Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71653 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gilang Bhisma Pratama
"Jembatan beton pratekan tipe kanal tegak adalah salah satu konsep inovasi jembatan yang berkembang dalam 10 tahun terakhir ini. Bentuk gelagar yang menyerupai huruf U dan diperkuat dengan tendon prategang menjadikan jembatan ini sebagai salah satu alternatif desain untuk jembatan kereta api dan jalan raya. Untuk menerapkannya di Indonesia perlu adanya kajian perilaku jembatan tersebut. Dalam kajian ini dilakukan peninjauan respon jembatan terhadap pembebanan statis yang meliputi lendutan, gaya normal, momen lentur dan tegangan. Model jembatan sesuai dengan jembatan kereta api eksisting yaitu Jembatan Villupuram di daerah Tamil Nadu, India. Hasil kajian ini dibandingkan dengan pemodelan oleh Vurugonda Raju maupun hasil percobaan lapangan oleh Devdas Menon dari Indian Institute of Technology Madras di Chennai-India serta membandingkannya dengan peraturan yang ada di Indonesia. Dengan bantuan perangkat lunak komputer berbasis Metode Elemen Hingga, dikaji respon jembatan dengan menggunakan simulasi parametrik berupa variasi mutu beton, umur jembatan dan kelembapan relatif lingkungan. Pada titik tinjau di tengah bentang, lendutan akan semakin berkurang diikuti dengan tegangan serat atas beton yang semakin bertambah dan tegangan serat bawah beton yang semakin berkurang apabila mutu beton yang digunakan dan kelembapan relatif lingkungan semakin tinggi. Di sisi lain semakin bertambah umur jembatan, lendutan akan semakin bertambah diikuti dengan berkurangnya tegangan serat atas beton dan bertambahnya tegangan serat bawah beton.

U-girder prestressed concrete bridge is a new concept of bridge innovation developed in the last 10 years. U-shaped girder strengthened with prestressed tendons makes this type of bridge as one of the alternatives in railway and highway bridges design. In order to apply it in Indonesia, more study of the bridge behaviours are needed. In this study, the bridge responses due to static loading such as deflection, normal force, bending moment and stress are studied. The bridge model is based on the real model of Villupuram Bridge in Tamil Nadu,India. The results are then compared with those obtained from the model of Vurugonda Raju and the field experiment result from Devdas Menon, both are from Indian Institute of Technology Madras in Chennai-India; and later with the Indonesian codes. Using a software which is based on Finite Element Method, the bridge responses upon parametric simulations such as variation of concrete quality, concrete age and relative humidity are studied. At bridge middle span, if the grade of concrete and relative humidity of environment are high, deflection is smaller followed with increasing upper fiber stress and decreasing lower fiber stress. On the other side, as the age of structure increases, the deflection is higher followed with decreasing upper fiber stress and increasing lower fiber stress."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Heryudiasari
"Penelitian bertujuan untuk membandingkan keefektifan perilaku jembatan i girder dengan u girder akibat pembebanan yang terjadi pada struktur atas jembatan. Jembatan girder dengan panjang 36,6 meter dibebani oleh beberapa pembebanan yaitu berat sendiri, beban mati tambahan, beban lajur ?D?, beban angin, beban rem, temperatur, dan beban gempa. Jembatan menggunakan beton prategang yang mempunyai kabel prategang pada setiap girdernya. Variasi analisis jembatan pada setiap kondisi awal, kondisi kosong, kondisi akhir 1, dan kondisi akhir 2 menghasilkan nilai lendutan, tegangan, gaya dalam, kehilangan prategang, dan volume pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan jembatan u girder mempunyai tingkat keefektifan yang lebih tinggi daripada jembatan i girder pada hasil perbandingan lendutan, tegangan, dan gaya dalam. Tetapi, volume pekerjaan pada jembatan u girder lebih besar daripada jembatan i girder dengan perbandingan volume adalah 9,86%.

