Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117387 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arwinda Nugraheni
"Kematian neonatal dini merupakan penyumbang kematian bayi dan perinatal yang merupakan indikator derajat kesejahteraan dan kesehatan bangsa. Angka kematian bayi dan perinatal di Indonesia masih tergolong tinggi dibanding negara Asia lainnya. Komplikasi kehamilan diduga menjadi faktor kuat kematian neonatal dini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh adanya komplikasi kehamilan dan setiap jenis komplikasi kehamilan serta ingin mengetahui PAR (Population Attributle Risk) terhadap kematian neonatal dini di Indonesia pada anak yang lahir 2002-2007 terhadap kematian neonatal dini setelah dikendalikan seluruh confounding. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah crossectional dengan analisis multivariat complex sample cox regression. Sampel penelitiansebanyak 13893 dari 33 provinsi Indonesia yang diambil dengan metode Stratified two-stage cluster design.
Hasil analisis menunjukkan komplikasi kehamilan terhadap kematian neonatal dini dimodifikasi oleh berat lahir. Peneliti membuat dua model untuk membuktikan pengaruh komplikasi kehamilan terhadap kematian neonatal dini. Pada model pertama, PR komplikasi kehamilan terhadap kematian neonatal dini pada strata berat lahir <2000 gram sebesar 28,74 (95%CI: 10,21-81,02) PAR 13,92%, pada stratum ≥2000 gram sebesar PR 1,03 (95%CI: 0,32-3,34) PAR 11,94%. Pada model kedua, PR prematuritas memiliki risiko tertinggi PR 3,98 (95%CI 1,36-11,63) dengan PAR 8,1%. Diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat berperan aktif dalam penurunan dan penanggulangan komplikasi kehamilan sedini mungkin dengan Antenatal care.

Early neonatal death is a contributor to infant and perinatal mortality that is an indicator of well-being and health degree in the nation. Infant and perinatal mortality rate in Indonesia is still higher than other Asian countries. Complications during pregnancy may be a strong factor of early neonatal death. This study want to determine how much influence and PAR of complication during pregnancy to early neonatal death in Indonesia after adjusted all confounding. This study used the cross-sectional design study with complex samples cox regression to multivariat analysis. There were 13893 respondents from 33 provinces in Indonesia were taken by stratified two-stage cluster sample technique.
The Results indicated that there are effect modification of Complication during pregnancy and birth weight to early neonatal death. This study created 2fixed models in multivariat analysis. In the first model, PR complication during pregnancy with birth weight <2000 gr 28,74(95%CI 10,21-81,02) PAR 13,92, complication during pregnancy with birth weight ≥2000 gr PR 1,03 (95%CI 0,32-3,34) PAR 11,94. In third model, only proven premature has significant to be early neonatal death risk with PR 3,98 (95%CI 1,36-11,63) PAR 8,1%. Health ministry and public can improve efectiveness of ANC to reduce complication during pregnancy and premature.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Lidya Savitri
"AKN di Indonesia belum menunjukan penurunan yang bermakna. Sebesar 80 dari kematian bayi di Indonesia terjadi pada masa neonatal dini. Kejadian komplikasi persalinan belum menunjukkan penurunan yang signifikan di Indonesia dan 40 Ibu dengan anak yang meninggal dalam periode neonatal mengalami komplikasi persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar hubungan komplikasi persalinan maternal dengan kematian neonatal dini setelah dikontrol dengan faktor sosial ekonomi, faktor ibu, riwayat komplikasi kehamilan, dan faktor pelayanan kesehatan serta memperhitungkan variabel interaksi. Desain studi penelitian ini adalah kasus kontrol 1:4 dengan analisis multivariat regresi logistik ganda menggunakan data SDKI 2012. Jumlah sampel dalam penelitian iniadalah 90 kasus dan 360 kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar hubungan komplikasi persalinan dengan kematian neonatal dini setelah dikontrol oleh variabel interaksi komplikasi persalinan dengan komplikasi kehamilan yaitu OR sebesar 1,204 95 CI: 0,695-2,084. Diperoleh OR interaksi pada ibu yang mengalami komplikasipersalinan dan komplikasi kehamilan sebesar 11,53 95 CI : 1,295-102,787. Intervensiuntuk menurunkan kematian neonatal dini diantaranya dengan optimalisasi upaya deteksidini kehamilan risiko tinggi, kualitas ANC, pelaporan AMP, penanganan kasus komplikasidan penanganan rujukan serta memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak denganmenekankan pendekatan continuum of care.

