Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Widiyaningsih
"Metode kanguru merupakan teknologi tepat guna untuk perawatan bayi berat lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran serta hubungan karakteristik ibu dengan motivasi melakukan perawatan kanguru. Penelitan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional dengan teknik consecutive sampling. Responden berjumlah 106 orang. Penelitian dilakukan di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Dari hasil uji chi square didapatkan hubungan yang bermakna antara usia, pekerjaan dan sumber informasi yang didapat ibu dengan motivasi tentang perawatan metode kanguru (p value < 0,05). Peneliti merekomendasikan penelitian lanjutan mengenai peran petugas kesehatan untuk meningkatkan motivasi pada pelaksanaan perawatan kanguru.

Kangaroo method is one of the appropriate technology for the care of low birth weight babies. This study aimed to describe mother’s motivation of kangaroo care. This a quantitative research used a correlational-descriptive design with cross sectional approach. The technique of sampling used consecutive sampling with 106 subjects at Cipto Mangunkusumo General Hospital Jakarta.
The result found that there are significantly relationship between materanal age, occupation and information sources to the mother’s motivation of kangaroo care (p value > 0.05). Researcher recommend for the further research to analyze the role of care giver to improve the motivation for the kangaroo methods.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ) maupun bayi lahir kurang bulan mempakan masalah
utama di negara berkembang tennasuk negara Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari
makin tingginya kejadian BBLR dan tingginya angka mortalitas dan morbiditas
perinatal/neonatal. BBLR adalah bayi yang mempunyai berat badan lahir kurang dari
2500 gram. Dampaknya adalah adanya masalah kesulitan beradaptasi dengan
lingkungan diluar rahim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang
berhubungan dengan kejadian BBLR dengan menggunakan metode deskriptif
korelasional. Penelitian ini mulaj dilakukan pada tanggal 2 Desember 2005 sampai
dengan tanggal 6 Januari 2006, sedangkan analisa data penelitian ini menggunakan
analisa univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan
menggunakan uji Chi - Square. Responden yang mengikuti penelitian ini sejumlah 70
orang dengan usia antara 14 - 40 tahun, mempunyai bayi BBLR yang masih dirawat di
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakana. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor -
faktor yang berhubungan kejadian BBLR adalah usia ibu (p value 3 0,017 < 0,05),
dimana semaldn muda usia ibu memiliki risiko 3,67 kali untuk melahirkan bayi BBLR.
Yang kedua tinggi badan ibu (p value : 0,031), dimana ibu yang memiliki tinggi badan
kurang dari 150 cm memiliki risiko 3,20 untuk melahirkan bayi BBLR. Ketiga adalah
penyakit ibu (p value 1 0,007 < 0,05), dimana ibu dengan preeklampsia berat memiliki
risiko 0,17 kali Lmtuk melahirkan bayi BBLR. Keempat umur kehamilan ibu (p value 2
0,017 < 0,05,,dimana ibu yang melahirkan dengan usia kehamilan kurang dari 37
minggu memiliki risiko 8,60 kali untuk melahirkan bayi BBLR. ada hubungan yang
signifikan dengan kejadian BBLR. Sehingga ada hubungan yang signifikan antara usia
ibu, tinggi badan ibu, penyakit ibu dan umur kehamilan dengan kejadian BBLR Maka
untuk menindaklanjuti penelitian ini, diharapkan akan ada penelitian dengan menambah
jumlah responden sampai memenuhi target responden sehingga didapatkan hasil yang
lebih baik dan melanjutkan penelitian faktor - faktor lain yang juga berhubungan dengan
kejadian BBLR. Dengan diketahuinya faktor - faktor yang berhubungan dengan
kejadian BBLR diharapkan dapat meningkatkan pencegahan dan dapat mengurangi
angka kejadian BBLR."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5436
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nindy Audia Nadira
"Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan salah satu metode perawatan terhadap bayi BBLR yang mulai dikembangkan di Indonesia sejak tahun 90-an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan PMK, serta untuk mengidentifikasi hal-hal yang mendorong dan menghambat pelaksanaan PMK di rumah oleh Ibu pasca perawatan di RSUD Kota Depok tahun 2019. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen pada bulan Mei-Juni 2019 terhadap 4 orang Informan Ibu yang melakukan PMK di rumah dan 18 informan kunci.
Berdasarkan hasil penelitian, belum keseluruhan Ibu melaksanakan PMK sesuai dengan kategori komponen PMK. Keberhasilan dan kegagalan pelaksanan PMK dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, usia, paritas, status pekerjaan, dan dukungan yang diterima Ibu yang melakukan PMK, serta kontrol ulang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Disarankan kepada RSUD Kota Depok untuk melakukan edukasi PMK yang tepat sasaran. Selanjutnya, perlu dimaksimalkan peran Kader Kesehatan dan kelompok pendukung dalam pengawasan pelaksanaan PMK di rumah yang berkelanjutan, serta advokasi terkait kebijakan PMK di tingkat kota Depok.

