Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 240402 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harry Lukman Hakim
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi pengaruh pendekatan rasa takut (rendah,
sedang, tinggi) dan kesesuaian isi pesan terhadap budaya (dimensi individualis dan
kolektifis), dan pengaruh terhadap penerimaan pesan dan kepatuhan perilaku peringatan
kesehatan di bungkus rokok. Penelitian ini menggunakan pola faktorial 2 x 3, dengan
menggunakan pola eksperimen dalam pengumpulan data. Peneliti mengumpulkan data dari
mahasiswa sarjana Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia sebagai sampel untuk
mewakili anak muda di Indonesia sebagai objek penelitian. Penelitian menggunakan konsep
model U terbalik yang menggambarkan hubungan rasa takut dan kepatuhan perilaku dan
meningkatkan penerimaan dan kepatuhan terhadap isi pesan yang berhubungan dengan
budaya (dimensi individualis dan kolektifis). Hasil penelitian menunjukan bahwa model U
terbalik terbukti sesuai dengan data empiris, tetapi tidak membuktikan peningkatan
keefektifan penerimaan pesan dan kepatuhan perilaku. Walaupun pengaruh hubungan pesan
terhadap budaya tidak terbukti, penemuan yang menarik di penelitian ini adalah data empiris
menunjukan bahwa ada efek interaksi antara penggunaan rasa takut dan kesesuaian isi pesan
dengan budaya. Temuan dari penelitian ini dapat digunakan untuk kampanye pemasaran
sosial yang efektif yang ditujukan untuk anak muda di Indonesia dengan menggunakan
interaksi antara ketakutan dan kesesuaian pesan dengan budaya.

ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate the effects of fear appeal (low, mild, and high) and
message content congruency to culture (individualism and collectivism dimension), and its
effect to message acceptance and behavioral compliance of health warnings in cigarette
packages. The research is a 2 times 3 factorial design, using design experiment as a means of
collecting data. The research collects cross sectional data, using bachelor students of
economics faculty in the University of Indonesia as a sample to represent young people in
Indonesia as a research object. The conceptual model uses inverted U shaped relationship
between fear appeal and behavioral compliance and increased acceptance and compliance for
congruent message content to culture (individualism and collectivism dimensions). The result
shows that the inverted U model is proven by the empirical data, but the message congruency
does not contribute to the increased effectiveness of message acceptance and behavioral
compliance. Although the effect of message congruency to culture is not proven by the data,
the most interesting finding of the research is how the empirical data shows that there is an
interaction effect between the use of fear appeal and congruency of message content to
culture. The findings from this research can be used for effective social marketing campaigns,
aimed at young people in Indonesia, through the use of interaction of fear appeal and message
congruency to culture."
2013
T35819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Natasya Putri
"Tren bisnis keberlanjutan telah banyak diadopsi oleh usaha mikro di Indonesia. Dalam menyampaikan pesan, usaha mikro perlu untuk merancang strategi komunikasi agar mencapai tujuannya. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pemasaran sosial dan pemasaran hijau. Makalah non seminar ini ditujukan untuk mengetahui dan memaparkan penggunaan strategi komunikasi dan pesan pro lingkungan pada usaha mikro kebutuhan sehari-hari Demibumi. Penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara singkat dan studi dokumen terhadap saluran komunikasi Instagram dan website Demibumi. Analisis dilakukan secara deskriptif dan menggunakan teknik analisis pesan. Hasil penelitian menunjukkan Demibumi secara optimal menggunakan bauran pemasaran sosial dan pemasaran hijau dalam strategi komunikasi serta melakukan pengemasan pesan pro lingkungan.

