Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60062 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yofiandhy Dwi Indrayana
"Skripsi ini membahas makna-makna jenis homekotoba dalam bahasa Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan penggunaan homekotoba dalam kehidupan sehari-hari yang ditemukan dalam drama Hanawake no Yon Shimai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami perbedaan antar jenis-jenis penggunaan homekotoba tersebut sehingga dapat membantu penutur asing bahasa Jepang dalam berkomunikasi dengan penutur jati bahasa Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis homekotoba dapat dilihat melalui komponen makna, implikasi, dan untuk siapa homekotoba tersebut diucapkan. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif berdasarkan teori dan ditulis dengan metode penulisan deskriptif analisis.

The purpose of this research is to make a significance definition on homekotoba’s types. This research analyze the difference of these types by comparing in their daily usage which is found in the drama called Hanawake no Yon Shimai so that foreigners who learns Japanese can have a clear understanding in these homekotoba. The result of this research is showing that the types of homekotoba can be seen in their meaning component, implication, and who’s the recipient of that homekotoba. This is a qualitative research that written in analytic description method."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swastika Tiosara Padma
"Penelitian ini berfokus pada pertanyaan deklaratif bahasa Jepang. Pertanyaan deklaratif berbeda dengan pertanyaan pada umumnya yang memiliki pemarkah leksikal interogativa dan pemarkah gramatikal ka. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menjelaskan pertanyaan deklaratif dalam bahasa Jepang. Data penelitian ini diambil dari pertanyaan deklaratif dalam percakapan dalam anime Meitantei Conan Hiiro no Dangan. Alasan pemilihan sumber data ini adalah ditemukannya variasi pertanyaan deklaratif.
Penelitian ini disajikan dalam bentuk transkripsi bahasa Jepang yang diberi kodifikasi dan data diidentifikasi berdasarkan intonasi tuturan. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat 3 intonasi pertanyaan deklaratif bahasa Jepang, yaitu naik, datar, dan turun. Pertanyaan deklaratif intonasi naik memiliki pemarkah da, pemarkah adverbia inferensial, pemarkah adverbia potensial, dan tanpa pemarkah. Pertanyaan deklaratif intonasi datar memiliki pemarkah adverbia inferensial dan tanpa pemarkah. Sedangkan, pertanyaan deklaratif intonasi turun memiliki pemarkah da ̧pemarkah adverbia inferensial, pemarkah kata tanya sebelum kalimat pertanyaan, dan tanpa pemarkah.

This study focuses on Japanese declarative questions. Declarative questions are different from general questions which have interrogative lexical markers and grammatical markers ka. The purpose of this study is to identify and explain declarative questions in Japanese. The research data is taken from declarative question in anime Meitantei Conan Hiiro no Dangan. The reason for choosing this data source is the discovery of variations in declarative questions.
This research is presented in the form of a Japanese transcription which was codified and the data was identified based on the intonation of the speech. The result of this study shows that there are 3 intonations of Japanese declarative questions, namely up, flat, and down. Ascending intonation declarative questions have da marker, inferential adverb marker potential adverb marker, and no marker. Flat intonation declarative questions have inferential adverb marker and no marker. Meanwhile, descending intonation declarative questions have inferential adverb marker, Q-word marker before the question, and no marker.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Vina Fairuzzahra
"ABSTRAK
Penggunaan gaya bahasa lazim ditemukan dalam lirik lagu bahasa Jepang. Maka dari itu, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu bahasa Jepang. Sumber data dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik snowball sampling, sedangkan macam data yang dijaring meliputi frasa dan klausa dalam lirik lagu bahasa Jepang yang mengandung gaya bahasa. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu identifikasi, klasifikasi, dan menemukan pola. Selanjutnya, penarikan kesimpulan dilakukan menggunakan metode induktif. Analisis data dijabarkan secara deskriptif dengan berlandaskan pada teori stilistika dan teori gaya bahasa oleh Seto Kenichi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan macam gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu pop bahasa Jepang tahun 2014-2018, yaitu metafora, simile, personifikasi, alusio, pertanyaan retoris, repetisi, inversi, dan hiperbola. Di antara delapan macam gaya bahasa tersebut, pertanyaan retoris adalah gaya bahasa yang kerap digunakan dalam lirik lagu bahasa Jepang.

