Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
La Ahmadi
"Tesis ini membahas tentang pelestarian kearifan lokal yang merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Sulawesi Tenggara yang kini nilai-nilainya mulai terkikis era globalisasi.Museum berperan untuk melestarikan melalui fungsi dasarnya yakni penelitian, preservasi dan komunikasi.Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan new museology yang terus berkembangseiring zaman, melalui tahapan pengumpulan data, analisis data dan pembahasan.Dari hasil penelitian mampu mengidentifikasi bahwa Museum Negeri Provinsi Sulewesi Tenggara dalam menjalankan misinya masih berorientasi pada benda dan belum berorientasi pada warisan budaya tak benda sebagai fokus new museology.Oleh karena itu, diperlukan informasi makna atau nilai-nilai memori kolektif dapat disajikan melalui pameran di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara.

This thesis discusses the preservation of local wisdom is a part of the culture of the people of Southeast Sulawesi which now values began to erode the era of globalization. Museum acts to preserve through the basic functions of research, preservation and communication. This research is a qualitative descriptive study new museology approaches that continue to evolve over time, through the stages of data collection, data analysis and discussion. From the results of this study identified that the Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara still in its missionoriented object-oriented and yet intangible cultural heritage as a focus of new museology. Therefore, the required information or the meaning of collective memory values can be presented through the exhibition in the Museum Negeri
Provinsi Sulawesi Tenggara.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Flora
"Tesis ini membahas tentang konsep new museum, identitas, memori kolektif, teori edukasi, dan model ekshibisi di museum. Penelitian ini dilakukan di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara, Manado. Mengacu kepada konsep dan teori tersebut, maka untuk meningkatkan peran Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara dalam memberikan pemahaman dan edukasi tentang perwujudan nilai-nilai warisan budaya, maka museum ini harus mempresentasikan perwujudan nilainilai warisan budaya Sulawesi Utara pada ekshibisi. Adapun teori edukasi yang tepat adalah konstruktivis, dengan pendekatan ekshibisi tematis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskiptif. Data dikumpulkan dengan melakukan studi literatur dan observasi di lapangan. Hasil penelitian berupa penerapan konsep new museum di museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara.

This research discusses about the concept of new museum, identity, memory collective, educational theory, and model exhibition at the museum. This research was conducted At The State Museum of North Sulawesi Province, Manado. Refers to concepts and theories, then to enhance the role of the State Museum of North Sulawesi Province in giving understanding and education regarding the embodiment of the values of cultural heritage, the museum must present the embodiment of the values of the cultural heritage of North Sulawesi at the exhibition. As for the right educational theory is constructivist, the exhibition's thematic approach. This research was qualitative research with design deskiptif. Data are collected by conducting studies of the literature and observations in the field. The results of this research is the application of the concept of the new museum at At The State Museum of North Sulawesi Province."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yunani
"Dalam rumusan yang diberikan ICOM museum berfungsi sebagai lembaga penelitian. kata "the tangible and intangible", merupakan penekanan tentang aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya pelestarian bukti-bukti manusia dan lingkungannya. dalam melakukan research (penelitian), keterlibatan masyarakat sangat diperlukan sebagai sumber awal penelitian, sebagai pemilik benda pamer, untuk dilakukan penelitian terhadap nilai (value) yang terkandung pada benda pamer yang dikaitkan dengan pengembangan kekinian yang terjadi pada masyarakat. artinya bahwa segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat, menjadi subjek pokok pada pengelolaan museum (public service). dari masyarakat oleh masyarakat sehingga museum dalam operasionalnya tidak lagi eksklusif, tetapi menjadi inklusif.
Museum inklusif adalah museum yang berorientasi kepada masyarakat dan keragamannya dalam pencapaian target pengunjung. pengunjung museum sangat dianggap penting sebagaimana pentingnya museum dalam menentukan isi dan materi sebuah pameran. museum bergantung pelayanannya kepada jumlah pengunjung yang datang (kualitas kunjungan), keragaman jenis, laki-laki dan perempuan, serta keragaman kemampuan yaitu pengunjung yang memiliki kemampuan dalam melakukan kunjungan (sehat secara fisik) maupun pengunjung yang memiliki keterbatasan kemampuan (penyandang cacat). museum tidak mhanya menampilkan hal- hal yang unik dan menarik saja, akan tetapi museum dapat menjaring pengunjung secara beragam, baik tempat/wilayah, fisik, intelektual, maupun emosional. jadi museum inklusif adalah museum yang senantiasa melibatkan pengunjung dalam melakukan berbagai kegiatannya ( participation, representation, dan access) baik program maupun penyajiannya yang berbasis kepada sosial masyarakat.