The sustainability business trend has been widely adopted by micro-enterprises in Indonesia. In conveying messages, micro-enterprises need to design communication strategies to achieve their goals. Approaches that can be used is social marketing and green marketing. This non-seminar paper is intended to identify and explain the use of communication strategies and pro-environmental messages in daily needs micro business Demibumi. This descriptive qualitative research uses the technique of collecting data from short interviews and document studies on communication channels Demibumi: Instagram and website. The analysis was carried out descriptively and using message analysis techniques. The results showed that Demibumi optimally used the marketing mix from social marketing and green marketing in its communication strategy as well as packaging pro-environmental messages."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M. Gunawan Alif
"Aktivitas pemasaran dengan memanfaatkan strategi Cause-Related Marketing (CRM) terus berkembang sejak American Express (Amex) mendonasikan satu dollar untuk setiap kartu yang dibuka oleh nasabah baru dan disumbangkan untuk perbaikan Statue of Liberty di New York pada tahun 1983. Kegiatan CRM juga sudah mulai terlihat dimanfaatkan oleh sejumlah produsen di Indonesia, meskipun terlihat masih belum sepenuhnya terkelola dengan baik. Disertasi ini meneliti sejumlah variabel independen yang dapat ikut mempengaruhi respon konsumen terhadap suatu penawaran CRM melalui dua eksperimen dalam dua studi yang melibatkan partisipan mahasiswa (Studi I) dan ibu-ibu berusia di atas 30 tahun yang memiliki anak (Studi II). Studi I meneliti tentang pengaruh persepsi sosial produk, pembingkaian pesan, dan minat berpikir, yang masing-masing terdiri dari dua level, terhadap respon konsumen dalam suatu penawaran CRM yang diukur melalui sikap terhadap merek (AB), sikap terhadap perusahaan (AC), dan minat membeli (PI). Hasil analisis Manova memperlihatkan bahwa ketiga variabel independen tersebut masing-masing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon konsumen terhadap suatu penawaran CRM. Dengan memanfaatkan Anova Satu Jalur dan memperhatikan kontras dari parameter rerata antar-sel terbukti bahwa konsumen akan mendukung produk yang dipersepsikan secara sosial bermanfaat dibanding produk yang dipersepsikan secara sosial bermudarat. Ditemukan pula bahwa konsumen dengan minat berpikir rendah akan lebih mudah mendukung suatu penawaran CRM dibanding konsumen dengan minat berpikir tinggi. Minat berpikir (Need of Cognition) ini diukur berdasarkan skala minat berpikir dari Petty & Cacioppo ( 1983). Meskipun terlihat ada perbedaan yang signifikan untuk merespon pembingkaian pesan "sukses" dan "gagal" untuk kelompok konsumen dengan minat berpikir tinggi, hal ini temyata tidak berlaku untuk kelompok konsumen dengan minat berpikir rendah. Suatu hal yang temyata berlaku konsisten dalam Studi II. Studi II meneliti pengaruh realita sumbangan CRM dalam mengatasi permasalahan sosial, yang terdiri dari tiga level, pembingkaian pesan, dan minat berpikir, yang masing-masing terdiri dari dua level, terhadap respon konsumen dalam suatu penawaran CRM yang juga diukur melalui sikap terhadap merek (AB), sikap terhadap perusahaan (AC) dan minat membeli (PI). Hasilnya memperlihatkan bahwa ketiga variabel independen tersebut masing-masing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon konsumen dalam suatu penawaran CRM. Terbukti pula bahwa konsumen akan lebih mendukung penawaran CRM dengan sumbangan yang realistis dibanding sumbangan yang tidak realistis (terlalu rendah) maupun yang terlalu tinggi (to good to be true). Respon konsumen terhadap kedua bentuk sumbangan yang tidak realistis ini temyata tidak berbeda. Temuan lain dari Studi II mengenai pembingkaian pesan dan minat berpikir memperlihatkan hasil yang serupa, yang dapat memperkuat temuan dalam Studi I.

