Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23781 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Jati Mukti
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis value relevance dari penurunan nilai aset pada perusahaan setelah penerapan PSAK 48 (revisi 2009). Penelitian ini menggunakan model yang dikenal sebagai model valuasi akuntansi yang awalnya diusulkan oleh Ohlson (1995). Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan 140 sampel perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diperoleh kesimpulan bahwa penurunan nilai aset perusahaan tidak memiliki asosiasi yang signifikan dengan nilai pasar ekuitas. Artinya investor dan analis investasi tidak menggunakan informasi nilai penurunan aset untuk mengevaluasi nilai perusahaan atau mengambil keputusan bisnis. Hal ini dapat disebabkan karena nilai penurunan aset yang dicatat perusahaan pada tahun 2012 tidak bersifat material yang hanya bernilai 0,89% dari nilai total aset.

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the value relevance of asset impairment after the implementation of PSAK 48 (revised 2009). This study uses accounting valuation model originally proposed by Ohlson (1995). Using 140 samples of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange after the implementation of PSAK 48 (revised 2009), the results showed that impairment has no significant association with market value of equity. It means that investors and investment analysts do not use asset impairment information in company valuation or in making business decisions. This finding might result from the insignificance of asset impairment during research period which was only 0,89 % of total assets."
2013
S46998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Aulia
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi perlakuan akuntansi terkait pengakuan atas perjanjian konsesi jasa antara PT GGA dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan mengevaluasi proses audit terkait pengujian penurunan nilai aset takberwujud PT GGA. PT GGA merupakan perusahaan penyelenggara jalan tol yang memiliki perjanjian konsesi dengan BPJT. Hasil analisis menunjukkan bahwa perjanjian antara BPJT dengan PT GGA memenuhi kriteria sebagai perjanjian konsesi jasa sesuai dengan ISAK 16, yaitu BPJT mengendalikan dan mengatur harga dan jasa yang harus diberikan oleh PT GGA, serta PT GGA wajib mengembalikan jalan tol pada akhir masa konsesi. Mengacu pada aturan pengakuan hak konsesi dalam ISAK 16, hak konsesi yang dimiliki PT GGA dapat diakui sebagai aset takberwujud sehingga perlu dilakukan pengujian penurunan nilai secara periodik sesuai PSAK 48. Berdasarkan hasil pengujian penurunan nilai yang dilakukan PT GGA menunjukkan bahwa aset takberwujud tidak mengalami penurunan nilai. Selanjutnya, karena pengujian penurunan nilai memerlukan estimasi akuntansi, maka KAP BOS melakukan proses audit terhadap estimasi akuntansi tersebut. KAP BOS melakukan proses audit sesuai dengan ISA 540 tentang audit atas estimasi akuntansi dan PSAK 48 tentang penurunan nilai aset. Hasil pengujian penurunan nilai oleh KAP BOS sesuai dengan PT GGA yaitu aset takberwujud tidak mengalami penurunan nilai.

This internship report aims to analyze accounting treatment that are related to the recognition of concession agreements between PT GGA and Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) and also the audit process related to the testing of impairment on intangible assets of PT GGA. PT GGA is a toll road company that has a concession agreement with BPJT. The analysis shows that the agreement between BPJT and PT GGA meets the criteria as a concession agreement in accordance with ISAK 16, becausep the BPJT controls and it regulates the prices and services that must be provided by PT GGA, and PT GGA must return the toll road to the BPJT at the end of the concession period. Regarding the rules for recognizing concession rights in ISAK 16, the concession rights owned by PT GGA can be recognized as intangible assets. As the concession rights are recognized as intangible assets, it is necessary to periodically assess impairment base on PSAK 48. Based on the results of the impairment test conducted by PT GGA, it shows that intangible assets do not experience impairment. Furthermore, because impairment testing requires accounting estimates, the BOS KAP conducts an audit process of these accounting estimates. BOS KAP conducts an audit process in accordance with ISA 540 regatding the audits of accounting estimates. The testing result for impairment by KAP BOS are in line with the result from PT GGA, mean that there is no any impairment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Harna Tyastri
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dampak penerapan PSAK 19 (revisi 2010) terhadap nilai relevansi asset takberwujud yang dapat diidentifikasi dan goodwill. Penelitian ini juga mengkaji pengaruh tata kelola perusahaan terhadap nilai relevansi asset takberwujud yang dapat diidentifikasi dan goodwill. Penelitian ini menggunakan sampel dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 dan 2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aset takberwujud yang dapat diidentifikasikan dan goodwill memiliki nilai relevan terhadap harga pasar perusahaan. Setelah penerapan PSAK19 (revisi 2010), nilai aset tak berwujud yang dapat diidentifikasikan dan goodwill memiliki relevansi nilai. Relevansi nilai aset tak berwujud dan goodwill pada perusahaan dengan tata kelola yang baik menurun setelah penerapan PSAK 19 (revisi 2010).

