Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khaerunnisa
"Skripsi ini membahas transisi pasangan muda dari individu menjadi pasangan melalui penataan ruang interior pada tempat tinggal. Hal ini terkait perbedaan karakteristik dan identitas yang menjadi latar belakang. Intervensi dari luar diri pasangan yang berasal dari orang tua pasangan muda turut menjadi pelaku yang mempengaruhi penataan ruang interior.
Penulisan skripsi ini berdasarkan studi kasus pada dua pasangan muda yang menunjukan bahwa penataan ruang akan selalu dinamis mengikuti perkembangan waktu. Hasil yang diperoleh adalah gambaran adaptasi dari individu menjadi pasangan melalui proses penantaan interior sebagai pembentuk ruang interior pada tempat tinggal pada pasangan muda.

This study illustrate the transition of individuals in becoming a young couple through the interior space arrangement for home. This is related to the difference characteristic and identity as the background external intervention, which comes form the parents, it also becomes the subject that influences the interior spatial arrangement.
This study is based on the case study of two young married couples that shows that the interior space arrangement will always be dynamic. The result is the illustration of adaptation from individual into couple through the interior space arrangement of the young couple’s home.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S457389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Khaerunnisa
"Angka prevalensi penyakit tidak menular seperti hipertensi semakin meningkat dikarenakan adanya perubahan pola hidup. Kondisi ini terjadi juga di wilayah pedesaan. Komplikasi dari hipertensi dapat membahayakan penderitanya. Salah satu faktor resiko perparahan yang dapat dikontrol salah satunya adalah perubahan pola makan sehat menurut Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) dan diet rendah garam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebiasaan makan penderita hipertensi. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Metode sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling dengan total sampel 79. Pengambilan data dilakukan dari bulan Maret sampai Mei 2014 di wilayah Desa Rancasalak Kabupaten Garut. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner modifikasi Eating Habit Behavior dan Healthy Heart Questionnaire. Hasil penelitian menunjukan bahwa 53.2% penderita hipertensi memiliki kebiasaan makan yang tidak sesuai anjuran dan 46.8% memiliki kebiasaan makan sesuai anjuran. Hasil merekomendasikan perbaikan asuhan keperawatan komunitas terkait program preventif dan rehabilitatif dari faktor terkontrol hipertensi di pedesaan.

The significant increase in prevalence of non-communicable disease such as hypertension is due to transition of lifestyle. The complication of hypertension is dangerous for the patient. One of the risk factor that can be controlled is healthy diet or eating habit for hypertension based on Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) and low sodium diet. The objective was to determine eating habit of hypertension patient. A quantitative cross-sectional descriptive research was conducted among 79 subjects since March until May 2014. The sampling method was accidental sampling. The instrument used self-administered questionnaire with modifying the questionnaire of eating habit behavior and healthy heart questionnaire. The result showed that 53.2% patients have healthy eating habit for hypertension and 46.8% have non-appropriate of healthy eating habit. This research recommends a better community nursing care plan to control hypertension patient eating habit and lifestyle in rural area."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauza Hamda
"Skripsi ini membahas tentang penerapan elemen portable dalam arsitektur terutama pada bagian interior tempat tinggal Ruang tempat tinggal khususnya yang memiliki luas terbatas serta pengaruhnya terhadap aktivitas pengguna. Pembahasan mencakup organisasi ruang jenis jenis material dan teknik sambungan. Pembahasan dilakukan untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana peran elemen portable pada ruang dengan luas yang terbatas. Melalui studi literatur dan analisis dari studi kasus didapat bahwa portable memiliki kelebihan dibanding elemen yang bukan portable. Portable dapat membantu aktivitas manusia yang beragam dalam keterbatasan ruang.

