dengan optimal mempengaruhi keseimbangan neraca air, serta grey water yang
tidak diolah kembali akan mempengaruhi kualitas badan air dan berdampak pada
menurunnya kualitas lingkungan. Konsep pembangunan seperti green building
yang menerapkan rainwater harvesting dan water recycling merupakan salah
satu usaha untuk menjaga kelestarian air. Dalam penerapan sistem tersebut,
terdapat risiko yang akan mempengaruhi kinerja investasinya. Pengumpulan dan
pengolahan data dilakukan dengan metode survey, analisa statistik, dan monte
carlo. Adapun variabel yang mempengaruhi kinerja investasinya adalah kesalahan
seleksi material dan seleksi vendor, serta kesulitan prediksi produksi air olahan
hujan sesuai dengan musim.

The high intensity of rainfall in Indonesia which is not utilized optimally affect
the balance of water and grey water which is not recycled also affect the quality
of water bodies which has an impact to decrease environmental quality. The
development concept such as green building which is implementing rainwater
harvesting and water recycling is one of the efforts to preserve water. In the
application of the system, there are risks that will affect the performance of the
investment. Data was collected and processed through survey, statistical analysis,
and monte carlo. The variables which affect the performance of the investment are
a mistake of material selection and vendor selection, and the difficulty to
forecast treated rain water according to the seasons.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Prawitasari
"Proyek sistem pengaturan air pada masjid berbasis frekuensi radio ini merupakan sebuah
sistem pengontrolan dan pengaturan level ketinggian air pada suatu wadah penampungan
air pada masjid dimana pentransmisian datanya dilakukan melalui frekuensi radio. Sistem
tersebut mengatur agar level air pada wadah tersebut tetap konstan sesuai dengan level
yang diinginkan. Pengaturan level air ini disesuaikan dengan kondisi penggunaan air.
Pada sistem ini digunakan dua buah RF transceiver, RF yang pertama merupakan bagian
dari sistem pemantauan level ketinggian permukaan air yang dilakukan oleh sensor
ultrasonic, selanjutnya data dari sensor ini dikirim dari RF 1 yang terhubung dengan
microcontroller menuju RF 2 yang terhubung dengan PC dan kemudian ditampilkan pada
PC. Dengan demikian, kita dapat memperoleh data base jumlah air yang telah digunakan.
Pada sistem ini digunakan microcontroller yang berfungsi menjebatani transmisi data
pada RF 1 dengan bahasa basic Compiler AVR (BASCOM – AVR), sedangkan untuk
pengaturan sistem air dan transmisi data pada RF 2 digunakan bahasa pemrograman
Visual Basic 6.0 yang akan ditampilkan pada PC. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Inesa Purnama Sari
"[Separatrix pada Arsitektur membahas mengenai peran dan fungsi separatrix di dalam arsitektur. Separatrix dianggap sebagai makna arsitektur yang sesungguhnya. Separatrix menjadikan suatu arsitektur menjadi beragam dan tidak statis, ia memberikan beragam kemungkinan timbulnya makna baru dalam arsitektur. Pada akhirnya separatrix dapat menciptakan pleasure dalam arsitektur. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana separatrix bekerja terhadap beragam kemungkinan pada arsitektur. Selain itu skripsi ini juga bertujuan untuk memahami peran separatrix dalam memperkaya proses desain arsitektur.

Separatrix on Architecture discusses about separatrix role and its function in architecture. Separatrix is considered as the true meaning of architecture. Separatrix makes architecture become diverse and not static, it provides the possibility of new meaning in architecture. In the end, separatrix can create architecture pleasure. The aims of this thesis is to understand how separatrix works towards variety of possibilities on architecture. Moreover, this thesis
aims to understand separatrix roles to architecture design enrichment.;Separatrix on Architecture discusses about separatrix role and its function in
architecture. Separatrix is considered as the true meaning of architecture.
