Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184682 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurmala Sari Suisa
"Penelitian mengenai keragaman dan prevalensi ektoparasit pada ikan bandeng (Chanos chanos (F.)) di area pertambakan Marunda, Jakarta Utara telah dilakukan pada bulan Januari hingga Maret tahun 2013. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui keragaman ektoparasit pada ikan bandeng di area pertambakan Marunda, Jakarta Utara dan nilai prevalensi serta intensitas ektoparasit yang ditemukan. Sampel ikan bandeng yang digunakan berjumlah 60 ekor yang diambil dari 3 stasiun penelitian secara acak. Pemeriksaan ektoparasit dilakukan pada bagian luar tubuh ikan yaitu operkulum, insang, sisik, dan sirip.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 marga ektoparasit yang teridentifikasi, yang terdiri dari 4 marga dari kelompok protozoa dan 2 marga dari kelompok crustacea. Marga kelompok protozoa, yaitu Chilodonella, Ichthyophthirius, Trichodina, dan Epistylis, dan kelompok crustacea yaitu Lernaea dan Argulus. Nilai prevalensi ektoparasit tertinggi terdapat pada Trichodina sebanyak 35%. Nilai intensitas ektoparasit tertinggi terdapat pada Lernaea dan Chilodonella sebanyak 2 individu parasit per ikan.

Research on varians and prevalence of ectoparasites of milkfish (Chanos chanos (F.)) in brackish water ponds of Marunda, North Jakarta was conducted on Januari and March 2013. The aims of this study was to know varians ectoparasites of milkfish in brackish water ponds of Marunda, North Jakarta and prevalence and also intensity ectoparasites that found. Samples were taken randomly at 3 station with total amount 60 samples of milkfish. Investigation of parasites was conducted at operculum, gills, scales, and fins of fish.
The result showed that 6 genus ectoparasites was identified, consist of 4 genus from protozoan and 2 genus from crustacean. Protozoan are Chilodonella, Ichthyophthirius, Trichodina, dan Epistylis, and crustacean are Lernaea dan Argulus. Ectoparasite with highest prevalence value is Trichodina as 35 %. Ectoparasites with highest intensity value are Lernaea and Chilodonella as 2 individual parasites per fish.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Priscilla
"Penelitian ini menganalisis kelimpahan dan jenis mikroplastik pada bandeng Chanos chanos, air, dan endapan tambak bandeng di Muara Kamal dan Marunda, Teluk Jakarta. Pengambilan sampel bandeng dilakukan dengan kriteria umur 5 sampai 6 tahun berusia bulan dengan jumlah sampel 6 ikan dari setiap lokasi. Air dan sedimen tadinya diambil dari 5 titik di kolam bandeng di setiap lokasi. Saluran pencernaan diekstraksi dari setiap bandeng dihancurkan dengan pereaksi asam nitrat yang kuat (HNO3 65%). air sampel disaring menggunakan plankton net dengan ukuran mesh 300 μm dan sedment sampel dikeringkan dalam oven. Solusi NaCl terkonsentrasi digunakan untuk mencapai flotasi mikroplastik pada setiap sampel disiapkan saluran pencernaan ikan bandeng, air yang disaring, dan sedimen kering. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop cahaya.
Sampel ditempatkan di Sedgwick Rafter Chamber dan penghitungan mikroplastik dilakukan dilakukan untuk partikel dengan ukuran mulai dari 20 μm hingga 4 mm berdasarkan bentuk partikelnya serat, film, fragmen, dan granula. Hasil yang diperoleh untuk sampel dari Muara Kamal menunjukkan jumlah mikroplastik 3.005 ± 437,4 partikel ind-1 dalam ikan bandeng, 103,8 ± 20,7 partikel L-1 dalam air, dan 111.680 ± 13.204,2 partikel Kg-1 dalam sedimen. Mikroplastik Kelimpahan ditemukan lebih rendah dalam sampel dari Marunda dengan 2.090 ± 545 partikel ind-1 in bandeng, 90,7 ± 17,4 partikel L-1 dalam air, dan 82,480 ± 11,226,4 partikel Kg-1 dalam sedimen.

