Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113653 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Jamaludin
"Telah dilakukan penelitian mengenai perilaku makan dugong di Sea World Indonesia, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku makan dua ekor dugong (Dugong dugon) berbeda jenis kelamin dan usia. Metode yang dilakukan adalah focal animal sampling dan ad libitum sampling. Data yang diperoleh berupa persentase perilaku makan dan perilaku makan dugong. Persentase perilaku makan disuapi petugas (DP) harian dugong jantan (31,30%) tidak berbeda nyata dengan dugong betina (29,67%). Persentase perilaku makan permukaan (MP) harian dugong jantan (65,83%) lebih tinggi dibandingkan dugong betina (32,08%). Persentase perilaku makan dasar (MD) harian dugong jantan (6,23%) lebih rendah dibandingkan dugong betina (36,63%). Perilaku makan disuapi petugas dan makan permukaan merupakan adaptasi perilaku makan di penangkaran, sedangkan perilaku makan dasar merupakan perilaku alami dugong. Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa kedua dugong terutama dugong jantan, mempunyai kemampuan adaptasi makan disuapi petugas dan makan permukaan yang baik, sedangkan dugong betina mempertahankan perilaku makan alaminya.

Research on dugong (Dugong dugon) feeding behaviour had been conducted in Sea World Indonesia, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. This study aimed to describe the feeding behavior of two captive dugong (Dugong dugon) with different sexes and ages. The method used were focal animal sampling and ad libitum sampling. The result showed percentage of the hand-fed seagrass behaviour of male dugong (31.30%) was not significantly different from female dugong (29.67%). The percentage of the surface-fed behaviour of male dugong (65.83%) was higher than the female dugong (32.08%). Percentage of bottom-fed behaviour of male dugong (6.23%) lower than females (36.63%). Hand-fed behaviour and surface-fed are the adaptation of feeding behavior in captivity meanwhile bottom-fed is the natural feeding behavior of dugong. Based on the observation, it is known that both dugong, male dugong especially, have a good adaptation on hand-fed seagrass behaviour and feed on surface, while the female dugong maintain its natural feeding behavior."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Rizky Al Ryzal
"Telah dilakukan penelitian pada Biawak Kalimantan, Lanthanotus borneensis di kandang reptil Museum Zoologicum Bogoriense. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan data dasar sebagai penunjang keberlangsungan hidupnya secara eks-situ di luar habitat asli melalui pengamatan perilaku makan. Penelitian pada sepuluh individu L. borneensis dilakukan selama bulan Februari 2017--Maret 2017 menggunakan metode focal animal sampling dan Metode Neu Indeks Preferensi . Durasi pengamatan perhari adalah 120 menit untuk 2 individu, sehingga total pengamatan selama 20 kali adalah 2.400 menit. Sebelum makan, individu L. borneensis menyentuh pakan menggunakan ujung mulut, lalu memakan pakan. Rerata durasi pakan yang paling cepat ditelan oleh L. borneensis yaitu ikan teri 7,25 detik 2,79 , diikuti dengan daging udang 10,25 detik 3,32 , daging ayam 13,58 detik 5,5 dan cacing tanah 30,48 detik 30,36 . Cacing tanah menjadi peringkat tertinggi 1,53 dalam preferensi pakan, diikuti dengan daging udang 1,46 , daging ayam 0,57 dan terendah yaitu ikan teri 0,48 . Konsumsi pakan memengaruhi berat badan tetapi tidak memengaruhi pertumbuhan panjang tubuh individu.