Separatrix makes architecture become diverse and not static, it provides the
possibility of new meaning in architecture. In the end, separatrix can create
architecture pleasure. The aims of this thesis is to understand how separatrix
works towards variety of possibilities on architecture. Moreover, this thesis
aims to understand separatrix roles to architecture design enrichment., Separatrix on Architecture discusses about separatrix role and its function in
architecture. Separatrix is considered as the true meaning of architecture.
Separatrix makes architecture become diverse and not static, it provides the
possibility of new meaning in architecture. In the end, separatrix can create
architecture pleasure. The aims of this thesis is to understand how separatrix
works towards variety of possibilities on architecture. Moreover, this thesis
aims to understand separatrix roles to architecture design enrichment.]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Taryono
"ABSTRAK
Pengelasan konstruksi lambung kapal yang terletak di bawah permukaan air (water backing welding) pada kondisi kapal mengapung di taut sampal saat inl masih menjadi permasalahan. Permasalahan tersebut merupakan tantangan yang harus dipecahkan dalam Industri galangan kapal modem. Pengelasan kondisi water backing belum boleh dilaksanakan karena mutu akhir lasan tidak diketahui secara pasti. Dalam studs ini dilakukan peneiitian skala laboratorium untuk mengetahul pengaruh water backing terhadap perobahan sifat mekanis dan metalurgis lasan pelat baja lunak spesifikasi Biro Klasifikasi Indonesia grade A. Penelitian dilaksanakan dengan memperslapkan Welding Procedure Specification sesuai AWS 3.6-83, A type dry weld. Pengelasan manual (SMAW) pada sambungan fillet dilaksanakan dengan elektrode hidrogen rendah (AWS E7016), teknik deposisi logam las stringer bead dan temper bead. Dua pengelasan dengan kondisi Water backing dan Water backing preheat 100 0C dilakukan di atas bak air taut, sedangkan satu acuan pengelasan dilakukan dalam kondisi kering. Pengujian yang dilakukan dalam studi ini meliputi: 1) Uji radiografi; 2) Uji Visual; 3) Uji tank logam Ias; 4) Uji tariklgeser las fillet; 5) Uji patahan Ias fillet; 6) Uji takik 'V* logam las; 7) Uji Kekerasan mikro; dan 8) Foto metalografi. Selain delapan pengujlan di atas laju pendinginan pada pengelasan water backing juga diukur dari hasil pengujian, observasi dan analisa data dapat disimpulkan, bahwa: 1) Water backing menurunkan regangan maksimum lasan kering 45 %, menaikan nilai kekerasannya 10,5 %, dan menurunkan kekuatan impaknya (pada suhu uji 1 0 0C) 36,5 %; 2) Prapemanasan 100 °C pada pengelasan water backing menurunkan regangan maksimum lasan kering 29 %, menaikan nilai kekerasannya 7 %, dan menurunkan kekuatan impaknya (pada suhu uji10 °C) 25,6 %; 3) Water backing menghasilkan struktur mikro martensit pada batas las; 4) Semua hasil pengujian laboratorium yang telah disimpulkan diatas secara teknis masih memenuhi standard AWS .3.6; 5) Teknik deposisi temper bead tidak meningkatkan kekuatan geser las fillet dan hanya memperbaiki struktur mikro lasan. 6) Semua WPS yang telah dikualfikasi memenuhi syarat AWS .3.6 sehingga semua prosedur pengelasan yang telah dilakukan dalam studi lni dapat diterapkan untuk las produksi alternatif.

