Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 231567 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mayang Anggini
"Teh merupakan salah satu komoditas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Industri minuman teh di Indonesia memiliki pangsa pasar sebesar 30 berada di bawah industri minuman air mineral yang memiliki pangsa pasar 40 minuman ringan berkarbonasi 20 dan 10 nya diisi oleh pangsa pasar minuman jus. Salah satu cara yang dilakukan oleh PT Wings Indonesia dengan menggabungkan minuman teh dan jus dalam satu produk yakni Teajus boleh jadi merupakan salah satu strategi untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar di industri minuman di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan brand awareness konsumen terhadap produk adalah dengan menggunakan selebriti sebagai brand endorser Agrawal Kamakura 1995. Dalam jurnal terbaru karya Bekk Sp rle 2010 disebutkan bahwa ada variabel lain selain kredibilitas dan daya tarik yang dapat membentuk kesesuaian selebriti tersebut dengan produk yang dibawakannya dan sikap positif konsumen yaitu Kepribadian Perceived Personality.
Dari permasalahan diataslah yang mendasari dilakukan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian selebriti, pengaruh kepribadian selebriti tersebut terhadap kesesuaiannya dengan produk yang dibawakannya, pengaruh kepribadian selebriti terhadap sikap positif konsumen juga pengaruhnya terhadap kepercayaan dan rasa suka konsumen remaja dengan mengangkat studi kasus Coboy Junior sebagai brand endorser dari produk minuman teh serbuk Teajus.
Dalam penelitian ini dikembangkan suatu model teoritis dengan mengajukan sebelas hipotesis yang akan diuji dengan menggunakan Structural Equation Model SEM dengan menggunakan software LISREL Simplis Project 8 51. Responden yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari responden yang mengetahui Coboy Junior dan mengetahui TVC Teajus versi Coboy Junior sebanyak 1 302 orang.
Hasil dari pengolahan data SEM untuk model penuh telah memenuhi kriteria goodness of fit sebagai berikut nilai chi square 4105 61 GFI 0 84 AGFI 0 82 NFI 0 89 CFI 0 91 CMIN DF 516 RMSEA 0 073. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model ini layak untuk digunakan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepribadian selebriti perceived personality dapat mempengaruhi kesesuaian selebriti dengan produk yang dibawakannya, suitability melalui kepercayaan konsumen terhadap selebriti tersebut trustworthiness sedangkan kepribadian selebriti perceived personality dapat mempengaruhi sikap positif konsumen positive attitude melalui rasa suka konsumen terhadap selebriti tersebut likeability. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Stefan Adrian
"Fenomena Korean Wave kini sudah mendunia dan Indonesia merupakan salah satu negara utama yang sangat terdampak oleh fenomena ini. Sehingga penggunaan selebritis Korea kini digunakan oleh perushaan di Indonesia sebagai endorser dengan tujuan agar dapat mempercepat consumer purchase. Namun, terdapat sebuah gap antara fenomena tersebut dengan teori pemilihan celebrity endorser. Untuk memperoleh celebrity endorser yang tepat, biasanya celebrity tersebut harus memiliki pengaruh yang positif dan image dari celebrity tersebut harus cocok atau sesuai dengan produk. Penelitian terdahulu menunjukan adanya hubungan yang tidak cocok antara celebrity dan brand, namun celebrity endorser yang digunakan diakui dan disetujui oleh konsumen maka celebrity tersebut akan dianggap congruent dengan brand apa pun. Kasus dengan celebrity endorser Korea dengan brand situs belanja online, belum diketahui hubungannya, karena berdasarkan penelitian terdahulu, Indonesia masih berada dalam kategori yang belum sepenuhnya memandang Korean Wave sebagai suatu fenomena yang sudah diadposi. Sehingga, penelitian ini akan berfokus kepada hubungan celebrity – brand congruence antara celebrity endorser Korea dengan brand e-commerce terhadap consumers’ purchase intention. Sebanyak 332 responden dengan umur antara 18 – 41 dan sudah pernah melihat iklan situs belanja online yang menggunakan celebrity endoser Korea, mengisi kuesioner secara online. Metode structural (SEM) digunakan untuk menguji dan mengevaluasi hipotesis. Model ini menemukan bahwa Attitudes Towards Brand tidak memiliki pengaruh terhadap consumers’ purchase intention dan celebrity - brand congruence tidak memiliki pengaruh langsung terhadap consumers’ purchase intention. Penelitian ini, secara praktis dapat diterapkan kepada Situs Belanja Online untuk mengatur strategi pemasaran kedepannya untuk meningkatkan consumers’ purchase intention dengan menggunakan celebrity endorser Korea