Marketing activities that use Cause-Related Marketing (CRM) strategies continue to grow, and some manufacturers in Indonesia have come to resort to it, despite poor coordination in the execution. This dissertation researches some independent variables that affect consumer response toward a CRM proposition, through two experiments in two studies, which involve university students (Study I) and mothers above 30 years old with child/children (Study IT). Study I researches the effect of socially perceived product, message framing, and the need of cognition -each consist of two levels, on consumer response toward a CRM proposition, which are measured by the attitude towards the brand (AB), the attitude towards the company (AC) and the purchase intense (PI). The result of Manova's analysis shows that each of these three independent variables significantly affects consumer response on a CRM proposition. It proves that consumers will support products that are perceived socially beneficial, compared to products, which are socially harmful. The finding also shows that consumers with low need of cognition tend to support CRM proposition, compared to those with high need of cognition. The need of cognition measured with a scale developed by Petty & Cacioppo (1982). Even though there is a significant difference in responding to "success" or "failed" framing within the consumers with high need of cognition, it is not so within the consumers with low need of cognition. In fact, this finding also occurs consistently in Study II. Study IT researches the impact of CRM's reality of donation in solving social problem (which consist of three levels), message framing and the need of cognition (each consists of two levels), on how consumer responds to a CRM proposition, which is measured by the attitude toward the brand (AB), the attitude towards the company (AC) and the purchase intense (PI). The result shows that each of the three independent variables gives a significant impact on how consumer responses to a CRM proposition which has a more realistic of donation, compared to the to-good-to-be-true deal or the one with low realistic of donation proposition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
D1538
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Widjanarty
"Indonesia kini menghadapi tingkat epidemi HIV/AIDS yang sangat tinggi di Asia. Pencegahan paling efektif adalah pemakaian kondom secara konsisten. Departemen Kesehatan meluncurkan program sosialisasi kondom beberapa tahun yang lalu namun faktor budaya diakui menjadi kendala utama sehingga program tersebut tidak efektif. Akhirnya program ini di-outsource-kan kepada DKT, sebuah organisasi non profit yang berbasis di Amerika Serikat, untuk dilanjutkan.
Sejak beroperasi tahun 1996, DKT Indonesia telah berhasil memperluas pasar kondom melalui program pemasaran sosial yang komponen utamanya adalah perubahan perilaku. Meluasnya pasar kondom dalam konteks ini berarti bahwa kondom dapat diakses secara luas dalam masyarakat umum maupun khalayak konsumen yang dituju. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengkaji penerapan pemasaran sosial yang dilakukan oleh DKT Indonesia dalam mengubah perilaku khalayak konsumen guna memperluas pasar kondom dan mengkaji strateginya dalam menanggapi tantangan budaya yang dihadapinya dalam merubah perilaku guna memperluas pasar kondom.
Berdasarkan sifat dari tujuan penelitian ini, yaitu mengkaji proses pemasaran sosial, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan, termasuk browsing terhadap sejumlah situs internet, dan kliping koran. untuk mendapatkan data primer penelitian ini, penulis menggunakan teknik wawancara dengan pihak-pihak terkait dari DKT Indonesia yaitu Country Director, Communication Manager dan Safes & Distribution Advisor.
Keberhasilan DKT terletak pada strategi aplikasi bauran pemasaran komersil yang dipadukan dengan beberapa bauran pemasaran sosial, serta kekuatan distribusi non-konvensionalnya yang berhasil menjangkau khalayak konsumen yang tidak terjangkau oleh jalur distribusi resmi. Kegiatan kampanye perubahan sosial dilakukan dengan bekerjasama dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tersebar di seluruh Indonesia, melakukan koordinasi dengan lembaga nasional dan asing yang bergerak dalam bidang yang sama, serta penerapan harga yang berpatokan pada pendapatan khalayak konsumen yang dituju. Strategi ini berhasil memperluas pasar kondom. Tetapi Survei Surveilans Perilaku yang dilakukan oleh Depkes dan BPS membuktikan bahwa tingkat perubahan perilaku, terutama pada kelompok yang berisiko masih belum memenuhi harapan sebagaimana ditargetkan dalam program pemasaran DKT.
Tantangan budaya dan kesadaran yang rendah dalam khalayak konsumen yang telah ditanggapi dengan menggiatkan kegiatan kampanye sosial dan pendekatan personal oleh task force yang direkrut bersama dengan LSM masih perlu ditingkatkan lagi. DKT Indonesia perlu mengkaji kembali aplikasi pemasaran sosialnya dengan mempertimbangkan penerapan bauran politics dan policy guna memperkuat dukungan makro bagi programnya.

