Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samsiarni
"Tesis ini membahas tentang motif Oedipal yang dialami oleh tokoh Enrico yang
disebabkan karena tidak tuntasnya masa Oedipalnya, sehingga dia mengalami
kompleks Oedipus. Penelitian ini menggunakan teori Psikoanalisis Freud yaitu
tentang perkembangan psikoseksual anak dan teori kepribadian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Enrico mengalami kompleks Oedipus yang disebabkan
adanya jarak dalam hubungan dia dan ibunya. Ibu, dalam perkembangan seksual
Enrico muncul sebagai sosok yang memegang kendali, sehingga menyebabkan
Enrico tidak bisa menyampaikan perasaan cinta terhadap ibunya. Kematian
kakaknya, Sanda dan pelarian ibunya pada agama baru dirasakan Enrico sebagai
penyebab ibu mengabaikan kehadirannya. Hasil analisis yang dilakukan
menunjukkan adanya motif Oedipal yang berbeda dalam kasus Enrico dengan apa
yang diuraikan oleh teori Freud, yaitu mengenai penghambat anak mendapatkan
cinta ibunya. Dalam Freud yang menghalangi anak mengekspresikan cinta pada
ibu adalah sosok ayah, sedangkan dalam novel ini adalah sosok ibu itu sendiri.

ABSTRACT
This thesis discusses the Oedipal motive experienced by Enrico caused no
completion Oedipal period, so he experienced the Oedipus complex. This study
uses the theory of psychoanalysis Freud psychosexual development of children
and personality theory. The results showed that the Oedipus complex Enrico
suffered due to the distance in the relationship between he and his mother.
Mother, in the sexual development of Enrico appear as someone who is in
control, thus causing Enrico can’t express the feeling of love towards his mother.
Sister's death, Sanda and runaway mother to the new religion as a cause of
maternal perceived Enrico ignore its presence. Results of the analysis carried out
showed a different pattern in the case of Oedipal Enrico with what was described
by Freud's theory, namely the inhibitor son get mother love. In Freud that prevent
children from expressing love to the mother is a father figure, while in the novel is
itself a mother figure."
Depok: 2013
T35531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Resmiliana
"Penelitian ini bertujuan melihat perkembangan moralitas tokoh Shuhei pada film Mother (2020). Penulis menggunakan teori perkembangan psikoseksual (kompleks oedipus) dan teori psikoanalisis (id, ego, superego) yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Penelitian berargumen bahwa terdapat kaitan antara kompleks oedipus dengan perkembangan moralitas, dimana karakter Shuhei cenderung berperilaku menyimpang ketika dikuasai kompleks oedipus id (hasrat) untuk selalu menuruti perintah Akiko (ibunya) demi memperoleh cintanya. Namun, ketika kompleks oedipusnya terepresi, superego (moralitas) dalam diri Shuhei mulai berkembang.

