Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184408 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maya Puspitasari Izaak
"Telah dipelajari dan dikembangkan sebuah model sederhana untuk reaksi fotoproduksi η pada nukleon yaitu model isobar dengan menggunakan formalisme amplitudo transversal pada kerangka pusat massa. Fotoproduksi dianalisis pada energi foton Lab. antara 0.8-1.2 GeV. Reaksi fotoproduksinya adalah γ N → η N. Amplitudo yang ditinjau melibatkan kanal-s, kanal-t dan kanal-u pada suku Born dan resonan. Perhitungan observable yang ditinjau adalah penampang lintang differensial, penampang lintang total, dan polarisasi foton. Hasil penelitian ini menunjukkan seberapa besar kontribusi dari amplitudo transisi pada kanal-s, kanal-t dan kanal-u dari suku Born dan resonan pada proses perhitungan data observable.

A simple model for h photoproduction have been studied and developed in this research named isobaric model using transversal amplitudes formalism in the center of mass system. Photoproduction is analyzed in foton Lab. energy 0.8-1.2 GeV. The considered reaction is γN → ηN. Amplitudes consist of s channel, t channel and u channel in Born term and resonance term. Observable that we consider are differential cross section, total cross section and photon polarization. The result of this research is to show how large the contribution of transition amplitudes in channel-s, t-channel and channel-u from Born term and resonance term in the calculation of the observable data.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feli Cianda Adrin Burhendi
"Reaksi fotoproduksi h Meson dengan menggunakan partikel Gamma (Foton) sebagai proyektil dan Nukleon sebagai target untuk mencari Gamma (Foton) yang terhambur. Reaksi fotoproduksi yang ditinjau adalah gN! hN dengan model isobar. Amplitudo transisi diagram Feynman pada kerangka pusat massa digunakan untuk mencari Amplitudo Kuadrat dengan melibatkan melibatkan s-channel, u-channel, dan t-channel pada suku Born dan resonan. Nilai yang dicari adalah nilai Penampang Lintang Differensial dengan menggunakan energi sistem mulai dari 1.685 MeV hingga 2.795 MeV dalam beberapa variasi sudut q. Fitting grafik hubungan antara Penampang Lintang Differensial dengan energi sistem dalam beberapa variasi sudut agar diketahui besarnya kontribusi dari amplitudo transisi pada setiap channel dari suku Born dan resonan pada proses perhitungan data eksperimen CLAS.

Eta Meson Photoproduction reaction using Gamma particles (photons) as projectiles and Nucleon as a target to look for Gamma (photons) are scattered. Reactions were reviewed photo-production is gN! hN with isobaric models. The amplitude transitions of Feynman diagrams at the center of mass frame used to find Amplitude Squares involving the s-channel, u-channel, and t-channel on Born term and resonance. Values are looking for is the value of the differential cross section on the energy system used by 1.685 MeV Up to 2.795 MeV. After that fitting the graph of the differential cross section with the energy system to shows the result how much the contribution of the amplitude transitions at each channel of the Born term and resonance in the calculation process experimental data CLAS.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irzaman
"Telah dilakukan analisis data XRD pada suhu ruang dengan penghalusan parameter metode Rietveld pada material ferroelektrik KH2PO4. Dihasilkan nilai indikator R-pola (.pp = 26,82 % ; R-pola dengan pemberat (Rw,) = 33,77 % dan R-Bragg (RB) = 16,26 %. Dalam analisis ini diperoleh 20 parameter yang mencakup Latar Belakang (6), Posisi Atom (4), Faktor Skala (1), Pergeseran Titik Nol (1), Bentuk Puncak -- U,V,W (3), Koefisien Puncak FWHM (3), Faktor Suhu (1) dan Orientasi yang Disukai (1). Posisi atom yang diperoleh digunakan until perhitungan nilai polarisasi listrik spontan (P5) yang menghasilkan harga PS 0,043 coulomb meter-2 (hasil eksperimen 0,0475 coulomb meter-2 (Landolt dan Borstein, 1975)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T3154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhidayatuddiniyah T.W.
"Telah diinvestigasi reaksi fotoproduksi gp! hp yang dikembangkan dengan model isobar. Amplitudo transisi pada kerangka pusat massa dijabarkan ke dalam amplitudo Chew-Goldberger-Low-Nambu (CGLN). Amplitudo yang ditinjau melibatkan kanal-s, -t, dan u pada suku Born dan resonan. Diformulasikan pula penampang lintang differensial dan polarisasi foton untuk melihat kontribusi dari masing-masing kanal. Parameter model ditentukan melalui fitting dengan data eksperimen.

