Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136223 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Glifanny Ramadani
"Metode Bow-Tie Analysis merupakan metode analisa resiko yang memiliki keunggulan analisa yang lebih detail karena merupakan gabungan Fault Tree Analysis dan Event Tree Analyis, dan juga dalam hal penjabaran informasi lebih sederhana dan mudah untuk dimengerti. Namun, analisa Bow-Tie masih bersifat kualitatif dan guna meningkatkan keakuratan analisa Bow-Tie dapat dilakukan kuantifikasi LOPA (Layer of Protection Analysis), yang berdasarkan pada nilai Probability Failure Of Demand (PFD) dari setiap alat proses. Hasil kajian ini berupa evaluasi fasilitas proses sebuah NGL Extraction Plant, dengan output berupa rekomendasi bagi beberapa node yang tidak memenuhi kriteria ALARP (As Low As Reasonably Practiceable) dan batas nilai TMEL (Target Mitigated Event Likelihood) sebesar 10-5. Rekomendasi tersebut melingkupi penambahan IPL aktif dan IPL pasif hingga mencapai batas TMEL dan kriteria ALARP yang ingin dicapai.

Bow-Tie Analysis is one of risk assessment method, which best at qualitative risk assessment based on its detail explanation combined from Fault Tree Analysis and Event Tree Analyis, and it also made as a simple explanation and easily understandable. But, Bow-Tie analysis still a qualitative method of analysis and in order to increase accurancy of this method, bow tie can be quatificated by LOPA method (Layer of Protection Analysis) which based on the value of Probability Failure Of Demand (PFD) from each process equipment. This review results an evaluation of NGL Extraction plant, with a recommendation as the output. The recommendation is the additional of IPL passive and active in oreder to achieve the parameter of ALARP (As Low As Reasonably Practiceable) and limitation of TMEL (Target Mitigated Event Likelihood) as 10-5."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Ayyash Dylan
"Permintaan energi global terus meningkat pesat, mendorong peningkatan kesadaran dan adopsi sumber energi terbarukan sebagai pelengkap dan alternatif energi konvensional. Tren ini dibuktikan dengan meningkatnya investasi pemerintah di sektor energi terbarukan, khususnya tenaga air, yang memiliki potensi signifikan untuk pembangkitan listrik. Namun, investasi dalam proyek energi terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga mini hidro, menghadapi risiko dan ketidakpastian yang substansial. Hal ini memerlukan pendekatan komprehensif dalam valuasi proyek yang mempertimbangkan faktor-faktor risiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai fasilitas pembangkit listrik tenaga mini hidro dengan memperhitungkan faktor risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini menggunakan model Discounted Cash Flow (DCF) yang dikombinasikan dengan simulasi Monte Carlo dalam kerangka Value at Risk (VaR). Analisis dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% dan diuji melalui dua skenario berbeda: satu berdasarkan data operasional historis dan yang lain menggunakan data studi kelayakan yang direncanakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai fasilitas menurun ketika dihadapkan pada tingkat risiko dan interval kepercayaan yang telah ditentukan. Studi ini mengidentifikasi laju aliran air sebagai faktor risiko paling signifikan yang mempengaruhi valuasi pembangkit listrik tenaga mini hidro. Selanjutnya, analisis skenario komparatif mengungkapkan perbedaan substansial antara ekspektasi yang direncanakan dan kinerja aktual, menekankan pentingnya penilaian risiko yang kuat dalam perencanaan proyek. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman faktor risiko dalam valuasi proyek energi terbarukan dan menekankan kebutuhan akan strategi manajemen risiko yang komprehensif dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga mini hidro. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi investor, pembuat kebijakan, dan pengembang proyek di sektor energi terbarukan.