This study analyzes the abundance and types of microplastics in Chanos chanos, water, and milkfish pond deposits in Muara Kamal and Marunda, Jakarta Bay. Sampling of milkfish is carried out with the criteria of age 5 to 6 years old with a sample of 6 fish from each location. Water and sediment were taken from 5 points in the milkfish pond at each location. The digestive tract is extracted from each milkfish destroyed by strong nitric acid reagents (65% HNO3). water. The sample was filtered using a plankton net with amesh size of 300 μm and the sample sedment was dried in an oven. The concentrated NaCl solution is used to achieve. Microplastic flotation in each sample was prepared by the digestive tract of milk fish, filtered water, and dry sediment. Observations were made with a light microscope. Samples were placed in the Sedgwick Rafter Chamber and microplastic calculations were carried out for particles ranging in size from 20 μm to 4 mm based on the particle shape of the fibers, films, fragments, and granules. The results obtained for samples from Muara Kamal showed the amount of microplastic 3.005 ± 437.4 particles ind-1 in milkfish, 103.8 ± 20.7 L-1 particles in water, and 111,680 ± 13,204.2 Kg-1 particles in sediments. Abundance microplastic was found lower in samples from Marunda with 2,090 ± 545 ind-1 particles in milkfish, 90.7 ± 17.4 L-1 particles in water, and 82,480 ± 11,226.4 Kg-1 particles in sediment.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arinka Fathinah
"Mikroplastik merupakan potongan plastik kecil berukuran 1 μm hingga 5 mm bersifat bioavailable dan ubiquitous. Muara disebut sebagai titik panas mikroplastik karena saat mikroplastik dari sungai memasuki muara, gelombang, pasang surut, dan angin mampu memengaruhi lintasan dan kecepatan partikel masuk ke laut serta pengendapan mikroplastik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan dan komposisi bentuk, ukuran, serta jenis polimer mikroplastik yang terakumulasi pada air, sedimen, dan ikan bandeng Chanos chanos di muara Sungai Blanakan, Subang, Jawa Barat. Pengambilan sampel dilakukan di empat titik lokasi. Sampel air disaring menggunakan plankton net 300 μm, sampel sedimen diambil menggunakan Van Veen Grab, dan sampel ikan diambil menggunakan bubu. Sampel air diekstraksi dengan larutan H2O2 30% serta FeSO4 0,05 M. Begitu pula dengan sampel sedimen yang sebelumnya telah disuspensi larutan NaCl. Sementara itu, jaringan dan organ daging, insang, dan saluran pencernaan dari 11 sampel ikan bandeng Chanos chanos diisolasi dan diekstraksi menggunakan larutan KOH. Sampel mikroplastik diamati di atas kertas Whatman cellulose nitrate dan dianalisis menggunakan mikroskop. Identifikasi mikroplastik dikelompokkan berdasarkan bentuk yaitu fiber, fragmen, film, pellet, dan foam, serta ukuran yaitu <300 μm, 300-500 μm, 500-1000 μm, dan >1000 μm. Identifikasi jenis polimer dilakukan dengan metode Raman spektrometeri. Kelimpahan mikroplastik pada sampel air berkisar 526,67 - 946,67 partikel/m3, sedangkan sedimen berkisar 674,07 - 1074,07 partikel/kg dengan dominasi bentuk fiber baik di air maupun sedimen. Kelimpahan mikroplastik ikan bandeng Chanos chanos adalah 43,06 partikel/individu dengan urutan kelimpahan mikroplastik jaringan tertinggi yaitu insang, daging, dan saluran pencernaan. Jenis polimer mikroplastik yang terdeteksi adalah polyethylene terephthalate (PET), polypropylene (PP), dan poly(vinyl chloride) (PVC). Uji korelasi menunjukkan tidak adanya hubungan antara keberadaan mikroplastik pada air dan sedimen terhadap ikan bandeng Chanos chanos.