Research on Earless monitor lizard, Lanthanotus borneensis has been done in the captivity at Zoologicum Bogoriense Museum. The research aimed to obtain baseline data to support its ex situ survival beyond the natural habitat through observation of feeding behavior. Research on ten individuals of L. borneensis was conducted during February 2017 March 2017 using focal animal sampling method and Neu Method Preference Index . The daily observation duration is 120 minutes for 2 individuals, the total observation 20 times is 2,400 minutes. Before eating, individual of L. borneensis touch the food with the snout, then eating the food. The fastest food that swallowed by L. borneensis is anchovy 7.25 seconds 2.79 , followed by shrimp meat 10.25 seconds 3.32 , chicken meat 13.58 seconds 5.5 and earthworm 30.48 seconds 30.36 . The first rank in food preferences is earthworms 1.53 , followed by shrimp meat 1.46 , chicken meat 0.57 and anchovy 0.48 . Feed consumption affects body weight but does not affect the growth of the individual body length."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Rizka Febiyani
"Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perilaku makan ikan karang terhadap beberapa konsentrasi ekstrak kasar Archaster typicus dilakukan pada tanggal 8-14 November 2018 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Konsentrasi ekstrak kasar Archaster typicus dalam pakan uji yaitu 50%, 100%, dan 200% konsentrasi fisiologis. Pengamatan perilaku makan ikan karang dilakukan pada kedalaman 3 m pada tujuh lokasi berbeda. Pengamatan perilaku makan dihitung berdasarkan frekuensi kedantangan ikan karang yang memiliki perilaku makan pada kategori 1-7. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square, uji korelasi Cramer, dan uji ANOVA.
Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan perilaku makan ikan karang dipengaruhi oleh beberapa konsentrasi ekstrak dalam pakan uji (P>0,01), perilaku makan memiliki korelasi dengan beberapa konsentrasi ekstrak dalam pakan uji namun keeratan hubungannya rendah (C= 0,389). Berdasarkan hasil analisis uji ANOVA (P<0,01) konsentrasi ekstrak hanya berpengaruh pada perilaku makan kategori 2,3, dan 7. Secara umum ikan karang hanya dapat mentoleransi konsentrasi pakan dengan kandungan ekstrak < 100% konsentrasi fisiologis.

A study aimed to investigate feeding behavior of reef fishes on some concentrations of Archaster typicus crude extract was conducted on 8-14 November 2018 at Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. The concentration of Archaster typicus crude extract in artificial food is 50%, 100% and 200% physiological concentration. Observation of feeding behavior of reef fishes conducted at 3 m depth in 7 different locations. Feeding behavior calculated based on number of fish that have feeding behavior in 1-7 categories. Data analysis was done by Chi-Square statistical test, Cramer correlation test, and ANOVA test.
The result analysis of Chi-Square test, showed there are an effect by several concentrations in food artificial to reef fishes feeding behavior (P>0,01), there are the correlation between reef fishes feeding behavior and several concentrations in food artificial but the correlation is weak (C=0,389). Based on ANOVA test, extract concentration only affected to several reef fishess feeding behavior at 2,3, and 7 categories. Generally, reef fishes only tolerance to food artificial that consist <100 % physiological concentration.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan
"Penelitian mengenai perilaku makan ikan karang terhadap beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia (Lightfoot, 1786) di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia terhadap perilaku ikan karang. Pengamatan perilaku makan ikan karang dilakukan di 7 lokasi yang berbeda pada Pulau Pramuka. Analisis pengaruh beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia terhadap perilaku makan ikan karang dilakukan dengan cara membuat beberapa set pengujian menggunakan pelet dengan campuran beberapa ekstrak kasar Dolabella auricularia dalam bentuk kubus jeli dengan ukuran  1 cm pada kedalaman 3 m.
Hasil menunjukkan berbagai konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia memiliki keeratan hubungan dengan perilaku makan ikan karang yang sedang dengan hasil Chi-Square Asymptotic sig. = 0,000 < 0,01 dan hasil C pada uji koefisiensi Cramer yaitu 0,563. Secara umum ikan karang hanya dapat menoleransi konsentrasi pakan uji dengan kandungan ekstrak dengan konsentrasi dibawah 100%. Perbedaan konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia pada pakan uji memengaruhi perilaku makan ikan karang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Research about Reef fish feeding behavior of Dolabella auricularia (Lightfoot, 1786) crude extract in Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta is to find out whether there is an effect of various kinds of concentration of the crude extract of Dolabella auricularia of the feeding behavior of reef fish. Reef fish feeding behavior observation was carried out in 7 different locations on Pramuka Island. Analysis of the treatment effect on the feeding behavior of reef fish was done by making a set using a pellet with a mixture of several crude extracts of Dolabella auricularia at a depth of 3 m under the sea.
