Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123401 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwiki Fahmi Nugraha
"Pemetaan distribusi reservoir pada lapangan A Sabratah Basin, Libya, dilakukan dengan menggunakan seismik inversi impedansi akustik. Pada studi ini data seismik diinversi menjadi nilai impedansi akustik yang diturunkan dari data sumur untuk mengubah data volume seismik menjadi data volume impedansi akustik. Inversi seismik model based digunakan untuk melakukan proses tersebut. Analisa terfokus pada hasil inversi pada reservoar batu gamping. Identifikasi pada reservoar dari data sumur terlihat pada kedalaman 2610 m – 2740 m dengan ketebalan yang relatif tipis yaitu berkisar 15 m. Berdasarkan data log dan hasil inversi, reservoar batu gamping memiliki nilai impedansi akustik yang cukup tinggi yaitu sekitar 9000 -10000 (m/s)*(gr/cc). Hasil inversi dapat mendeteksi distribusi batu gamping pada horizon Reservoar di formasi El Garia yang terkonsentrasi pada bagian tenggara hingga timur laut daerah penelitian.

Mapping the distribution of reservoir in the field A of Sabratah Basin, Libya, performed using seismic acoustic impedance inversion. In this study inverted seismic data into acoustic impedance values derived from well data to transform data of seismic volume into a data acoustic impedance volume. Seismic models based inversion used to perform this process. Analysis focuses on the inversion results in limestones reservoir. Identification of the reservoir from well data visible at depths of 2610 m - 2740 m with thickness relatively thin that is about 15 m. Based on log data and inversion results, limestones reservoir has an acoustic impedance values are high enough that is around 9000 -10000 (m / s) * (g / cc). results of Inversion could detect the distribution of the limestone reservoir horizon in the El Garia formation which is concentrated in the southeast to the northeast part of the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junicko Sacrifian Anoraga
"Latar Belakang: Audiometri impedans belum digunakan secara rutin dalam uji tekanan khususnya di Indonesia. Calon penyelam sering langsung menerima pajanan tekanan dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) tanpa diketahui keadaan telinga tengah dan fungsi tuba Eustachius. Pemeriksaan audiometri impedans sangat penting untuk mengetahui fungsi ventilasi tuba Eustachius (TE).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan nilai tekanan telinga tengah yang berhubungan dengan fungsi ventilasi TE pada calon panyelam.
Metode: Penelitian ini melibatkan 29 subjek calon penyelam berusia 20-40 tahun tanpa gangguan pendengaran konduktif. Semua subjek menjalani pemeriksaan audiometri impedans yang dimodifikasi untuk kepentingan penyelaman baik sebelum maupun sesudah uji tekanan dalam RUBT beruang ganda.
Hasil: Didapatkan perubahan nilai tekanan di telinga tengah yang bermakna sebelum dan sesudah uji tekanan dengan perasat Toynbee pada telinga kanan dan kiri, masing-masing p < 0,001 dan p = 0,018.
Kesimpulan: Pemeriksaan audiometri impedans sangat diperlukan dalam seleksi calon penyelam khususnya dalam uji tekanan dalam RUBT.

Background: Impedance audiometry is not yet used in the pressure test routinely, especially in Indonesia. Prospective divers often receive exposure of pressure in hyperbaric chamber directly without assesment of the middle ear and Eustachian tube (ET) ventilation function. Impedance audiometry examination is very important to asses the ET ventilation function.
Objective: This study determined the middle ear pressure value changes associated with ET ventilation function of prospective divers.
Method: This study involved 29 prospective diver subjects aged 20-40 years without a conductive hearing loss. All subjects underwent a modified diving impedance audiometry examination both before and after the pressure test in hyperbaric double lok chamber.
Result: Obtained value changes of pressure in the middle ear meaningful before and after the pressure test with Toynbee maneuver on the right and left ear, respectively p <0.001 and p = 0.018.