The global demand for energy continues to rise rapidly, prompting increased awareness and adoption of renewable energy sources as supplements and alternatives to conventional energy. This trend is evidenced by growing government investment in the renewable energy sector, particularly in hydropower, which has significant potential for electricity generation. However, investments in renewable energy projects, including mini hydropower plants, are subject to substantial risks and uncertainties. This necessitates a comprehensive approach to project valuation that incorporates these risk factors. This study aims to determine the value of a mini hydropower plant facility while accounting for risk factors and uncertainties. The research employs a Discounted Cash Flow (DCF) model combined with Monte Carlo simulation within a Value at Risk (VaR) framework. The analysis is conducted at a 95% confidence level and tested through two distinct scenarios: one based on historical operational data and another using planned feasibility study data. The results demonstrate that the facility's value decreases when subjected to predetermined risk levels and confidence intervals. The study identifies the water flow rate as the most significant risk factor affecting the valuation of the mini hydropower plant. Furthermore, a comparative scenario analysis reveals substantial differences between planned expectations and actual performance, highlighting the importance of robust risk assessment in project planning. This research contributes to the understanding of risk factors in renewable energy project valuation and emphasizes the need for comprehensive risk management strategies in the development of mini hydropower plants. The findings provide valuable insights for investors, policymakers, and project developers in the renewable energy sector."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharyono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan dan keterbatasan dalam menilai risiko yang ada di Floating Storage and Offloading Unit (FSO) X PT ABC dengan metode Bow-Tie Analysis yang bersumber dari data hasil analisis HAZOP, selanjutnya dilakukan analisis kajian terhadap metode HAZOP dan Bow-Tie sehingga diketahui keterbatasan dan keunggulan masing-masing metode.
Hasil yang diperoleh akan dijadikan rekomendasi dalam manajemen risiko di PT ABC. Penelitian dilakukan pada unit cargo oil loading system FSO X pada deviasi/top event yaitu no/less flow dan corrosion/erosion selama Januari?Juli 2015. Parameter yang digunakan adalah parameter yang ada pada metode HAZOP dan Metode Bow-Tie.
Hasil penilaian risiko pada cargo oil loading system disajikan dalam bentuk worksheet kerja HAZOP dan Bow-Tie diagram. Keunggulan HAZOP diantaranya adalah HAZOP memiliki kelebihan dalam penggunaan guide word untuk memandu evaluasi deviasi desain dan kecukupan safeguard; ruang lingkup spesifik dalam hal identifikasi risiko terkait desain proses dimana analisis dilakukan berdasarkan P&ID; tidak memerlukan software khusus dalam pengerjaanya.
Keterbatasan yang dimiliki HAZOP adalah penyajian data dalam bentuk worksheet sehingga membutuhkan pemahaman lanjutan; ketidakmampuan dalam menggambarkan skenario risiko maupun mitigasinya. Keunggulan bow-tie diantaranya kemudahan dalam memahami hasil analisis karena tergambarkan dalam visual diagram; kemampuan memprediksi tingkat preventive atas penyebab (proaktif) dan tingkat mitigasi dari konsekuensi risiko yang ditimbulkan (reaktif); kemampuan analisis hingga tingkat/level risiko; dan kemampuan dalam menggambarkan perkembangan dan mitigasi risiko.
Adapun keterbatasan bow-tie adalah tidak spesifik mengkaji hazard terkait operasional/desain proses; diperlukan software khusus yang relatif cukup mahal sehingga penggunaannya menjadi terbatas. Dalam hal pemilihan metode risk assessment, pemilihan metode risk assessment sebaiknya disesuaikan dengan tujuan utama dari fasilitas yang akan dinilai. Pada penelitian penilaian risiko di Floating Storage and Offloading Unit (FSO) X PT ABC dengan penggunaan metode HAZOP yang berfokus pada evaluasi kecukupan safety devices suatu instalasi, sehingga perlu dilengkapi dengaan Bow-Tie Analysis agar tingkat risiko dan mitigasi tergambarkan dan terprediksi.

