Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201886 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Miladiyah Rahmah
"ABSTRAK
Motivasi dan komitmen organisasi merupakan faktor yang dapat meningkatkan sikap positif terhadap pekerjaan dan membangun kinerja perawat secara konstruktif dalam menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang bermutu. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi dan komitmen organisasi dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD Kota Bekasi. Penelitian ini deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Sampel 106 perawat pelaksana dengan menggunakan kuesioner dan observasi dokumentasi asuhan keperawatan. Analisis dengan univariat,bivariat (chi square) dan multivariat (regresi logistik berganda). Hasil penelitian ada hubungan motivasi dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan (p=0,000, α=0,05). Motivasi ekstrinsik dapat mempengaruhi kinerja perawat 26 kali lebih tinggi (OR=26,708) setelah dikontrol oleh variabel umur, status kepegawaian, dan masa kerja. Perlu dilakukan audit dokumentasi sebagai bagian dari penilaian kinerja perawat.

ABSTRACT
Motivation and organizational commitment is a factor that can increase positive attitudes towards work and build constructively nurses performance in producing quality nursing care quality. Study is to examine the relationship between motivation and commitment to the organization's performance in implementing nursing documentation of nursing care in hospitals Bekasi. This descriptive study with cross sectional correlation. Sample of 106 nurses using questionnaires and observation documentation of nursing care. With univariate analysis, bivariate (chi-square) and multivariate (multiple logistic regression). The result is has relationship between motivation with nurses' performance in implementing nursing care documentation (p = 0.000, α = 0,05). Extrinsic motivation can affect the performance of nurses 26 times higher (OR = 26.708) after controlled by age, employment status, and years of service. Audit documentation needs to be done as part of the performance assessment nurse."
2013
T37662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivin Ari Septyani
"Motivasi dan komitmen dalam organisasi sangat berperan penting dalam pelaksanaan praktik kolaborasi inter profesional. Profesional pemberi asuhan mempunyai peran penting dalam kolaborasi tersebut untuk mengurangi berbagai dampak yang kemungkinan timbul sebagai konsekwensi jika kolaborasi inter profesional tidak berjalan sesuai dengan konsep. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi dan komitmen organisasi dalam praktik kolaborasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 313 profesional pemberi asuhan. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square dan diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara status kepegawaian dengan kolaborasi inter profesiona (p-value 0.020), terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen dengan kolaborasi inter profesional (p-value 0.000) dan terdapat hubungan antara motivasi dengan kolaborasi inter profesional (p-value 0.000). Hasil regresi logistik bahwa sub variabel supervisi (komitmen organisasi) memiliki faktor yang lebih dominan dalam pelaksanaan praktik kolaborasi inter profesional. Simpulan dalam penelitian ini adalah bahwa komitmen organisasi yang baik dan didukung dengan motivasi yang baik dari profesional pemberi asuhan dapat meningkatkan pelaksanaan kolaborasi inter profesional secara optimal.

Organizational motivation and commitment have an important role in the implementation of inter-professional collaboration practices. Caring professionals play a role in these collaborative practices, to reduce the various impacts that can occur. The purpose of this study was to relationship between motivation and organizational commitment in collaborative practice. quantitative approach of cross sectional design is used as the method . samples were taken using purposive sampling technique. The sample used is 313 professional care givers. The results of the study using the chi-square test and the results obtained that there is a relationship between the status of employees and inter-professional collaboration (p-value 0.002), there is a significant relationship between organizational commitment and inter-professional collaboration (p-value 0.000) and there is a relationship between motivation and inter-professional collaboration (p-value 0.000).