Conclution: Impedance audiometry examination is needed in the selection of candidates divers who underwent pressure test within hyperbaric chamber.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Evan Anggradi
"Formasi Balikpapan yang terletak pada lapangan KEVEV, Cekungan Kutai merupakan reservoir batupasir yang cukup baik sebagai tempat terakumulasinya hidrokarbon. Dalam penelitian ini, telah dilakukan inversi impedansi akustik AI pada seismik 3D untuk mengetahui karakteristik dari lapisan target pada formasi Balikpapan di Lapangan KEVEV, Cekungan Kutai, Kalimantan. Inversi impedansi akustik pada data seismik yang dilakukan berbasis model dimana pembuatan model dikontrol oleh 6 Sumur yang digunakan dan juga 1 Horizon.
Pada hasil inversi AI dilakukan slice untuk mendapatkan daerah low-Impedance yang berpotensi sebagai lapisan pasir sehingga dapat mengindikasikan adanya hidrokarbon pada lapangan "KEVEV" berdasarkan nilai impedansi akustik dan porositas. Dari proses inversi AI yang dilakukan pada data seismik 3D di Lapangan KEVEV diperoleh harga impedansi akustik untuk lapisan Horizon x adalah antara 20.000 ft/s g/cc-27.000 ft/s g/cc. Setelah dikonversikan menjadi porositas, didapatkan harga porositas untuk Horizon X sebesar 20-24 . Zona prospek hidrokarbon diindikasikan terdapat pada puncak dekat dengan sumur KEVEV 0060.Untuk sumur pengembangan berikutnya sebaiknya dilakukan di dekat titik tersebut.

Balikpapan formation, which is located in KEVEV field, Kutai Basin, is a quite good sandstone reservoir as a place where hydrocarbons are accumulated. In this study, Acoustic Impedance AI Inversion in 3D seismic, have been done to interpret characteristic of the target rsquo s layer in Horizon X, KEVEV field, Kutai Basin, Kalimantan. Acoustic impedance seismic inversion, which based on model controlled by 6 wells and 1 horizon.
The results of Al inversion sliced to get the low impedance area which are potential as a sand layer, so that the hydrocarbon can be indicated in KEVEV field, based on the value of acoustic impedance and porosity. The result of acoustic impedance inversion from 3D seismic data in KEVEV Field controlled by Horizon X is in range 20.000 ft s g cc - 27.000 ft s g cc. After being converted in to porosity, the value of porosity for Horizon X is obtained. The value is 20 - 24. Hydrocarbon prospect zone is indicated in the high structure, near to KEVEV 0060 well. The next develop well ought to be near that point.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanny Rizika Amina
"Karakterisasi reservoar hidrokarbon merupakan serangkaian proses yang meliputi interpretasi, analisis, serta evaluasi sebuah reservoar berdasarkan data geologi dan geofisika. Suatu reservoir hidrokarbon dapat diklasifikasikan sebagai suatu reservoar yang berkarakter ekonomis untuk eksplorasi dan produksi jika proses karakterisasi reservoir dilakukan dengan tepat secara kualitatif dan kuantitatif. Integrasi data geologi dan geofisika dapat bermanfaat bagi karakterisasi reservoar melalui pemanfaatan metode inversi seismik. Keberadaan hidrokarbon di Formasi Talang Akar, Cekungan Sumatra Selatan dianalisis menggunakan inversi seismik yang menggunakan data full-stack seismic secara model-based. Implementasi metode inversi model-based menggunakan properti seismik, yaitu impedansi akustik. Dengan mengintegrasi data sumur, dapat dihasilkan properti fisika batuan, seperti impedansi akustik gelombang-P (Zp) dan kecepatan gelombang-P (Vp). Pemanfaatan impedansi akustik dengan memperhatikan hasil analisis wavelet yang tepat untuk melaksanakan proses inversi dapat bermanfaat untuk melakukan prediksi litologi bawah permukaan penyusun reservoar hidrokarbon. Hasil inversi impedansi akustik dapat dielaborasikan untuk mendelineasi litologi sand dan shalesecara umum pada lingkungan pengendapan berupa delta-fluvial. Prediksi litologi melalui ketersediaan data Sumur BUDAPEST, CANNES, dan DEBRECEN pada reservoar pada studi penelitian ini berhasil memprediksi litologi berupa sand (Class 1) sebesar 40.89%, sand (Class 2) sebesar 38.08%, shale sebesar 37.20%, serta karbonat sebesar 53.34%.