This research aims to see the morality development of the character Shuhei in the film Mother (2020). The researcher use theory of psychosexual development (oedipus complex) and the psychoanalytic theory (id, ego, superego) proposed by Sigmund Freud. The research argues that there is a relation between oedipus complex and morality development, where Shuhei's character tends to behave deviantly when controlled by id's oedipus complex (desire) to always obey Akiko's (mother) orders to gain her love. However, when his oedipus complex was repressed, his superego (morality) also developed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Octaviyanti Elizabeth Priscillia
"[ABSTRAK
Artikel ini membahas salah satu karya Ayu Utami, penulis feminis Indonesia, yang berjudul Saman, berdasarkan pemikiran Hélène Cixous mengenai konsep Écriture Féminine. Écriture Féminine adalah suatu metode menulis untuk menceritakan tentang perempuan dengan keterbukaan, variasi, irama, penuh kenikmatan dan dekonstruksi beberapa makna yang sebelumnya diterima sebagai kebenaran tunggal di tengah masyarakat. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah novel Saman, terbitan Gramedia, 2001. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa novel Saman ini merupakan salah satu contoh fenomena yang merepresentasikan pemikiran Hélène Cixous. Melalui penggambaran tokoh-tokoh dalam novel Saman, Ayu Utami menampilkan sosok perempuan tidak seperti citra yang selama ini melekat di tengah masyarakat Indonesia seperti; lemah, tidak mandiri, dan tidak memiliki hak memilih dalam hidup.ABSTRACT This article analyses a novel of Ayu Utami, Indonesian feminist and writer, titled Saman, which is based on the concept of Écriture Féminine by Hélène Cixous. Écriture Féminine is a model of writing that allows women to freely write about themselves with, a variety, a rhythm, full of pleasure and deconstruction that give them the freedom to move beyond patriarchy in the society. This research is classified as a qualitative research. The data used in this analysis is a novel Saman by Ayu utami, published by Gramedia in 2001. The result of the research shows that the novel Saman is one example of literature works which represent Hélène Cixous? thought. Through the depiction of the characters in thenovel Saman, Ayu Utami portrays female characters which do not like the image that has been culturally embedded in Indonesian society such as; weak, dependent, have no right to make a decision in life.;This article analyses a novel of Ayu Utami, Indonesian feminist and writer, titled Saman, which is based on the concept of Écriture Féminine by Hélène Cixous. Écriture Féminine is a model of writing that allows women to freely write about themselves with, a variety, a rhythm, full of pleasure and deconstruction that give them the freedom to move beyond patriarchy in the society. This research is classified as a qualitative research. The data used in this analysis is a novel Saman by Ayu utami, published by Gramedia in 2001. The result of the research shows that the novel Saman is one example of literature works which represent Hélène Cixous? thought. Through the depiction of the characters in thenovel Saman, Ayu Utami portrays female characters which do not like the image that has been culturally embedded in Indonesian society such as; weak, dependent, have no right to make a decision in life., This article analyses a novel of Ayu Utami, Indonesian feminist and writer, titled Saman, which is based on the concept of Écriture Féminine by Hélène Cixous. Écriture Féminine is a model of writing that allows women to freely write about themselves with, a variety, a rhythm, full of pleasure and deconstruction that give them the freedom to move beyond patriarchy in the society. This research is classified as a qualitative research. The data used in this analysis is a novel Saman by Ayu utami, published by Gramedia in 2001. The result of the research shows that the novel Saman is one example of literature works which represent Hélène Cixous’ thought. Through the depiction of the characters in thenovel Saman, Ayu Utami portrays female characters which do not like the image that has been culturally embedded in Indonesian society such as; weak, dependent, have no right to make a decision in life.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Prahaya Putra
"Skripsi ini membahas bagaimana kata binatang dalam novel berbahasa Indonesia "SAMAN" diterjemahkan ke dalam novel "SAMAN" berbahasa Jerman melalui teori analisis komponen makna; temasuk kategori makna primer dan sekunder manakah kata binatang tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak semua kata binatang dalam buku novel "SAMAN" yang diterjemahkan secara identik atau sama dalam bahasa Jerman. Dalam penerjemahan kata binatang, hubungan generik dan spesifik kata binatang dapat digunakan untuk mengacu suatu kata yang tidak ada padanannya. Selain itu, konteks dalam suatu kalimat menentukkan makna primer dan sekunder suatu kata binatang.