Have investigated reaction of photoproduction gp!hp being developed with isobar models. The amplitude transitions at the center of mass frame are translated into amplitude of Chew-Goldberger-Low-Nambu (CGLN). The amplitude of the terms involving the channel-s, -t, and -u in Born term and Resonans term. Formulated also the differential cross section and polarization of photons to see the contribution of each channel. Model parameters are determined by fitting the experimental data.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Astuti Cahyasiwi
"Polarisasi merupakan salah satu parameter antena yang telah banyak diteliti untuk menjawab kebutuhan aplikasi sistem komunikasi nirkabel. Polarisasi adalah parameter yang menunjukkan bagaimana medan listrik pada gelombang elektromagnetik beradiasi pada medan jauh. Keberagaman polarisasi menjadi salah satu cara dalam meningkatkan kapasitas transmisi sistem komunikasi nirkabel dan bergerak, karena penggunaan antena dengan polarisasi yang berbeda maka spektrum frekuensi dapat kembali digunakan. Beberapa metode untuk mengatur polarisasi telah diteliti baik untuk polarisasi linier maupun melingkar. Beberapa metode juga telah mengajukan pembangkit polarisasi dengan struktur yang serupa namun dengan tambahan rekonfigurasi dapat menghasilkan polarisasi linier dan melingkar. Dari metode terdahulu belum pernah menggunakan metode pembangkit polarisasi yang dapat juga menambahkan parameter antena dengan kemampuan seleksi sebagaimana sebuah filter. Kemampuan filter untuk melewatkan daya pada frekuensi operasi dan menahan daya di luar frekuensi operasinya merupakan fungsi yang penting untuk mencegah terjadinya interferensi pada sinyal telekomunikasi. Selama ini teknik pembangkit polarisasi dan teknik untuk menghasilkan selektifitas pada antena merupakan dua metode yang terpisah. Penelitian ini mengajukan sebuah metode yang menggabungkan teknik pembangkit polarisasi dan teknik pembentuk selektifitas menjadi satu metode yang sama, karena kebutuhan telekomunikasi nirkabel di masa yang akan datang adalah penggunaan perangkat yang terintegrasi dan multifungsi. Disertasi ini mengajukan sebuah metode untuk membangkitkan polarisasi berdasarkan teori polarisasi umum. Medan listrik berjalan yang mewakili polarisasi antena sesungguhnya dapat diuraikan menjadi dua komponen medan listrik maya dengan arah vertikal dan horisontal, sehingga kedua medan listrik yang ortogonal ini dapat diwakili masing-masingnya oleh resonator dengan arah arus permukaan vertikal dan horisontal. Saat penggabungan kedua resonator ini dilakukan, maka polarisasi dapat dibangkitkan menjadi vertikal, 75°, 45° serta melingkar dengan mengubah variabel panjang dan lebar radiator, jarak antara radiator dan resonator serta jarak antara resonator. Integrasi komponen radiator dan resonator ini mengadaptasi integrasi antena-filter menggunakan pencatu tunggal. Metode yang diajukan dimodelkan pada radiator berbentuk persegi dengan arus permukaan vertikal serta resonator yang memberikan arus permukaan horisontal yang dapat direpresentasikan antara lain oleh dua jenis resonator yaitu, interdigital dengan lubang via dan hairpin, dimana kedua resonator ini membentuk komponen ortogonal jika masing-masingnya diintegrasi dengan radiator persegi. Pengujian model dilakukan secara simulasi dan diverifikasi dengan pembuatan sebuah purwarupa antena dengan polarisasi 45° dan dua buah antena dengan polarisasi melingkar serta divalidasi dengan pengukuran. Hasil desain antena-filter dengan resonator interdigital membuktikan bahwa metode yang diajukan berhasil membangkitkan polarisasi vertikal, 75°, 45° pada frekuensi kerja 4.65 GHz, lebar pita impedansi -10 dB sebesar 300 MHz, dan perolehan masing-masing 5,4 dBi, 6,7 dBi dan 6,82 dBi. Antena-filter dengan polarisasi melingkar menggunakan sebuah resonator interdigital berhasil diperoleh dengan frekuensi kerja 4,65 GHz, perolehan 6,467 dBi, lebar pita impedansi -10 dB sebesar 224 MHz dan lebar pita rasio aksial 160 MHz. Antena-filter dengan polarisasi melingkar menggunakan sebuah resonator hairpin juga diperoleh dengan frekuensi kerja 2,58 GHz, lebar pita impedansi -10 dB sebesar 133 MHz, lebar pita rasio aksial 20 MHz dan perolehan 6,8 dBi yang dapat digunakan untuk aplikasi satelit broadcast. Seluruh antena juga memiliki respon perolehan seperti respon filter lolos-pita sebagaimana respon antena-filter. Maka dapat disimpulkan bahwa polarisasi dapat dibangkitkan dengan integrasi dua komponen resonator ortogonal mengadaptasi metode integrasi antena dan filter, dimana keseimbangan besar medan ortogonal dipengaruhi oleh panjang dan lebar radiator persegi, sedangkan perbedaan fasa dipengaruhi oleh besar celah antara radiator dengan resonator.