ABSTRACT
The usage of style of language is commonly found in Japanese lyric song. Therefore, this research analyzed about the usage of style of language in Japanese lyric song. This research aimed to describe the usage of style of language in Japanese lyric song. The source of data was decided based on snowball sampling method, while the types of captured data were phrase and clause in Japanese lyric song which contained style of language. The analyzing of data had been done through three steps, which were identification, classification, and finding pattern. The analyzed data were explained in descriptive way based on stylistic theory and Seto Kenichi s style of language theory. The result of this research showed that there were eight types of style of language commonly used in Japanese lyric songs which released in 2014-2018. Those were metaphor, simile, personification, allusion, rhetorical question, repetition, inversion, and hyperbole. Among these types, rhetorical question was the style of language that was most commonly used in Japanese lyric song."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fakhri Larustam
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pergeseran makna yang terjadi pada kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Jepang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen. Data bersumber dari media sosial Twitter dan referensi kata serapan yang digunakan berasal dari buku pelajaran Minna no nihongo 1 dan 2. Data dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pergeseran makna J.D Parera. Melalui penelitian ini diharapkan pembaca dapat memahami kesan makna dari kata serapan yang terdapat dalam karya tulis maupun yang diucapkan oleh penutur bahasa Jepang agar tidak terjadi gagal paham saat berkomunikasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pergeseran makna yang terjadi dapat berjenis menyempit dan meluas.

ABSTRACT
This research discusses about semantic shift phenomena that occurs in English loanword into Japanese language. Data collecting method is study documents. Data resources are obtained from social media Twitter and the reference words are derived from Minna no Nihongo lesson book, chapter 1 and 2. The data is analyzed by descriptive analysis method. This research used the theory of a semantic shift from J.D Parera. From this research, it is expected that the readers would understand the meaning of the loanword which was contained in the papers and spoken by Japanese speaker in order to avoid misunderstanding in communication. The result of this research proves that the occuring semantic shift phenomena can be narrowing and widening."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Yasmin Pratiwi
"Bahasa anak muda bersifat dinamis dan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Di Jepang, salah satu kata yang mengalami perkembangan tersebut adalah kata egui. Kata egui awalnya bermakna ‘intens’ dan ‘brutal’. Makna awal kata egui tersebut, mulanya digunakan dalam konteks ujaran yang negatif. Namun, akhir-akhir ini kata egui juga digunakan dalam konteks ujaran yang positif, sehingga tampaknya kata egui mengalami perluasan makna. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menjelaskan perluasan makna kata egui dalam wakamono kotoba (bahasa anak muda Jepang). Sumber data penelitian ini diambil dari ujaran-ujaran di media sosial Twitter. Untuk membantu analisis makna egui, disebarkan kuesioner kepada penutur jati bahasa Jepang. Hasil penelitian menemukan bahwa kata egui dapat memiliki makna sugoi, totemo, kakkoii, dan kawaii. Walaupun begitu, makna awal kata egui seperti kitsui, mugoi, tsurai, serta mazui juga masih tetap digunakan. Selain itu, dalam penggunaannya, kata egui dapat digunakan sebagai adjektiva, interjeksi, dan adverbia