Indonesia is facing a crisis of concentrated HIV/AIDS epidemic at the highest level in Asia. The most effective prevention, consistent condom use, has been practiced worldwide and Indonesian Ministry of Health had initiated condom socialization programs couples of years ago with least success. The main impeding factor appeared to be cultural barriers, which adversely affected the program success. The government out sources the program to DKT, a non-profit organization based in the United States to take over the effort.
Since its operation in Indonesia in 1996, the organization, assuming local name DKT Indonesia has been successfully expanding condoms' market through a social marketing program. The main component is behavior change. Expanded condoms' market means that everybody can access the product with ease. The objective of this thesis was to analyze DKT Indonesia's Social Marketing Implementation in changing behavior and expanding condoms' market, and to review its strategies in addressing the very cultural challenges in making those happen.
Given such nature, for the objective of this thesis, the writer used qualitative approach. Secondary data was obtained through desk research, including browsing of a number of articles from the internet, and newspaper clipping. The primary data for the study was obtained from interviews with key persons of the organization in question namely the Country Director, Communication Manager and Sales & Distribution Advisor.
The research proved that DKT's success lies on its strategies for applying the commercial marketing mix, combined with social marketing mix, strengthening the non-conventional distribution channel that managed to reach the unreachable. This turned to be fruitful. Condoms' market expanded. Social change campaign activities were matters of sustaining and expanding cooperation and coordination with Hugh number of NGOs nation-wide, maintaining coordination with foreign institutions that share the same concern, and consumers-based pricing. The strategies turned out to be effective in expanding condoms market. However, the Behavioral Surveillance Survey conducted by the Ministry of Health in cooperation with the National Bureau of Statistics and with the support of donors revealed that expected behaviors have not been fully adopted by target consumers of the Social Marketing Program.
Cultural challenge and public low perception of risk have been addressed by promoting social campaign. At the same time, personal approach by task forces which have been recruited with focal NGOs need to be prioritized and intensified. On top of that, DKT as a social agent needs to review its social marketing application, with the inclusion of politics and policy in the marketing mix to gain macro-level support to the whole program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindhita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan strategi social marketing, baik upstream maupun downstream, untuk mendorong upaya reformasi sepak bola Indonesia menjadi sepak bola industry. Penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan kerangka konsep kondisi memadai, keadaan pemicu, motivasi sosial, aksi perubahan (social marketing), dan perubahan sosial.
Hasil penelitian menyarankan bahwa hanya strategi social marketing yang baik saja tidak cukup; harus ada dukungan dari pengadaan kondisi memadai, keadaan pemicu, dan motivasi sosial untuk dapat melakukan reformasi sepak bola Indonesia dan mencapai sepak bola industri yang berkesinambungan.

The focus of this study is to recognize the utilization of social marketing strategy, both upstream and downstream, in the effort of Indonesia?s football reformation towards professional football industry. This is a qualitative research with following framework: enabling conditions, precipitating circumstances, societal motivations, actions (social marketing), and social change.
The finding of this research reveals that a good social marketing strategy alone is not enough. There should be a great amount of support from enabling conditions, precipitating circumstances, and societal motivations to be able to do reformation in football and to achieve a sustainable professional football industry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Esrom
"Pertanian Indonesia menghadapi berbagai problema yang cukup mengkhawatirkan, salah satunya adalah menurunnya minat kaum muda pedesaan untuk menekuni pertanian. Kaum muda menganggap pertanian identik dengan keterbelakangan, kekumuhan, kemiskinan, dan berbagai pencitraan negatif dan atribut inferior lainnya. Pada sisi lain, mayoritas petani terutama di Pulau Jawa sudah berusia tua di atas 50 tahun. Mayoritas rumahtangga petani hanya memiliki lahan di bawah 0,5 ha.
Regenerasi pertanian perlu dilakukan dengan Cara melakukan pemasaran sosial pertanian bagi kaum muda pedesaan. Metode pertanian yang dipasarkan adalah pertanian alamiah yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di desa. Metode ini membuat biaya produksi pertanian lebih murah dibandingkan pupuk dan pestisida. Pertanian alamiah juga produktif di lahan sempit. Pertanian alamiah mempunyai keunggulan untuk dipasarkan dan diadopsi.
