Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149184 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nindya Sani Widhyastuti
"Dinitrogen monoksida (N2O) merupakan salah satu gas berkontribusi tinggi dalam pemanasan global dan dikategorikan sebagai gas yang berbahaya. Reduksi gas N2O dilakukan menggunakan teknologi biofilter yang efektif dan efisien dalam mengontrol emisi udara. Zeolit Alam Lampung teraktivasi digunakan sebagai media biofiltrasi karena memiliki porositas yang tinggi. Karbon aktif digunakan sebagai media biofiltrasi memiliki luas permukaan yang besar dan daya serap yang tinggi. Nitrobacter winogradskyi digunakan untuk mengoksidasi N2O menjadi N2 yang tidak berbahaya.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji kemampuan Zeolit Alam Lampung teraktivasi dan Karbon Aktif sebagai media biofiltrasi. Biofilter dioperasikan selama 24 jam dengan konsentrasi gas yang digunakan ialah 15000 ppm N2O dalam udara dan laju alir sebesar 88 cc/menit.
Berdasarkan analisis GC, BET, dan TPC, karbon aktif berperan lebih baik sebagai media biofiltrasi daripada zeolit alam. Kinerja dari sistem biofilter ini dipengaruhi oleh laju degradasi maksimum, kemampuan mikroba dalam mendegradasi polutan, serta kemampuan biofilm dalam mengikat polutan.

Nitrous oxide (N2O) is one of several gases that gives highest contribution in global warming and also categorized as a dangerous gas. Removal of N2O could be achieved by biofilter technology that is effective and efficient in controlling air emission. Activated Lampung Natural Zeolite was utilized as biofiltration media because of its high porosity. Activated Carbon was utilized as biofiltration media due to wide surface area and high adsorption. Nitrobacter winogradskyi used to oxidize N2O into harmless N2.
This research aims to study Lampung Natural Zeolite and Activated Carbon performance as biofiltration media. Biofilter was operated for 24 hours with gas concentration was 15000 ppm N2O in air and gas flow rate was maintained at 88 cc/minute.
Based on GC, BET, and TPC analysis, activated carbon plays better role as biofiltration media than natural zeolite. Performance of this biofilter system affected by maximum degradation rate, microbes ability in degrading pollutant, and biofilm ability in binding pollutant.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Sani Widhyastuti
"Dinitrogen monoksida (N2O) yang diemisi dari berbagai proses industri dan aktivitas pertanian merupakan salah satu gas yang memberikan kontribusi tinggi dalam pemanasan global dan tergolong ke dalam kategori gas yang berbahaya. Reduksi gas N2O dilakukan menggunakan teknologi biofilter yang efektif dan efisien dalam mengontrol emisi udara. Zeolit Alam Lampung teraktivasi digunakan sebagai media filter karena memiliki porositas yang tinggi. Nitrobacter winogradskyi digunakan untuk mengoksidasi N2O menjadi gas yang tidak berbahaya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji pengaruh dari penambahan kultur bakteri terhadap reduksi gas dan untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimum dalam biofiltrasi dengan cara memvariasikan pH awal media, yaitu pH 4, 5, 6, 7, dan 8. Biofilter dioperasikan selama 24 jam dengan konsentrasi gas yang digunakan ialah 15000 ppm N2O dalam udara dan laju alir sebesar 88 cc/menit. Efisiensi reduksi tertinggi yang diperoleh sebesar 94,73%, yang dicapai pada variasi pH awal 7. Inokulasi bakteri ke dalam media filter menghasilkan 32,03% rata-rata efisiensi reduksi lebih tinggi daripada sistem tanpa inokulasi. TPC menunjukkan terjadi penurunan jumlah bakteri setelah biofiltrasi. SEM menunjukkan terjadi penebalan biofilm selama operasi. Isotermis Langmuir menghasilkan qm maksimum sebesar 2,873×10-3 g N2O/g zeolit pada pH awal 7 dan KL maksimum sebesar 1,709×10-3 m3/g pada variasi tanpa inokulasi mikroba. Isotermis Freundlich menghasilkan n dan Kf maksimum sebesar 5,625 dan 8,86×10-5 m3/g secara berurutan pada variasi tanpa inokulasi mikroba.