The languange of young people is dynamic and continues to develop with the times. In Japan, one of the words that has experienced this development is the word egui. The word egui originally meant ‘intense’ and ‘brutal’. The initial meaning of the word egui, was originally used in a negative context of speech. However, lately the word egui is also used in a positive context of speech, so it seems that the word egui has other meanings. Based on this, the meaning of egui is broadening. Thus, the purpose of this study is to explain the broadening meaning of the word egui in wakamono kotoba (Japanese youth language). The data sources in this study were taken from speeches on Twitter. To help analyze the meaning of egui, a questionnaire was distributed to native Japanese speakers. The result of the study found that the word egui can have the meanings of sugoi, totemo, kakkoii, and kawaii. Even so, the initial meaning of egui such as kitsui, mugoi, tsurai, and mazui are still used. In addition, in its use, the word egui can be used as an adjective, interjection, and adverb."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zaskia Ayunda Lukietta
" Dalam linguistik bahasa Jepang, terdapat berbagai macam cara atau kombinasi kata untuk mengungkapkan sebuah kalimat prediksi. Dalam memprediksi suatu hal, ada kalanya masyarakat Jepang menggunakan dua bentuk kata yaitu "~hazu" dan "~kamoshirenai" yang masing-masing mempunyai arti kata "seharusnya~" dan "mungkin~". Namun, penggunaan kalimat prediksi itu sendiri tidak terbatas dengan hanya menggunakan dua kombinasi kata tersebut, tetapi juga bisa menggunakan kata-kata lainnya untuk mendukung pengungkapan suatu pernyataan. Artikel ini pembahasannya menekankan pada penggunaan kombinasi "~hazu" dan "~kamoshirenai" yang mencakup pengertian dan intensitas kepastian pembicara dari kedua kata prediksi tersebut.

In Japanese linguistic, there are varies of way or combinations for words to express a prediction sentence. In predicting some things, there is some times Japanese people use two kinds of words, and those are "~hazu" and "~kamoshirenai" that has a meaning "it has to be~" and "probably~" in each words. However, the use of that prediction sentence itself cannot be limited just by using two combinations of those words, but we can also use another words to support expressing a statement. This article's is emphasizing the combination on "~hazu" and "~kamoshirenai" that is including the meaning and the intensity of the certainty from the speaker of those prediction words."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Syahid
"ABSTRACT
Penelitian ini mengkaji tentang fenomena pemagaran ujaran bahasa Jepang yang terdapat dalam street interview. Pemagaran tersebut dapat dilihat pada jawaban-jawaban informan terhadap pertanyaan pewawancara. Sumber data yang digunakan berupa video street interview yang diunggah oleh kanal Ask Japanese di Youtube. Alasan memilih sumber data itu antara lain karena rekaman percakapan bersifat impromptu sehingga memperlihatkan gambaran realisasi penggunaan pemagaran tanpa dibuat-buat. Video percakapan yang diamati berjumlah dua video wawancara. Teori yang digunakan yaitu pemagaran sebagai fenomena semantik dan pemagaran sebagai fenomena pragmatik. Metodologi yang digunakan yaitu metode kualitatif yang melibatkan analisis terhadap data yang telah ditranskripsi dan dikodifikasi secara ilmiahDari video yang digunakan, ditemukan sebanyak 234 buah pemagaran. Berdasarkan pengamatan, pemagaran-pemagaran tersebut tidak hanya direalisakan dalam satu cara yang sama. Pemagaran tersebut dapat diklasifikasikan menjadi enam jenis berdasarkan cara realisasinya, yaitu: (i) pemagaran dengan penekanan subjektivitas (i) emphasizing subjectivity, (ii) pemagaran dengan pengungkapan ketidakpastian (expressing uncertainty), (iii) pemagaran dengan pembangunan latar bersama (building common ground), (iv) pemagaran dengan aproksimasi (approximation), (v) pemagaran dengan eksemplifikasi (exemplification), dan (vi) pemagaran dengan penurunan intensitas (downtoning.

