Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eri Dariato
"PT Probindo Artika Jaya menetapkan jika perusahaan akan membangun sistem pengawasan yang terintegrasi.Implementasi sistem pengawasan tersebut diwujudkan dalam bentuk Enterprise Resource Planning (ERP). Untuk suksesnya implementasi, fase pra-implementasi harus dilakukan dengan cermat. Salah satu faktor pentingnya pada fase pra-implementasi adalah penilaian kondisi perusahaan saat ini. Penelitian ini fokus untuk menilai kesiapan perusahaan (ERP Readiness) dalam mengimplementasi sistem ERP.
Penelitian ini menggunakan kerangka mottaghi (Mottaghi, 2010). Kerangka ini menggunakan logika fuzzy yang mampu menyederhanakan perhitungan dan menghasilkan hasil yang lebih presisi untuk data kualitatif seperti kesiapan implementasi perusahaan. Pengumpulan data diperoleh melalui proses wawancara dengan pihak top managementdan observasi. Critical Success Factor (CSF) pada kerangka ini berjumlah 27 yang dibagi kedalam tiga kategori yaitu faktor strategis, faktor taktis, dan faktor operasional. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa nilaikesiapan perusahaan masih tergolong rendah. Perusahaan masih belum siap untuk mengimplementasi ERP.
Faktor yang terlemah pada perusahaan adalah faktor taktis, hal ini disebabkan belum efektifnya manajemen proyek, masih mengandalkan intuisi dalam menyusun komposisi tim, dan belum adanya penilaian terhadap resiko yang muncul. Perbaikan organisasi dilakukan dengan melakukan dokumentasi, standarisasi, dan evaluasi pada semua aktivitas yang terlibat baik yang sifatnya strategis, taktis ataupun operasional.

PT Probindo Artika Jaya decides to build an integrated monitoring system. The system is Enterprise Resource Planning (ERP). Excellence in pre-implementation will lead definitely to a successfull implementation. Assessing the readiness of the company for implementing ERP is part of pre-implementation phase. This research is focus to assess the readiness (ERP Readiness) of a company in implementing an ERP system.
This research using mottaghi framework(Mottaghi, 2010). This framework use fuzzy logic to simplify the calculation and finally leads to a more precise result to determine qualitative problems like readiness of a company for ERP implementation. Fact obtain through interviews with the top management and observation. CSF to assess the readiness classified in three categories of strategic, tactical and operational. According to this study, the readiness for ERP implementation of thiscompany was low.
The lowest factor in this company is tactical factor, it is because project management is not effective, using intuition to compose a team, and there is no risk assessment.Improvementsinthe organizationis done bydocumentation, standardization, andevaluationof allactivitiesthat areinvolved in bothstrategic, tacticaloroperational factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Listya Zufri
"ABSTRAK
Proses order management merupakan salah satu proses pada supply chain management yang memiliki peran penting terkait dengan kepuasan pelanggan dan keuntungan yang akan didapatkan perusahaan. Untuk dapat terus bersaing dengan kompetitor dan dapat responsif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan diperlukan rekayasa proses bisnis dengan metodologi Business Process Reengineering (BPR) demi meningkatkan efisiensi proses. Metode IDEF0 digunakan untuk memetakan dan menganalisis proses bisnis saat ini. Dari penelitian, yang dilakukan dengan empat skenario, menghasilkan rancangan proses bisnis baru dengan penurunan 22,45 hari.

ABSTRACT
Order management process is one of supply chain management process, which has an important role related to the customer satisfaction and profit of the company. The company should reengineering their business process to compete with other company and responsive to customer needs using Business Process Reengineering (BPR) in order to efficiency improving their business process. IDEF0 method is used tomap, review, and analyze existing business process. In this research, the existing and new business process design is simulated using Igrafx and the result shows reduced process time by 22,45 days.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Heidy Rosari
"ERP merupakan singkatan dari tiga elemen kata, yaitu Enterprise (perusahaan), Resourse (sumber daya) dan Planning (perencanaan). Penelitian ini membahas mengenai pengembangan sistem produk ERP pada PT Pupuk Sriwidjaja dengan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC). Analisis kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan sistem yang dilakukan perusahaan sesuai dengan framework SDLC kecuali saat pelaksanaan Business Process Reengineering (BPR) yang umumnya dilakukan bersamaan dengan pemilihan konsultan. Tim proyek memutuskan untuk melakukan Business Process Reengineering (BPR) terlebih dahulu dan melakukan lelang untuk memilih konsultan setelahnya. Alasan dilakukannya BPR terlebih dahulu adalah agar analisis BPR lebih tajam.