The objective of this study was to compare the effectiveness of behavior of i girder bridge with u girder due to loading that occurs on top of the bridge structure. Girder bridge with a length of 36.6 meters which is burdened by a dead load, superimposed dead load, lane ?D? load, wind load, load brakes, temperature, and seismic loads. Prestressed concrete bridge using prestressed cable having at each girder. Variation analysis of the bridge at the beginning of each condition, empty condition, final condition 1 and condition 2 yields the value displacement, stress, internal force, loss of prestressed, and volume of works. The results showed u girder bridges have a higher level of effectiveness than i girder bridge of the results of the comparison displacement, stress, and internal force. However, the cost of construction on the u girder bridge is greater than the i girder bridge with comparison volume is 9,86%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raju, N. Krishna
Jakarta: Erlangga, 1981
624.183 RAJ pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Armada
"ABSTRAK
Beton de chanvre merupakan material yang dibentuk dengan mencampurkan serpihan chenevotte (limbah pengolahan chanvre/cannabis sativa) dengan kapur dan air. Penelitian yang sudah dilakukan dan dipublikasikan saat ini berkaitan dengan keunggulannya sebagai bahan isolasi thermik dan akustik, namun belum ada laporan tetang penyelidikan perilaku beton de chanvre terhadap pembebanan dinamik.
Penelitian prilaku beton de chanvre terhadap pengaruh beban dinamik dilakukan dengan menggunakan uji Bar Hopkinson dengan batang viscoelastik (Plastik) yang memiliki impedancy terdekat tehadap beton de chanvre.
Secara umum hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan terhadap beban dinamik beton de chanvre lebih tinggi daripada terhadap beban kuasi-statik. Kuat tekan meningkat sehubungan dengan meningkatnya gaya tekan pemadatan saat pencetakan benda uji, arah pembebanan dinamik yang tegak lurus terhadap arah pemadatan menunjukkan adanya perbedaan kuat tekan dinamik, serta pengaruh pengeringan absolute terhadap benda uji dapat juga menurunkan kuat tekan dinamik.

ABSTRACT
Hemp Concrete is a mixture of particle of hemp (plant aggregate), binder and water. In the literature, no studies concerning the behaviour of hemp concrete under dynamic loading is available to date.
The behaviour of material under dynamic loading test can experiment by method Split Hopkinson Pressure Bar (SHPB) by using of viscous-elastic bar (plastic) with impedance close to that of hemp concrete.
In general, we found that the mechanical strength of hemp concrete under dynamic loading is higher than that under quasi-static loading. The compressive strength will increase same with force of compaction. The experiment result shows that the dynamic strength under loading perpendicular to the direction of compaction is lower than the parallel end effect of drying may also reduce the strain compressive strength."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armada
"Beton de chanvre merupakan material yang dibentuk dengan mencampurkan serpihan chenevotte (limbah pengolahan chanvre/cannabis sativa) dengan kapur dan air. Penelitian yang sudah dilakukan dan dipublikasikan saat ini berkaitan dengan keunggulannya sebagai bahan isolasi thermik dan akustik, namun belum ada laporan tetang penyelidikan perilaku beton de chanvre terhadap pembebanan dinamik. Penelitian prilaku beton de chanvre terhadap pengaruh beban dinamik dilakukan dengan menggunakan uji Bar Hopkinson dengan batang viscoelastik (Plastik) yang memiliki impedancy terdekat tehadap beton de chanvre.
Secara umum hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan terhadap beban dinamik beton de chanvre lebih tinggi daripada terhadap beban kuasi-statik. Kuat tekan meningkat sehubungan dengan meningkatnya gaya tekan pemadatan saat pencetakan benda uji, arah pembebanan dinamik yang tegak lurus terhadap arah pemadatan menunjukkan adanya perbedaan kuat tekan dinamik, serta pengaruh pengeringan absolute terhadap benda uji dapat juga menurunkan kuat tekan dinamik.