Hydrocarbon reservoir characterization is a series of processes that include interpretation, analysis, and evaluation of a reservoir based on geological and geophysical data. A hydrocarbon reservoir can be classified as a reservoir with economical characteristics for exploration and production if the reservoir characterization process is carried out qualitatively and quantitatively. The integration of geological and geophysical data can be useful for reservoir characterization through the use of the seismic inversion method. The presence of hydrocarbons in the Talang Akar Formation, South Sumatra Basin was analyzed using seismic inversion which uses model-based, from full-stack seismic data. The implementation of the model-based inversion method uses acoustic impedance as the property. By integrating well data, rock physics properties can be generated, such as P-wave acoustic impedance (Zp) and P-wave velocity (Vp). Utilization of acoustic impedance by taking into account the results of the appropriate wavelet analysis to carry out the inversion process can be useful for predicting subsurface lithology making up hydrocarbon reservoirs. The results of acoustic impedance inversion can be elaborated to delineate sand and shale lithologies in general in delta-fluvial depositional environments. The lithology prediction through the availability of data on the BUDAPEST, CANNES, and DEBRECEN wells in the reservoir of research in this study succeeded in predicting lithology in the form of 40.89% sand (Class 1), 38.08% sand (Class 2), 37.20% shale, and 53.34% carbonate."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zumrotul Aliyah
"Cekungan Sumatera Selatan merupakan cekungan hidrokarbon terbesar di Indonesia dengan salah satu reservoarnya yang potensial berada di Formasi Baturaja dan Talangakar. Penelitian ini menggunakan metode multiatribut untuk memvalidasi hasil dari metode inversi impedansi akustik dengan lebih detail dalam memetakan zona reservoar di Lapangan “ZA”. Metode inversi impedansi akustik yang digunakan adalah model based. Sedangkan metode multiatribut yang digunakan adalah Probabilistic Neural Network (PNN) dengan parameter fisik volume shale dan porositas efektif. Hasil inversi impedansi akustik kurang memetakan zona reservoar dengan baik dikarenakan rentang yang terlalu lebar pada reservoar karbonat (35000-48000 ft/s.g/cc) dan masih terdapat overlapping pada nilai impedansi akustik batupasir (23000-26000 ft/s.g/cc). Hasil multiatribut secara konsisten menunjukkan persebaran limestone dengan rentang nilai volume shale < 10,75% dan porositas efektif 15,42-23,00 % (good-very good) serta persebaran batupasir dengan rentang nilai volume shale < 31,60 % dan porositas efektif 15,00-25,00 % (good-very good). Berdasarkan hasil analisis kedua metode, terdapat beberapa area potensial dengan porositas efektif dan seal yang baik yang dapat dikembangkan selanjutnya, yaitu persebaran limestone pada area tinggian sebelah barat laut (NW) untuk Formasi Baturaja dan persebaran batupasir pada area timur laut (NE) dan utara (N) untuk Formasi Talangakar.