In the ICOM formula, the museum provided as a research institution. the word "the tangible and intangible", is an emphasis on aspects that need to be considered in efforts to preserve human evidence and the environment. in conducting research (research), community involvement is needed as an initial source of research, as the owner of exhibit objects, to do research on the values ​​contained in exhibit objects that are associated with the development of the present that occurs in society. it means that everything related to society becomes the main subject in museum management (public service). from the community by the community so that the museum in its operations is no longer exclusive, but becomes inclusive.
Inclusive museum is a community-oriented museum and its diversity in achieving the target visitors. museum visitors are considered very important as the importance of the museum in determining the contents and material of an exhibition. The museum depends on its service to the number of visitors (quality of visits), species diversity, men and women, as well as the diversity of abilities, namely visitors who have the ability to make visits (physically fit) and visitors who have limited ability (disabled). The museum does not only display unique and interesting things, but museums can attract visitors in a variety of places, both in place, physical, intellectual, and emotional. so an inclusive museum is a museum that always involves visitors in carrying out various activities (participation, representation, and access) both social and community-based programs and presentations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28566
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ambrose, Timothy
London: Routledge, 1995
069 AMB m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Woo, Kyu Sung
Gloucester: Rockport Publishers, 1999
727.6 WOO w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alwan Hadi
"Tesis ini membahas tentang pertambangan timah yang ada di Pulau Belitung. Menggunakan kebudayaan materi yang berasal dari sisa aktivitas industri pertambangan timah yang berkembang di Pulau Belitung sejak tahun 1852. Museum sebagai sebuah lembaga mempunyai kewajiban untuk melayani masyarakat dan mengkomunikasikan benda budaya serta lingkungannya untuk kepentingan pendidikan dan kesenangan. Melalui konsep open-air museum di kawasan pertambangan timah, masyarakat Pulau Belitung akan mengetahui tentang perubahan sosial budaya serta pertambangan timah sebagai memori kolektif masyarakat Pulau Belitung. Informasi mengenai kebudayaan materi yang disampaikan kepada masyarakat adalah kebudayaan materi yang telah diberikan pemaknaan.

This thesis discusses the existing tin mining island of Belitung. Using material culture derived from the residual activity of the tin mining industry that flourished in Belitung Island since 1852. Museum as an institution has an obligation to serve the public and communicating material culture and its environment for the purposes of education and enjoyment. Through the concept of open-air museum in the tin mining island of Belitung people will know about the culture and social change in tin mining island of Belitung people's, as collective memory. Information about the material culture presented to the public is the material culture that has been given meaning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Salam
"Tesis ini membahas tentang identitas masyarakat Kota Tarakan yang dilekatkan pada masa lalu melalui museum sejarah. Menggunakan historiografi lokal Industri pertabangan minyak bumi Tarakan tahun 1896 - 1940. Mendasarkan pada asumsi bahwa museum dapat berperan membentuk, memelihara dan melindungi identitas masyarakat dan sejarah lokal suatu daerah. Museum dapat berperan sebagai "cultural bridge" yang menghubungkan masa lalu, masa sekarang dan harapan-harapan masa depan. Konsep ini menjadi dasar dalam memberi perhatian terhadap historiografi lokal Tarakan dalam penyusunan narasi yang dapat dipresentasikan dan dikomunikasikan melalui museum sejarah. Menggambarkan historiografi lokal yang diwakilkan pada industri pertambangan minyak sebagai representasi identitas kolektif masyarakat Tarakan yang dilekatkan pada masa lalu. Cara ini dimaksudkan agar masyarakat lokal Tarakan dapat memahami masa lalu mereka dan lingkungannya dilindungi dan dirawat melalui museum sejarah.

This thesis discusses community identity of Tarakan City that is attached to the past through the historical museum. Using local historiography of petroleum mining industry of Tarakan in period 1896-1940. Basing on the assumption that the museum can play roles to form, preserve and protect the community identity and local history of a region. Museums can play a role as a "cultural bridge" that connects past, present and future expectations. These concepts form the basis of high-paying attention to local historiography of Tarakan in the preparation of narrative that can be presented and communicated through a history museum. Describing the local historiography which is represented on oil mining industry as the representation of community identity and Tarakan City that is attached to the past. These methods due to local community of Tarakan in related to get to know about their past and the environment can be protected and preserved through history museum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27922
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edwards, Edward
Routledge: Thoemmes Press, 1996
R 069 Edw l II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mexico: Miguel Galas, 1970
069.5 SAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dumingan, Charlie
"Tesis ini membahas tentang konsep museum virtual, edukasi di museum dan learning innovation. Penelitian ini dilakukan di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara, Manado. Mengacu kepada konsep dan teori tersebut, maka untuk meningkatkan peran Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara dalam memberikan pemahaman dan edukasi tentang nilai-nilai budaya mapalus kepada masyarakat banyak, maka pemanfaatan Museum Virtual menjadi salah satu solusi dalam penyampaian edukasi kepada masyarakat. Adapun pendekatan edukasi yang digunakan adalah active learning. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan dengan melakukan studi pustaka dan observasi di lapangan. Hasil penelitian berupa konsep museum virtual di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara.

The focus on this study is about virtual museum concept, education in museum and learning innovation. The study is conducted at State Museum of North Sulawesi Province, at Manado. Referring to the study, to increase the role of the museum in giving comprehension and education about cultural value of Mapalus to public, the use of virtual museum becomes one of the solutions in delivering the education to public. The education approach used is active learning. This
research is using qualitative method with descriptive design. Data collected by doing literature study and direct observation. The result is how is the concept of virtual museum at State Museum of North Sulawesi Province.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43625
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>