NMR in Indonesia has not shown a significant decrease. Early neonatal death contribute 80 of infant death in Indonesia. The incidence of maternal complication of labor has not shown a significant decline in Indonesia and 40 of mother with children die with inneonatal period with complication of labor. Aims of this study to identify the association between maternal complication of labor and early neonatal mortality in Indonesia after controlling the factors of socioeconomic, characteristics of the mother, maternal complication of pregnancy and health services and also considering variable interaction. Design of this study is case control 1 4 with multiple logistic regression to multivariate analysis using secondary SDKI 2012 data. The number of sample in this study are 90 cases and 360 controls.
The results indicates association between maternal complication of labor to early neonatal mortality after controlling the variable interaction of maternal complication of labor and maternal complication of pregnancy, OR 1,204 95 CI 0,695-2,084. The result showed estimate OR for mothers with complications of labor and complication of pregnancy is 11,53 95 CI 1,295 102,787. Intervention to reduce early neonatal death are optimalize early detection of high risk pregnancy, ANC quality, AMP reporting, handling cases complication, handling reverral and providing maternal and child health service by emphasizing the approach of continuum of care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Syahrani
"Latar Belakang: Periode neonatal merupakan waktu yang rentan bagi bayi pada awal kehidupannya dan komplikasi perdarahan selama kehamilan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup ibu dan bayi. Saat ini, terdapat perbedaan pendapat terkait pengaruh komplikasi perdarahan selama kehamilan dengan kematian neonatal serta belum ditemukannya publikasi terkait komplikasi perdarahan selama kehamilan terhadap kematian neonatal di skala nasional Indonesia dengan data terbaru. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan perdarahan selama kehamilan dengan kematian neonatal di Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan studi kuantitatif menggunakan data sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 dengan desain studi cross-sectional. Analisis data dilakukan pada wanita usia subur (WUS) usia 15-49 tahun yang melahirkan bayi lahir hidup pada rentang tahun 2012-2017 dan merupakan anak terakhir tunggal yang terdata dalam SDKI 2017. Sebanyak 14.848 sampel didapatkan untuk dianalisis menggunakan complex survey dengan chi-square dan regresi logistik untuk memeriksa hubungan antara perdarahan selama kehamilan dengan kejadian kematian neonatal
Hasil: Prevalensi kematian neonatal pada wanita usia subur (WUS) usia 15-49 tahun yang melahirkan dalam rentang waktu 2012-2017 di Indonesia berdasarkan data SDKI 2017 sebesar 0,7%. Selain itu, 48,4% dari total 14.848 responden mengalami perdarahan selama kehamilan. Setelah dilakukan analisis multivariat dengan mengontrol ukuran lahir bayi, jenis kelamin bayi, dan paritas ibu, tidak ditemukan asosiasi yang bermakna secara statistik antara perdarahan selama kehamilan dengan kejadian kematian neonatal (adjusted odds ratio 0,67; CI 95% 0,45-1,01).
Kesimpulan: Perdarahan selama kehamilan tidak terbukti berasosiasi dengan kematian neonatal. Hal ini mungkin terjadi akibat keterbatasan metode penelitian yang digunakan, tidak diketahui lebih lanjut kapan dan seberapa banyak perdarahan yang terjadi, dan cakupan ANC yang baik. Dari sisi klinis, terdapat perdarahan yang cukup sulit untuk dideteksi oleh tenaga kesehatan sehingga memungkinkan tidak terdatanya kasus. Selain itu, pada perdarahan yang berisiko, penanganan cepat akan dilakukan sehingga kesehatan bayi tidak akan berdampak pada masa neonatal.

Background: Neonatal period is a vulnerable time for infants and bleeding during pregnancy can affect the survival of the mother and baby. Research regarding association between bleeding during pregnancy and neonatal deaths using the Indonesia is still rarely carried out at this time and there’s a variety of opinion regarding this matter. Therefore, researchers conducted a study to determine the association between bleeding during pregnancy and neonatal mortality in Indonesia.
Method: This research is a quantitative study using secondary data from the 2017 Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) with a cross-sectional study design. Data analysis was conducted on women of reproductive age (WRA) aged 15-49 years who gave birth to live infants between 2012 and 2017 and whose most recent singleton births were recorded in the 2017 IDHS. A total of 14,848 samples were obtained for analysis using complex survey methods with chi-square and logistic regression to examine the relationship between bleeding during pregnancy and neonatal mortality.
