Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122945 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rieka Widihasputri
"Diabetes melitus merupakan penyakit dengan tingkat prevelensi cukup tinggi. Penyakit ini berupa gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Diabetes melitus dapat diobati dengan inhibitor -glukosidase. Penelitian terdahulu dilaporkan bahwa ekstrak metanol daun Antidesma neurocarpum Miq.memiliki memiliki aktivitas penghambatan yang kuat terhadap -glukosidase (IC50=2,18 μg/m). Peneltian ini dilakukan untuk mengetahui ekstrak dan fraksi teraktif pada penghambatan aktivitas -glukosidase serta mengetahui golongan senyawa kimia dari ekstrak dan fraksi teraktif tersebut. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi bertingkat (n-heksan, etil asetat dan metanol). Uji penghambatan aktivitas -glukosidase dilakukan dengan microplate reader (=405 nm). Sebagai standar, digunakan akarbosa (IC50=38,37 μg/mL). Ekstrak metanol memiliki aktivitas penghambatan -glukosidase paling kuat dengan persen inhibisi paling tinggi (89,53%). Ekstrak metanol tersebut diidentifikasi golongan senyawa kimianya dan difraksinasi dengan kromatografi kolom dipercepat. Fraksinasi menghasilkan 15 fraksi gabungan. Fraksi gabungan yang lebih dari 200 mg diuji aktivitas penghambatannya terhadap -glukosidase. Fraksi gabungan ke-8 adalah fraksi gabungan teraktif (IC50=40,77) dengan mekanisme penghambatan secara kompetitif terhadap -glukosidase. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada ekstrak metanol dan fraksi gabungan daun Antidesma neurocarpum Miq. adalah flavonoid, tanin, glikosida, fenol dan alkaloid.

Diabetes mellitus has high frequency levels. Symphyton of metabolism disfunction showed by hyperglikemia and abnormallity of carbohydrates, fats, and proteins metabolism. It’s known can be cured with -glycosidase inhibitor. Previous experiment reported that methanol extract from leaves of Antidesma neurocarpum Miq. has a strong inhibitory activity of -glukosidase (IC50 of 2,18 μg/mL). This experiment is done to know about the most active extract and fraction of inhibitory activity of -glycosidase and also the chemical compounds from those most active extract and fraction. Extraction is done by using multilevel maceration (n-hexane, ethyl acetate and methanol). Inhibitory activity of - glycosidase tested with microplate reader (=405 nm). As standard, used akarbosa (IC50 of 38.37 μg/mL). Methanol extract has the strongest inhibitory activity of - glycosidase with the highest inhibitor percentage (89,53%). It’s identified the chemical compounds and fracinationed by accelerated column chromatography. Fractination produced 15 combined fractions. Combined fractions which more than 200 mg tested to know their inhibitory activity of -glukosidase. Result showed that the most active fraction is the 8th (IC50=40,77 μg/mL) with a competitive inhibitor mechanism to -glycosidase. Chemical compounds that is found in the methanol extract and 8th fraction of Antidesma neurocarpum Miq. leaves are flavonoids, tannins, glycosides, fenol and alkaloids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriza Ulul Azmi
"Inhibitor tirosinase merupakan senyawa yang dapat mengatur metabolisme melanin sehingga sering digunakan sebagai agen untuk mencegah hiperpigmentasi kulit dan agen pemutih pada produk kosmetik. Telah dilakukan pengujian penghambatan aktivitas tirosinase pada tanaman Cassia fistula. Cassia siamea dan C. fistula merupakan tanaman dari marga yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya aktivitas penghambatan tirosinase dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia yang terkandung pada ekstrak dan fraksi teraktif dari daun johar (C. siamea Lamk.). Serbuk simplisia dimaserasi secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Ketiga ekstrak tersebut diuji aktivitas penghambatan tirosinase menggunakan plate reader melalui pengukuran pembentukan L-dopakrom pada 490 nm. Ekstrak teraktif yaitu ekstrak metanol difraksinasi menggunakan kromatografi kolom dipercepat dan dilakukan pengujian aktivitas penghambatan tirosinase dari fraksi gabungan yang diperoleh. Selanjutnya diidentifikasi golongan senyawa kimia pada ekstrak dan fraksi teraktif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari ketiga ekstrak yang diuji, ekstrak metanol memiliki aktivitas penghambatan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 170,268 μg/mL dan mengandung senyawa fenol, flavonoid, saponin, dan glikon. Fraksi teraktif memiliki nilai IC50 sebesar 482,355 μg/mL dengan kandungan senyawa fenol, flavonoid, dan glikon. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki aktivitas penghambatan tirosinase paling tinggi dengan tipe penghambatan nonkompetitif.

