Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165532 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kaban, Abdul Manan Akbar
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Mubarak
"Al-Kalam dan al-qaul merupakan dua buah kata yang berbentuk nomina, yang bermakna perkataan dan ucapan, penggunaan kedua kata ini dalam kehidupan seharihari dapat saling menggantikan atau merupakan sinonim, akan tetapi tidak demikian di dalam Al-Quran, kedua kata ini dan derivasnya tidak dapat saling menggantikan, bahkan merupakan dua kata yang berbeda. Ada tiga permasalahan yang akan di bahas yaitu: _apa komponen makna umum kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran_ dan _komponen makna pembeda kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran_, dan apa perbedaan dan persamaan makna kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran. Analisis kata al-kalam dan al-qaul menggunakan teori analisis komponen yang dikemukakan Nida, yang terdiri atas empat langkah kerja, yaitu: Penamaan, Parafrasa, Pendefinisian, dan Pengklasifikasian. Melalui empat langkah kerja analisis komponen makna tersebut, diharapkan komponen makna umum, dan komponen makna pembeda kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran dapat diketahui. Penelitian Pustaka tentang kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran Al-Karim dimaksudkan untuk mengetahui bentuk serta kasusnya sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat.Hasil dari analisis ini yaitu Komponen makna umum kata al-kalam dan alqaul yaitu berkata, komponen makna pembeda kata al-kalam yaitu: Ketetapan,keputusan, ketentuan, janji, Al-Quran, kalimat-kalimat-Nya, kalimat-Nya, kalimat,kalimat tauhid, kalimat kun (jadilah), firman, berfirman, perintah & larangan, kalimat , hukuman, menunjukkan kebenaran, taubat, perkataan yang mengubah arti kata, kalimat Kufur, taurat, ayat-ayat-Nya, kitab suci, ilmu dan Hikmat Allah SWT, dan komponen pembeda kata al-qaul yaitu: Menjawab, jawabannya, berfirman, difirmankan, memfirmankan, firman, ucapkan, ucapkanlah, mengucapkan, ucapanucapan, diucapkannya, berdoa, berdoalah, bertanya, azab, keputusan, mengadaadakan, mengadakan, membuat-buat, perintah, diperintahkan, perintahkan, orang yang berkata, pembicaraan, berbicara, tuduhan, dituduhkan, wahyukan, wahyu, suara, membacakan, bacaan, sindiran, ucapan buruk, berpendapat, mengaku, sebutan, amanat, bernama, hukuman, menyatakan, ditanyakanlah, pendapat. Persamaan kata al-kalam dan al-qaul yaitu, kedua kata dapat disandarkan kepada Allah SWT, manusia, malaikat, dan hewan, dan perbedaan kata al-kalam dan al-qaul yaitu, kata al-kalam dapat bermakna janji Allah SWT yaitu janji umum baik tentang ancaman hukuman, atau tentang kabar bahagia, tetapi kata al-qaul hanya dapat bermakna janji tentang hukuman. Kata al-kalam yang terdapat dalam Al-Quran penempatannya sebagian besar digunakan pada saat percakapan, atau perkataan antara dua pihak, walaupun tidak semua demikian, sedangkan kata al-qaul digunakan sebagian besar untuk pendapat atau perkataan dan bagaimana pendapat dan perkataan itu disampaikan. Kemudian dari beberapa contoh dari Al-Quran terlihat bahwa kata al-kalam dapat berarti perkataan yang bukan hanya berasal dari lisan, fikiran atau hati, tetapi juga berdasarkan amal perbuatan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13126
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fitri
"Klassieke Model merupakan sebuah teori yang menggunakan konsep Legpuzzel atau puzzle yang membantu pembelajar bahasa asing dalam proses pemahaman suatu makna kata. Metode legpuzzel ini menggunakan perumpamaan konsep Legpuzzel dengan menganalisis dan menghimpun komponen-komponen pembentuk makna kata dengan bantuan tabel dan kolom yang diibaratkan sebagai himpunan potongan-potongan puzzle yang akan membentuk kesatuan puzzle yang utuh. Dalam jurnal ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dan survey untuk mencoba meneliti proses mahasiswa tingkat III Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia mengenai konsep legpuzzel dengan menguji 9 responden menggunakan dua kosakata berbahasa Belanda, yaitu kata wrijftelefoon dan facebookrellen. Dari hasil penelitian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa metode Legpuzzel memang mempermudah pembelajar bahasa asing dalam hal proses pemahaman kata-kata baru. Konsep legpuzzel pun dinilai cukup membantu responden dalam menebak makna kata berbahasa asing yang baru dikenal oleh para responden.