The result shows that various kinds of crude extract Dolabella auricularia has a relationship with the feeding behavior of reef fish which is not quite strong with the results of Chi-Square Asymptotic sig. = 0,000 < 0,01 and the results of C in the Cramer coefficient test is 0.5634. Various kinds of crude extracts from Dolabella auricularia affect the feeding behavior of reef fish on Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Anindira Putri
"Skripsi ini membahas mengenai perilaku konsumen makanan di Jakarta selama kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar diterapkan. Perilaku tersebut nantinya akan dianalisis menggunakan perceptual mapping untuk mengetahui preferensi serta deskripsi perilaku informan dalam satu kelompok konsumen. Berdasarkan perilaku sehari-hari atau gaya hidupnya informan terbagi menjadi kelompok experientalist atau yang menginginkan kepuasan berdasarkan manfaat yang diterima dirinya sendiri melalui pengalaman yang ia rasakan, serta terdapat kelompok altruist yang menginginkan orang lain mendapatkan manfaat luas dari kegiatan yang ia jalankan. Kelompok-kelompok yang terbentuk melalui analisis perceptual mapping pada perilaku berbelanja menghasilkan kelompok considerate dan pada perilaku pemilihan makanan terdapat kelompok foodie yang paling umum dimiliki oleh informan dalam penelitian ini. Kemudian pada segmentasi atau profil konsumen berdasarkan perilaku ketika mengonsumsi makanan terdapat kelompok unaware yang memiliki preferensi dan karakter yang didefinisikan atau asosiakan oleh informan sebagai sesuatu yang cenderung tidak baik atau negatif.

This thesis discussed the behavior of food consumers in Jakarta during the implementation of the Large-Scale Social Restriction policy. This behavior was analyzed by using the perceptual mapping to find out preferences and descriptions of the behavior of informants in a consumer group. Based on their daily behavior or lifestyle, the informants are divided into experientialist groups, those who want to be satisfied by the benefits they received through their experienced around this time, and there were also the altruist groups who wanted other people to get huge benefits from their social action. The groups that formed through perceptual mapping analyzed on shopping behavior resulted was ‘the considerate group’ and on food selection behavior was ‘the foodie group’ that was most commonly owned by the informants in this study. Then on segmentation or consumer profiles based on behavior when consuming food was ‘the unaware groups’ who had preferences and characters defined or associated by informants as something that tends to be bad or negative."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatin Nabilah
"Pertahanan hidup dilakukan oleh tiap organisme agar dapat terhindar dari kepunahan. Pada organisme laut, bentuk pertahanan diri ada tiga macam, dimana khususnya pada hewan dari filum Echinodermata yang menggunakan senyawa metabolit sekunder sebagai bentuk pertahanan dirinya. Tujuan dari penelitian berikut untuk mengetahui perilaku makan spesifik ikan karang terhadap pakan uji yang mengandung ekstrak Holothuria atra yang berbeda konsentrasinya telah dilakukan pada tanggal 8-14 November 2018 di Perairan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Proses yang dijalani yaitu ekstrasi menggunakan metanol dan menghasilkan persentase ekstrak kasar sebesar 0,56% dan memiliki konsentrasi fisiologis yang mengacu pada penelitian terdahulu yaitu 8 mg/mL. Proses pengujian dilakukan dengan memberikan pakan uji yang mengandung ekstrak kasar Holothuria atra yang telah dicampur oleh jeli dan pelet ikan sebanyak 4 set dengan komposisi set terdiri dari kontrol, pakan dengan ekstrak 0,5% dari konsentrasi fisiologis, pakan dengan ekstrak 1% dari konsentrasi fisiologis dan pakan dengan ekstrak 2% dari konsentrasi fisiologis. Uji perilaku makan ikan karang dilakukan di rataan terumbu karang pada tujuh titik berbeda di kedalaman 3-5 meter. Hasil uji statistik Chi-Kuadrat pada taraf signifikasi (α) 0,01 menyatakan bahwa ada perbedaan perilaku makan ikan karena perbedaan konsentrasi pakan yang digunakan dan untuk membuktikan keeratan hubungan, digunakan uji Cramer yang menunjukkan bahwa dengan nilai 0,316 dan uji ANOVA sebagai uji akhir yang pula menyatakan bahwa perilaku makan ikan karang berbeda pada masing-masing pakan yang berbeda konsentrasinya.

