Ditemukan 54502 dokumen yang sesuai dengan query
Cinta Rutatiko
"Skripsi ini membahas tema teror dalam film le Corbeau karya Henri-Georges Clouzot. Tujuan skripsi ini adalah memaparkan perwujudan tema teror melalui aspek naratif dan sinematografis dalam film. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bantuan teori pengkajian film menurut Joseph M. Boggs. Hasil penelitian menyatakan bahwa teror dalam film le Corbeau menjadi sumber konflik yang dipicu oleh munculnya surat-surat anonim dan ditampilkan secara bertahap yang dimulai dari munculnya kecurigaan dan berkembang pada ketegangan antar tokoh serta berujung pada kematian.
This thesis is focused on the terror theme in the film le Corbeau of Henri-Georges Clouzot. The aim of this thesis is to discuss the terror theme through the narative and cinematographic aspect. This study uses qualitative method with the help of theory of film study according to Joseph M. Boggs. The result of the analysis shows that the terror theme in the film le Corbeau becomes the source of conflict triggered by the emergence of anonymous letters and displayed in stages started from the emergence of suspicion and evolve to tension between characters that leads to death."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52938
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anida Nurrahmi
"Penelitian ini membahas subtitling dalam Le Marais, film pendek dalam film antologi Paris, Je T’aime, dengan menganalisis strategi dan teknik yang digunakan terkait adanya keterbatasan ruang dan waktu serta bentuk penerjemahannya yang bersifat diasemiotik. Strategi yang dimaksud adalah sepuluh strategi subtitling milik Gottlieb, sedangkan teknik yang dimaksud adalah aturan teknis berupa batasan karakter, durasi, serta keterbacaan teks. Hasil menunjukkan bahwa keterbatasan ruang dan waktu secara umum teratasi dengan adanya perubahan saluran komunikasi dari lisan menjadi tulisan. Penerapan strategi subtitling dapat dikombinasikan untuk mengalihbahasakan pesan dengan baik sekaligus memenuhi aturan teknis yang ada. Strategi yang paling banyak digunakan adalah kondensasi. Ditemukan pula strategi berupa variasi diksi yang tidak disebutkan dalam teori. Sementara itu dalam penerapan aturan teknis, ditemukan bahwa keterbacaan teks tidak dapat diatur karena mengikuti tempo dialog. Oleh karena itu, penerapan strategi menjadi esensial bagi penerjemah untuk menghasilkan subtitle yang baik.
This research studies the subtitling in Le Marais a short film within Paris Je T rsquo aime an anthology film by analyzing the strategies and techniques used due to spatial temporal constraints and its nature as diasemiotic translation Strategies we used here refer to Gottlieb rsquo s ten strategies of subtitling while techniques refer to technical rules including numbers of characters duration and legibility of texts The result shows that the spatial temporal constraints are generally solved by the change of communication channel from spoken into written The application of subtitling strategies could be combined in order to deliver the message from source language to target language and to fulfill the technical rules as well The most common strategy is condensation It is also found that there is variation a strategy which is not mentioned in theory Meanwhile from the technical rules we find that the legibility of the text could hardly be set since it is based on the tempo of the dialog itself Therefore the use of those strategies becomes essential for subtitlers to make good subtitles."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46098
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rahardhyani Primarista Putri
"Skripsi ini membahas makna di balik sosok le Ch ne dan le Roseau yang digambarkan dalam sajak ldquo Le Ch ne et le Roseau rdquo karya Jean de la Fontaine Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teori struktural Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya oposisi kuat dan lemah yang digambarkan melalui sosok le Ch ne dan le Roseau Keduanya merupakan lambang manusia dan sifat sifatnya.
