Ditemukan 172783 dokumen yang sesuai dengan query
Mega Ayustarry
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan keluarga, kualitas audit dan karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan modal intelektual pada laporan tahunan. Karakteristik perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas. Penelitian ini mengambil sampel pada industri media, telekomunikasi dan farmasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga dan ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual. Di sisi lain, leverage memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap pengungkapan modal intelektual. Sementara, kualitas audit dan profitabilitas terbukti tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual.
This study aims to examine the effect of family ownership, audit quality and firm characteristics on intellectual capital disclosure in the annual report. Firm characteristics used in this study are firm size, leverage and profitability. This study was using samples of companies conducting business in media, telecommunication and pharmaceutical industry listed on Indonesia Stock Exchange in 2010-2012. The result of this study shows that there are significant positive effects of family ownership and firm size on intellectual capital disclosure. On the other hand, leverage was found to have a significant negative effect on intellectual capital disclosure. There are also no significant effect of audit quality and firm?s profitability on intellectual capital disclosure."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S46944
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mahpiansyah
"Tesis ini meneliti pengaruh ukuran audit daerah dan implementasi tindak lanjut hasil audit terhadap kualitas audit di Indonesia. Audit di Indonesia dibagi menjadi dua jenis: eksternal dan internal audit. Eksternal dan internal audit didasarkan pada pertanggungjawaban audit dimana internal audit berada dalam lingkup pemerintahan sedangkan eksternal audit independen dari subyek audit. Tindak lanjut hasil pemeriksaan adalah rekomendasi audit dari audit eksternal untuk memperbaiki laporan keuangan subyek audit. Audit eksternal akan memberikan rekomendasi audit kepada internal audit untuk mengatasi temuan audit eksternal.
Tesis ini menganalisa panel data 33 provinsi dari tahun 2009 sampai tahun 2013 yang didapat dari Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) dan Daerah Dalam Angka Bada Pusat Statistik (DDA BPS) menggunakan model OLS, TSLS, FEM dam REM. Ada dua jenis variabel dependen yaitu jumlah temuan audit dan nominal temuan audit.
Tesis ini menemukan bahwa tindak lanjut hasil pemeriksaan dan ukuran audit berpengaruh signifikan terhadap temuan audit dan internal audit yang didasarkan pada jumlah internal auditor, jumlah unit subyek audit, dan jumlah pegawai provinsi juga berpengaruh signifikan terhadap jumlah temuan audit. Jumlah tindak lanjut hasil pemeriksaan di tahun sebelumnya mempengaruhi jumlah dan nominal temuan di tahun berjalan tetapi nominal tindak lanjut hasil pemeriksaan audit di tahun berjalan tidak berpengaruh signifikan terhadap temuan audit di tahun berjalan. Ini menunjukkan tindak lanjut hasil pemeriksaan mempengaruhi temuan audit secara keseluruhan jumlah audit tanpa dipengaruhi nominal temuan audit.
This study examines the effect of local audit size and the audit feedback implementation to audit quality in Indonesia. Indonesian government has two audit institutions: external and internal audit. The external and internal audits are based on the bureaucratic responsibility of each audit where the internal audit is supervised by an audit subject itself while the external audit is independent from the audit subject. The audit feedback is a recommendation from the external audit to correct the audit subject?s financial report. The external audit gives audit feedback to the internal audit to solve financial issues in the audit findings.This study analyzes panel data of 33 provinces from 2009 to 2013 from Audit Report Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) and Badan Pusat Statistik (BPS), using OLS, TSLS, FEM, and REM models. There are two dependent variables: the number of audit findings and the amount of audit findings.The study finds that audit feedback and audit size are statistically significant to influence the audit findings and the internal audit size based on auditor's number, the number of auditor?s subject unit, and number of provincial employees is statistically significant to the number of audit findings as well. The number of feedback in the previous year affect to both amount and number of audit finding in the current year. The amount of audit feedback in the previous year, however, does not significantly affect the amount of audit finding in the current year. It implies that the audit feedback implementation affects the audit findings as a whole without being disturbed by the nominal amount of audit findings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47146
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Gultom, Elizabeth Rosalina
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tenure audit dan rotasi auditor terhadap kualitas audit, pengaruh ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap kualitas audit, serta pengaruh moderasi ukuran KAP terhadap hubungan tenure audit dan kualitas audit. Tenure audit dibedakan menjadi tenure KAP dan tenure audit partner (AP). Rotasi auditor dibedakan menjadi rotasi KAP dan rotasi audit partner (AP). Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 hingga 2011, kecuali perusahaan yang bergerak di industri keuangan. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan kualitas laba dengan menggunakan tingkat akrual diskresioner (Kasznik, 1999). Tenure KAP dan rotasi KAP terbukti tidak berpengaruh kuadratik terhadap kualitas audit. Tenure AP dan rotasi AP juga tidak terbukti memiliki hubungan kuadratik dengan kualitas audit. Ukuran KAP terbukti berpengaruh positif secara langsung terhadap kualitas audit. Ditemukan pula bahwa pengaruh ukuran KAP memoderasi hubungan antara tenure AP dan kualitas audit. Akan tetapi, tidak ditemukan adanya pengaruh ukuran KAP dalam memoderasi hubungan antara tenure KAP dan kualitas audit. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya pengkajian lebih lanjut terkait efektivitas peraturan yang membatasi tenure audit.