One of the antenna’s parameters being discussed widely is its polarization, representing the way the electrical field propagates in the far-field. Polarization diversity is one of the solutions to increase the channel capacity and avoid the cross-band interference. Some methods to excite polarization have been studied both for linear and circular polarization. There has been polarization excitation using the same structure, and with an additional reconfigure, it can perform linear or circular polarization. However, it has never been a polarization excitation method that can also add a selectivity feature to an antenna as in the filter function. A filter can pass the power in the bandpass and block the power out of the bandwidth, which is an essential function to avoid signal interference. In the previous studies, techniques for exciting polarization and techniques for selectivity forming in the antennas are two different methods. While at the same time, the need for wireless telecommunications in the future is the use of integrated and multifunctional devices. So, this study proposes a technique that combines polarization excitation techniques and selectivity shaping techniques into the same method.

This dissertation proposes a method for generating polarization based on general polarization theory. The propagate electric field, representing the antenna's polarization, can be decomposed into two virtual electric field components with vertical and horizontal directions. These two orthogonal electric fields can be represented respectively by resonators with vertical and horizontal surface current directions. Integration of radiator and resonator components adapts antenna-filter integration using a single feed. The proposed method is proved on a rectangular radiator and two different types of resonators which are the interdigital and hairpin.

To prove the method, three prototype filtering antennas each with a vertikal, 75°, and 45° polarization and two filtering antennas with circular polarization are designed and validated using measurement. The results of the filtering antenna with the interdigital resonator proved that the proposed method had succeeded in generating 45° polarization at an operating frequency of 4.65 GHz, an impedance bandwidth -10 dB of 300 MHz, and a gain of 5.4 dBi, 6.7 dBi and 6.82 dBi respectively. Filtering antenna with circular polarization using an interdigital resonator is obtained with a frequency of 4.65 GHz, 6.467 dBi gain, -10 dB impedance bandwidth of 224 MHz and 160 MHz axial ratio bandwidth. Filtering antenna with circular polarization using a hairpin resonator is also obtained with a frequency of 2.58 GHz, -10 dB impedance bandwidth of 133 MHz, 3 dB axial ratio bandwidth of 20 MHz and gain of 6.8 dBi which can be used for broadcast satellite applications. The three antennas have bandpass filter gain responses as is a filtering antenna. It is proven that polarization can be generated by integrating two orthogonal resonator components adapting the antenna and filter integration method, where the balance of the orthogonal magnitude of electrical field is affected by the length and width of the square radiator, while the phase difference is stimulated by the gap between the radiator and the resonator."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nauval Franata
"Pada penelitian ini, dibuat sistem pengukuran magneto-optical Kerr effect (MOKE) yang bertujuan untuk menganalisis sifat magnet dari film tipis CoFeB. Sinyal Kerr didapatkan dengan mengukur intensitas cahaya terpolarisasi yang melewati polarizing beam splitter (PBS) setelah dipantulkan oleh film tipis CoFeB, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Dalam penelitian digunakan tiga variabel panjang gelombang berbeda dari laser RGB sebagai sumber cahaya dan BH1750 digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang telah dipantulkan oleh sampel. Intensitas sumber cahaya yang diberikan, pemilihan panjang gelombang dan pengukuran intensitas cahaya dapat dikendalikan dengan mikrokontroler. Untuk melengkapi pengamatan, medan medan magnet yang diterapkan menggunakan constant current power supply sebagai sumber arus dan rapat medan magnet diukur dengan Gauss meter. Kurva histerisis CoFeB diamati untuk menganalisis dan menentukan karakteristik sistem agar didapatkan pengukuran yang optimal. Sistem pengukuran bekerja secara otomatis, seperti data intensitas cahaya dari IC BH1750 diperoleh menggunakan mikrokontroler dan akuisisi data diproses menggunakan LabVIEW.