Results: The prevalence of neonatal mortality among women of reproductive age (WRA) aged 15-49 years who gave birth between 2012 and 2017 in Indonesia, based on the 2017 IDHS data, was 0.7%. Additionally, 48.4% of the total 14,848 respondents experienced bleeding during pregnancy. After conducting multivariate analysis while controlling with its confounders (perceived birth weight, sex of the baby, and maternal parity) no statistically significant association was found between bleeding during pregnancy and neonatal mortality (adjusted odds ratio 0.67; 95% CI 0.45-1.01).
Conclusion: Bleeding during pregnancy was not found to be associated with neonatal mortality. This may be due to limitations in the research methods used, the lack of detailed information on the timing and amount of bleeding, and good ANC coverage. Clinically, some bleeding may be difficult to detect, leading to potential underreporting of cases. Furthermore, in cases of high-risk bleeding, emergency management is likely to be implemented, preventing any impact on neonatal health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Syahrani
"Latar Belakang: Periode neonatal merupakan waktu yang rentan bagi bayi pada awal kehidupannya dan komplikasi perdarahan selama kehamilan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup ibu dan bayi. Saat ini, terdapat perbedaan pendapat terkait pengaruh komplikasi perdarahan selama kehamilan dengan kematian neonatal serta belum ditemukannya publikasi terkait komplikasi perdarahan selama kehamilan terhadap kematian neonatal di skala nasional Indonesia dengan data terbaru. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan perdarahan selama kehamilan dengan kematian neonatal di Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan studi kuantitatif menggunakan data sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 dengan desain studi cross-sectional. Analisis data dilakukan pada wanita usia subur (WUS) usia 15-49 tahun yang melahirkan bayi lahir hidup pada rentang tahun 2012-2017 dan merupakan anak terakhir tunggal yang terdata dalam SDKI 2017. Sebanyak 14.848 sampel didapatkan untuk dianalisis menggunakan complex survey dengan chi-square dan regresi logistik untuk memeriksa hubungan antara perdarahan selama kehamilan dengan kejadian kematian neonatal
Hasil: Prevalensi kematian neonatal pada wanita usia subur (WUS) usia 15-49 tahun yang melahirkan dalam rentang waktu 2012-2017 di Indonesia berdasarkan data SDKI 2017 sebesar 0,7%. Selain itu, 48,4% dari total 14.848 responden mengalami perdarahan selama kehamilan. Setelah dilakukan analisis multivariat dengan mengontrol ukuran lahir bayi, jenis kelamin bayi, dan paritas ibu, tidak ditemukan asosiasi yang bermakna secara statistik antara perdarahan selama kehamilan dengan kejadian kematian neonatal (adjusted odds ratio 0,67; CI 95% 0,45-1,01).
Kesimpulan: Perdarahan selama kehamilan tidak terbukti berasosiasi dengan kematian neonatal. Hal ini mungkin terjadi akibat keterbatasan metode penelitian yang digunakan, tidak diketahui lebih lanjut kapan dan seberapa banyak perdarahan yang terjadi, dan cakupan ANC yang baik. Dari sisi klinis, terdapat perdarahan yang cukup sulit untuk dideteksi oleh tenaga kesehatan sehingga memungkinkan tidak terdatanya kasus. Selain itu, pada perdarahan yang berisiko, penanganan cepat akan dilakukan sehingga kesehatan bayi tidak akan berdampak pada masa neonatal.

Background: Neonatal period is a vulnerable time for infants and bleeding during pregnancy can affect the survival of the mother and baby. Research regarding association between bleeding during pregnancy and neonatal deaths using the Indonesia is still rarely carried out at this time and there’s a variety of opinion regarding this matter. Therefore, researchers conducted a study to determine the association between bleeding during pregnancy and neonatal mortality in Indonesia.
Method: This research is a quantitative study using secondary data from the 2017 Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) with a cross-sectional study design. Data analysis was conducted on women of reproductive age (WRA) aged 15-49 years who gave birth to live infants between 2012 and 2017 and whose most recent singleton births were recorded in the 2017 IDHS. A total of 14,848 samples were obtained for analysis using complex survey methods with chi-square and logistic regression to examine the relationship between bleeding during pregnancy and neonatal mortality.
Results: The prevalence of neonatal mortality among women of reproductive age (WRA) aged 15-49 years who gave birth between 2012 and 2017 in Indonesia, based on the 2017 IDHS data, was 0.7%. Additionally, 48.4% of the total 14,848 respondents experienced bleeding during pregnancy. After conducting multivariate analysis while controlling with its confounders (perceived birth weight, sex of the baby, and maternal parity) no statistically significant association was found between bleeding during pregnancy and neonatal mortality (adjusted odds ratio 0.67; 95% CI 0.45-1.01).