ERP is an abbreviation of the word of three elements, namely Enterprise, Resourse and Planning. This study discusses the development of the ERP system in PT Pupuk Sriwidjaja, based on System Development Life Cycle (SDLC). Qualitative analysis used in this study show that the development of the system by the company has already suitable with the SDLC framework except when implementing Business Process Reengineering (BPR) which is generally performed in conjunction with the selection of consultants. The project team decided to undertake Business Process Reengineering (BPR) and conduct the auction prior to selecting a consultant thereafter. The reason is that BPR has strong analysis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Ande Haspan
"Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) adalah investasi strategik yang dapat mempengaruhi performa sebuah perusahaan. Studi konsep evaluasi dan analisis indikator dalam pra-implementasi ERP dengan pendekatan Analytic Hierarchy Process ini menggunakan kerangka komprehensif dalam membuat keputusan pemilihan ERP. Kerangka kerja ini dengan sistematis dapat mengevaluasi secara konsisten struktur pemilihan ERP yang mendukung strategi dan tujuan bisnis perusahaan.Studi kasus yang dilakukan memberikan gambaran dari strategi yang dihasilkan untuk memilih ERP yang paling tepat bagi perusahaan kontraktor jaringan telekomunikasi.

Enterprise Resource Planning (ERP) system is a critical investment that can significantly affect performance of a company. This Evaluation concept and analysis of indicator in ERP pre-implementation using Analytic Hierarchy Process study presents a comprehensive framework for selecting a suitable ERP system. The framework can systematically evaluate the structure of ERP selection to support the business goals and strategies of an enterprise consistently. The case study conducted demonstrates the strategy implementation in selecting the most suitable ERP for telecommunication network company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Raditia Sakha Dhipa
"Implementasi sistem ERP di PT XYZ pada awalnya memiliki harapan untuk melakukan simplifikasi terhadap pulau-pulau aplikasi dan mencapai value chain alignment dalam hal proses distribusi media dari berbagai penerbit di Indonesia. Namun, berdasarkan dokumen business blueprint PT XYZ diketahui bahwa manfaat dari implementasi sistem ERP dirasa kurang maksimal, dari 135 business blueprint yang rencananya akan terpenuhi melalui penerapan sistem ERP hanya 57 yang berhasil terpenuhi. Salah satu penyebab kurang maksimalnya manfaat dari implementasi sistem ERP tersebut dadalah rendahnya tingkat penerimaan pengguna akhir terhadap sistem ERP.
Dalam penelitian ini dibangun model teoritis yang menjelaskan penerimaan pengguna akhir terhadap sistem ERP. Model yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari model Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1986). Kemudian dilakukan penyebaran kuesioner kepada 350 responden yang merupakan pengguna sistem ERP di PT XYZ. Data yang dikumpulkan dari kuesioner kemudian digunakan untuk menguji kerangka pemikiran atau hipotesis- hipotesis dengan menggunakan tahapan pada Structural Equation Modeling (SEM).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel pada Technology Acceptance Model (TAM) yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap implementasi sistem ERP di PT XYZ adalah Perceived Usefulness, Attitude Towards System Use, dan Perceived Ease of Use yang dipengaruhi oleh dua variabel lain yaitu User Involvement dari perspekti individu dan Training dari perspektif organisasi.

