Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Civita Patriana
"Penelitian ini menganalisis implikasi ideologis dari representasi atas ras dan gender di Modern Family. Dengan menggunakan analisis tekstual melalui close reading, penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan penelitian: bagaimanakah Modern Family melibatkan diri dengan ideologi ras dan gender yang dominan serta apakah implikasi ideologis akhir yang dihasilkan dari keterlibatan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Modern Family melanggengkan ideologi ras dan gender yang dominan dan bukannya menentang hal tersebut. Dalam hal ras, Modern Family menujukkan superioritas orang kulit putih dibandingkan orang kulit berwarna. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa dalam penggambaran gendernya, Modern Family melanggengkan ideologi patriarki. Pada akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa Modern Family menyangkal misinya sendiri untuk menampilkan masyarakat modern Amerika.

This research examines the ideological implications of the representation of race and gender in Modern Family. Utilized with textual analysis through close reading, this research seeks to answer the research questions: how Modern Family engages with the dominant ideology of race and gender and what the final ideological implication of the engagement with the dominant ideology is.
The findings of the research indicate that Modern Family further perpetuates dominant ideology of race and gender instead of challenging it. In terms of race, Modern Family suggests white people superiority over people of color. The research also reveals that in its gender depiction, the sitcom maintains the ideology of patriarchy. In the end, the thesis concludes that Modern Family contradicts its mission to present the modern day American society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Rurri
"Disertasi ini menganalisis hubungan profil Human Leukocyte Antigen DRB1 dan DQB serta polimorfisme alel yang dominan, dengan terjadinya ulser mulut pada pasien Systemic Lupus Erythematosus (SLE), dengan memperhatikan faktor usia, jenis kelamin, ras dan stres. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Kramat 128 Jakarta pada 96 pasien SLE dengan dan tanpa ulser mulut, dengan pengambilan data secara cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan dominasi alel DRB1*15:01 dan DQB*05:01 pada SLE dengan ulser mulut. Terdapat hubungan bermakna antara HLA-DRB1*15:01 dengan terjadinya ulser mulut (p<0,05), dan terdapat hubungan bermakna antara stres dengan terjadinya ulser mulut. Kejadian ulser mulut pada pasien SLE dengan HLA-DRB1*15:01 yang mengalami stress meningkat 3,7 kali (OR=3,77). Terdapat kesamaan sequence DNA HLA dengan HLA-DRB1*15:01 pada alel yang sama diantara pasien dengan ulser mulut.

The present study was design to analize the association of HLA-DRB1, DQB profile, and polymorphisms of dominant alel with oral ulcers SLE. This study included an evaluation association of age, gender, race and stress. A cross sectional of 96 SLE patients with or without oral ulcers followed up at the Kramat 128 Hospital Jakarta. The result shows that the HLA-DRB1*15:01 and DQB*05:01was more frequent in SLE patients with oral ulcers. HLA-DRB1*15:01 was significantly associated with susceptibility to oral ulcers SLE (p<0.05). Stress was also significance association with oral ulcers SLE. Patiens with HLA-DRB1*15:01 and stress, have a higher risk of oral ulcers (OR=3.77). There is similarity sequens DNA HLA with HLA-DRB1*15:01 in the same alel in SLE patients with oral ulcers."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurum Wahyu Putri
"Latar Belakang: Kerusakan yang parah pada korban bencana alam kerap ditemukan pada bencana alam yang masif, sehingga mempersulit proses identifikasi. Determinasi jenis kelamin merupakan prioritas utama dalam proses identifikasi karena dapat menunjang estimasi usia dan ras. Salah satu metode determinasi jenis kelamin adalah dengan pengukuran dimensi dan volume sinus frontalis dan sinus maksilaris. Sinus merupakan kavitas udara yang berada di dalam tulang tengkorak. Sinus frontalis berada di dalam tulang frontalis, sedangkan sinus maksilaris berada di dalam tulang maksilaris. Kedua sinus ini bersifat unik antar jenis kelamin, sehingga umum digunakan untuk determinasi jenis kelamin. Tujuan: Mengetahui perbedaan akurasi sinus frontalis dan sinus maksilaris untuk determinasi jenis kelamin. Metode: Pencarian dilakukan melalui electronic database seperti PubMed, EBSCO, Scopus, Science direct, dan ProQuest. Pencarian menggunakan panduan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA). Hasil: Pencarian menghasilkan 1318 studi dimana 32 studi memenuhi kriteria untuk diinklusikan. Dari hasil systematic review dan meta-analisis didapatkan sinus maksilaris lebih akurat daripada sinus frontalis untuk menentukan jenis kelamin. Selain itu, ukuran dimensi dan volume pada sinus frontalis maupun sinus maksilaris lebih besar pada laki-laki dibandingkan perempuan. Kesimpulan: Sinus frontalis dan sinus maksilaris dapat digunakan untuk determinasi jenis kelamin dengan akurasi yang lebih tinggi pada sinus maksilaris.