Concrete is a mixture of particle of hemp (plant aggregate), binder and water. In the literature, no studies concerning the behaviour of hemp concrete under dynamic loading is available to date. The behaviour of material under dynamic loading test can experiment by method Split Hopkinson Pressure Bar (SHPB) by using of viscous-elastic bar (plastic) with impedance close to that of hemp concrete.
In general, we found that the mechanical strength of hemp concrete under dynamic loading is higher than that under quasi-static loading. The compressive strength will increase same with force of compaction. The experiment result shows that the dynamic strength under loading perpendicular to the direction of compaction is lower than the parallel end effect of drying may also reduce the strain compressive strength.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31599
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ardiyati
"Dalam struktur jembatan yang menggunakan sistem pracetak, sambungan merupakan titik terlemah dan menjadi suatu bagian yang krusial dalam sistem struktur jembatan. Sambungan memiliki fungsi untuk menyatukan antar segmen pracetak sehingga gaya geser dapat terdistribusi merata dari satu segmen ke segmen lainnya. Penelitian bertujuan untuk menganalisa perilaku kunci geser dengan material ferro casting ductile. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dilakukan secara numerik dengan mengacu pada hasil eksperimental penelitian kunci geser terdahulu dengan material ferro casting ductile. Studi numerik dilakukan dengan menggunakan pemodelan 2D dan 3D. Pemodelan 2D dengan SAP 2000 dan pemodelan 3D dengan Cast3M menggunakan model dengan skala 100% dengan kunci geser bertirus 2:1. Pemodelan 3D juga dilakukan dengan menggunakan program Midas FEA menggunakan model skala reduksi 50% dengan kunci geser tidak bertirus. Penelitian menggunakan male-female shear key ferro casting ductile dengan variasi kemiringan radial,variasi gaya pratekan dengan atau tanpa perekat pada sambungan. Dari hasil pemodelan 2D dengan SAP 2000 hasil pemodelan menunjukan hasil linear meskipun material non linear dan analisa non linear telah diterapkan. Untuk hasil pemodelan dengan Midas FEA, meskipun selisih perbedaan antara hasil eksperimen dan hasil numerik berada pada rentang 0-8% untuk beban maksimum tetapi perpindahan vertikal yang dihasilkan masih memiliki selisih mencapai lebih dari 30%.

In structural bridge with precast segmental concrete. Joint between precast segmental is the weakest area of the structural system. Joint precast segmental is the most important part of the structural system with precast segmental due to its functionality. Joint of precast segmental has function to distribute shear stress among precast segmental parts. The objective of this paper is to study the mechanical behavior of FCD applied as shear key. Study analysis use numerical study and validate its results with reference experiment’s results from previous study experimental. Numerical study use model with basis 2D model and 3D model. 2D model use SAP 2000 and 3D model use Cast3M with model use scale 100% and radial shear keys with inclination scale 2:1. For Midas FEA use model reduction scale 50% and flat shear key. Numerical analysis use ferro casting ductile shear key with variation in inclination of radial shear key and horizontal force with or without epoxy. The results are 2D model with SAP 2000 resulting linear’s result despite non linear analysis has been implemented to the program and 3D model with Midas FEA has range margin error 0 – 8% for the maximum load occur on top of joint. Despite the maximum load’s error is quite small but the margin error for displacement reach more than 30%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosi Nursani
"Sambungan kunci geser merupakan bagian yang sangat penting pada jembatan pracetak segmental karena berfungsi mendistribusikan gaya geser dari satu segmen ke segmen lainnya dan menyatukan antar segmen pracetak sehingga menjadi satu kesatuan struktur yang utuh. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat eksperimental dan numerik terhadap sambungan kunci geser tanpa perekat. Kunci geser yang digunakan merupakan kunci geser dari material ferro cast ductile dengan tipe male-female shear key. Selain dilakukan secara eksperimental, penelitian ini juga dilakukan dengan simulasi numerik dengan program ANSYS dengan analisis non linear sebagai perbandingan dari hasil penelitian eksperimental.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan sambungan kunci geser dari material ferro cast ductile dengan menerapkan variasi besar gaya pratekan yang diberikan. Hasil penelitian menujukan bahwa semakin besar gaya pratekan yang diberikan maka semakin besar pula nilai tegangan geser maksimum sambungan kunci geser ferro cast ductile karena gaya pratekan yang semakin besar menghasilkan gaya friksi yang semakin besar pula. Akan tetapi, pada variasi gaya pratekan yang besar untuk sambungan kunci geser ferro cast ductile dapat menyebabkan kegagalan pertama terjadi bukan pada beton melainkan pada male shear key karena ferro cast ductile merupakan material yang relatif getas. Hal ini sesuai dengan hukum konstitutif ferro cast ductile dimana ferro cast ductile lebih kuat terhadap tekan dari pada tarik. Selain itu, Analisis eksperimental dan analisis numerik memberikan hasil nilai tegangan geser maksimum yang tidak jauh berbeda. Grafik hubungan tegangan geser dan perpindahan vertikal pada hasil eksperimen dan analisis numerik memiliki pola yang hampir sama.