Life defense is carried out by each organism in order to avoid extinction. In marine organisms, there are three types of self-defense, especially in animals from phylum Echinodermata that use secondary metabolites as a form of defense.The research was purposed to know specific fish feeding behavior towards the fish food that contains different concentrations of crude extract of Holothuria atra. It was conducted on 8th until 14th November 2018 in Pramuka Island Waters, Kepulauan Seribu National Park, DKI Jakarta. The process begun with extractions of specimen using methanol to yield the 0,56% of crude extract that is equal to 8 mg/mL of physiological concentration. The fish feeding behavior assay was conducted by using artificial foods which is contained Holothuria atras crude extract mixed with jelly and fish pellets and it is made into 4 sets. Those sets composed with control, fish pellet mixed with 0,5% crude extract from physiological concentration, fish pellet mixed with 1% crude extract from physiological concentration and fish pellet mixed with 2% crude extract from physiological concentration. This field experiment conducted above the coral reefs on 7 different spots at 3-5 meter depth. Chi-square analysis (α=0,01) showed that there is difference feeding behaviour of reef fishes based on different of concentration in fish pellet. Another test used as in Cramer test to see the close relation and the result showed 0,316 and for ANOVA test showing that there is also different fish feeding behaviour as well."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khemal Rianda
"Berkembangnya industri halal di Indonesia pada tahun 2022 khususnya makanan halal membuat para pelaku usaha lebih giat dalam mengkampanyekan makanan halal khususnya pada halal labelling. Pemerintah pun juga melakukan hal yang sama untuk meningkatkan pengetahuan maupun kesadaran masyarakat terkait halal produk. Mulai banyaknya jenis makanan yang dijual di Indonesia dari makanan seperti Warteg, Rumah Makan Padang, Local Food Chain, International Food Chain, Korean/Japanese/Chinese Food, Indian Food, hingga jenis makanan lainnya membuat masyarakat lebih memiliki banyak pilihan dalam memesan produk makanan. Namun permasalahan muncul disaat mayoritas penduduk Indonesia yang merupakan beragama Islam mereka tentunya ingin mengkonsumsi makanan yang halal sesuai dengan syariat yang di anut. Munculnya label “No Pork No Lard” kemudian menjadi kontroversi di kalangan masyarakat terkait konsep makanan yang dinilai berbeda dengan makanan yang sudah memiliki logo halal.

The development of the halal industry in Indonesia in 2022, especially halal food, has made business actors more active in campaigning for halal food, especially on halal labeling. The government is also doing the same thing to increase public knowledge and awareness regarding halal products. Starting from the many types of food sold in Indonesia, from food such as warteg, Padang restaurants, local food chains, international food chains, Korean/Japanese/Chinese food, Indian food, to other types of food, people have more choices in ordering food products. However, problems arise when the majority of Indonesia's population, who are Muslim, of course, want to consume halal food in accordance with the Shari'a they adhere to. The emergence of the label "No Pork No Lard" then became a controversy among the public regarding the concept of food which is considered different from food that already has a halal logo."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ho, Lee Jong
"Dalam studi ini, kami menyarankan dasar dan rencana pemasaran untuk memperluas ahli makanan Korea, terutama konsumen Indonesia, dengan meningkatkan pemahaman tentang industri halal dan kesadaran konsumen di Indonesia dan memberikan informasi tentang masalah sertifikasi halal. Menyarankan cara untuk memperkuat kredibilitas sertifikasi halal di Korea dan berupaya membangun kepercayaan antara kedua negara melalui industri makanan. Makalah ini mengembangkan model berbasis sembilan konstruksi. Kesadaran halal, Kesadaran Korea, Keyakinan Agama, logo Halal, Paparan, kredibilitas COO, merek Islami dan bahan-bahan produk digunakan sebagai faktor yang telah ditentukan sebelumnya untuk mengukur niat beli konsumen. Studi ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pemahaman tentang Korea, semakin tinggi keandalan makanan bersertifikat halal Korea. Dengan kata lain, mempromosikan Korea, menyebarkan makanan Korea, dan memberikan citra positif berarti bahwa produk halal yang diekspor dari Korea dapat dibuat lebih andal. Konsumen mengetahui produk sampingan yang berasal dari masalah yang mereka kenal, terutama produk-produk yang dipercaya untuk memberikan standar yang ditentukan. Kepercayaan agama, kesadaran halal, bahan produk memiliki dampak positif pada niat pembelian. Penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi teoritis dan praktis baik dalam masyarakat akademik dan praktisi, terutama kepada mereka yang terlibat dalam industri makanan.