Tyrosinase inhibitors are compounds that can regulate the metabolism of melanin so it is often used as an agent to prevent hyperpigmentation and skin whitening in cosmetic products. Have investigated tyrosinase inhibitory activity of Cassia fistula. Cassia siamea and C. fistula are the plants with the same genus. This study aims to investigated the inhibition of tyrosinase activity and identified chemical compounds in the most active extract and fraction of johar (C. siamea Lamk.) leaves. Crude drug powder was macerated using n-hexane, ethyl acetate, and methanol. The three extracts were tested using the plate reader by evaluated the formation of L-dopachrome at 490 nm. The methanol extract was fractionated using vacuum column chromatography and the tyrosinase inhibitory activity assays were performed in the combined fractions. The chemical compounds identified in the most active extract and fraction. The results showed that methanol extract has the highest inhibitory activity with IC50 values 170.268 μg/mL and contains phenolic, flavonoid, saponin, and glycone. The most active fraction has IC50 value 482,355 μg/mL with the content of phenolic, flavonoid, and glycone. The results show that the methanol extract has the highest activity of tyrosinase inhibition by a noncompetitive type of inhibition."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofiantini
"Prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) meningkat secara signifikan di seluruh belahan dunia. Penghambat α-glukosidase diketahui berperan sebagai agen terapeutik untuk pengobatan diabetes, khususnya DM tipe 2. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa terdapat berbagai tanaman yang memiliki efek penghambatan terhadap aktivitas α-glukosidase, salah satunya adalah daun garu (Antidesma montanum Blume). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh fraksi yang memiliki efek penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi dari ekstrak etanol daun garu dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi teraktif tersebut. Serbuk simplisia diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 80% kemudian difraksinasi dengan n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan dengan mengukur serapan produk p-nitrofenol yang dihasilkan dari reaksi antara α-glukosidase dan substrat p-nitrofenil- α-D-glukopiranosida menggunakan microplate reader pada λ 405 nm. Hasil uji menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki efek penghambatan aktivitas α-glukosidase terbaik dengan IC50 138,38 ppm. Hasil uji kinetika enzim menunjukkan fraksi etil asetat menginhibisi α-glukosidase secara kompetitif. Hasil identifikasi golongan senyawa kimia menunjukkan bahwa fraksi etil asetat mengandung glikosida, tanin, dan terpen.

Prevalence of diabetes mellitus (DM) increased significantly in all parts of the world. α-Glucosidase inhibitors have known to be therapeutic agent for diabetes treatment, especially type 2 DM. Based on previous studies in mind that there are various plants that have the effect of inhibiting the activity of α-glucosidase, one of which is garu leaves (Antidesma montanum Blume). This research purposed to get the fraction which had the highest α-glucosidase inhibiting activity from ethanol extract of garu leaves and identify the chemical compounds from the most active fraction. Simplisia powder was extracted by maseration using 80% ethanol then fractionated using n-hexane, ethyl acetate, and methanol. Inhibitory activity test was performed by measuring absorbance of p-nitrophenol, which produced by reaction between α-glucosidase and p-nitrophenyl-α-D-glucopyranoside, using microplate reader at 405 nm. The result showed that ethyl acetate fraction have the best α-glucosidase inhibitory activity with IC50 values 138.38 ppm. The test of enzyme kinetics showed that ethyl acetate fraction inhibited competitively. The phytochemical screening showed that ethyl acetate fraction of garu leaves contained glycosides, tannins, and terpenes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S53350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Ratnawati Aditya
"Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Inhibitor α-glukosidase merupakan suatu agen terapi untuk pengobatan gangguan metabolisme karbohidrat khususnya diabetes, memiliki efek samping gangguan gastrointestinal. Oleh karena itu, masih perlu dikembangkan obat dari bahan alam yang mempunyai efek samping relatif lebih kecil dari obat-obat konvensional dan harganya relatif lebih murah. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas penghambatan α-glukosidase terhadap fraksi teraktif hasil fraksinasi ekstrak etanol 80% daun Kayu Tuah dan mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi teraktif. Ekstrak etanol 80% difraksinasi dengan n-heksan, etil asetat, dan metanol. Hasil uji menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas inhibisi tertinggi dengan IC50 61,97 μg/mL dan menginhibisi α-glukosidase secara kompetitif. Hasil identifikasi golongan senyawa kimia menunjukkan fraksi teraktif mengandung flavonoid, tanin, glikosida, dan saponin.

