Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200591 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evelyn, Yasashi I.
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara pola konsumsi (konsumsi fast food, konsumsi soft drink, kebiasaan sarapan), karakteristik remaja (berat lahir, jenis kelamin, pengetahuan gizi), karakteristik orang tua (durasi menyusui, IMT ayah, IMT ibu) dan asupan gizi (energi, karbohidrat, protein, lemak, serat) dengan overweight pada remaja di SMA Marsudirini Bekasi tahun 2013. Penelitian menggunakan studi deskriptif dengan disain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total populasi setelah memenuhi krtiteia inklusi dan eksklusi yaitu sebanyak 117 orang. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dengan chi square, dan multivariat dengan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi overweight pada remaja sebesar 39,3%. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara IMT ayah, IMT ibu dan asupan lemak dengan overweight. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap overweight ialah asupan lemak. Saran yang dapat diberikan yaitu remaja rutin mengecek status gizinya dan menerapkan pola makan yang sesuai dengan pedoman umum gizi seimbang serta melakukan peer group discussion agar termotivasi untuk menjaga pola hidup sehat dan asupan gizi seimbang.

This thesis discusses relation between nutrient intake (energy, carbohydrate, protein, fat, fiber), consumption patterns (fast food consumption, soft drink consumption, breakfast habit), adolescents characteristic (birth weight, gender, nutrition knowledge) and parents characteristic (breastfeeding duration, father's Body Mass Index, mother's Body Mass Index) in adolescents at Marsudirini Bekasi Senior High School in 2013. The research uses a desciptive study with cross-sectional research design. Sampling using total population after fulfilling the inclusion and exclusion criteria were 117 people. Data analysis includes univariate, bivariate with chi square and multivariate with logistic regression analysis.
The result showed that the prevalence of overweight on adolescents as much as 39,3%. Bivariate analysis result indicate a relation between father's Body Mass Index, mother's Body Mass Index, and fat intake with overweight in adolescents, whereas there was no relation between consumption pattern, birth weight, gender, nutrition knowledge, breastfeeding duration and nutrient intake (energy, carbohydrate, protein, fiber) with overweight in adolescents. Multivariate analysis showed that the variables that have the most dominant influence on overweight is fat intake. Advice can be given that adolescents routinely check their nutritional status and diet apply in accordance with general guidelines balanced diet and doing peer group discussion for mantaining healthy life style and balance nutrient intake.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiona Sarah
"Skripsi ini membahas peran penggunaan gadget, aktivitas fisik dan asupan dengan kejadian overweight dan obesitas pada anak usia sekolah (7-12 tahun). Responden diambil dari SD Marsudirini Matraman, Jakarta Timur dengan data yang berasal dari siswa dengan pengisian food frequency questionnaire, physical activity questionnaire, dan wawancara 24h food recall. Perbedaan antar kelompok diuji dengan menggunakan uji chi-square dan uji ANOVA. Berdasarkan 263 responden, 52.1% merupakan siswa laki-laki. Prevalensi responden dengan berat badan normal, overweight, obesitas masing-masing sebesar 47.9%, 21.7%, dan 30.4%. Terdapat perbedaan bermakna antara kejadian obesitas dan overweight antara jenis kelamin dan umur (p < 0.05). Prevalensi obesitas dan overweight cenderung lebih besar pada anak laki-laki. Sementara tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara status berat badan dengan penggunaan gadget, aktivitas fisik, kebiasaan konsumsi dan asupan makanan, kecuali asupan lemak (p = 0.018). Responden dengan overweight/obesitas memiliki rata-rata persentase asupan lemak lebih tinggi dibandingkan responden dengan berat badan normal. Serta sebagian besar anak menggunakan gadget < 2 jam setiap hari dan tidak cukup aktif dalam melakukan aktivitas fisik. Terdapat peningkatan risiko obesitas 1.57 kali dan risiko overweight 1.43 kali pada anakanak yang bermain gadget > 2 jam setiap hari.

