Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136809 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitepu, Nathasya
"Tablet cepat hancur (TCH) merupakan tablet yang didesain untuk hancur di rongga mulut dan segera melarut dengan adanya saliva sehingga tidak memerlukan bantuan air. Oleh karena itu dibutuhkan suatu eksipien penghancur yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi tablet cepat hancur famotidin dengan menggunakan eksipien hasil koproses maltodekstrin suksinat (MDS) dan polivinil pirolidon (PVP) sebagai eksipien, serta mengevaluasi tablet cepat hancur yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Koproses MDS-PVP merupakan eksipien hasil modifikasi fisika secara koproses antara maltodekstrin suksinat (MDS) dan polivinil pirolidon (PVP) dalam berbagai perbandingan. Hasil modifikasi dikarakterisasi dan diformulasikan menjadi tablet cepat hancur dengan metode granulasi kering, kemudian dievaluasi. Ko-MDSPVP (3:1) menunjukkan karakteristik yang terbaik sebagai eksipien penghancur ditinjau dari kelarutan yang tinggi dalam aquadest sebesar 94,40 + 0,75% dan daya mengembang sebesar 18,99 + 0,33%. Evaluasi tablet cepat hancur menunjukkan bahwa formula A yang mengandung 25% ko-MDS-PVP 3:1 memiliki kriteria yang terbaik sebagai tablet cepat hancur dengan nilai kekerasan 3,61+ 0,46 Kp, keregasan 0,76 + 0,02%, waktu hancur in vitro 2,66 + 0,38 menit, dan waktu pembasahannya 3,03 + 0,29 menit. Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa ko-MDS-PVP dapat digunakan sebagai eksipien penghancur pada tablet cepat hancur.

Fast disintegrating tablet (FDT) is tablet which is designed to rapidly dissolve and disintegrate in presence saliva, thus it needs no water. Therefore, disintegrant is needed to folmulate this dosage form.. the aim of this research were to formulate FDT of famotidine using coprocess maltodextrin succinate (MDS) and polyvinyl pyrrolidone (PVP) as disintegrant, and evaluate the FDT in accordance to pharmacopoeia. Coprocess MDS-PVP is physical-modified excipient from MDS and PVP in several ratio. The Co-MDS-PVP are characterized, formulated into FDT by dry-granulation method and evaluated. Co-MDS-PVP (3:1) showed the best characteristic as disintegrant due to its higher solubility in aquadest (94,40 + 0,75%) and swelling index (18,99 + 0,33%). The evaluation of FDT showed that formula A which contain 25% Co-MDS-PVP 3:1 was the best formula due to its hardness of 3,16 + 0,46 Kp, friability 0,76 + 0,02%, in vitro disintegration time 2,66 + 0,38 minutes, and wetting time 3,03 + 0,29 minutes. Based on results above, it can be concluded that Co-MDS-PVP can be used as disintegrant in FDT."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Rahmawati Wardani
"Tablet cepat hancur adalah tablet yang didesain agar mampu hancur di dalam mulut tanpa bantuan air dengan waktu yang singkat. Oleh sebab itu diperlukan suatu eksipien disintegran yang sesuai yang dapat memfasilitasi penghancuran tablet. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik eksipien koproses maltodekstrin DE 10-15 dan polivinil alkohol sebagai penghancur tablet dalam formula tablet cepat hancur yang dibuat dengan metode kempa langsung. Koproses MD – PVA dibuat 3 perbandingan yaitu 1:1, 2:1, 3:1 dan dikarakterisasi sifat fisik, kimia, dan fungsionalnya.
Berdasarkan karakteristik tersebut dipilih perbandingan 1:1 yang memiliki kriteria terbaik sebagai penghancur karena memperlihatkan indeks mengembang 156,32% dalam 2 jam. Evaluasi terhadap 6 formula tablet cepat hancur menunjukan bahwa formula 4 yang mengandung eksipien koproses MD - PVA 1:1 sebanyak 20% memiliki kriteria yang baik sebagai tablet cepat hancur dengan kekerasan 4,40 Kp, keregasan 0,891%, waktu hancur 2,26 menit, dan waktu pembasahan 2,32 menit.