ABSTRACT
This study reviews the hedging phenomena in Japanese utterance found in street interview Ask Japanese. The hedging can be seen in interviewees answers to interviewer questions. The data source used in this study is videos uploaded to Youtube by channel Ask Japanese. The reason for choosing such data source is that the videos are recorded impromptu, and thus, they show the realization of hedging in utterance naturally without any make-up. There are, in total, two videos of interview that is analyzed. There are, in total, two videos of interview that is analyzed. The theories used are hedging as semantic phenomenon and hedging as pragmatic phenomenon. This research employs qualitative method that is involving analyzing data that have been transcribed and codified beforehand. In the videos used, there are 234 cases of hedging found. By observing, it is revealed that those cases of hedging are not realized in a same way. They can be classified into 6 types according to their realization in utterance, namely: (i) hedging by emphasizing subjectivity, (ii) hedging by expressing uncertainty, (iii) hedging by building common ground, (iv) hedging by approximation, (v) hedging by exemplification, and (vi) hedging by downtoning."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Eka Putri
"Sikap bahasa terhadap penggunaan bahasa anak muda merupakan salah satu kajian sosiolingustik. Dalam bahasa Jepang, bahasa anak muda disebut wakamono kotoba. Yoki merupakan salah satu wakamono kotoba yang mulai populer sejak tahun 2016. Meskipun mulai populer sejak 4 tahun yang lalu, kata yoki masih digunakan oleh anak muda di Jepang hingga saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menjelaskan penggunaan dan pemaknaan kata yoki dalam bahasa Jepang. Data penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner kepada 304 penutur jati bahasa Jepang yang berusia dari 16 tahun hingga 64 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, kata yoki mengandung dua makna, yaitu (i) bagus, dan (ii) oke. Selain itu, dari hasil kuesioner, ditemukan bahwa kata yoki digunakan oleh 75% (n=304) responden dengan persentase lebih banyak digunakan oleh perempuan dibanding laki-laki.

Language attitudes towards the usage of youth language is one of the sociolinguistic studies. In Japanese, the youth language is called as wakamono kotoba. Yoki is one of the wakamono kotoba that is started to become popular in 2016. Although it’s started to become popular 4 years ago, the word yoki is still used by young people in Japan even now. The purpose of this research is to explain the usage and the meaning of word yoki in Japanese. The research data was obtained from the results of questionnaires given to 304 Japanese native speakers aged from 16 to 64 years old. The results of this research are the meaning of yoki such as (i) good, and (ii) ok. Besides that, it was found that the word yoki is used by 75% (n=304) of the respondents with a percentage of it being used more by women than men."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Edizal
Padang: Kayu Pasak, 2001
R 413 EDI k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nabita Fitriandini
"ABSTRAK
Pendidikan bahasa Jepang di Indonesia sudah ada sejak zaman pendudukan Jepang. Setelah Indonesia dan Jepang melakukan hubungan diplomasi, angka pembelajar bahasa Jepang di Indonesia terus mengalami peningkatan sampai tahun 2012. Namun, ketika berada dalam titik tertinggi, tiba-tiba angka tersebut mengalami penurunan dalam jangka waktu tiga tahun. Beriringan dengan hal tersebut, Kurikulum Pendidikan Indonesia juga mengalami perubahan. Oleh karena itu, tugas akhir ini akan membahas mengenai peran Japan Foundation sebagai organisasi yang secara komprehensif mengimplementasikan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia dalam mencegah penurunan angka pembelajar bahasa Jepang di Indonesia. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi literasi untuk menyesuaikan data primer dan sekunder. Berdasar pada survei rutin Japan Foundation tahun 2015, hasil penelitian menunjukkan bahwa peran yang dilakukan belum dapat mencegah penurunan jumlah pembelajar bahasa Jepang di Indonesia.

ABSTRACT
Japanese-Language Education in Indonesia has been since Japan Occupation Era. Thus both Indonesia and Japan are doing diplomacy relationship, Japanese-Language Learner in Indonesia has been increasing steadily until 2012. However, when it reached the peak point, suddenly the number is falling onto next three years. Along with it, Indonesia Curriculum Education has been doing the transformation. Because of it, this research will discuss about a role carried out by the Japan Foundation as an organization to comprehensively implement Japanese language education in Indonesia in preventing a decline growth in Japanese-Language learners in Indonesia. This qualitative research uses literature method to adjust both primary data and secondary data. According to routinely survey that is done by the Japan Foundation in 2015, yet it has not prevented the draught statistic of Japanese-Language learners in Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>