Ditemukan 110094 dokumen yang sesuai dengan query
Emmi Destiatmi
"
ABSTRAKSetiap masyarakat mempunyai figur atau sosok yang menjadi teladan dalam kehidupan. Pahlawan merupakan figur yang diimajinasikan sebagai seorang yang mempunyai kemampuan lebih dan jasa yang luar biasa sehingga masih tetap dikenang dan dijadikan teladan bagi generasi berikutnya. Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak Pahlawan Nasional. Penganugerahan gelar pahlawan melibatkan beberapa pihak, salah satunya adalah Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP). Tim tersebut meneliti dan mengkaji calon pahlawan yang diusulkan melalui Kementerian Sosial. Sebagai tim independen, maka setiap anggota tim berhak menyampaikan penilaian maupun argumen pada saat sidang pembahasan calon Pahlawan Nasional. Penilaian terhadap calon pahlawan lahir dari sebuah proses negosiasi dan kekuasaan. Pahlawan Nasional menjadi simbol identitas bangsa. Pahlawan Nasional juga menjadi memori kolektif bangsa. Keberadaan Pahlawan tidak bisa lepas dari sejarah, nasionalisme, negosiasi, dan kekuasaan. Sering dikatakan bahwa negara yang menentukan pahlawan. Negara tidak seharusnya dipahami sebagai bentuk kekuasaan yang kaku sehingga bisa menentukan apa saja. Sekelompok orang yang dianggap ahli dibidangnya turut mempengaruhi keputusan gelar Pahlawan Nasional.
ABSTRACTEvery society has a figure or personage as a model in life. Hero is a figure that is imagined as someone who has more capabilities and extraordinary merit that is still remembered and used as a model for the next generation. Indonesia is a country that has many National Heroes. Comferment of the title hero involves multiple sides, one of which is the Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP). The team is researching and reviewing the proposed of the candidate of hero through the Ministry of Social. As an independent team, each member of the team can give an assessment and argument at debate of the candidates of National Hero. Assessment of the hero born from a process of negotiation and power. National Hero become a symbol of national identity. National Hero also become the nation?s collective memory. The existence of a National Hero can not be sparated from history, nationalism, negotiating, and power. State is often understood as a determinant of national hero. The state should not be understood as a form of power that rigid so that it can determine anything. A group of people who are considered experts in their fields also influence decisions of National Hero."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35547
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Napitupulu, Albertus
"Mohammad Hoesni Thamrin pada masa sekarang lebih dikenal masyarakat sebagai nama jalan protokol di Jakarta maupun nama rumah sakit. Masih sedikit orang yang mengetahui peranan semasa ia hidup sampai dinobatkan oleh Presiden Soekarno menjadi pahlawan nasional pada tahun 1960. Besarnya jasa dan peranan terhadap Indonesia, dapat dilihat pada museum Mohammad Hoesni Thamrin yang terletak di Jalan Kenari II, Senen, Jakarta. Sebagai museum sejarah yang dikelola oleh pemerintah daerah, museum ini bertujuan untuk menjadi museum yang representatif bagi sejarah kota Jakarta yang mengeksplorasi sosok Mohammad Hoesni Thamrin dan menjadi kebanggaan warga Jakarta dan Indonesia. Namun apakah hal tersebut telah tercermin pada pameran yang ada. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian terhadap museum ini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang berusaha untuk mengetahui kesesuaian tujuan museum dengan penggambaran yang telah ditampilkan melalui pameran. Data penelitian berupa tata pamer serta koleksi dari museum Moehammad Hoesni Thamrin. Koleksi museum yang menjadi data adalah yang berupa teks narasi serta yang memiliki penggambaran tokoh Mohammad Hoesni Thamrin seperti patung, diorama, lukisan, dan foto yang menampilkan sosoknya. Penelitian ini menggunakan teori representasi dan identitas untuk mengungkap permasalahan yang ada. Berdasarkan analisis, didapatkan hasil bahwa museum ini lebih menunjukan gambaran sebagai tokoh pahlawan nasional dibandingkan pahlawan lokal. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pengelola museum. Untuk itu maka perlu adanya penyesuaian dalam pameran agar representasi dan identitas sebagai pahlawan lokal dapat lebih terlihat. Konsep new museology dapat diterapkan dalam menyusun sebuah pameran yang dapat lebih menampilkan tokoh Moehammad Hoesni Thamrin sebagai pahlawan lokal Jakarta. Sehingga identitasnya sebagai pahlawan lokal dapat digambarkan pada pameran yang lebih bersifat tematis yang memiliki relevansi juga terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini.