The aim of this study was to describe gadget using, physical activity and dietary intake in normal weight, overweight and obese school-aged children (7-12 years old). Children were recruited from Marsudirini Matraman Elementary School, East Jakarta. All data were obtained by child report using food frequency questionnaire, physical activity questionnaire for older-children (PAQ-C) and 24h food recall interview. Principal component analysis used chi-square and one-way ANOVA to identify difference in each group. Among 263 participants, 52.1% were boys; the percentages of normal, overweight, obese were 47.9%, 21.7%, and 30.4%, respectively. These prevalence rates were greater in boys than girls and vary according to age (p < 0.05). There are no difference between gadget using duration and physical activity for normal, overweight, and obese. Moreover the difference between dietary intake and dietary habits were not significant, except for fat intake (p = 0.018). Obese and overweight children have higher average percentage in fat intake than normal weight children. Most of the children use their gadget not more than 2 hours each day and not active in physical activity. Children who spent more than 2 hours in playing gadget 1.57 times were more likely to be obese and 1.43 times become overweight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonika Aryani
"Prevalensi overweight pada remaja semakin meningkat setiap tahunnya baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk Indonesia dan telah menjadi masalah kesehatan yang serius. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian menggunakan desain studi cross-sectional mengenai perbedaan asupan (energi, protein, lemak, karbohidrat, dan serat), kebiasaan sarapan, aktivitas fisik, durasi tidur, dan pengetahuan gizi pada kejadian overweight siswa-siswi SMAK 2 PENABUR Jakarta sebelum dan setelah dikontrol oleh jenis kelamin. Uji statistik yang digunakan yaitu Chi Square yang melibatkan 121 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 33,1% remaja mengalami overweight. Variabel yang memiliki perbedaan proporsi bermakna (P value ≤0,05) pada kejadian overweight sebelum dan setelah dikontrol oleh jenis kelamin antara lain asupan (energi, protein, lemak, dan karbohidrat), kebiasaan sarapan, aktivitas fisik, dan durasi tidur (OR. Oleh sebab itu, sangat diperlukan berbagai usaha baik dari pihak sekolah maupun pihak orang tua untuk lebih memperhatikan status gizi remaja salah satunya dengan mengadakan penimbangan berat badan secara rutin (minimal sekali dalam sebulan).

The prevalence of overweight in adolescents keep increasing every year either in developed countries or in developing countries including Indonesia and has become a serious health problem. Therefore, research using cross-sectional study design of the difference between dietary intake, breakfast habit, and other factors to overweight adolescents in PENABUR 2 Christian Senior High School Jakarta before and after controlled by sex. The statistical test used is the Chi Square involving 121 respondents.
The results showed that as many as 33.1% overweight adolescents. Variables that have significant differences in proportions (P value ≤0.05) in the incidence of overweight before and after controlled by sex were dietary intake (energy, protein, fat, and carbohydrate), breakfast habits, physical activity, and sleep duration. Therefore, it is necessary for both the school and the parents to pay more attention about adolescents’ nutritional status by at least conduct weighing program regularly at least once a month.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Astheria
"Obesitas merupakan kelebihan lemak dalam tubuh yang dapat berdampak pada berbagai penyakit degeneratif, salah satunya kardiovaskular. Nilai ambang batas obesitas menurut persen lemak tubuh yang umumnya berlaku pada pria yaitu 25%, namun belum spesifik pada populasi Asia, khususnya Indonesia.
Skripsi ini bertujuan untuk menentukan nilai ambang batas (cut off point) dari persen lemak tubuh yang tergolong obesitas dan hubungannya dengan berbagai faktor penyebab obesitas pada pegawai negeri sipil (PNS) pria berusia 22-54 tahun di Kantor Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan pada tahun 2013. Penelitian ini menggunaan disain studi cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan nilai ambang batas obesitas sebesar 24,1% pada pria usia 22-54 tahun. Adanya hubungan ditemukan pada faktor usia (p=0,0005; CI 95%), pengetahuan mengenai obesitas (p=0,043; CI 95%), asupan energi (p=0,012; CI 95%), asupan protein (p=0,005; CI 95%) dan asupan lemak (p=0,0005; CI 95%) dengan obesitas menurut persen lemak tubuh. Dianjurkan bagi para pegawai untuk mengontrol asupan makan, khususnya makanan yang tinggi lemak.