The purpose of this study is to compare HAZOP and Bow-tie analysis method to determine the advantages and limitations of the method in assessing the risks that exist in the Floating Storage and Offloading unit (FSO) X PT ABC.
The results obtained will be recommended in risk management at PT ABC. The study was conducted on a unit of oil cargo loading system FSO X on deviation/top event no/less flow and corrosion/erosion during January to July 2015. The parameters used are the parameters that exist in the HAZOP and Bow-Tie method.
The results of the risk assessment on oil cargo loading system are presented in the form of HAZOP worksheet and Bow-Tie diagrams. The advantages of HAZOP including the use of guidance word; specific in terms of identification of risk associated design process based on P&ID; and it doesn?t require any special software.
The HAZOP limitations including the used of worksheet that requires an advanced understanding;and it can?t describing risk scenarios and mitigation. Bow-tie advantages including the results of the analysis as illustrated in the visual diagram so it?s easy to understand; the ability to predict the level of preventive action (proactive) and level of mitigation of the consequences (reactive); analytical skills up to the level of risk; and the ability to describe the development and mitigation of risk.
The limitations of bow-tie is not specifically assess the hazard related to operational/design process; and it required special software, so the use of the method is limited. When we want to conduct the risk assessment, it should be adjusted with the primary purpose of the facility is to be assessed. In the risk assessment study on the Floating Storage and Offloading unit (FSO) X PT ABC, the use of HAZOP method only focuses on the evaluation of the adequacy the installation of safety devices, to get more comprehensive result that can predict the risk level and risk mitigation we also need another method such as Bow-Tie Analysis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erawati Fitriyani Adji
"Interpretasi lanjut dari Spectral Decomposition Method (SDM) merupakan metode baru yang akan diterapkan untuk mengidentifikasi reservoar hidrokarbon pada lapangan minyak yang terletak di Cekungan Sumatera Selatan. Diharapkan dengan pemanfaatan metode ini akan memberikan hasil yang cukup menjanjikan. Reservoar utama pada lapangan penelitian adalah batuan karbonat berumur Miosen awal yang terletak diatas basement bald dengan persebaran karbonat yang tidak merata. Interpretasi standard kurang memberikan hasil yang baik dikarenakan resolusi seismik pada lapangan FIKA kurang baik akibat keberadaan batuan karbonat yang dapat menyerap energi geolombang seismik secara signifikan dan terletak diatas basement. Selain itu terdapat kesulitan dalam penentuan distribusi lateral dari reservoar karena ketebalan yang ada cukup bervariasi yaitu berkisar antara 30-300ft.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi frekuensi dominan (24 Hz) hasil Spectral Decomposition antara batuan karbonat dan basement tidak dapat dibedakan karena adanya keterbatasan resolusi seismik. Sehingga diperlukan adanya kombinasi metode tambahan berupa Adsorbsi Quality Factor (AQF) untuk meningkatkan hasil Spectral Decomposition dengan algoritma CWT dan hasilnya cukup menjanjikan. Terdapat sebuat prospek baru di sebelah barat dari reservoar Gas-1 yang terdapat dari anomali nilai Absorption Quality Factor yang lebih rendah daripada basement. Reservoar seperti ini dimodelkan sebagai karbonat yang tumbuh pada reef flat hingga reef crest.

Advance interpretation of Spectral Decomposition Method is a new method which applied to identify hydrocarbon distribution on Carbonate Field in South Sumatera Basin. Result from this method is satisfy enough. Mainly reservoir on FIKA Field is Early Miocene carbonate platform which overlay on basement bald. Standard interpretation haven't give good enough result because of decreasing seismic resolution by carbonate existence. It will adsorb seismic wave significantly. In addition determination of carbonate distribution was difficult because thickness of carbonate varied about 30-300ft.