Mohammad Hoesni Thamrin is more popularly known as the name of Jakarta main streets and hospitals. There are only few people who are aware of his contribution to the society during his lifetime and the reason why President Soekarno named him as a national hero in 1960. His contribution and service to Indonesia are recorded and can be learned in the museum of Mohammad Hoesni Thamrin which is located in Jalan Kenari II, Senen, Jakarta. As a historical museum run by the local government, the museum has a vision which is to be a representative museum for the history of Jakarta, which explores the figure of Mohammad Hoesni Thamrin, as well as to be the pride of Jakarta and Indonesia. Nevertheless, is this vision projected in the existing exhibition In order to answer the question, a study is conducted by using qualitative method which aims to seek a coherent relation between the museums vision and the depiction projected by the exhibition. The data used in this study comprises exhibition and the collections of Mohammad Hoesni Thamrin museum, which are narrative text and collections which depict the figure of Mohammad Hoesni Thamrin namely statues, diorama, paintings, and pictures. This study applies representation and identity theories to investigate the query. The analysis conducted to the data set shows that the museum projects Mohammad Hoesni Thamrin more as a national hero than a local hero. This projection does not meet the objective envisioned by the museum itself. Hence, an adjustment in the exhibition is essential in order to create a bolder representation and identity of Mohammad Hoesni Thamrin as a local hero. New museology concept may be applied in organizing an exhibition which depicts Mohammad Hoesni Thamrin as a Jakarta hero. Thus, his identity as a local hero can be thematically pictured in the exhibition and has relevance with the state of the society today."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52825
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nurul Septiantia
"Hubungan antara manusia dan hewan saling berkaitan erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Kehadiran hewan peliharaan di dalam rumah tinggal manusia memberikan keuntungan bagi sebagian orang. Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang memiliki kemampuan emosional seperti manusia sehingga karakteristik anjing yang responsif terhadap tingkah laku manusia. Namun ketika anjing berada di dalam ruang tinggal manusia di rumah menimbulkan negosiasi diantara keduanya. Bagaimana aspek yang perlu diperhatikan ketika memelihara anjing di dalam rumah yaitu dari aspek psikologis dan spasialnya sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan well-being untuk keduanya. Hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada skripsi ini.
The relationship between humans and animals are closely interrelated and influence each other. The presence of pets in human living space was provided many benefits for some people. Dog is one of the pet that has the ability like human emotional, so the characteristics of dogs that are responsive to human behavior. But when the dog lives in the human living space, caused negotiation between them. How aspects to consider when getting a dog in the house, from the psychological and spatial aspects so as to create a healthy environment and well being for both of them. This will be explained further in this thesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57077
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pius Suryo Haryono
Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1996
959.8 IND p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sagimun Mulus Dumadi
Jakarta: Balai Pustaka , 1993
928.598 SAG a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Amanda Rahma Puteri
"Konstruksi gender yang didasarkan pada pandangan yang dikotomi berimplikasi pada perbedaan peran dan penggunaan ruang khususnya dalam konteks pekerjaan. Keterlibatan perempuan dalam dunia kerja menyebabkan perempuan mendapatkan pengawasan yang didasarkan pada norma kodrat perempuan karena berada di luar lingkungannya seperti berupa pengaturan jam malam dan beban ganda. Pengawasan tersebut membuat perempuan pekerja mengawasi tindakannya agar tetap sesuai dengan norma kodrat perempuan yang ada di masyarakat sebagai bentuk praktik performative regulation. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dengan metode observasi dan wawancara mendalam serta teknik hybrid yang menggabungkan pengumpulan data secara online dan offline untuk menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19 yang sedang terjadi. Informan penelitian dalam penelitian ini adalah perempuan pekerja di Gang Bebas, Kota Batu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor juga masyarakat sekitar sebagai informan pendukung. Hasil dari penelitian ini adalah dikotomi domain domestik dan publik menjadi tidak relevan dalam konteks perempuan pekerja. Pengawasan pada perempuan pekerja justru membuat mereka melakukan negosiasi dengan memiliki persepsi tersendiri terhadap domain domestik dan publik melampaui pandangan yang dikotomi sebagai bentuk produksi kekuasaan sehingga dapat berperan di domain publik dengan berbagai cara.