Uji kesukaan pada 30 orang panelis menunjukan 63,33% suka terhadap rasa tablet cepat hancur ekstrak rosela, dan 76,67% panelis menyatakan tidak terdapat residu dalam mulut ketika tablet tersebut telah hancur sempurna. Uji waktu hancur rata-rata tablet cepat hancur ekstrak rosela di rongga mulut panelis adalah sebesar 2,89 menit. Dengan demikian koproses MD-PVA mampu digunakan sebagai eksipien penghancur dalam tablet cepat hancur.

A fast disintegrating tablet is tablet which designed to be disintegrated in the mouth within seconds, without using water. Thus, it needs appropriate disintegrating excipients to facilitate disintegration of the tablet. This research was intended to study the characteristics of coprocessed excipient of maltodextrin DE 10-15 and polyvinylalcohol as tablet disintegrator in fast disintegrating tablet’s formula which was produced using direct compression method. The physical, chemical, and functional properties of MD-PVA coprocessed with ratio of 1:1, 2:1, and 3:1 were characterized.
Based on those characteristics, the MDPVA 1:1 was chosen as the best disintegrator excipient since it showed swelling index of 156.32% in 2 hours. The evaluation on six formula of FDT showed that formula F4 which contains 20% coprocessed excipient MD-PVA 1:1 was the best FDT with 4.40 Kp of hardness, 0.891% of friability, 2.26 minutes of disintegrating time, and 2.32 minutes of wetting time.
Hedonic test was performed on 30 respondens and showed that 63.33% of respondens like FDT of roselaextract and 76.67% people stated that there were no residual inside the mouth after the tablet disintegrated completely. In vivo disintegrating time of roselaextract FDT was 2.89 minutes. Hence MD-PVA coprocessed suitable to be used as dissolving excipient for fast-disintegrating tablet.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geusan Nariswari Erdianty Puteri
"Tablet cepat hancur merupakan tablet yang ditempatkan di dalam mulut untuk dapat segera melarut dalam saliva tanpa memerlukan air. Penelitian ini bertujuan memformulasi dan mengevaluasi tablet cepat hancur yang dibuat dengan maltodekstrin DE 10-15 sebagai eksipien yang mengandung ekstrak kelopak bunga Rosella sebagai model obat.
Maltodekstrin merupakan pati termodifikasi yang dibuat dengan menghidrolisis pati menggunakkan enzim enzim α-amilase 0,1% v/v yang diinkubasi pada suhu 95oC selama 45 menit. Maltodekstrin DE 10- 15 yang dihasilkan dikarakterisasi dan diformulasikan menjadi tablet cepat hancur dengan metode kempa langsung. Tablet cepat hancur yang dihasilkan dievaluasi dan diuji kesukaan terhadap penampilan, rasa, dan waktu hancur pada 30 panelis.
Hasil karakterisasi maltodekstrin DE 10-15 diperoleh serbuk putih, memiliki kelarutan dalam aquadest sebesar 34,92 mg/ml dibandingkan pati yang memiliki kelarutan 0,48 mg/ml. Evaluasi tablet cepat hancur menunjukkan bahwa formula 5 (maltodekstrin 35%), memiliki kriteria yang paling baik sebagai tablet cepat hancur. Formula 5 memiliki kekerasan 2,44 kp, keregasan 0,78%, waktu hancur in vitro 149,86 detik, dan waktu pembasahan 197,63 detik.
Hasil uji kesukaan menunjukkan 70% suka dengan penampilan tablet cepat hancur, 83,3% responden menyatakan rasa tablet cepat hancur manis, dan rata-rata waktu hancur tablet cepat hancur di rongga mulut selama 164,0 detik. Oleh karena itu, maltodekstrin DE 10-15 dapat digunakan sebagai eksipien penghancur pada tablet cepat hancur.

Fast disintegrating tablet (FDT) is a solid dosage form which is placed in mouth for rapidly dissolves on saliva without water. The aim of this study was to formulate and evaluate FDT using maltodextrin DE 10-15 as an excipient, containing Roselle calyx extract as a drug model.
Maltodextrin is a modified starch through enzymatic hydrolysis using α-amylase 0.1% v/v, incubated at 95oC for 45 minutes. Maltodextrin DE 10-15 was characterized and formulated into FDT using direct compression method. FDT’s were evaluated and tested for hedonic responses to appearance, taste, and disintegration time in oral cavity of 30 responders.