South Sumatra Basin is the largest hydrocarbon basin in Indonesia with one of its potenstial reservoirs in Baturaja and Talangakar Formations. This study uses a multi-attribute method to validate the acoustic impedance inversion result in more detail for reservoir zone mapping in the “ZA” Field. The acoustic impedance inversion method used is model based. While the multi-attribute method used is Probabilistic Neural Network (PNN) and uses physical parameters of shale volume and effective porosity. The results of acoustic impedance inversion can not map the reservoir zone properly because of the wide range in the carbonate reservoir (35000-48000 ft/s.g/cc). The multi-attribute results consistently show limestone distribution with range of shale volume < 10,75% and effective porosity of 15,42-23,00 % (good-very good), also sandstone distribution with shale volume range < 31,60 % and effective porosity of 15,00-25,00 % (good-very good). Based on this analysis result, there are several potential areas that has good effective porosity and seals that can be further developed, namely the distribution of limestone in the northwestern high area (NW) for Baturaja Formation and the distribution of sandstone in the northeast (NE) and north (N) areas for Talangakar Formation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Fortuna Anjusa Putra
"Cekungan Barito yang terletak di Kalimantan merupakan cekungan yang sangat potensial sebagai tempat pengendapan batubara, cekungan ini mempunyai tektonik setting yang tidak terlalu banyak dan cekungan ini dipisahkan oleh sesar Adang dengan cekungan-cekungan lain disekitarnya. Potensi batubara disini terdeteksi pada Formasi Warukin dan Formasi Tanjung. Penelitian ini difokuskan untuk mengidentifikasi lapisan batubara pada Formasi Warukin dengan menggunakan gelombang seismik. Salah satu cara membantu mengidentifikasinya adalah dengan menggunakan metoda inversi impedansi akustik. Metode ini memanfaatkan perbedaan kecepatan rambat gelombang dan juga perbedaan densitas yang sangat kontras antara masing-masing lapisan, dengan data sumur sebagai kontrolnya agar inversi penampang seismik sesuai dengan data sebenarnya. Nilai p-impedance dari batubara relatif paling rendah dari semua, namun perlu diperhatikan juga adanya batuan lapuk, yaitu batuan dekat permukaan tanah yang mempunyai densitas yang rendah yaitu sekitar 1.6 gr/cc dan batubara sebesar 1.3 gr/cc. Karena ketebalan batubara tidak menentu hal ini dapat mempersulit interpretasi, karena itu diperlukan data tambahan untuk memperkuat keberadaan dari lapisan batubara, dengan jalan memanfaatkan atribut - atribut dari gelombang seismik, misalnya dengan memanfaatkan frekuensi yaitu instantaneous frequency dan juga spectral decomposition, upaya ini dilakukan untuk melihat lapisan-lapisan batubara tersebut, dan menghasilkan nilai untuk p-impedance sebesar 12433 (ft/s)*(g/cc) - 14571 (ft/s)*(g/cc) dengan kemenerusan kearah barat.

Barito Basin is located in Kalimantan basin as a potential coal deposition, the basin has a many tectonic setting and it is separated by Adang fault with others surrounding the basin. Potential coal here was detected in Warukin Formation and Tanjung Formation. This study focused on identifying the Warukin Formation coal seams used seismic method with respect to inversion technique. This technique used acoustic impedance that originated from velocity and density of formations, to support we also analyzed well data to control the inversion. Impedance value of coal relative the lowest of all, but it should be noted that the weathered rocks which has a density of about 1.6 gr/cc, and density of coal is 1.3 gr/cc, the rocks close to the surface of the soil that has a low density. Coal thickness uncertain because this can complicate the interpretation, because it required additional data to strengthen the presence of coal seams, by utilizing the attributes - attributes of seismic waves, for example by using the instantaneous frequency and spectral frequency decomposition, this effort was to see the coal layers, and produce value for p-impedance by 12433 (ft / s) * (g / cc) - 14571 (ft / s) * (g / cc) with continued layer of coal to west.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bastanta Kristian
"Penelitian mengenai karakterisasi reservoar pada daerah X, Cekungan Tarakan, ini dilakukan menggunakan inversi seismik impedansi akustik, multiatribut, dan Probabilistic Neural Network (PNN). Metode inversi seismik impedansi akustik pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rentang impedansi akustik bawah permukaan pada daerah X. Dengan diketahuinya rentang dan persebaran impedansi akustik maka dapat diperkirakan litologi hingga porositas pada daerah X. Impedansi memiliki hubungan berbanding terbalik dengan porositas, nilai impedansi akustik rendah mengindikasikan nilai porositas tinggi. Hal ini terjadi karena impedansi akustik sangat dipengaruhi oleh kecepatan dan densitas. Sementara, multiatribut dan PNN dilakukan untuk mengekstrapolasi dari nilai log porositas dan volume clay yang dimiliki oleh ketiga sumur ke seluruh seismik sehingga dapat diketahui dugaan persebaran porositas dan permeabilitas pada daerah X. Dari pengolahan didapatkan hasil yang selaras satu sama lainnya, litologi diduga reservoar sandstone tersebar di wilayah tinggian dan dekat dengan adanya patahan. Sedangkan, secara lateral keberadaan reservoar sandstone berada pada tinggian dengan arah relatif Timur Laut (NE)-Barat Daya (SW). Hal ini terlihat melalui nilai impedansi akustik yang relatif rendah (kurang dari 6384 m/sg/cc atau 21000 ft/sg/cc), nilai porositas relatif tinggi (25%-40%), dan nilai volume clay relatif rendah (kurang dari 55%). Oleh karena itu, jebakan hidrokarbon pada daerah ini diduga merupakan jebakan struktur, selain itu terdapat juga zona yang memiliki potensi tinggi untuk dilakukan pengembangan.

