Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aninda Renata Tiurma
"Preservasi merupakan salah satu bentuk pelestarian benda-benda bersejarah yang mempunyai nilai kebudayaan yang sebagian menjadi koleksi Museum. Koleksi Museum ini sebagai benda untuk mengkomunikasikan informasi yang terkandung dalam benda tersebut. Keaslian benda tidak dapat tergantikan dengan foto ataupun dokumentasi film. Oleh karena itu, preservasi yang merupakan salah satu cara untuk merawat benda tersebut untuk mengurangi pelapukan yang memang sudah dialami oleh benda tersebut. Koleksi yang berada di Museum tidak hanya berada di ruang koleksi, tetapi juga berada di ruanga penyimpanan. Ruang penyimpanan tersebut merupakan salah satu lingkungan koleksi yang harus dijaga pelestariannya melalui standart preservasi yang juga menjadi kewajiban Museum.

Preservation is a form of preservation of historical objects that have cultural values that most them is a collection of the Museum. The museum collection as an object to communicate the information contained in the object. Authenticity of the object can not be replaced with a photo or documentary. Therefore, the preservation of which is one way to treat these objects to reduce weathering that had been experienced by the object. Museum collections are not only located in the collection, but also in the storage room views. The storage space is one of a collection of environmental preservation must be maintained through preservation standards also become a liability Museum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatri Chandraswari
"Penelitian ini mengkaji penyampaian informasi koleksi museum melalui tata pamer yang dapat diterapkan bagi pengunjung berkebutuhan khusus (disabled people). Ada berjuta cara yang dapat dilakukan untuk menginformasikan koleksi arkeologi di museum. Tanpa adanya informasi yang jelas, koleksi tidak akan diketahui maknanya. Pengunjung berkebutuhan khusus menjadi bagian dari penelitian ini. Penelitian dilakukan di Museum Nasional, Jakarta, agar museum ini dapat mengembangkan kembali peran serta di dalam masyarakat, membangun pendidikan nasional Indonesia, serta menyebarkan informasi tentang arkeologi serta kegunaan mempelajari ilmu ini.

This research investigated the conveying of information of the museum's collection through the art of display that is applicable to visitors with a special needs which in case are disabled people. There are millions of ways that can be done to communicate archaeology artifact's information, without clear information then there is no sense. Visitors with special needs becomes part of this research. Research is done on the Museum Nasional, Jakarta, so that museum can redevelop the participation of the people and to raise national education of Indonesia as well as distributing information about archaeology and the use of studying this subject."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranalendro Muliawan
"Media penyimpanan yang digunakan di bank memiliki beberapa variasi diantaranya lemari besi dan Safe deposit box. Penelitian ini mengambil koleksi lemari besi dan Safe deposit box di Museum Bank Mandiri. Koleksi Lemari besi dan Safe deposit box menjadi objek penelitian karena memiliki keunikan dalam pembuatan, penggunaan dan bahan materi media tersebut. Analisa penelitian menitikberatkan pada bentuk, ruang, dan waktu. Penelitian dilakukan dengan observasi, analisis, dan interpretasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis media penyimpanan pada masa kolonial dan untuk mengetahui fungsi dari media penyimpanan tersebut.

Storages which used in bank has several variations including the vault and safe deposit box. This study takes the collection of vault and safe deposit box at the Bank Mandiri Museum. The vault and the safe deposit box was the research object because it has uniqueness in making, using and the resource materials. The main research analysis focuses on form, space, and time. The research was done by observation, analysis, and interpretation. This study intended to find the types of storage media in the colonial period and to find the function of the media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swanson, Earl H.
Idaho: Idaho State University, 1963
571 SWA r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana, 1992
930.1 UNI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Citra Musthafa Arkhi
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian arkeologi terhadap kepurbakalaan bangunan klasik di kawasan kepurbakalaan Muarajambi, Jambi yang memiliki latar kegamaan Buddha dan juga berhubungan dengan sejarah perkembangan ajaran Buddha di Nusantara pada abad ke- 7 hingga abad ke- 13 M. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menemukan hubungan bentuk bangunan dan penataan ruang dari kepurbakalaan Bangunan Gedong I Muarajambi. Berdasarkan temuan penelitian diketahui bahwa terjadi pembagian hirarkis dalam penataan bangunan dan ruang area dalam kompleks.

