Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Donny Lukmanto
"Hipertensi merupakan salah satu masalah vaskular dengan jumlah penderita yang terus meningkat setiap tahunnya. Inhibitor Angiotensin Cnverting Enzyme (ACE) merupakan salah satu obat pilihan dalam penatalaksanaan hipertensi modern yang dikembangkan dari produk alam. Selain pengobatan modern, juga dikenal pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman untuk mengobati hipertensi. Pada penelitian ini, 9 jenis tanaman yang telah digunakan secara turun temurun untuk mengobati hipertensi dipilih untuk diuji aktivitas inhibisi ACE. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas inhibisi ACE dari beberapa ekstrak tanaman uji dan mengetahui golongan kimia yang terkandung dalam ekstrak tanaman yang aktif menginhibisi ACE. Aktivitas inhibisi terhadap ACE yang diuji menggunakan metode in vitro dengan menggunakan substrat Hipuril- Histidil-Leusin (HHL) menunjukkan beberapa ekstrak tanaman berpotensi sebagai antihipertensi alamiah dengan ekstrak kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus) menunjukkan aktivitas inhibisi ACE paling baik dengan IC50 sebesar 5,73 μg/mL. Hasil uji penapisan fitokimia menunjukkan golongan kimia yang terkandung dalam ekstrak ini adalah alkaloid, glikosida, tanin, polifenol dan saponin. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi beberapa tanaman sebagai sumber ACE inhibitor dan perlu diteliti lebih lanjut.

Hypertension is vascular problem with increasing number of patients every year. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEi) is recognized as drug of choice in modern hypertension therapy that developed from natural products. Futhermore, many plants in this world have been used as traditional antihypertensive agent, so we used this several traditionally antihypertensive plants as test subjects. Therefore, this research aims to determine ACE inhibition activity from several plants extract and determine phytochemical properties from active extract. ACE inhibitory activity is tested using in vitro methods showed some plant extracts have potential as a natural anti-hypertensive agent with stem bark extract of jackfruit (Artocarpus heterophyllus) showed the most active ACE inhibitory activity with IC50 of 5.73 μg/mL. Phytochemical screening test showed these extract contents are alkaloids, glycosides, tannins, polyphenols and saponins. These findings suggested that several plants might have potential as anti-hypertensive agent and need futher research."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuri Nurdiantami
"Besarnya jumlah penderita hipertensi di dunia merupakan masalah yang patut diperhatikan. Walaupun penemuan obat antihipertensi sudah banyak dilakukan namun penurunan jumlah pasien tidak signifikan. Salah satu alternatif pengobatan hipertensi adalah penggunaan tanaman obat mengingat terdapat banyak masalah efek samping dari penggunaan obat konvensional. Tanaman obat yang digunakan sebagai antihipertensi bekerja dengan berbagai mekanisme, salah satunya adalah penghambatan angiotensin converting enzyme (ACE).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penghambatan ACE dari tanaman obat Indonesia dan kandungan kimia dari tanaman tersebut. Berbagai penelitian mengenai penghambatan ACE telah dilakukan, namun belum terdapat penelitian mengenai aktivitas penghambatan ACE dari tanaman yang terdapat di Indonesia. Uji penghambatan aktivitas ACE dilakukan dengan menggunakan substrat Hipuril-L-Histidil-L-Leusin (HHL) dan metode spektrofotometri. Serbuk simplisia dimaserasi menggunakan etanol 80%.
Berdasarkan pengujian pada sepuluh tanaman, tiga ekstrak tanaman dengan aktivitas penghambatan yang baik adalah ekstrak dari daun Ocimum americanum L., buah Carissa carandas L., dan herba Mirabilis jalapa L. dengan nilai IC50 berturut-turut, 32,92 μg/mL; 33,36 μg/mL; dan 50,95 μg/mL. Ekstrak daun Ocimum americanum L. mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid, tanin, saponin dan antrakuinon. Ekstrak herba Mirabilis jalapa L. mengandung alkaloid, flavonoid, antrakuinon, tanin, dan terpenoid. Sedangkan ekstrak buah Carissa carandas L. mengandung glikosida, flavonoid dan terpenoid.

The large number of patients with hypertension in the world should be worried. Although the discovery of antihypertensive drugs has been done but the decline in the number of patients was not significant.. The use of medicinal plants for treating hypertension is common since there are problems with side effects from the conventional medicine. Medicinal plants used as antihypertensive work with a variety of mechanisms, one of which is the inhibition of angiotensin converting enzyme (ACE).