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia and abnormalities in metabolism of carbohydrates, fats, and proteins. α-glucosidase inhibitors is a therapeutic agent for the treatment of carbohydrate metabolism disorders especially diabetes, have impaired gastrointestinal side effects. Therefore, needs to develope drugs from natural materials which have relatively less side effects than conventional drugs and the price is relatively cheaper. This study aims to find out the α-glucosidase inhibitory activity against the most active fraction from fractionation 80% ethanol extract of Kayu Tuah leaves and its chemical compounds. 80% ethanol extract was fractionated with n-hexane, ethyl acetate, and methanol. The results showed that the ethyl acetate fraction had the highest inhibitory activity with IC50 61,97 μg/mL and inhibited α-glucosidase competitively. Identification of chemical compounds showed that the most active fraction containing flavonoids, tannins, glicosides, and saponins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Indah Lia
"Radikal bebas adalah atom, gugus atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas bersifat sangat reaktif dan dapat menjadi reaksi yang tidak terkontrol, namun reaktivitas radikal bebas dapat diatasi dengan senyawa antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron sehingga reaktivitas dari radikal bebas dapat diredam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol daun Antidesma neurocarpum Miq. serta mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dari fraksi teraktif. Daun Antidesma neurocarpum Miq. diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Ekstrak paling aktif dari fraksi hasil kolom diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH.
Dari uji yang dilakukan diperoleh hasil bahwa semua ekstrak memiliki aktivitas antioksidan yang dapat ditunjukkan dengan nilai IC50. Nilai IC50 dari ekstrak teraktif metanol, etil asetat, dan n-heksan secara berturut-turut adalah 2,18 ppm; 2,27 ppm; dan 41,15 ppm. Golongan senyawa yang terkandung di dalam ekstrak metanol adalah terpen, flavonoid, saponin, glikosida dan tanin. Hasil fraksinasi kolom dipercepat dari ekstrak metanol dihasilkan 6 fraksi gabungan dan diperoleh fraksi teraktif yaitu fraksi E dengan nilai IC50 2,03 ppm dengan kandungan kimia adalah terpen, flavonoid, tanin, glikosida dan saponin.

Free radicals are atoms, a cluster of atoms or molecule which have one or more electrons which is not paired. Free radicals are very reactive and could be an uncontrolled reaction, but it could be solved by antioxidant. Antioxidant is a compound that can donate one or more electrons to free radicals so that its reactivity could be muted. The aim of this research was to know the antioxidant activity of n-hexan, ethyl acetate and methanol Antidesma neurocarpum Miq. leaves extracts and to know the chemical compounds of the most active fraction. Antidesma neurocarpum Miq. leaves were macerated by n-hexan, ethyl acetate, and methanol. The most active of the extract and column fraction were tested its antioxidant activity by DPPH method.
The results showed that all of the extracts had antioxidant activity, which looked from their % inhibition and IC50. IC50 of methanol, ethyl acetate, and n-hexan extract were 2.18 ppm, 2.27 ppm and 41.15 ppm, respectively. Methanol extract contained terpene, flavonoids, saponin, glycoside and tanine. Six fractions were obtained from the accelerated fractionation of methanol extract and the most active fraction was fraction E with IC50 was 2.03 ppm and it contained terpene, flavonoids, tanin, glicoside and saponin.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42965
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Loranza
"Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang telah menjadi penyakit umum dan menjadi permasalahan yang cukup serius di dunia, terutama DM tipe 2. Pencegahan DM tipe 2 dapat dilakukan dengan menghambat α-glukosidase sehingga absorpsi glukosa tertunda dan kadar glukosa postprandial menurun. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh fraksi dari ekstrak etanol 80% daun buni (Antidesma bunius L.) yang memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase paling tinggi dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan pada tiga fraksi, yaitu n-heksana, etil asetat, dan metanol dengan mengukur absorbansi p-nitrofenol sebagai produk dari reaksi enzimatis pada panjang gelombang 400 nm. Hasil menunjukkan bahwa fraksi metanol memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase paling tinggi dengan nilai IC50 8,0434 ppm, dan mekanismenya adalah secara kompetitif.