Maltodextrin DE 10-15 characterization results were white powder, has 34.92 mg/ml solubility in aquadest compared to starch which has 0.48 mg/ml solubility. The FDT’s evaluation showed that formula 5 which has 35% of maltodextrin DE 10-15 had the best characteristic as FDT. Formula 5 has 2,44 kp of hardness, 0.78% of friability, 149,86 seconds of in vitro disintegration time and 197.63 seconds of wetting time.
The hedonic test results showed that 70 % and 83.3% responders like the appearance and taste, respectively. FDT’s disintegration time in responders oral cavity was 164.00 seconds. Therefore, maltodextrin DE 10-15 could be used as disintegrant excipient in FDT.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindi Irsan Artomo
"Tablet Cepat Hancur (TCH) adalah sediaan tablet yang didesain untuk segera hancur di rongga mulut tanpa bantuan air maupun dikunyah sehingga dibutuhkan eksipien yang mudah hancur atau larut dengan adanya air. Saat ini, TCH dibuat dengan menggunakan superdisintegran dari bahan-bahan impor. Padahal banyak eksipien yang terdapat di Indonesia yang sangat potensial untuk dikembangkan, salah satunya adalah maltodekstrin DE 10-15.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan maltodekstrin suksinat (MDS) dari maltodekstrin DE 10-15 dan mengetahui karakteristiknya sebagai eksipien penghancur yang digunakan dalam formula TCH. MDS merupakan maltodekstrin DE 10-15 yang termodifikasi melalui proses suksinilasi dengan asam suksinat anhidrida dalam medium berair. MDS kemudian dikarakterisasi dan diformulasi menjadi lima formula TCH dengan verapamil HCl sebagai model obat. TCH yang dibuat melalui metode granulasi kering kemudian dievaluasi.
Hasil karakterisasi menunjukkan MDS memiliki derajat subtitusi sebesar 0,1772, kelarutan sebesar 1:21 bagian dalam akuades, dan mampu mengembang dua kali lebih baik dibandingkan maltodekstrin DE 10-15. Hasil evaluasi TCH menunjukkan bahwa formula 3 yang dibuat dengan menggunakan MDS sebagai eksipien penghancur pada konsentrasi 15% memiliki kriteria yang baik sebagai tablet cepat hancur. Formula 3 memiliki kekerasan 3,71 Kp, keregasan 0,98%, waktu hancur in vitro 71,2 detik, waktu pembasahan 37,2 detik, dan verapamil HCl terdisolusi sebesar 96,91% dalam waktu 10 menit. Hasil ini menunjukkan bahwa MDS sangat potensial untuk digunakan sebagai eksipien penghancur pada TCH.

Fast Disintegration Tablet (FDT) are tablet dosage forms which disintegrate in the patient’s mouth rapidly without water needed or chewed, so FDT’s need an excipient that easily disintegrated or soluble with the presence of water. Nowadays, FDT was made of superdisintegrant from import commodities. Besides there were many excipients in Indonesia that have potential to be developed, one of those was maltodextrin DE 10-15.
The aim of this research was to produce maltodextrin succinate (MDS) from maltodextrin DE 10-15 and find out its characteristics as tablet disintegrant to be applied in FDT’s formulas. MDS are maltodextrin DE 10-15 that has been through modification by succinylation using succinic anhydride in aqueous medium. MDS was characterized and then formulated into five FDT’s formulas using verapamil HCL as drug model. FDT that has been produced by dry granulation method was evaluated.