Background: Severe damage to victims of natural disasters is often found in massive natural disasters, which complicates the aid process. Gender determination is a top priority in the assistance process because it can support age and race determination. One method of determining sex is by measuring the dimensions and volume of the frontal and maxillary sinuses. Sinuses are air cavities within the skull. The frontal sinus is inside the frontal bone while the maxillary sinus is inside the maxillary bone. These two sinuses are unique between gender and are therefore commonly used for sex determination. Objective: To know the differences in the accuracy of the frontal and maxillary sinuses for determining gender. Methods: Searches were conducted through electronic databases such as PubMed, EBSCO, Scopus, Science direct, and ProQuest. The search used the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) guide. Results: The search returned 1318 studies of which 32 were eligible to be included in the studies. From the results of a systematic review and meta-analysis, it was found that the maxillary sinus is more accurate to determine sex. Dimensions and volume are found larger in males. Conclusion: The maxillary sinus can determine sex more accurately than the frontal sinus.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ijtahidah Dwi Indriyani
"Memperoleh American Dream dan mengartikan kesuksesan dapat berbeda bagi seseorang ke orang lain, Chris Gardner dalam The Pursuit of Happyness mengalami American Dream yang didominasi orang kulit putih. Untuk menemukan ideologi dominan orang kulit putih di dalam film ini, dan untuk mengetahui bahgaimana American Dream milik Gardner mewakili ideologi orang kulit putih, penelitian ini menggunakan metode analisis tekstual pada analisis konten termasuk bahasa, simbol, dan gambar visual di dalam film. Teori privilese oleh McIntosh menjadi kerangka kerja untuk menguji studi penelitian. Ideologi kulit putih percaya pada upaya individu, meritokrasi, dan sistem sosial yang adil namun menolak keberadaan hak istimewa dan supremasi kulit putih. Sebagai seorang Afrika-Amerika, Chris Gardner bekerja lebih keras daripada pekerja magang lainnya untuk mendapatkan pekerjaan di kantor Dean Witter. Dia percaya pada dirinya sendiri dan yakin akan kesuksesannya meski tidak memiliki hak istimewa untuk mendukung perjalanan suksesnya.

Achieving the American Dream and defining success can vary from one person to another, Chris Gardner in The Pursuit of Happyness undergo a dominant white man American Dream. To find the dominant white man’s ideology in the film, and to explore how Gardner’s American Dream would represent the white ideology, this research uses the textual analysis method on the content analysis including the language, symbols, and visual pictures in the film. McIntosh’s privilege theory becomes the framework for examining the research study. The white ideology believes in individual efforts, meritocracy, and a fair social system nonetheless it denied the existence of white privilege and supremacy. As an African American, Chris Gardner works harder than any other intern to get a job at Dean Witter office. He believes in himself and is sure of success despite having no privilege to support him in his journey. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cresentia Clarissa Adiwinata
"Keterlibatan ayah dalam pengasuhan merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, utamanya anak yang berada pada masa kanakkanak awal. Penelitian sebelumnya yang melibatkan mayoritas partisipan dari tingkat SSE atas menyatakan bahwa ideologi gender merupakan salah satu prediktor dari keterlibatan ayah pada pengasuhan. Di sisi lain penelitian yang melibatkan mayoritas partisipan dengan tingkat SSE rendah menyatakan bahwa tidak ditemukannya hubungan antara ideologi gender dan tingkat keterlibatan ayah pada pengasuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peran Status Sosial Ekonomi (SSE) sebagai moderator dari hubungan antara ideologi gender dan keterlibatan ayah pada pengasuhan anak usia 3-6 tahun (kanak-kanak awal). Partisipan dari penelitian ini merupakan 106 ayah yang berusia 20-50 tahun dan memiliki anak usia 3-6 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Inventory of Father Involvement (IFI), Intergenerational Panel Study of Parents and Children (IPSPC), dan Kuppuswamy Socioeconomic Scale. Hasil analisis uji moderasi menggunakan PROCESS Hayes model 1 menunjukan bahwa ideologi gender memiliki pengaruh positif yang signifikan sebagai prediktor dari keterlibatan ayah (b=0.11, p<0.05), tetapi status sosial ekonomi tidak memiliki efek moderasi yang signifikan dalam hubungan antara ideologi gender dan keterlibatan ayah (b=-0.00, p>0.05). Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para ayah terkait ideologi gender yang dapat berperan sebagai prediktor dari keterlibatan pengasuhan anak. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keterlibatan ayah terhadap pengasuhan anak mengingat tingkat keterlibatan ayah di Indonesia masih tergolong rendah.