The Klassieke Model is a theory that uses the concept of jigsaw puzzle that helps to ease a language learner to understand, apply and to absorb new meanings. This Legpuzzel Method can be used by foreign language learners to ease them translating a word into their mother language. The aim of this journal is to analyze and compare the process of identifying and acknowledging two dutch words facebookrellen and wrijftelefoon among nine 3rd year students of the Dutch Department of Faculty of Humanities University of Indonesia. The result shows that the students generally concluded one of two meanings correctly by using the Legpuzzel Method. The Legpuzzel Method plays an important role in the process of identifying new words and their meaning and also helping students in summing up the meaning of new words in Dutch.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Laksman-Huntley
"ABSTRAK
Sejak diputuskan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta, para ahli bahasa sibuk membenahi dan mengembangkan norma-norma bahasa tersebut. keputusan untuk menentukan cara penulisan, tata bahasa dan perbendaharaan kata muncul pada Kongres Bahasa Indonesia tahun 1938 di Solo (Java Tengah). Bahasa Indonesia lebih terpacu untuk berkembang pada masa penjajahan Jepang karena bahasa ini merupakan satu-satunya cara untuk berkomunikasi dan akhirnva menjadi lambang kesatuan nasional Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting sebagai lambang kesatuan nasional. Sejak dibentuk Komisi Bahasa Indonesia pada tanggal 20 Oktober 1942. penyempurnaan bahasa terutama normalisasi tata bahasa selalu dilaksanakan. Berkat komisi ini juga pada akhir penjajahan Jepang tahun 1945 bahasa Indonesia diperkaya dengan sekitar 7.000 istilah haru (St. T. Alisjahbana, 1983: 15).
Komisi kerja yang di bentuk pada 18 Juni 1945 berhasil menyelesaikan istilah-istilah ilmiah dan teknik serta mencatat 5.000 kata-kata baru. Setelah perpindahan/serah terima teknik serta mencatat 5.000 kata-kata baru. Setelah perpindahan/serah terima kekuasaan pekerjaan di atas dilanjutkan oleh Komisi Istilah T'eknik yang bertugas menyusun kamus baru dan menyempurnakan yang sudah ada untuk pengajaran."
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bestie Fania Rakhmita N.A.
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tema penerjemahan yang difokuskan kepada idiom verbal yang memiliki konstituen nama anggota tubuh. Penelitian dilakukan dengan membandingkan novel Madogiwa no Totto-chan dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami metode serta teknik yang digunakan dalam menerjemahkan idiom dalam bentuk frase verbal dan mengetahui sejauh mana pergeseran yang dilakukan demi menjaga pesan dari bahasa sumber (BSu). Penelitian ini dilakukan secara kualitatif berupa studi pustaka dengan metode penulisan deskriptif analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa idiom yang ditemukan pada BSu tidak diterjemahkan ke dalam bentuk idiom. Selain itu, hasil terjemahan dalam Bsa tetap mempertahankan konsep inti ungkapan tersebut meskipun terjadi pergeseran makna.