ABSTRACT
The welding of ship hull construction under sea water level (water backed welding) on floated condition is still problem recently. This kind of problem is a challenge to solve for modem shipbuilding industry_ The water backed welding can not perform until now, cause the final quality of weidments is not know exactly. The laboratory research has done to study the effects of water hacking on mild steel plate welded with grade A specification of Biro Klasifikasi Indonesia. The research is performing by preparing twelve kinds of welding procedure specifications in according to AWS .3.6, A type dry weld. The low hydrogen type (AWS E7016) of electrodes has used to manually weld (Shield Metal Arc Welding) fillet joint of steel plate on stringer bead and temper bead deposition techniques. Both of waters backed and water backed preheated 100 0C welding has performed above circulated sea water tank and the other one of welding that used as reference is performs on dry condition. The eight of examination and test kind are perform in this study, that are radiography examinations, visually examinations, all weld metal tensile tests, fillet weld shear test, fillet weld fracture test, charpy "VP notched impact test, micro hardness test, and metallographic on welded steel plate. Beside examinations and test above stated, cooling rate of water backed welding is study in this research. Based on the above stated the conclusions are list as state on bellowed. 1) Water backing is decrease the maximum strain of dry weld up to 45 %, its impact strength on 10 centigrade of test temperature up to 36.5 %, and increases its hardness up to 10.5 %. 2) The application of 100 0C preheating on water backed welding Is decrease the maximum strain of dry weld up to 29 %, Its impact strength on 10 centigrade of test temperature up to 25,6 %, and increase its hardness up to 7 %. 3) The water backed welding is tending to form the martensite micro structure on weld fusion zone. 4)All of the laboratory test results have above concluded technically is satisfactory to AWS .3.6. 5) The application of temper bead technique deposition of weld metal is not increase the fillet weld shear strength, but only improved the weld micro structure. 6) All of WPS has qualified is futhll to AVVS .3.6 specification and all of them can apply to production weld alternatively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ragil Tri Indrawati
"Penghematan pemakaian energi pada pengoperasian kapal menjadi topik yang menarik dan sangat penting untuk dikaji. Pengurangan hambatan menjadi faktor yang menjanjikan sebagai bagian solusi dari masalah pengurangan pemakaian energi. Penelitian tentang pengurangan hambatan terus dilakukan untuk pengembangan aplikasi yang bermanfaat bagi umat manusia di masa depan. Penggunaan modern hull seperti kapal multihull menjadi salah satu metode untuk mengurangi hambatan. Trimaran merupakan salah satu contoh kapal multihull, terdiri dari satu lambung utama yang panjang dan dua lambung sisi yang lebih pendek (outriggers/sidehull).
Tujuan penelitian adalah mengetahui efek bentuk lambung asimetris pada kedua sisi model kapal trimaran dengan variasi kecepatan, rasio jarak antara lambung (terhadap garis tengah lambung) dengan panjang lambung (S/L) dan jarak antara lambung (terhadap transorm) dengan panjang kapal (R/L), terhadap perubahan hambatan total kapal. Kapal model dengan dimensi lambung utama L = 2000 mm, B = 200 mm and T = 45 mm dan lambung sisi L = 1000 mm, B = 100 mm and T = 45 mm digunakan dalam penelitian ini.
Metode eksperimen (towing tank) digunakan dengan variasi kecepatan pada bilangan Froude 0.1 - 0.6. Kapal model ditarik oleh motor listrik yang kecepatannya dapat divariasikan dan diatur. Pengukuran hambatan kapal dilakukan dengan menggunakan load cell transducer.
Hasil menunjukkan bahwa pengurangan hambatan yang efektif dapat dicapai pada kondisi 100% draft yaitu konfigurasi S/L 0.1 sebesar 17% dengan Fr = 0.35 pada uji model fisik dan 23.1% dengan Fr=0.35 pada uji model numerik. Sedangkan pada kondisi 75% draft terjadi pada konfigurasi S/L 0.3 dengan R/L 0.1 sebesar 19.3% dengan Fr=0.35 pada pada uji model fisik dan 17.3% dengan Fr=0.35 pada uji model numerik Fr=0.35.

Saving energy consumption in the operation of the ship became an interesting topic and very important to assess. Reducing resistance to be a promising factor as part of the solution of the problem of energy consumption reduction. Modern hull such as multihull vessel is one of the methods for reducing resistance. A trimaran is a multi-hulled vessel, consisting of one long main hull and two shorter outriggers/side-hulls.
The purpose of this study is to identify the effect of using unsymmetrical hull with the specific sidehull form and variation distance between the sidehulls to the mainhull transversely and longitudinally trimaran ship model to get the lowest resistance. Ship model with dimensions main hull L = 2000 mm, B = 280 mm and T = 45 mm and side-hull L = 1000 mm, B = 140 mm and T = 45 mm is used in this research.