The focus of this study is on the meaning of the characters le Ch ne and le Roseau based on the poem ldquo Le Ch ne et le Roseau rdquo by Jean de la Fontaine This is a qualitative research using the theory of structuralism The result of this research shows that le Ch ne and le Roseau are symbols of strong and weak These two characters also symbolize human and its traits."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53372
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anniesa Fithriana
"Skripsi ini memaparkan simbol-simbol maskulinitas dalam salah satu film rusia yang mengangkat biografi Valerij Kharlamov sebagai jalan cerita utamanya. Film ini berjudul Легенда №17/Legenda No. 17/Legend No. 17 karya sutradara Nikolai Lebedev. Film ini menceritakan kehidupan Kharlamov dalam memperjuangkan kariernya di dunia ice hockey hingga ia menjadi seorang pemain hoki es legendaris dari Uni Soviet. Dalam menganalisis film ini, penulis menggunakan teori Peirce, Barthes dan konsep maskulinitas. Dari penggabungan ketiga teori tersebut, dapat dilihat sisi maskulinitas yang dimunculkan dalam film tersebut. Metode deskriptif-analisis digunakan dalam menganalisis film ini dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta secara kontekstual. Dari analisis film ini, dapat disimpulkan bahwa sisi atau bentuk maskulinitas yang diperlihatkan adalah tampilan fisik dan mental yang kuat, pekerja keras, kebebasan, hubungan emosional dengan wanita, dan juga kesuksesan.
This undergraduate thesis describes the symbols of masculinity in one of Russian film, which tells about biography of Valerij Kharlamov as main focus in this film. The film is Легенда №17/Legenda No. 17/Legend No. 17 by Nikolai Lebedev. This film tells about Valerij Kharlamov's up and down in his life, or "from zero to hero" to be the best and legendary ice hockey player in Uni Soviet. The theories used in analyzing these film are Peirce's, Barthes' and masculinity concept. From the interrelated analysis of these there theories, the researcher finds that masculinity can be represented in Russian film. Descriptive-analytical methods used in analyzing this film by describing the facts contextually. By analyzing these film, it is concluded that forms of masculinity is the physical appearance of a strong, hard worker, freedom, emotionally with women, and success."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54315
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amanda Dwiarsianti
"Skripsi ini membahas dominasi perempuan yang terdapat dalam film Jules et Jim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu aspek naratif dan sinematografis, kemudian dianalisis menggunakan teori kajian sinema. Data-data itu juga dikaitkan dengan gambaran perempuan dalam hubungan poliamori serta dalam konteks masyarakat Prancis tahun 1920-an. Hasil penelitian menyatakan bahwa melalui analisis aspek naratif dan sinematografis ditemukan adanya dominasi tokoh-tokoh perempuan atas tokoh-tokoh laki-laki. Meskipun sama-sama dominan, tokoh-tokoh perempuan itu memiliki cara yang berbeda dalam menjalankan dominasinya. Adanya dominasi tokoh-tokoh perempuan mendukung kekhasan film Jules et Jim sebagai film Nouvelle Vague.
The focus of this study is to find the domination of women in the film Jules et Jim. This study uses qualitative method. The data in this study are divided into two categories: narrative aspect and cinematographic aspects before being analyzed using the theory of cinema studies. The data are also being associated with the image of women in polyamory relationship and in the context of French society in the 1920s. Through the analysis of both narrative and cinematographic aspect, the final results of this study show that the female characters in the film dominate the male characters, but each character has different way in dominating. The presence of women’s domination asserts the character Nouvelle Vague in Jules et Jim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52403
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Irfan Wahyudi
"Skripsi ini membahas mengenai keterasingan atau alienasi tubuh perempuan dalam film "DIE TÖDLICHE MARIA". Dalam skripsi ini dibahas juga mengenai simbol dan aturan-aturan yang ditampilkan dalam film ini sebagai konstruksi budaya patriarki yang tanpa disadari dapat dilihat melalui pembagian peran sosial (gender) antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan simbol dan aturan patriarki yang diterapkan dalam kehidupan yang dapat mempengaruhi keterasingan seorang perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan pendekatan praktis dan teoritis. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kuatnya budaya patriarki yang diterapkan dalam sebuah keluarga dapat mengakibatkan keterasingan pada perempuan baik terhadap tubuhnya sendiri maupun lingkungan yang ada di sekitarnya.