Hasil identifikasi golongan senyawa fraksi metanol menunjukkan adanya flavonoid, tannin, saponin, dan gula. Ekstrak metanol di kromatografi kolom dan fraksi hasil kolom di KLT untuk melihat profil kromatogram. Fraksi gabungan yang terbentuk adalah 6 fraksi. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan pada keenam fraksi gabungan tersebut. Hasil menunjukkan bahwa fraksi gabungan VI (etil asetat : metanol (60:140); (40:160); (20:180); (0:200)) memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase dengan nilai IC50 4,7863 ppm dan terdapat senyawa gula dan flavonoid.

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder that has become a common disease and a serious problem in the world, especially type 2 DM. Prevention of type 2 diabetes could be done by inhibiting α-glucosidase enzymes so that resulting delayed of glucose absorption and postprandial glucose levels were decreased. This study aims to get the fraction of buni leaves extract that has the highest potential to inhibit the activity of α-glucosidase enzymes and identify phytochemical compounds. Test of α-glucosidase inhibitory activity was done on three fractions, there are n-hexane, ethyl acetate, and methanol by measuring the absorbance of p-nitrophenol as a product of the enzymatic reaction at a wavelength 400 nm.
The test result showed that the methanol fraction had the highest inhibition against α-glucosidase activity with IC50 value of 8.0434 ppm, and the mechanism is competitive. The result of phytochemical identification showed there are flavonoids, tannins, saponins, and sugar in methanol fraction. Methanol fraction was fractionated by column chromatography and the fraction of the column were combined become six fractions by the profile of chromatogram. The results showed that the fraction VI (ethyl acetate : methanol (60:140); (40:160); (20:180); (0:200)) has the highest α-glucosidase inhibitory activity with IC50 value of 8.0434 ppm and contains sugar and flavonoids.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43076
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lendy Caesari Leorenza
"Daun senggani (Melastoma malabathricum L.) mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang diketahui dapat menghambat aktivitas elastase. Daun senggani merupakan bahan alam yang banyak mengandung polifenol dan memiliki banyak manfaat secara etnofarmakologi seperti penyembuhan luka potong dan luka tusuk, diare, disentri, sakit gigi dan secara ilmiah memiliki manfaat sebagai antimikroba, antiinflamasi, antioksidan dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari ekstrak daun senggani dalam menghambat aktivitas elastase yang diekstraksi secara bertingkat dengan bantuan alat Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE) menggunakan tiga macam pelarut yakni n-heksana, etil asetat dan etanol 70%. Ekstrak yg didapatkan diuji penghambatannya terhadap aktivitas elastase dengan menggunakan microplate reader, kemudian dilakukan penetapan kadar flavonoid dan fenol total pada ekstrak teraktif. Hasil uji penghambatan aktivitas elastase menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun senggani merupakan ekstrak teraktif dengan nilai IC50 95,88 µg/mL. Kadar flavonoid dan fenol total pada ekstrak etanol 70% daun senggani berturut-turut adalah 7,33 mg QE/g ekstrak dan dan 80,67 mg GAE / g ekstrak.

Sengganis leaves (Melastoma malabathricum L.) contains flavonoid and phenolic compounds that are known could inhibit elastase activity. Senggani leaves are natural ingredients that contain polyphenols and has many ethnopharmacologically benefits to treat such as cuts and wounds, diarrhoea, dysentery, tootache and scientific findings such as antimicrobials, anti-inflammatory, antioxidants and so forth. This study aims to test the inhibition of elastase activity using Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE) with three different types of solvents; n-hexane, ethyl acetate and ethanol 70% extract of senggani leaves. Each extract was tested for its inhibition of elastase activity using microplate reader, then total flavonoid and phenolic content was determined at the most active extract. The result of inhibition test of elastase activity showed that ethanol 70% extract of senggani`s leaves was the most active extract with IC50 value 95.88 ¼g/mL. Total flavonoid and phenolic content in ethanol 70% extract were 7.33 mg QE/g extract and 80,67 mg GAE/g extract respectively."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Dharmastuti
"Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Prevalensi diabetes tipe 2 (T2D), merupakan ancaman kesehatan masyarakat global. Penanganan kadar gula darah post prandial dan pencegahan komplikasi dengan antioksidan merupakan salah satu upaya menjaga sistem metabolisme tubuh. Berdasarkan Ayurveda, tanaman Diospyros malabarica (Desr.) Kostel diketahui memiliki aktivitas antidiabetes dan antioksidan, sementara di Indonesia nilai pemanfaatan tanaman tersebut secara tradisional untuk tujuan kesehatan belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi, serta mengevaluasi aktivitas antidiabetes dan antioksidan dari ekstrak metanol daun (ED) dan ekstrak metanol kulit batang (EK), melalui penghambatan enzim α-glukosidase, DPP-IV, serta radikal DPPH secara in vitro. Ekstraksi dilakukan menggunakan ultrasound assisted-extraction (UAE). Hasil menunjukkan bahwa EK memiliki aktivitas antidiabetes dan antioksidan yang lebih baik dibanding ED. Nilai IC50 terkait penghambatan α-glukosidase, DPP-4, dan DPPH dari EK secara berurutan yaitu 14,36 ± 0,21; 205,39 ± 2,94; dan 8,04 ± 0,05 μg/mL, lebih rendah dibandingkan dengan nilai IC50 dari ED, yaitu sebesar 429,89 ± 3,39; 2630,53 ± 55,87; dan 115,42 ± 0,39 μg/mL. Dilakukan pemisahan lebih lanjut pada EK dengan fraksinasi padat-cair. Isolasi senyawa menggunakan kromatografi kolom menggunakan fase diam silika gel dilakukan dari fraksi etil asetat (FEA) yang memiliki potensi aktivitas antidiabetes dan antioksidan dengan nilai IC50 > 50 μg/mL. Pemisahan FEA menghasilkan 11 subfraksi (F1 – F11). Pemurnian fraksi etil asetat menghasilkan senyawa lupeol, asam betulinat, dan kuersetin secara berurutan, dengan nilai IC50 terhadap α-glukosidase 43,76 ± 0,40; 17,75 ± 0,21; dan 23,01 ± 0,46 μg/mL; nilai IC50 terhadap DPP-IV menghasilkan 295,46 ± 5,36; 244,67 ± 1,00; dan 130,25 ± 8,84 μg/mL, dan penghambatan terhadap radikal DPPH menunjukkan nilai IC50 439,08 ± 5,22; 317,29 ± 4,22; dan 4,91 ± 0,02 μg/mL. Asam betulinat dan kuersetin yang memiliki nilai IC50 terendah terhadap enzim α-glukosidase, menunjukkan tipe penghambatan non kompetitif campuran.

Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia. The prevalence of type 2 diabetes (T2D) is a global public health threat. Managing post-prandial blood sugar levels and preventing complications with antioxidants is one of the efforts to maintain the body's metabolic system. Based on Ayurveda, Diospyros malabarica (Desr.) Kostel plant is known to have antidiabetic and antioxidant activities, while in Indonesia, the value of traditional use of these plants for health purposes has never been reported. This study aims to isolate, identify, and evaluate the antidiabetic and antioxidant activities of leaf methanol extract (ED) and stem bark methanol extract (EK) through inhibition of α-glucosidase enzyme, DPP-IV, and DPPH radical in vitro. The extraction was performed using ultrasound-assisted extraction (UAE). Results showed that EK had better antidiabetic and antioxidant activities than ED. The IC50 values related to α-glucosidase, DPP-4, and DPPH inhibition of EK were 14.36 ± 0.21; 205.39 ± 2.94; and 8.04 ± 0.05 μg/mL, respectively, lower than the IC50 values of ED, which were 429.89 ± 3.39; 2630.53 ± 55.87; and 115.42 ± 0.39 μg/mL. Further separation of EK was carried out by solid-liquid fractionation. Isolation of compounds by column chromatography using silica gel stationary phase was carried out from the ethyl acetate fraction (FEA) which has potential antidiabetic and antioxidant activity with IC50 value > 50 μg/mL. Separation of FEA resulted in 11 subfractions (F1 - F11). Purification of the ethyl acetate fraction produces the compounds lupeol, betulinic acid, and quercetin respectively, with IC50 values against α-glucosidase of 43.76 ± 0.40; 17.75 ± 0.21; and 23.01 ± 0.46 μg/mL; IC50 values against DPP-IV resulted in 295.46 ± 5.36; 244.67 ± 1.00; and 130.25 ± 8.84 μg/mL, inhibition of DPPH radicals demonstrated IC50 values of 439.08 ± 5.22; 317.29 ± 4.22; and 4.91 ± 0.02 μg/mL. Betulinic acid and quercetin which had the lowest IC50 values against α-glucosidase enzyme, showed mixed non-competitive inhibition type."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gladys Brigita