Conclusion: Bleeding during pregnancy was not found to be associated with neonatal mortality. This may be due to limitations in the research methods used, the lack of detailed information on the timing and amount of bleeding, and good ANC coverage. Clinically, some bleeding may be difficult to detect, leading to potential underreporting of cases. Furthermore, in cases of high-risk bleeding, emergency management is likely to be implemented, preventing any impact on neonatal health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Suprihatin
"Telah diketahui bahwa tingginya AKI sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan mendeteksi adanya faktor resiko dan kurangnya memberdayakan ibu hamil pada perawatan kehamilan resiko tinggi. Kondisi ini memberikan dampak pada tingginya kematian ibu saat persalinan. Melalui program desa siaga, Lumajang telah berhasil menurunkan AKI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenonemonologi deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengalaman ibu hamil risiko tinggi dalam mencegah terjadinya komplikasi persalinan sebagai dampak pelaksanaan program desa siaga di Desa Kenongo Lumajang Jawa Timur. Informan pada penelitian ini adalah para ibu yang telah melahirkan secara fisiologis sejak tahun 2007 dengan riwayat kehamilan risiko tinggi. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang yang ditetapkan berdasarkan tehnik sampling purposif. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri melalui wawancara mendalam dan direkam menggunakan tape recorder. Data dianalisis dengan tehnik Colaizzi, dan menghasilkan 19 tema yang menggambarkan pengalaman ibu hamil risiko tinggi dalam mencegah terjadinya komplikasi persalinan sebagai dampak pelaksanaan program desa siaga. Dalam penelitian ini diketahui bahwa dampak program desa siaga di Desa Kenongo yang dipersepsikan ibu dalam perawatan kehamilan risiko tinggi adalah adanya pemantauan terhadap ibu hamil, keterjangkauan pelayanan kesehatan, pemberdayaan biaya persalinan, dan pengelolaan asuhan persalinan. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya dilakukan upaya perbaikan pada pelaksanaan program desa siaga dalam merawat ibu hamil risiko tinggi dan bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lanjutan, dengan lokasi dan informan yang lebih representatif serta pendekatan yang lebih sempurna.

It has been known that the high MMR in Indonesia is mostly caused by the late detection of risk factors and the lack empowerment of pregnant women during their high risk pregnancy care. These conditions gave impact to the high maternal mortality during childbirth. Through Desa Siaga (alert Village) Program, Lumajang has been succeeded to decrease MMR. This study was a qualitative research with descriptive phenomenology design that aims to identify high risk pregnant women's experience in preventing childbirth complication as impact about 'desa siaga' (alert village) Program in Lumajang, East Java. The informants were women who have high risk pregnancy's experience, had physiologic childbirth from 2007 in Kenongo Village. The informants size were six women and was recruited based on purposive sampling. Data were collected through in-depth interview by researcher her self and it was recorded by tape recorder. The data analyzed with Colaizzi's technique, that produced 19 themes showed the women's experience of high risk pregnancy in preventing complication as the impact of Desa Siaga Program. The women's perception about impact of Desa Siaga Program were showed by 4 themes, there are monitoring, health care to be reached, empowerment of delivery cost, and organizing of childbirth. This research is suggested to increase the effort of 'Desa Siaga' program in taking care of high risk pregnant women. The future research should be done in a more representative location with more representative informants and more perfect approach. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Wijayanti
"Analisi data sekunder Riskesdas 2010 mengidentifikasi kejadian komplikasi pasca persalinan di Indonesia. Sampel 9665 wanita yang berumur 10 – 59 tahun pernah kawin, hamil dan melahirkan anak terakhir dalam kurun waktu 5 tahun terkahir sebelum survai dan memiliki data lengkap sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Variabel dependen komplikasi pasca persalinan. Hasil penelitian faktor yang berhubungan dengan komplikasi pasca persalinan, riwayat komplikasi kehamilan (OR = 2,18; 95% CI : 1,18-2,63; P value : 0,0001); riwayat komplikasi persalinan (OR = 3,01; 95% CI : 2,66–3,40; P value : 0,000) dan penolong persalinan (OR = 1,32; 95% CI : 1,14–1,52; P value : 0,0001). Riwayat komplikasi persalinan merupakan faktor yang paling berhubungan, dengan nilai p 0,0001 dan OR 3,01. Memberikan perhatian khusus pada ibu hamil yang memiliki riwayat komplikasi baik kehamilan maupun persalinan, sehingga dapat dilakukan penanganan secara dini terhadap komplikasi pasca persalinan.