Implementation of ERP systems in PT XYZ initially had hopes to make simplification towards the islands of application and achieve value chain alignment in terms of the distribution of media from various publishers in Indonesia. However, based on the business blueprint document of PT XYZ is known that the benefits of implementing ERP systems is considered less than the maximum, of 135 business blueprint which planned to be met through the implementation of ERP systems, only 57 were successfully met. One of the things that cause the benefit of the implementation of ERP system become less maximum is the low level of end-user acceptance of the ERP system.
In this study constructed a theoretical model that describes the end-user acceptance of the ERP system. The model used in this study is an adaptation of the model of the Technology Acceptance Model (TAM) developed by Davis (1986). Then conducted questionnaires distribution to 350 respondents who are the users of ERP systems in PT XYZ. Data collected from the questionnaire were then used to test the framework or hypotheses using the stages on Structural Equation Modeling (SEM).
Based on the results of this study it can be concluded that the variables on the Technology Acceptance Model (TAM) that affect the user’s acceptance of the ERP system implementation in PT XYZ is Perceived Usefulness, Attitude Towards System Use, and Perceived Ease of Use which is influenced by two other variables, namely the User Involvement from the perspective of individuals and Training from the perspective of the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Monk, Ellen F.
Singapore : Corse Technology Cengage Learning, 2013
338.7 MON c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Silliana Surya Aini
"Di era pembangunan saat ini, pelaksanaan proyek konstruksi dan infrastuktur sedang marak, yang menuntut perusahaan dalam industri untuk meningkatkan kinerjanya. Dalam upaya meningkatkan kinerja dan menciptakan efisiensi pada perusahaan di industri konstruksi dan infrastruktur khususnya BUMN, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk dilakukannya implementasi Enterprise Resource Planning (ERP). Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi hasil implementasi Enterprise Resource Planning terhadap peningkatan kinerja proses bisnis pada salah satu BUMN konstruksi dan Infrastruktur. Analisis Peta Proses Bisnis sebelum dan setelah Implementasi ERP, dan Survey dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dari proses bisnis pengelolaan biaya usaha di perusahaan hasil implementasi ERP. Kriteria Evaluasi dikembangkan berdasarkan empat dimensi kinerja proses bisnis yaitu waktu, biaya, kualitas dan fleksibilitas. Hasil analisis proses bisnis dan survei mengindikasikan bahwa implementasi ERP telah memberikan dampak positif terhadap kinerja proses bisnis, namun ditemukan adanya kelemahan yang dirasakan user dalam implementasinya. Melalui penelitian ini, peluang perbaikan teridentifikasi untuk membantu perusahaan membuat keputusan dalam mengimplementasikan ERP dengan lebih baik

In this development era, many construction & infrastructure projects are being held all over the world, that requires company in the industry to improve their performances. Furthermore, in an effort to increase performances and finally create efficiency, The Indonesian Government issues policy that directs the construction & infrastructure companies especially State-Owned Enterprise’s (SOE’s) to implement Enterprise Resource Planning (ERP). The purpose of this research is to evaluate the results of ERP implementation towards the business process performances improvement in one of the constructions & infrastructure SOE which has a crucial role in the establishment of the Trans Sumatera Toll Road Megaproject in Indonesia. Analysis of business process before and after implementation is carried out as well as the survey to evaluate the performances of expenditure management business process in the company after the ERP implementation. The evaluation criteria are developed based on the four dimensions of Business Process Performance, which is time, cost, quality and flexibility. The results from the study indicate that ERP Implementation has given positive effect toward business process performance improvement, while there are still some weak points in the implementation. Due to this research, opportunities for improvement are identified to support company in making decision for better ERP implementation."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Herdian
"Berkembangnya sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam waktu yang cepat membuat perusahaan untuk saling berkompetisi dengan menggunakan SI/TI. Bahkan SI/TI sudah menjadi inti dari perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnisnya (IT Enabler). Dengan memanfaatkan SI/TI, diharapkan dapat membantu dalam pekerjaan, pemrosesan dan pengolahan data-data penting serta pelayanan supaya perusahaan menjadi maju. Namun pemanfaatan SI/TI tersebut juga membutuhkan nilai investasi yang besar. Investasi dalam bidang Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) merupakan persoalan krusial di setiap industri untuk mencapai keunggulan kompetitif. Salah satu tantangan dari penyelarasan strategi bisnis perusahaan dengan strategi SI/TI perusahaan adalah bagaimana cara suatu perusahaan dapat menerjemahkan manfaat bisnis dari investasi SI/TI. Tiap-tiap manfaat bisnis tersebut memiliki risiko yang berbedabeda dan organisasi dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari pemetaan manfaat finansial dari implementasi ERP Oracle Finance di PASI pada Departemen Finance Accounting serta melakukan kuantifikasi dari manfaat-manfaat yang sudah dipetakan dan mencari indikator risiko pada tiap-tiap manfaat yang dikuantifikasi. Metode yang digunakan adalah Tabel Generik, System Dynamics dan menggunakan analisa untuk mencari risiko potensial untuk mendapatkan indikator risikonya. Hasil penelitian menunjukkan manfaat yang didapatkan dari implementasi Oracle Finance adalah 3 manfaat dari subkategori Tabel Generik yang dikuantifikasi. Tiga manfaat tersebut adalah mempercepat proses pembuatan laporan keuangan, meningkatkan kualitas laporan, dan restrukturisasi pembagian fungsi kerja.
Total nilai manfaat dari 3 manfaat tersebut adalah sebesar Rp. 81.031.968.763; dimana manfaat meningkatkan kualitas laporan memberikan nilai yang paling siginifikan. Analisa potensi risiko menghasilkan indikator risiko seperti persentase tidak adanya aktivitas kerja, kurangnya penempatan pegawai di posisi yang tidak seharusnya, pergantian karyawan, proses transfer knowledge yang belum dilakukan, ketidakmampuan karyawan dalam pemanfaatan teknologi, penentuan KPI untuk setiap karyawan yang berhubungan langsung dengan operasional sistem, hari penutupan transaksi, downtime jaringan, kemampuan kapasitas jaringan dan kemampuan kerja server.