Tulisan ini meneliti kelompok petani di Desa Paseh, Kecamatan Banjarmangu, Kabupateri Banjarnegara, Jawa Tengah. Kelompok petani ini sudah memulai mempraktikkan pertanian alamiah. Berdasarkan hasil penelitian itu, penulis merancang strategi pemasaran sosial yang dikombinasikan dengan strategi pengembangan komunitas (community development- CD) dan kewirausahaan bagi generasi muda pedesaan.
Pertanian alamiah ini merupakan inovasi yang praktis, murah, produktivitas tinggi, ramah lingkungan, dan dapat diterapkan pada usaha petemakan, perikanan, dan tanaman. Dengan menggabungkan usaha pertanian alamiah dan kewirausahaan, kaum muda diharapkan tertarik menekuni dan memulai usaha bisnis pertaniannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Sakti Andarini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia di era New Wave Marketing, dengan memperhatikan social media marketing dan model adopsi yang sesuai, sehingga diharapkan proses adopsi produk sosial semakin besar. Menggunakan metode kualitatif dan strategi studi kasus, penelitian ini menunjukkan elemen social media marketing yang diterapkan yaitu communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, dan collaboration. Jenis media sosial yang dimanfaatkan dan sesuai dengan model adopsi learn-feel-do yaitu website, facebook dan mailing list; model do-feel-learn yaitu facebook, website, mailing list, twitter dan youtube; dan model adopsi learn-do-feel yaitu facebook.

This research conducted to understand social media utilisation in social marketing campaign by Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia in New Wave Marketing Era, using social media marketing and adoption model of social product. The study was conducted with qualitative methods using a case study as strategy. Research shows that social media marketing which is used by organization are communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, and collaboration. Social media types which is used learn-feeldo model are website, facebook, and mailing list; learn-feel-do model is used by facebook, website, mailing list, twitter and youtube; and learn-feel-do model is used by facebook."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sedyastuti
"Krisis moneter yang berkepanjangan telah menyebabkan makin sulitnya ekonomi rakyat terutama dari golongan ekonomi rendah. Untuk mengantisipasi makin rendahnya kualitas pendidikan masyarakatnya, pemerintah bersama dengan Unicef mencoba melakukan suatu gebrakan. Gebrakan tersebut dibentuk dalam suatu kegiatan kampanye pemasaran sosial yang mencoba memotivasi keluarga yang kurang mampu yang memiliki anak usia sekolah (7-15 tahun ) untuk tetap menyekolahkan anaknya. Pelaksanaan kampanye dilakukan dengan dua cara yakni periklanan di media massa dan mobilisasi sosial.
Tesis ini mencoba untuk menganalisis perencanaan konsep kreatif khususnya pesan-pesan yang dikembangkan melalui program perikalanan maupun mobilisasi sosial dengan metode evaluasi. Studi evaluasi ini pada dasarnya adalah menggunakan konsep penelitian sosial untuk menilai penyusunan konsep dan desain, implementasi dan manfaat program. Dalam pengumpulan datanya studi ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni dengan melakukan wawancara dengan para tokoh yang terlibat dengan kegiatan tersebut yaitu pihak Unicef. Hotline Adv dan Fortune Adv.
Kampanye Pemasaran Sosial Aku Anak Sekolah sebagai suatu kampanye dapat dikatakan kurang fokus dalam perancangan pesan dan penetapan target sasaran. Hal ini disebabkan karena pembatasan problem periklanan dan tujuan kampanye yang kurang tepat. Hal lain adalah penggunaan banyak pesan (versi I dan Versi 11 ) dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama menjadikan program ini kelihatan tidak memiliki suatu persiapan yang matang. Perubahan versi I dan versi it menggambarkan telah terjadi pemborosan untuk biaya produksi film iklan dan penayangan. Waktu yang efektif untuk penayangan sebaiknya dilakukan pada masa liburan sekolah sehingga perubahan sikap dan tingkah laku masyarakat diharapkan terjadi bulan Juli yaitu pada masa pendaftaran sekolah dan tidak berlarut-larut sampai bulan Januari.