In this research, a magneto-optical Kerr effect (MOKE) measurement system is made to analyze the magnetic properties of CoFeb thin film. The Kerr signal is obtained by measuring the polarized light that passed through the polarizing beam splitter (PBS) that was reflected by CoFeB thin film, as shown in Gambar 2. In this work, a RGB laser is used as the light sources with three different wavelengths and the light intensity that is reflected by the sample is measured by BH1750. To complete the observation, the applied magnetic field is observed by using Gauss meter with current source which given by constant current power supply. Hysteresis loop of CoFeb from the measurement were observed to analyze and determine the characteristic of the system to get the optimal measurements. All the measurements system worked automatically such as, the data of light intensity from Lux meter BH1750 is being acquired by using a microcontroller and the data acquisition is processed by using LabVIEW.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrudin
"Telah di buat alat pengukur histerisis polarisasi material akibat pengaruh medan listrik. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan suatu alat ukur, alat ukur yang digunakan adalah elektrometer. Tujuan membuat rancang bangun otomatisasi pengukuran histerisis polarisasi material akibat pengaruh medan listrik dengan menggunakan elektrometer ini adalah untuk mengotomatisasi pengukuran nilai histerisis polarisasi versus medan listrik pada suatu material yang dapat diprogram dan ditampilkan dari komputer. Sistem alat ukur ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu elektrometer sebagai instrumen ukur, komputer sebagai pusat kendali dan pengolahan data dan LabView sebagai bahasa pemrograman. Metode pengukuran menggunakan umpan balik negatif dari elektrometer yang beroperasi pada modus eksternal feedback dengan menempatkan kapasitor eksternal sebagai komponen umpan baliknya.
Hasil yang ditampilkan dalam program LabView berupa angka dan grafik. Hasil pengukuran menunjukkan terdapat kesalahan pembacaan tegangan feedback elektrometer, yaitu selalu menunjukkan angka +40 V sampai +41 V. Dengan menggunakan voltmeter Elektrometer, hasil yang didapatkan dari pengukuran yang dilakukan tidak menunjukkan hasil kurva histerisis polarisasi versus medan listrik yang baik karena elektrometer ketika membaca tegangan <+1.2 V volt yang terbaca oleh elektrometer sebesar +1.2 V.