Obesity defined as excess of fat in the body that may impact to many degenerative diseases, in particular cardiovascular disease. The cut off point of body fat percent considered as obese in male is 25%, however it is not specifically for Asian population, especially Indonesian.
This thesis purposes to set the cut off point of body fat percent which is classified as obese and the association of its cut off value with factors that cause obesity on male civil employee age 22-54 years at Directorate of Finance Balance Office, Jakarta 2013. This study used the cross-sectional design.
The results found the cut off point for obesity is 24.1% for male age 22-54 years. A relationship found between age (p=0,0005; CI 95%), obesity related knowledge (p=0,043; CI 95%), energy intake (p=0,012; CI 95%), protein intake (p=0,005; CI 95%), and fat intake (p=0,0005; CI 95%) with obesity in body fat percent. It is recommended that employee could control their nutrient intake, also their fat intake.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirun Nisa Umam
"Obesitas bukan lagi menjadi masalah kesehatan di Negara maju, namun juga di Negara berkembang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan upaya pencegahan obesitas dan hubungan karakteristik dengan upaya pencegahan obesitas remaja di SMAN 97 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi melibatkan 97 sampel remaja usia 15-17 tahun direkrut menggunakan simple random sampling dengan memilih tiga kelas dari sembilan kelas X dan kelas XI dan quota sampling untuk pemilihan sampelnya. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data diolah dengan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan obesita (p = 0,222; α = 0,05). Namun, terdapat hubungan antara karakteristik jenis kelamin dengan upaya pencegahan obesitas. Disarankan agar tak hanya dilakukan pendidikan kesehatan tentang obesitas saja, tetapi juga dengan berbagai pendekatan pada remaja yang dapat mengubah sikap dan perilaku mencegah obesitas.

Obesity was no longer a prevalent health problem in developed countries, but also for developing countries. The study was conducted to determine relationship between knowledge and prevention efforts in adolescence at 97 Senior High School. The research design descriptive correlation involving 97 samples of adolescents aged 15-17 years. Simple random sampling & quota sampling were used to select classes and student. Data was collected using questionnaire and analyzed with chi square.
The results showed there was no relationship between knowledge with prevention efforts in adolescence (p = 0,222; α = 0,05). However, there was a significant relationship between gender and prevention efforts. It is recommended obesity prevention should include a variety of approaches to change attitudes and behaviors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Milla Ifariza
"Prevalensi overweight dan obesitas pada remaja setiap tahun meningkat pesat di seluruh dunia. Kejadian overweight dan obesitas pada remaja akan bermanifestasi menjadi penyakit kronis di masa dewasa. Menurut data Riskesdas tahun 2010 prevalensi penduduk usia 13-15 tahun di Indonesia yang mengalami status gizi overweight dan obesitas sebesar 2,5 yang kemudian meningkat menjadi 10,8 pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan konsumsi serat dan faktor-faktor lainnya dengan overweight dan obesitas pada siswa SMPN 98 Jakarta Tahun 2017. Desain yang digunakan adalah cross-sectional dengan 208 siswa dari kelas 7 dan 8 dengan metode total sampling dari 6 kelas selama April-Mei 2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 29,8 responden memiliki status gizi overweight dan obesitas. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi-square menunjukkan hubungan antara kebiasaan konsumsi serat, kebiasaan sarapan dan durasi tidur dengan overweight dan obesitas. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu melakukan upaya pemantauan satus gizi remaja, progam penyuluhan gizi serta memasang media poster berkaitan dengan anjuran sayur dan buah.

