Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rika Nilapsari
"ABSTRAK
Latar belakang :
Patient-based teaching merupakan komponen yang sangat penting dalam
pendidikan kedokteran. Salah satu metode pengajaran patient based teaching,
yakni bedside teaching (BST) merupakan cara yang paling efektif untuk
mempelajari keterampilan klinis dan komunikasi. Penelitian ini ingin menggali
secara mendalam proses pelaksanaan BST dan mengidentifikasi hambatan
pelaksanaannya di beberapa rumah sakit pendidikan FK Unisba.
Metode :
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan rancangan
studi kasus. Pada penelitian ini kasus yang diangkat adalah metode pengajaran
BST yang dilaksanakan di 3 wahana pendidikan (RSUD Al Ihsan, RS Al Islam
dan RS Muhamadyah Bandung). Data diambil dengan wawancara mendalam,
focus group discussion, observasi dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis
melalui tiga tahapan yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan
atau verifikasi. Uji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi teknik, sumber,
member check dan studi dokumentasi.
Hasil:
Pelaksanaan BST yang kurang optimal disebabkan oleh berbagai faktor yaitu
dosen klinik, peserta didik, pasien serta sarana penunjang pembelajaran. Faktor
yang teridentifikasi pada dosen klinik yaitu kurangnya waktu yang dialokasikan
dosen klinik serta kurangnya pemahaman dosen klinik akan metode BST dan
perannya sebagai role model. Faktor peserta didik yaitu kurangnya persiapan pada
metode BST, serta jumlah dan pengaturan peserta didik yang sering overload di
beberapa wahana pendidikan. Faktor Pasien adalah variasi kasus pasien yang
kurang dibeberapa wahana pendidikan serta keengganan pasien untuk ikut serta
dalam pembelajaran. Sarana penunjang pembelajaran berupa modul klinik yang
memuat sasaran dan tujuan pembelajaran dengan jelas belum dimiliki institusi dan
ruangan penunjang BST yang nyaman agar pelaksaanaan BST menyenangkan
belum ada.
Kesimpulan:
Faktor-faktor yang telah teridentifikasi pada studi kualitatif ini menjadi parameter
pada monitoring dan evaluasi program sehingga memudahkan institusi pendidikan
melakukan intervensi pada hambatan yang ada.

ABSTRACT
Introduction:
Patient-based teaching is a very important component in medical education.
Bedside teaching (BST), one of the methods in patient based teaching is the most
effective way to learn clinical skills and communication. This research was done
to explore in depth process of BST implementation and also to identify its
implementation barriers in several teaching hospital of Unisba Medical School
Methods:
Qualitative research with case study design was used for this research. Study case
theme used is BST teaching methods implemented in three teaching hospitals (Al
Ihsan Hospital, Al Islam Hospital, and Muhamadyah Hospital Bandung. Data
were taken using in-depth interviews, focus group discussions, observation, and
documentation studies, and then followed by analysis through three stages
including data reduction, data presentation, and conclusions or verification.
Credibility of the data was tested using triangulation techniques, sources, member
checks and documentation studies.
Results:
Less than optimal BST Implementation was due to various factors, clinical
teachers, students, patients and also learning support facilities. Factors identified
in the clinical teachers are lack of time allotted and lack clinical teachers
understanding about BST method and its role as a role model. Factors identified in
the students are lack of preparations about BST method, and also lack of numbers
and arrangements of students whose often overload on some teaching hospitals.
Factors identified in the patients are less variation of patients in some cases of
teaching hospital and patients reluctance to participate in BST learning. Means of
learning support in the form of modules containing learning outcomes and
objectives clearly not owned by institutions and also comfortable rooms
supporting BST in order to implement BST in a more gratifying way is yet exist.
Conclussion:
Factors which have been identified in this qualitative study is becoming
parameters on monitoring and program evaluation therefore, making it easier for
educational institutions to intervene on the existing barriers."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harden, Ronald M.