Shear key connection is a very important part of the precast segmental bridge because has the function to distribute shear force from one segment to another segment and to connect the precast segments of concrete become a complete structure of bridge. This study is experimental and numerical research which discusses about the shear key connection without epoxy. The material of shear key is ferro cast ductile and the type of shear key is male female shear key. This study also implemented by numerical simulation using ANSYS program with non linear analysis.
The purpose of this study is to know the strength of ferro cast ductile shear key connection by applying variation of prestressing. The results of this study show that the highest maximum shear stress of ferro cast ductile shear key connection is resulted by the shear key connection which has the biggest prestressing because the bigger prestressing produces the bigger friction force. However, the larger prestressing for ferro cast ductile shear key connection can cause the first failure is occurred in the male shear key because ferro cast ductile is a brittle material. It is based on the constitutive law of ferro cast ductile which have better behavior in compressive constitutive law than tensile constitutive law. The experimental analysis and numerical analysis produce the maximum shear stress which have similar value. The graph of shear stress and vertical displacement which are resulted by experiment and numerical analysis have similar plot.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47473
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.E. Suryatriyastuti
"Industri semen dan beton semakin sering disorot oleh para pecinta lingkungan akhir-akhir ini, sehubungan dengan jumlah emisi karbon dioksida yang dihasilkan pada proses kalsinasi kapur dalam pembuatan semen. Hal ini menjadi sumber utama efek rumah kaca dan global warming yang membahayakan pembanganan berkelanjutan di masa mendatang.
Perkembangan ilmu pengetahuan telah menemukan komposisi Beton Geopolimer, dimana pasta semen dalam beton konvensional digantikan oleh pasta polimer, sebagai satu alternatif dalam memproduksi beton ramah lingkungan. Selain ramah lingkungan, beton geopolimer mampu mencapai kekuatan optimal hanya dalam usia 3 hari. Keunggulan inilah yang semakin menguatkan aplikasi penggunaan beton geopolimer di dalam dunia konstruksi.
Dalam penelitian ini, akan ditelaah lebih lanjut mengenai kemampuan material beton geopolimer dalam aplikasi balok konstruksi struktural. Pengamatan merujuk pada perilaku lendutan balok beton bertulang geopolimer dalam analisa pembebanan statis, baik pada fase elastis maupun plastis.

Recently, cement and concrete industry is often progressively floodlighted by environmental community, referring to amount of carbon dioxide emission at lime calsinasion process in making of cement. This matter becomes prime source of glasshouse effect and global warming that will endanger sustainable development concept.
In growth of science, engineer have found new composition of concrete which named as geopolymer concrete, where pasta cement in conventional concrete replaced by polymer pasta. Geopolymer concrete is one of alternative in producing concrete?s friendly environment. Besides friendly environment, geopolymer concrete can reach optimal strength only in age 3 day. Those excellences strengthen geopolymer concrete in application usage in construction world.
This research will analyze furthermore about the ability of geopolymer concrete material in case structural beam construction. The observation refers to deflection behavior of reinforced beam geopolymer concrete in static loading analysis both in elastic and plastic region.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35304
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Avelina
"Sambungan kunci geser pada jembatan beton pracetak segmental merupakan komponen yang sangat penting karena berfungsi untuk menyalurkan gaya geser yang bekerja pada jembatan ke segmen-segmen lain. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental terkait dengan koefisien friksi beton, kuat lekat epoxy, kapasits geser ferro cast ductile shear key dengan dan tanpa epoxy Simulasi numerik juga dilakukan untuk memvalidasi hasil yang diperoleh saat eksperimen, khususnya pada kapasitas geser ferro cast ductile shear key. Variasi yang diterapkan berupa besarnya gaya horizontal yang ekivalen dengan gaya prategang yang diberikan pada jembatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien friksi antar beton sebesar 0.4 -0.6. Kuat lekat epoxy setebal 1 mm pada umur 1 hari sebesar 1 mdash;3 MPa. Sedangkan berdasarkan simulasi numerik untuk kapasitas geser ferro cast ductile shear key tanpa epoxy, menunjukkan bahwa semakin besar gaya horizontal yang diberikan, maka semakin besar kapasitas geser maksimumny. Kombinasi penggunaan ferro cast ductile shear key dan epoxy dapat meningkatkan kapasitas geser sambungan karena terdapat kerjasama antara ferro cast ductile shear key dan epoxy.

