Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201024 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Rizkia Yunita
"Telepon seluler atau ponsel saat ini telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat dari berbagai golongan. Hal ini menyebabkan industri ini mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga menghasilkan e-waste ponsel yang terus meningkat. Dari hasil penelitian menggunakan metode load-count analysis yang dilakukan pada jasa perbaikan di dua pusat perbelanjaan yang terdapat di Kota Depok selama 8 hari, didapatkan timbulan e-waste ponsel di Depok Town Square sebesar 4.8843 kg dengan timbulan rata-rata sebesar 0.6105 kg/hari dan di ITC Depok sebesar 16.8696 kg dengan timbulan rata-rata sebesar 2.1087 kg/hari. Didapatkan pula komposisi e-waste ponsel yang berasal dari Depok Town Square berdasarkan bahan penyusunnya yang terdiri dari 51.87 % logam, 21.07 % plastik, 25.81 % kaca, dan 1.25 % campuran logam dengan plastik. Sedangkan untuk komposisi e-waste ponsel yang berasal dari ITC Depok, terdiri dari 23.14 % logam, 9.26 % plastik, 63.07 % kaca dan 4.53 % campuran logam dengan plastik. Limbah logam yang dihasilkan dari Depok Town Square, didominasi oleh batrei yang mengandung unsur-unsur berbahaya seperti nikel, litium, cadmium dan lain sebagainya sedangkan limbah kaca yang dihasilkan dari ITC Depok didominasi LCD yang mengandung bahan berbahaya seperti merkuri. Selain data mengenai timbulan dan komposisi, didapatkan pula data pengelolaan e-waste ponsel di kedua lokasi dimana pada keduanya belum dilakukan pengelolaan secara khusus dan hanya dilakukan pemanfaatan kembali dengan cara menjualnya kepada pengepul dan pedagang loak/pemulung. Didapatkan distribusi aliran material di Depok Town Square yaitu 21.22 % dibawa oleh konsumen, 76.26 disimpan jasa perbaikan dan 2.52 % dibuang ke lingkungan dan di ITC Depok, sebesar 15.73 % dibawa oleh konsumen, 79.96 % disimpan jasa perbaikan dan 4.31 % dibuang ke lingkungan.

Cell phone (mobile phone) has now become the basic needs of people from different groups. This causes the mobile phone industry experienced rapid growth causing e-waste growing mobile phone. From the results of research using load-count analysis method conducted on the repair services at two shopping centers located in Depok for 8 days, found e-waste generation phones in Depok Town Square of 4.8843 kg with an average generation of 0.6105 kg/day and in ITC Depok was 16.8696 kg with generation average of 2.1087 kg/day. Found also the composition of e-waste from mobile phones Depok Town Square based constituent materials consisting of metal 51.87 %, 21.07 % plastic, glass 25.81 %, and 1.25% metal alloys with plastic. As for the composition of e-waste from mobile phones ITC Depok, consists of 23.14 % metal, plastic 9.26 %, glass 63.07% and 4.53 % glass mix metal with plastic. Metal wastes generated from Depok Town Square, dominated by battery that contain harmful elements such as nickel, lithium, cadmium, etc. while the glass waste generated from ITC Depok LCD predominantly containing hazardous materials such as mercury. In addition to the data on the composition and, obtained data on the mobile phone e-waste management in both locations at which they have not done specifically management and reuse is only done in a way to sell it to collectors and traders flea / scavengers. Obtained distribution of material flow in Depok Town Square is 21.22% taken by the consumer, repair and saved 76.26 2.52% discharged to the environment and in ITC Depok, amounting to 15.73% was taken by the consumer, recorded 79.96% and 4.31% improvement services discharged into the environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Faqih
"Pada masa sekarang ini, teknologi semakin berkembang dan terus berkembang dengan cepat. Terutama kebutuhan adanya teknologi automasi yang memerlukan pengembangan lebih dalam lagi sehingga dapat menghasilkan teknologi cerdas yang dapat merespon tanggapan dengan cepat. Penelitian ini melakukan percobaan penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function menggunakan metode backward dan metode Orthogonal Least Square (OLS).
Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat bahwa penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function metode OLS memiliki proses pelatihan yang lebih cepat dibandingkan penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function metode backward. Selain itu, tingkat keakuratan yang dimiliki jaringan saraf tiruan radial basis function metode OLS juga tinggi.

In recent years, technology get better and better. The need of automatic technology that need to be developed more serious so it can result smart technology that can response the stimulation quickly. This research do experimentation on radial basis function neural network using backward methode and Orthogonal Least Square (OLS) methode and then compared with backpropagation neural network.
Based on result of experimentation we can conclude that radial basis function neural network using Orthogonal Least Square (OLS) method has training processing time faster than radial basis function neural network using backward method. Beside of that, radial basis function neural network using Orthogonal Least Square (OLS) method has high accuracy too.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Husain
Jakarta: UI Publishing, 2024
621.3 MUH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wahidin Wahab
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Milda Pangestiani
"Berdasarkan studi yang dilakukan International Telecommunication Union ITU pada tahun 1990-an menyebutkan bahwa 1 kenaikan teledensity, memberikankontribusi sebesar 3 pada pertumbuhan GNP Gross National Product. Olehkarena itu, pemanfaatan spektrum frekuensi radio yang tidak efisien akan menimbulkan efek berganda pula, yang mengakibatkan 'inefisiensi' pembangunan secara keseluruhan[14]. Salah satu solusi teknologi yang memungkinkan efisiensi infrastruktur adalah dengan Radio Access Networksharing yang bersifat aktif yaitu MOCN Multi Operator Core Network yang dapat melakukan sharing terhadap perangkat dan juga frekuensi kerja antar operator.
Berdasarkan keadaan tersebut, terdapat pertentangan dalam regulasi pendayagunaan sumberdaya frekuensi, sehingga dirasa perlu adanya penyesuaian peraturan dari pemerintah agar dapat terlaksana penyelenggaraan RAN Sharing yang bersifat saling menguntungkan baik pihak operator, pelanggan, dan regulator. Analisis pemenuhan kebutuhan pelanggan LTE dan pemenuhancakupan area layanan dilakukan di daerah Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia dengan memperhitungkan nilai capex dan opex yang akan diinvestasikan. Analisis dilakukan di daerah Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia dikarenakan salah satu operator seluler indonesia menerapkan RAN sharing MORAN Multi Operator Radio Access Network di daerah tersebut. Hasil dari analisis penerapan RAN sharing MOCN dapat menghasilkan keuntungan dua kali lebih besar dibandingkan penerapan Own Build.

Studies that have been conducted by the International Telecommunication Union ITU in the 1990s mentioned that a 1 increase in teledensity, contributed 3 tothe growth of GNP Gross National Product . Therefore, the inefficient use ofradio frequency spectrum will cause multiple effects as well, which resulted in the inefficiency of overall development. One of the technology solutions that enableefficient infrastructure is an active sharing Radio Access Network, namely MOCN Multi Operator Core Network which can share towards devices and alsoworking frequency between operators.
Based on these circumstances, it is deemednecessary for adjusments of the regulations from the government in order toimplement the RAN Sharing, which will mutually beneficial for both thecustomers, operators, and regulators. Analysis of fulfilling LTE subscriber needsand area coverage carried out in Banyumas, Central Java, Indonesia with takinginto account the value of to be invested capex and opex that can be used as adriving factor to improve the government regulations on the arrangement offrequencies so RAN sharing can be applied in Indonesia. The analysis wascarried out in Banyumas, Central Java, Indonesia because one of the Indonesianmobile operator implement RAN Sharing MORAN Multi Operator Radio AccessNetwork in the area. The results of the analysis of the implementation of RANsharing MOCN can generate profits two times greater than the implementation of Own Build."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggiat Bernard
"Metode Adaptif Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) untuk penerapan pada identifikasi dan aplikasi kendali sistem multi masukan multi keluaran (MIMO) dan sistem satu masukan satu keluaran (SISO) diharapkan dapat menjadi salah satu metode kendali cerdas alternatif selain mengandalkan metode kendali cerdas umum seperti Jaringan Syaraf Tiruan backpropagation. Sistem plant MIMO tersebut mengacu kepada sistem Pesawat Udara Nirawak SRITI yang menghasilkan 3 surface kendali.