Microplastics are small pieces of plastic range in size from 1 μm to 5 mm that are bioavailable and ubiquitous. Estuaries are known as "microplastic hot spots" due to the fact that when river microplastic enters an estuary, then waves, tides, and wind can change the direction and speed of the particles entering the sea and the deposition of microplastic. This study aims to analyze the abundance and composition of shape, size, and types of microplastic polymers that accumulate in water, sediment, and milkfish Chanos chanos in the estuary of Blanakan River, Subang, West Java. Sampling was carried out at four sampling points. Water samples were filtered using a 300 μm plankton net, sediment samples were taken using a Van Veen Grab, and fish samples with a trap. Water sample were extracted with 30% H2O2 solution and 0,05 M FeSO4. The same was applicable to sediment samples that had been previously suspended in NaCl solution. Meanwhile, tissues and organs of muscles, gills, and digestive tract from 11 samples of milkfish Chanos chanos were isolated and extracted using KOH solution. Microplastic samples were observed on Whatman cellulose nitrate paper and analyzed using a microscope. Microplastics are categorized according to form, namely fiber, fragment, pellet, film, foam, and size, namely <300 μm, 300-500 μm, 500-1000 μm, and > 1000 μm. The Raman spectrometry method was used to determine the type of polymer. In sediment samples, the amount of microplastics ranged from 674,07 to 1074,07 particles/kg, while the abundance in water samples ranged from 526,67 to 946,67 particles/m3. Fiber predominated in both water and sediment. The abundance of microplastics in milkfish Chanos chanos was 43,06 particles/individual with the biggest tissue microplastic abundance starting with the gills, meat, and digestive tract. The types of microplastic polymers detected were polyethylene terephthalate (PET), polypropylene (PP), and poly(vinyl chloride) (PVC). The correlation test revealed that there was no relationship between the abundance of microplastics in water and sediment for the milkfish Chanos chanos."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Irawan
"Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni 2015 di Desa Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat dan di Laboratorium Kimia, Universitas Indonesia dan bertujuan : Untuk mengetahui kandungan Kadmium (Cd) dan Kromium (Cr) pada Ikan Bandeng dan Sedimen di Pertambakan Bermangrove. Sampel berupa ikan bandeng dan sedimen diambil dari pertambakan bermangrove yang dibagi ke dalam enam stasiun. Masing-masing stasiun diteliti kandungan logam berat Kadmium (Cd) dan Kromium (Cr) di ikan bandeng dan Sedimen. Kandungan logam Cr yang ditemukan di ikan bandeng memenuhi kisaran 0.03-0.029 mg/kg. Ambang batas logam Cr di biota menurut Keputusaan Menteri Lingkungan Hidup tahun 2001 sebesar 0.005 ppm, artinya seluruh stasiun telah melampaui ambang batas. Untuk kandungan logam Cr di sedimen di kisaran 0.021-0.636 mg/kg. ambang batas logam Cr di sedimen menurut Swedish Enviromental Protection Agency (<40 mg/kg), mengacu pada standard tersebut maka logam Cr di sedimen belum melebihi ambang batas.

The research was conducted in June 2015 Blanakan Village, Subang, West Java and Chemistry Laboratory, University of Indonesia and aims: To determine the content of Cadmium (Cd) and Chromium (Cr) in the Milkfish and Sediment in aquaculture. Samples of fish and sediment taken from aquaculture divided into six stations. Each station studied heavy metal content of Cadmium (Cd) and Chromium (Cr) in fish and sediments. Cr metal content found in fish meet the range of 0.03-0.029 mg/kg. Cr threshold in biota desperation by the Minister of Environment in 2001 amounted to 0.005 ppm, meaning the whole station has exceeded the threshold. Cr for the metal content in the sediment in the range of 0.021-0.636 mg/kg. Threshold of Cr in sediments according to the Swedish Environmental Protection Agency (< 40 mg/kg), refers to these standards, the Cr in sediments has not exceeded the threshold."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tectona Grandis Sulaiman
"Penelitian mengenai struktur komunitas Diatom di area pertambakan Marunda Cilincing, Jakarta Utara telah dilakukan pada bulan Maret hingga Mei tahun 2012. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas Diatom pada 3 stasiun penelitian dan hubungan dengan parameter lingkungan di setiap stasiun. Sampel diambil secara horizontal di setiap stasiun di area pertambakan Marunda Cilincing, Jakarta Utara.