Nitrous oxide (N2O) which is emitted from various industrial process and agricultural activities is one of several gases that gives highest contribution in global warming and also categorized as a dangerous gas. Removal of N2O could be achieved by biofilter technology that is effective and efficient in controlling air emission. Activated Lampung Natural Zeolite was utilized as filter media because of its high porosity. Nitrobacter winogradskyi used to oxidize N2O into harmless gas. This research aims to study the effect of bacteria culture addition in biofiltration and determine the optimum operation condition by adjusting initial pH of media to pH 4, 5, 6, 7, and 8. Biofilter was operated for 24 hours with gas concentration was 15,000 ppm N2O in air and gas flow rate was maintained at 88 cc/minute. The maximum removal efficiency obtained was 94.73%, achieved at initial pH 7. Furthermore, inoculation bacteria into filter media yield 32.03% higher average of removal efficiency than system without inoculation. TPC showed decreasing amount of bacteria after biofiltration. SEM showed biofilms grow thicker during operation. Langmuir isotherm obtained maximum qm at initial pH 7 was 2.873×10-3 g N2O/g zeolit and maximum KL at system without bacteria inoculation was 1.709×10-3 m3/g. Freundlich isotherm obtained maximum n and Kf were 5.625 and 8.86×10-5 m3/g respectively at system without bacteria inoculation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43217
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Sofwan Rizky
"(NOx) merupakan salah satu gas pencemar udara yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Di antara beberapa jenis nitrogen oksida, gas yang paling banyak ditemukan di udara adalah nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Gas NOx dari gas buang perlu diturunkan kadarnya demi memenuhi peraturan lingkungan yang berlaku terkait bahayanya. Penelitian ini akan mempelajari proses absorpsi pada utilisasi modul membran serat berongga (polysulfone) dengan prinsip kerja reaktor gelembung menggunakan pelarut H2O2 0,5 wt dan HNO3 0,5 M.. Gas umpan NOx akan dialirkan menuju bagian tube pada membran, bagian shell yang telah diisi pelarut H2O2 dan HNO3 bersifat statis, dan aliran masukan shell dan keluaran tube yang ditutup agar terciptanya gelembung gas. Hasil percobaan menunjukkan bahwa efisiensi penyerapan dan NOx loading meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah serat membran, namun koefisien perpindahan massa dan fluks menurun. Sementara itu, koefisien perpindahan massa, fluks, dan NOx loading meningkat seiring dengan meningkatnya laju alir gas umpan, namun efisiensi penyerapan menurun. Nilai tertinggi untuk efisiensi penyerapan NOx, koefisien perpindahan massa, dan fluks yang diperoleh pada penelitian ini adalah 92,4, 0,03613 cm.detik-1, and 2,82 x 10-7 mmol.cm-2.detik-1, secara berurutan.