Gender construction based on a dichotomous view has implications for different roles and use of space, especially in the context of work. The involvement of women in the world of work causes women to receive supervision based on women's natural norms because they are outside their environment, such as setting curfews and double burdens. This supervision makes women workers monitor their actions so that they remain following the natural norms of women in society as a form of performative regulation practice. This study uses an ethnographic approach with in-depth observation and interview methods as well as a hybrid technique that combines online and offline data collection to adapt to the current Covid-19 pandemic situation. Research informants in this study were female workers in Gang Bebas, Kota Batu, Ciomas District, Bogor Regency as well as the surrounding community as supporting informants. The result of this study is that the dichotomy of domestic and public domains becomes irrelevant in the context of working women. Supervision of women workers makes them negotiate by having their perceptions of the domestic and public domains beyond the dichotomy view as a form of power production so that they can play a role in the public domain in various ways."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Kompas, 2001
320.92 PAH
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tengku M. Lah Husny
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1978
920 TEN b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Dignen, Bob
England, United Kingdom: York Associates, 1999
428 DIG e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Agus Hilman
"Tesis ini membahas tentang pertarungan wacana kekuasaan dan kapital dalam era keterbukaan saat perdebatan antara Pilkada langsung dan Pilkada melalui DPRD dalam pembahasan RUU Pilkada tahun 2014. Pertarungan wacana dan kapital pada era keterbukaan memiliki relevansi stabilitas dan ketahanan nasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif dari berbagai dokumen dan informan yang mewakili partai politik, media massa, pengguna media sosial dan konsultan politik. Temuan penelitian menunjukkan tiga hal, pertama, dalam kasus penyusunan UU Pilkada tahun 2014 ini, kekuatan wacana Foucault mampu menekan dan mengalahkan kekuasaan otoritas legal rasional Weber . Kedua, para aktor mendukung sistem Pilkada langsung atau Pilkada DPRD lebih pada faktor kekuasaan dan atau penguasaan kapital. Habitus dan arena sangat menentukan kemenangan para aktor dalam perdebatan Pilkada langsung dan Pilkada DPRD. Ketiga,keterbukaan informasi di Indonesia membuka partisipasi media dan publik yang memberikan dampak pada legitimasi dan ndash; untuk jangka lebih panjang ndash; berdampak pada stabilitas dan ketahanan nasional.
This thesis discusses the fight power discourse and capital in the era of the current debate between direct local elections and indirect local elections in the discussion of the bill of local elections in 2014. The fight discourse and capital in the era of relevance stability and national resilience. This study uses a qualitative method presented descriptively. The findings show three things first, in the case of the preparation of the local election law in 2014, the power of discourse Foucault is able to suppress and defeat the power of rational legalauthority Weber . Second, the direct election system supporting actor or more on the indirect local elections by local Parlement and the power factor or control of capital. Habitus and field decisive victory of the actors in the debate over direct elections and parliament elections. Third, information disclosure in Indonesia opened the participation of media and public have an impact on the legitimacy and for the longer term impact on the stability and national resilience. "
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library