The results showed that MDS has 0.1772 degree of substitution, solubility was 1:21 portion in aquadest, and capable to swell two times better than maltodextrin DE 10-15. The results from FDT’s evaluation shows that formula 3 that has been produced using MDS as tablet disintegrant at 15% of concentration had the best characteristics as FDT. Formula 3 exhibited 3.71 Kp of hardness, 0.98% of friability, 71.2 seconds of in vitro disintegration time, 37.2 seconds of wetting time, and 96.91% verapamil HCl dissoluted in 10 minutes. This results shows that MDS was very potential to be used as disintegrant in FDT.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baskoro Surya Narendra
"Tablet cepat hancur TCH adalah tablet yang didesain untuk segera hancur di dalam rongga mulut tanpa bantuan air Untuk tujuan tersebut dibutuhkan suatu eksipien penghancur yang sesuai Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengkarakterisasi eksipien koproses polivinil alkohol amilosa tersambung silang dalam 3 macam perbandingan Ko PVA CLA12 sebagai penghancur tablet yang digunakan dalam formulasi TCH Koproses PVA CLA12 merupakan eksipien termodifikasi hasil koproses PVA dengan amilosa yang telah direaksikan dengan agen penyambung silang STMP sodium trimetafosfat Eksipien koproses PVA CLA12 yang dihasilkan dikarakterisasi dan diformulasikan menjadi TCH dengan metode kempa langsung kemudian dievaluasi Hasil karakterisasi eksipien Ko PVA CLA12 menunjukkan bahwa eksipien ini memiliki derajat subtitusi sebesar 0 1107 dan perbandingan Ko PVA CLA12 2 1 merupakan yang terbaik untuk dipilih menjadi bahan penghancur pada TCH karena memiliki kemampuan mengembang yang paling baik yaitu 2 kali lipat dalam waktu 1 jam Evaluasi TCH menunjukkan bahwa formula 5 dan 10 yang mengandung Ko PVA CLA12 2 1 memiliki kriteria yang baik sebagai tablet cepat hancur yang ditunjukkan dengan karakteristik kekerasan 1 94 Kp dan 1 37 Kp keregasan 1 15 dan 0 52 waktu hancur 14 94 detik dan 12 64 detik waktu pembasahan 4 88 detik dan 3 41 detik dan disolusi sebesar 100 dalam 10 menit Oleh karena itu eksipien Ko PVA CLA 12 2 1 dapat digunakan sebagai penghancur pada TCH.

Fast Disintegrating Tablet FDT is a solid dosage form that was designed to quickly disintegrate in the oral cavity without water thus FDT needs appropriate disintegrant excipient This research aims to study the characteristics of excipient coprocess polyvinyl alchol crosslinked amylose in 3 ratio Co PVA CLA12 and applied as a disintegrant of FDT Co PVA CLA12 is modified excipient that resulted by coprocess polyvinyl alcohol with of amylose which has been reacted with STMP as crosslinking agent Co PVA CLA12 excipient was characterized and formulated into FDT using direct compression method and then evaluated Characterization result of Co PVA CLA12 showed that its substitution degree was 0 1107 and ratio 2 1 of Co PVA CLA12 was the best to be choosen as disintegrant of FDT because it swollen 2 times in 1 hour The FDT rsquo s evaluation showed that formula 5 and 10 containing of Co PVA CLA12 2 1 had the best characteristic of FDT since it possessed hardness of 1 94 Kp and 1 37 Kp 1 15 and 0 52 friability 14 94 and 12 64 seconds of in vitro disintegration time 4 88 and 3 41 seconds of wetting time and 100 dissolution at 10 minutes Therefore Co PVA CLA 12 2 1 can be used as disintegrant excipient in FDT."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dimas Saptoaji
"Sampai saat ini, pemberian obat secara oral masih memiliki beberapa kendala misalnya kesulitan untuk menelan tablet. Maka dari itu dibentuk tablet yang cepat larut dan hancur dalam rongga mulut tanpa bantuan air yang disebut tablet cepat hancur. Untuk mendapatkan sediaan tablet cepat hancur yang baik diperlukan bahan tambahan utama yaitu superdisintegran.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh eksipien koproses PVA-amilosa tersambung silang (CL Ko PVA-A) yang dapat digunakan dalam formulasi sediaan tablet cepat hancur. Pati tinggi amilosa dikoproses dengan PVA, kemudian disambung silang menggunakan natrium trimetafosfat sebagai agen penyambung silang. Eksipien CL Ko PVA-A yang dihasilkan dikarakterisasi sifat fisika, kimia, dan fungsionalnya. Selain itu, eksipien CL Ko PVA-A diformulasikan menjadi sediaan tablet cepat hancur dengan difenhidramin HCl sebagai model obat dan kemudian dievaluasi kekerasan, keregasan, waktu hancur dan waktu pembasahannya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa eksipien CL Ko PVA-A dapat mengembang hingga 200% dalam waktu 1 menit. Sifat alir yang dimiliki eksipien ini juga dikategorikan dalam kategori istimewa dan melalui spektrum infra merah dapat dilihat perubahan gugus yang menandakan terjadi reaksi sambung silang pada eksipien. Pada bentuk sediaan tablet cepat hancur eksipien berhasil menjadi superdisintegran dapat dilihat dari tablet yang memiliki waktu hancur waktu pembasahan kurang dari 3 menit dan tablet memiliki kekerasan kurang dari 3 kp. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ekipien CL Ko PVA-A yang dibuat ini dapat digunakan sebagai superdisintegran yang baik dalam pembuatan tablet cepat hancur.