Kangaroo Mother Care (KMC) is one of the method used in Low Birth Weight (LBW) babies that has been developed in Indonesia since the 90s. The purpose of this study is to know about the implementation of KMC, and to identify things that stimulate and detain the implementation of KMC at home post-treatment in Depok Regional Public Hospital in 2019. This study used a qualitative method with a case study design. The data collected through in-depth interviews, observations, and document analysis in May-June 2019 to 4 mother informants who implement KMC at home and 18 key informants.
Based on the results of the study, not all mothers have implemented KMC accordingly to the component category of KMC. The success and failure of KMC implementation is influenced by the level of education, age, parity, employment status, and support received by mothers who carry out KMC, as well as re-control of health care facilities. It is recommended to Depok Regional Public Hospital to conduct an on- target KMC education. Furthermore, it is necessary to maximize the role of Health Cadres and support group in order to monitor the implementation of KMC at home, as well as advocacy related to KMC policy in Depok.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cintawati
"Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan teknologi tepat guna perawatan bayi berat lahir < 2500 gram atau bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan melakukan kontak langsung kulit ibu dan bayi. RSSIB RSUD Cianjur melaksanakan PMK sejak 2010. Penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksanaan PMK di rumah dan kontrol ulang paska rawat inap rumah sakit menggunakan metode kualitatif dengan desain Rapid Assesment Procedure. Penelitian dilakukan pada ibu melahirkan dengan BBLR pada Maret-Mei 2012 dan dilakukan PMK. Penelitian ini menemukan bahwa pelaksanaan PMK di rumah paska rawat inap rumah sakit belum optimal, karena pemahaman ibu tentang PMK masih kurang. Perlu kerjasama rumah sakit dan Dinas Kesehatan dalam pemantauan PMK di rumah dan kontrol ulang BBLR dengan PMK.

The Kangaroo Mother Care (KMC) is proven to be the appropriate technology in caring low birth weight babies. The aim of this study was to access KMC practise at home and hospital revisit by using qualitative methode with Rapid Assessment procedure. The informants were mother who give birth to low weight babies and practiced KMC at hospital during March until May 2012. The result showed that KMC practise at after discharge was not regulary implemented partly was die to lack of understanding about KMC techniques. Recomendation was made to hospital and district health office to build mutual cooperation in implementing and monitoring KMC practise after discharge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Siti Hasanah
"Skripsi ini membahas mengenai Gambaran Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSSIB RSUD Gunung Jati Kota Cirebon pada tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan PMK, permasalahan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PMK di rumah sakit. Penelitian ini merupakan sebuah studi kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi pada pelaksanaan PMK di rumah sakit dan desain penelitian dengan menggunakan Rapid Assesment Procedure (RAP).Hasil penelitian yaitu semua informan(enam ibu BBLR) melaksanakan PMK Intermitten di rumah sakit, dan hanya 2/6 dari informan yang melaksanakan PMK sampai bayinya mencapai berat badan > 2500 gram. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bahwa untuk mengoptimalkan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru pada BBLR yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan jumlah perawat/bidan yang dilatih konseling PMK khususnya bagi perawat ruangan perinatologi, peningkatan sarana dan prasarana PMK dengan menambah fasilitas ruangan dan tempat tidur untuk konseling serta pelaksanaan PMK, mengupayakan fasilitas rawat gabung dan meningkatkan kerjasama dengan lintas sektoral terkait dalam peningkatan kualitas pelayanan pada BBLRdengan sosialisasi dan penyuluhan PMK pada masyarakat. Pelaksanaan PMK juga harus sesuai dengan Panduan Pelayanan Perawatan Metode Kanguru Di Rumah Sakit Tingkat Kabupaten untuk mendukung keberlanjutan dan keberhasilan pelaksanaan PMK pada BBLR.