Spectral Decomposition result study at dominant frequency (24 Hz) indicates no significantly difference between carbonate and basement because of limitation from seismic data resolution. Its need additional method to improve CWT Spectral Decomposition result, there are Adsorbsi Quality Factor (AQF). The result was promised and new gas prospect on western side of Gas-1 reservoir was identified. This prospect has anomali on AQF value which lower than basement. The hydrocarbon reservoir from FIKA’s field was modelled as carbonate on reef flat until reef crest.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T45147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erawati Fitriyani Adji
"Interpretasi lanjut dari Spectral Decomposition Method (SDM) merupakan metode baru yang akan diterapkan untuk mengidentifikasi reservoar hidrokarbon pada lapangan minyak yang terletak di Cekungan Sumatera Selatan. Diharapkan dengan pemanfaatan metode ini akan memberikan hasil yang cukup menjanjikan. Reservoar utama pada lapangan penelitian adalah batuan karbonat berumur Miosen awal yang terletak diatas basement bald dengan persebaran karbonat yang tidak merata. Interpretasi standard kurang memberikan hasil yang baik dikarenakan resolusi seismik pada lapangan FIKA kurang baik akibat keberadaan batuan karbonat yang dapat menyerap energi geolombang seismik secara signifikan dan terletak diatas basement. Selain itu terdapat kesulitan dalam penentuan distribusi lateral dari reservoar karena ketebalan yang ada cukup bervariasi yaitu berkisar antara 30-300ft.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi frekuensi dominan (24 Hz) hasil Spectral Decomposition antara batuan karbonat dan basement tidak dapat dibedakan karena adanya keterbatasan resolusi seismik. Sehingga diperlukan adanya kombinasi metode tambahan berupa Adsorbsi Quality Factor (AQF) untuk meningkatkan hasil Spectral Decomposition dengan algoritma CWT dan hasilnya cukup menjanjikan. Terdapat sebuat prospek baru di sebelah barat dari reservoar Gas-1 yang terdapat dari anomali nilai Absorption Quality Factor yang lebih rendah daripada basement. Reservoar seperti ini dimodelkan sebagai karbonat yang tumbuh pada reef flat hingga reef crest.

Advance interpretation of Spectral Decomposition Method is a new method which applied to identify hydrocarbon distribution on Carbonate Field in South Sumatera Basin. Result from this method is satisfy enough. Mainly reservoir on FIKA Field is Early Miocene carbonate platform which overlay on basement bald. Standard interpretation haven't give good enough result because of decreasing seismic resolution by carbonate existence. It will adsorb seismic wave significantly. In addition determination of carbonate distribution was difficult because thickness of carbonate varied about 30-300ft
Spectral Decomposition result study at dominant frequency (24 Hz) indicates no significantly difference between carbonate and basement because of limitation from seismic data resolution. Its need additional method to improve CWT Spectral Decomposition result, there are Adsorbsi Quality Factor (AQF). The result was promised and new gas prospect on western side of Gas-1 reservoir was identified. This prospect has anomali on AQF value which lower than basement. The hydrocarbon reservoir from FIKA's field was modelled as carbonate on reef flat until reef crest
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Susilo
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas Analisis risiko pada kegiatan Praktikum Biokimia Reaksi-Reaksi Hidrokarbon di Laboratorium Dasar Kimia Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2015. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat risiko di laboratorium kimia teknik kimia UI. Metode yang digunakan yaitu identifikasi hazard menggunakan Task Risk Analysis, dan untuk analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisa risiko semikuantitatif dengan kriteria penilaian risiko (consequence, likelihood, dan exposure). Hasil analisis penilaian risiko dengan tingkat risiko Very high sebanyak 1 (2,3%), Periority 1 sebanyak 4 risiko (9,3%), Substansial sebanyak 20 risiko (46,5%), Periority 3 Sebanyak 15 Risiko (34,9%), dan Acceptable sebanyak 3 risiko (7%). Dari hasil diatas yang dapat diberikan kepada laboratorium kimia yaitu diperlukannya manajemen risiko untuk setiap kegiatan praktikum lainya dan manajemen keselamatan di laboratorium melalui program keselamatan laboratorium