The Korean Wave phenomenon has now become global, and Indonesia is one of the countries that is greatly affected by this phenomenon. The use of Korean celebrities as endorsers is increasing among local companies especially on online marketplaces to generate purchase intention. Celebrity – Brand Congruence is one of the factors when choosing the right celebrity as an endorser, the image of the Celebrity and the Brand should match. Previous studies show an incongruent relationship between Celebrity and the Brand but still managed to maintain the congruency image as the celebrity is accepted and acknowledged by consumers. The congruency between Korean Celebrity and Online Marketplace has not been tested, as previous studies show that Indonesia has not fully viewed Korean Wave as an adopted phenomenon. An online survey was used and was filled out by 332 respondents aging between 18 – 41 and who have already seen an online marketplace advertisement that uses Korean celebrities as their endorsers. Structural Equation Model was used to test the hypothesis. The results show that Celebrity – Brand Congruence has no direct effect on Purchase Intention for online marketplaces and Brand Credibility has the most significant effect on Purchase Intention. This study offers managerial implications to online marketplaces in using celebrity endorsers more effectively, as marketing communication tools to increase revenue."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Adelina
"Maybelline sebagai brand kosmetik impor yang mulai merajai pasar Indonesia baru saja mengangkat brand ambassador, yaitu Velove Vexia. Velove yang seorang aktris setelah menamatkan studi di Amerika kini kurang terdengar di layar kaca. Selain itu ada inkonsistensi antara pesan dari Maybelline dan kepribadian Velove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keputusan Maybelline dalam menggunakan Velove Vexia sudah tepat. Dengan menggunakan teori celebrity endorsement dan menganalisa dengan indikator dari Lea-Greenwood, Velove Vexia dirasa cukup tepat namun perlu usaha lebih dari Maybelline untuk mampu memaksimalkan promosi yang dilakukan.

Maybelline as an import make up brand that started to overcome Indonesian market is hiring their new brand ambassador, Velove Vexia. Velove is an actrees who had finished her study in US now is rarely shown on TV. Beside that, there's an incostencistency between the message from Maybelline and Velove's personality. This study aims to tknow wheter the use of Velove is effective enough for Maybelline or not. By using celebrity endorsement theory and analyze with the Lea-Greenwood indicator, Maybelline needs to maximize Velove’s ability to promote a better promotional message."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanina Ar Ridho
"Saat ini penggunaan selebriti endorser pada iklan menjadi salah satu cara untuk mencapai efektivitas periklanan, terutama untuk kosumen Muslim menjadi perhatian untuk mencapai efektivitas periklanan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kredibilitas selebriti dan efektivitas periklanan survei pada iklan kosmetik Wardah. Populasi pada penelitian ini merupakan konsumen yang belum pernah menggunakan produk kosmetik Wardah dan beragama Islam. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling - purposive sampling.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner secara online kepada reponden dan berhasil dikumpulkan sebanyak 300 kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling SEM.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa celebrity credibility memiliki pengaruh signifikan terhadap attitude towards the advertising dan purchase behavior. Selain itu, religiosity memiliki pengaruh negatif signifikan pada celebrity credibility terhadap attitude towards the advertising dan memiliki pengaruh signifikan positif pada celebrity credibility terhadap purchase behavior.