Suatu kampanye pemasaran sosial akan berhasil dengan baik jika komunikasi interpersonal berperan. Dalam kampanye ini peran interpersonal digantikan dengan mobilisasi sosial yang lebih difokuskan pada publisitas dan pelayanan di sekolah-sekolah. Peran komunikasi interpersonal diharapkan dapat diperankan oleh para petugas lapangan dalam upaya untuk mendapatkan informasi yang diberikan lewat media massa sehingga perubahan sikap dan tingkah laku atau pemantapan dapat terlaksana."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T9051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Mulyana
"Pemasaran sosial untuk program kesehatan telah banyak dilakukan, namun pemasaran sosial tentang program antenatal di Indonesia belum banyak dilakukan.
Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen yang berlokasi di Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat dengan jumlah responden 122 ibu hamil melalui total sampling, Daerah intervensi adalah Puskesmas Kadungora dan Puskesmas Cikajang sebagai daerah kontrol dengan jumlah responden masing-masing 61 ibu hamil. Intervensi yang dilakukan adalah Pemasaran Sosial program antenatal dengan sasaran primer ibu hamil dan sasaran snit-under; suami, mertua, kader Posyandu, dukun beranak dan ulama.
Uji t pengetahuan antenatal dan sikap terhadap pelayanan antenatal pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah Pemasaran Sosial menunjukan adanya peningkatan yang bermakna dengan p = 0,0001. Uji t peningkatan pengetahuan antenatal dan sikap pelayanan antenatal antara kelompok intervensi dan kontrol menunjukan terdapat perbedaan yang bermakna dengan p = 0,0001. Selain itu peningkatan pengetahuan antenatal berpengaruh terhadap peningkatan sikap pelayanan antenatal dan memiliki hubungan yang bermakna dengan p 0,000001.
Pada kelompok intervensi setelah dilakukan Pemasaran Sosial antenatal terjadi perilaku pemeriksaan antenatal dengan nilai rata-rata 3,5 kali sedangkan kelompok kontrol nilai rata-rata 1,9 dan berdasarkan uji t terdapat perbedaan yang bcrmakna dengan p=0,0001. Untuk mcngetahui variabel-variabel yang berpcngaruh terhadap terjadinya perilaku dilakukan uji Regresi Logistic, dan diperoich hasil bahwa variabel daerah intervensi berhubungan bcrmakna dengan perilaku pemeriksaan antenatal (p<0,05) sedangkan variabel lain; pcngctahuan antenatal, sikap terhadap pelayanan antenatal, pekerjaan suami dan umur responden tidak memberikan efek terhadap perilaku pemeriksaan antenatal (p>0,05).
Dapat disimpulkan bahwa Pemasaran Sosial antenatal dapat meningkatkan pengetahuan antenatal, meningkatkan sikap terhadap pelayanan antenatal dan mendorong terjadinya perilaku pemeriksaan antenatal. Pendekatan Pemasaran Sosial antenatal sangat efektifuntuk meningkatkan pengetahuan antenatal dan sikap terhadap pelayanan antenatal, juga memberikan dampak terhadap perilaku pemeriksaan antenatal, Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang peranan kelompok sekunder terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku antenatal serta unsur kelompok sekunder yang paling dominan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap tentang antenatal serta terjadinya perubahan perilaku antenatal.

Operational Research of Antenatal Check in Posyandu by using Social Marketing Strategy in Garut Regency, West-JavaSocial marketing for health program has been conducted many times, but special social marketing for antenatal program in Indonesia has not been conducted as many as for health program.
This research used quasi-exsperiment design, located in Garut Regency West-lava Province with 122 pregnant mothers as total sample. Intervention area was Kadungora Health Centre and Cikajang Health Center was control area, each 61 pregnant mother as respondents. Intervention held was social marketing about antenatal program with pregnant mothers as the primary target and the secondary target was husband, father/mother in law, Posyandu caller, traditional birth attendant and religious leader.