This study is discusses the application of the portable elements in architecture especially in the interior of the residence. Residence which has a limited space and the effect on user activity. The study includes the organization of space the types of materials and joints. The aims of this study is find out more about how the role of portable elements in a limited space. Through literature study and analysis of cases study found that the portable has advantages instead elements that are not portable. Portable can help various human activity in that limited space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadianty Gazadinda
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh body attractiveness perempuan terhadap pemilihan pasangan pada laki-laki dewasa muda yang bertempat tinggal dari daerah rural dan urban. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan sudut pandang psikologi evolusi. Peneliti memberikan manipulasi body attractiveness kepada partisipan dengan cara menampilkan tubuh perempuan dengan variasi ukuran tubuh normal dan tidak normal. Variasi ukuran tubuh normal dan tidak normal ditentukan berdasarkan hasil pilot study. Partisipan penelitian ini adalah laki-laki berusia 18-25 tahun, heteroseksual, tidak sedang berpacaran, dan bertempat tinggal di wilayah rural atau urban. Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel partisipan sebanyak 160 orang yang bertempat tinggal di wilayah urban dan rural. Peneliti mengukur pemilihan pasangan dengan cara melihat respon partisipan pada alat ukur pemilihan pasangan yang telah dikonstruksikan oleh peneliti, yaitu keinginan atau ketidakinginannya menjadikan perempuan pada gambar tersebut sebagai pasangannya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh body attractiveness perempuan yang signifikan terhadap pemilihan pasangan pada laki-laki dewasa muda di daerah rural dengan X2 (1, 80) = 0.045, p < 0.05, tetapi tidak pada laki-laki dewasa muda di daerah urban. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh body attractiveness perempuan terhadap pemilihan pasangan pada laki-laki.

This study examined the effects of female body attractiveness and males’ living area on males’ young adults mate choice. This study is an experimental study which is based on evolutionary psychology theory. To examine the effects of females’ body attractiveness on males’ young adults mate choice, researchcer gave a manipulation of body attractiveness by using a woman’s picture which showed a variation of body size characteristic, which is normal and not normal. Variation of body size characteristic has been got before in pilot study. Participants of this study are man who’s about 18 to 25 years old, heterosexual, not in a romantic relationship with someone, and living in urban or rural area.Total participants in this study are 160 subjects. Researcher examined males’ mate choice by asking the participants about their willingness to mate with woman who’s in the picture. The results of this study shows that there’s a significant influence between females’ body attractiveness and males’ young adults mate choice who’s living in rural area on chi square test X2 (1, 80) = 0.045, p < 0.05, but not on the males’ young adults mate choice who’s coming from urban area. Researcher still can’t conclude the interaction effect between female body attractiveness and the origin place of male on males’ young adults mate choice because of the limitation of statistical test analysis. Overall, this study shows that there’s a significant effect between female body attractiveness on males’ young adults mate choice.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Cahyani Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komponen cinta dan kualitas hubungan romantis pada pasangan berpacaran dewasa muda yang menggunakan layanan online dating. Partisipan dalam penelitian ini adalah 97 dewasa muda (20-40 tahun), sedang menjalani hubungan berpacaran minimal tiga bulan, dan bertemu dengan pasangannya melalui layanan online dating. Alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini adalah Sternberg?s Theory of Love Scale (TLS) untuk melihat tingkat komponen cinta, dan Partners Behaviors as Social Context (PBSC) dan Self Behavior as Social Context (SBSC) untuk melihat gambaran kualitas hubungan romantis. Hasil dari penelitian adalah ketiga komponen cinta Sternberg pada pengguna layanan online dating tetap tinggi dan jumlah responden yang mempunyai kualitas hubungan romantis yang tinggi tidak banyak berbeda dengan jumlah responden dengan kualitas hubungan romantis yang rendah. Analisis tambahan menemukan bahwa umur dan lama hubungan mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat komponen cinta Sternberg dan kualitas hubungan romantis.

The purpose of this study is to form a description on love component using the theory Triangular Theory of Love from Robert J. Sternberg and the romantic relationship quality in dating young adulthood couple who uses online dating services. Participants within this research consisted of 97 young adulthood with the age criteria around 20-40 years old, currently within a relationship for minimum three months, and met their partners through the online dating services. According to data, participants of this research are within the age of 20 to 26 years old, and around 79,4% of them are females. This research is a descriptive research and use th Sternberg's Triangular Theory of Love Scale questionaire (TLS) (α = 0,985) to measure the component of love, and also Partners Behaviors as Social Context (PBSC) (α = 0.906) and Self Behavior as Social Context (SBSC) (α = 0.838) to measure the quality of the romantic relationship. Results of this research indicates that most of the respondents has high scores in three components, and most of the respondents has lower quality in their romantic relationship."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliya Adhiprakoso Riadi
"Window display adalah sebuah tempat untuk memamerkan produk. Tampilan sebuah window-display dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal yang paling mendasar bagi sebuah window-display adalah tipenya, yang dibagi berdasarkan ada atau tidaknya dinding pada bagian belakang jendela. Open-back window display adalah tipe window display yang tidak memiliki dinding pada bagian belakang jendela. Pada tipe ini, elemen-elemen desain berupa tema dan skema, alat peraga, komposisi, penggunaan warna, pencahayaan, dan grafis, tetaplah sama dengan tipe window display lain. Perbedaannya terletak pada berpengaruhnya komposisi ruang interior pada window display. Keterhubungan ini terjadi di toko Celine Plaza Indonesia, dimana toko tersebut memiliki window display bertipe open-back. Kedua ruang akhirnya saling bergantung satu sama lain dan perbedaan serta perubahan pada salah satu ruang akan memengaruhi keduanya. Ruang toko dengan open-back window display menjadi lebih efektif dan efisien memamerkan produk karena ruang toko dan ruang window display memamerkan lebih banyak produk serta menciptakan kesan yang lebih kuat. Walaupun terjadi secara halus-bahwa pemisahan ruang toko dan window display tidak ketara-pengunjung serta pembelanja mudah mendapatkan kesan kuat yang lebih mudah diingat.