ABSTRACT
The focus of this study is translation focused on verbal idiom that has constituent name of body parts. This research compares Madogiwa no Totto -chan and its translation in Indonesia. The purpose of this study is analyzing and understanding method and technic which is used for translating idiom in verbal phrase form, and also understanding how far the translator do frictions to keep the message of Source Language (SL). This study is qualitative and written in descriptive analysis. The results show that idiom found in SL is not translated to the same form. Besides, the results in recipient language is keeping the main concept eventhough friction of meaning is occured."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S263
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizma Angga Puspita
"Pengajaran bahasa, khususnya kompetensi wacana, dan pendidikan berkarakter merupakan dua hal yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini mengungkap bagaimana penjabaran konkret dari nilai kejujuran dalam teks drama di buku ajar dan nilai sosial budaya apa yang kemungkinan memengaruhi produksi wacana. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis memandang wacana sebagai praktik sosial yang produksinya dipengaruhi dan memengaruhi nilai-nilai di masyarakat.
Melalui penelitian ini, diketahui bahwa teks drama bermanfaat untuk pengajaran bahasa sekaligus sarana pendidikan berkarakter. Teks drama pada penelitian ini banyak menyampaikan nilai kejujuran dengan cara tidak langsung, yaitu tidak ada penanda kata tertentu yang memudahkan penandaan nilai kejujuran. Dalam penelitian ini, juga ditemukan nilai sosial budaya, yakni ajaran agama dan hukum adat, yang kemungkinan memengaruhi produksi teks. Kejujuran yang diajarkan sebagian besar berkaitan dengan konsep menjaga amanah.

Language teaching, especially the discourse competence, and building character education are the two factors behind this research. This study reveals how the concrete elaboration of the value of honesty at drama in textbook and social and cultural value which influence the production of discourse. The analysis in this study uses theory of critical discourse analysis. Critical discourse analysis looks discourse as social practice. As social practice, discourse is influenced and affected values in society.
Through this research, it is known that the drama useful for language teaching and building character education. Almost dramas in this study express the value of honesty in an indirect way, which are no specific markers that facilitate the tagging value honesty. In this study, also found socio-cultural values, namely religion and customary law, which may influenced the production of the text. Honesty is taught largely concerned with the concept of keeping mandate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wida Purnama Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis kalimat dan menjelaskan pola kalimat, kategori, dan peran yang digunakan dalam kalimat SMS acara Uyonuyon RKM. Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu siaran Uyon-uyon RKM selama bulan Maret 2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptifanalitis. Terdapat beberapa konsep dasar sintaksis yang digunakan dalam penelitian ini. Meskipun pada beberapa kalimat SMS tersebut terdapat penyingkatan dengan melesapkan salah satu atau beberapa konstituen. Akan tetapi, terdapat pula kalimat beberapa kalimat yang menggunakan kalimat majemuk untuk menyampaikan pesan.

This reaserch aims to describe and explain the types of sentences and sentence patterns, categories, and roles that are used in the sentences of SMS Uyon-Uyon RKM. The data used in this reaserch, which is recording Uyon-uyon RKM during March 2013. This research uses a descriptive-analytical method. There are some basic concepts of syntax used in this research. Although in a few sentences the SMS are shortening by eliminating one or more constitue nts. However, there are some sentences that use complex sentences to convey the message."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wida Sanditya Kusuma
"Salah satu metode promosi yang terkenal yang dilakukan oleh para pramuniaga di Indonesia adalah metode sapa. Ketika para pramuniaga melakukannya, mereka mengucapkan beberapa kata mengundang secara agak keras untuk menarik pelanggan baik untuk melihat produk mereka atau untuk datang ke toko mereka. Kata-kata penyambut yang khas adalah "Silakan!" dan "Boleh!". Makalah ini menganalisis ekspresi yang digunakan oleh para pramuniaga kafe XXI terutama pada kekuatan metode sapa pelanggan dan keberadaan fungsi direktif dalam kata-kata dan dampaknya. Penelitian ini dilakukan dengan bantuan dari para mahasiswa Departemen Inggris Universitas Indonesia. Studi ini menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk direktif dari metode sapa adalah deklaratif yang dimodifikasi, dan hasil survei adalah bahwa meskipun sebagian besar responden tidak merasa terganggu atau terganggu oleh penyapaan tersebut, mereka juga tidak merasa disambut dan cenderung mengabaikannya.