This study aims to assess the impact of the implementation of PSAK19 (revised 2010) on the value relevance of identifiable intangible assets and goodwill. This study also examines the effect of corporate governance on the value relevance of identifiable intangible assets and goodwill. This study uses a sample of companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2009 and 2011.
The results show that identifiable intangible assets and goodwill have value relevance. After the implementation of PSAK19 (revised 2010), the identifiable intangible assets and goodwill have value relevance. Value relevance of intangible assets and goodwill on companies with good governance declined after implementation of PSAK 19 (revised 2010).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Agnes Sumitra
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji relevansi nilai atas goodwill dan penurunan nilai goodwill sebelum dan setelah penerapan PSAK 22 (revisi 2010). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Ohlson (1995). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu perusahaan–perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melaporkan nilai goodwill untuk periode yang berakhir 2009 – 2015. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode unbalanced data panel dan model fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relevansi nilai perusahaan atas goodwill mengalami penurunan setelah penerapan PSAK 22 (revisi 2010) dan penurunan nilai goodwill tidak memiliki relevansi nilai.

ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the value relevance of goodwill and impairment of goodwill before and after the implementation of PSAK 22 (Amandment 2010). The model was used in this research is Ohlson model (1995). The sample was used is the companies listed on the Indonesia Stock Exchange which reported value of goodwill for the period ending in 2009 - 2015. Tests performed using unbalanced data panel and fixed effect model. The results showed that the value relevance of the goodwill has decreased after the implementation of PSAK 22 (Amendment 2010) and the impairment of goodwill does not have value relevance."
2016
S62955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Reaggen Jopanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah aset biologis yang diukur menggunakan metode nilai wajar lebih memiliki relevansi nilai dibandingkan dengan aset biologis yang diukur menggunakan metode biaya historis. Dalam pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan sampel data perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, Malaysia, dan Singapura dengan periode observasi tahun 2012 ndash; 2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa aset biologis yang diukur dengan metode pengukuran nilai wajar lebih memiliki relevansi nilai dibandingkan dengan aset biologis yang diukur dengan metode pengukuran metode biaya historis.

This study aims to determine whether the biological assets measured using the fair value method is more value relevant compared to the biological assets measured using the historical cost method. In hypothesis testing, this study uses palm oil plantation companies in Indonesia, Malaysia, and Singapore as sampling data with the observation period 2012 2015. The result of this study shows that the biological asset measured using fair value method is more value relevant than the biological asset measured using historical cost method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Ryna
"Properti investasi merupakan properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua - duanya, dan bukan untuk dijual dan digunakan dalam kegiatan produksi. walaupun yang diterapkan di Indonesia harus berdasarkan PSAK, namun ada beberapa perusahaan properti yang menerapkannya sebagai aset tetap. Skripsi ini akan menganalisis penerapannya pada salah satu perusahaan properti di Indonesia, yakni PT IPM. PT IPM merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang properti yanitu menyewakan perkantoran.

Investment properties are properties held by the owner or tenant finance lease to earn rentals or for capotal appreciation or both, rather than for sale and use in production activities. although it should be applied in Indonesia under GAAP, but there are several properties that apply as a corporate asset. this research will analyze the application to one of the property companies in indonesia, namely PT IPM. PT IPM is a company engaged in the field os property that is rented office space."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumastrino
"Laporan magang ini membahas tentang prosedur audit estimasi nilai wajar aset biologis PT KS dan perlakuan akuntansinya berdasarkan PSAK 69. Dari sisi prosedur audit, KAP STR, atas perhitungan nilai wajar aset biologis PT KS, sudah mengikuti prosedur audit sesuai dengan standar yang berlaku, SA 540 ISA 540 . PT KS sudah mengadopsi PSAK 69 IAS 41 pada laporan keuangan per 31 Desember 2017. Pengadopsian PSAK 69 berdampak pada kenaikan nilai aset biologis yang cukup signifikan bagi PT KS. Dari sisi perlakuan akuntansi, terkait adopsi PSAK 69, PT KS mungkin dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan value relevance aset biologis. Value relevance dapat ditingkatkan dengan melakukan lebih banyak pengungkapan sukarela voluntary disclosure terutama pengungkapan informasi yang relevan mengenai bearer plants.