Have been make measurement of Polarization Hysteresis Material instrument As Effect of Electric Field. This measurement was done with by use of a measuring instrument. The measuring instrument using electrometer. Purpose of making design automation measurement of the charge material using this electrometer is to automate the measurement of the value of polarization versus electric field hysteresis in a material that can be programmed and displayed from computer. System consists of three main parts, namely the electrometer as the measuring instrument, computer as the central control and data processing and LabView as a programming language. Measurement method using negative feedback from the electrometer operating in external feedback mode by placing an external capacitor as a feedback component.
Results are displayed in a LabView program numbers and graphs. Measurement result show there is an error reading the voltage feedback electrometer, which always shows the number +40 V to +41 V. By using the electrometer voltmeter, the results obtained from measurements taken do not show hysteresis curve of polarization versus electric field which is good because when reading the electrometer voltage <+1.2 V volts is read by the electrometer at +1.2 V.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Prawira Erwin
"Salah satu pengembangan metode terbaru terkait alat uji siklus termal PCM adalah dengan menggunakan modul termoelektrik sebagai elemen pemanas dan pendingin. Kekurangan dari metode sebelumnya yaitu perubahan polaritas termoelektrik yang berdasarkan waktu, volume sampel yang besar dalam cartridge, kesulitan dalam mengeluarkan sampel PCM, dan membersihkan cartridge setelah digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode pengujian siklus berbasis termoelekrik dengan perubahan polaritasnya berdasarkan temperatur sampel PCM, membuat cartridge dengan volume yang lebih sedikit, dan juga dapat dibongkar-pasang. Metode yang baru ini diuji dengan menggunakan sampel PCM berupa beeswax dan RT44HC. Hasil dari penelitian menunjukkan metode terbaru ini dapat mencapai titik leleh dan titik beku dari sampel secara bergantian dan otomatis. Pengujian karakteristik termal menunjukkan beeswax dan RT44HC yang dapat mempertahankan temperatur leleh dan bekunya setelah pengujian 1000 siklus.

One of the most recent developments of PCM thermal cycling test method is by applying thermoelectric module as a heating and cooling element. The disadvantages of previous method were the alteration in thermoelectric polarity was based on time, large volume of sample in a cartridge, difficulty in taking out PCM samples, and cleaning the cartridge after use. This research aims to develop a method of cycling test using thermoelectric polarity was changed according to PCMs sample temperature, to build cartridge with less volume, and make a cartridge that can be disassembled. The new modified apparatus was operated over beeswax and RT44HC as PCM samples. The results of this research showed that the modified test apparatus had alternately and automatically reached melting and cooling temperature. From thermal characterization, beeswax and RT44HC is able to maintain its melting and freezing temperature after 1000 cycles, while its heat of fusion had undergone degradation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Michael H. S.
"Mencari nilai Penampang Lintang Diferensial dan nilai Polarisasi dari Fotoproduksi Eta-Meson dengan menggunakan Model Quark. Lalu menurunkan Lagrangian Efektif untuk mencari Amplitudo. Pada Bagian akhir menggunakan penulisan Amplitudo CGLN untuk mencari nilai Amplitudo Kuadrat dan memplot grafik antara Penampang Lintang Differensial dan Sudut Hambur juga Polarisasi dan Sudut Hambur.

Calculation of The Differential Cross Section and Polarization from Eta-Meson Photoproduction with Quark Model. After that, calculation of The Effective Lagrangian to find Amplitude. Finally, use CGLN Amplitude to find the value of Squared Amplitude and plot the graphic between Differential Cross Section and Angle, also Polarization and Angle."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Lestari Yani
"Telah dibuat alat pengukur beda potensial material, dimana pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang dirancang dalam satu rangkaian. Diharapkan alat ukur yang dibuat dapat mengukur beda potensial dari bahan material yang di ujicobakan. Bahan material yang digunakan adalah bahan material multiferroik. Dimana bahan tersebut jika diberikan medan magnet akan timbul medan listrik lalu jika diberikan medan listrik akan timbul medan magnet, dan juga dapat menimbulkan strain pada benda. Sistem alat ukur ini terdiri dari 3 bagian utama yaitu alat ukur yang kami gunakan, instrumentasi alat ukur, komputer sebagai pusat kendali dan pengolahan data dan labview sebagai bahasa pemprograman. Metode pengukuran menggunakan sensor arus yang sudah dirancang dalam satu rangkaian power supply.

Has been made the potential difference of material measurement system with design using one circuit only.The purpose of this measurement is measure the potential difference of materialused called by multiferroic. Multiferroics are material, which can generate the electrical field after given magnetic field, likewise the magnetic field can generate electrical field. This material also can develop strain by applying these forces. There are three main systems on this measurement and they are instrumental measurement, computer control system and Labview as programmer language.The method of this measurement is using current sensor with design in one part of power supply."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43426
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>