The thesis discusses the alienation on women's body in the film "DIE TÖDLICHE MARIA". This thesis also discusses the symbols and the rules which are shown in this film as a patriarchy construction, which unwittingly can be seen through the division of the social role (gender) between men and women in society. The aim of this research is to describe that the applied patriarchy symbols and rules could be influence the aliention on women. This research used literature study with theoritical and practical method. The results of this study stated that the applied strong patriarchal culture in life could be influence the alienation on women either on her body or her surroundings milieu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52682
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Melissa Berlina
"Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis pelanggaran terhadap Tatanan Simbolik dan konflik yang timbul sebagai akibatnya dalam Film Normal. Keinginan tokoh Roy untuk mengubah identitas gendernya melanggar Tatanan Simbolik sehingga menimbulkan sejumlah konflik. Konflik yang muncul antara lain adalah konflik di dalam ruang publik, ruang privat, dan di dalam diri Roy sendiri. Konflik pada ruang publik terbagi menjadi konflik di dalam tempat kerja Roy dan gereja, dan konflik pada ruang privat merupakan konflik di dalam keluarga Roy yang terbagi menjadi konflik di antara Roy dengan istrinya, ayahnya, dan anaknya. Konflik-konflik yang muncul sebagai akibat pelanggaran Tatanan Simbolik yang dilakukan Roy dengan mengganti identitas gendernya inilah yang akan menjadi akan menjadi fokus pada penelitian ini. Teori psikoanalisa Jacques Lacan akan digunakan untuk menganalisis fokus permasalahan tersebut.
This writing intends to analyze the transgression of the Symbolic order and the conflicts that appear in the movie Normal. The character Roy’s wish to change his gender identity breaks The Symbolic Order, and thus creates conflicts. The conflicts that appear are those in the public room, in the private room, and inside Roy himself. The conflict in the public room consists of the conflicts in Roy’s workplace and the church, while the conflict in the private room consists of those between Roy and his wife, Roy and his father, and Roy and his son. The conflicts that arise as the cause of the transgression of the Symbolic Order by changing his gender identity will be the focus of this research. Jacques Lacan’s psychoanalytic theory will be used to analyze this focus."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52926
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tobing, Marco Alexandro
"Skripsi ini membahas bagaimana tokoh superhero dan supervillain pada film Iron Man 3 (2013) memperlihatkan sebuah tindakan dominasi relasi kuasa. Dominasi dan relasi kuasa ini, yang terjadi melalui konflik antar tokoh, dilihat sebagai suatu pembentukan stratifikasi sosial antara manusia super dan manusia normal/ masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan definisi dan ideologi pada superhero dan supervillain, yang tertanam pada tokoh superhero, Iron Man dan Iron Patriot, dan tokoh supervillain, Mandarin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat konflik yang menyebabkan dominasi dan relasi kuasa dalam pembentukan susunan kelas dalam masyarakat. Dengan mengkaji definisi dan ideologi pada tokoh-tokoh tersebut, penelitian ini diharapkan memberikan pandangan lebih luas mengenai tokoh manusia super dan membantu pembaca memahami nilai yang disampaikan dari keberadaan tokoh superhero. Kesimpulan yang diambil penulis adalah pengambaran tokoh superhero dan supervillain pada film Iron Man 3 (2013) sebagai pemilik kekuasan tertinggi memiliki fungsi sebagai pembatas yang mengatur nilai-nilai dalam masyarakat.