This report discusses the audit procedure on fair value estimation of biological assets in PT KS and its accounting treatment based on PSAK 69. In terms of audit procedures of the fair value of PT KS rsquo;s biological assets, KAP STR has followed the audit procedures in accordance with applicable standards, SA 540 ISA 540 . PT KS has adopted PSAK 69 IAS 41 in its financial statements as of December 31, 2017. The adoption of PSAK 69 has significantly increased the value of biological assets for PT KS. In terms of accounting treatment, related to the adoption of PSAK 69, PT KS may consider to increase the value relevance of its biological assets. It can be enhanced by making more voluntary disclosure of biological assets, especially relevant information related to bearer plants.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ayu Hapsari Aninditha
"ABSTRAK
Laporan magang ini membahas tentang sistem pengendalian internal terhadap
penerimaan dan pencatatan aset pada Perusahaan ABC. Sistem pengendalian
internal dilakukan untuk membantu perusahaan memperoleh keyakinan yang
memadai tentang efektivitas dan efisiensi operasional, keandalan laporan
keuangan serta tunduk terhadap hukum dan peraturan yang ada. Berdasarkan
analisis yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa proses penerimaan dan
pencatatan aset tetap telah dijalankan sesuai dengan Buku Ketiga PTK nomor:
007-Revisi-1/PTK/IX/2009 Pedoman Pengelolaan Aset Kontraktor Kontrak
Kerjasama, dan pengendalian internal telah dilakukan sesuai dengan Internal
Control Framework yang diterbitkan oleh COSO.

ABSTRACT
This internship report discusses about internal control system of the acceptance
and recording of fixed assets on PT ABC. Internal control system done in order to
help the company get a reasonable assurance about operational efficiency and
effectiveness, the reliability of financial statements, and for compliance with the
law and regulation applied. Based on the analysis, the writer concludes that the
acceptance and recording of fixed assets on PT ABC are in accordance with 3rd
edition book of PTK No. 007-Revisi-1/PTK/IX/2009 about Assets Management
Guidelines for Cooperation Contract, therefore the internal control are in
accordance with Internal Control Framework published by COSO."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Prawesti
"Penelitian ini menyoroti salah satu aspek penyebab didapatkannya opini Wajar Tanpa Pengecualian terhadap LKPD Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu perbaikan atas pengelolaan aset tetap. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menganalisis upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian. Penelitian ini menganalisis temuan audit BPK terkait aset tetap serta upaya perbaikan atas pengelolaan aset tetap yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil audit BPK dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta adalah dengan melaksanakan rekomendasi BPK untuk mengatasi temuan audit dan melakukan perbaikan atas pengelolaan aset tetap. Perbaikan yang dilakukan berupa pembinaan yang rutin, peningkatan sarana dan prasarana serta penertiban administrasi. Berbagai perbaikan yang dilakukan telah berhasil membuat pengelolaan aset tetap menjadi lebih optimal sehingga membuat temuan audit menjadi berkurang setiap tahunnya dan meningkatkan opini audit Pemerintah Kota Yogyakarta.

This study highlighted one aspect of the causes of 'Unqualified Opinion' in the local government financial report of Yogyakarta focusing on the improvement of fixed asset management. This study used qualitative methods with study case approach to analyze how the Local Government of Yogyakarta achieved Unqualified Opinion. This research analyzed the audit finding by BPK related to fixed asset and how the Local Government of Yogyakarta improved the fixed asset management.
Based on the interviews and the audit finding by BPK, it can be concluded that the Local Government of Yogyakarta did the recommendation given by BPK to solve the audit finding and the improvement of fixed asset management. The improvement included regular coaching, improving the facilities and infrastructure, and enforcing the administration. All of the improvement can be optimalized the fixed asset management so it decreased the audit finding every year and increased the audit opinion of the Local Government of Yogyakarta.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferawati
"Skripsi ini membahas mengenai penatausahaan aset tetap yang dikelola oleh Satuan Kerja PPPTMGB "LEMIGAS" dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN), yang bertujuan agar laporan barang yang dihasilkan dapat tersaji dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Satuan Kerja PPPTMGB "LEMIGAS" selaku Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) sudah melaksanakan penatausahaan aset tetap sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun, masih ada permasalahan yang dihadapi, seperti belum semua aset atas tanah memiliki sertifikat sehingga perlunya adanya tindak lanjut terhadap kepemilikan BMN tersebut.

This study discusses the administration of Fixed Assets managed by PPPTMGB "LEMIGAS" using the application of The State Property's Accounting and Management Information System (known as SIMAK BMN), which aims to make the property statement can be presented properly. The research is in form of qualitative research by descriptive design. The result of the research shows that PPPTMGB "LEMIGAS", has conducted the administration of fixed assets in accordance with laws and regulations. However, there are still problems to face, such as not all of the assets of Land have a certificate, so that the need for followup to the management of PPTMGB "LEMIGAS"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>