ABSTRACT
This study discusses the risk analysis Practical activities Biochemical Reactions Hydrocarbons in Basic Chemistry Laboratory of Chemical Engineering, Faculty of Engineering, University of Indonesia 2015. This study has a purpose to assess the level of risk in the basis of chemistry laboratory chemical engineering UI. The method used the identification of hazard using Task Risk Analysis, and for the risk analysis performed using semiquantitative risk analysis with risk assessment criteria (consequence, likelihood, and exposure). The results of risk assessment analysis with Very high level of risk in 1 (2.3%), periority 1 of 4 risk (9.3%), as many as 20 Substantial risk (46.5%), 3 periority Risk total of 15 (34.9 %), and as much as 3 Acceptable risk (7%). From the above results that can be given to the chemical laboratory, need for risk management for each other lab activities and the management of safety in the laboratory by laboratory safety program"
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Anggia
"Signifikansi kualitas produk farmasi dan lingkungan regulasi yang ketat telah mendorong industri farmasi untuk menggunakan pendekatan manajemen risiko kualitas dalam upaya meningkatkan jaminan kualitas secara proaktif. Penilaian risiko merupakan tahap penting dalam menjalankan manajemen risiko yang efektif, sehingga penelitian ini ditujukan pada fokus pengembangan model penilaian risiko kualitas, dengan mencakupkan sistematika penilaian yang lebih komprehensif.
Pengembangan model dilakukan dengan mengintegrasikan prinsip dan sistematika metode fuzzy bow tie analysis untuk menganalisis faktor dan dampak risiko, untuk mengevaluasi tingkat risiko, serta untuk merumuskan tindakan kontrol risko melalui pengembangan barier pada analisis diagram bow tie. Validasi model pada lingkup aspek change control pada proses manufaktur di industri farmasi formulasi dan packaging, menunjukkan bahwa model telah berhasil dikembangkan dan dapat mendukung pengambilan keputusan pengelolaan risiko serta dapat mendukung perumusan rencana tindakan mitigasi.

Quality significances for pharmaceutical products within highly regulated environment has led pharmaceutical industries to utilize quality risk management approach in order to proactively improve their quality assurance. Risk assessment is a valuable stage in conducting effective risk management process, hence this research is focused to develop quality risk assessment model in which incorporates more comprehensive assessment process. Model is developed by integrating fuzzy bow tie analysis method principles and systematic steps, to analyze risk factors and risk impacts, to evaluate risk events level, as well as to formulate risk controls through barrier improvement in bow tie diagram analysis. Model validation within change control aspect in pharmaceutical formulation and packaging manufacturing process, has shown that model has been successfully developed and the model was
able to foster decision making and mitigation action planning toward quality risks.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T46579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Indra Pehulisa
"Secara alami, produksi minyak dan gas (migas) akan mengalami penurunan
(decline). Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan tingkat produksi
migas sekaligus meningkatkan produksinya. Salah satu upaya adalah dengan
melakukan pemboran sumur baru. Kegiatan pemboran merupakan suatu kegiatan
yang memiliki Risiko Bahaya kategori Tinggi. Mitigasi harus dilakukan untuk
mengurangi potensi bahaya dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.Ruang
lingkup penelitian ini mencakup seluruh kegiatan utama yang ada pada suatu
kegiatan pemboran. Analisa risiko ditinjau dari aspek manusia, peralatan,
lingkungan dan citra perusahaan. Metode Bow Tie dilakukan untuk melihat dan
menganalisa risiko yang ada pada kegiatan pemboran di PT Pertamina EP. Untuk
mendukung data penelitian, juga dilakukan pengambilan data berupa kuesioner
dari para pekerja yang terlibat di kegiatan pemboran PT Pertamina EP. Secara
umum sudah dilakukan mitigasi untuk kegiatan pemboran di PT Pertamina EP
sehingga operasi pemboran tersebut berada pada kondisi aman. Beberapa