The purpose of this study was to determine the inhibitory activity of ACE from medicinal plants in Indonesia and chemical constituents of the plants. Test inhibition of ACE activity performed using substrate Hipuril-L-Histidil-L- Leucine (HHL) and spectrophotometric methods. Powdered crude drug was macerated using 80% ethanol.
Based on the testing of ten plants, three active extracts are Ocimum americanum L. leaves, Carissa carandas L. fruits, and Mirabilis jalapa L. herbaceous with IC50 values respectively 32.92 μg/mL, 33.36 μg /mL, and 50.95 μg/mL. Leaf extracts of Ocimum americanum L. contain alkaloids, flavonoids, terpenoids, tannins, saponins and anthraquinones. Herbaceous of Mirabilis jalapa L. contain alkaloids, flavonoids, terpenoids, tannins, and anthraquinones. While the fruit extracts of Carissa carandas L. contain glycosides, flavonoids and terpenoids.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joseph Stephen Rinandy
"Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman obat. Tanaman obat tersebut dapat dimanfaatkan di dalam bidang kesehatan. Pemanfaatan tanaman obat tersebut salah satunya adalah sebagai pengobatan penyakit hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit mendunia yang jumlah penderitanya meningkat sejak tahun 1980 hingga sekarang. Hipertensi merupakan penyakit pada pembuluh darah yang dapat memicu risiko faktor penyakit lain seperti stroke, gagal ginjal, kebutaan, kebocoran pembuluh darah, dan penurunan fungsi kognitif. Terapi melalui mekanisme penghambatan ACE bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan dapat mengurangi morbiditas, mengurangi kematian akibat gagal jantung, dan menghambat keparahan diabetes nefropati. Pada penelitian ini, pengujian dilakukan berdasarkan pendekatan ilmiah untuk menentukan efek penghambatan aktivitas ACE dari beberapa tanaman obat di Indonesia. Pengukuran efek penghambatan aktivitas ACE dilakukan dengan menggunakan substrat hipuril-histidil-leusin (HHL) dengan metode secara in vitro. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak biji Sesamum indicum L. memberikan nilai penghambatan ACE terbesar dengan nilai IC50 sebesar 30,44 µg/mL, namun penghambatannya lebih rendah dibandingkan dengan standar kaptopril (IC50 13,69 µg/mL). Hasil uji penapisan fitokimia dari ekstrak biji Sesamum indicum L. mengandung senyawa golongan alkaloid, glikosida, dan terpenoid. Berdasarkan penelitian ini, ekstrak biji Sesamum indicum L. memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai inhibitor ACE untuk menemukan senyawa aktif biologi yang berperan dari ekstrak tersebut.

Indonesia is a country that has many medicinal plants which can be used as hypertension medicine. Hypertension cases has been increasing since 1980. Hypertension as a blood vascular disease can give another risk factors of diseases like stroke, kidney failure, blindness, rupture of blood vessel, and cognitive impairment. A therapy with ACE inhibition mechanism is a useful therapy to decrease blood pressure and gives another benefits to reduce morbidity, mortality by heart failure, and inhibit the progresiveness of diabetic nephropathy. One source of ACE inhibitors can be obtained from plants. In this research, the test is based on a scientific approach to determine inhibition activity effect of ACE from several medicinal plants in Indonesia. The measurement of the inhibition activity effect of ACE is done by using hippuryl-L-histidyl-L-leucine (HHL) as the substrate with in vitro method. The test results showed the inhibition activity effect of ACE from Sesamum indicum L. seed extract gives the largest value of ACE inhibition with IC50 values ​​of 30.44 µg/mL, but the inhibition value is lower than captopril as standard (IC50 13.69 µg/mL). The result of phytochemical screening in Sesamum indicum L. seed extract contains alkaloids, glycosides, and terpenoids.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordan Ricky Tanuwijaya
"Hipertensi merupakan penyakit vaskular dengan jumlah penderita yang banyak di dunia, menurut catatan Badan Kesehatan Dunia WHO tahun 2011 ada satu milyar orang di dunia yang menderita hipertensi dan dua per tiga diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang. Salah satu pilihan obat antihipertensi yang digunakan adalah golongan inhibitor Angiotensin Converting Enzyme (ACE). Obat golongan penghambat ACE ini juga dapat diperoleh dari produk bahan alam. Salah satunya yang diduga memiliki efek penghambat ACE adalah daun ungu (Graptophyllum pictum Griff.).