The focus of this research is to analyse how the vocabulary of animals in the indonesian novel "SAMAN" translated into German language through the theory of analysis components of meaning; including categories of primary and secondary meaning contained in the word of animals. The method that I use in this research is qualitative and quantitative method. The conclutions of this research revealed that not all of the word of animals in the novel book "SAMAN" that translated identicaly or similary in German. In the translation of vocabulary of animals, generic and specific meaning relations can be used to refer to a word which has no equivalents. In addition, the context in a sentence determine the meanings of the vocabulary of animals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Utami
Jakarta : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2012
808.3 AYU c;808.3 AYU c (2);808.3 AYU c (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Windiyarti
"ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan mengungkapkan perubahan kepribadian tokoh Nayla dalam novel Nayla. Sumber data penelitian ini adalah novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama tahun 2012. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis Karen Horney. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan psikoanalisis. Pembahasan ini menghasilkan hal-hal berikut. Pertama, hubungan orang tua-anak yang buruk menciptakan berbagai peristiwa yang mendorong munculnya konflik batin tokoh Nayla. Kedua, konflik batin yang berupa kecemasan-kecemasan memicu timbulnya tingkah laku neoritis berupa tindakan-tindakan menyimpang tokoh Nayla untuk meraih kebermaknaan hidup.
Kata kunci."
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
400 JIKK 15:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marcel, Mary
Pittsburgh: Duquesne University Press, 2005
150.195 2 MAR f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Cahaya
"Artikel ini membahas écriture féminine yang diperlihatkan dalam kumpulan esai Si Parasit Lajang karya Ayu Utami. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik deskriptif. Penelitian difokuskan pada isu perempuan yang diungkapkan di dalam kumpulan esai tersebut. Kumpulan esai ini memperlihatkan bahwa terdapat banyak permasalahan di tengah masyarakat yang membuat perempuan berada di dalam posisi inferior. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa esai-esai Ayu Utami mengenai perempuan termasuk ke dalam kriteria écriture féminine yang dikemukakan oleh Cixous.

This article discusses about écriture féminine found in the collection of essays Si Parasit Lajang by Ayu Utami. This research is one of the qualitative research using the descriptive technique. The research focuses on women’s issues mentioned in Si Parasit Lajang. This collection of essays reveals that there are many issues among the society that puts women in an inferior position. The result of this research shows that the essays written by Ayu Utami about women are considered as écriture féminine mentioned by Cixous.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Henning Ayunda Putri Hapsari
"Dalam kehidupan sehari-hari, laki-laki senantiasa ingin mengadopsi sifat-sifat maskulin. Oleh karena itu, laki-laki cenderung memiliki gengsi untuk terlihat feminin. Gengsi yang dimiliki oleh laki-laki terkait gender dan stereotipe ini kemudian melahirkan istilah maskulinitas beracun, yaitu istilah yang merujuk pada maskulinitas yang dapat membahayakan laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini membahas bentuk-bentuk maskulinitas beracun yang terdapat dalam novel The Name of the Game karya Adelina Ayu serta pengaruhnya pada tokoh-tokoh dalam novel tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Bentuk-bentuk maskulinitas beracun yang terdapat dalam novel ini meliputi stigmatisasi terhadap laki-laki yang menunjukkan karakteristik feminin, yaitu merawat diri, menunjukkan kesedihan dan kekecewaan, dan tidak melakukan kegiatan maskulin. Selain itu, maskulinitas beracun dalam novel ini juga ditunjukkan lewat kesiapan untuk menggunakan kekerasan. Pengaruh maskulinitas beracun terhadap tokoh-tokoh dalam novel ini adalah ketakutan untuk menjadi diri sendiri. Rasa takut untuk menjadi diri sendiri tersebut dipicu oleh keinginan mereka untuk dinilai sebagai laki-laki sejati.

In daily life, men always want to adopt masculine traits. Therefore, men tend to have prestige to look feminine. This prestige owned by men related to gender and stereotype then give birth to the term toxic masculinity, which is a term that refers to masculinity that can harm both men and women. This study discusses the forms of toxic masculinity depicted in 'The Name of the Game' novel by Adelina Ayu and their effects on the novel characters. This study is a qualitative study with descriptive analysis method. The forms of toxic masculinity depicted in this novel include stigmatizations of men who exhibit feminine characteristics, which are taking care of themselves, showing sadness and worries, and don’t do masculine activities. Beside that, this novel also shows toxic masculinity through the readiness to resort to violence. The effects of toxic masculinity on the novel characters is a fear to be themselves. This fear is triggered by their desire to be valued as real men."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Ghofur
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S11731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>