The rapid development from information system and information technology make organization compete each other by using information system and information technology. Information system and technology already becomes the core of that organization for running their business. By using IS/IT, can help the tasks, process and data processing and service for the development of the company. However, the use of IS/IT also requires a substantial investment value. Investments in the field of Information Systems and Information Technology (IS / IT) is a crucial issue in every industry to achieve competitive advantage. One of the challenges of aligning business strategy with the corporate strategy companies is how a company can translate the benefits of the investment IS/IT. Each business benefits that have different risks and organizations can minimize the risks that may occur.
This study aimed to explore the financial benefits of Oracle Finance ERP implementation in PASI in Accounting and Finance Department and also quantify of the benefits that have been mapped and look for indicators of risk in each of the quantified benefits. The method used is Table Generic, System Dynamics and using analysis to look for potential risk to get key risk indicators. The results show the benefits obtained from the implementation of Oracle Finance are three subcategories IS/IT Generic Table which are quantified. Three of these benefits are to accelerate the financial reporting process, improve the quality of the report and the restructuring of the division of labor function.
The total values of the benefits are Rp. 81.031.968.763; where the benefits of improving the quality of reports provide the most significant value. Analysis of the potential risk of generating risk indicators such as the percentage of absence of work activities, lack of staffing in positions that are not supposed to, employee turnover, the process of knowledge transfer that has not been done, the inability of employees in the use of technology, the determination of KPI for each employee that is directly related to the operational system, the closing of the transaction, network downtime, the ability of network capacity and the ability to work server.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Prastono Widjaja
"Dengan makin besarnya suatu perusahaan, maka pembukuan secara manual sudah tidak relevan lagi karena akan banyak memakan waktu dan berpotensi menimbulkan kesalahan serta kecurangan yang besar sehingga memerlukan ongkos besar untuk melakukan pengawasan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kecepatan dan ketepatan untuk memproses suatu transaksi perusahaan agar manajemen dapat melakukan analisis dan mengambil keputusan secara cepat dan akurat. Salah satu solusi yang paling rasional untuk mendukung kegiatan perusahaan dalam skala besar adalah melakukan pembukuan berbasis komputer atau penerapan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan baik dalam skala kecil maupun besar berkembang menjadi kebutuhan mendasar dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan good corporate governance. Berbagai macam perangkat teknologi informasi untuk infrastruktur, servis, maupun aplikasi, saat ini banyak tersedia di pasaran dalam berbagai bentuk dan fungsi. Hal ini menyebabkan banyaknya alternatif solusi masalah teknologi informasi yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan pengembangan organisasi. Selain itu, penerapan teknologi informasi dalam kegiatan operasional perusahaan juga akan memberikan dampak yang cukup signifikan, tidak hanya dipandang dari sisi efisiensi kerja namun juga dari sisi budaya kerja baik secara personal, antar unit maupun keseluruhan institusi. Meskipun penerapan teknologi informasi telah mengalami kemajuan pesat dengan banyaknya software ERP yang ada, namun penggunaannya tetap berpotensi menimbulkan risiko bagi perusahaan. Untuk menghilangkan atau meminimalisir risiko yang mungkin timbul tersebut, diperlukan suatu control atau pengendalian. Pengendalian merupakan suatu sistem yang dipakai untuk mencegah, mendeteksi, atau mengoreksi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Dalam kaitannya dengan sistem informasi, pengendalian merefleksikan kebijakan, prosedur, praktik dan struktur perusahaan yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai bahwa tujuan perusahaan akan tercapai. Audit sistem informasi diperlukan untuk memeriksa tingkat kematangan atau kesiapan organisasi dalam melakukan pengelolaan teknologi informasi (IT governance). Tingkat kesiapan (level of maturity) tersebut dapat dilihat dari tata kelola teknologi informasi dan tingkat kepedulian seluruh stakeholder tentang posisi sekarang dan arah di masa depan dalam bidang teknologi informasi suatu perusahaan.