Fathers' involvement in parenting is very important for the growth and development of children, especially those in early childhood. Previous research involving the majority of participants from the upper socioeconomic status (SSE) level stated that gender ideology is a predictor of a father's involvement in parenting. On the other hand, research with a large percentage of individuals with low SSE found that there was no relationship between gender ideology and the level of father involvement in parenting. The aim of this research is to look at the role of socioeconomic status (SSE) as a moderator of the relationship between gender ideology and father involvement in raising children aged 3- 6 years (early childhood). The participants in this study were 106 fathers aged 20–50 years who had children aged 3-6 years. The measuring instruments used in this study were the Inventory of Father Involvement (IFI), the Intergenerational Panel Study of Parents and Children (IPSPC), and the Kuppuswamy Socioeconomic Scale. The results of the moderation test analysis using the Process Hayes model 1 show that gender ideology has a significant positive effect as a predictor of father involvement (b = 0.11, p<0.05), but socioeconomic status does not have a significant moderating effect on the relationship between gender ideology and involvement. father (b = -0.00, p>0.05). It is hoped that the findings from this study can increase fathers' awareness regarding gender ideology, which can act as a predictor of parenting involvement. In addition, it is hoped that the results of this study can increase awareness of the importance of father involvement in child care, considering that the level of father involvement in Indonesia is still relatively low."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Menski, Werner F.
Surrey: Curzon Press, 2001
346.015 MEN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Indriani
"Media telah menjadi salah satu agen yang paling berpengaruh dalam proses perkembangan anak. Dengan 1,86 miliar pengguna di seluruh dunia, sebagai salah satu media sosial yang cukup populer, YouTube telah menyuguhkan berbagai hiburan bagi segala usia, tidak terkecuali bagi anak-anak. Penelitian ini mengkaji bagaimana CoComelon Nursery Rhymes and Kids Songs sebagai channel dengan pelanggan terbanyak nomor tiga di YouTube (2022) menggambarkan keragaman gender dan ras, serta pengaruhnya terhadap perkembangan konsep diri anak. Oleh karena itu, tiga sampel video musik diangkat untuk diamati dan dianalisis menggunakan kerangka multimodal yang dikembangkan oleh Kress dan Van Leeuwen. Hasilnya kemudian dikaitkan dengan teori kultivasi oleh George Gerbner dan teori pembelajaran sosial oleh Bandura untuk melihat bagaimana penggambaran media pada akhirnya dapat mempengaruhi cara anak-anak dalam membuat perepsi atas diri mereka sendiri dan orang lain. Studi kualitatif ini menunjukkan bahwa terlepas dari melodi dan visualnya yang penuh warna, CoComelon menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar hiburan. Dengan menampilkan beberapa tokoh non-kulit putih sebagai karakter utama dan melawan stereotipe-stereotipe gender di masyarakat, CoComelon berusaha untuk menampilkan dunia yang berbeda, dan anak-anak dapat mulai menganggapnya sebagai suatu realitas sosial. Dengan demikian, paparan jangka panjang terhadap media ini juga dapat menyebabkan anak-anak meniru apa yang mereka lihat di layar.