This thesis explored the Kangaroo Mother Care (KMC) implementation in the above hospital. The purpose of this research was to asses and identify both the problems and obstacles faced in the implementation of the KMC in the hospital. This study employed a qualitative researchdesign using the method of observation and in-depth interviewsand useda Rapid Assesment Procedure (RAP) design. The results of this research showed that all informants(six mothersof low birth weight babies/LBWB ) practiced the intermitten KMC in the hospital and only 2 informantsundertaken the KMC until the baby's reach birth weight of 2500 grams. The research’sresults suggests to optimize the KMC among the LBWB by improving the quality of human resources through increasing the number of nurses/midwives trained on KMC counseling.This is particularly important especially for nurses in perinatology room.It is also recommended to improve infrastructure and facilities by adding the KMC room facilities beds for counseling.In addition, rooming in for both mother and baby is also endorsed. The Implementation of the KMC in the hospital should also work together with the district health office to develop an effective KMC referralservice. This effort is utmosst important support sustainability of implementation of KMC among LBWB in the above hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Francisca Shanti Kusumaningsih
"Pendidikan kesehatan perawatan metode kanguru (PMK) merupakan usaha membimbing orang tua mencapai peran ibu dalam perawatan dan pengasuhan bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh intervensi terhadap keterampilan dan kepercayaan diri ibu memberikan air susu ibu (ASI). Desain penelitian menggunakan quasi-experimental pre test and post test without control group design. Responden adalah 17 ibu yang mempunyai bayi berat lahir rendah (BBLR) di ruang perinatologi RSUP Sanglah Denpasar. Pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner kepercayaan diri dan lembar observasi keterampilan memberikan ASI. Analisis hasil menggunakan uji paired t test. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan dan kepercayaan diri ibu memberikan ASI sebelum dan sesudah diberikan intervensi (keterampilan: p=0,000, α=0,05; kepercayaan diri: p=0,000, α=0,05). Pendidikan kesehatan PMK sebaiknya dijadikan prosedur tetap perawatan BBLR.

Kangaroo care health education is an attempt to guide parent achieving mother?s role in the baby care. The objective of this research was to determine the influence of kangaroo care health education on mothers skill and confidence to breastfeeding their baby. The study design used a quasi-experimental pre and post-test without control group design. Respondents were 17 mothers with low birth weight (LBW) infant in the Perinatology Sanglah Hospital in Denpasar. In the collection of the data, confidence questionnaires and breastfeeding skills observation sheets were used as instrument tool. The data was analyzed with paired t test. This research found that there were a significant influence on mother?s skill and confidence in breastfeed their baby as the result of kangaroo care health education (skills: p=0.000, α=0.05; confidence: p=0.000, α=0.05). it was recommended that kangaroo care health education is should be implemented in the care of LBW infant."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31939
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Gede Artawan Eka Putra
"Peningkatan prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Temanggung merupakan masalah yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan metode kanguru (PMK) terhadap pencapaian berat normal pada BBLR. Desain penelitian ini adalah hohort retrospektif dengan survival analysis. Populasi adalah BBLR yang lahir periode 1 Januari sampai 31 Desember 2011. Jumlah sampel sebanyak 192, terbagi menjadi kelompok terpajan dan tidak terpajan PMK.
Penelitian ini mendapatkan bahwa median waktu pencapaian berat normal pada BBLR terjadi pada minggu ke-8. BBLR yang mendapat PMK, median waktu tercapai pada minggu ke-6 sedangkan yang tidak setelah minggu ke-8 (nilai p=0,006). Risiko pencapaian berat normal pada BBLR yang mendapat PMK 2,1 kali dari pada yang tidak (95%CI: 1,3-3,5). Untuk itu penerapan PMK sangat penting dilakukan dalam merawat BBLR.