Pada penelitian ini, daun ungu diekstraksi dengan etanol 80%, kemudian difraksinasi dengan n-heksana, diklormetan, etil asetat, dan metanol untuk diuji efek penghambatan aktivitas ACE. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui fraksi ekstrak daun ungu dengan efek penghambat aktivitas ACE terbaik dan mengetahui kandungan metabolit sekunder di dalamnya.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi metanol dan etil asetat dari ekstrak etanol daun ungu memiliki efek penghambatan aktivitas ACE terbaik dengan IC50 metanol sebesar 0,88 μg/mL dan IC50 etil asetat sebesar 0,92 μg/mL. Adapun kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada fraksi metanol ekstrak etanol daun ungu adalah alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, dan glikosida, sedangkan pada fraksi etil asetat ekstrak etanol daun ungu adalah flavonoid, glikosida, terpenoid, tanin.

Hypertension is a vascular disease with a large number of patients in the world. According to the World Health Organization in 2011 there are a billion people in the world who suffer from hypertension, and two-thirds of which are in low-income developing countries. One of the antihypertension drug that is being used is Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor. The ACE Inhibitor can also be obtained from natural sources. One of the natural sources that is predicted to have the effect of ACE activity inhibition is the leaf of Wungu (Graptophyllum pictum Griff.).
In this study, Wungu leaves is being extracted using 80% ethanol, then fractionated with n-hexane, dichlorormethane, ethyl acetat, and methanol to determine their ACE activity inhibition. The purpose of this study is to find out the extract fraction of Wungu with the best ACE activity inhibition effect and to determine the phytochemical contents in the fraction.
The results showed that the methanol and etyhl acetate fractions from the ethanol extract of the Wungu leaves has the best inhibitory effect of ACE activity with IC50 of methanol at 0,88 μg/mL and IC50 of ethyl acetate at 0,92 μg/mL. As for the chemical compounds contained in methanol fraction from the ethanol extract of the Wungu leaves are alkaloids, flavonoids, tannins, terpenoids, saponins, and glycosides, whereas in ethyl acetate fraction are flavonoids, glycoside, terpenoids, and tannins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Fauzan Akbar
"Hipertensi merupakan suatu penyakit vaskular yang memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia, yaitu sebesar 6,8% menurut sumber Riskesdas tahun 2007. Pencarian obat-obatan dari produk alami untuk penatalaksanaan hipertensi modern terus dikembangkan hingga saat ini. Salah satu produk alami yang diduga memiliki khasiat antihipertensi adalah kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus) yang bekerja dengan menghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE). Penghambat ACE merupakan salah satu metode obat pilihan untuk penatalaksanaan hipertensi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh fraksi teraktif dari ekstrak kulit batang nangka serta mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi teraktif tersebut. Uji penghambatan aktivitas ACE dilakukan secara in-vitro dengan substrat HHL (Hippuryl-L-histidyl-L-leucine).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi diklorometan dari ekstrak etanol kulit batang nangka merupakan fraksi teraktif dalam menghambat aktivitas ACE dengan nilai IC50 sebesar 0,76 μg/mL. Adapun golongan-golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi diklorometan ekstrak etanol kulit batang nangka adalah flavonoid, tannin, alkaloid, terpenoid dan saponin. Hasil ini menunjukkan bahwa kulit batang nangka memiliki potensi untuk diteliti lebih lanjut kandungan senyawa yang terdapat didalamnya yang berperan dalam penghambatan ACE tersebut.

Hypertension is a vascular disease that has a high prevalence in Indonesia, reaching 6.8 % in 2007 according to Riskesdas. Search for medicines from natural products for management of hypertension continues to be developed to date. One of the natural products that suspected to have antihypertensive effects is stem bark of jackfruit (Artocarpus heterophyllus Lam), which works by inhibiting the Angiotensin Converting Enzyme (ACE). ACE inhibitor is one method of choice for the management of hypertension.
The purpose of this study is to obtain the most active fraction from the extract of jackfruit stem bark and to determine the chemical compounds of the most active fraction. ACE activity inhibition test were tested using in vitro method with HHL (Hippuryl-L-histidyl-L-leucine) as a substrate.