In depth analysis of the Riskesdas data 2010 identifity determinants of postpartum complication in Indonnesia. The sampel was taken 9.665 women aged 10-59 years old have been married, pregnant and gave birth to the last child in the last 5 years prior to the survey and had complete data in accordance with the variables to be studied. Dependent variable postpartum complications. The results of factors associated with postpartum complications, history of pregnancy complications (OR = 2.18, 95% CI: 1.18 to 2.63, P value: 0.000), a history of birth complications (OR = 3.01, 95% CI: 2.66 to 3.40, P value: 0.000) and birth attendants (OR = 1.32, 95% CI: 1.14 to 1.52, P value: 0.000). It was found that history of childbirth complications was the main factor in postpartum complication with p 0.0001 and OR 3.01. Giving special attention to pregnant women who have a history of either pregnancy or childbirth complications, so it can be done early treatment of complications after delivery.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Marischa Malik
"ABSTRAK
Latar Belakang : Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak intervensi edukasi tambahan yang diberikan pada ibu hamil dalam mengenal kehamilan risiko tinggi dan tanda bahaya persalinan dengan menilai adanya perubahan pada pengetahuan, sikap dan perilaku pada awal kedatangan dan sesudah persalinan.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian uji intervensi tersamar tunggal yang berlokasi di poli kebidanan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Total sampel sebanyak 52 responder, masing-masing 26 responder untuk kelompok kontrol dan 26 responder untuk kelompok intervensi. Instrument penelitian berbentuk kuisioner yang meliputi pengetahuan, sikap dan perilaku sejumlah 48 pertanyaan. Kuisioner ini telah melewati uji validasi dan reliabilitas (nilai Alpha Cronbach untuk masing-masing pengetahuan, sikap dan perilaku = 0.885 ; 0.762 ; 0,753 ). Analisa dilakukan dengan analisa bivariate korelatif dan independent dengan menggunakan SPSS 20. Media edukasi tambahan yang diberikan pada kelompok intervensi menggunakan media lembar balik yang dikeluarkan oleh HOGSI dan USAID.
Hasil penelitian : Karakteristik dari kedua kelompok tidak didapatkan perbedaan bermakna dilihat dari rentang usia (30,65+1,20 dengan 29,38+0,75), pendidikan (kedua kelompok menunjukkan tingkat pendidikan tinggi) dan pekerjaan. Klasifikasi tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku awal pada kedua kelompok juga tidak didapatkan perbedaan bermakna. Pada kedua kelompok didapatkan adanya perbedaan pengetahuan, sikap dan pengetahuan (nilai p <0.001). Perbandingan antara kedua kelompok kontrol dan intervensi sesudah persalinan memberikan hasil yang secara statistik berbeda bermakna pada sikap dan perilaku (p = 0.001 dan p=0.042), sedangkan untuk pengetahuan kedua kelompok tidak berbeda bermakna ( p=0.36).
Kesimpulan : Penggunaan media lembar balik dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dalam mendapatkan asuhan antenatal.

ABSTRACT
Introduction: This study aims to assess the impact of additional educational interventions given to pregnant women in identifying high-risk pregnancy and childbirth danger sign by assessing the changes in knowledge, attitudes and behaviors in the early arrival and after childbirth.
Method: This study is a single-blind intervention trial that is located in obstetrics polyclinic Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. Total sample are 52 responders, each of the 26 responders for the control group and 26 responders to the intervention group. Research instrument using a questionnaire form which includes knowledge, attitudes and behavior of a number of 48 questions. This questionnaire has passed the validation test and reliability (Cronbach's Alpha value for knowledge, attitudes and behaviors = 0885; 0762; 0,753). Analysis was done by bivariate analysis and independent correlative using SPSS 20. Media education given to the intervention group using flipchart issued by HOGSI and USAID.
Result: Results obtained for the characteristics of both group are no significant differences in the views from a range of age (30.65 + 29.38 + 1.20 to 0.75), education (both groups showed a high level of education) and employment. Classification level of knowledge, attitudes and behavior early in both groups also no significant differences. In both groups we found differences in knowledge, attitudes and knowledge (p <0.001). Comparison between the control group and the intervention as postnatal results statistically significant difference in the attitudes and behavior (p = 0.001 and p = 0.042), whereas for the knowledge of the two groups was not significant (p = 0.36)."
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Romi
"Tujuan: Mengetahui sensitivitas dan spesifisitas Rapid Diagnostic Test (RDT) dengan baku emas slide darah mikroskop untuk deteksi dini malaria dalam kehamilan.