Experimental method (towing tank) performed in the study by speed variation at Froude number 0.1 - 0.6. Ship model is pulled by an electric motor which speed can be varied and adjusted. The ship model resistance was precisely measured by a load cell transducer.
The test results found that the effective drag reduction can be achieved on the 100% draft condition is configuration S/L = 0.1 up to 17% at Fr = 0.35 in the physical model test and 23.1% at Fr = 0.35 in the numerical model test. While the 75% draft condition occurs in configuration S/L = 0.3 with R/L = 0.1 was 19.3% at Fr = 0.35 in the physical model test and 17.3% at Fr = 0.35 in the numerical model test.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Prabowo Witanto
"Bangunan Toko Kompak Pasar Baru merupakan salah satu dari sekian banyak bangunan bergaya arsitektur rumah-toko Cina di Jakarta. Tidak seperti bangunan-bangunan sejenis lainnya, Toko Kompak memiliki beberapa keistimewaan, antara lain bahwa bangunan ini didirikan oleh Mayor Tio Tek Ho, seorang Mayor Cina, yang kemudian menjadikan bangunan tersebut sebagai tempat tinggalnya. Keistimewaan lain adalah bangunan ini memiliki berbagai jenis ragam hias yang mencerminkan kepercayaan masyarakat Cina dan keteraturan denah bangunan yang masih mengikuti aturan Feng-Shui, kemudian adanya void atau atrium dan lubang pencahayaan atau rooflight di ruang utama.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penempatan ragam hias pada bangunan ini mengikuti pola tertentu dan hal tersebut kemudian menjadi patokan untuk merekonstruksi letak titik pusat dan titik sirkulasi bagian-bagian bangunan tersebut, sehingga dapat diperkirakan bahwa ruang utama pada bangunan utama dan ruang tengah pada bangunan belakang menjadi titik pusat-titik sirkulasi bangunan Toko Kompak.
Hampir seluruh bagian bangunan ini memperlihatkan pengaruh arsitektur dan ragam hias Cina yang kuat. Selain itu, adanya unsur-unsur Eropa pada bangunan tersebut menunjukkan adanya perpaduan unsur Cina dengan Eropa, dan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bangunan Toko Kompak merupakan bangunan bergaya arsitektur Cina dengan perpaduan unsur-unsur Eropa yang terdapat pada beberapa bagiannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S11812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puku Adito
"Hulls atau lambung kapal merupakan faktor utama perhitungan pada perancangan kapal baru, khususnya pada kapal tanker. Kapasitas ruang muat, stabilitas dan kekuatan kapal, dipengaruhi oleh rancang bangun lambung kapal (Hulls). Ada 2 tipe konstruksi lambung kapal, yaitu : single hull dan double hull (lambung ganda). Kapal-kapal lama banyak yang masih menggunakan tipe single hull, namun seiring perkembangan teknologi dan standarisasi aturan dari IMO tentang konvensi polusi laut (MARPOL 73/78), pembangunan untuk kapal tanker baru mulai beralih ke double hull. Kapal-kapal tanker lama yg masih menggunakan tipe single hull, bukan berarti harus di-besi tua-kan, namun masih bisa digunakan dengan jalan pemodifikasian dari single hull ke double hull.
Pada tugas akhir ini penulis membuat kajian teknis dan biaya dalam pemodifikasian kapal CPO Tanker tipe single hull menjadi double hull, terkait dengan adanya ketentuan IMO dalam MARPOL untuk penggunaan kapal tanker yang mengangkut CPO dengan konstruksi double hull.
Metode yang digunakan adalah dengan studi literatur dari rules IMO dan studi kasus dari sampel kapal CPO Tanker 4100 DWT milik PT.Multitrans Line, Jakarta. Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan ilmu teori merancang kapal untuk perancangan modifikasi. Diharapkan analisis ini dapat memberikan gambaran kepada perusahaan - perusahaan pelayaran nasional tentang pemodifikasian kapal dari single hull ke double hull dari segi ekonomi.