Results showed that the dichloromethane fraction from ethanol extract of jackfruit stem bark is the most active fractions in inhibiting ACE activity with IC50 value of 0,76 μg / mL. The constituents of chemical compounds contained in the dichloromethane fraction from ethanol extract of jackfruit stem bark are flavonoids, tannins, alkaloids, terpenoids and saponins. These results suggest that the stem bark of jackfruit has the potential to be further investigated by future studies to determine the compounds that plays a role in the inhibition of ACE."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Tekanan darah tinggi atau yang dikenal dengan hipertensi merupakan penyakit kronik. Peningkatan tekanan darah dapat terjadi disebabkan oleh peran Angiotensin Converting Enzyme (ACE) sehingga terbentuk Angiotensin II. Pada penelitian sebelumnya, salah satu buah dari suku Apocynaceae, yaitu Carissa carandas L. atau buah samarinda telah dibuktikan memiliki kemampuan menghambat aktivitas ACE. Pada penelitian ini dilakukan fraksinasi terhadap ekstrak buah samarinda untuk mengetahui fraksi yang paling optimal dalam menghambat aktivitas ACE. Metode pengujian dilakukan secara in vitro dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis serta substrat Hipuril-Histidil-Leusin. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa fraksi etil asetat mampu menghambat aktivitas ACE diikuti dengan fraksi metanol, diklorometana, dan n-heksana. Hasil penelitian membuktikan fraksi etil asetat sebagai fraksi paling aktif dalam menghambat aktivitas ACE dengan nilai IC50, yaitu 3.03 μg/mL mengandung senyawa fitokimia diantaranya, flavonoid, tanin serta fenol, dengan nilai total flavonoid sebesar 20.1334 mgQE/g dan total fenol dengan jumlah 28.123 mgGAE/g sampel., High blood pressure, also known as hypertension is a chronic disease. Increased blood pressure can occur due to the role of Angiotensin Converting Enzyme (ACE) to form angiotensin II. In previous studies, one of the fruit from Apocynaceae family, specifically known as Carissa carandas L. or samarinda fruit has showed its ability to inhibit the activity of ACE. This research conducted on karanda's fruit extract partition to determine the most optimal fraction in inhibiting the activity of ACE. Methods of testing carried out in vitro by using UV-Vis and Hippuryl-Histidine-Leucine substrate. The results showed that the ethyl acetate fraction capable of inhibiting the activity of ACE followed by the fraction of methanol, dichloromethane, and n-hexane. Ethyl acetat fraction was the most active fractions in inhibiting ACE activity with IC50 values 3.03 μg/mL containing phytochemical compounds such as, flavonoids, tannins, and phenols, with total flavonoids value of 20.1334 mgQE/g sample, and total phenols of 28.123 mgGAE/g sample.]"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh Ashar Munadhil
"Biji melinjo Gnetum gnemon L. mengandung banyak senyawa turunan stilbene dan senyawa fenolik yang diketahui berkhasiat sebagai antihipertensi dengan menghambat Angiontensin Converting Enzyme ACE . Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis aktivitas penghambatan ACE dan kadar fenolik total dari ekstrak biji melinjo. Pada penelitian ini biji melinjo diekstraksi menggunakan metode refluks dengan pelarut bertingkat yang dimulai dari n-heksana, diklorometana, etil asetat, metanol dan air. Aktivitas penghambatan ACE diuji menggunakan ACE kit-WST dan ekstrak teraktif diuji IC50 sedangkan penetapan kadar fenolik total diukur dengan metode Folin-Ciocalteu.
Hasil uji aktivitas penghambatan ACE menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat merupakan ekstrak dengan aktivitas penghambatan ACE tertinggi sebesar 92,11, kemudian ekstrak metanol 90,64, ekstrak diklorometana 89,93, ekstrak air 89,81 dan yang terendah adalah ekstrak n-heksana sebesar 79,29. Selanjutnya nilai IC50 ekstrak etil asetat sebagai ekstrak teraktif sebesar 9,77x10-8 g/mL dan nilai IC50 kaptopril sebesar 1,13x10-12 g/mL. Hasil penetapan kadar fenolik total menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat merupakan ekstrak dengan kadar fenolik tertinggi sebesar 575,884 mgGAE/g, ekstrak metanol 398,551 mgGAE/g, ekstrak diklorometana 104,102 mgGAE/g, ekstrak air 41,224 mgGAE/g dan yang terendah adalah ekstrak n-heksana sebesar 30,611 mgGAE/g.