Media has always been an influential agent for children’s development. With approximately 1.86 billion users worldwide, as a popular social media platform, YouTube has served its audience with a wide range of entertainment, applicable to all ages, not to mention the younger audience. This study examined how CoComelon Nursery Rhymes and Kids Songs as the third most-subscribed channel on YouTube (2022), portrays gender and racial diversity and how it influences children’s self-concept development. Therefore, three sample music videos were taken to be observed and analyzed using a multimodal framework developed by Kress and Van Leeuwen. The results were then associated with the cultivation theory by George Gerbner and social learning theory by Bandura to see how media’s portrayal can eventually affect children’s way of perceiving themselves and others. This qualitative study found that despite the melody and its colorful visuals, CoComelon offered something more than mere entertainment. By featuring several non-White figures as the main characters and contesting typical gender roles, it attempted to represent the world to which the younger audiences are exposed and start thinking of it as a social reality. Thus, long-term exposure to it may also result in children imitating what they see on screen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
AI Huda Yusuf
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel demografi, sosial.ekonomi, dan gender terhadap unmet need KB di Provinsi Aceh dengan menggunakan data SDKI 2007 khusus tmtuk Provinsi Aceh. Ditemukan bahwa dari 9,873 wanita kawin berusia 15-49 tahun, total unmet need KB di Aceb sebesar 28,9 persen, terdiri atas 14,7% unmet need pembatasan kelshiran, 8,5% unmet need penjarangan kelahiran, dan 5,7% unmet need pada wanita yang ragu­ ragu apakah ingin anak atau belum tahu kapan ingin kelahiran berikutnya Proporsi unmet need tinggi pada wanita yang berumur tua, jumlah anak lebih dari 5, berpendidikan rendah, tinggal di perdasaan, berasal dari runtahtangga pada kuintil terbawah menurut indeks kekayaan, tidak bekerja, tidak mendapat infonnasi KB, tidak mengunjungi fasilitas kesehatan dengan suami, dan suami tidak setuju KB. Tidak pemah diskusi KB Analisis multinomial logistik menunjukkan bahwa variabel umur, jumlah anak masih hidup, aktfitas seksual, infonnasi mengenai KB, persepsi suami dan diskusi dengan suami tentang KB mempengaruhi unmet need penjarangan kelahiran, pembatasan kelahiran, dan yang ragu ragu secara signifikan. Pendidikan hanya mempengaruhi unmet need penjarangan. Tinggal di desa atau kota hanya mempengaruhi unmet need penjarangan dan yang ragu-ragu. Kunjuugan ke fasilitas kesehatan mempengaruhi unmet need pembatasan dan yang ragu-ragu. Variabel yang signifikan hanya terhadap yang ragu-ragu adalah status bekerja dan pendapatan, indeks kekayaan, dan pengambil keputusan mengenai pemeriksaan kesehatan.

The objective of this study is to analyze demographic, social, economic, and gender variables on unmet need of Family Planning (FP) in the Aeeb Province using the 2007 IDHS for Aceh.lt is found that 28.9o/o of9,873 married women age 15-49 years; have unmet need status, consists of' 14,7% unmet need for limiting, 8,5% wunet need for spacing, and 5,7% unmet need for the women who are undecided whether want to have more children or do not know the timing of having another child. The highest proportion of unmet need can be found among women with oldest age group) with more than five childre14 with lowest education level, living in rural areas, belong to lowest wealth index, who do not work, who do not have information regarding FP) who do not visit health facilities, who do not discuss FP with their husbands and also with husbands who disagree about FP. Multinomial logistic regression results show that the variables such as age, the number of children alive, sexual activity, FP information. husbands' perception and discussion with husband about FP, are significantly related to the unmet need for limiting, spacing, and those who are undecided. Urban rural areas only affect wunet need for spacing and those who are undecided. Education level only affects unmet need for spacing. Visits to health facilities variable is significantly related to unmet need for limiting and those who are undecided. Variables that are significantly influencing only those who are undecided are working and earning status, wealth index, and the decision maker regarding health care."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T33653
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>