This research aims to examine the effect of audit tenure and auditor rotation on audit quality, the effect of audit firm size on audit quality, and the moderating effect of audit firm size on the relationship between audit tenure and audit quality. Audit tenure refers to audit firm tenure and audit partner tenure. Auditor rotation refers to audit firm rotation and audit partner rotation. The research samples are public companies that are listed in Indonesia Stock Exchange during 2004-2011 periods exclude the companies in financial industry. Audit quality?s proxy is earnings quality which is measured by the level of discretionary accrual (Kasznik, 1999). This research finds that audit firm tenure and audit firm rotation have no effect on audit quality. Audit partner tenure and audit partner rotation also have no effect on audit quality. There is a positive of audit firm size on audit quality. But, the evidences that support the moderating effect of audit firm size on the relationship between audit firm tenure and audit quality are insufficient. In the other hand, moderating effect of audit firm size on the relationship between audit partner tenure and audit quality shows that the engagement with Big X auditor will give a positive impact on audit quality. The results of this research show that the regulation that limits the audit tenure is a subject of further evaluation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46900
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhamad Gilang Ramadhan
"Penelitian ini menguji pengaruh pengungkapan imbal jasa audit dan besaran imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit yang diproksikan oleh akrual diskresioner. Penelitian ini juga meneliti apakah ukuran KAP memoderasi pengaruh tersebut. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 - 2014.
Hasil penelitian menunjukkan pengungkapan imbal jasa audit tidak terbukti berpengaruh terhadap kualitas audit. Imbal jasa audit abnormal baik positif maupun negatif terbukti menurunkan kualitas audit yang berarti pembayaran jasa audit yang tidak wajar menyebabkan penurunan kualitas audit. Pengujian ukuran KAP sebagai variabel pemoderasi menunjukkan pengaruh negatif imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit hanya terjadi pada KAP Non BIG 4. Pada KAP BIG 4, baik pengungkapan imbal jasa audit maupun imbal jasa audit abnormal tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
This study investigates the effect of audit fee disclosure and abnormal audit fee on audit quality proxied by discretionary accruals. This study also investigates the effect of audit firm size as moderating variable. This study used sample of listed non financial companies in BEI using data from 2012 - 2014. The results of this study shows that disclosure audit fee is not associated with audit quality. Abnormal audit fee whether it?s signed positive or negative, impair audit quality. Unusually audit fees can lead to decreased audit quality. Therefore, the effect of abnormal audit fee on audit quality only happened in Non BIG 4 audit firm. The effect of disclosure audit fee and abnormal audit fee isn?t associated in BIG 4 Audit Firm."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65969
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Galih Seta Perdhana
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh struktur modal, kepemilikan keluarga, efektivitas Dewan Komisaris dan Komite Audit terhadap tingkat efisiensi pada perusahaan manufaktur. Tingkat efisiensi diukur dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA), sedangkan efektivitas Dewan Komisaris dan Komite Audit diukur melalui metode penilaian yang dikembangkan oleh Hermawan (2009). Pengujian hipotesis dilakukan melalui model regresi data panel dengan fixed effect method terhadap sampel 100 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 hingga tahun 2012.
Hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat leverage lebih tinggi cenderung dapat beroperasi lebih efisien. Perusahaan dengan efektivitas Dewan Komisaris yang lebih tinggi juga cenderung dapat beroperasi lebih efisien. Sementara itu, proporsi kepemilikan keluarga dan efektivitas Komite Audit dalam perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat efisiensi perusahaan.
This research aims to provide empirical evidence regarding the effect of capital structure, family ownership, and the effectiveness of board of commissioners and audit committee on efficiency in manufacturing company. Efficiency is measured by Data Envelopment Analysis (DEA) score, while the effectiveness of board of commissioners and audit committee are measured by effectiveness measurement method which was developed by Hermawan (2009). The hypothesis are examined using panel data regression with fixed effect method to a sample of 100 manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange during 2008 to 2012. The result of this research concludes that companies with higher leverage could gain higher efficiency in their operation. The companies with higher effectiveness of board of commissioners also could gain higher efficiency in their operation. Meanwhile, family ownerships and the effectiveness of audit committee have no significant impact to efficiency in the companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Galih Seta Perdhana
"Skripsi ini menganalisis faktor-faktor yang menentukan audit lag pada perusahaan publik di Indonesia. Sampel terdiri atas 138 perusahaan dalam industri manufaktur dan 22 perusahaan dalam industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2007. Statistik deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata audit lag lebih dari 76,2 hari untuk tiga tahun penelitian dengan standar deviasi 20 hari. Penelitian ini menguji empat hipotesis mengenai pengaruh ukuran perusahaan, opini audit, ukuran kantor akuntan publik, dan jenis industri terhadap audit lag. Hasil utama dalam penelitian ini adalah bahwa audit lag secara signifikan lebih panjang pada perusahaan yang menerima opini audit selain wajar tanpa pengecualian dan termasuk dalam industri nonkeuangan. Diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi dalam literatur saat ini mengenai audit lag.
This paper analyzes the determinant factors of audit lag in public companies in Indonesia. The sample comprises 138 companies in manufacturing industry and 22 companies in banking industry listed in the Indonesian Stock Exchange during the period 2005-2007. Descriptive statistics indicate the audit lag mean to be more than 76,2 days for the three years under study with a standard deviation of 20 days. This study tests four hypotheses relating the effect of company size, audit opinion, auditor firm size, and industry classification to audit lag. The primary findings are that the audit lag is significantly longer for companies that (1) receive other than unqualified audit opinions, and (2) are non-financial industry. It is hoped that this study can contribute towards the current literature on audit lag."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6543
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Adi Kurniawan Insanaggar
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan persepsi kualitas audit yang dihasilkan KAP Big 4 dan KAP Non Big 4. Persepsi kualitas audit diukur dengan kecenderungan auditor dalam menerbitkan opini going concern, manajemen laba yang dilakukan manajemen, dan ex ante cost of equity capital.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan persepsi kualitas audit antara KAP Big 4 dan KAP Non Big 4 yaitu pada manajemen laba yang dilakukan perusahaan dan ex ante cost of equity capital. Tidak terbukti terdapat perbedaan dalam kecenderungan auditor menerbitkan opini going concern.
This research aims to analyze the difference in the perceived audit quality between Big 4 Audit Firm and Non Big 4 Audit Firm. Perceived audit quality is measured by the tendency of auditors to issue going concern opinion, earnings management made by the company, and the ex ante cost of equity capital. The results showed that there were differences in the perceived audit quality between Big 4 Audit Firm and Non Big 4 Audit Firm on the earnings management by the company and the ex ante cost of equity capital. There is no difference in the tendency of auditors issued a going concern opinion."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mia Ayu Nurdiyana
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh mekanisme Good Corporate Governance (GCG) dan kualitas audit terhadap biaya utang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 44 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010 yang memiliki skor indeks Corporate Governance (CG). Penelitian ini menemukan bahwa indeks CG tidak berpengaruh terhadap biaya utang, sedangkan kualitas audit terbukti memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap biaya utang. Hasil penelitian ini mengindikasikan perusahaan dan regulator perlu mengevaluasi kembali praktik CG yang telah dilaksanakan. Di sisi lain perusahaan dan regulator perlu mempertahankan dan meningkatkan kualitas audit sebab terbukti dapat berperan menurunkan biaya utang.