Melinjo seeds Gnetum gnemon L. contains many stilbene derivative and phenolic compounds which known efficacious as antihypertensive by inhibit the Angiotensin Converting Enzyme ACE. The purpose of this study was to analyze the inhibition of ACE activity and total phenol content. In this study, Melinjo seed was consecutively extracted with reflux method using five different solvents such as nhexane, dichloromethane, ethyl acetate, methanol, and water. ACE inhibitory activity was tested using ACE kit WST and the highest ACE inhibitory extract tested with IC50 while determination of total phenolic content was measured by Folin Ciocalteu method.
The results of ACE inhibitory activity showed that the ethyl acetate extract is an extract with highest ACE inhibitory activity 92.11, then the methanol extract 90.64, dichloromethane extract 89.93, water extract 89,81, and the lowest is n hexane extract 79.29. Furthermore, IC50 results show the ethyl acetate extract is 9,77x10 8 g mL and IC50 value captopril is 1,13x10 12 g mL. The results of determination of total phenolic content showed that ethyl acetate extract is an extract with the highest phenolic content 575.884 mgGAE g, then the methanol extract 398.551 mgGAE g, dichloromethane extract 104.102 mgGAE g, water extract 41.224 mgGAE g and the lowest is n hexane extract of 30.611 mgGAE g."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S68136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Galih Priadi
"Resistensi antibiotik menjadi permasalahan medis yang serius. Salah satu solusi permasalahan resistensi adalah kombinasi antibiotik dengan bakteriosin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat aktivitas inhibisi bakteriosin dari Weissella confusa MBF8-1 dan Streptococcus macedonicus MBF10-2 yang dikombinasikan dengan ampisilin, tetrasiklin, vankomisin dan kloramfenikol terhadap Streptococcus pneumoniae. Bakteriosin yang diuji belum murni, masih berupa fraksi supernatan sehingga disebut Bacteriocin-Like Inhibitory Substance (BLIS). Pengaruh BLIS dilihat melalui uji aktivitas dengan metode difusi sumur agar. Hasil menunjukkan kombinasi BLIS dari Weissella confusa MBF8-1 menunjukkan peningkatan zona hambat pada kombinasi dengan ampisilin dan tetrasiklin dengan peningkatan terbesar pada tetrasiklin. Kombinasi BLIS Streptococcus macedonicus MBF10-2 menunjukkan peningkatan zona hambat pada kombinasi dengan seluruh antibiotik uji yaitu ampisilin, tetrasiklin, vankomisin dan kloramfenikol dengan peningkatan terbesar pada kloramfenikol.

Antibiotic resistance is a serious medical issues. One of the solution for this issue is by combining the use of antibiotics with bacteriocin. This study was aimed to find the inhibition activity of bacteriocins from Weissella confusa MBF8-1 and Streptococcus macedonicus MBF10-2 in combination with ampicillin, tetracycline, vancomycin and chloramphenicol towards Streptococcus pneumoniae. Bacteriocins used in this study were not pure, so it’s called Bacteriocin-Like Inhibitory Substance (BLIS). The effect of BLIS activity was observed by using well diffusion method. Results showed that combination of BLIS from Weissella confusa MBF8-1 increased inhibition zone in combination with ampicillin and tetracycline with the highest increase in tetracycline. BLIS from Streptococcus macedonicus MBF10-2 in combination with ampicillin, tetracycline, vancomycin and chloramphenicol showed increasing inhibition zone with the highest increase in chloramphenicol."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S61096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Noor Aisyah
"Indonesia adalah Negara yang kaya akan tanaman, namun banyak yang belum diketahui efek farmakologinya. Di antaranya, diduga ada yang memiliki efek hipotensif. Tanaman-tanaman tersebut diteliti efek penghambatan aktivitas Angiotensin Converting Enzyme (ACE) yang mana memiliki potensi sebagai hipotensif. ACE berperan sebagai regulator dalam sistem renin-angiotensinaldosteron (RAAS), yang mana ketika ACE diaktifkan, maka angiotensin I akan dikonversi menjadi angiotensin II, yang akan berperan sebagai vasokonstriktor. ACE juga dapat menonaktifkan bradikinin dan kallikrein, yang merupakan molekul vasodilator. Karena mekanisme kerja inilah, ACE dapat meningkatkan tekanan darah.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji penghambatan aktivitas ACE oleh ekstrak etanol dari beberapa tanaman obat di Indonesia dan penapisan fitokimia pada ekstrak etanol dengan efek penghambatan aktivitas di atas 80%. Uji in-vitro penghambatan aktivitas ACE menggunakan substrat Hippuryl-Lhistidyl- L-leucine. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah Averrhoa carambola L dan daun Graptophyllum pictum memiliki nilai IC50 masing-masing 53,79 μg/mL dan 49,55 μg/mL. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada ekstrak etanol buah Averrhoa carambola L adalah glikosida, flavonoid, dan saponin. Sedangkan ekstrak etanol daun Graptophyllum pictum mengandung glikosida, tanin, flavonoid, terpen, alkaloid, dan saponin. Hasil ini membuktikan bahwa daun Graptophyllum pictum memiliki potensi untuk menjadi bahan penelitian uji aktivitas ACE untuk ke depannya nanti.