The t-test of knowledge and attitude about antenatal care in intervention group, before and after social marketing, showed that there was significant increase with p-0,0001. The t-test konwledge and attitude increase , between intervention and control group, showed that there was a significant difference with p = 0,0001. Besides that, the increase of antenatal knowledge influenced the increase of attitude about antenatal care and there was a significant relationship berween knowledge and attitude about antenatal (p=0,000001).
In intervention group, after social marketing had been conducted, there was 3,5 times for antenatal check practice compare to control group which was only 1,9 times. Based on the t-test, there was a significant difference (p = 0,0001). To understand the variables influenced practice, logistic regression analysis was used, and the result was that intervention area variable related significantly with the practice on antenatal check (p<0,05) while the other variables like knowledge, attitude, husband's occupation and respondent age did not influence the practice of antenatal check (p>0,05),
It can be concluded that social marketing about antenatal can increase knowledge, attitude and motivate antenatal check. Antenatal social marketing approach is very effective to increase knowledge and attitude about antenatal, also influences practise about antenatal.
Further research about the role of secondary group is needed to increase knowledge, attitude and practice about antenatal and to understand the secondary group element which is very dominant in increasing knowledge, attitude and practice about antenatal.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Shita Listya Dewi
"ABSTRAK
Pemasaran sosial adalah suatu strategi menyampaikan suatu produk
sosial kepada masyarakat yang ditujukan untuk menghasilkan perubahan
menuju pemahaman yang lebih baik mengenai suatu masaiah, sehingga
mendorong tindakan yang diharapkan, dan memotivasi masyarakat untuk
mengadopsinya sebagal suatu perilaku yang baru. Produk soslal tersebut
biasanya merupakan solusi dari suatu permasalahan sosial, dan memenuhi needs
and wants dari masyarakat.
Namun, pelaksanaan pemasaran sosial tidak mudah, dan sering
menghadapi berbagal kendala dan tantangan. Penulis menerapkan pendekatan
pemasaran sosial di dalam kampanye ?Kepedulian AIDS? yang dilakukan
Yayasan Peita IImu (YPI) untuk mengidentifikasi kendala dan tantangan yang
dihadapinya. Dalam penelitian ini, penulis melakukan dua jenis metode
penelitian, yaitu penelitian kepustakaan, dan penelitian lapangan.
AIDS adalah suatu penyakit yang fatal, belum ada obatnya, namun
Sebenarnya dapat dicegah. Pencegahannya hanya dimungkinkan jika masyarakat
memiliki informasi yang benar mengenal HIV/AIDS. Oleh karena itu, YPI
memasarkan ?Kepedulian AIDS? sebagal suatu produk sosial.
Setelah melakukan analisis dan evaluasi, penulis menarlk kesimpulan
Bahwa YPI telah berupaya menjalankan manajemen pemasaran soslal dengan
penulis menemukan beberapa kendala YPI, misalnya keterbatasan dana dan
sumber daya manusia, pernyataan misi yang kurang jelas, tidak menetapkan
tujuan organisasi yang konkrit, dan sebagainya. Selain itu, YPI menemui
tantangan birokratis dari Pemerintah, serta sikap diskriminatif dari masyarakat.
Mengingat semakin mendesaknya kebutuhan untuk membagikan
informasi yang benar mengenai HIV/AIDS kepada masyarakat, maka penulis
memberi saran agar YPI membuat suatu pemyataan misi yang jelas, serta tujuan
organisasi yang terarah; melakukan analisa SWOT yang komprehensif;
mengupayakan efisiensi melakukan promosi yang Iebih gencar melalui sarana
yang memungkinkan melaksanakan riset secara Iebih mendalam; meningkatkan
hubungan komitmen dan jangka-panjang dengan pihak-pihak yang terkait
dengan YPI; mendayagunakan kekuatan yang ada untuk mengatasi kendala;
Serta proaktif menyiapkan alternatif strategi untuk menghadapi tantangan
Eksternal.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>