One of the famous promotion methods by salesclerks among Indonesian is the greeting method When salesclerks do it they chant some inviting words loud to attracts customers either to look at their products or to come into their shops The typical greeted words are Silakan and Boleh This paper analyzes these expressions used by XXI cafe salesclerks on the power of customer greetings and the existence of directive function within the words and the impact of them The research of the greetings 39 impact was conducted with the help of English Department students of Universitas Indonesia The study concludes that the directive forms of the greeting is the modified declarative and the result of the survey is that although most of respondents do not feel disturbed or annoyed by the greeting they also do not feel welcomed and tend to ignore it .
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anton M. Moeliono
"Bahasa Indonesia sering dijadikan contoh keberhasilan di dalam perencanaan bahasa, khususnya di dalam fungsinya selaku bahasa kebangsaan. Tidak dapat diingkari bahwa kedudukannya di dalam sejarah bahasa, sosial, dan politik Indonesia sangat penting. Beberapa monografi mutakhir memerikan aspek luar-bahasa itu dari berbagai sudut pandangan. Bodenstedt (1967), misalnya, dengan menggunakan ancangan (approach) sosiologi, berusaha menjelaskan tata hubungan antara bahasa kebangsaan dan gerakan politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Khaidir Anwar (1976) menangani masalah yang berhubungan dengan pengangkatan bahasa Malaya menjadi bahasa kesatuan nasional di Indonesia dan peranannya kemudian sebagai bahasa negara yang resmi di dalam perspektif sosiolinguistik. Aspek sejarah dan sosiolinguistik juga menjadi perhatian Husen Abas (1978) yang membahas peranan bahasa Indonesia sebagai bahasa, pemersatu di dalam jaringan kornunikasi antarsuku dan antarbudaya.
Kemiripan telaah penulis ini dengan ketiga tesis yang disebut di atas terletak pada minat terhadap masalah kebahasaan dan cara pemecahannya. Perbedaannya akan tampak di dalam ancangannya yang menempatkan berbagai masalah itu di dalam kerangka teori perencanaan bahasa yang sedang berkembang. Studi ini berusaha mensistemkan konsep-konsep pokok di dalam teori itu dengan bertolak dari praktek pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia selama ini. Penelaahan itu menghasilkan kerangka acuan baru, yang pada hemat penulis ini, dapat memadukan bermacam-macam pandangan perencanaan bahasa ke dalam kesatuan yang lebih bersistem. Walaupun penulis ini tidak ingin dituduh hanya bermain dengan istilah yang lazim dipakai di dalam kepustakaan perencanaan bahasa, salah satu usaha awalnya, yang dirasakannya perlu dilakukan di dalam kalangan ini, justru berupa pencermatan pembatasan makna istilah yang kadang-kadang masih bersimpang-siur.
Di samping itu, sebagai pengarang yang menulis di dalam bahasa Indonesia, penulis ini juga berhadapan dengan masalah pengungkapan pikirannya di dalam ragam bahasa ilmiah. Atas kepercayaan bahwa perkembangan ilmu dan ragam bahasa ilmiah gantung-bergantung, maka di dalam tulisan ini akan ditemukan sejumlah istilah Indonesia yang mungkin digunakan untuk pertama kali untuk merujuk ke konsep yang pelambangannya di dalam bahasa Inggris sudah disepakati oleh kalangan ahli sosiolinguistik. Penulis ini pun ingin menunjukkan bahwa pergumulannya dengan materi pembahasannya, yang harus direkamkannya di dalam bahasa yang masih sering dianggap orang kurang terkembang, merupakan proses yang kreatif baginya.