Edinburgh: Churchill Livingstone, 2012
610.71 HAR e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"This book contains a series of chapters by authors with first-hand experience in the One-day,one-problem PBL approach. The chapters are both research-informed and practical. Results of empirical studies into the factors of PBL such as quality of problems, tutor behaviours, scaffoldings, student learning and interest are discussed together with practical implications for the educator."
Singapore: [, Springer], 2012
e20399178
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Billings, Diane M.
St. Louis, Missouri : Elsevier/Saunders, 2012
610.73 BIL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Marisya
"Tesis ini membahas mengenai pentingnya memahami perkembangan pendidikan anak usia dini. Pendidikan perlu dimulai dari usia dini oleh karena itu pendidik harus memiliki pemahaman yang kompleks mengenai perkembangan anak dan isu-isu untuk memperkaya pendidikan awal. Pendidikan pengalaman bermakna bagi anak. Para ahli perkembangan anak, baik psikolog, psikiater maupun dokter menyatakan bahwa pada usia dini yakni usia dari nol sampai enam tahun pertama dalam kehidupan seorang manusia merupakan masa dimana perkembangan fisik dan motorik, intelektual maupun sosial berlangsung dengan sangat pesatnya, sehingga seringkali disimpulkan bahwa keberhasilan pada masa ini menentukan seluruh masa depan seorang anak.
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka perlu adanya pendidikan anak usia dini. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional, bahasa, dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Dalam penelitian ini, akan dijelaskan bagaimana metode pengajaran yang digunakan pihak TK JJS untuk anak Jepang yang ada di Indonesia. Bukan hanya itu, dalam penelitian ini juga akan meneliti bagaimana guru TK JJS dalam menjalankan peranannya. Serta, bagaimana upaya guru di TK JJS dalam mengatasi perbedaan-perbedaan yang timbul.

This research discusses the importance of understanding education development of early childhood educators. Education needed to start early with the result that the educators must have a complex understanding of child development and early education issues to provide rich, meaningful educational experiences for all children even families in their care. Child development experts, either psychologists, psychiatrists and physicians stated that the early age (newborn-infant-toddler-preschooler) is a period where chilrden rapidly encounter first development stage; physical, motor, social and intellectual. It has been frequently concluded that this stage determines their children’s fruitfulness.
In order to comply the success in the early grades, Early Childhood Education (ECE) has been required to development appropriate teaching in preschool and kindergarten. Early Childhood Education (ECE) is an education form that focuses on physical growth and other developments such as intelligence, socio-emotional, language, and communication through uniqueness and developmental stages of preschool education.
This research explicates teaching methods in JJS from educators concrete perspective. It also illustrates how educators carried out their roles in class by way of their teaching experiences in overcoming distinctions of children’s characteristics.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ansari Adista
"Latar Belakang:Presentasi kasus merupakan bagian dari experiential learning dalam Kolb's learning cylce yaitu dalam fase refleksi. Pelaksanaan presentasi kasus saat ini tidak optimal sehingga terjadi penurunan kualitas. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan persepsi antara peserta didik dan dosen klinik mengenai manfaat pelaksanaan presentasi kasus. Penelitian ini menggali secara mendalam proses pelaksanaan presentasi kasus dan mengidentifikasi kendala pelaksanaannya di rumah sakit pendidikan FK Unsyiah.
Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, dengan rancangan studi kasus. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 6 koordinator pendidikan dan 18 dosen klinik, Focus Group Discussion FGD terhadap 57 peserta didik, studi dokumen dan observasi dari 6 Bagian yang diteliti, yaitu Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Bedah, Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Penyakit Saraf. Data dianalisis melalui tiga tahapan yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil: Presentasi kasus merupakan metode pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi peserta didik dan dosen klinik. Namun, dalam pelaksanaannya terdapat kendala yang dapat mempengaruhi kualitas presentasi kasus. Kendala utama yang teridentifikasi dari dosen klinik adalah kurangnya waktu yang dialokasikan untuk pelaksanaan presentasi kasus. kendala dari peserta didik yaitu kesungguhan dalam mengerjakan dan pemahaman mengenai manfaat terhadap presentasi kasus. Kendala sarana dan prasarana berupa ruangan diskusi yang masih kurang serta format penyusunan dan format penilaian belum dimiliki oleh seluruh Bagian. Kendala dari rumah sakit berupa variasi kasus yang kurang bervariasi karena sistem rujukan bertingkat.