masukan hasil penelitian ditujukan untuk meningkatkan keamanan operasi
pemboran PT Pertamina EP

Naturally, oil and gas production will decline. Some efforts have to do to keep oil
and gas production rate as well as to increase the production. One of them is
drilling new well. Basically, hazards in drilling activities are categorized as High
Risk. Mitigation should be done to reduce the potential hazards and prevent
accidents.The scope of this study covers all the major events that exist in a drilling
activities. Analysis of risk in terms of aspects of human, equipment, environment
and corporate image. Bow Tie method is performed to see and analyze the risks
involved in drilling activity in the PT Pertamina EP. To support research data,
also conducted a questionnaire data collection from the workers involved in the
drilling activities of PT Pertamina EP. In general, mitigation has been carried out
for drilling activities at PT Pertamina EP so that the drilling operations are in safe
condition. Some input the results of research aimed at improving the safety of
drilling operations of PT Pertamina EP.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prakas Rifki Maulana
"Pembangunan Infrastruktur jalan tol sedang meningkat saat ini. Dengan masifnya pembangunan infrastruktur khususnya jalan tol, pemerintah melakukan alternatif kontrak konstruksi berupa kontrak konstruksi rancang bangun (design build). Kontrak design build digunakan karena memiliki efektivitas dari segi waktu dan biaya. kontrak design build dihadapi oleh banyak masalah ketidakpastian dan risiko yang mungkin terjadi. Dampak tersebut berpengaruh terhadap kinerja waktu dan biaya proyek. Untuk menangani berbagai risiko tersebut diperlukan manajemen risiko yang baik dan benar. Yang dilakukan dari tahap identifikasi risiko, analisis risiko, dan pengendalian risiko. Oleh karena itu dalam penelitian ini melakukan analisis risiko pada proyek design build khusunya jalan tol. Dari hasil penelitian didapat 7 variabel berupa tahap pelaksanaan, tahap persiapan tender, tahap tender, tahap evaluasi tender, tahap desain, tahap konstruksi, tahap monitoring dan controling serta tahap penyelesaian pekerjaan. Selanjutnya didapatkan 29 indikator dan 60 faktor risiko proyek design build jalan tol dan dari analisis kualitatif risiko hingga didapat 30 faktor risiko dengan kategori ekstrem sebagai faktor risiko dominan penelitian. selanjutnya dianalisis rekomendasi solusi berupa tindakan preventif dan korektif terhadap faktor risiko dominan. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa metode bow tie, untuk memberikan gambaran yang ringkas dan jelas mengenai penyebab, dampak, tindakan preventif dan korektif terhadap faktor risiko dominan.

The construction of toll road infrastructure is increasing. With massive infrastructure development, especially toll roads, the government is undertaking an alternative construction contract in the form of a design build contract. The design build contract is used because it has effectiveness in terms of time and cost. Design build contracts are faced with many problems of uncertainty and possible risks. These impacts affect the time and cost performance of the project. To handle these various risks, good and correct risk management is needed. Which is carried out from the stages of risk identification, risk analysis, and risk control. Therefore, in this study, we conduct a risk analysis on design build projects, especially toll roads. From the research results obtained 7 variables in the form of implementation stage, tender preparation stage, tender stage, tender evaluation stage, design stage, construction stage, monitoring and controlling stage and work completion stage. Furthermore, 29 indicators and 60 risk factors for the toll road design build project were obtained and from a qualitative risk analysis, 30 risk factors were obtained with the extreme category as the dominant risk factor for the study. then analyzed the recommended solutions in the form of preventive and corrective actions against the dominant risk factors. The method used in this research is the bow tie method, to provide a concise and clear description of the causes, impacts, preventive and corrective actions against dominant risk factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>