Hasil identifikasi sampel diperoleh 27 marga Diatom di perairan area pertambakan Marunda. Kepadatan Diatom di area pertambakan Marunda berkisar antara 1847,11?4729,643 sel/m3. Area pertambakan Marunda didominansi oleh Thalassiosira dan Thalassionema. Berdasarkan nilai Indeks kemerataan, marga Diatom tidak tersebar merata di Area pertambakan Marunda. Nilai indeks keanekaragaman menunjukan perairan di area pertambakan Marunda memiliki tingkat pencemaran berat.

Research on The Community Structure of Bacillariophyta (Diatomae) in brackish water ponds of Marunda Cilincing, North Jakarta was conducted on March and May 2012. The aims of this study was to determine the community structure of Diatomae from 3 stations and the relationship of environmental parameters at each station. Samples were taken horizontally at 3 stations of brackish water ponds of Marunda.
The identification results of samples obtained 27 genera of Diatomae in the waters. The density of Diatomae in brackish water ponds of Marunda was between 1847,11?4729,643 cell/m3. The waters in brackish water ponds of Marunda was dominated by Thalassiosira dan Thalassionema. Based on index of distribution point, genera of Diatomae in brackish water ponds of Marunda is maldistribution. Index of diversity point showed brackish water ponds of Marunda was heavily polluted.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42908
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The fishpond in Gresik used seawater as a source of its hydrology so that it can be polluted easily.Seawater in Gresik have been polluted by industrial wastes,such as: Pbwhich is toxic for humans and animals
.."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
" Penebaran ikan bandeng (Chanos chanos) di waduk Ir. H. Djuanda Reservoir bertujuan untuk memanfaatkan makanan alami seperti plankton yang melimpah di perairan waduk yang subur. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2009-Februari 2010 pada empat stasiun yang mewakili kondisi waduk. Pengumpulan contoh ikan dilakukan setiap 10 hari dengan jaring insang percobaan, mata jaring 1-2,5. Panjang jaring adalah 35 m dan tinggi 2 m. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan penebaran bandeng didasarkan pada konsumsi makanan dan pertumbuhan ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan bandeng mampu memanfaatkan plankton yang tersedia sebagai makanan. Berdasarkan perhitungan indeks Preponderace, makanan utama ikan bandeng terdiri dari fitoplankton (35,2- 56,42 percent) dan zooplankton (12,22-42,8 percent). Dominasi makanan dari kelompok fitoplankton adalah Cynophyceae (10,05-31,12 percent) dan dari zooplankton adalah Copepoda (3,33-27,79 percent). Pertumbuhan ikan bandeng mencapai 0,26-1,1 percent dengan laju pertambahan panjang harian mencapai 0,2-2,1 mm/hari. Parameter pertumbuhan ikan bandeng seperti panjang Loo adalah 34,7 cm dan koefisien pertumbuhan (K) adalah 4,2/tahun."
551 LIMNO 21:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Romauli, Maya Pada
"Salah satu pencemaran di dalam perairan disebabkan oleh logam berat. Logam berat merupakan bahan anorganik yang bersifat toksik dan dapat terakumulasi dalam tubuh biota air. Pada penelitian ini, biota yang digunakan sebagai bioindikator pencemaran logam berat tersebut adalah ikan bandeng. Selain itu, penelitian ini mengkaji kandungan logam berat Cd, Cr, dan Cu dalam sedimen. Sampel-sampel tersebut diambil di daerah Blanakan, Subang dan Marunda, Jakarta Utara. Hasil penelitian menunjukkan logam Cd tidak terdeteksi baik dalam ikan bandeng maupun sedimen pada kedua daerah sampling. Kandungan logam berat Cr dalam daging dan insang ikan bandeng serta sedimen di Blanakan, Subang diperoleh berurutan dengan rentang konsentrasi sebesar 0,92-2,47 µg/g; 0,15–3,00 µg/g; dan 8,23–24,79 µg/g. Sedangkan kandungan logam berat Cr di Marunda, Jakarta Utara dalam daging dan insang ikan bandeng serta sedimennya berurutan adalah 0–0,24 µg/g; 1,23–8,85 µg/g; dan 22,10–31,63 µg/g. Untuk logam Cu di Blanakan, Subang diperoleh konsentrasi dalam daging dan insang ikan bandeng serta sedimen dengan rentang sebesar 1,78–5,24 µg/g; 2,03– 3,40 µg/g; dan 16,71–20,48 µg/g. Sedangkan kandungan logam berat Cu di Marunda, Jakarta Utara dalam daging dan insang ikan bandeng serta sedimennya berurutan adalah 1,47–2,46 µg/g; 2,28–5,43 µg/g; dan 17,19–30,21 µg/g.