The prevalence overweight and obesity in adolescents increasing rapidly around the world every year. The incidence of overweight and obesity in adolescents will manifest as a chronic disease in adulthood. According to Riskesdas data in 2010 the prevalence of overweight and obesity in adolescent 13 15 years old of 2,5 which then increased to 10,8 in 2013.The aim of this study to determine the relationship between fiber consumption habits and other factors with overweight and obesity in Junior High School Student of 98 Junior High School South Jakarta 2017. The design study used cross sectional with 208 student from grades 7th and 8th with a total sampling method from 6 classes during Aptil May 2017. This study used univariate and bivariate analysis.
Based from the result 29,8 of respondents had overweight and obesity and from analysis data by chi square test, there were significantly relationship between fiber consumption habits, breakfast habits and duration of sleep with overweight and obesity. Therefore, the school should make efforts to monitor the nutritional status of adolescents, nutrition counseling program and putting up poster media related to vegetable and fruit recommendations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Purnamasari
"Skripsi ini membahas hubungan umur menarche dan faktor-faktor lainnya (asupan gizi, konsumsi minuman manis, dan aktivitas fisik) dengan kejadian overweight pada remaja perempuan (13-15 tahun). Metode yang digunakan adalah studi analitik kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan di SMPI Al-Azhar 4 Kemandoran, Jakarta Selatan pada bulan April 2013 dengan jumlah responden sebanyak 107 siswi. Data umur menarche dan konsumsi minuman manis diperoleh melalui pengisian kuesioner mandiri, asupan gizi diperoleh dari wawancara food recall 24 jam, dan aktivitas fisik diukur menggunakan Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C).
Uji statistik yang digunakan pada penelitian adalah uji-T independen. Dari 107 responden, sebanyak 38,3% mengalami overweight. Umur menarche dan asupan lemak memiliki hubungan yang bermakna secara signifikan dengan overweight (p< 0,05). Responden yang mengalami overweight memiliki rata-rata umur menarche lebih muda (11,53 tahun) dan rata-rata asupan lemak lebih tinggi (66,15 gram/hari). Sementara itu, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara asupan energi, karbohidrat, protein, serat, konsumsi minuman manis, dan aktivitas fisik dengan kejadian overweight.

The aim of this study was to determine the association between age at menarche and the other determinants (dietary intake, sugary drinks consumption, and physical activity) with overweight in adolescent girls (13-15 years old). This study was a quantitative analytic research with cross-sectional design. The study was held at Al-Azhar 4 Kemandoran Junior High School, South Jakarta in April 2013, recruiting 107 female students as participants. Age at menarche and sugary drinks consumption were reported through self-administered questionnaire, dietary intake was obtained using 24-hours food recall interview, and physical activity was measured using Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C).
Independent T-test was used to identify the association between independent and dependent variables. Among 107 participants, 38,3% were overweight. Age at menarche and fat intake were significantly associated with overweight (p< 0,005). The overweight participants had earlier age at menarche (11,53 years old) and higher fat intake (66,15 gram/day). Meanwhile, the association between energy, carbohydrate, protein, fiber intake, sugary drinks consumption, and physical activity were found to be not significantly associated with overweight.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Calvin Kurnia Mulyadi
"Asupan makanan berlebih dan rendahnya aktivitas fisik adalah dua faktor risiko obesitas pada remaja. Kurangnya pemahaman akan hubungan antarfaktor risiko ini membuat obesitas remaja sulit ditangani dan cenderung berlanjut ke usia dewasa. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik (physical activity level/PAL) dengan asupan energi dan makronutrien. Penelitian dilakukan di salah satu fakultas kedokteran di Jakarta dalam periode Juni 2011-Juni 2013, dengan metode total sampling pada populasi mahasiswa berusia 15-18 tahun. Data asupan energi dan makronutrien dari sampel yang terdiri atas laki-laki (n=30) dan perempuan (n=43), dinilai menggunakan Food-Frequency Questionnaire semikuantitatif, sedangkan PAL dengan Bouchard three-days physical activity record. Dengan uji one-way anova, terdapat hubungan antara PAL dengan asupan energi dan lemak (p=0,025 dan 0,019), sedangkan asupan karbohidrat dan protein sebaliknya. Dengan analisis post-hoc LSD, perbedaan bermakna terdapat pada PAL sedang dan tinggi (asupan energi p=0,007; lemak p=0,005), sedangkan rata-rata asupan energi dan makronutrien tetap tinggi pada PAL rendah. Disimpulkan bahwa peningkatan keluaran energi total akan meningkatkan asupan energi, sedangkan PAL rendah tidak akan mengubah kebutuhan energi individual.