Logistic regression results show that the sub-variable of supervision (organizational commitment) has a dominant factor in the implementation of inter-professional collaboration practices. The conclusion in this study is that good organizational commitment and supported by good motivation from professional care providers can improve the implementation of inter-professional collaboration optimally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyaningsih Rini Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan komitmen keorganisasian karyawan tetap PT Telkomsel dengan menggunakan teori motivasi kerja menurut Herzberg yang meliputi dimensi intrinsik (motivator) dan ekstrinsik (hygiene), sedangkan variabel komitmen keorganisasian menggunakan teori Allen dan Meyer yaitu affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan tetap Kantor Pusat PT Telkomsel, Jakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan 156 karyawan tetap kantor pusat PT Telkomsel dengan karakteristik telah bekerja minimal 1 tahun. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan KMO Bartlett dan uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach, sedangkan teknik analisis yang digunakan yaitu korelasi rank spearman.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa variabel motivasi kerja memiliki korelasi positif dengan variabel komitmen keorganisasian, dimana nilai hubungan tersebut sebesar 0.591, artinya motivasi kerja memiliki hubungan yang cukup kuat dengan komitmen keorganisasian para karyawan tetap Kantor Pusat PT Telkomsel.

This study aims to determine the relationship between motivation to work with the organizational commitment of employees of PT Telkomsel that use the Herzberg's theory of work motivation which includes the dimensions of the intrinsic (motivators) and extrinsic (hygiene), while the variable organizational commitment using Allen and Meyer's theory is affective commitment, continuance commitment, and normative commitment. The samples used in this study are permanent employees at Head Office of PT Telkomsel, Jakarta.
This study uses a quantitative approach, involving 156 permanent employees of PT Telkomsel who has worked at least 1 year. Validity in this study using the KMO and Bartlett and test of reliability using Cronbach alpha, whereas the analytical techniques used rank spearman correlation.
From the results of this research note that the variable of work motivation has a positive correlation with organizational commitment variables, where the value of that relationship for 0591, it means that motivation has a strong enough relationship with organizational commitment of permanent employees at Head Office of PT Telkomsel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Wicaksono Rachmanto
"Upaya membangun kembali komitmen melalui motivasi internal, seperti spiritualitas di tempat kerja (STK) sangat dibutuhkan. Penelitian korelasi ini mengidentifikasi hubungan STK, fasilitasi, dan iklim spiritual dengan komitmen organisasi pada 30 Karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Depok dan iklim spiritual berhubungan bermakna dengan komitmen organisasi.
Iklim spiritual berinteraksi dengan fasilitasi dalam mempengaruhi komitmen organisasi. Kompetensi spiritual untuk manajer, dan modul STK praktis perlu dikembangkan. Riset disarankan meluaskan area, eksplorasi variabel, menguji modul, dan instrumen spiritual.
Efforts to rebuild commitment through internal motivation, such as workplace spirituality are required. This correlation research identified relationship between workplace spirituality, facilitations, spiritual climate and organizational commitment for 30 employee of BNI Syariah Depok. Multiple logistic regressions analysis was used to test the relationship.
Results shown that workplace spirituality (STK), facilitations, and spiritual climate have significant relationship with organizational commitment ,Conclusions, spiritual climate interacted to facilitation in influencing organizational commitment. Spiritual competence for manager and workplace spirituality (STK) practice-tool are required to develop. Research may widen area; explore variables, modules test, and instrument test.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Resky Oktavianti
"ABSTRAK
Penelitian ini menyumbangkan penelitian mengenai pengaruh tidak
langsung dari kesesuaian individu dengan atasan dan dengan organisasi terhadap
komitmen organisasi pada konteks industri perbankan. Pengaruh tidak langsung
yaitu komitmen terhadap atasan dan kepuasan kerja memperantarai hubungan
antara kesesuaian karyawan-atasan dan kesesuaian karyawan-organisasi dengan
komitmen organisasi. Penelitian ini menitik-beratkan kepada peran yang
mempengaruhi hubungan individu dengan apa yang ada di lingkungannya (baik
atasan maupun organisasinya) terhadap komitmen organisasi. Survei dilakukan
kepada 336 pegawai perbankan dari berbagai level, jenis kelamin, usia, status
pernikahan, status pendidikan, masa kerja, dan kepemilikan perusahaan. Hasil
penelitian ini menemukan bahwa komitmen terhadap atasan dapat memperantarai
Kesesuaian karyawan-atasan dan kesesuaian karyawan-organisasi terhadap
komitmen organisasi, namun kepuasan kerja hanya dapat memperantarai
Kesesuaian karyawan-organisasi terhadap komitmen organisasi. Hasil tersebut
berarti bahwa kesesuian karyawan perbankan dengan atasan dan organisasi akan
menimbulkan komitmen terhadap atasan yang pada akhirnya akan menimbulkan
komitmen terhadap organisasi. Namun, hanya kesesuaian karyawan perbankan
dengan organisasinya akan menimbulkan kepuasan kerja yang pada akhirnya akan
menciptakan komitmen organisasi karyawan. Analisa tambahan penelitian ini
menemukan bahwa komitmen organisasi dan kepuasan kerja karyawan perbankan
dapat dipengaruhi oleh perbedaan usia, masa kerja, dan kepemilikan perusahaan.