Nitrogen oxide (NOx) is one of the air polluting gases that is harmful to human and environment. Among several types of nitrogen oxide, gases most commonly found in the air are nitric oxide (NO) and nitrogen dioxide (NO2). NOx needs to be reduced from flue gas in order to fulfil environment regulations due to its hazardous nature. This research will study the absorption process through utilization of hollow fiber membrane module (polysulfone) with bubble reactor principle using H2O2 (0.5 w t), and HNO3 solvent (0.5M). NOx feed gas will be flown to the tube side of the membrane, the shell side is filled with static H2O2 dan HNO3 solvent, and the shell input and the tube output flow is closed to create gas bubbles. The experimental results showed that the absorption efficiency and NOx loading increased when the number of membrane fibers increased, but the mass transfer coefficient and flux decreased. Meanwhile, the mass transfer coefficient, flux, and NOx loading increased with increasing the feed gas flow rate, but the absorption efficiency decreased. The highest values of NOx absorption efficiency, mass transfer coefficient and flux achieved in the study were 92.4, 0.03613 cm.sec-1, and 2.82 x 10-7 mmole.cm-2.sec-1, respectively."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qurrota A`Yuni
"Gas dinitrogen monoksida (N2O)merupakan salah satu gas polutan yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global dampak gas rumah kaca.Metode biofilter digunakan sebagai salah satu alternatif pengolahan gas buang secara biologis. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh variasi pH awal media terhadap reduksi gas N2O dan pertumbuhan mikroba dalam media filter. Penelitian ini menggunakan peralatan berskala laboratorium pada proses biofiltrasi gas N2O oleh mikroorganisme Nitrobacter winogradskyi menggunakan media filter berupa karbon aktif. Penelitian dilakukan dengan laju alir N2O sebesar 88 cc/menit dengan sistem batch selama 24 jam. Analisa biofiltrasi dilakukan terhadap efisiensi reduksi gas N2O menggunakan Gas Chromatography (GC). RE (Removal Efficiency) paling baik dicapai pada pH awal media 7 sebesar 93,8%. Penghitungan koloni mikroba dilakukan dengan metode TPC(Total Plate Count) dan SEM (Scanning Electron Microscope). Koloni mikroba paling sedikit berkurang pada pH awal media 7 setelah biofilter dibandingkan variasi pH lainnya.Proses biosorpsi karbon aktif memiliki kemampuan reduksi N2O yang lebih baik dibandingkan dengan proses adsorpsi.Kemampuan adsorpsi karbon aktif sebagai medium filter dengan dan tanpa adanya bakteri pendegradasi direpsentasikan dengan persamaan Langmuir dan Freundlich. Peforma biofiltrasi dalam mereduksi gas N2O hasilnya baik dilakukan dengan menggunakan media filter karbon aktif maupun dengan zeolit alam.

Dinitrogen monoxide gas (N2O) is one of the pollutant gases tahta contribute greatly to global warming effect greenhouse gases. Biofilter method used as an alternative biological waste gas treatment. This study was conducted to evaluated the effect of variation initial medium pH of N2O gas reduction and growth of microba in filter medium. This study used a laboratory-scale equipment to process N2O gas biofiltration use activated carbon as filter medium inoculated by microorganism N. winogradskyi. The study was conducted with N2O flow rate of 88cc/min with a batch system for 24 hours. Biofiltration analysis conducucted on the removal efficiency (RE) of N2O gas using GC (Gas Chromatography). Biofiltrasi analysis conducted on the efficiency of the reduction of N2O gas using Gas Chromatography (GC). RE (Removal Efficiency) is best achieved at pH 7 for 93.8% of the initial media. Microbial colony counting was conducted by TPC (Total Plate Count) and SEM (Scanning Electron Microscope). Microbial colonies at least reduced at pH 7 after the initial medium biofilter compared other pH variations. Biosorpsi process of activated carbon has the ability to better N2O reduction compared with the adsorption process. Adsorption capacity of activated carbon as filter medium with and without degrading bacteria repsented with Langmuir and Freundlich equations.Overall both of biofiltration N2O gas using activated carbon and natural zeolite, has a good capability as filter medium."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43200
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Purnamasari
"Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi larutan nutrisi sintetik terhadap efisiensi reduksi N2O dan pertumbuhan mikroba pada medium filter sebelum dan sesudah proses biofiltrasi. Efisiensi reduksi N2O dianalisis menggunakan GC dan hasil kualitatif mikroorganisme dianalisis dengan metode TPC. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi reduksi tertinggi untuk variasi konsentrasi larutan nutrisi sintetik adalah pada konsentrasi 0,31% yaitu sebesar 85,58% dan jumlah mikroorganisme sebelum dan setelah biofiltrasi tetap. Estimasi parameter dengan persamaan adsorpsi Langmuir menunjukkan bahwa KL maksimum terjadi pada konsentrasi 0,21% yaitu 7,18.10-4 m3/g sedangkan qm maksimum terjadi pada biofiltrasi tanpa mikroba yaitu sebesar 0,3512 g N2O g-1. Sementara itu pada estimasi parameter dengan persamaan Freundlich menunjukkan nilai n tertinggi terjadi pada konsentrasi 0,21% yaitu 3,6531. Sedangkan nilai Kf tertinggi terjadi pada biofiltrasi tanpa mikroba yaitu sebesar 2,918.107 m3/g.