Tempat: Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di kecamatan Sei Berombang, kabupaten Labuhan Baku, Sumatera Utara (daerah endemik malaria).
Bahan dan Cara Kerja: Penelitian ini merupakan uji diagnostik yang bersifat sesaat (cross sectional). Wanita hamil atau dalam masa nifas yang berdomisili di daerah endemik malaria tersebut diminta kesediaannya untuk mengikuti penelitian ini. Anamnesis, pemeriksaan lisik dan Obstetrik dilakukan sesuai dengan protokol penelitian. Kemudian diambil sampel darah tepi masing-masing untuk pemeriksaan RDT (Parascreen®, produksi Zephyr Biomedicals, India, ML No: 558, Lot No: 101017), dan slide darah mikroskop. Pembacaan slide darah mikroskop dilakukan di laboratorium Sub Dit. Malaria Depkes Ri, Jakarta, oleh mikroskopis nasional. Data yang didapatkan kemudian diolah dan dianalisa.
Hasil: Pengambilan sampel dilakukan pada 18 Agustus 2006. Diteliti 45 subyek penelitian yang memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan. Didapatkan usia populasi penelitian berkisar antara 18-38 tahun dengan kelompok usia terbanyak (48,9%) usia 20-39 tahun. Sebagian besar (93,3%) tingkat pendidikan peserta penelitian adalah rendah. Penghasilan peserta penelitian sebanyak (86,7%) di bawah Rp.1.000.000,00, hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan eratnya hubungan antara malaria dan kemiskinan. Tidak ada satu pun responden yang demam namun pemeriksaan mikroskopik menunjukkan ada 5 wanita hamil yang positif parasit malarianya dan semuanya tidak terdeteksi dengan RDT sehingga didapatkan nilai sensitivitas dan spesifisitas alat RDT masing-masing 0% dan 100% untuk deteksi dini malaria dalam kehamilan. Nilai duga positif 0%, nilai duga negatif 91,1%, rasio kemungkinan positif 0, rasio kemungkinan negatif 1, dan nilai kappa O. Prevalensi malaria dalam kehamilan pada wanita hamil asimptomatik pada penelitian ini didapatkan 11,1%. Distribusi jenis malaria terbanyak adalah P falciparum (60%), dengan jumlah parasit malaria 79-2381 µL. Populasi penelitian adalah ibu hamil dan nifas dengan distribusi kelompok terbesar pada usia gestasi trimester 3 (57,8%). Sebagian besar populasi (64,4%) merupakan primigravida atau hamil ke-2.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan RDT yang dipakai tidak akurat untuk deteksi dini malaria dalam kehamilan. Prevalensi malaria dalam kehamilan pada wanita hamil asimptomatik di daerah endemik malaria pada penelitian ini adalah 11,1%. Pemeriksaan slide darah mikroskop masih merupakan baku emas untuk deteksi dini malaria dalam kehamilan. Jumlah parasit malaria pada wainta hamil asimptomatik termasuk rendah.
Saran: Deteksi dini malaria dalam kehamilan perlu dilakukan pada wanita hamil di daerah endemik malaria. Dengan masih terbatasnya tenaga mikroskopis terlatih dan perlengkapan di daerah pedalaman, ROT merupakan alternatif untuk deteksi dini malaria dalam kehamilan namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di lapangan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan menggunakan jenis RDT lainnya sehingga dapat ditentukan RDT yang lebih layak.

Objective: To know the sensitivity and specificity of the rapid diagnostic test (RDT) for early detection of malaria during pregnancy with the microscopic slide as the gold standard.
Venue: Public Health Facility located in Sei Berombang district, Labuhan Batu county, North Sumatra province.
Methods and Materials: Cross sectional diagnostic test. Pregnant or puerperal women who live in that location were asked to participate in this study. Anamnesis, physical and obstetrical examination were performed according to the protocol of the study. Peripheral blood from each participants for RDT (Parascreen®, produced by Zephyr Biomedicals, India, ML No: 558, Lot No: 101017), and microscopic slide examination obtained. Microscopic slides were read by national microscopist in the laboratory of Sub Dit Malaria Indonesia Republic Department of Health in Jakarta. The data then collected and analyzed.