ABSTRACT
This study contributes research on the indirect effects of individual fit with
the supervisor (PS fit) and the organization (PO fit) toward organizational
commitment in the context of the banking industry. Indirect effects of supervisory
commitment and job satisfaction mediates the relationship between PO fit and PS
fit with organizational commitment. This research has focused on the role that
affect the individual's relationship with what is available in the environment (both
supervisors and organization) to organizational commitment. The survey was
conducted to 336 bank employees of various levels, gender, age, marital status,
educational status, job tenure, and ownership of the company. Results of this
study indicate that supervisory commitment may mediate PS fit and PO fit on
organizational commitment, but job satisfaction only mediate PO fit on
organizational commitment. The result meant that the fitness between bank
employee with supervisor and organization will lead supervisory commitment
then ultimately lead to commitment to the organization. However only bank
employee fit with the organization will lead to job satisfaction, which in turn will
create the organizational commitment of employees. Additional analysis of this
study that organizational commitment and job satisfaction of bank employees may
be affected by differences in age, job tenure, and ownership of the company."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisa Triska
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara job insecurity dan komitmen organisasi pada guru honorer Sekolah Dasar Negeri di Depok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif melalui skala sikap. Pengukuran Job Insecurity menggunakan alat ukur Job Insecurity Scale (Ashford, Lee & Bobko, 1989) yang diadaptasi oleh Maulana (2012) dan pengukuran komitmen organisasi menggunakan alat ukur organizational Commitment Questionnaire (Meyer & Allen, 1997) yang telah diadaptasi oleh Fathlistya (2008). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 105 orang guru honorer Sekolah Dasar Negeri di Depok.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bersifat negatif signifikan di antara kedua variabel tersebut, yang berarti penurunan job insecurity akan diikuti oleh peningkatan pada komitmen organisasi, dan berlaku sebaliknya.

This research was conducted to find the relationship between job insecurity and organizational commitment among honorarium public elementary school teacher in Depok. This research used quantitative approach by collecting data through attitute scales. Job Insecurity was measured by Job Insecurity Scale (Ashford, Lee & Bobko, 1989), which had been adapted by Maulana (2012) and Organizational Commitment was measured by Organizational Commitmen Questionnaire (Meyer & Allen, 1997), which had been adapted by Fathlistya (2008). The participants of this research were 105 honorarium public elementary school teacher in Depok.
The result showed that job insecurity had correlated significantly with organizational commitment and the relationship showed a negative effect, which meant that increasing in job insecurity would be followed by decreasing in organizational commitment and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winony Mutiara
"[Sebagai salah satu perusahaan teratas dalam sektor asuransi jiwa, PT XYZ tidak luput mengalami salah satu permasalahan SDM, yaitu intention to leave yang tinggi yang dapat disebabkan oleh rendahnya komitmen organisasional karyawan. Di dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai pengaruh dari perceived external prestige, ethical organizational climate, dan leader-member exchange quality pada komitmen organisasional dan komitmen karir karyawan serta pengaruh dari komitmen organisasional dan komitmen karir karyawan pada motivasi untuk mengikuti pelatihan dan intention to leave di PT XYZ. Responden dari penelitian ini adalah 237 orang karyawan PT XYZ di Jakarta. Dengan menggunakan structural equation model, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hanya perceived external prestige dan leader-member exchange quality yang berpengaruh signifikan pada komitmen organisasional dan komitmen karir serta komitmen organisasional dan komitmen karir berpengaruh signifikan terhadap intention to leave dan motivasi untuk mengikuti pelatihan.