This study focuses on characterizing reservoirs within Area X, located in the Tarakan Basin, employing seismic acoustic impedance inversion, multi-attribute analysis, and Probabilistic Neural Network (PNN). The seismic acoustic impedance inversion method aims to determine the subsurface acoustic impedance range in Area X. By discerning the range and distribution of acoustic impedance, it becomes possible to estimate lithology and porosity within Area X. Acoustic impedance exhibits an inverse relationship with porosity, where low acoustic impedance values indicate high porosity. This relationship arises due to the strong influence of velocity and density on acoustic impedance. Concurrently, multi-attribute analysis and PNN are employed to extrapolate porosity and clay volume values from three wells to the entire seismic dataset, allowing the estimation of porosity and permeability distribution probabilities within Area X. The processed results exhibit coherence, indicating that sandstone reservoir lithology is suspected to be scattered across elevated regions, often near fault zones. Moreover, laterally, the presence of sandstone reservoirs tends to align with elevations in a Northeast (NE) to Southwest (SW) direction. This is evident through relatively low acoustic impedance values (less than 6384 m/sg/cc or 21000 ft/sg/cc), relatively high porosity values (25%-40%), and relatively low volume clay values (less than 55%). Consequently, hydrocarbon trapping within this area is suspected to be structurally controlled. Additionally, certain zones exhibit high development potential."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Soterion Nugroho
"ABSTRAK
Impedansi akustik dan seismik inversi seismik multi-atribut adalah sejumlah metode seismik yang dapat digunakan untuk memetakan distribusi reservoar batu pasir. Dengan menggunakan metode ini, kita dapat memisahkan batupasir dan sumur serpih di Formasi Talang Akar yang ditemukan di Lapangan "Essen", Sub-Basin Ciputat. Kedua metode ini akan dibandingkan satu sama lain untuk mendapatkan hasil yang lebih valid dalam pemetaan reservoar batu pasir. Metode seismik inversi impedansi akustik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode berbasis model. Sedangkan metode multi-atribut yang digunakan adalah jaringan saraf dalam memetakan volume sinar gamma, volume serpih, dan porositas. Hasil inversi tidak dapat menggambarkan distribusi batupasir cukup baik karena rentangnya terlalu besar dan ada tumpang tindih pada nilai impedansi akustik batupasir dengan rentang (8000-12000) (m / s) * (g / cc). Hasil multi-atribut gamma ray, volume serpih dan porositas, telah terbukti secara konsisten menunjukkan distribusi batupasir yang memiliki kecenderungan dalam distribusi zona reservoar NW-SE (North West-South East). Dari hasil analisis yang dilakukan ada beberapa area potensial yang berpotensi menjadi area pengembangan selanjutnya, yaitu distribusi batupasir di bagian utara dengan porositas efektif tinggi, dan seal yang baik. Di selatan dengan volume besar batupasir, serta distribusi terbentuk pada saluran yang mengelilingi patahan.