Kesimpulan: Kendala dalam pelaksanaan presentasi kasus harus menjadi bahan evaluasi bagi pengelola program pendidikan profesi dokter, agar manfaat presentasi kasus dapat maksimal diraih oleh peserta didik tahap klinik.

Background: Case presentation is a part of reflection in experiential learning in Kolb rsquo s learning cycle. Literatures demonstrates many benefits that students can reach with a good case presentation. But, there is a mismatch between clinical educators rsquo expectation and students rsquo perceptions of case presentation, so that the students cannot obtain an optimum benefits of case presentation. This research was conducted to explore in depth process of case presentation implementation and also to identify its implementation barriers in teaching hospital of Unsyiah Medical School.
Methods: Qualitative research with case study design was used for this research. Study casetheme used is case presentation implementation in Dr.Zainoel Abidin teaching hospital Banda Aceh. Data were taken using in depth interview with 6 education coordinators and 18 clinical teachers, focus group discussions with 57 students, observation, and documentation studies, from six departments. Followed by analysis through three stages including data reduction, data presentation, and conclusions.
Results: Case presentation is an useful and effective teaching method in clinical eduation. But, there were various barriers from clinical teacher, students, teaching hospital and learning support that can influence the benefit of case presentation identified. Factors identified in the clinical teachers are lack of time allotted. Factors identified in the students are lack of preparations about case presentation, and also lack understanding about case presentation method. Factors identified in the teaching hospitals are less variation of patients in some cases. Means of learning support in the form of modules containing learning outcomes and objectives clearly, form of assessment and also comfortable rooms supporting case presentation is yet exist.
Conclussion: There are various barrier factors of case presentation implementation which have been identified in this qualitative study. This barriers must becoming parameters on monitoring and program evaluation to improve the quality of a case presentation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Contents:
1. Teaching in structured settings
2. Simulation and imaginations
3. Educational use of technology
4. Evaluation"
Burlington, MA: Jones and Bartlett, 2014
610.730 71 INN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Fernandes
"Remaja merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental dan emosional. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah diketahuinya hasil penerapan terapi kelompok terapeutik sebagai bentuk stimulasi perkembangan remaja dengan pendekatan model Stuart dan model promosi kesehatan. Kelompok pertama 16 orang diberikan terapi kelompok terapeutik, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan kader, kelompok dua 9 orang diberikan terapi kelompok terapeutik dan pemberdayaan kader saja.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan terhadap kemampuan remaja dalam menstimulasi perkembangan dan perkembangan identitas diri lebih tingi pada kelompok yang diberikan terapi kelompok terapeutik, pendidikan kesehatan keluarga dan pemberdayaan kader. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat dengan melibatkan keluarga dan kader kesehatan jiwa untuk mencapai perkembangan remaja yang lebih optimal.

Adolescent is a period of transition from childhood to adulthood which is characterized by the acceleration of the development of physical, mental and emotional. The purpose of writing this paper is known the result of the application of group therapy as a form of therapeutic stimulation of adolescent development with approach of Stuart models and models of health promotion. The first group of 16 people given therapeutic group therapy, health education and empowerment of cadres, the second group 9 people given therapeutic group therapy and empowerment cadre only.
The results showed a higher increase in the ability to stimulate the development and adolescent identity development in the group given therapeutic group therapy, family health education and empowerment cadres. Therapeutic group therapy is recommended to be applied in order of mental health services in the community by involving families and mental health workers to achieve a more optimal adolescent development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
London: Churchill Livingstone, 2009
610.73 PRA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>