Until now, the oral drug administration still has several problems such as difficulty swallowing tablets. Therefore, solid dosage form of tablets that quickly dissolve and disintegrate in the mouth without water assistance called Fast disintegrating tablets (FDT) were established. It is required a main ingredient called superdisintegran to get a good FDT.
This research aimed to obtain an cross linked coproses PVA-amylose (CL Ko PVA-A) excipient which can be used in the manufacture of FDT. High-amylose starch was coprocessed with PVA, then was cross-linked using trimethaphosphate sodium as the cross-linked agent. The CL Ko PVA-A excipients were physically, chemically, and functionally characterized. Moreover, The CL Ko PVA-A excipients were formulated into FDT by diphenhydramine HCl as a model drug and then the tablet’s hardness, friability, disintegration time and the wetting time were evaluated.
Results showed that The CL Ko PVA-A excipients can swell up to 200% in 1 minute. Flow rate from this excipients were also categorized as a special category and some group changes can be seen through the infrared spectrum that indicating the cross-linking reaction were occurred in excipients. In the FDT dosage form, excipients successfully be a superdisintegran which can be seen from the tablet’s disintegration time less than 3 minutes and the tablet’s hardness was less than 3 kp. It can be concluded that the CL Ko PVA-A excipients can be used as a good superdisintegran in the manufacture of FDT.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S53040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Rizkiawelly Fitri
"Film cepat hancur merupakan alternatif sediaan konvensional yang membutuhkan polimer pembentuk film dengan sifat yang kuat, elastis dan cepat hancur. Koproses merupakan salah satu metode untuk memperoleh eksipien dengan gabungan sifat unggul dua atau lebih eksipien. Penelitian ini bertujuan untuk membuat eksipien koproses MDS-PVP dengan tiga perbandingan, mengkarakterisasinya dan menggunakannya sebagai polimer dalam film cepat hancur. Film cepat hancur dievaluasi terhadap penampilan, rasa, waktu hancur, kekuatan elongasi dan peregangannya. Hasil karakterisasi eksipien koproses MDS-PVP pada tiga perbandingan menunjukkan adanya perubahan sifat fisik dan fungsional, tapi tidak mengubah karakter kimia masing-masing eksipien. MDS- PVP digunakan sebagai polimer dalam formulasi film. Evaluasi film cepat hancur menunjukkan bahwa film dengan MDS-PVP (1:1) sebagai polimer memiliki kriteria yang baik sebagai film cepat hancur dengan waktu hancur 23,3 ± 1,53 detik, sifat mekanik yang baik dan disolusi propranolol HCl lebih dari 80 % pada detik ke- 120 (kurang dari tiga menit). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa MDS-PVP (1:1) dapat digunakan sebagai polimer pembentuk film cepat hancur.