;As one of top company in life insurance sector, PT XYZ do not miss experiencing one of common HR problem, i.e. high intention to leave that may caused by low organizational commitment. This research explains the impact of perceived external prestige, ethical organizational climate, and leader-member exchange quality to organizational commitment and career commitment on PT XYZ employees and also organizational commitment and career commitment on motivation to participate in training and intention to leave on PT XYZ. The respondents of this study were 237 permanent employee of PT XYZ in Jakarta. By using structural equation model, the result of this study shows that only perceived external prestige and leader-member exchange quality have significant impact to organizational commitment and career commitment and also organizational commitment and career commitment have significant impact to intention to leave and motivation to participate in training.
, As one of top company in life insurance sector, PT XYZ do not miss experiencing one of common HR problem, i.e. high intention to leave that may caused by low organizational commitment. This research explains the impact of perceived external prestige, ethical organizational climate, and leader-member exchange quality to organizational commitment and career commitment on PT XYZ employees and also organizational commitment and career commitment on motivation to participate in training and intention to leave on PT XYZ. The respondents of this study were 237 permanent employee of PT XYZ in Jakarta. By using structural equation model, the result of this study shows that only perceived external prestige and leader-member exchange quality have significant impact to organizational commitment and career commitment and also organizational commitment and career commitment have significant impact to intention to leave and motivation to participate in training.
]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shervani Andita Parameswari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi iklim organisasi dan komitmen organisasi para dokter di beberapa rumah sakit pemerintah yaitu Rumah Sakit X, Rumah Sakit Y, dan Rumah Sakit Z. Selain itu penelitian ini juga mencoba menganalisis pengaruh variabel iklim organisasi beserta dimensi nya berdasarkan teori dari Litwin dan Stringer (1968) yang terdiri dari structure, responsibility, reward, risk, warmth, support, standard, conflict, dan standard terhadap komitmen organisasi para dokter. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 187 dokter di Rumah Sakit X, Rumah Sakit Y, dan Rumah Sakit Z dengan menggunakan metode total sampling. Kemudian diolah dan dianalisa menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0 dengan memakai metode descriptive statistics, regresi linear, dan regresi berganda untuk menjawab rumusan masalah yang ada.
Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang kondisi iklim organisasi dan komitmen organisasi dokter di Rumah Sakit X, Rumah Sakit Y, dan Rumah Sakit Z. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa ternyata variabel iklim organisasi beserta dimensinya yang terdiri dari dari structure, responsibility, reward, warmth, support, standard, conflict, dan standard memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel komitmen organisasi. Hanya dimensi risk yang tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi para dokter. Selain itu penelitian ini juga menunjukan tingkatan dimensi iklim organisasi dari yang memberikan pengaruh paling tinggi sampai paling rendah terhadap komitmen organisasi terdiri dari urutan yaitu dimensi reward, structure, standard, support, warmth, responsibility, conflict, dan identity.

This study aims to determine the conditions of organizational climate and organizational commitment in in some government hospitals specifically in X Hospital, Y Hospital, and Z Hospital. In addition, this study also attemp to analyze the influence of organizational climate including its dimension based on the theory of Litwin and Stringer (1968) which consists of structure, responsibility, reward, risk, warmth, support, standard, conflict, dan standard towards doctor work commitment in X Hospital, Y Hospital, and Z Hospital. Data was collected by distributing questionnaires to 187 doctors in X Hospital, Y Hospital, and Z Hospital using total sampling method. This study then processed and analyzed by using SPSS program (version 20.0) using descriptive statistics, linear regression and multiple regression formula to address existing problems.