Metode ANFIS yang dibangun merupakan metode yang terdiri dari metode Jaringan Syaraf Tiruan Adaptif dan model sistem inferensi fuzzy. Algoritma pembelajaran identifikasi, invers, dan algoritma pembelajaran On-Line merupakan metode pembelajaran yang digunakan pada sistem ini.
Melalui rancangan metode ANFIS ini kemudian dilakukan simulasi untuk memperlihatkan hasil identifikasi dan pembelajaran secara On-line sistem ketika masukan dan keluaran sistem Pesawat Udara Nirawak (UAV) diberikan. ANFIS dengan algoritma pembelajaran identifikasi dan invers telah dapat memberikan hasil respon yang baik, namun untuk menyempurnakan hasil metode pembelajaran Off-line sistem harus diberikan suatu pengestimasi tambahan yang menjadikannya sistem On-line. Hasil percobaan On-line telah menunjukkan keberhasilan sistem ANFIS dalam mengidentifikasi dan mempelajari sistem SISO dan MIMO.

Adaptif Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) method for Multi Input Multi Output (MIMO) plant system identification and control application expected to become one of an alternative smart control method in addition to relying on another smart control method such as backpropagation neural network. That MIMO plant system refers to Unmanned AeroVehicle which produce 3 control surface.
ANFIS method which will be proposed consist of adaptive neural network method and Fuzzy Inference System model. Identification learning algorithm, inverse learning algorithm, and On-line learning are identification and control methods used in this system.
From this proposed ANFIS method then simulated to demonstrate the identification and learning’s output when UAV SRITI plant system's input and output were given. ANFIS with identification and inverse learning algorithm had given good response, but for more perfection of Off-line system method, there should be given some additional estimator to make it On-line. The On-line method result has demonstrated the success of ANFIS system in identifying and learning SISO and MIMO systems.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
A. Endang Sriningsih
"ABSTRAK
Suatu sensor pengukur medan magnit apabila dibuat dalam teknologi CMOS dalam array, akan mempunyai keluaran current mode yang sesuai dengan tegangan referensi dari chip tersebut. Array yang dibentuk akan merupakan suatu unit yang sangat peka yang akan menaikkan sensitifitas dan signal to noise to ratio-nya. Sensor ini disebut Sensor Medan Magnit Array CMOS dan mempunyai karakteristik yang linier. Sensor Medan Magnit yang ada sebelumnya, yaitu Sensor Medan Magnit Magfet mempunyai karakteristik yang tidak linier. Pada penelitian ini akan diamati tentang karakteristik Magfet sebagai komponen utama untuk pengintegrasi antara Magfet dengan load resistor dan Sensor Medan Magnit Array CMOS. Sensor Medan Magnit Array CMOS merupakan pengembangan dari Sensor Medan Magnit magfet Keluaran sensor medan magnit Array CMOS ini keluarannya akan dibuat digital dengan banluan suatu integrator dan Analog Digital Converter. Hal ini dapat dilakukan karena sensor inii mempunyai karakteristik yang linier."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Arifin
"Sistem sensor kapasitif pengidentifikasi bahan dengan dua elektroda merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi bentuk karakteristik suatu bahan kimia dalam hal ini adalah dari kasus beberapa jenis air. Jenis Bahan uji air pada skripsi ini meliputi air suli 5, air zamzam, air sumur cakung dan air oxxy.Pada pengkajian kali ini dilihat karakteristik setiap bahan uji air memanfaatlkan efek impedansi terhadap perubahan frekuensi dalam rentang spektralnya.
Pada sistem sensor ini memanfaatkan pengaruh perubahan impedansi yang terjadi pada elektroda sensor.Impedansiakan berubah jika material dielektrik dengan konduktivitas diantara dual plat berubah. Sistem identifikasi ini juga memanfaatkan spektral noise dari sinyal keluarannya, dengan sinyal yang diberikan berbentuk pulse dalam rentang frekuensi sinyal1, 3, 5, 7, 10, 30, 50, 70, 100, 300, 500, 700 KHz dan 1, 3, 5, 7, 10 MHz.