ABSTRACT
This study is an Archaeology study on Indonesia Ancient Building in Muarajambi Archaeological Site, Jambi. The Site itself has been being identified containing many Buddhist remaining artifact which has lead the late study to development of Buddha religion in Sumatra on 7th – 13th Century. The Focus of this study is about identification of form and space of Gedong I Archaeological Building Complex. The Study discover there are Hirearchy on Buildings and areas inside the complex which comes from existence of separating wall in the inner hall"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhila Arifin Aziz
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Abdul Jalil
"Moluccas Islands which is rich of spices has become an appeal for the foreign trades to come make a trades of spices. The first foreign traders who visited the Moluccas Island are muslim Arab traders. The entry of Islam into Jaillolo is marked by the existence of ancient gravestone in the Village of Galala and Gam Lamo. This paper aims to describe the process of entry through the variatons of ancient gravestone in Jailolo. This preliminary study used descriptive method of analysis."
Yogyakarta: Balai Arkeologi D.I Yogyakarta, 2017
930 ARKEO 37:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Akbar
"Sudah sejak lama diketahui bahwa Jakarta dan sekitarnya banyak terdapat temuan prasejarah seperti tembikar, terakota, beliung persegi, batu serpihan, batu asahan, gelang batu, manik-manik, alat logam, cetakan logam, dan lain-lain. Temuan-temuan tersebut berasal dari penduduk yang umumnya diperoleh di sawah atau ladang mereka. Berdasarkan informasi penduduk itulah maka lokasi temuan dapat diketahui. DMS DKI Jakarta dan PUSLITARKENAS kemudian melakukan penelitian berupa survei dan ekskavasi. Namun, tidak semua lokasi temuan telah diteliti baik berupa survei maupun ekskavasi. Bahkan sebagian besar temuan hasil penelitian arkeologi tersebut, kini tidak dapat dilacak lagi keberadaannya.
Atas dasar itulah, penelitian ini berusaha memilah lokasi-lokasi temuan prasejarah di wilayah ini. Lokasi-lokasi temuan dibagi ke dalam dua kategori yaitu situs permukiman dan bukan situs permukiman. Hasil pemilahan menunjukkan hanya 7 dari 39 lokasi temuan yang dapat dikategorikan sebagai situs permukiman. Kemudian, dari 7 situs permukiman tersebut hanya 4 situs yang temuannya dapat dilacak kembali keberadaannya, yaitu situs Kelapa Dua, Pejaten, Kampung Kramat, dan Buni.
Hasil analisis menunjukkan bentuk-bentuk tembikar yang ada adalah periuk, tempayan, cawan, cawan berkaki, piring, pasu, dan kendi. Teknik pembentukannya adalah teknik tangan, sambung, tatap pelandas, dan roda pemutar. Tahap penyelesaian akhir menggunakan pengupaman, pemberian slip warna merah, dan memberikan hiasan. Hiasan dihasilkan dengan teknik gores, tatap pukul, tekan, gabungan antara teknik tekan dan gores. Hiasan yang dihasilkan adalah garis sejajar, garis tak beraturan, garis silang, tumpal, jala, anyaman, duri ikan, lingkaran memusat, kerang, gabungan garis lengkung dan titik-titik. Mengenai persebarannya terlihat bahwa Kelapa Dua memiliki variasi yang paling sedikit, baik dalam hal bentuk, teknik pembuatan, teknik penyelesaian, teknik bias, dan hiasan. Pejaten dan Kampung Kramat memiliki variasi yang terbanyak. Tembikar dari Kelapa Dua berasal dari masa Bercocok Tanam atau lebih tua dari situs lainnya.
Hasil analisis menunjukkan tidak ada perbedaan yang mutlak antara tingkat porositas dan daya serap air baik terhadap tembikar tipis maupun yang tebaI. Hal tersebut tergantung dari penyelesaian akhir yang dilakukan. Kemudian, komposisi kimia tembikar dari keempat situs adalah sama, yaitu silikat, aluminium, kalsium, magnesium, dan besi dengan kadar yang relatif tidak berbeda. Bahan campurannya pun, yaitu lempung dan pasir berukuran relatif sama. Masyarakat tampaknya telah mempunyai standar tertentu dalam memilih bahan baku dan campurannya.