The bigger a firm, the more irrelevant a manually book keeping since it was time consuming and potentially evoke fault and deceitfulness that need a big cost to do observation. Therefore, needed a speed and accuracy to process corporate transactions so that management can do analysis and take a decision faster and accurate. The most rational solution to support firm activity in a big scale is to do computer-based book keeping or implementation of information technology. The implementation of information technology to support company?s operational activity in small or big scale is expanded to face globalization and good corporate governance demand for company. A various information technology peripheral for infrastructure, service, and also application, now available at market in various form and function. It makes many alternative can be chosen to solve IT problem. Besides, the implementation of information technology in company?s operational activity will also give impact that adequately significant, not only seen from work efficiency but also from work culture in personal, among unit or all institution. Even information technology implementation has grown rapidly which many software ERP available in market , but there is still any risk for company when using ERP system. It need a control to remove or to minimalize the risk that maybe evoked. Controlling is a system that be used to prevent, detect, or correct undesirable events. In its relation with information system, controlling reflects operation policy, procedure, and firm structure that is designed to provide corporate?s goal. Information system audit is required to check maturity level of organization in information technology implemantation (IT governance). Level of maturity can be seen from stakeholder and management?s awareness about present position and the direction of future information technology area in that corporation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Tri Widodo
"ABSTRAK
Penerapan teknologi komunikasi dan jaringan sebagai sarana dan tulang punggung untuk interaksi user dalam suatu sistem informasi adalah menjadi bagian yang sangat kritis dan penting untuk diperhatikan agar tidak menjadikan kendala perusahaan dalam melaksanakan operas ionalnya.
Penelitian integrasi infrastruktur jaringan informasi dilakukan pada sebuah bank yang jaringan operasionalnya cukup luas didalam dan luar negeri. Selanjutnya diteliti kemungkinan dapat diterapkan suatu enterprise network sebagai sarana jalur komunikasi dari seluruh jaringan kerja untuk kepentingan transaksi maupun administrasi.
Fokus dan tulisan ini membicarakan strategi pengembangan dengan pendekatan top down yang ditinjau dari sisi bisnis perusahaan dan diidentifikasikan dalam suatu kebutuhan jaringan untuk jangka pendek dan jangka panjang sebagai upaya untuk mengatasi kendala jarak dan waktu di semua jaringan kerja yang lokasinya tersebar dan berjauhan. Salah satu strategi yang penting adalah dengan teknologi jaringan ini diharapkan bank dapat memperluas jaringan kerja dengan sistim automasi pelayanan yang memungkinkan tidak harus membuka cabang baru sebagai antisipasi terhadap peraturan pemerintah setempat dan membengkaknya biaya bila harus membuka cabang baru secara f isik.
Pengembangan enterprise network dilakukan atas dasar strategi bisnis perusahaan dengan menyusun suatu rencana jangka pendek dan jangka panjang, mengidentifikasikan layanan yang diperlukan di semua tingkatan manajemen perusahaan, yaitu : tingkat enterprise, urusan, cabang dan desktop. Design jaringan & pengembangan LAN dan WAN yang dilakukan harus mempertimbangkan beberapa aspek yang terkait : acuan biaya, pemilihan network operating system, standard & Interoperability, Disaster & Recovery, network Management System.

ABSTRACT
Communication & networking technology application is the emerging infrastructure as backbone for user interaction on the environment system or sub system for the Enterprise Information System. Effort must be done to solve many problems such as unefficient duplication resources and to anticipate distance and time because of the distributed branch operational. Networking in the multiplatform, multisite, multi protocol, typically in large organization is called Enterprise Network.
The discussion start with strategic development rather than the technical implementation, using top down approach from the business strategic side, identification short term & long-term users need to solve operational constraint. One of the strategic decision is to solve problems that faced many government regulation when opening new branches office.
Enterprise Network development are structured around functionality & services in the organization. We Identify four level of services mainly, Enterprise, Division. Branches & Desktop. Based on the above level of services, we propose network design. cost analysis references, Network operating system selection, Standard & Interoperability, Disaster & recovery, Network Management System.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>