Pengujian dilakukan dengan mengolah data dari sekali pengukuran yang menghasilkan 1000 paket data , dimana banyaknya data per paket 16384 (214) dalam interval 4 ns per sampling datanya. Data dari hasil pengukuran, diolah dengan cara statistik.yang meliputi : Rata-rata, Standar deviasi dan Reciprocal dari standar deviasi. Pengambilan data dilakukan dengan DSO picoscope, dan pengolahannya mengunakan perangkat lunak Matlab.Hasil dari analisis konsistensi nilai NTT (Nilai Total Tamsir) bahan uji belum ada yang konsisten,baik melalui paket nirmal dan paket lima. Untuk analisis perbandingan nilai sudah terlihat perbedaan karakteristik setiap jenis air melalui grafiknya.

Capacitive sensor system to identify material with two electrode are sensor which have function to detect characteristic kind of mineral water material. Identification of mineral water material include : suli5 water, oxxy water, zam-zam water, cakung water. On this analyzes we observe for characteristic each of water material utilizing impedance effect toward changing of spectral frequency.
The sensor is utilizing effect of capacitance on electrode sensor. The capacitance will be change, if the dielectric of material with conductivity between two plate is change.the identification of sensoris also using spectral noise from signal output . Waveform signal application is pulse with frequency signal is (1,3,5,7,10,30,50,70,100,300,500,700) KHz and (1,3,5,7,10)MHz.
The tested of material on each measurement yielding 1000 data package,where each data packet including 16348 (214) with interval 4 ns on each data sampling. Processing of data using statistical methode which include :mean, standar deviation and reciprocal standar deviation. Result of consistency analysis of NTT from each water sample is doesn?t consistenet.The comparing Analysis on each kind of water is already to show different of characteristic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Khansa Atikah Hidayat
"Kapasitas transmisi pada suatu jaringan fiber optik telah meningkat secara drastis sejak 30 tahun terakhir, seiring dengan berkembangnya teknologi EDFA and sistem WDM. Salah satu solusi untuk peningkatan kapasitas jaringan fiber optik ini ialah dengan transmisi koheren berbasis teknologi multi-level. Pada sistem ini, linewidth laser yang digunakan pada transmitter harus sempit dan memiliki phase noise yang rendah. Selain itu, sinkronisasi fasa karier pada local oscillator (LO) yang presisi juga diperlukan. Meskipun jenis laser yang memenuhi kriteria seperti frequency-stabilized fiber laser telah diusulkan, tetapi laser jenis ini harganya sangat mahal. Oleh karena itu Distributed Feedback (DFB) Laser Diode (LD) yang harganya relatif murah dipilih sebagai alternatif praktis. Namun DFB LD memiliki linewidth yang relatif lebar yakni 1 MHz, karakteristik linewidth yang relatif lebar ini merupakan suatu kelemahan jika kita menggunakannya untuk transmisi optik koheren multilevel. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk realisasi laser dengan linewidth sempit dengan menyisipkan external cavity mirror. Linewidth DFB LD berhasil berkurang dari 1 MHz menjadi 10 kHz. Selain itu skema injection locking untuk sinkronisasi fasa yang digunakan pada sisi transmitter sebagai sumber optik koheren dan pada sisi receiver sebagai LO akan diimplementasikan. Dengan skema injection locking, diperoleh sebuah sinyal IF dengan phase noise 2.5 derajat.

As a background in order to meet the increasing demand for capacity in optical communication networks, the digital coherent transmission system are becoming attractive. Since the optical phase is used, the linewidth of laser at the transmitter has to be narrow with low phase noise. Furthermore there is a need for precise carrier phase synchronization of the local oscillator. However, commersially available laser have broad linewidths. This characteristic is a drawback if we use it for multilevel coherent optical transmission. In this research, it is aimed for the realization of the narrow linewidth laser by employing an injection locking scheme for use at both the transmitter as coherent optical sources and at the receiver as LOs, so that it can be used later on wavelength division multiplexing (WDM) coherent transmission. We demonstrate linewidth narrowing of a distributed feedback (DFB) LD and low phase noise optical carrier-phase synchronization circuit, by employing an external cavity mirror, the LD linewidth was successfully reduced from 1 MHz to 10 kHz. With injection locking, we obtained an IF signal with a phase noise as low as 2.5 degrees."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>