This undergraduate thesis discusses how superhero and supervillain characters in the film Iron Man 3 (2013) shows an act of domination and power relation between characters. Domination and power relation, that occur through the conflict between characters, are seen as an establishment of social stratification among superhuman and normal human / society. This study is conducted by comparing the definition and ideology on the superhero and supervillain in superhero characters, Iron Man and the Iron Patriot, and supervillain character, Mandarin. This study aims to look at the conflicts that led to the dominance and power relations in the establishment of class structures in the society. By reviewing the definition and ideology on these characters, this study is expected to give a broader view of superhuman characters and help the reader to understand the value delivered from superhero character. As a conclusion, the potrayals of the superhero and supervillain characters in the film Iron Man 3 (2013) as the highest power owner have a function to limit and control the values in the society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54294
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Irna Gayatri D. Ardiansyah
"Skripsi ini berjudul “Cerita Gempa: Edisi Teks dan Analisis terhadap Struktur dan Tema Teks” Skripsi ini menyajikan suntingan teks CG serta analisis terhadap stuktur dan tema teks CG. Penyuntingan naskah CG dilakukan untuk membantu pembaca awam membaca naskah CG. Penyuntingan teks juga menyajikan gejala kebahasaan naskah CG yang menggunakan bahasa Melayu Ambon. Selain itu naskah CG merupakan naskah primbon. Oleh karena itu analisis terhadap struktur dan tema teks akan membantu pembaca memahami isi teks CG.
This thesis titled "Cerita Gempa: Text Edition and Analysis of Text Structure and Theme". This thesis present CG text editing with analysis of CG text structure and theme. The editing of CG did to help the reader who could not read Jawi alphabet to read CG. The editing present language indication of CG which has Malayu Ambong language Besides CG is primbon manuscript Because of that analysis of text structure and theme would help the reader to understanding CG text. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52714
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Istanto Aldy Nugroho
"Isu sistem pemerintah yang Totaliter di Inggris selama bertahun-tahun diadaptasi dalam film V for Vendetta (2005). Cara kepemimpinan yang ketat seperti membuat kebijakan yang hanya memihak pemerintah adalah cara bagaimana sistem pemerintah totaliter mengontrol dan mengatur pihak masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan kondisi negara yang teratur. Kuasa pihak pemerintah yang totaliter sudah merenggut kebebasan yang dimiliki oleh pihak masyarakat. Akibat penindasan kepada pihak masyarakat, pemberontakan pun terjadi, dan film ini memperlihatkan bahwa pihak masyarakat juga dapat menggunakan kuasa mereka untuk meruntuhkan dan mendominasi pihak pemerintah. Jadi, terdapat pergeseran kuasa dari pihak pemerintah ke pihak masyarakat. V for Vendetta adalah film yang memperlihatkan bahwa pihak masyarakat yang lemah dapat melawan balik pihak pemerintah yang kuat dengan membunuh beberapa aparat pemerintah dan juga properti-properti pemerintah. Dengan menggunakan teori Michel Foucault tentang relasi kuasa, penelitian ini menampilkan bagaimana film V for Vendetta mengilustrasikan pihak masyarakat yang memulai pemberontakan kepada pihak pemerintah dari satu tokoh yaitu V hingga mencakup seluruh pihak masyarakat di Inggris. Melalui penelitian ini, peneliti akan menampilkan bahwa kuasa tidak hanya dimiliki oleh pihak yang kuat, tetapi kuasa juga dapat dimiliki oleh pihak yang lemah.
The issue of totalitarian government as depicted in the movie V for Vendetta (2005) was shown to have existed in Britain for years. Leading strictly and making several regulations arbitrarily were the ways of the totalitarian government to control and regulate the society in order to create a like-minded country. The power of the totalitarian government had snatched the identity and freedom of the society. Due to the oppression to the society in Britain, resistance occurred, and the movie shows that the society can also use their power to overthrow the totalitarian government. Thus, there was a shift of power from the totalitarian government to the society. V for Vendetta is the movie which shows that the powerless society can also fight back a powerful government by killing several governments’ people and also its properties. Using Michel Foucault’s theory of power relation, the paper shows how the movie V for Vendetta illustrates how the society begins the rebellion toward the government from one person whom V until whole of the society in Britain. Through this research, I will show that power is not always owned by the powerful party, but it can also be owned by the powerless party."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46360
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library