Results: The sample was taken on August 18th 2006. There were 45 samples that met the inclusion and exclusion criteria. The age of the participants were between 18-38 years old, and the majority (48,9%) were in the 20-39 years old group. For the level of formal education, the majority (93,3%) were in the low level group. Most of the participants (86,7%) had the average income below Rp.1.000.000,00 per month. This condition supports the theory that suggests the strong correlation between poverty and malaria. None of the participants complaining of fever, from the microscopic examination, there were 5 pregnant women positive for parasitemia and none of them could be detected by the RDT, so the sensitivity and the specificity of the RDT was 0% and 100% respectively for early detection of malaria during pregnancy. The positive predictive value was 0%, the negative predictive value was 91,1%, the positive probability ratio 0, the negative probability ratio 1, and the kappa value was O. The prevalence of malaria during pregnancy among the asimptomatic pregnant women in this study was 11,1%. Most of the species (60%) was P falciparum with the parasite count ranging from 79-238l µL. This study population was pregnant and puerperal women with the majority were on the 3rd trimester. Most of the population (64,4%) were primi or 2nd gravidae.
Conclusion: This study shows that the RDT used were inaccurate for early detection of malaria during pregnancy. The prevalence of malaria during pregnancy among the asimptomalic pregnant women living in the endemic malaria area in this study was 11,1%. The microscopic blood slide remains the golden standard for early detection of malaria during pregnancy. The parasite count in the asimptomatic women with malaria during pregnancy was low.
Suggestion: Early detection for malaria during pregnancy should be performed for pregnant women living in the endemic area. Because of the limited trained microscopist and facility in the remote area, RDT could be an alternative for early detection of malaria during pregnancy, but further study with larger samples and using variety of RDTs should be performed, so that the ideal RDT for early detection of malaria during pregnancy could be established.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yakin
"Seperti diketahui, angka kematian ibu di Indonesia berdasarkan SKRT 1995 masih cukup tinggi yaitu 373 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini adalah yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Sekitar seperempat sampai setengah dari kematian tersebut berhubungan dengan komplikasi kehamilan dan persalinan. Pelayanan antenatal merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kejadian komplikasi persalinan yang diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Cakupan K4 di Indonesia pada tahun 1995 masih cukup rendah yaitu 64,88% dari yang ditargetkan 80%. Untuk menekan angka kematian ibu tersebut perlu dilakukan penelitian tentang kualitas pelayanan antenatal dalam hubungannya dengan kejadian komplikasi persalinan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara pelayanan antenatal dengan kejadian komplikasi persalinan. Desain studi adalah "Case Control" dengan menggunakan data sekunder dari survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 1997. Sebagai sumber data digunakan kuesioner SDKI 1997. Jumlah sampel adalah 14.332 ibu hamil yang telah bersalin pervaginam dari tahun 1992 sampai dengan 1997 (total populasi) yang terdiri dari 4376 kasus (ibu yang mengalami komplikasi persalinan) dan 9956 kontrol (ibu yang bersalin normal).
Dilakukan analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan regresi logistic. Kejadian komplikasi persalinan adalah 30,5%. Dari hasil analisis bivariat, faktor yang berhubungan dengan kejadian komplikasi persalinan adalah pelayanan antenatal yang kurang baik (OR = 1,18), ibu yang tidak pernah sekolah (1,38), sosial ekonomi yang rendah (1,2), tempat tinggal di pedesaan (1,14), umur ≤ 19 tahun (1,20), paritas ≥ 4 anak (1,10), penolong persalinan non tenaga kesehatan (1,11) dan tempat persalinan yang bukan fasilitas kesehatan (1,17) serta hasil ini bermakna secara statistik. Dari hasil analisis multivariat, faktor yang mempengaruhi hubungan antara pelayanan antenatal dengan kejadian komplikasi persalinan adalah faktor sosial ekonomi, umur, dan paritas.
Dalam upaya pencegahan terjadinya komplikasi persalinan perlu lebih ditingkatkan kualitas pelayanan antenatal pada ibu hamil. Sehingga deteksi dini terhadap ibu hamil yang mempunyai faktor risiko tinggi dapat dilakukan dengan baik serta melakukan penanganan secepat mungkin.

Relationship between Antenatal Care and the Occurrence of Delivery Complication (Data analysis of Indonesian Health and Demography Survey, 1997)It had been known that according to household Health Survey (SKRT) 1995. Maternal Mortality Rate in Indonesia was 373 per 100.000 live births. This figure was the highest among ASEAN countries. About a quarter to a half of this MMR was caused by complication during pregnancy and delivery.
Antenatal care is an effort to decrease the occurrence of delivery complication which could be expected to decline the MMR to be 225 per 100.000 live birth by the year 2000. The coverage of K4 in Indonesia was relatively low (64,88%). It has not achieved the target yet (80 %).