In this study, we suggest the basis and marketing plan to expand the expert of Korean food, especially Indonesia consumer, by improving understanding of Halal industry and consumer awareness in Indonesia and providing information on Halal certification issue.  Suggesting ways to strengthen the credibility of Halal certification in Korea and seek to build trust between the two countries through the food industry. This paper develops a nine-constructs-based model. Halal awareness, Awareness of Korea, Religious Belief, Halal logo, Exposure, COO credibility, Islamic brand and product ingredients are used as the pre-determined factors for measuring consumer's purchase intention. This study suggests that the higher the understanding of Korea, the higher the reliability of Korean-produced Halal-certified foods. In other words, promoting Korea, spreading Korean food, and providing a positive image means that the Halal products exported from Korea can be made more reliable. Consumers are aware of the by products derived from the issues they are familiar with, especially those products that are trusted to provide the prescribed standards. Also Religious belief, Halal awareness, Product ingredient have a positive impact on the purchasing intention. This research is expected to have theoretical and practical contributions in both academic society and practitioners, especially to the one who involved in food industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Pretty Aprilia
"ABSTRAK
Pencarian informasi dilakukan untuk mengurangi ketidakpastian pada diri manusia. Informasi dibutuhkan manusia untuk membantu dalam pekerjaan maupun pada aktivitas lain yang dilakukan pada kehidupan sehari-hari. Hobi, adalah salah satu aktivitas manusia yang dilakukan pada waktu luang. Banyak orang mengeluarkan waktu serta dana yang cukup banyak saat mencari informasi untuk hobi yang dilakukan daripada untuk pekerjaan. Foodie, merupakan orang yang menyukai makanan dan tertarik untuk belajar dan mencoba makanan baru. Seorang foodie juga membutuhkan informasi untuk bisa mencicipi berbagai makanan. Media sosial menjadi salah satu sumber informasi yang digunakan foodie untuk mendapatkan informasi. Penelitian ini melihat proses pencarian informasi oleh foodie pada foto makanan di Instagram. Penelitian ini menggunakan konsep everyday life of information seeking dari Savolainen sebagai latar belakang dan konsep perilaku konsumen pada tahap pra pembelian pada konsumsi pelayanan dari Tsiotsou dan Wirtz untuk melihat cara pencarian yang dilakukan oleh foodie. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan lima orang foodie. Penelitian menunjukkan foodie menjadikan Instagram sebagai sumber utama dalam pencarian informasi. Meskipun begitu, foodie tetap mencari informasi lain dari situs directori restoran. Selain itu, foodie menjadikan harga dan lokasi sebagai sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan sebelum datang dan makan di tempat tersebut. Kata kunci: pencarian informasi, foodie, foto makanan, Instagram, pra pembelian.

ABSTRACT
Information searching is done to reduce uncertainty in human beings. Information is needed by humans to assist in the work as well as on other activities done in everyday life. Hobby is one of human activities that done at leisure. Many people spend considerable time and money while seeking information for a hobby that is done rather than for work. Foodie is a person who loves food and puts interest in learning and trying new foods. A foodie also needs information to be able tasting a variety of foods. Social media became one of the sources of information used foodie to get information. This study looks at the process of information seeking by foodie on food photos in Instagram. This study uses the concept of everyday life of information seeking by Savolainen as research background and consumer behavior in the pre purchase stage on the consumption of services by Tsiotsou and Wirtz to see how the information seeking is performed by foodie. The method is descriptive qualitative, and data retrieval is done by in depth interview with five foodies. Research shows that Instagram is the main source of information seeking. Even so, foodies keep looking for other information from restaurant directory sites. In addition, foodie makes the price and location as a evaluation and consideration material before trying the food. "
2018
T51204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gussow, Joan Dye
Palo Alto: Bull Publishing Co., 1978
363.8 GUS f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>