Nowadays the use of celebrity endorsers on advertising is one way to achieve advertising effectiveness, especially for Muslim consumers to be concerned about achieving advertising effectiveness.
This study aims to analyze the relationship of celebrity credibility and advertising effectiveness survey on Wardah cosmetic advertisement. The population in this study are consumers who have never used Wardah cosmetic products and are Muslim. The sampling technique was done with non probability sampling purposive sampling.
Data collection in this study was done by distributing questionnaires online to reponden and back as many as 300 questionnaires. This research uses data processing analysis using Structural Equation Modeling SEM.
The results of data processing show that celebrity credibility has a significant influence on attitude towards the advertising and purchase behavior. However, it has a significant negative effect on the religiosity relationship on celebrity credibility and attitude towards the advertising and positive significant influence on religiosity relationship to celebrity credibility and purchase behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Eka Widyaningsih
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh kredibilitas Nadya Hutagalung sebagai celebrity endorser dari WWF Indonesia dan kredibilitas WWF sendiri pada sikap masyarakat terhadap iklan WWF Warrior dan keinginan mereka untuk bekerjasama dengan WWF setelah melihat iklan tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah 200 orang yang tinggal di wilayah Jabodetabek yang berusia 18-35 tahun. Data diolah dengan menggunakan Structural Equation Modeling dan hasil penelitian menunjukkan kredibilitas selebriti, yang dideterminasi oleh beberapa variabel lain, dan kredibilitas organisasi sama-sama berpengaruh pada sikap terhadap iklan dan keinginan untuk bekerjasama dengan organisasi nirlaba. Dimana, kredibilitas organisasi memiliki pengaruh yang lebih kuat.

The main focus of this paper is the analysis of Nadya Hutagalung`s and WWF`s credibility influence on Indonesian`s attitude towards the ads of WWF Warrior and their intention to collaborate with WWF. The sample of the study is 200 people lived in Jabodetabek area and aged 18-35 years old. Data is run with Structural Equation Modeling and result shows that both celebrity`s and organization`s credibility influence people`s attitude towards the WWF Warrior ads and their intention to collaborate with WWF. Celebrity credibility is determined by several other variables. The organization credibility has stronger influence towards the attitude to the ads and behavioral intention."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keisha Saravitra Bawono
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah attachment kuat vs lemah dapat memoderasi pengaruh jenis celebrity endorsement multiple vs single dengan intensi membeli. Single endorsement merupakan endorsement yang dilakukan oleh selebriti terhadap satu produk saja, sedangkan pada multiple endorsement dilakukan terhadap beberapa brand. Penelitian eksperimen online beetwen subject design menggunakan teknik incidental sampling untuk mendapatkan 351 perempuan berusia 18 hingga 25 tahun emerging adult . Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis celebrity endorsement memengaruhi intensi membeli secara signifikan B = 1,72.

ABSTRACT
Author wants to find out the effect of attachment strong versus week as moderator in the relationship between types of celebrity endorsement single versus multiple and purchase intention. Single endorsement is an endorsement to a single brand, and multiple endorsements is an endorsement to more than one brand. This experimental study with between subject design is using incidental sampling technique to involve 351 18 to 25 year old women emerging adult . Results indicate that types of celebrity endorsement affect purchase intention significantly B 1,72."
2017
S67106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amalia Zahra
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kehadiran tipe selebriti terhadap persepsi individu. Partisipan penelitian adalah mahasiswi JABODETABEK usia 18-24 tahun yang merupakan pengguna aktif Instagram dan mem-follow selebriti Indonesia dan influencer Indonesia di Instagram. Eksperimen dilakukan dengan memberi partisipan (n = 403) tangkapan layar berupa selebriti tradisional atau selebriti non-tradisional yang sedang memasarkan produk katering diet di Instagram. Produk katering diet digunakan sebagai produk dalam eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu merasa orang lain lebih terpengaruh dibandingkan dengan dirinya sendiri terhadap kehadiran pesan pemasaran produk di Instagram, namun tidak terdapat perbedaan tipe selebriti yang signifikan terhadap persepsi individu
.This research is conducted to verify the presence of celebrity types toward individual perception. The research’s participants are JABODETABEK female college students between 18-24 years old an active Instagram user and following Indonesian celebrities and Indonesian influencer on Instagram. The experiment is conducted by giving the participant (n = 403) screenshots in a form of traditional or non-traditional celebrities who are marketing product in Instagram. The diet catering product used as the experiment product. The result of the research shows individual feels that other people are more affected compared to themselves in the presence of marketing Instagram message product. However, there are no significant differences in types of celebrity toward individual perception.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Nadira Dinisari
"ABSTRACT
The purpose of this study is to develop a rating for celebrities in Indonesia based on the factors familiarity, attractiveness, compatibility, influence, and future potential. The study also aims to determine how strong the correlation is between each factor. The data were collected through surveys, data mining, and the judgment of experts. Five hypotheses were developed. The hypotheses were tested using bivariate correlation with primary data, the unit analysis being celebrity. There is a total of thirty celebrities used in this study, therefore n 30. From this study, it is found that compatibility has a significant correlation with rating, while influence has the lowest correlation with rating. In addition, influence has a significant negative correlation with familiarity and attractiveness.