Window display refers to a place to showcase a product. The look of a window display can be influenced by many factors. The most fundamental thing for a window display is the type, which is classified based on the presence or absence of a wall on the back of the window. Open-back window display is a type that does not have a wall on the back of the window. Design elements of this type in the form of themes and schemes, props, compositions, color usage, lighting, and graphics, are the same as the other window display types. The difference lies in the influence of the composition of the interior space on the window display. This case is shown at Celine store Plaza Indonesia, where the store utilizes an open-back window display. Both spaces are interdependent on each other, where differences and changes on one of the spaces will eventually affect both. A store space with an open-back window display is more effective and efficient in showcasing products because both the store and the window display space are able to showcase more products while also creating a stronger impression. Although it happens in a subtler way-that the separation of the store space and the window display is not too obvious-it is easier for visitors and customers to get a memorable, strong impressions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Tarcia Nada
"Saat ini sudah mulai banyak desain ramah lingkungan yang merupakan bagian dari konsep sustainable design. Di Indonesia sudah banyak bangunan yang memakai konsep green building; bentuk masif penerapan sustainable design. Namun, konsep ini juga dapat dilakukan dalam bentuk sederhana, salah satunya adalah penggunaan material bekas sebagai elemen ruang interior. Selain bertujuan untuk lebih ramah lingkungan, material bekas juga digunakan dengan alasan visualnya. Semakin banyak restoran, kafe atau bar yang menggunakan desain tematik untuk menarik pengunjung. Material bekas menjadi cara baru untuk membentuk suasana ruang yang berbeda. Pada skripsi ini, penulis akan meninjau variasi penerapan material bekas pada elemen ruang interior, dampaknya secara estetis dan pengalaman ruang yang dirasakan pengunjung. Untuk mengetahui poin-poin tersebut, telah dilakukan pengumpulan data dengan observasi langsung pada studi kasus, wawancara dengan pihak menajemen tempat dan pengunjung.

Nowadays, there’s already a lot of eco-friendly design which is a part of sustainable design concept. In Indonesia itself, many buildings has been using green building concept; a way of applying sustainable design. However, this concept can also be done through simplistic way, one of them is applying used materials as interior elements. Apart from aiming for an eco-friendly design, used materials are also applied for its visual purpose. There’s an increase in the number of restaurants, cafes, or bars that are applying thematic design to attract visitors. Used materials has become a new way to build a different spatial experience. In this final report, writer will look into the variation in applying used materials as interior elements, the aesthetic impact and the spatial experience felt by visitors. To find out about these points, data collection has been done through direct observation at the study cases, interview with the management side of those places and visitors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rona Permata Hati
"Perilaku yang dilakukan manusia adalah suatu bentuk respon terhadap lingkungan yang dialaminya. Setting interior merupakan salah satu konteks lingkungan yang biasa dialami manusia. Setting interior terdiri dari objek-objek di dalamnya dan objek-objek tersebut memicu perceived affordance. Di sebuah setting interior, manusia memanfaatkan objek-objek yang ada sebagai respon keberadaan dirinya. Namun, terdapat perbedaan perilaku yang dilakukan tiap individu pada konteks dan situasi yang sama. Perceived affordance merupakan proses berpikir manusia yang menghasilkan perilaku. Perceived affordance dimulai dari pembacaan ruang dan dikonfirmasi oleh dua aspek yang akan dibahas pada tulisan ini. Aspek konfirmasi tersebut adalah familiaritas dan anthropometri. Tulisan ini akan membahas keterkaitan pembacaan ruang, familiaritas, dan anthropometri pada perceived affordance yang menyebabkan perbedaan perilaku di setting interior.