Fast dissolving film is an alternative for conventional dosage form which required film former polymer with good mechanic properties and ability to rapidly disintegrated. Coprocess is one method to obtain an excipient with combination of good properties from two or more excipients. The aim of the study was to produce coprocess excipient of MDS-PVP in three different ratios, characterize it and apply it as polymer in fast dissolving film. Fast dissolving film was evaluated on its appearance, taste, disintegration time, swelling index, elongation break and tensile strength. The results of characterization of co-process MDS-PVP show the difference of physical properties without change in the chemical character of each excipient. MDS-PVP was used as polymert for formulation of fast dissolving film. Film which has MDS-PVP (1:1) as polimer had good criteria as fast dissolving film with disintegration time of 23.3 ± 1.53 seconds. It also showed good appearance, good mechanical properties, and better drug release profile. The results demonstrate that MDS-PVP (1:1) has great potential to be excipient for fast dissolving film."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baginda Sati Pituanan
"ABSTRAK
Tablet cepat hancur merupakan tablet yang hancur dan / terlarut di dalam mulut sehingga dapat membantu pasien yang memiliki permasalahan dalam proses menelan. Ekstrak jahe dengan kandungan gingerol secara umum sudah dikenal dapat memberikan efek antiemetik. Tujuan penelitan ini adalah untuk memperoleh eksipien koproses pragelatinisasi pati singkong (PPS) dengan gom akasia (GA) yang kemudian digunakan sebagai eksipien dalam formulasi sediaan tablet cepat hancur ekstrak jahe. Pada penelitian ini, dibuat lima jenis eksipien koproses PPS-GA dengan lima perbandingan berbeda yaitu 5:5, 6:4, 7:3, 8:2 dan 9:1. Kelima eksipien koproses tersebut dilakukan karakterisasi meliputi bentuk partikel, distribusi ukuran partikel, kadar air, derajat keasaman, sifat alir, dan indeks mengembang. Selanjutnya, eksipien koproses PPS-GA 9:1, koproses PPS-GA 8:2 dan koproses PPS-GA 7:3 digunakan dalam formulasi sediaan tablet cepat hancur ekstrak jahe. Tablet cepat hancur ekstrak jahe yang diperoleh dievaluasi kekerasan, keregasan, waktu pembasahan dan waktu hancurnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat alir dan daya mengembang eksipien koproses PPS-GA 9:1 lebih baik daripada eksipien koproses PPS-GA lainnya. Tablet cepat hancur ekstrak jahe yang menggunakan eksipien koproses PPS-GA 9:1 memiliki kekerasan 0,7 kp, keregasan 2,12 %, waktu pembasahan 93 detik dan waktu hancur 134 detik. Dapat disimpulkan bahwa eksipien koproses PPS-GA 9:1 memiliki potensi sebagai pengikat, penghancur dan pengisi dalam formulasi sediaan tablet cepat hancur.

ABSTRACT
Fast disintegrating tablets (FDTs) are tablet that disintegrate and/or dissolve rapidly in the mouth, hence it can help patients, who have problem of swallow drugs. Ginger extract, which is containing gingerol, generally has known acting as anti-emetic. The purposes of this study were to obtain coprocessed excipients of pregelatinized cassava starch (PCS) with acacia gum (AG), and then apply them in FDT formulations of ginger extract. In this research, five kinds of the coprocessed excipient of PCS-AG were prepared in the ratio of 5:5, 6:4, 7:3, 8:2, and 9:1. Furthermore, the coprocessed excipient of PCS-AG were characterized in term of morphology, particle size distribution, moisture content, pH, flow properties and swelling index. Moreover, the coprocessed excipients of PCS-AG 9:1, PCS-AG 8:2, and PCS-AG 7:3 were used in FDT formulation of ginger extract. In addition, the FDTs of ginger extract were examined for the tablet hardness, the tablet friability, the wetting time and the disintegration time. The results show that the coprocessed excipient of PCS-AG 9:1 was the selected excipient, since it revealed good flow properties and swelling index. The FDTs of ginger extract, which was using the coprocessed excipient of PCS-AG 9:1, had have the tablet hardness of 0,7 kp, the tablet friability of 2,12%, the wetting time of 93 seconds, and the disintegration time of 134 seconds. In conclusion, the coprocessed excipient of PCS-AG 9:1 might be a potential excipient as binder, disintegrant, and filler for the FDT formulation."
2016
S65418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Wulandari
"Film cepat hancur dirancang untuk cepat hancur dan larut dalam saliva tanpa bantuan air sehingga dibutuhkan polimer pembentuk film yang cepat melarut. Tujuan penelitian ini adalah membuat maltodekstrin suksinat dari maltodekstrin DE 10-15 sebagai eksipien untuk film cepat hancur. Maltodekstrin suksinat (MDS) diperoleh dengan cara mengesterifikasi maltodekstrin dengan asam suksinat anhidrida pada kondisi basa dalam medium berair dan dikarakterisasi sifat kimia, fisik, dan fungsionalnya.
MDS yang dihasilkan memiliki derajat substitusi sebesar 0,177 ± 0,004, kelarutan dalam aquadest 1: 21, dan indeks mengembang 41,76 ± 1,71% dalam dapar fosfat pH 6,8. Evaluasi formula film cepat hancur menggunakan MDS sebagai eksipien menunjukkan yang baik sebagai film cepat hancur dengan waktu hancur in vitro 24,33 ± 5,86 detik, kekuatan tensil 9,77 kg/cm2 dan pelepasan obat metoklopramid HCl mencapai ± 80% dalam 2 menit. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa MDS dapat digunakan sebagai eksipien untuk film cepat hancur.