Hulls is a principal factor for a new ship buildings design calculation, especially to tanker. Cargo capacity, stability and strength of ship, influenced by hulls design. There is two type of hulls constructions : single hull and double hull. A lot of old tanker is still using a single hull type, however in a row of technology development and standardization of IMO convention about pollution (MARPOL 73/78), the new ship building has change to double hull. Olds Tanker that still using single hull type, its must not to be scraped, but still be used by modification way.
This paper describes a study of technical and cost examination in CPO Tanker modification from single hull type to double hull type, relating to IMO convention of MARPOL 73/78 for the control of pollution by Noxious Liquid Substances in bulk.
The analysis using literature study method from IMO Convention and case study method from using sample CPO Tanker 4100 DWT PT. Multi trans Line's, Jakarta. I hope this analysis can give a view of ship modification from single hull to double hull for national shipping companies, approach to economic aspect.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38092
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lindia Chaerosti
"Keberadaan keraton dalam suatu kerajaan memegang peranan penting, karena keraton selain sebagai tempat tinggal raja beserta keluarganya merupakan pula suatu bangunan inti yang berfungsi sebagai pusat kerajaan sekaligus sebagai pusat kota. Keraton sebagai hasil karya arsitektur masa lampau merupakan obyek yang menarik untuk diteliti. Dibaliknya tersembunyi simbol yang mengisyaratkan kekuasaan dan kesucian seorang raja. Mengingat bangunan keraton atau istana merupakan tempat raja bersemayam, maka tentunya dalam pembuatan keraton disesuaikan dengan kebutuhan dan nilai seorang raja.
Dalam tesisnya yang meneliti Keraton Kasunanan Surakarta, Behrend melihat adanya bentuk yang hampir sama (mirip) dalam tata keraton, antara keraton tersebut dengan Keraton Kasultanan Yogyakarta. Terlihat dari pola pembagian wilayahnya, pola pembagian halamannya dan juga dari bangunan-bangunan yang ada di dalam keraton. Keadaan tersebut menjadi suatu model penelitian dan dasar pemikiran untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang keraton, khususnya pada Keraton Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan yang terdapat di Cirebon. Penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi ini pada dasarnya ingin melihat kemungkinan adanya suatu pole tertentu dalam bentuk tata ruang dan tata bangunan keraton, khususnya terhadap keraton-keraton yang ada di Cirebon.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa pada prinsipnya kita melihat adanya suatu pola yang sama pada tata ruang dan tata bangunan keraton-keraton di Cirebon, walaupun tidak sama persis dengan keadaan (tata keraton) yang terlihat pada Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Hal itu didasari oleh adanya suatu pemikiran atau konsep mengenai mikrokosmos-makrokosmos dalam masyarakat, serta dipengaruhi oleh tradisi lainnya yang telah berkembang pada masa pra-Islam. Perbedaan dalam tata keraton, antara keraton-keraton di Cirebon yang merupakan peninggalan Kasultanan Cirebon, dengan Keraton Surakarta dan Yogyakarta sebagai peninggalan dinasti Mataram Islam, kemungkinan menunjukkan suatu perbedaan bentuk antara keraton-keraton dari kerajaan pesisir dan pedalaman.
Dari penelitian ini kita juga mendapatkan gambaran tentang bangunan-bangunan yang menjadi bangunan inti sebagai suatu prasyarat sebuah keraton. Fungsi bangunan dan tingkat kepentingannya sangatlah menentukan lokasi atau daerah penempatannya dalam ruang (halaman) keraton.