Shear key connection on segmental precast bridge is an important component to transfer shear force to every segment of the bridge. This study is about friction coefficient of concrete, bond strength of epoxy, shear capacity of ferro cast ductile shear key with and without epoxy based on experimental study. To validate the experimental result, numerical simulation is also conducted particularly on shear capacity of ferro casr ductile shear key. An axial force is applied in different value as variations of study that represents the prestress force that works on bridge.
The results of this study indicates that friction coefficient of concrete is 0.4 - 0.6. Bond strength of epoxy for 1 day curing time with 1 mm of thickness is 1 mdash 3 MPa. Whereas, based on numerical simulation about shear capacity of ferro cast ductile shear key without epoxy, shows that the higher axial force applied, will increase its maximum shear capacity. The combination between ferro cast ductile shear key and epoxy will improve the maximum shear capacity of the connection because there is collaboration between the two materials to receive vertical load that is subjected to the specimen.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Lestari
"Gelagar pelat berongga tipe Jepang adalah pelat yang memiliki rongga berbentuk pentagonal untuk mengurangi berat sendirinya. Kajian ini bertujuan untuk membandingkan lendutan dari simulasi numerik SAP2000v14.2 dengan pengujian laboratorium yang dilakukan oleh rekan peneliti Zulkarnain, M. Reza 2013 . Kajian ini membahas pengujian 2 tipe gelagar Jepang dalam skala 1:10 dari sebenarnya dan menggunakan campuran kering jadi dry mix . Kajian ini dilakukan dalam 2 pendekatan, numerikal dan eksperimental. Tipe pertama, gelagar pelat berongga dengan 3 variasi bentang yaitu 600mm, 800mm dan 1000mm dimana massa diberikan secara bertahap dari 0kg ndash; 100kg tepat di tengah bentang . Tipe kedua, gelagar pelat berongga dengan 3 variasi bentang yaitu 600mm, 800mm dan 1000mm dimana gelagar dibebani secara merata dan bertahap dengan massa dari 0kg ndash; 100kg di seperempat bentang. Dua tipe gelagar ini menggunakan struktur sistem pratarik yang ditarik dari arah memanjang girder dan sistem paska tarik kabel ditarik dari arah melintang girder. Kuat tekan yang dijadikan acuan untuk mensimulasikan perhitungan di SAP2000v14.2 didapat dari hasil pengujian yang dilakukan oleh rekan peneliti Zulkarnain, M. Reza 2013 . Simulasi pada kajian ini menggunakan modelisasi grid. Hasil perhitungan lendutan pada kajian numerik dengan hasil lendutan pada kajian eksperimental pada percobaan pertama dan percobaan kedua adalah mendekati. Pada percobaan pertama, kesalahan relatif terhadap eksperimental di bentang 600mm sebesar 10 , kesalahan relatif di bentang 800mm sebesar 9,615 dan kesalahan relatif di bentang 1000mm sebesar 8 . Pada percobaan kedua, kesalahan relatif di bentang 600mm sebesar 10,714 , kesalahan relatif di bentang 800mm sebesar 9,8 dan kesalahan relatif di bentang 1000mm sebesar 7,9 .

Japan type voided slab girder is a slab which has pentagonal shaped cavity to reduce its self weight. The aim of this study is compare deflection among on experimental study with numerical study conducted by researcher partner Lestari, A 2013 . This study describes the testing of two types of Japan rsquo s girder in a scale ratio of 1 10 from actual condition and also using dry mixture dry mix . This study was conducted through two approaches, numerical and experimental. The first numerical analysis of voided slab girder was conducted on 3 span variations consisting of 600mm, 800mm and 1000mm which mass was loaded gradually from 0kg 100kg precisely at mid span of the girder. The second numerical analysis of voided slab girder was conducted on 3 span variations consisting of 600mm, 800mm and 1000mm on which was loaded over an area enabling to spread evenly and gradually from 0kg 100kg on quarter span of the girder. The two types of voided slab girder uses Pre tension system in the longitudinal direction of the girder, while a post tensioned cable is placed in the middle of the girder in the transversal direction of the girder . The concrete compressive strength which is taken as reference for simulation on SAP2000v14.2 calculation was obtained from laboratory testing conducted by partner researcher associate Zulkarnain, M. Reza 2013 . Numerical simulation was conducted using grid model. Deflection of the girder from numerical simulation and experimental testing for the first and the second loading case are in general in good agreement. For the first loading case, relative error in numerical study to experimental study on span of 600mm is about 10 while on span of 800mm is 9,615 and on span of 1000mm amounts to 8 . For the second loading case, the relative error in numerical analysis to experimental study on span of 600mm is about 10,714 , while that of on span of 800mm amounts to 9.8 and on span of 1000mm is 7.9 ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S70095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>