The purpose of this research is to get information on relationship between antenatal care with the occurrence of delivery complication. This research used case control design. The source of data was questionnaires gets from Indonesian Health and Demography was survey 1997. The population is 14.332, since 1992 to 1997, which were consisting of 4376 cases (those who had delivery complication) and 9956 controls (those who had normal delivery). Data was analyzed by using univariat, bivariate as well as multivariate analysis.
The result of this research showed that the delivery complication was 30,5%. Based on univariate analysis it was known that factors related to the occurrence of delivery complication was inadequate antenatal care (OR = 1,18), low education of mothers (1,38), low social economic level (1,2), settled in rural area (1,14), ≤ 19 years of age (1,20), parity of ≥ 4 children (1,10), delivery helper was non health provider (1,11) and delivered at non health facility (1,17). Based on multivariate analysis, the factors that related to this relationship were social economic level, age and parity.
In order to prevent the occurrence of delivery complication, it needed to improve the quality of antenatal care. Besides this, the pregnant mothers of high risky should be detected earlier well as handle the cases as soon as possible.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Widjajanti
"Penelitian tentang hubungan antara karakteristik, pengetahuan dan keteraturan pengobatan ibu hamil dengan perilaku mencegah komplikasi hipertensi dalam kehamilan yang dilakukan di RSUD Koja Jakarta Utara pada bulan November-Desember 2002. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik yang bersifat cross sectional, dengan populasi penelitian adalah seluruh ibu dengan HDK yang melakukan antenatal care di poliklinik kebidanan RSUD Koja, rumusan masalah adalah kurangnya upaya ibu hamil untuk mencegah komplikasi hipertensi dalam kehamilan dan faktor apa yang berhubungan dengan peningkatan perilaku mencegah komplikasi hipertensi dalam kahamilan. Sampel ditetapkan 84 orang melalui perhitungan statistik, dikumpulkan melalui penyebaran kuestioner penelitian dan telah dilakukan uji coba validitas dan reliabilitas instrument sebelumnya di rumah sakit umum Pasar Rebo yang memiliki spesifikasi setara dengan rumah sakit umum Koja Jakarta Utara. Hasil penelitian melalui perhitungan analisis uji t untuk data dua kategori dan interval, uji Anova oneway untuk data tiga kategori atau lebih dan interval serta uji korelasi Pearson ( r ) untuk data interval-interval dengan a 0,05 dan uji regresi multiple ganda adalah, variabel-variabel dari karekateristik ibu yang dominan dalam upaya pencegahan komplikasi FMK adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu. Dilaporkan karakteristik responden yang berhubungan dengan upaya pencegahan komplikasi hipertensi dalam kehamilan adalah : tingkat pendidikan ibu (p= 0,000) dan tingkat pengetahuan ibu (p = 0,012) , sedangkan variable lain tidak berhubungan yaitu penghasilan (p = 0,0235 ),pekerjaan (p = 0,013) , jenis kehamilan ( p = 0,028 ), umur kehamilan (p = 0,410 ), paritas (p = 0,0731 ), umur ibu ( p = 0,976 ) dan kenaikan berat badan (p = 0, 367 ) dari karakteristik ibu yang dominan dalam upaya pencegahan komplikasi HDK adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu.
Daftar Pustaka : 76 (1981- 2001 ).

The research of the relation between characteristic, knowledge and regularly treatment of pregnant mother with hypertension's prevention behavior in pregnancy, was conducted in RSUD Koja Jakarta Utara on November 2002 until December 2002. It was a cross sectional analysis research involving all mothers with hypertension, which were attending the antenatal care in Obstetric policlinic RSUD Koja, as the population. The objective were the less effort of pregnant mother's to prevent hypertension in pregnancy and what factors could affect to gain those effort. Data was obtained from 84 samples by questionnaire; reliability and validity test has been done for its instrument in RSU Pasar Repo, which has a similar specification with RSUD Koja. In analysis method, the t test analysis is used for 2 categories data and analysis of variance (ANOVA) one way is used for 3 or more categories data, the Pearson's analysis correlation (r) is used for interval data with a=0.05 and multiple regression test for variables from mother's dominant characteristic in effort to prevent hypertension in pregnancy are education and knowledge. The dominant characteristics of samples are: mother's education level (p=0.000) and mother's knowledge level (p=0.012). The unrelated characteristics are: income (p=0.0028), age of pregnancy (p=0,410), mother's age (p=0.976) and weight gaining (p=0.367).
Bibliography: 76 (1981 - 2001)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T 9797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>