Sebagian besar situs yaitu Kelapa Dua, Pejaten, Kampung Kramat, Condet, Tanjung Barat, dan Serpong terletak pads satuan Kipas Gunung Api Bogor. Jenis-jenis mineral tanah di satuan ini dan jenis-jenis mineral tembikar dan situs-situs memperlihatkan cukup banyak persamaan. Sungai-sungai yang mengalir dikeenam situs menghasilkan endapan pasir atau lempung. Proses pengendapan ini membuat situs-situs itu mengandung sumber daya bahan untuk membuat tembikar. Tampaknya tembikar dari situs-situs tersebut menggunakan bahan baku yang diambil dari wilayahnya sendiri dan tembikar yang dihasilkan merupakan produksi lokal.
Bentuk atau tipe beliung persegi di wilayah ini ada 3 tipe. Bahan beliung persegi terdiri dari batuan Cheri, Metalimestane, Dacite, Horn fels, Jasper, Siltstone, dan Silisifiedwaod. Berdasarkan peta geologi, Kelapa Dua mengandung sumber bahan haku Cheri, Silisifedwaad, dan Siltstone, Sedangkan Pejaten, Kampung Kramat, dan Buni tidak mengandung batuan untuk pembuatan beliung persegi. Beliung persegi yang terbuat dari Chart, Silistfiedwood, dan Siltstone kemungkinan berasal dari Kelapa Dua. Sedangkan, yang terbuat dari batuan lainnya kemungkinan berasal dari luar wilayah ini. Beliung persegi yang terdapat di Kelapa Dua, Pejaten, dan Kampung Kramat sebagian besar menunjukkan bekas-bekas pemakaian untuk keperluan praktis yakni pengerjaan kayu seperti membuat ukiran kayo. Beliung persegi dari Buni semuanya. masih utuh dan mungkin digunakan untuk alat upacara serta digunakan sebagai hekal kubur.
Artefak logam berasal dari Pejaten, Kampung Kramat, dan Buni. Sedangkan, Kelapa Dua tidak mengandung artefak logam. Hasil analisis menunjukkan terdapat artefak besi dan perunggu di Pejaten serta terak logam di Kampung Kramat dan Buni. Di Pejaten dan Kampung Kramat terdapat temuan yang mengindikaslkan aktivitas pembuatan alat logam. Namun, berdasarkan keadaan geologi, wilayah ini tidak mengandung bahan baku untuk pembuatan alat logam.
Mengenai hubungan antara situs dan keadaan lingkungan alamnya terlihat bahwa iklim di wilayah ini relatif nyaman. Situs-situs umumnya terletak pada satuan morfologi yang banyak mengandung rempah-rempah gunung api dan membuat tanah menjadi subur. Sehingga, berbagai Penis flora dan fauna yang dibutuhkan manusia, dapat hidup dan berkembang dengan baik di wilayah ini.
Berdasarkan temuan dan keadaan lingkungan alamnya, situs-situs di wilayah ini terdiri atas 3 tipe. Tipe 1 yaitu Kelapa Dua dari masa Bercocok Tanam dan terdapat di bagian pedalaman Aktivitas di sites ini adalah perbengkelan beliung persegi tahap awal sampai akhir. Beliung persegi tersebut kemudian didisiribusikan ke situs lain yang berada di utara Kelapa Dua. Pejaten, Kampung Kramat, Condet, Tanjung Barat, dan Serpong tergolong Tipe 2 dari masa Barcacok Tanam dan terus berlanjut sampai Perundagian. Situs-situs itu terdapat di bagian tengah wilayah penelitian ini. Aktivitas yang terjadi di sini adalah perbengkelan beliung persegi tahap pembentukan dan penyelesaian akhir serta perbengkelan logam. Situs Tipe 3 yaitu Buni dari masa Perundagian dan terdapat di dekat pantai. Aktivitas yang terjadi di sini adalah sebagai tempat pertemuan atau interaksi antara masyarakat yang tinggal di sites ini dengan masyarakat lain dari luar situs.
Situs-situs permukiman prasejarah di wilayah ini menunjukkan suatu model bahwa pada awalnya permukiman ditempatkan pads suatu daerah yang mengandung bahan bake untuk membuat artefak. Kriteria itu hares dipenuhi, meskipun daerah yang mengandung bahan baku tersebut terietak di pedalaman_ Pada masa berilcutnya penempatan situs lebih mempertimbangkan faktor kemudahan berinteraksi dengan daerah luar. Sehingga, masyarakat pada masa itu lebih memilih daerah pantai, walaupun daerah ini miskin sumber bahan bake pembuatan artefak. Namun, suatu hal yang tidak berubah adalah perilaku masyarakat untuk tetap memilih daerah yang dekat aliran sungai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>