This research was conducted for evaluation influence of concentration for synthetic nutrient solution to N2O reduction efficiency and microorganisms growth at medium filter before and after biofiltration. N2O reduction efficiency was analyzed using GC and qualitative results of the microorganisms were analyzed by the method of TPC. The result showed that the highest removal efficiency of N2O at concentration 0,31% which equal 85,58% and the number of microorganisms before and after biofiltration are steady. Estimated parameter with Langmuir adsorption equation shows that the maximum value of KL occur at concentration 0,21% which equal 7,18.10-4 m3/g and the maximum value of qm occur at biofiltration without microoganisms which equal 0,3512 g N2O/g. Whereas estimated parameter with Freundlich adsorption equation shows that the maximum value of n occur at concentration 0,21% which equal 3,6531 and the maximum value of Kf occur at biofiltration without microorganims which equal 2,918.107m3/g."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43192
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhafizah Putri
"Gas dinitrogen monoksida (N2O) atau yang dikenal dengan sebutan gas tawa merupakan gas rumah kaca terbanyak keempat di atmosfer, namun gas ini memberi kontribusi terbesar pada pemanasan global. Dalam rangka mengurangi emisi gas NOx yang berbahaya bagi lingkungan, diperlukan suatu cara untuk mereduksi gas tersebut dari udara.Teknologi biofilter merupakan suatu teknologi yang sangat efektif dan efisien dalam mengontrol emisi udara, ramah lingkungan, dan hanya membutuhkan biaya operasional yang murah. Pada penelitian ini digunakan peralatan sederhana dalam skala laboratorium yang dioperasikan selama 24 jam dengan laju alir gas 88 cc/menit. Medium filter yang digunakan berupa zeolit alam Lampung teraktivasi yang diinokulasi oleh Nitrobacter winogradskyi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja biofiltrasi oleh medium zeolit alam teraktivasi dan pengaruh konsentrasi larutan nutrisi sintetik terhadap kinerja biofiltrasi dengan memvariasikan %berat jumlah nutrisi dan pelarut yang digunakan dalam nutrisi sintetik agar diproleh kondisi optimum. Efisiensi tertinggi dihasilkan oleh proses biofiltrasi pada variasi konsentrasi larutan 0,31% berat wt/wt yaitu sebesar 61,5%. Proses biofiltrasi dengan penambahan bakteri menghasilkan efisiensi reduksi rata-rata lebih besar 28% dibandingkan biofiltrasi tanpa bakteri.

Nitrogen oxide (N2O) or known as laughing gas is the fourth largest greenhouse gases in the atmosphere, but it gives the biggest contribution to global warming. So, in order to reduce N2O emissions that are harmful to the environment, we need a technology to reduce these gases from the air. Biofilter technology is a technology that very effective and efficient in controlling air emission and environmentally friendly. This research used simple laboratory scale equipment that operated for 24 hours with gas flow rate measured at 88 cc/min. Zeolite Lampung that inoculated by Nitrobacter winogradskyi is a filter that used in this research.
This research aims to study ability of zeolite and the effect of nutrient solution's concentration on the performance of biofiltration by varying the %weight of total nutrient and solution in synthetic nutrients solution in order to get optimum condition. The highest efficiency obtained at variation 0,31% weight wt/wt that is equal to 61, 6%. Biofiltration process with the addition of the bacteria produce an average reduction efficiency 28% greater than biofiltration without bacteria.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tena Djuartina
"Gastro Esophageal Reflux Disease)  adalah suatu kondisi terjadinya refluks isi lambung ke dalam esophagus yang menyebabkan  berbagai gejala klinis. Penyebab dari GERD sudah banyak diketahui namun patofisiologi  densitas saraf pleksus Meissner dan pleksus Aurbach di daerah gastroesofagus junction (GEJ) akibat pemberian senyawa nitrat (NO3) sehingga menyebabkan  GERD belum diketahui.