Fast dissolving film is designed to rapidly disintegrate and dissolve in saliva without need of water so that it takes the film-forming polymer that dissolves quickly. The aims of this study was to produce the maltodextrin succinate from maltodextrin DE 10-15 as the exipient for fast dissolving film. Maltodextrin Succinate (MDS) was obtained by esterification of maltodextrin using succinic acid anhydride in base condition of aqueous medium and characterized its chemical, physical, and functional properties.
The obtained MDS had 0.177 ± 0.004 as its substitution degree, solubulity in distilled water was 1:21 and swelling index was 41.76 ± 1.71% in phosphate buffer pH 6.8. Evaluation of the fast dissolving film formulas using MDS as exipient showed a good criteria as fast dissolving film with in vitro disintegration time 24.33 ± 5.86 seconds, tensile strength 9.77 kg/cm2 and metoklopramid HCl drug release reached ±80% in 2 minutes. Therefore, it can be concluded that the MDS can be used as the excipient for fast dissolving oral films.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana
"Pragelatinisasi pati singkong fosfat (PPSF) adalah hasil modifikasi fisik dan kimia dari pati singkong. Pati singkong dimodifikasi menjadi pragelatinisasi pati singkong (PPS). PPS dapat mengalami retrogradasi yang akan menyebabkan terjadinya sineresis sehingga PPS perlu dimodifikasi secara kimia. Pada penelitian ini, PPS dimodifikasi kimia dengan pereaksi natrium tripolifosfat, dengan konsentrasi 5% (b/b) dan pH 9-10, selanjutnya dikeringkan dengan drum dryer. PPSF yang dihasilkan dikarakterisasi yang meliputi karakterisasi fisika, kimia dan fungsional. Derajat substitusi yang dimiliki PPSF sebesar 0,05% (%P). Gel PPSF yang diletakkan pada suhu ruang masih stabil serta tidak mengalami sineresis sampai hari ke-11.
Indeks mengembang PPSF selama 8 jam menunjukkan hasil terbesar pada medium aquadest yaitu 235,85% dan tekecil pada larutan HCl pH 1,2 yaitu 182,50%. Viskositas PPSF dengan konsentrasi 15% sebesar 2645 cps dan kekuatan gel PPSF dengan konsentrasi 30% sebesar 8,70 gF. Karakteristik film PPSF dengan konsentrasi 15% memiliki elongasi 31,67%, tensile strength 3,56x106 N/m2 dan modulus elastis 0,62x106 N/m2. Berdasarkan karakteristik yang dimiliki, PPSF mungkin dapat dimanfaatkan dalam formulasi tablet sebagai pengikat, matriks dalam sediaan sustained release, bahan penyalut baik salut film maupun salut gula, bahan pembentuk film untuk penutup luka, basis gel, bahan pengental dan bahan pensuspensi.

Pragelatinized cassava starch phosphate (PCSP) is a result of physical and chemical modification from cassava starch. Cassava starch was modified into Pragelatinized cassava starch (PCS). PCS may experience retrogradation that will cause syneresis therefore PCS was modified chemically. In this research, PCS was modified by reacting it with 5% sodium tripolyphosphate (w/w) at pH 9-10, then dried using drum dryer. PCSP produced was then characterized by means of physical, chemical and functional characterizations. Substitution degree of PCSP was 0,05% (%P). PCSP gel which was placed in room temperature was not syneresis until the 11th day.
Swelling index of PCSP during 8 hours showed the highest in aquadest was 235,85% and the lowest in HCl solution pH 1,2 was 182,50%. Viscocity of PPSF with concentration 15% was 2645 cps and gel strength of PPSF with concentration 30% was 8,70 gF. Characterizations of PCSP film with concentration 15% were 31,67% elongation, 3,56x106 N/m2 tensile strength and 0,62x106 N/m2elastic modulus. Based on PCSP characterizations, it may be applied in formulation of pharmaceutical dosage forms, such as tablet binder, matrix in sustained release tablet, tablet coating material either film coating or sugar coating, film forming for wound dressing, gel base, thickening agent and suspending agent.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S42399
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>