The results of this study could provide a picture of the conditions of organizational climate, and doctor's organizational commitment in X Hospital, Y Hospital, and Z Hospital. In addition, the results of this study also reveal that the organizational climate including its dimension which consists of structure, responsibility, reward, warmth, support, standard, conflict, dan standard has significant effect on doctor organizational commitment. Only risk dimension that does not have significant effect on doctors organizational commitment. In addition, this study also indicate the levels of organizational climate dimensions that give the highest to the lowest effect on organizational commitment, which consists of a dimensions sequence from reward, structure, standards, support, warmth, responsibility, conflict, and identity.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Mahmudah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, kepuasan kerja, dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap komitmen keorganisasian pegawai dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Penelitian ini dilakukan di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif eksplanatif. Melibatkan 294 responden dari 28 unit kerja setingkat eselon II yang dipilih secara acak, dengan menggunakan kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan teknik Cronbach's Alpha. Melalui analisis koefisien kontingensi, diketahui terdapat perbedaan komitmen keorganisasian berdasarkan umur dan masa kerja pegawai, Sehingga umur dan masa kerja memiliki pengaruh terhadap komitmen keorganisasian pegawai dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Melalui analisis regresi linier berganda, diketahui gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan tingkat pendidikan memiliki pengaruh yang negatif terhadap komitmen keorganisasian pegawai dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Sedangkan jenis kelamin dan kepuasan kerja, diketahui tidak memiliki pengaruh terhadap komitmen keorganisasian pegawai dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan rekomendasi agar dilakukan kajian lanjutan mengenai faktor-faktor lain yang diduga turut mempengaruhi komitmen keorganisasian pegawai dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Sehingga dapat diketahui cara yang efektif untuk dapat meningkatkan komitmen keorganisasian pegawai dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.

This research was conducted to acknowledge the influence of age, length of service, gender, level of education, work satisfaction, and transformational style of leadership towards the commitment of employee's organization in applying Beauracracy Reformation. This research was held in the Ministry of Communications and Informatics, using the method of explanative quantative research. It involved 294 respondent from 28 work units in the second level of employment which were chosen randomly and used closed questionnaire which validity and reliability had been tested with the technique of Cronbach's alpha. With the analysis of Contingency Coefficient, there was a difference in organizational commitment based on age and length of service. It was saying that age and length of service affected the commitment in applying Beauracracy Reformation. With the analysis of multiple linier regression, it was found out that a transformational style of leadership had a positive impact, while level of education had a negative impact on the commitment in applying Beauracracy Reformation. Meanwhile, sex and work satisfaction didn't influence the commitment. Therefore, this research recommended further researches about any other factors which could influence the commitment in applying Beauracracy Reformation. Hopefully, there would be an effective way to increase the commitment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melkion Donald
"Komitmen organisasi adalah suatu keadaan psikologis tertentu yang mengkarakterisasi hubungan karyawan dengan organisasinya dan mempunyai implikasi berupa keputusan untuk berhenti atau terus menjadi anggota organisasi tersebut. Komitmen organisasi mendapat perhatian yang besar dari para pakar perilaku organisasi karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku karyawan dalam organisasi. Komitmen organisasi mempunyai tiga bentuk yaitu komitmen afektif, komitmen bersinambung dan komitmen nonnatif Di antara ketiga bentuk tersebut, komitmen afektif merupakan bentuk yang mempunyai pengaruh yang paling besar dan luas terhadap perilaku karyawan.
Penelitian ini berfokus pada komitmen afektif organisasi. Tujuan penelitian adalah mengkaji masa kerja, dukungan organisasi dan komitmen afektif organisasi pustakawan, menguji hubungan antara masa kerja dan dukungan organisasi dengan komitmen afektif organisasi pustakawan dan mengidentifikasi besarnya kontribusi masa kerja dan dukungan organisasi dalam peramalan komitmen afektif organisasi.
Populasi penelitian adalah pustakawan Badan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur yang berjumlah 38 orang. Karena jumlah populasi ini kecil, seluruhnya dijadikan sampel penelitian atau sampel total. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Skala yang digunakan untuk mengukur dukungan organisasi dan komitmen afektif organisasi adalah skala liken dengan 7 titik pilihan mulai pilihan sangat tidak setuju sampai sangat setuju.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya masa kerja pustakawan Badan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur tergolong sedang yaitu berkisar antara 8 sampai dengan 28 tahun. Total skor dukungan organisasi adalah 1110 atau 60.85% dari jumlah skor ideal yang diharapkan (1824). Total skor komitmen afektif organisasi adalah 981 atau 71.71% dari skor ideal yang diharapkan (1368). Koefisien korelasi product-moment dari Person antara masa kerja dengan komitmen afektif organisasi yang dihitung dengan menggunakan SPSS 13.0 for windows adalah -.023 dan koefisien signifikansinya adalah 445. Dengan demikian, hipotesis not yang menyatakan "Tidak terdapat hubungan korelasi positif antara masa kerja dengan komitmen afektif organisasi pustakawan" diterima. Koefisien korelasi antara dukungan organisasi dengan
komitmen afektif organisasi adalah 478 dan koefisien signifikansinya 001. Dengan demikian, hipotesis nol ditolak sedangkan hipotesis alternatif yang menyatakan "Terdapat hubungan korelasi positif antara dukungan organisasi dengan komitmen afektif organisasi pustakawan" diterima.