Bertolak dari hasil penelitian ini, diharapkan akan dilakukan suatu penelitian lebih lanjut terhadap keraton, khususnya pads keraton-keraton yang berada di pesisir dan pedalaman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Mira Christiani
"Saat ini banyak sekali bangunan yang menggunakan gypsum sebagai salah satu komponen bahan bangunan. Penggunaannya sebagai bahan bangunan cukup diakui. terutama karena selain memiliki nilai fungsional juga estetis. Penggunaannya dalam bangunan banyak ditemui pada langit-langit maupun ornament cetakan yang terdapat pada langit-langit Gipsum merupakan mineral yang ditemukan dalam bentuk sedimentasi batu-batuan. Hingga kini pengembangan terhadap gipsum semakin ditingkatkan. Pada· masa kekaisaran Romawi, gipsum dlgunakan dalam rangka memenuhi kebutuhan akan bahan bangunan yang memiliki sifat aman dan tahan api. Memang salah satu keunggulan material ini ialah kemampuan dalam tahan api sehingga pemakaiannya sebagaielemen dari suatu bangunan tidak disangkal lagi. Salah satu produk jadi dari gypsum adalah gypsum board yang dikenal sebagai drywall. wallboard, plasterboard. atau sheetrock. Gypsum board diproduksi dan bahan dasar bubuk gipsum yang kemudian dibungkus dengan kertas penguat di bagian depan dan belakang lembaran papan. Selain tahan api, pamilihan gypsum board juga di karenakan alasan ekonomis, yaitu lebih murah. Dibalik kesan tampilannya yang sederhana terdapat performance yang utama, daya tahan dan permukaan yang sungguh-sungguh rata. Namun sebenarnya apakah..."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Lisnasari Agustina
"Cirebon yang dikenal sebagai salah satu pusat kerajaan Islam dan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Jawa pada masa Ialu, telah meninggalkan jejak yang merefleksikan keadaan tersebut melalui berbagai benda peninggalan yang masih bertahan hingga kini. Berhagai penelitian dan kajian terhadap peninggalan tersebut telah banyak dilakukan untuk mengusut gambaran kota Cirebon pada masa lalu.
Tulisan ini mempunyai tujuan yang sama, namun dengan memberikan detail pada artefak ragarn hias keraton sebagai salah satu unsur bangunan yang turut mernberikan kesan kemegahan pada bangunan tersebut. Dengan mengambil fokus penelitian pada pengidentifikasian penggambaran ragam bias di Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman, pada kajian ini penulis mencoba menggambarkan sisi lain dan ragam hias yang diukirkan di Keraton Kasepuhan dan Kanoman, yaitu dengan menitikberatkan pada kesaniaan cara penggambaran dan keletakan ragarn hias.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggamharkan kecenderungan penggambaran ragam bias di kedua keraton tersebut. Ragan hias yang diukirkan pada kedua bangunan keraton tersebut terdiri dari empat jenis. yaitu ragam bias yang berjenis tumbuhan, binatang, geometri dan alam Keempat jenis ragarn hias tersebut diukirkan pada berbagai komponen bangunan seperti tiang, dinding, atap, gapura dan sebagainya dengan kayu atau lepa sebagai media ukirannya. Cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dilalui dengan dua tahap. Tahap pertama bertujuan untuk memperoleh garnbaran tentang cara penyusunan motif hias dalam satu desain. Sedangkan tahap kedua bertujuan untuk memperoleh ciri khas penggarnbaran dan peletakan ragam hias pada masing-masing keraton tersebut.
Kesimpulan yang didapat dari basil penelitian ini cukup menarik. Berdasarkan cara penggambarannya, ragam bias di Keraton Kasepuhan dan Kanoman dapat dibedakan menjadi dua macam_ yaitu pola tunggal dan pola majemuk. Pola tunggal mempunyai ciri adanya satu motif yang diulang, sedangkan pola majemuk mempunyai ciri adanya penggabungan bermacarn-macam motif dalam satu desain. Berdasarkan keletakannya, terdapat kesamaan dalam peletakan motif luas pada masing-masing komponen bangunan. Dan kesimpulan tersebut terlihat adanya suatu keteraturan. Keteraturan tersebut ditunjukan dengan adanya suatu pola yang sama dalam penggambaran dan keletakan motif hias di Kasepuhan dan Kanoman. Suatu keteraturan yang dapat dirnaknai sebagai suatu kebiasaan yang terdapat pada masyarakat pendukungnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S11771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>