Di dalam proses penulisan itu, penulis ini banyak dipengaruhi oleh gagasan Haugen, pelopor teori perencanaan bahasa, yang lewat karangannya turut mewarnai penafsiran pelbagai pokok bahasan studi ini. Penulis ini juga merasa diperkaya oleh wawasan Ferguson, Fishman, Rubin, Neustupny, dan Jernudd, yang baik lewat percakapan pribadi maupun lewat tulisannya, merupakan sumber bagi apa pun yang berharga di dalam studi ini. Dengan sendirinya penyimpangan anggapan terhadap apa yang disebut perencanaan bahasa yang sekarang dianut oleh penulis ini tidak dapat dipulangkan kepada mereka. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
D214
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Njaju Jenny Malik
"Sejak beberapa tahun yang lalu studi sistematik tentang hubungan antara bentuk bahasa dan makna sosial telah berkembang dengan pesat (Ervin Tripp, 1969: 10). Di sini terlihat bahwa bahasa bukan hanya memiliki aspek-aspek linguistik saja tetapi juga memiliki aspek-aspek sosial. Jadi pemakaian bahasa selain tergantung pada strukturnya, juga tergantung pada faktor-faktor sosial.
Kesadaran tentang hubungan yang erat antara bahasa dan masyarakat menjadi lebih nyata pada pertengahan abad ini. Para ahli bahasa mulai sadar bahwa pengkajian bahasa tanpa mengaitkannya dengan masyarakat akan mengenyampingkan beberapa aspek penting dan menarik, dan mungkin menyempitkan pandangan terhadap disiplin bahasa itu sendiri. Satu aspek yang mulai disadari adalah hakekat bahwa bahasa adalah suatu gejala yang senantiasa berubah, dan jika diteliti sebagian dari puncak perubahan itu timbal dari masyarakat yang menuturkannya. Sesuatu bahasa itu bukanlah suatu cara pertuturan yang digunakan oleh semua orang bagi semua situasi dalam bentuk yang sama, sebaliknya bahasa itu berbeda-beda tergantung terhadap siapa ia digunakan, oleh siapa, di mana, dan juga mengenai apa.
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa untuk dapat berhubungan dengan manusia lain maka manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa baik lisan maupun isyarat (melalui gerak-gerik tangan, kaki, dan seluruh badan) tak mungkin sesuatu yang terkandung di dalam pikiran dapat dinyatakan. Adapun yang dimaksud dengan alat perhubungan di sini meliputi aspek yang lebih luas. Di dalam konteks warga masyarakat fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk menjamin dan mengekalkan hubungan diantara warga dalam masyarakat tersebut.
Selain itu juga bahasa mempunyai fungsi utama dan fungsi khusus. Fungsi utama dari bahasa adalah fungsi komunikasi, di mana fungsi ini memungkinkan para anggota masyarakat bahasa saling mengerti sesamanya. Sedangkan fungsi khusus bahasa adalah fungsi estetis.Oleh karena itu dalam masyarakat pemakai bahasa ada komunitas manusia yang menganggap diri mereka menggunakan bahasa yang sama (language community). Dengan demikian di dalam suatu masyarakat yang majemuk dihasilkan variasi-variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat itu sendiri. Oleh karena bermacam-macam sebab, dapat terjadi pertemuan antara dua masyarakat yang masing-masing menggunakan bahasa yang berlain-lainan. Akibatnya penutur kedua bahasa itu dapat belajar unsur-unsur dari bahasa yang lain yang belum dikenal sebelumnya. Kemampuan mengerti sampai dapat menggunakan secara aktif bahasa yang lain itu melahirkan keadaan yang disebut sebagai kedwibahasaan.
Dalam masyarakat Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa dengan sendirinya terdapat pula bermacam-nacam bahasa, yang digunakan untuk berkomunikasi antar anggota masyarakat yang sama penggunaan bahasanya. Dengan kekayaan bahasa daerah yang beratus-ratus jumlahnya di samping bahasa nasional, masyarakat Indonesia merupakan masyarakat gandabahasa yang semakin sarat dengan beban permasalahan bahasa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>