Indonesia is rich in plants, but there are still unknown pharmacological effects of some of them. There are plants which presumably have a hypotensive effect. This plants were studied for its inhibiton effect of Angiotensin Converting Enzyme (ACE) that can lower blood pressure. ACE served as the regulator of the renin-angiotensin-aldosterone system, when ACE is activated, angiotensin I will be converted to angiotensin II, which will act as a vasoconstrictor. ACE can disable bradykinin and kallikrein, which are a vasodilator molecules. Because of that, ACE can increase blood pressure.
This research aimed to study the inhibition effect of ACE activity in ethanol extracts of some Indonesian medicinal plants and to do a phytochemical screening in ethanol extracts with inhibition activity rate above 80%. The in-vitro test of Inhibition Activity of ACE used Hippuryl-Lhistidyl- L-leucine. The result showed that the IC50 values for Averrhoa carambola L fruits and Graptophyllum pictum leaves are 53,79 μg/mL and 49,55 μg/mL. Averrhoa carambola L fruits contained glycosides, flavonoid, and saponins. While in Graptophyllum pictum leaves contained flavonoids, tannins, glycosides, terpenoids, alkaloids, dan saponins. These result shows that Graptophyllum pictum leaves have potentials to be a material for the ACE activity research in the future.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rimson Muara Jaya
"Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. Salah satu terapi hipertensi adalah dengan menggunakan obat yang berfungsi sebagai penghambat ACE (Angiotensin Converting Enzyme). Tanaman Kemangi (Ocimum americamum L) memiliki aktivitas penghambatan angiotensin converting enzyme (ACE) yang dapat digunakan sebagai obat bahan alam untuk penyakit hipertensi.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan fraksi teraktif ekstrak etanol 80% dari daun kemangi yang memiliki efek penghambatan aktivitas ACE dan menentukan kandungan kimia dan total flavonoid fraksi teraktif ekstrak etanol 80% dari daun kemangi.
Penelitian dilakukan dengan metode chusman and cheung dengan menggunakan substrat Hipuril-L-Histidil-L-Leusin (HHL) dan metode pengukuran spektrofotometri. Fraksi teraktif yang didapatkan adalah fraksi diklormetan dengan nilai IC50 sebesar 4.274 ug/mL.
Hasil identifikasi senyawa kimia dari fraksi ini adalah alkaloid, saponiin, flavonoid, tannin, fenol, antrakuinon dan terpen dengan kandungan total flavonoidnya adalah sebesar 84,15 mgQE/g. Berdasarkan hasil yang diperoleh daun kemangi memiliki efek penghambatan aktifitas ACE sehingga dapat digunakan sebagai obat antihipertensi.

Hypertension is a condition of the increasing blood pressure above normal. One of hypertension therapy is the used of drugs as Angiotensin Converting Enzyme inhibitors (ACEi). Basil leaves (Ocimum americamum L) has inhibitory activity of angiotensin converting enzyme (ACE) which can be used as a natural medicine for hypertension.
The purpose of this study was to determine the most active fraction of basil leaves that has ACE inhibitory activity and the phytochemical constituents and total flavonoid content from the fractions.
The test is using Cushman and cheung methods, substrate of Hipuril-L-Histidil-L-Leucine (HHL) and spectrophotometric measurement. The most active fraction is diclormethan with IC50 value : 4.274 ug / mL.
The phytochemical compounds of this fraction are alkaloids, saponiin, flavonoids, tannins, phenols, anthraquinone and terpenes with total flavonoid content 84.15 mgQE/g. Based on the results basil has effects of Angiotensin Converting Enzym Inhibition so it can be used as an antihypertensive drug."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S57825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>