Excessive nutrient intake and low physical activity are two obesity risk factors in adolescent. Lack of understanding in relationship amongst these risk factors has made adolescent obesity become health problems and tends to progress into adulthood. This study aimed to investigate the relationship between physical activity level (PAL) with energy and macronutrient intake. Study was held in one of medical school in Jakarta from June 2011-June 2013, with total sampling on medical students aged 15-18. Energy and macronutrient intake from boys (n=30) and girls (n=43) were assessed using semiquantitative Food-Frequency Questionnaire, while PALs were assessed using Bouchard-three days physical activity record. One-way anova analysis showed significant relationship of PAL toward energy and fat intake (p=0,025 and 0,019), and none of carbohydrate and protein intake. The post-hoc LSD analysis revealed the significant mean difference were found in subjects classified as high and moderate PAL (for energy intake p=0,007; fat intake p=0,005). Meanwhile, energy and all macronutrients intake were found to be persistently high in subject with low PAL. In conclusion, increase in total energy expenditure will subsequently induce increase in energy intake, but low PAL did not change the individual energy requirement."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Tatya Rachman
"Obesitas merupakan epidemi global yang terus meningkat setiap tahunnya dan faktor risiko dari berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung iskemik, diabetes, dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor dominan obesitas pada polisi Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polresta Depok tahun 2013 dan juga mencari hubungan antara faktor risiko yang dapat diubah dengan obesitas.
Desain penelitian menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 127 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2013. Pengumpulan data diambil dengan pengukuran primer tinggi badan dan berat badan, pengisian kuesioner mandiri, dan wawancara 2x24 hours food recall. Didapatkan sebanyak 34,6% polisi mengalami obesitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara durasi tidur, asupan lemak, dan kebiasaan sarapan dengan kejadian obesitas serta ditemukan bahwa asupan lemak merupakan faktor dominan obesitas. Peneliti menyarankan agar polisi Satuan Sabhara Polresta Depok diberi edukasi dan penyuluhan mengenai konsumsi lemak yang baik dan diet gizi seimbang sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas.

Obesity is global epidemic that continually increase every year and a risk factor for degenerative diseases. This study aimed to find the dominant factor of obesity in Samapta Bhayangkara (Sabhara) Unit in Police Station Depok year 2013, also to find the relationship between modifiable risk factors with obesity.
This study used cross-sectional method with 127 respondents and held in April-May 2013. Data were collected with primary measuring height and weight, self-administered questionnaire, and 2x24-hours food recall. Thirty four point six percent policemen are obese.
The result show that there’s a relationship between sleep duration, fat intake, and breakfast habit with obesity and fat intake is the dominant factor of obesity. The researcher suggests that policemen should be given education as well as counseling about the right way to consume fat in order to reduce the risk of obesity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsania Rachmah Rahayu
"Berat badan berlebih merupakan suatu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan karena saat ini jumlah penderitanya semakin meningkat Keadaan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga anak usia sekolah Namun kondisi ini merupakan suatu hal yang bisa dicegah sehingga diperlukan identifikasi mengenai faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya berat badan lebih Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi berat badan lebih pada suatu sekolah serta mencari faktor yang hubungan dengan berat badan lebih terkait karakteristik keluarga Desain penelitian menggunakan studi cross sectional Penelitian dilakukan pada Januari 2013 dengan sampel 288 siswa masing masing 48 siswa dari kelas 1 6 SDN Duren Sawit 08 Pagi Jakarta Data didapat melalui pengukuran antropometri serta indeks massa tubuh dan data karakteristik keluarga didapat melalui kuesioner Pengolahan data dilakukan dengan program pengolahan data SPSS 11 5 kemudian dianalisis dengan uji chi square Pada penelitian didapatkan proporsi berat badan berlebih anak usia sekolah yaitu 25 8 serta adanya hubungan salah satu karakteristik keluarga yaitu pekerjaan ibu terhadap kejadian berat badan lebih pada anak usia sekolah Disimpulkan bahwa prevalensi berat badan berlebih pada usia sekolah berhubungan dengan pekerjaan ibu

Overweight and obesity is one of the health problem that need more attention The number of people with overweight and obesity is increase over the time This condition is not only happen in adults but also happen in school age However overweight and obesity is a problem that can be prevented Therefore it is so important to know what factor that can affect the incidence of overweight and obesity The purpose of this study is to know the prevalence of child's overweight and obesity in a school and to know what factors in family that have influence on child's overweight and obesity The design of this study is cross sectional This study was held in January 2013 with a total sample 288 students 48 students from each class from grades 1 6 SDN Duren Sawit 08 Pagi Jakarta The method to collect data are anthropometric measurements and body mass index BMI and quetionaire about family's characteristic The data was processed by SPSS 11 5 and analyzed by chi square test This study found that the proportion of overweight and obesity in SDN Duren Sawit 08 Pagi Jakarta is 25 8 and there is a relation between on of family's characteristic that is mother's occupation and child's nutritional status To conclude children in school age's overweight or obesity is associated with mother's occupation
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>