Human behavior is a form of responses to environment around them. Interior setting is one of the environmental contexts commonly experienced by humans. The interior setting consists of objects and these objects lead human rsquo s perception to perceived affordance. In interior setting, human utilizes existing objects as a respons of their existence. But, the differences in human behaviors are possible, even in the same context and situation. Perceived affordance is a process of human thinking that produces behavior. Perceived affordance begins with space reading and confirmed by two aspects that will be discussed in this paper. These confirmation aspects are familiarity and anthropometry. This paper will discuss about the relevance of space readings, familiarity, and anthropometry on perceived affordance that will leads to different form of behavior in interior setting."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsaniya Hasya
"Bidang interdisipliner yang dikenal sebagai pendekatan neuroarsitektur menggabungkan prinsip-prinsip neurosains dengan arsitektur dan desain interior untuk membuat ruang yang tidak hanya fungsional tetapi juga membantu pengguna menikmati kesehatan fisik dan mental. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana bentuk, warna, dan cahaya mempengaruhi perasaan seseorang saat berada di dalam ruang berdasarkan respon neurologis. Untuk mengetahui bagaimana elemen-elemen desain ini dapat mempengaruhi respon neurologis dan emosi pengguna, metodologi yang digunakan mencakup penelitian teori dan literatur sebelumnya. Studi ini mencakup prinsip-prinsip neuroarsitektur serta design vocabulary yang relevan sebagai stimulan, yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Studi preseden neuroarsitektur dalam desain interior juga dibahas dalam tulisan ini. Preseden-preseden ini menunjukkan bahwa menerapkan elemen-elemen ini dapat memberikan manfaat dan tujuan yang berbeda. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam bagi desainer interior dan arsitek tentang seberapa pentingnya mempertimbangkan respon neurologis saat membuat desain ruang agar lingkungan menjadi lebih sehat dan menyenangkan. Oleh karena itu, pendekatan neuroarsitektur dapat berfungsi sebagai dasar untuk kemajuan dalam desain interior yang lebih humanis dan berbasis bukti.

The neuroarchitecture approach is an interdisciplinary field that combines principles of neuroscience with principles of architecture and interior design in order to create spaces that are not only functional but also promote physical and mental health for users. The goal of this study is to understand how shape, color, and light affect a person's feelings while being inside a space based on neurological responses. The methodology used in this study includes theoretical research and a review of previous literature. It also covers the principles of neuroarchitecture as well as relevant design vocabulary as stimuli, which are the independent variable. These examples show how putting these components to use can achieve a variety of goals and advantages. It is anticipated that this research will provide architects and interior designers more understanding of the significance of taking neurological responses into account when designing spaces to create happier, healthier settings. Therefore, advancements in more humane and empirically based interior design can be built upon the neuroarchitecture method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Meydina Putri
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh kebudayaan pada pembentukan pola ruang rumah tinggal yang telah pindah keluar daerah asalnya. Pembahasan dilihat melalui perspektif arsitektur interior yang menitikberatkan pada pengaturan pola tatanan ruang dalam rumah. Pola tersebut ditinjau berdasarkan tingkatan intervensi penghuni terhadap rumahnya, organisasi ruang, tata letak elemen interior, dan pemanfaatan ruang. Studi kasus dilakukan pada dua rumah orang Betawi yang berada di Cimahi, Jawa Barat.
Hasil studi kasus menunjukkan bahwa keduanya masih mencerminkan pola kebudayaan dari daerah asal mereka, meskipun lokasinya sudah berada di luar daerah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa dalam subconscious mind penghuni masih tertanam pola ruang tertentu yang berasal dari kebudayaan asal dan terus terbawa sehingga mereka cenderung membentuk rumahnya sesuai dengan pola tadi.

This study discusses the influence of culture on the configuration of house’s spatial pattern that had moved outside its origin place. This discussion is observed from the interior architecture perspective that focuses on the arrangement of space order pattern in the house. The pattern review based on the level of residents’ intervention toward their house, the space organization, the layout of the interior elements, and the space utilization. The case study was carried out in two Betawis’ houses in Cimahi, West Java.
The result showed that both of them are still representing its origin pattern, although the location is not in its origin place anymore. It indicates that the specific pattern which comes from its origin culture is still embedded and involved in the residents’ subconscious mind, so that they will configure their house accordance with that pattern.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>