Metode : Membuat model hewan  GERD dan menilai variabel-variabel   pengaruh senyawa nitrat  di daerah GEJ menggunakan tikus wistar usia 10-12 minggu dengan berat badan 200-300 gram yang  dibagi dalam 4 kelompok :  kontrol (n=12) dan  kelompok perlakuan (n=36). Pada kelompok perlakuan dilakukan pemberian senyawa nitrat masing kelompok (n=12)  sebanyak 1 ml, 1.5 ml dan 2 ml  NaNO3 . Pada hari ke 2,4,6 dan 8 setelah   puasa dan diberikan  senyawa nitrat, sebanyak 3 tikus dari setiap kelompok dianalisis menggunakan pemeriksaan biokimia, histologi, histokimia dan imunohistokimia (IHK).
Hasil: Tikus  model GERD berhasil dibuat. Dimana  pada hari ke 2 terdapat korelasi antara NO luminal dengan  fibroblast, NO jaringan dengan perpanjangan lamina propria, penebalan sel basal dengan limfosit, hiperplasi sel basal dengan  IHK IL6 dan perpanjangan lamina propria dengan  limfosit.  Pada hari ke 4 didapat korelasi antara NO luminal dengan penebalan sel basal, NO luminal dengan GSH, penebalan  sel basal dengan GSH, dan korelasi limfosit dengan IHK IL6.  Pada ke 6 terdapat korelasi antara NO luminal dengan FGF2. Pada hari ke 8 didapati  korelasi antara NO luminal dengan densitas saraf pleksus Meissner dan pleksus Auerbach didapat korelasi kuat dan bermakna ( r = 0,758 dan p = 0,004) , penebalan sel basal dengan fibroblas , limfosit dengan fibroblast, IHK IL6 dengan fibroblast dan IHK FGF2 dengan penebalan sel basal.
Kesimpulan: Pemberian senyawa NO3 meningkatkan kadar NO luminal yang mengakibatkan  perubahan morfologi makrokopis dan mikroskopis, penurunan antioksidan endogen, inflamasi serta peningkatan densitas saraf pleksus Meissner dan pleksus Auerbach didaerah sfingter GEJ sehingga menyebabkan terjadinya GERD.

Background: GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease) is a condition with reflux of gastric contents into the esophagus which causes various clinical symptoms. The causes of GERD have been  known but the pathophysiology of the density of the Meissner plexus nerve and the Aurbach plexus in the gastroesofagus junction region (GEJ) due to administration of nitrate (NO3) compounds is not known unknown.
Methods: GERD animal models were prepared to asses the variables affected by nitrate compounds in the GEJ area using wistar mice aged 10-12 weeks with a weight of 200-300 grams divided into 4 groups: control (n = 12) and treatment group (n = 36). In the treatment group, nitrate compounds were given as NaNO3 in each group (n = 12) with the doses of 1 ml, 1.5 ml and 2 ml. On days 2,4,6 and 8 after fasting and gavage of nitrates, 3 rats from each group were sacrificed, and esophageal tissue was taken for biochemical, histological, histochemical and immunohistochemical (IHC) examinations.
Results: GERD model rats were successfully made. On day 2, there was a significant correlation between luminal NO level with fibroblasts, tissue NO with extension of lamina propria, thickening of basal cells with lymphocytes, basal cell hyperplasia with IL6 IHC and extension of lamina propria with lymphocytes. On day 4, there was a correlation between luminal NO and basal cell thickening, luminal NO with GSH, basal cell thickening with GSH, and lymphocyte with IL6 IHK. On day 6, we found a significant correlation between luminal NO and FGF2. On day 8, there was a correlation between luminal NO and the density of Meissner plexus nerve and Auerbach plexus with a strong and significant correlation (r = 0.758 and p = 0.004), thickening of basal cells with fibroblasts, lymphocytes with fibroblasts, IL6 IHC with fibroblasts and FGF2 IHC with thickening of basal cells.
Conclusion: The administration of NO3 compounds increases luminal NO levels which results in changes in macroscopic and microscopic morphology, decreased endogenous antioxidants, inflammation and increased density of Meissner plexus nerve and Auerbach plexus in the area of the GEJ sphincter leading to development of GERD."
Lengkap +
2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 1981
574.522 2 DEL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Sani Widhyastuti
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>