ABSTRAK
Mengembangkan Rating untuk Selebriti di IndonesiaTujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan rating untuk selebriti di Indonesia berdasarkan faktor keakraban, daya tarik, keselarasan, pengaruh, dan potensi masa depan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menetapkan seberapa besar korelasi antar faktor. Data diperoleh melalui survei, data mining, dan pertimbangan dari ahli. Lima hipotesis telah dikembangkan. Kelima hipotesis tersebut diuji dengan data primer, dengan unit analisis adalah selebriti. Jumlah selebriti yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga puluh, sehingga n=30/ Dari penelitian ini, ditemukan bahwa keselarasan mempunyai korelasi yang signifikan dengan rating, sementara pengaruh mempunyai korelasi yang paling rendah. Ditemukan pula bahwa pengaruh mempunyai korelasi negative dengan keakraban dan daya tarik. "
2017
S67625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teta Muliantias
"Mitos kecantikan merupakan salah satu upaya masyarakat patriarki untuk mengendalikan kebebasan perempuan melalui bentuk standar kecantikan atau kecantikan yang ideal. Hal itu telah dikonstruksikan menjadi norma dan budaya sehingga apa yang dikatakannya menjadi kebenaran yang absolut. Penulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana iklan endorsement yang dilakukan oleh selebriti atau artis perempuan Indonesia secara tidak langsung menjadi salah satu agen yang melanggengkan mitos kecantikan terhadap perempuan. Melalui sudut pandang teori feminis radikal, hasil temuan data menunjukan adanya bentuk opresi terhadap perempuan yang terdapat dalam iklan krim pemutih wajah dan tubuh di media sosial Instagram.

The beauty myth is one of the efforts of patriarchal societies to control women`s freedom through an ideal form of beauty or beauty standards. It has been constructed into norms and culture so that what he says becomes absolute truth. This writing aims to see how endorsement advertisements conducted by Indonesian female celebrities or artists indirectly become one of the agents that perpetuate the beauty myth against women. From the point of view of radical feminist theory, the data findings show a form of oppression against women found in face and body whitening cream ads on social media Instagram."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiajeng Hesti Prameswara
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh negative celebrity publicity dan celebrity identification terhadap intensi membeli. Negative celebrity publicity yang digunakan adalah artikel berita negatif mengenai celebrity endorser yang mengiklankan produk fiktif. Tingkat celebrity identification dibagi menjadi identifikasi rendah dan tinggi. Penelitian desain eksperimen 2 x 2 between subject dilakukan pada 545 partisipan perempuan berumur 18-25 tahun berasal dari wilayah Jabodetabek yang diperoleh secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang dipaparkan negative celebrity publicity memiliki intensi membeli yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan partisipan yang tidak dipaparkan negative celebrity publicity. Selain itu, tingkat celebrity identification juga berpengaruh pada intensi membeli, dimana partisipan yang memiliki identifikasi tinggi menunjukkan intensi membeli yang lebih tinggi daripada partisipan yang memiliki identifikasi rendah. Namun tidak terdapat interaksi antara pemaparan negative celebrity publicity dan tingkat celebrity identification yang berpengaruh terhadap intensi membeli. Oleh karena itu, perusahaan harus memerhatikan kedua faktor ini ketika menggunakan celebrity endorsement sebagai strategi pemasarannya.

ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the effect of negative celebrity publicity and celebrity identification on consumers rsquo purchase intention. The negative celebrity publicity used in this study is a controversial news article about a celebrity who endorse a fictitious product. The consumers rsquo level of celebrity identification divided into low vs. high identification. Using 2 x 2 between subject experimental design and a sample of woman consumers age 18 25 years old living in Jabodetabek n 545 , the results showed that both negative celebrity publicity and celebrity identification affect purchase intention. Participants who were exposed to the negative celebrity publicity had less purchase intention compared to participants who were not exposed to the negative celebrity publicity. Celebrity identification also predict purchase intention, participant who were highly identified with celebrity endorser showed greater purchase intention than those who were lowly identified. No interaction effect found between negative celebrity publicity and celebrity identification toward purchase intention. Implication of this study is practitioner should concern about these factors negative celebrity publicity and celebrity identification when using celebrity endorsement as a marketing strategy."
2017
S69900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>