ABSTRACT
Acoustic impedance and seismic multi-attribute seismic inversion are a number of seismic methods that can be used to map the distribution of sandstone reservoirs. Using this method, we can separate sandstones and shale wells in the Talang Akar Formation found in the "Essen" Field, Ciputat Sub-Basin. These two methods will be compared with each other to get more valid results in sandstone reservoir mapping. The acoustic impedance inversion seismic method used in this study is a model based method. Whereas the multi-attribute method used is a neural network in mapping the volume of gamma rays, shale volume, and porosity. The inversion results cannot describe the sandstone distribution well enough because the range is too large and there is an overlap in the acoustic impedance value of the sandstone with a range (8000-12000) (m / s) * (g / cc). The results of the multi-attribute gamma ray, shale volume and porosity, have been shown to consistently show the distribution of sandstones that have a tendency in the distribution of the NW-SE (North West-South East) reservoir zone. From the results of the analysis conducted there are several potential areas that have the potential to become further development areas, namely sandstone distribution in the north with high effective porosity, and good seals. In the south with a large volume of sandstones, and distribution is formed in the channel that surrounds the fault."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Zaglulsyah
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang untuk mengetahui gambaran audiogram dan emisi otoakustik pada pekerja pabrik tekstil PT "X" Banten yang terpajan bising dengan menggunakan pemeriksaan audiometri dan DPOAE. Pada penelitian ini didapatkan hasil prevalensi gangguan pendengaran pada pajanan bising dengan audiometri nada murni sebesar 73% (66 percontoh) dari 90 percontoh, sedangkan pada DPOAE ditemukan sebesar 47,8% (43 percontoh ) dari 90 percontoh. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, percontoh dengan jenis kelamin laki-laki merupakan faktor yang paling berpengaruh pada proses terjadinya gangguan fungsi pendengaran. Berdasarkan analisis Kappa R, pemeriksaan audiometri dan DPOAE di frekuensi 4000 Hz dan 6000 Hz terdapat adanya hubungan yang bermakna dan mempunyai kesesuaian yang lemah.

ABSTRACT
This study is a cross-sectional study to describe the audiogram and emission otoakustik textile factory worker PT "X" Banten are exposed to noise by using audiometric examination and DPOAE In this study, the prevalence of hearing loss results in exposure to noise by pure tone audiometry by 73% (66 tokens) of 90 tokens, whereas the DPOAE was found to be 47.8% (43 tokens) of 90 tokens. Based on the results of logistic regression analysis, tokens with male gender is the most influential factor in the occurrence of auditory dysfunction. Based on the analysis of Kappa R examination and DPOAE at frequency 4000Hz and 6000HZ there a meaningful relationship and have weak compliance."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Apdila Yuarthi
"Karakterisasi reservoar pada Lapangan "X" telah dilakukan menggunakan inversi impedansi akustik dan geostatistik. Kedua teknik ini dapat menghasilkan peta persebaran reservoar yang didapatkan dari impedansi akustik hasil inversi dan porositas. Selain itu, peta persebaran reservoar dapat digunakan untuk melihat litologi batuan reservoar. Daerah penelitian terletak di Lapangan "X" pada Cekungan Sumatera Tengah, Provinsi Riau.
Teknik inversi impedansi akustik yang digunakan adalah inversi model based, sedangkan teknik geostatistik yang digunakan adalah teknik cokriging. Hasil analisa terintegrasi dari kedua teknik menunjukkan bahwa daerah target mempunyai litologi batupasir ber-porous disekitar well A-1 dengan porositas tinggi pada nilai impedansi akustik 15.000-19592 ((ft/s)*(g/cc)) dan mempunyai litologi batupasir tight disekitar well A-12 dan well A-16 dengan porositas cukup rendah pada nilai impedansi akustik 15306-20204 ((ft/s)*(g/cc)) dan 15306-21429 ((ft/s)*(g/cc)).

ABSTRAK
Reservoir characterization in 'X' field has been carried out using acoustic impedance inversion and geostatistics. Both of these techniques can produce a map of the distribution reservoir that obtained from acoustic impedance inversion and porosity results. Beside that, a map of the distribution reservoir can be used to view the lithology of rocks. The research area is in "X" field at Central Sumatera Basin, Riau, Indonesia.
The acoustic impedance inversion is performed by using "model based" inversion, while the cokriging technique had been used as part of geostatistic technique. The integrated analysis results from these methods show that the reservoir in research field has porous sandstones around the well A-1 with high porosity in acoustic impedance values 15000-19592 ((ft/s) *(g/cc)) and has tight sandstone around well A-12 and well A-16 with low porosity in acoustic impedance values 15306-20204 ((ft/s) *(g/cc)) and 15306-21429 ((ft/s)*(g/cc))."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>