The Increased of LBW (low birth weight) prevalence in Temanggung was an important problem. The study aimed to determine the influence of kangaroo mother care KMC at LBW to achieve the normal weight. The design was a retrospective cohort with survival analysis. The population was LBW that born at January 1 ? December 31, 2011.
This study found that median time of LBW to achieve normal weight at week 8. LBW who received KMC, median time achieved at week 6, while who did not, median time achieved after week 8 (p value = 0.006). The risk of LBW with KMC to achieve the normal weight 2.1 times than LBW without KMC. (95%CI: 1.3 to 3.5). In addition the KMC is very important conducted to care LBW.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30494
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan utama di dunia karena sebagai salah satu penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian bayi. BBLR adalah bayi yang mempunyai berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi dimana bayi BBLR disinyalir banyak mempunyai masalah-masalah, terkait kesulitannya beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap angka kejadian BBLR dengan menggunakan desain, penelitian deskriptif sederhana. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 15 desember 2003 sampai tanggal 7 Januari 2004 sedangkan analisa data penelitian ini menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa setiap distribusi dan presentasi variabel kemudian ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi. Responden yang mengikuti penelitian ini berjumlah 35 orang dengan usia antara 17-40 tahun, mempunyai bayi BBLR yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta. Hasil penelitian didapatkan hahwa faktor terbesar yang mempengaruhi terjadinya BBLR adalah faktor kapasitas individu dan keterampilan koping. Faktor tersebut meliputi kecemasan, koping tidak efektif, kelainan atau gangguan kehamilan sebelumnya serta kehamilan yang tidak diharapkan atau tidak direncanakan. Sedangkan faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap terjadinya BBLR adalah faktor lingkungan sosial dan ekonomi, faktor lingkungan fisik, faktor kebiasaan hidup serta faktor pelayanan kesehatan selama hamil. Maka untuk menindaklanjuti penelitian ini, diharapkan akan ada penelitian untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara masing-masing faktor yg berkontribusi terjadinya BBLR serta menambah jumlah responden sampai pada jumlah yang ditentukan sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5135
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eleni Kenanga Purbasary
"ABSTRAK
Ibu yang memiliki bayi berat lahir rendah (BBLR) memiliki rasa percaya diri yang kurang dalam merawat bayi, dikarenakan usia ibu yang muda sehingga kurangnya pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan merawat bayi. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh edukasi perawatan metode kanguru (PMK) terhadap kepercayaan diri dan kemampuan pelaksanaan PMK pada ibu muda. Rancangan penelitian menggunakan eksperimen acak terkontrol dengan teknik pre test post test equivalent group melibatkan 13 ibu dan BBLR pada kelompok intervensi dan 13 ibu dan BBLR pada kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakan instrumen kepercayaan diri ibu muda yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas nilai r=0,941, dan lembar observasi pelaksanaan PMK. Edukasi dilakukan menggunakan booklet dan bimbingan simulasi PMK. Setelah dilakukan edukasi, skor kepercayaan diri ibu muda dan kemampuan pelaksanaan PMK meningkat secara bermakna. Skor kepercayaan diri ibu muda (p=0,001, CI 95% 60,36 -75,56 ); kemampuan pelaksanaan PMK (p=0,001, CI 95% 1,50-1,88). Edukasi PMK perlu dilakukan secara bertahap dengan melibatkan keluarga terutama suami agar kemampuan pelaksanaan PMK berkelanjutan di rumah, dan dapat dilakukan kunjungan rumah pada BBLR untuk melakukan evaluasi kemampuan pelaksanaan PMK.