This study aims to investigate the influence of the mechanisms of Good Corporate Governance (GCG) and quality audit on the cost of debt. The sample used in this study are 44 companies listed in Indonesia Stock Exchange in the year 2008-2010 which has an index score of Corporate Governance (CG). This study found that the CG index does not affect the cost of debt, while the quality of the audit proved to have a significant negative impact on the cost of debt. Results of this study indicate the company and regulators need to reevaluate the CG practices that have been implemented. On the other hand companies and regulators need to maintain and improve the quality of audit because it is proven to lower the cost of debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46807
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ghea Scorvica
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh positif karakteristik komite audit, yang diukur menggunakan kualifikasi profesional komite audit, kualifikasi akademis pasca-sarjana komite audit, pengalaman kerja pada top level managerial komite audit, dan frekuensi penyelenggaraan rapat komite audit; serta karakteristik audit internal yang diukur menggunakan kualifikasi profesional kepala audit internal terhadap kualitas audit, yang diproksikan dengan pemilihan Kantor Akuntan Publik KAP Big Four. Penelitian ini menggunakan tiga variabel kontrol, yaitu: kompleksitas, leverage dan ukuran perusahaan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik terhadap 102 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2013. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa pengalaman kerja komite audit pada top level managerial dan kualifikasi profesional kepala audit internal mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit. Namun demikian, penelitian ini secara empiris tidak memiliki kecukupan bukti bahwa kualifikasi profesional komite audit, kualifikasi akademis pasca-sarjana komite audit, dan frekuensi pelaksanaan rapat komite audit mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit.
The purpose of this study is to analyze positive influence of the audit committee rsquo s characteristics, which are measured by its professional qualification, academic qualification on post graduate program, working experience on the top level managerial, and meeting frequencies and the internal audit characteristic which measured by chief audit executive rsquo s professional qualification to audit quality, which is proxied by the selection of the Big Four Public Accounting Firm PAF . This study used three control variables complexity, leverage, and size of the company. Testing are carried out by logistic regression test for 102 companies listed on the Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2013. This study provides empirical evidence that audit committee rsquo s working experience on the top level managerial and chief audit executive rsquo s professional qualification have positive influence to audit quality. However, this study does not provide sufficient evidence that audit committee rsquo s professional qualification, audit committee rsquo s academic qualification on post graduate program, and audit committee rsquo s meeting frequencies have positive influence to audit quality. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yullyan
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kebijakan rotasi audit yang melahirkan pro dan kontra. Penelitian sebelumnya menemukan hasil yang tidak konsislen mengenai dampak rotasi terhadap peningkatan kualilas audit yang dicerminkan oleh ada atau tidaknya praktek earnings management. Tujuan utama penelitian ini adalah unluk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara lamannya hubungan audit firm-klien (auditor tenure) dengan level earnings management yang diukur melalui level absolute discretionary accrual. Berdasarkan aturan rotasi yang mengharuskan partner audit dirotasi setiap 3 tahun sekali, maka penelilian ini juga ntelakukan pengujian unluk mengetahui apakah level earnings management sebelum atau sama dengan periode tiga tahun dan sesudah tiga tahun herbeda secara signifikan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 44 perusahaan dan 317 firm-year. Menggunakan pengujian korelasi dan regresi multivariate basil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara auditor tenure dan level absolute discretionary accrual. Hasil pengujian t-test-paired-tiiw sample for means menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan Mara level absolute discretionary accrual sebelum atau sama dengan 3 tahun dan sesudah tiga tahun, Tetapi hasil pengujian multivariate menunjukkan bahwa perbedaan tersebul bukan karena adanya hubungan antara tenure dan level ABDAC. Hasil pengujian juga menunjukkan adanya indikasi hubungan yang non linear antara Tenure dan ABDAC. Adanya indikasi hubungan yang non linear ini mungkin menyehabkan tidak signifikannya hubungan anlara Tenure dan ABDAC pada hasil pengujian dengan model linear.
Secara keseluruhan, herdasarkan hasil pengujian, kesimpulan penelitian ini tidak mendukung rotasi audit yang telah diatur karena tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tenure dan praktek earnings management yang diukur dari level absolute discretionary accruals.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17407
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library