Kesimpulan yang dapat dibuat berdasarkan penelitian ini adalah (1) Badan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur telah memberikan dukungan organisasi secara cukup baik kepada pustakawannya dan cukup seimbang dalam berbagai aspek. Namun demikian, dukungan organisasi tersebut belum mencapai tingkat yang memuaskan karena masih terpaut jauh dari nilai ideal yang diharapkan. Hasil survei ini dapat dianggap sebagai suatu isyarat bagi Badan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur untuk lebih meningkatkan dukungan organisasi terhadap pustakawannya. (2) Secara umum komitmen afektif organisasi pustakawan Badan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur tergolong memuaskan namun demikian masih terpaut cukup jauh dari nilai ideal yang diharapkan, oleh karena itu disarankan agar Badan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur juga meningkatkan kadar komitmen afektif para pustakawan tersebut. (3) Masa kerja tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap komitmen afektif organisasi sedangkan dukungan organisasi mempunyai hubungan yang signifikan dan merupakan peramal dari komitmen afektif organisasi. Dengan demikian, jika Badan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur hendak meningkatkan komitmen afektif organisasi pustakawan, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan dukungan organisasi karena peningkatan dukungan organisasi akan diikuti oleh peningkatan komitmen afektif organisasi pula.

Organizational commitment is a psychological state that characterizes the employee's relationship with the organization and has implications for the decision to continue or discontinue membership in the organization. Organizational commitment gains wide popularity among organizational behavior experts due to the fact that it influences employee's behavior in organization. Organizational commitment has three forms; they are affective commitment, continuance commitment and normative commitment. Among these forms, affective commitment has the highest and widest implication towards employee's behavior.
This research is focused on organizational affective commitment. It aims at analyzing organizational tenure, perceived organizational support and organizational affective commitment, verifying the correlation relationship between organizational tenure and perceived organizational support with organizational affective commitment and identifying contribution magnitude of organizational tenure and perceived organizational support towards the prediction of organizational affective commitment.
The research population is librarians of The Library Agency of East Java Province consisting of 38 people. Because of the small number, all the population is decided to be the research sample so the total sampling technique is used. Data are collected with questionnaire and Likert scale with seven points from strongly disagrees to strongly agree is applied to measure perceived organizational support and organizational affective commitment.
The research finding shows that most librarians have middle organizational tenure scattered from 8 to 28 years. The total score of perceived organizational support is 1 110 or 60.85% of the ideal score (1824). The total score of organizational affective commitment is 981 or 71.71% of the ideal score (1368). Pearson's product moment correlation coefficient between organizational tenure with organizational affective commitment processed with SPSS version 13.0 for windows is -.023 while its significance coefficient is 445. Because the significance coefficient is higher than the level of significance 0.05, the null hypothesis stating that "there is no positive correlation relationship between organizational tenure with librarians' organizational affective commitment" is accepted. Correlation coefficient between perceived organizational supports with organizational affective commitment is .478 while its significance coefficient is
significance 0.05, the null hypothesis is rejected while the alternative hypothesis stating that "there is positive correlation relationship between perceived organizational support with librarians' organizational affective commitment" is accepted.
Conclusions drawn from this research are: (1) the Library Agency of East Java Province has given average organizational support to its librarians and it is enough balance in all aspects. Nevertheless, the support has not arrived yet at the satisfied level because it is still far from the ideal score, This Ending should become a trigger to improve support to the librarians, (2) organizational affective commitment of the librarians is satisfied although it is also still quite far from the ideal score, thus it should be increased, (3) organizational tenure has no significant influence towards organizational affective commitment while perceived organizational support does. Based on this findings, The Library Agency of East lave Province can increase the level of its librarians' affective commitment through improving their perceived organizational support."
2006
T17642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>