ABSTRACT
Mothers having low birth weight baby (LBWB) have low confidence in caring their baby because they are still in the young age that commonly have lack of knowledge, experiences, and the ability of caring the baby. This research aims to determine the effect of Kangaroo Mother Care (KMC) education on the confidence and the ability of KMC implementation on young mothers. The research methodology used was controlled-random experimental research with pre and post-test equivalent group involving 13 mothers and LBWB on intervention group and 13 mothers and LBWB on control group. The data collection employed the instrument of young mother confidence which its validity and reliability had been tested with the r value = 0.941, and the observation sheet of KMC implementation. After conducting the education, the score of confidence of young mothers and their ability in applying KMC increased meaningfully. The score of confidence of young mothers was (p=0,001, CI 95% 60,36-75,56); and the ability of KMC implementation was (p=0,001, CI 95% 1,50-1,88). The education of KMC should be conducted gradually that is necessary to involve family specifically husband in order that the KMC implementation can be continued at home, and the family visit can be done on the LBWB to evaluate the ability of KMC implementation."
2017
T47781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risna Yuningsih
"

Pemasangan infus perifer merupakan tindakan yang dapat menimbulkan risiko komplikasi pada bayi berat lahir rendah (BBLR). Angka kejadian flebitis pada BBLR memiliki presentase yang variatif. Penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor risiko terhadap kejadian flebitis pada BBLR diperinatologi.  Desain penelitian ini cross sectional dengan melibatkan 126 BBLR yang memenuhi kriteria inklusi. Pemilihan sampel dengan tekhnik consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan sejak BBLR mulai terpasang infus sampai infus dilepas dengan alasan tertentu. Instrumen yang digunakan adalah skala flebitis INS dan skala nyeri neonatus (NIPS). Variabel yang berhubungan dengan kejadian flebitis dengan analisis bivariat adalah pengalaman klinis pemasang infus < 2 tahun (0,01), penggunaan pompa infus (p=0.0198), lokasi pemasangan infus (p=0,019), berat badan lahir neonatus (p=0.025) dan pemberian total parenteral nutrition (p=0.01). Faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian flebitis berdasarkan analisis multivariat adalah pengalaman petugas pemasang infus < 2 tahun  (OR=26,006). sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas perawat pemberi layanan di area perinatologi.

 

Kata Kunci: Infus perifer, BBLR, flebitis

 

 


Installation of peripheral infusion is an action that can cause a risk of complications in low birth weight babies (LBW). The incidence of phlebitis in LBW has a varied percentage. This study was to analyze risk factors for the incidence of phlebitis in LBW in clinical settings. The study design was cross sectional involving 126 LBW who met the inclusion criteria. Selection of samples by consecutive sampling technique. Data collection was carried out since the LBW started to infuse until the infusion was released for certain reasons. The instruments used were the scale of INS phlebitis and neonatal pain scale (NIPS). The variables associated with the incidence of phlebitis with bivariate analysis is clinical infusion installer <2 years (0.01), use of infusion pumps (p = 0.0198), location of infusion (p = 0.019), neonatal birth weight (p = 0.025) and total parenteral nutrition (p = 0.01). The risk factor most associated with the incidence of phlebitis based on multivariate analysis is the experience of infusion supervisors <2 years (OR = 26,006). so that it can be taken into consideration to improve the quality of care providers in the area of perinatology.

 

 

 

 

"
2019
T53277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>