One of pollution in the water caused by heavy metals. Heavy metals are inorganic substances that are toxic and can accumulate in the body water biota. In this study, the organisms were used as bioindicator of heavy metal pollution is milkfish. In addition, this study examines the content of heavy metals Cd, Cr, and Cu in the sediment. The samples were taken in the area Blanakan, Subang and Marunda, North Jakarta. The results showed no detectable metal Cd in both milkfish and sediment sampling in both areas. Cr content of heavy metals in meat and milk fish gills and sediment Blanakan, Subang obtained sequentially with the concentration range of 0.92 to 2.47 µg/g, 0.15 to 3.00 µg/g and 8.23 to 24.79 µg/g. While the heavy metal content of Cr in Marunda, North Jakarta in meat and milk fish gills and sediment sequence is 0 to 0.24 µg/g, 1.23 to 8.85 µg/g and 22.10 to 31.63 µg/g. For Cu metal in Blanakan, Subang obtained concentrations in meat and milk fish gills and sediments range of 1.78 to 5.24 µg/g, 2.03 to 3.40 µg/g and 16.71 to 20.48 µg/g. While the heavy metal content of Cu in Marunda, North Jakarta in meat and milk fish gills and sediment sequence was from 1.47 to 2.46 µg/g, 2.28 to 5.43 µg/g and 17.19 to 30.21 µg/g."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Hermawan
"Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juli 2015 di Rumah Akuakultur Laboratorium Biologi Kelautan, FMIPA UI dan bertujuan : (1) Mengetahui pengaruh perbedaan persentase Sargassum sp. pada komposisi pakan buatan terhadap pertambahan biomassa, panjang dan kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos) dalam akuaponik air laut. (2) Mengetahui pertambahan biomassa Gracilaria sp. dalam akuaponik air laut. Ikan bandeng yang diteliti berukuran 3,57-4,13 cm dengan kepadatan 20 ekor/bak dan Gracilaria sp. yang ditanam memiliki biomassa 30 gram/bak. Penelitian ini berlangsung 60 hari dengan 3 perlakuan berbeda, yaitu : perlakuan pakan komposisi (0% Sargassum sp., 6% Sargassum sp. dan 12% Sargassum sp.). Setiap perlakuan dilakukan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh perbedaan persentase Sargassum sp. dalam pakan buatan. Komposisi 12% Sargassum sp. yang paling berpengaruh nyata terhadap pertambahan biomassa dan panjang ikan bandeng, sedangkan untuk kelangsungan hidup ikan bandeng tidak berpengaruh. Pertambahan biomassa Gracilaria sp. paling berpengaruh terjadi di bak kultur yang perairannya bersumber dari sisa konsentrasi pakan komposisi 12% Sargassum sp. dalam sistem akuaponik air laut.

This research was conducted in April to July, 2015 in Aquaculture House of Marine Biology Laboratory of FMIPA, UI. The aims of this research are : (1) Discover the impact of different Sargassum sp. percentage in artificial feed composition to biomass growth, length, and survival of milkfish. (2) Discover biomass growth of Gracilaria sp. in Marine Aquaponic. The objects of this research are 3,57-4,13 cm of milkfish (Chanos chanos) which are placed in a pond (each pond consists of 20 milkfish) and Gracilaria sp. whose biomass is 30 gram/in each pond. This research was conducted in 60 days, by giving 3 different feed compositions to the fish 3 times (0% Sargassum sp., 6% Sargassum sp. and 12% Sargassum sp.). This research found the impact of different Sargassum sp. percentage in artificial feed. 12% composition of Sargassum sp. shows the best impact to the growth of biomass and milkfish length. However, it does not show any impact to the survival of milkfish. The Gracilaria sp. biomass growth is most visible in culture pond. The water of the pond sourced from the concentrate of 12% feed composition of Sargassum sp. in marine aquaponic system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research hrld in Breeding Laboratory faculty of Agriculture of Dr, Soetomo University Surabaya,during 15 days from 15 th November through 1 st December 2004
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>