"Antidesma neurocarpum Miq. merupakan bagian dari suku Euphorbiaceae yang banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional di Indonesia. Salah satu manfaat Antidesma neurocarpum Miq. diantaranya sebagai antioksidan. Dalam penelitian sebelumnya ekstrak metanol daun Antidesma neurocarpum Miq. memiliki potensi antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 2,18 μg/mL. Berdasarkan penelusuran literatur masih sedikit informasi dan penelitian mengenai Antidesma neurocarpum Miq. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan fraksinasi, uji aktivitas antioksidan, dan identifikasi golongan senyawa dari subfraksi teraktif. Fraksinasi ekstrak metanol dilakukan dengan teknik kromatografi kolom dipercepat. Penelitian menunjukkan bahwa subfraksi M.6.2.3 memberikan peredaman warna DPPH yang paling besar. Hasil identifikasi golongan senyawa diketahui subfraksi metanol daun Antidesma neurocarpum Miq. mengandung golongan senyawa antrakuinon, flavonoid, glikosida, dan tanin. Subfraksi yang diperoleh tersebut diuji aktivitas antioksidan menggunakan 1,1-difenil-2-pikrilhidrasil (DPPH). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa subfraksi M.6.2.3 memiliki aktivitas antiokasidan dengan IC50 sebesar 1,6684 µg/mL. Standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuersetin, yaitu dengan IC50 1,2081 µg/mL.

Antidesma neurocarpum Miq. belongs to Euphorbiaceae family which from widely used as a traditional medicine in Indonesia. One of benefits from Antidesma neurocarpum Miq. can also be used as an antioxidant. In the previous research, the methanol extract of leaves of Antidesma neurocarpum Miq. has strong potential of antioxidant with IC50 value 2,18 μg/mL. However, the search of the literature was still a little information about Antidesma neurocarpum Miq, especially information about antioxidant activity. This research was intended to isolate, identify groups compounds, and measure antioxidant activity from the most active subfraction. The methanol extract was isolated by vacuum column chromatography. Research showed that subfraction M.6.2.3 was better scavenging of DPPH colour than others subfraction. Phytochemical screening showed that methanol extract of Antidesma neurocarpum Miq. leaves contain anthraquinones, flavonoids, glycosides, tannins. The isolate was tested antioxidant activity using the 1,1-diphenyl-2-picryrilhydrazyl (DPPH). The result showed that subfraction M.6.2.3 have antioxidant activity with IC50 value 1,6684 mg/mL The standard used was quercetin that had IC50 1,2081 µg/mL."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Sindra Wardhani Nasti
"Ekstrak tanaman yang dapat menghambat aktivitas α-Glukosidase berpotensi sebagai antidiabetes. Ekstrak daun ketapang dilaporkan dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus, namun belum diketahui mekanisme kerjanya dalam menghambat aktivitas α-Glukosidase. Tujuan penelitian ini untuk menguji fraksi teraktif daun ketapang yang dapat menghambat aktivitas α-glukosidase dan identifikasi golongan senyawa kimia. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 80%. Metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas penghambatan enzim adalah dengan spectrophotometric stop rate determination menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 405 nm dengan substrat p-Nitrofenil-α-D-Glukopiranosida. Hasil menunjukkan ekstrak teraktif adalah daun ketapang hijau dengan nilai IC50 57,36 ppm dan fraksi teraktif adalah etil asetat dengan nilai IC50 49,28 ppm dengan aktivitas penghambatan kompetitif. Dari hasil penapisan fitokimia diperoleh bahwa fraksi etil asetat ketapang hijau mengandung flavonoid, saponin, tanin dan glikosida.

The plant extract that could inhibit the activity of α-Glucosidase are potentially used as antidiabetic. Extract of Terminaliacatappa leaves was reported increasing blood sugar levels in rats, but never known its activity in inhibiting α-Glucosidase. This research aimed to find the most active fraction of Terminaliacatappaleaves that could inhibit the α-Glucosidase activity and identify the phytochemical compound. Extraction done by macerationuse 80% ethanol. The inhibitory activity of enzyme was measured by spectrophotometric stop rate determinationmethode usemicroplate reader with p-Nitrophenyl-α-D-Glucopyranoside as substrate in 405 nm.The result showed the most active extract is green leaves which value of IC50 is 57,36 ppm and the most active fraction is ethyl acetate with IC5049,28 ppm and has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification showed that fraction of ethyl acetate contained flavonoids,saponin, tanin and glycoside."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>